BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PENGENALAN DAN PENTINGNYA PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN WORKSHOP PELAKSANAAN PADAT KARYA DALAM PEKERJAAN PRESERVASI JALAN DENGAN SKEMA LONG SEGMENT Pelaksanaan Padat Karya Dalam Pekerjaan Preservasi Jalan Dengan Skema Long Segment Pengenalan dan Pentingnya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (4JP) Pelaksanaan Pekerjaan Preservasi Jalan Dengan Skema Long Segment (6 JP). Pelaksanaan Padat Karya Dalam Pekerjaan Preservasi Jalan Dengan Skema Long Segment (10 JP) Tujuan Pembelajaran Peserta mampu : 1. Menjelaskan pengertian, tujuan, dan pentingnya pemeliharaan jalan 2. Menjelaskan lingkup dan peraturan - peraturan 3. Menjelaskan jenis - jenis kerusakan dan titik rawan pemeliharaan jalan OUTLINE : PENGENALAN DAN PENTINGNYA PEMELIHARAAN JLN & JBT A. Pengenalan, pengertian, dan tujuan pemeliharaan B. Lingkup kegiatan dan peraturan C. Jenis kerusakan dan titik rawan pemeliharaan jalan dan jembatan Direktorat Preservasi Jalan @2018 PENGENALAN APA ITU PEMELIHARAAN JALAN? Pemeliharaan Jalan adalah : Kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu-lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai Pemeliharaan Rutin Jalan adalah : kegiatan merawat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap (Permen PU No. 13/PRT/M/2011, Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan) KENAPA TERJADI KERUSAKAN JALAN ?? Pemeliharaan diperlukan untuk mencegah kerusakan yang mungkin terjadi karena: • Lemahnya pemeliharaan • Perencanaan kurang tepat • Tidak tepatnya mutu pelaksanaan • Lemahnya quality control konstruksi • Lemahnya pengawasan konstruksi • Salah penggunaan pada saat operasional PERMEN PU NO. 13//2011 PRIORITAS PENANGANAN UU Jalan NOMOR 38 / 2004 PEMELIHARAAN JALAN PP NO. 34/2006 PROSES PENANGANAN JALAN Survey Investigasi Design Land Acquisition Construction Operation Maintenance Check Act Pengawasan Petunjuk Tindak Turun tangan Tindak Turun tangan OUTPUT OUT COME BIAYA PENYELENGGARAAN JALAN TURUN BIAYA OREASIONAL KENDARAAN TURUN MOBILITAS TERCAPAI AKSESIBILITAS TERCAPAI PROSES/DO PENYELENGGARAAN JALAN (UU. No. 38 thn 2004 tentang Jalan) PENYELENGGARAAN JALAN (Ps 1) PENGATURAN PEMBINAAN KEGIATAN KEGIATAN • • • Perumusan kebijakan perencanaan Penyusunan Perencanaan Umum Penyusunan Peraturan Perundang undangan PEMBANGUNAN • Penyusunan Pedoman dan • Standar Teknis • Pelayanan • Pemberdayaan SDM • Penelitian dan Pengembangan PENGAWASAN KEGIATAN MEWUJUDKAN KEGIATAN • Pemrograman • Penganggaran • Perencanaan Teknis • Tertib Pengaturan • Tertib Pembinaan • Pelaksanaan Konstruksi • Tertib Pembangunan • Pengoperasian • Pemeliharaan 9 10 JALAN RAYA ETALASE PUPR 80 % DITANGANI PRESERVASI From: Subdit Standar dan Pedoman, Direktorat Preservasi Jalan MANAJEMEN PRESERVASI RIGHT TREATMENT RIGHT TIME RIGHT PROJECT From: Subdit Standar dan Pedoman, Direktorat Preservasi Jalan 11 12 From: Subdit Standar dan Pedoman, Direktorat Preservasi Jalan Sasaran strategis : (a) Menurunnya waktu tempuh pada koridor utama dari 2,7 Jam per 100 Km menjadi 2,2 Jam per Km; (b) Meningkatnya pelayanan jalan nasional dari 101 Milyar Kendaraan Km menjadi 133 Milyar Kendaraan Km; (c) Meningkatnya fasilitasi terhadap jalan daerah untuk mendukung kawasan dari 0% menjadi 100%, yang akan dicapai melalui strategi: • Preservasi jalan nasional sepanjang 47.017 Km, • Pembangunan jalan baru sepanjang 2.650 Km (Kawasan Perbatasan Kalimantan, penuntasan missing link di Aceh, Kalimantan, Papua, dll.), • Peningkatan kapasitas jalan nasional sepanjang 3.073 Km, • Pembangunan jembatan, sepanjang 29.859 M, • Penggantian jembatan sepanjang 19.951 M, • Pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 Km, • Dukungan jalan daerah untuk pengembangan kawasan (Sumber: Renstra Kementerian PU PR 2015-2019) Kondisi kemantapan jalan Tahun 2010-2014 : • Jalan nasional 86% (total panjang jalan nasional 47.017 km) • Jalan daerah 70% (total panjang 463.399 km • Jalan Kabupaten/Kota 59% (Sumber: Renstra Kementerian PU PR 2015-2019) PENGERTIAN PEMELIHARAAN 1. Pemeliharaan jalan merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan yang diperlukan dan direncanakan untuk mempertahankan kondisi jalan agar jalan memberi kenyamanan dan keselamatan lalu lintas selama umur rencana, 2. Konstruksi jalan merupakan investasi modal yang cukup besar shg pemeliharaannya harus dilakukan karena jika diabaikan akan membutuhkan biaya rekonstruksi yang sangat besar, 3. Karakteristik jalan mengalami penurunan kondisi seiring dengan bertambahnya umur pelayanan, TUJUAN PEMELIHARAAN - Mempertahankan Kondisi Jalan Pemeliharaan jalan (rutin dan periodik) diprioritaskan pada jalan Nasional yang berkondisi baik dan sedang agar dapat memberikan pelayanan jasa transportasi yang optimal - Menurunkan Biaya Transportasi Kondisi jalan yang tetap terjaga baik dapat memberikan manfaat bagi penurunan biaya transportasi - Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Pelayanan prasarana transportasi jalan yang baik (tingkat aksesibilitas yang baik) akan mempengaruhi pengembangan ekonomi daerah melalui aktivitas-aktivitas ekonomi dan dapat meningkatkan iklim investasi KEGIATAN PEMELIHARAAN JALAN : mengutamakan penanganan preservasi jalan untuk mempertahankan kinerja jalan melalui : penanganan pemeliharaan rutin atau berkala dan perkuatan struktur; dukungan bahan dan peralatan; penerapan fungsi Kasatker/PPK sebagai manajer ruas, yang bertanggung jawab atas kondisi pelayanan jalan; dan penunjukan penilik jalan untuk mengamati pemanfaatan dan kondisi bagian-bagian jalan setiap hari; (Sumber: Permen PU No. No. 13/PRT/M/2011 pada Lampiran C1.2.a.2) • Pemeliharaan rutin merupakan : SCOPE KEGIATAN PEMELIHARAAN • Kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakankerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap. • Pemeliharaan berkala merupakan : • Kegiatan penanganan terhadap setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana. • Rehabilitasi merupakan: • Kegiatan penanganan terhadap setiap kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian/tempat tertentu dari suatu ruas jalan dengan kondisi rusak ringan, agar penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana. • Peningkatan struktur merupakan : • Kegiatan penanganan untuk dapat meningkatkan kemampuan ruas-ruas jalan dalam kondisi tidak mantap atau kritis agar ruas-ruas jalan tersebut mempunyai kondisi pelayanan mantap sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan. • Peningkatan kapasitas merupakan : penanganan jalan dengan pelebaran perkerasan, baik menambah maupun tidak menambah jumlah lajur. • Konstruksi jalan baru merupakan penanganan jalan dari kondisi belum tersedia badan jalan sampai kondisi jalai. LANGKAH OPERASIONAL • Menyediakan biaya pemeliharaan jalan seefektif mungkin pada semua ruas yang ditetapkan. • Memberikan prioritas yang tinggi pada perencanaan dan pelaksanaan termasuk pelatihan. • Membentuk organisasi pemeliharaan dan menentukan tanggung jawab yang jelas, agar dapat mengatur dan mengawasi program kerja pemeliharaan setiap tahunnya. • Melakukan rangking prioritas pembiayaan sangat terbatas. penanganan apabila • Melaksanakan NSPK utk mencapai mutu yg diinginkan. Penanganan Jalan Berdasarkan International Roughness Index (IRI) Penanganan Jalan Berdasarkan International Roughness Index (IRI) PEMELIHARAN RUTIN Pemeliharaan rutin dilakukan sepanjang tahun dan sifatnya sebagai proteksi terhadap kerusakan. Jenis pemeliharaan rutin antara lain : • Lapis permukaan seperti penambalan lubang/patching, pelaburan aspal, dan lain-lain. • Bahu jalan, seperti pengisian material bahu jalan yang tergerus dan pemotongan rumput. • Drainase jalan, seperti pembersihan saluran, agar tetap berfungsi saat musim hujan. PEMELIHARAAN BERKALA Pemeliharaan berkala dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Pada kondisi lapis permukaan sudah menurun kualitas berkendaraannya (riding quality) dan dengan upaya pemeliharaan rutin tidak dapat mengembalikan kondisi jalan pada kondisi mantap. Untuk ini secara berkala dilakukan pelapisan ulang lapis permukaan agar jalan kembali pada kondisi mantap. REHABILITASI Rehabilitasi jalan : Kegiatan tidak direncanakan , kerusakan di luar dugaan, bencana alam atau tidak dipelihara secara rutin atau berkala. Tujuan mengembalikan ke keadaan dapat berfungsinya jalan. 