BISNIS dan RUANG LINGKUPNYA Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Islam dan Profesi Dosen Pembimbing: M.Syam’un Rosyadi,M.H Oleh: Nopa Abdul Aziz (1896164022) Siti Fauziyah (1896164003) PRODI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG 2020 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah bisnis adalah istilah yang sangat populer dan begitu memasyarakat di negara mana pun. Tidak terkecuali di Indonesia yang tergolong negara berkembang telah memiliki pengusaha dan pebisnis yang tersohor. Bahkan di antara mereka yang sudah mencapai puncak prestasi bisnis pada level nasional dan internasional. Di antara popularitas istilah ini biasanya dikaitkan dengan kesuksesan seseorang yang memiliki sejumlah kekayaan dan perusahaan di mana-mana. Dan memang biasanya orang yang ingin sukses dan cepat kaya, maka akan dianjurkan untuk terjun menggeluti dunia bisnis. Meskipun sudah dipraktikkan oleh sekian banyak orang, rasanya tidak salah kalau kita coba memberi makna atau memahami arti sesungguhnya dari bisnis itu, sehingga kita memiliki cakupan dan pandangan yang jelas mengenai aktivitas dan usaha yang sudah atau sedang kita jalankan apakah termasuk kategori bisnis atau bukan. Dari situ kita bisa melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan yang akhirnya kita bisa meraih keberhasilan dalam bisnis kita. Bisnis merupakan Bisnis adalah keseluruhan dari aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dimulai dengan membeli barang mentah (bahan baku) sampai menjadi barang jadi (siap pakai). Ada beberapa jenis lingkungan yang memengaruhi kegiatan suatu bisnis, yang dijalankan oleh pelaku bisnis. Pada dasarnya lingkungan tersebut dapat dibedakan atas dua lapis. Lapis pertama merupakan lingkungan intern, yang mungkin dapat dikendalikan secara organisastoris oleh para pelaku usaha, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan perusahaan. Sedangkan lapis kedua disebut lingkungan ekstern, yaitu lingkungan yang berada di luar kegiatan bisnis yang tidak mungkin dapat dikendalikan begitu saja oleh pelaku bisnis sesuai dengan keinginan perusahaan. Maka dalam mengahadapi tantangan- tantangan dalam berbisnis maka perlu mengetahui lebih lanjut tentang bisnis. Maka penulis membuat karya tulis berjudul “Bisnis dan Ruang lingkupnya”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana hakikat bisnis? 2. Apakah pengertian bisnis? 3. Bagaimana ruang lingkup bisnis? 4. Bagaimana tujuan dari bisnis? C. Tujuan 1. Mengetahui tentang hakikat bisnis 2. Mengerti tentang pengertian bisnis 3. Mengerti tentang ruang lingkup bisnis 4. Mengerti tentang tujuan dari bisnis BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Bisnis Mementingkan dan melayani orang lain sesungguhnya adalah konsep bisnis. Mementingkan orang lain adalah rahasia bisnis terpenting sepanjang masa. Mengatakan demikian menunjukkan bahwa Anda belum memahami hakikat bisnis yang sesungguhnya. Bisnis yang mementingkan dirinya sendiri akan hancur. Contoh sederhana mengenai hal ini adalah seorang petugas sales yang berusaha semampunya menawarkan produknya kepada pelanggan. Hakikat bisnis yang sesungguhnya adalah mementingkan orang lain. Ini bukan sekadar konsep kemuliaan dan spiritualitas. Ini konsep bisnis. Bahkan bisnis itu sendiri pada hakekatnya adalah spiritualitas. Bisnis yang sejati haruslah dilandaskan pada spiritualitas dan akan menghasilkan tingkat spiritualitas yang lebih tinggi, baik bagi pelaku maupun pelanggan. Orang yang melayani orang lain dengan keahlian yang tinggi akan menjadi orang yang penting dan bernilai. B. Pengertian Bisnis Secara historis istilah bisnis berasal dari bahasa Inggris, yaitu business yang memiliki arti tiga istilah dalam bahas Indonesia, perusahaan, urusan, dan usaha. Business sendiri kata dasarnya busy, yang berarti sibuk. Sibuk di sini bisa jadi sibuk seseorang atau komunitas atau masyarakat yang sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang bisa mendatangkan manfaat, laba atau keuntungan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, fikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Pekerjaan, perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai suatu maksud (Nasional, 2005). Sedangkan menurut Sholihin, bisnis adalah setiap tindakan, perbuatan,atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha atau individu untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba (Solihin, 2006). Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari bisnis adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu maksud yang medatangkan keuntungan dan laba. C. Ruang Lingkup Bisnis 1. Jenis-jenis Bisnis Jenis-jenis bisnis dalam segi pasarnya adalah sebagai berikut: a. Monopsoni keadaan dimana satu pembeli tunggal menguasai penerimaan pasokan barang/jasa. b. Monopoli suatu bentuk interaksi dimana penawaran dan permintaan hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak konsumen. c. Oligopoli suatu pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan/penjual. d. Oligopsoni suatu pasar dimana terdapat beberapa pembeli yang memiliki peranan besar dalam menentukan harga. Sedangkan jenis-jenis bisnis menurut skalanya adalah sebagai berikut: a. Usaha Mikro Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangandan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria. Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut1: 1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Industri kecil adalah kegiatan mengubah barang dasar menjadi setengah jadi atau mengubah barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, tidak menggunakan proses modern, akan tetapi menggunakan keterampilan tradisional yang menghasilkan benda-banda seni yang umumnya usaha ini hanya dilakukan oleh warga negara indonesia dari kalangan ekonomi lemah. Usaha kecil beroperasi dalam bentuk perdagangan maupun industry pengolahan. Usaha kecil berbentuk perdagangan meliputi toko-toko kelontong, pengedar, dan grosir yang memiliki toko pada bangunan yang disewa/dimiliki sendiri. Mereka membeli barang dari grosir untuk dijual kepada pengecer/ konsumen dengan nilai yang tidak begitu tinggi (Sukirno, 2006) b. Usaha Menengah 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. h. 2 Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan (Nitisusastro, 2010) c. Usaha Besar Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. 2. Jenis sistem perekonomian a. Perekonomian Terencana Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dansosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara, ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Penganutnya adalah Cina, Uni Soviet, Eropa Timur, Korea Utara, dan Kuba. b. Perekonomian Pasar Perekonomian pasar bergantung pada konsep kapitalisme dan liberalismeuntuk menciptakan sebuah lingkungan produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran- permintaan (demand-supply). c. Perekonomian Pasar Campuran Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. 3. Komponen yang penting dalam bisnis a. Manusia (Men): sebagai pengendali aktivitas ekonomi dan tenaga kerja. b. Modal (Money): sebagai jalan awal untuk suatu aktivitas ekonomi. c. Material: sebagai peralatan untuk membangun aktivitas ekonomi, faktor pendukung dalam aktivitas ekonomi, meliputi bahan baku. d. Metode: sebagai langkah yang dipakai dalam suatu aktivitas ekonomi. Ide yang ditujukkan untuk mengorganisir dan mengkoordinir. e. Manajerial: sebagai langkah pengolahan. f. Mesin atau peralatan: alat pembantu untuk proses suatu aktivitas ekonomi 4. Etika bisnis Dalam melaksanakan bisnis tentunya etika bisnis sangat diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan bisnis yang telah ditentukan. Kegiatan bisnis yang berlandaskan etika adalah bisnis yang dilakukan berdasarkan metoda-metoda yang baik serta cara berfikir yang sesuai dengan logika dan estetika yang berkembang di masyarakat (Hermina, 2017). Memahami apa yang benar atau salah dan dapat diterima atau tidak dapat diterima berdasarkan harapan organisasi dan masyarakat merupakan pengertian dari Etika Bisnis. Hal ini disebabkan karena bisnis yang dilakukan dengan tidak melanggar hak orang lain/organisasi bisnis lain juga karena bisnis dilakukan berdasarkan moralitas dan prinsip-prinsip kebenaran yang dilakukan dengan penuh dengan rasa tanggung jawab. D. Tujuan Ketika seseorang atau perusahaan berbisnis, maka mereka memiliki tujuan dari bisnis yang hendak mereka jalankan. Tujuan dari bisnis antara lain adalah: a. Profit (keuntungan): berbisnis untuk memperoleh laba. b. Growth (pertumbuhan): berbisnis untuk pertumbuhan ekonomi. c. Continuity (berkesinambungan): berbisnis dengan tujuan kontinu. d. Stability (stabilitas): berbisnis untuk kestabilan keuangan. e. Public service (pelayanan umum): berbisnis untuk membuka pelayanan umum (jasa). f. Welfare (sejahtera): berbisnis untuk kesejahteraan. Tujuan bisnis secara umum dibagi 2, yaitu: a. Tujuan ekonomi: memperoleh keuntungan. b. Tujuan sosial: memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. BAB III KESIMPULAN Dari berbagai pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: a. Hakikat dari bisnis adalah mementingkan orang lain sedangkan pengertian bisnis adalah segala usaha atau kegiatan yang dilakukan dengan maksud tertentu untuk mendapatkan laba atau keuntungan. b. Ruang lingkup dari bisnis adalah jenis-jenis dari bisnis yang tediri dari ekonomi mikro, menengah dan besar. Ada juga etika bisnis yang perlu diperhatikan dalam melakukan bisnis. c. Tujuan dari bisnis memiliki 2 hal yaitu tujuan ekonomi demi mendapatkan keuntungan juga tujuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Hermina, M. &. (2017). Etika Bisnis. Bandung: CV KIMFA MANDIRI . Nasional, D. P. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. Nitisusastro, M. (2010). Kewira Usahaan Dan Managemen Usaha Kecil. Jakarta: Alvabeta. Solihin, I. (2006). Pengantar Bisnis Pengenalan Peraktis Dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana. Sukirno, S. (2006). Pengantar Bisnis,. Jakarta. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah.