Abstrak untuk presentasi poster Pengaruh Transformasi Agrobacterium rhizogenes Galur ATCC 15834 Terhadap Morfologi Akar Kentang (Solanum tuberosum) Dyah Retno Wulandari, Tri Muji Ermayanti, Erwin Al Hafiizh dan Rudiyanto Puslit Bioteknologi LIPI, Jl. Raya Bogor Km 46 Cibinong Bogor 16911 Telp: 021 875 4587; Fax: 021 875 4588. E-mail: [email protected] ABSTRAK Kentang merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang penting, sering dikategorikan sebagai tanaman pangan yang sangat dibutuhkan setelah gandum, padi dan jagung. Di Indonesia daerah-daerah sentra produksi kentang telah mengalami kerusakan lahan yang cukup parah antara lain karena pemakaian pupuk kimia yang terus menerus dengan dosis yang kurang terkontrol. Usaha untuk mendapatkan benih unggul kentang telah dilakukan dengan berbagai cara antara lain untuk mendapatkan tanaman dengan penyerapan hara yang lebih efisien, sehingga penggunaan pupuk berlebih dapat dikurangi. Efisiensi penyerapan hara dapat ditingkatkan dengan memperbaiki sistem parakaran. Sistem perakaran yang mempunyai banyak rambut akar dan percabangan dapat diperoleh dengan cara memasukkan plasmid Ri (root inducing plasmid) dari bakteri Agrobacterium rhizogenes ke dalam genom tanaman kentang dengan metode transformasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh transformasi A. rhizogenes galur ATCC-15834 terhadap morfologi akar kentang serta konfirmasi terjadinya transformasi menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Morfologi akar kentang normal dan hasil transformasi diamati dengan menggunakan mikroskop stereo pada beberapa bagian akar dimulai dari ujung akarnya. Jumlah percabangan akar juga dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfologi akar kentang setelah di transformasi dengan A. rhizogenes galur ATCC-15834 berbeda dengan akar normal (tanpa transformasi) dan mempunyai lebih banyak serabut (bulu-bulu) akar. Akar hasil transformasi mempunyai lebih banyak percabangan dan anak cabang dari akar utama juga lebih banyak. Konfirmasi terjadinya transformasi dibuktikan dengan teknik PCR, hasil amplifikasi muncul dalam bentuk pita DNA yang menunjukkan bagian TR dan TL dari TDNA bakteri yang terdapat pada akar. Dengan demikian teknik ini dapat diaplikasikan untuk mendapatkan tanaman kentang dengan perakaran yang lebih lebat dengan bulu-bulu akar sehingga kemungkinan dapat menyerap hara lebih efisien. Dengan teknik transformasi ini akar dapat diregenerasikan menjadi tanaman lengkap. Kata Kunci: transformasi, akar rambut, kentang (Solanum tuberosum), Agrobacterium rhizogenes, morfologi, PCR.