PRAKTIKUM BIOLOGI PROSES OSMOSIS Athifah Qonita Millati (9) XI MIPA 1 SMAN 28 JAKARTA 2019/2020 LEMBAR KERJA SISWA 1. Judul Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : Pengamatan pengangkutan bahan pada tumbuhan melalui osmosis : Biologi : XI MIPA/ganjil : 45 x 2 (menit) 2. Petujuk Belajar : Baca literatur yang berhubungan dengan transport pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis) Baca cermat sebelum anda melakukan percobaan Lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang telah disajikan 3. Kopetensi yang ingin dicapai: Membandingkan mekanisme transport pada membrane (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis). 4. Indikator : Memahami proses osmosis dalam pengangkutan bahan pada tumbuhan. 5. Teori : Osmosis merupakan perpindahan zat dari daerah yang memiliki konsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermeabel. Sel yang memiliki perbedaan konsentrasi dengan zat disekitarnya, memungkinkannya mengalami osmosis hingga akhirnya sel itu mempunyai konsentrasi yang sama dengan zat di sekitarnya (isotonik). Hewan laut seperti bintang laut (Echinodermata), kepiting (Arthropoda) dan jenis – jenis hewan laut lainnya memiliki cairan sel yang bersifat isotonik dengan lingkungannya. Pengkondisian seperti ini sangat penting dilakukan oleh hewan yang hidup di daerah laut ataupun perairan air tawar. Karena apabila terjadi perbedaaan konsentrasi pada cairan sel hewan dengan lingkungannya, maka dapat terjadi osmosis yang dapat menyebabkan lisis ataupun penyusutan pada sel dan kematian. Perbedaan yang paling mencolok antara sel hewan dengan sel tumbuhan adalah keberadaaan dinding sel yang mengakibatkan sel tumbuhan terasa lebih kaku dibanding sel hewan. Perbedaan ini menyebabkan sel tumbuhan lebih mampu memanfaatkan prinsip kerja osmosis. Misalnya, pada peristiwa membuka dan menutupnya stoma (banyak : stomata). Pada saat tumbuhan menyerap banyak air (hipotonis), maka sel penjaga dari stoma akan mendapat aliran air dan menjadi turgid sembari mengakibatkan stoma terbuka, sehingga terjadi pengambilan karbondioksida (CO2) di udara. Walaupun mendapat banyak aliran air, sel tidak akan menjadi lisis karena tertahan oleh dinding sel. Sedangkan apabila tumbuhan mengandung sedikit air (hipertonis/konsentrasi garam dan mineral tinggi), maka sel penjaga stoma akan kehilangan air dan menjadi tertutup, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pengambilan (CO2) sekaligus dapat memperkecil intensitas penguapan. 6. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. : 4 Gelas kimia 100 ml Timbangan Penggaris Pisau Cawan petri 6. 7. 8. Aquades/aqua biasa Larutan garam 20%, 10%, 5% Kentang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 7. Prosedur Kerja : Menyiapkan 4 gelas kimia berukuran 100 ml dan beri lebel masing-masing (A,B,C,D). Mengisi gelas kimia tersebut dengan larutan garam 20%, 10%, 5% dan aquades. Memotong kentang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1 x 2 cm sebanyak 4 buah. Menimbang potongan kentang tersebut dan catat pada tabel. Memasukan potongan kentang tersebut ke gelas kimia secara bersama-sama Mengamati kentang yang di dalam gelas kimia selama 25 menit. Mengangkat potongan kentang tersebut secara bersamaan. Menimbang dan ukur panjang kentang tersebut dan catat pada tabel. Tabel Pengamatan Pengangkutan Bahan Pada Tumbuhan Melalui Osmosis Berat Berat Panjang Panjang Gelas Larutan Awal Akhir Awal Akhir Keterangan (gr) (gr) (cm) (cm) Kentang mengemban g A 0% 2,1 2,2 2 2 Keadaan : tenggelam B 5% C 10% D 20% 2 1,9 1,9 1,6 1,5 1,4 2 2 2 2 2 2 Tugas : 1. Jelaskan proses osmosis yang terjadi pada kentang tersebut ? 2. Apa yang terjadi pada keempat kentang tersebut ! Berikan alasan ? 3. Gambar potongan kentang sebelum dan sesudah di masukan ke dalam larutan! 4. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari kegiatan tersebut! Jawab : Kentang mengkerut Keadaan : tenggelam Kentang mengkerut Keadaan : mengapung di awal lalu tenggelam. Kentang mengkerut Keadaan : mengapung di awal lalu tenggelam. 1. Dari hasil percobaan, kentang mengalami perubahan. Dapat kita lihat sel-sel kentang mengalami perubahan dalam berat. Hal ini terjadi karena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang. 2. Pada gelas A (larutan 0% atau aquades) kentang mengembang dan mengalami pertambahan berat. Hal itu terjadi karena air sebagai larutan hipotonik terserap oleh kentang. Pada gelas B (larutan 5%), gelas C (larutan 10%), dan gelas D (larutan 20%) kentang menyusut dan mengalami pengurangan berat karena larutan air dan garam hipertonik terhadap kentang. Pada percobaan ini, Kentang tidak mengalami perubahan panjang dikarenakan dinding sel tumbuhan tidak terpengaruh oleh larutan hipotonik dan hipertonik. 3. Gambar potongan kentang sebelum dimasukkan ke dalam larutan Gambar potongan kentang setelah dimasukkan ke dalam larutan 4. Kesimpulan: Dari pengamatan yang telah diamati dapat disimpulkan : Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel. Terjadi penambahan berat (mengembang) pada kentang karena keadaan larutan yang hipotonis terhadap kentang, dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis), ini mengalami difusi. Terjadi pengurangan ukuran (menyusut) pada objek (kentang) dikarenakan keadaan media yang hipertonis terhadap objek (kentang), dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang, ini mengalami osmosis.