Uploaded by User69816

Tugas 2 SIH Industri Pulp dan Pulp Terintegrasi Kertas

advertisement
DOKUMEN STANDAR INDUSTRI HIJAU
INDUSTRI PULP DAN PULP TERINTEGRASI KERTAS
Dosen Pengampu :
Endo Pebri Dani Putra, S.TP., M.P
Disusun Oleh:
Azila Shafiya Ersali
25117021
Deratarini Ramadita
25117038
Dita Yuniar
25117084
Faradhila Dwi Septiyana
25117074
Humaira Nisaul Jannah
25117063
Mega Safira
25117047
Ratna Trihana
25117064
Salsabila Sugiarto
25117016
Sinta Wulandari
25117011
Kelas : RC
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
PRAKATA..................................................................................................................................... iii
1. Ruang Lingkup..................................................................................................................... 1
2. Acuan ................................................................................................................................... 1
3. Definisi ................................................................................................................................. 1
4. Simbol dan Singkatan Istilah ............................................................................................... 3
5. Persyaratan Teknis ............................................................................................................... 4
6. Persyaratan Manajemen Pengusahaan ............................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 27
ii
PRAKATA
Standar Industri Hijau (SIH) industri pulp dan pulp terintegrasi kertas disusun dengan maksud
menunjang pengembangan industri pulp dan pulp terintegrasi kertas
Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Teknis pulp dan pulp terintegrasi kertas. Standar ini
merupakan hasil konsensus yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pihak produsen, asosiasi, dan
instansi pemerintah.
iii
INDUSTRI PULP DAN PULP TERINTEGRASI KERTAS
1.
Ruang Lingkup
Standar ini menguraikan definisi, persyaratan teknis, batasan, metode verifikasi, serta
persyaratan manajemen bagi kriteria industri hijau untuk proses pembuatan pulp dan pulp
terintegrasi kertas. Standar ini berlaku untuk proses produksi pulp dan pulp terintegrasi kertas.
Ruang lingkup standar industri hijau dalam hal ini mencakup aspek-aspek:
2.
a.
Bahan baku
b.
Bahan penolong
c.
Energi
d.
Air
e.
Proses produksi
f.
Produk
g.
Limbah
h.
Emisi CO2
i.
Tinjauan Manajemen
Acuan
Adapun acuan dalam diterapkannya standar industri hijau ini ialah sebagai berikut:
a. SNI ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan
b. SNI ISO 19-14001-2005 Sistem Manajemen Lingkungan – Persyaratan dan Panduan
Penggunaan
c. SNI ISO 50001:2012 Sistem Manajemen Energi
3.
Definisi
3.1
Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu
1
menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
3.2
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan
metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa
kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
3.3
Standar Industri Hijau adalah standar industri yang terkait dengan bahan baku, bahan
penolong, energi, proses produksi, produk, manajemen pengusahaan, pengelolaan
limbah dan/atau aspek yang lain yang dibakukan dan disusun secara konsesus oleh
semua pihak yang terkait yang bertujuan untuk mewujudkan industri hijau.
3.4
Perusahaan Industri adalah setiap orang yang melakukan kegiatan di bidang usaha
industri yang berkedudukan di Indonesia.
3.5
Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.
3.6
Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi, baik
merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.
3.7
Bahan baku adalah bahan mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi yang dapat
diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi ang mempunyai nilai ekonomi
yang lebih tinggi.
3.8
Lindi Hitam (Black Liquor) adalah cairan yang dihasilkan dari digester setelah proses
pemasakan kayu yang mengandung bahan-bahan organik kayu terlarut dan sejumlah
alkali aktif untuk kemudian dibakar di dalam recovery furnance pada proses recovery
sulfate.
3.9
OEE adalah metode pengukuran terhadap performance yang berhubungan dengan
ketersediaan (availability) proses, produktivitas dan kualitas yang berfungsi untuk
mengetahui efektifitas penggunaan mesin, peralatan, waktu serta material dalam sebuah
sistem operasi di industri.
3.10 Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu)
melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semi-kimia, kimia). Pulp terdiri dari
serat-serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas atau rayon.
2
3.11 Industri Pulp adalah industri yang melakuakn pemisahan serat dari bahan baku berserat
kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semi-kimia,
kimia). Pulp terdiri dari serat-serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku
kertas atau rayon.
3.12 Industri pulp terintegrasi kertas dalah industri pulp yang juga memproduksi kertas
dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
3.13 HTI adalah hutan tanaman yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan
kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensf untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.
3.14 MSDS adalah lembar keselamatan bahan yang berisi informasi mengenai sifat-sifat zat
kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalm penggunaan zat kimia, pertolongan apabila
terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya dan merupakan protokol
keselamatan dan kemanan kerja, digunakan secara luas di dalam laboratorium, industri,
serta pihak-pihak yang bekerja dengan bahan kimia.
3.15 Rekoveri (Recovery) adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian material penting
dari aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses ata dimanfaatkan untuk proses
atau kebutuhan lain.
3.16 Recycle adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumberdaya untuk proses ang
sama.
3.17 Zat berbahaya dalam konteks standar ini adalah zat yang terkandung di dalam bahan
penolong yang melebihi jumlah maksimumnya atau yang bisa meningkat selama
penggunaan normal yang ditentukan dan melebihi jumlah maksimum, yang bisa jadi
memiliki dampak tertentu bagi manusia selama penggunaan normal ditentukan, yang
menurut pengetahuan ilmiah terkini dapat membahayakan kesehatan manusia.
4.
Simbol dan Singkatan Istilah
ADt
: Air Dry ton
CoA
: Certificate of Analysis
EBT
: Energi Baru dan Terbarukan
kWh
: kilo Watt hour
3
HTI
: Hutan Tanaman Industri
SDS
: Safety Data Sheets (lembar data keselamatan)
MJ
: Mega Joule
OEE
: Overall Equipment Effectiveness
SVLK
: Sistem Verifikasi Legalitas Kayu
5. Persyaratan Teknis
No
1
Aspek
Bahan Baku
Kriteria
1.1 Sumber bahan
baku pulp
Batasan
Metode Verifikasi
Diperoleh dari hutan
tanaman industri atau
hutan yang dikelola
secara sah dan
berkelanjutan
Verifikasi pernyataan
tertulis dari perusahaan
industri dengan
menunjukkan sertifikat
dari pihak independen
dengan skema SVLK
atau sertifikasi lainnya
yang diakui secara
internasional
Bahan baku berupa
pulp berasal dari
industri yang
menggunakan kayu
dari hutan tanaman
industri atau hutan
yang dikelola secara
sah dan berkelanjutan
Verifikasi pernyataan
tertulis dari perusahaan
industri dengan
menunjukkan sertifikat
dari pihak independen
dengan skema SVLK
atau sertifikasi lainnya
yang diakui secara
internasional dari
pemasok pulp
1.2 Sumber bahan
baku kertas
1.2.1
Pulp
1.2.2
4
No
Aspek
Kriteria
1.2.3
Kertas Daur
Ulang
Batasan
Kertas daur ulang
berasal dari dalam
negeri dan/atau impor
Metode Verifikasi
Verifikasi pernyataan
tertulis dari perusahaan
industri tentang sumber
kertas daur ulangg yang
digunakan dan
dilengkapi dengan
dokumen ijin impor jika
pemasok memperoleh
kertas daur ulang dari
impor
1. Penjelasan:
Pemenuhan sertifikasi/izin bahan baku dimaksudkan untuk memenuhi standar mutu dan
keamanan yang mengacu pada standar nasional atau internasional. Sumber bahan baku
industri pulp dan kertas harus memiliki izin penggunaan bahan baku seperti sertifikat
lacak balak dari pihak independen dengan skema SLVK atau sertifikasi lainnya yang
diakui secara internasional.
2. Sumber Data/Informasi
Data sekunder:
-
Bukti sertifikat/izin perolehan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi
-
Data Primer:
-
Rekaman wawancara terkait dengan sertifikasi bahan baku.
3. Cara Verifikasi :
-
Identifikasi sertifikat perolehan bahan baku baik dari nasional maupun internasional.
-
Identifikasi izin impor dan dokumen lainnya sesuai Permendag No. 39 Tahun 2009
tentang Impor Limbah Non B3.
5
No
Aspek
Kriteria
Batasan
Metode Verifikasi
1.3 Rasio produk
terhadap
penggunaan
bahan baku
1.3.1
Chip menjadi
pulp
1.3.2
Pulp menjadi
kertas
Minimum 40%
Verivikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
laporan hasil perhitungan
rasio produksi [ul[
terhadap pemakaian chip
sesuai lampiran dokumen
ini
Minimum 85%
Verifikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
;aporan hasil perhitungan
rasio produksi kertas
terhadap pemakaian pulp
sesuai dengan lampiran
dokumen ini
1. Penjelasan:
Optimasi dan minimasi penggunaan bahan baku merupakan elemen terpenting dalam
penerapan konsep industri hijau pada industri. Dengan menggunakan bahan baku secara
efisien akan berdampak positif terhadap pengurangan biaya produksi sekaligus mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan. Pemenuhan tingkat rasio satu satuan produk yang
6
dihasilkan terhadap penggunaan satu satuan bahan baku merupakan sasaran penerapan
industri hijau
2. Sumber Data/ Informasi:
Data Sekunder:
-
Data penggunaan bahan baku pada periode yang ditetapkan
-
Neraca Massa
-
Data produksi actual pada periode yang ditetapkan
Data Primer:
-
Rekaman observasi lapangan dan wawancara
3. Cara/Verifikasi:
-
Analisa data penggunaan bahan baku
-
Analisa data produksi actual
Hitung efisiensi penggunaan material input terhadap produk dengan formula berikut:
RPB = P/B × 100%
RPB : Rasio produk terhadap bahan baku (%)
P
: Jumlah produk akhir yang dihasilkan dalam satu periode 1 tahun (ton)
B : Jumlah total pemakaian bahan baku dalam periode 1 tahun (ton)
No Aspek
Kriteria
Batasan
Metode Verifikasi
2.
Bahan
Kandungan bahan
Memenuhi ketentuan
Verifikasi pernyataan
penolong
berbahaya di
mengenai kandungan
tertulis perusahaan
dalam bahan
bahan berbahaya di dalam industri tentang jenis
penolong
bahan penolong yang
bahan penolong yang
ditetapkan peraturan
digunakan dan
perundangan yang
kesesuaiannya terhadap
berlaku
kriteria kandungan bahan
berbahaya didalam bahan
7
penolong yang ditetapkan
oleh peraturan yang
berlaku
Dilengkapi dengan
pernyataan tertulis dari
pemasuk dan bukti
notidikasi dan registrasi
jika melakukan impor.
melampirkan SDS atau
CoA.
1. Penjelasan :
Salah saru cara mengurangi dampak negatid proses produksi terhadap lingkungan dan
Kesehatan manusia dilakukan dengan membatasi kandungan bahan berbahaya di dalam
bahan penolong yang digunakan di dalam proses.
2. Sumber data/informasi:
Data sekunder :
-
Data atau informasu material input yang digunakan (faktur pembelian bahan, manifest
pengadaan bahan dari supplier)
-
Daftar atau katalog material input ramah lingkungan dari berbagai referensi atau
Pustaka yang tersedia.
Data primer :
-
Rekam observasi lapangan dan wawancara
3. Cara Verifikasi :
-
Identifikasi dan evaluasi jenis, kategori dan sumber bahan penolong yang digunakan
pada industri pulp dan pulp terintegrasi kertas
8
-
Bila diperlukan gunakan sumber informasi atau daftar panduan berbagai bahan
berdasarkan referensi yang ada (peraturan, data empiris, hasil riset, dan lain-lain)
No Aspek Kriteria
3.
Energi
Batasan
Metode Verifikasi
Maksimum 38 GJ/ton
Verifikasi perhitungan
pulp
tentang pemenuhan
3.1 konsumsi energi
panas spesifik
3.1.1
pulp
persyaratan disertai
laporan hasil perhitungan
konsumsi energi panas
spesifik dalam proses
produksi pulp sesuai
dengan lampiran
dokumen ini
3.1.2
puplp
Maksimum 49 GJ/ton
Verifikasi perhitungan
terintegrasi
kertas
tentang pemenuhan
kertas
persyaratan disertai
laporan hasil perhitungan
konsumsi energi panas
spesifik dalam proses
produksi pulp
terintegrasu kertas sesuai
dengan lampiran
dokumen ini
3.2 konsumsi energi
listrik sprsifik
3.2.1
pulp
Maksimum 1,05
Verifikasi perhitungan
MWh/ton
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
9
laporan hasil perhitungan
konsumsi energi listrik
spesifik dalam proses
produksi pulp sesuai
dengan lampiran
dokumen ini
3.2.2
pulp
terintegrasi
Verifikasi perhitungan
Maksimum 1,5 MWh/ton tentang pemenuhan
kertas
persyaratan disertai
laporan hasil perhitungan
konsumsi energi listrik
spesifik dalam proses
produksi pulp
terintegrasi sesuai
dengan lampiran
dokumen ini
1. Penjelasan :
proses produksi oulp, pulp terintegrasi kertas serta kertas memerlukan sejumlah energi
tertentu berupa bahan bakar seperti batubara, gas, minyak serta energi listrik. Bahan bakar
terutama digunakan untuk pembangkitan uap di boiler sedangkan alat pengguna listrik
yang utama disektor ini adalah motor listrik. Efisiensi energi adalah istilah umum yang
mengacu pada penggunaan energi lebih sedikit untuk mengjasilkan jumlah output yang
sama.
indikator kinerja energi yang umum digunakan adalah konsumsi energi panas spesifik dan
konsumsi energi listrik spesifik. besar pengurangan konsumsi energi di industri pulp dan
kertas dihitung dari besar penghematan yang diperoleh dengan mengimplementasikan
program konservasi energi. untuk mengkuantifikasi besar penurunan konsumsi energi
diasumsikan bahwa terjadi pengurangan energi dan emisi. berdasarkan jenis teknologi
yang implementasikan pada periode waktu tertentu.
10
2. Sumber data/informasi
Data Sekunder
-
Data penggunaan energi panas pada periode 1 tahun
-
Data penggunaan energi listrik pada periode 1 tahun
-
Data produksi actual pada periode 1 tahun
-
Neraca energi
Data Primer
-
Rekam observasi lapangan dan wawancara terkait dengan sumber energi dan
penggunaan energi pada peralatan pemanfaat energi
-
Rekam observasi rekaman pengukuran pada alat ukur energi (flowmeter, kWh meter)
3. Cara Verifikasi
-
Analisa data penggunaan energi dan energi listrik
-
Analisa data produksi
-
Hitung konsumsi energi panas spesifik dengan formula berikut :
(𝑁𝐻𝑉 π‘₯ 𝐡𝐡)
𝑃
KEpS : konsumsi energi panas spesifik (GJ/ton produk)
𝐾𝐸𝑝𝑆 =
NHV : nilai kalor netto bahan bakar (GJ/ton bahan bakar)
-
BB
: jumlah konsumsi bahan bakar pada periode 1 tahun (ton)
P
: jumlah produk pada periode 1 tahun (ton)
Hitung konsumsi energi listrik spesifik dengan formula berikut:
𝐾𝐸𝑙𝑆 =
𝐾𝐿
𝑃
KELS : konsumsi energi listrik spesifik (MWh/ton produk)
KL
: jumlah konsumsi pada periode 1 tahun (MWh)
P
: jumlah produk pada periode 1 tahun (ton)
11
No Aspek
Kriteria
3.3 Persentase
Batasan
Metode Verifikasi
Minimum 55%
Verifikasi
Energi
Recovery dan/atau
EBT
Pulp
dan
Pulp
Terintegrasi Kertas
perhitungan
tentang Energy Recovery
dan/atau EBT pada Pulp
terintegrasi kertas sesuai
dengan
lampiran
dokumen ini
1. Penjelasan
Pembuatan pulp secara kimiawi menghasilkan produk samping berupa black liquor. Black
liquor ini bisa dimanfaatkan dalam incinerator unuk membangkitkan steam dan listrik
sebagai energy recovery
2. Sumber Data/ Informasi
Data Sekunder:
-
Data penggunaan energi dan sumber energi yang digunakan
-
Data jumlah black liquor yang dimanfaatkan sebagai energi
-
Dokumen kajian, perencanaan, desain teknik, instalasi dan operasional implementasi
energi recovey
-
Neraca energi
Data Primer:
-
Rekaman observasi lapangan dan wawancara terkait dengan jenis energi recovery yang
digunakan
-
Rekaman observasi alat pengukur energi
3. Cara/Verifikasi
12
-
Pemeriksaan terhadap data pemakaian energi
-
Rasio penggunaan energi terbarukan dihitung dengan rumus:
𝑅𝐸𝑅 =
RER
: Rasio jumlah energi revoveri terhadap total energi (%)
ER
: Jumlah konsumsi energi recoveri pada periode 1 tahun (GJ atau Mwh)
TE
: Jumlah total konsumsi energi recoveri (GJ atau MWh)
No Aspek
Kriteria
4
4.1 Konsumsi Air
Pada Proses
Air
𝐸𝑅
π‘₯ 100%
𝑇𝐸
Batasan
Metode Verifikasi
4.1.1
Pulp
Maksimum 65m3/ton
Verifikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
laporan hasil perhitungan
tentang penggunaan air
dalam proses produksi
Pulp sesuai dengan
Lampiran dokumen ini.
4.1.2
Pulp
Terintegrasi
Kertas
Maksimum 45 m3/ton
Verifikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
laporan hasil tentang
penggunaan air dalam
proses produksi Pulp
Terintegrasi Kertas
sesuai dengan Lampiran
dokumen ini.
13
1. Penjelasan
-
Efisiensi penggunaan air merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan
sumber daya air dan keberlanjutan industri. Efisiensi penggunaan airdapat diartikan
dengan penggunaan air lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah produk yang sama
-
Batasan perhitungan adalah konsumsi untuk air proses
2. Sumber Data/ Informasi
Data Sekunder:
-
Data penggunaan air yang digunakan untuk proses produksi dan utilitas pada periode
waktu yang ditetapkan
-
Data produksi aktual pada periode waktu yang ditetapkan
-
Laporan pelaksanaan program efisiensi air diproses produksi dan utilitas
Data Primer:
Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan penggunaan air bagi industri (sumber
dan jumlah kebutuhan air).
3.
Cara/Verifikasi
-
Analisa data penggunaan air
-
Hitung intensitas penggunaan air pada periode waktu yang ditetapkan
𝐾𝐴𝑆 =
𝐾𝐴
𝑃
KAS
: Konsumsi air spesifik (m3/ ton produk)
KA
: Konsumsi air untuk proses produksi dan utilias pada periode waktu yang
ditetapkan (m3)
P
-
: Jumlah produk dalam satu periode produksi yang ditetapkan (ton)
Hitung rasio air recycle
𝐷𝐴 =
𝑅𝐴
π‘₯ 100%
𝑇𝐴
14
DA
: rasio air recycle (%)
RA
: Jumlah air yang dikembalikan ke proses produksi (liter)
TA
: Jumlah air yang digunakan untuk proses produksi (liter)
No Aspek
Kriteria
5
Kinerja peralatan
proses produksi
dinyatakan dalam
OEE
Proses
Produksi
Batasan
Metode Verifikasi
5.1 Pulp
Minimum 85%
Verifikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
laporan perusahaan OEE
tahunan sesuai dengan
Lampiran dokumen ini.
5.2 Pulp Terintegrasi
Kertas
Minimum 85%
Verifikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
laporan perusahaan
mengenai pencapaian
OEE tahunan sesuai
dengan lampiran
dokumen ini.
1. Penjelasan
Overall Equipment Effectiveness atau biasa dikenal dengan sinngkatan OEE merupakan
metode untuk mengetahui tingkat kesempurnaan proses produksi. Proses yang sempurna
adalah proses yang hanya menghasilkan output yang baik, dalam waktu secepat mungkin
tanpa ada down time. OEE adalah matriks yang mengidentifikasi persentase waktu
produktif dari keseluruhan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan aktifitas produksi.
15
a. Availability Index : waktu produksi sebenarnya dibandingkan dengan waktu produksi
yang direncanakan. Jika nilai Availability 100%, artinya proses selalu berjalan dalam
waktu yang sesuai dengan waktu produksi yang telah direncanakan (tidak pernah ada
down time).
b. Production Performance Index : tingkat produksi sebenarnya dibandingkann dengan
tingkat produksi yang terbaik (best demonstrated production rate)
c. Quality Performance Index : kualitas produk sebenarnya dibandingkan dengan target
kualitas. Hal ini berkaitan dengan jumlah produk defect dan scrap. Nilai 100% untuk
quality menunjukkan bahwa produksi tidak menghasilkan produk cacat sama sekali.
2. Sumber Data/ Informasi
Data Sekunder:
-
Data peralatan utama dalam proses produksi
-
Data jam atau hari operasional peralatan utama
-
Data produksi, jumlah produk reject, defect dan scrap
-
Hasil perhitungan Overall Equipment Effectiveness
Data Primer:
-
Wawancara terkait dengan kinerja mesin atau peralatan
-
Observasi kinerja peralatan, produksi dan mutu produk
3.
Cara/Verifikasi
Tahapan perhitungan OEE meliputi :
-
Availability Index = actual production time/planned production time x 100%
-
Production Performance = (total pieces/operating time)/ideal run rate x 100%
-
Quality Performance Index = good pieces / total pieces x 100%
OEE = Availability Index x Production Performance Index x Quality Index
16
No Aspek
Kriteria
Batasan
Metode Verifikasi
6
6.1 Pulp
Memenuhi kriteria
mutu produk pulp
sesuai persyaratan
kriteria yang
ditetapkan SNI
Verifikasi persyaratan
tertulis perusahaan
industri dan dokumen
pendukung pemenuhan
kriteria mutu produk pulp
sesuai SNI
6.2 Kertas
Memenuhi kriteria
mutu produk kertas
sesuai persyaratan
kriteria yang
ditetapkan SNI
Verifikasi pernyataan
tertulis perusahaan
industri dan dokumen
pendukung pemenuhan
kriteria mutu produk
kertas sesuai SNI
Produk
1. Penjelasan
Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan dilakukan dengan
membatasi kandungan bahan berbahaya di dalam produk
2. Sumber Data/ Informasi
Data Sekunder:
-
Hasil Uji
Data Primer:
-
3.
Rekaman observasi lapangan dan wawancara
Cara/Verifikasi
-
Identifikasi hasil uji produk dari laboratorium terakreditasi atau lembaga terakreditasi
sesuai ISO/Iec 17025
17
No Aspek
Kriteria
Batasan
Metode Verifikasi
7
Melakukan
pengelolaan limbah
padat, limbah cair
dan emisi udara
(debu dan gas) yang
ditimbulkan oleh
kegiatan proses
produksi
Memenuhi Baku Mutu
Lingkungan dan
perijinan sesuai
dengan peraturan yang
berlaku
Verifikasi pernyataan
tertulis perusahaan
industry tentang
pemenuhan ketentuan
peraturan pengelolaan
limbah dan dokumen
terkait dengan
pengelolaan limbah
padat, limbah cair, dan
emisi udara (debu dan
gas).
Limbah
1. Penjelasan
Kewajiban industri untuk melakukan pengelolaan limbah (cair, padat, emisi udara)
merupakan upaya penguranggan dampak negative terhadap lingkungan dan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara berkesinambungan. Untuk meminimasi
dampak limbah terhadap lingkungan dapat mengacu pada baku mutu yang telah ditetapkan.
Ukuran kinerja perusahaan akan terlihat bagaimana upaya dan target pemenuhan terhadap
baku mutu lingkungan ini dapat dicapai atau adanya perbaikan (peningkatan) pemenuhan
baku mutu yang telah di tetapkan.
Pengelolaan limbah padat berupa batu kapur mengandung soda harus dibuang ke tempat
pembuangan akhir yang aman. Limbah padat seperti sludge (lumpur yang terdiri dari serat
pulp, filler, pigment, dan dirt) dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar pada Power Boiler
(PB) yang selanjutnya akan menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik. Hasil
buangan abu terbang (fly ash) dari pembakaran kulit kayu dan batu bara di PB Sebagian
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan batako dan paving block. Pengelolaan limbah cair
dilakukan dengan proses fisik, kimia, biologi. Air buangan diolah di Unit Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dan Sebagian digunakan Kembali; Pengelolaan limbah emisi udara
dilakukan dengan pemasangan alat blow treatment pada unit pulping, EP pada recovery
boiler dan wet scrubbing pada recaustizing unit. Sistem pengolahan limbah (cair, padat,
gas) termasuk incinerator (alat penangkap dan sisa-sisa gas berbau).
18
2. Sumber Data/ Informasi
Data Sekunder:
-
Bukti pemenuhan baku mutu untuk limbah cair (dokumen hasil pengujian yang
merujuk pada parameter baku mutu limbah cair)
-
Bukti pemenuhan baku mutu ntuk limbah padat (dokumen hasil pengujian yang
merujuk pada parameter baku mutu limbah padat)
-
Bukti pemenuhan baku mutu untuk limbah gas dan debu (dokumen hasil pengujian
yang merujuk pada parameter baku mutu limbah gas dan debu)
Data Primer:
-
Wawancara terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu limbah cair.
-
Wawancara terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu limbah padat
-
Wawancara terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu limbah gas dan debu..
3.
Cara/Verifikasi
-
Evaluasi laporan baku mutu limbah cair
-
Evaluasi laporan baku mutu limbah padat
-
Evaluasi laporan baku mutu limbah gas dan debu
No Aspek
Kriteria
8
Emisi CO2 per ton
produk
Emisi CO2
8.1 Pulp
Batasan
Metode Verifikasi
Maksimum 0,35 ton
CO2/ton pulp
Verifikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
laporan hasil perhitungan
tentang emisi CO2 per
ton pulp sesuai dengan
19
Lampiran dokumen ini.
8.2 Pulp Terintegrasi
Kertas
Maksimum 0,35 ton
CO2/ton kertas
Verifikasi perhitungan
tentang pemenuhan
persyaratan disertai
laporan hasil perhitungan
tentang emisi CO2 per
ton kertas dalam proses
produksi Pulp
Terintegrasi Kertas
sesuai dengan Lampiran
dokumen ini
1. Penjelasan
Kegiatan industry merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) di
antaranya emisi CO2, yang diyakini menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Oleh
sebab itu perlu komitmen dan kebijakan dari pihak perusahaan untuk ikut berpatisipasi
dalam upaya penurunan emisi GRK. Komitmen dan kebijakan tersebut selanjutnya akan
dijadikan target/KPI perusahaan.
2. Sumber Data/ Informasi
Data Sekunder:
-
Kebijakan dan program penurunan emisi GRK
-
KPI perusahaan terkait upaya penurunan emisi GRK
-
Laporan pelaksanaan program
Data Primer:
-
Wawancara terkait kebijakan, program dan implementasi program penurunan emisi
GRK
-
Perhitungan emisi CO2
-
3.
Cara/Verifikasi
20
-
Identifikasi kebijakan dan program penurunan emisi GRK yang dilakukan perusahaan
-
Evaluasi laporan pelaksanaan program penurunan emisi GRK
-
Perhitungan sesuai Petunjuk Teknis Perhitungan CO2 di Industri
Secara umum, perhitungan gas rumah kaca dilakukan dengan menggunakan konsep neraca
massa. Untuk menyederhanakan dan mempermudah perhitungan, digunakan suatu faktor
pengali yang disebut faktor emisi, yakni suatu nilai representative yang menghubungkan
kuantitas emisi yang dilepas ke atmosfer dengan aktivitas yang berkaitan dengan emisi
tersebut.
Emisi ntuk industri secara garis besar dihasilkan oleh sumber-sumber yang berasal dari
pemakaian energi berupa bahan bakar dan listrik, proses produksi dan limbah. Khusus
untuk penggunaan listrik dikategorikan sebagai emisi tidak langsung.
Untuk mengurangi dampak negative dan fenomena perubahan iklim, perlu menghitung
jumlah emisi karbon (CO2) dari kegiatan industri. Perhitungan karbon untuk industri
meliputi beberapa kegiatan, antara lain:
ο‚·
Identifikasi ruang lingkup emisi dari industry
ο‚·
Identifikasi sumber-sumber emisi pada proses di industri
ο‚·
Identifikasi sumber-sumber emisi pada proses pembakaran
ο‚·
Identifikasi sumber-sumber emisi pada penggunaan listrik
ο‚·
Identifikasi sumber-sumber emisi dari limbah, dan
ο‚·
Penetapan metode perhitungan emisi yang digunakan
Hasil perhitungan dapat digunakan sebagai tolak ukur perencanaan pengembangan industri
dan untuk mengetahui keberlanjutan kegiatan industri.
21
Konsumsi umpan (ton/tahun)
Konsumsi umpan
Produksi (ton/tahun)
Komposisi produk
Perhitungan emisi
GRK dan proses
Jumlah emisi (ton/tahun)
Faktor emisi IPCC
Data-data pendukung(literatur)
Gambar 1. Neraca Massa Emisi di Industri dari Penggunaan Energi
Konsumsi bahan bakar (ton/tahun)
Konsumsi bahan bakar (%tahun)
Nilai kalor bahan bakar LHV
(kJ/kg)
Kebutuhan listrik (MWh/tahum)
Kapasitas produksi (ton/tahun)
Waktu operasi (hari/tahun)
Perhitungan emisi
GRK dan Sistem
Energi
Jumlah emisi (ton/tahun)
Data-data pendukung(literatur)
Gambar 2. Neraca Massa Emisi di Industri dari Proses Produksi
Perumusan emisi GRK dengan menggunakan faktor emisi dalam IPCC Guidelines 2006
adalah sebagai berikut:
Tingkat Emisi = Data Aktifitas (AD) x Faktor Emisi (EF)
Metode selengkapnya dapat dilihat pada referensi Metodologi Perhitungan Tingkat Emisi
GRK Proses Industri dan Penggunaan Produk, KemenLH 2012 serta Draft Petunjuk Teknis
Perhitungan Emisi GRK Sektor Industri, Kemenperin, 2012.