25 KEGIATAN PEMELIHARAAN JALAN • PEMBERSIHAN DAMIJA • PEMELIHARAAN BAHU • PEMELIHARAAN SALURAN • PEMELIHARAAN MARKA • PERAWATAN LAPIS PERMUKAAN • PERBAIKAN LAPIS PONDASI • PEMELIHARAAN BANG. PELENGKAP • PEMELIHARAAN JEMBATAN Bagian – Bagian Konstruksi Jalan Yang Perlu Dipelihara: • Struktur perkerasan jalan • Bahu jalan • Drainase jalan • Fasilitas pejalan kaki/trotoir • Lereng / talud Jalan • Perlengkapan jalan • Struktur pendukung jalan 28 Cara Penanganan/Delivery Pemeliharaan Jalan A. Swakelola • Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Biaya untuk satu tahun disiapkan oleh Satuan Kerja. • Pelaksanaan dilakukan oleh unit kerja (tenaga dan peralatan) dibawah pengelolaan dan pengawasan personil Satuan Kerja. • Bahan/material disiapkan Satker dengan membeli dari pemasok. B. Dikontrakan Dengan Skema Long Segmen. CONTOH JALAN YANG TIDAK DIPELIHARA DENGAN BAIK Beban muatan yang tidak terkendali Bahu jalan tidak padat dan tidak ada saluran drainase Beban muatan yang tidak terkendali Pemeliharaan lapisan permukaan jalan tidak baik KERUSAKAN JALAN Kerusakan jalan dapat dibedakan berdasarkan fungsi: 1. Fungsional 2. Struktural Kerusakan struktural : karena perkerasan tidak mampu menanggung beban lalu lintas. Kerusakan tidak berada di permukaan tetapi pada lapis pondasi sehingga perlu dibangun kembali struktur perkerasan nya. Kerusakan fungsional : kondisi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan terganggu hal ini dapat berakibat biaya pemeliharaan kendaraan meningkat. Dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan struktural. Perbaikan/pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan pemeliharaan berkala. KERUSAKAN JALAN Kerusakan struktural : 1. Retak (Cracking) (buaya, retak refleksi dan retak susut) 2. Perubahan Bentuk (Deformation) (Penurunan permukaan/amblas, alur/ruts, Pengelupasan lapis permukaan (stripping) 3. Cacat Permukaan (Surface Disintegration) (lubang) 4. Penurunan pada Bekas Penanaman Utilitas (Utility Cut Depression) KERUSAKAN JALAN Kerusakan Fungsional Jalan: 1. Lubang 2. Retak rambut 3. Pengelupasan butir lapis permukaan 4. Kegemukan (Bleeding) BAGIAN PEMELIHARAAN JALAN •Bagian Jalan • Pemeliharaan rutin : patching/penambalan, pembersihan tanaman, pembersihan selokan, pembuatan saluran drainase • Pemeliharaan berkala : Penambahan lapisan permukaan / overlay BAGIAN PEMELIHARAAN JEMBATAN • Pengecatan jembatan • Pembersihan sampah dari bawah jembatan • Grouting balok-balok jembatan • Jacketing bangunan bawah jembatan • Expansion Joint • Pagar pengaman TITIK RAWAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN 1. 2. 3. 4. 5. Kesalahan Pemograman (yang tidak mengikuti IRMS dan BMS) Pengalokasian dana yang terbatas (tidak sebanding dengan tingkat kerusakannya) Kesalahan dalam pelaksanaan (perbaikan yg tidak sesuai dengan eksistingnya, temperatur aspal yg tidak sesuai Spektek) Penanganan perbaikan perkerasan jalan pada saat hujan Pemilihan lokasi perbaikan (patching) yg tidak tuntas 6. 7. 8. Kemiringan melintang jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknik Perbaikan bahu jalan yang tidak sesuai spektek (bahan dan pemadatan) Elevasi bahu jalan yg lebih tinggi dari elevasi permukaan jalan 9. Saluran drainase jalan yang tidak diperhatikan 10. Penempatan gorong-gorong yg tidak tepat 11. Perbaikan kemiringan tebing (di daerah perbukitan) yang tidak sesuai ketentuan 12. Pembersihan rumput yang tidak kontinue 13. Rambu dan marka jalan yg tidak terpelihara 14. Beban muatan yang tidak terkendali 15. Pemeliharaan bangunan jembatan yg tidak teratur 16. Penambahan lapis permukaan lantai jembatan yg tidak memperhatikan batas toleransi 17. Pemeliharaan bangunan bawah jembatan yang tidak pernah dilakukan (akibat adanya scouring/gerusan) 18. Perbaikan oprit jembatan yang tidak memperhatikan faktor pemadatan 19. Sistem drainase di permukaan jembatan yang tidak berfungsi 20. Organisasi penanganan pemeliharaan jalan dan jembatan yang berkesinambungan perlu ditingkatkan.