22
6. Persyaratan Manajemen Pengusahaan
No
1
2
Aspek
Kebijakan
dan
Organisasi
Perencanaan
Strategis
Kriteria
Batasan
Metode Verifikasi
1.1 Kebijakan
Industri Hijau
Perusahaan wajib
memiliki kebijakan
tertulis Penerapan
Industri Hijau
Periksa dokumen
kebijakan penerapan
industri hijau yang
ditandatangani oleh
pimpinan puncak
1.2 Organisasi
Industri Hijau
a. Keberadaan
organisasi dan tim
pelaksana penerapan
industry hijau di
perusahaan
Periksa dokumen
penetapan organisasi
dan tim pelaksana
penerapan industri hijau
yang ditandatangani
oleh pimpinan puncak
b. Program
pelatihan/peningkatan
kapasitas Sumber
Daya Manusia
(SDM) tentang
industri hijau
Periksa sertifikat/bukti
pelatihan/peningkatan
kapasitas SDM tentang
industri hijau
1.3 Sosialisasi
Kebijakan dan
Organisasi
Industri Hijau
Terdapat kegiatan
sosialisasi kebijakan dan
organisasi Industri Hijau
di perusahaan
Periksa bukti kehadiran
atau dokumentasi atau
fotokopi media
sosialisasi tentang
kebijakan dan
organisasi industri hijau
di perusahaan
1.1 Tujuan dan
Sasaran
Industri Hijau
Perusahaan memiliki
Rencana strategis
(Renstra) dan program
untuk mencapai tujuan
dan sasaran dari
kebijakan penerapan
Industri Hijau
Periksa dokumen tujuan
dan sasaran penerapan
Industri Hijau di
perusahaan
23
No
Aspek
Kriteria
1.2 Perencanaan
Strategis dan
Program
Batasan
Perusahaan memiliki
Rencana strategis
(Renstra) dan Program
untuk mencapai tujuan
dan sasaran dari
kebijakan penerapan
Industri Hijau
Metode Verifikasi
Periksa dokumen
Renstra dan Program
yang mencakup
-
Efisiensi
penggunaan bahan
baku;
-
Efisiensi
penggunaan energil;
-
Efisiensi
penggunaan air;
-
Konservasi energi;
-
Konservasi air;
-
Pengurangan emisi
GRK;
-
Pengurangan limbah
(B3 dan Non B3)
-
Jadwal pelaksanaan,
penanggung jawab,
dan alokasi dana
Dokumen Renstra dan
Program ditandatangani
oleh pimpinan puncak
3
Pelaksanaan
dan
Pemantauan
3.1 Pelaksanaan
Program
Program dilaksanakan
sesuai dengan jadwal dan
dilaporkan secara berkala
kepada manajemen serta
didapatkan persetujuan
dari manajemen puncak
Periksa bukti
pelaksanaan program:
-
Dokumentasi
pelaksanaan
program:
ο‚·
Efisiensi
penggunaan
bahan baku;
24
No
Aspek
Kriteria
3.2 Pemantauan
Program
Batasan
Pemantauan program
dilaksanakan secara
berkala dan hasilnya
dilaporkan sebagai bahan
Tinjauan Manajemen
puncak dan masukan
dalam melakukan
perbaikan berkelanjutan
Metode Verifikasi
ο‚·
Efisiensi
penggunaan
energi;
ο‚·
Efisiensi
penggunaan air;
ο‚·
Konservasi
energi
ο‚·
Konservasi air
ο‚·
Pengurangan
emisi GRK;
ο‚·
Pengurangan
limbah (B3 dan
Non B3)
-
Dokumentasi
realisasi alokasi
anggaran untuk
pelaksanaan
program yang telah
direncanakan
-
Bukti persetujuan
pelaksanaan
program dari
manajemen puncak
Periksa laporan hasil
pemantauan program
dan bukti pendukung
baik yang dilakukan
secara internal maupun
eksternal.
Laporan yang dilakukan
secara internal
25
No
Aspek
Kriteria
Batasan
Metode Verifikasi
divalidasi oleh
manajemen puncak
26
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 514/M-IND/Kep/12/2015 Tentang
Penentapan Standar Industri Hijau Untuk Industri Pulp Dan Pulp Terintergrasi Kertas
27
Download