PT Argha Karya Prima Industry, Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements period ended March 31, 2010 and 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Neraca Konsolidasi ................................................. 1-2 ……………………….. Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi .............................. 3 ………………… Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ................ 4 Consolidated Statements of Changes in ………………………………. Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ................................ 5 …………… Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ......... 6 - 55 ….. Notes to the Consolidated Financial Statements ****************************** The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp260.468 pada tahun 2010 dan Rp279.368 pada tahun 2009 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp1.455.244 pada tahun 2010 dan Rp2.541.295 pada tahun 2009 Piutang lain-lain - bersih Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp77.027 pada tahun 2010 dan 2009 Biaya dibayar dimuka Uang muka Pajak dibayar dimuka JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp1.210.828.750 pada tahun 2010 dan Rp1.206.226.255 pada tahun 2009 Goodwill - bersih Biaya ditangguhkan - bersih Uang jaminan dan aset tidak lancar lainnya JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET 187.703.655 2f,3 339.101.052 39.252.748 27.345.000 2f,4,15 2g,5 2h,6,12,15 49.481.086 - 171.651 2c,28a 242.649 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables Related party - net of allowance for doubtful accounts of Rp260,468 in 2010 and Rp279,368 in 2009 234.432.892 4.457.478 Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp1,455,244 in 2010 and Rp2,541,295 in 2009 Other receivables - net 213.325.332 2i,7,12,15 170.719.634 10.143.798 2j 1.373.484 55.957.579 31c 9.705.754 7.806.279 2q,8a 218.050 Inventories - net of allowance for obsolescence of Rp77,027 in 2010 and 2009 Prepaid expenses Advance payments Prepaid taxes 178.368.808 8.910.001 728.984.851 809.732.079 TOTAL CURRENT ASSETS NON-CURRENT ASSETS 4.100.268 Fixed assets - net of accumulated depreciation and amortization of Rp1,210,828,750 in 2010 and Rp1.206.226.255 in 2009 Goodwill - net Deferred charges - net Guarantee deposits and other non-current assets 820.362.075 888.101.409 TOTAL NON-CURRENT ASSETS 1.549.346.926 1.697.833.488 TOTAL ASSETS 2k,2l,9, 763.571.946 12,15 32.397.672 1d,2m,10 12.522.570 2n,11 11.869.887 15a Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 821.406.992 41.375.695 21.218.454 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 1 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainnya 40.369.536 12 13 44.730.203 CURRENT LIABILITIES Short-term bank borrowings Trade payables 65.514.671 79.715.736 6.710.804 793.621 11.751.035 2c,28b 56.283.866 84.432.465 4.793.889 31.452.986 40.599.046 Related parties Third parties Other payables Taxes payable Accrued expenses 263.937.877 422.894 15 275.595.781 481.699 Current maturities of long-term debts Long-term borrowings Other long-term liabilities JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 469.216.174 538.369.935 TOTAL CURRENT LIABILITIES KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainnya Kewajiban imbalan kerja Kewajiban pajak tangguhan - bersih 111.547.625 751.812 16.696.102 106.986.160 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 680.000.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Modal saham diperoleh kembali Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2q,8b 14 LONG-TERM LIABILITIES 195.344.923 1.498.619 19.221.525 108.403.690 Long-term debts - net of current maturities Long-term borrowings Other long-term liabilities Employee benefits liability Deferred tax liabilities - net 235.981.699 324.468.757 TOTAL LONG-TERM LIABILITIES 705.197.873 862.838.692 TOTAL LIABILITIES 56.904.278 MINORITY INTEREST IN SUBSIDIARIES’ NET ASSETS 63.181.390 15 2p,16 2q,8d 2b,17 34.100.732 2d,20 56.831.019 2.500.000 117.749.121 26 77.430.275 SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital Authorized capital - 2,000,000,000 shares at par value of Rp500 (full amount) per share Issued and fully paid 680,000,000 shares Additional paid-in capital - net Treasury stock Exchange rate differences from financial statement translation Retained earnings Appropriated Unappropriated 780.967.663 778.090.518 TOTAL 1.549.346.926 1.697.833.488 TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY 340.000.000 18 303.829.224 2o,19 (17.211.414) 18, 31d Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 340.000.000 303.829.224 - The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 2 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For period 3 (three) months ended March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2010 PENJUALAN BERSIH 316.112.143 BEBAN POKOK PENJUALAN 265.655.888 2c,2e, 21,28c 2c,2e, 22,28d 2009 364.679.747 NET SALES 258.626.534 COST OF GOODS SOLD 106.053.213 GROSS PROFIT 20.169.441 12.762.985 OPERATING EXPENSES Selling General and administrative LABA KOTOR 50.456.255 BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi 15.646.831 13.349.197 Jumlah beban usaha 28.996.028 32.932.426 Total operating expenses LABA USAHA 21.460.227 73.120.787 OPERATING INCOME PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Laba pelepasan aset tetap - bersih Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih 783.932 (4.234.388) (2.812.831) 19.181.560 3.594.677 440.500 (11.471.640) 1.077.001 (1.220.580) OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Gain on disposal of fixed assets - net Interest expense Foreign exchange gain (losses) - net Others - net (7.580.042) Other Income (expenses) - Net 65.540.745 INCOME BEFORE INCOME TAX Penghasilan (Beban) lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2e 23 24 2k,9 12,15 2d 12.918.273 34.378.500 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan (4.656.074) (2.606.875) (15.979.957) (958.922) INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred Beban Pajak Penghasilan - Bersih (7.262.949) (16.938.879) Income Tax Expense - Net 2q,8 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 27.115.551 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (6.852.936) LABA BERSIH 20.262.615 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (angka penuh) 30 48.601.866 2b,17 2r,25 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. (3.765.440) INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET LOSSES (EARNINGS) OF SUBSIDIARIES MINORITY INTEREST IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARIES 44.836.426 NET INCOME 66 BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount) The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 3 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Saldo per 31 Desember 2008 Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY For period 3 (three) months ended March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange rate Tambahan modal differences from disetor - bersih/ financial Additional paidstatement in capital - net translation Saldo laba/ Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated Modal saham Jumlah Ekuitas/ diperoleh Total kembali/Treasury Shareholders’ stock equity 340.000.000 303.829.224 55.804.493 - 32.593.849 - 732.227.566 Balance as of December 31, 2008 - - 1.026.526 - - - 1.026.526 Increase in exchange rate differences from financial statement translation Laba bersih periode 2009 - - - - 44.836.426 44.836.426 Net income for 2009 Saldo per 31 Maret 2009 340.000.000 303.829.224 56.831.019 - 77.430.275 - 778.090.518 Balance as of March 31, 2009 Saldo per 31 Desember 2009 340.000.000 303.829.224 31.772.990 2.500.000 97.486.506 - 775.588.720 Balance as of December 31, 2009 - - - - - - - 2.327.742 - - - 2.327.742 Increase in exchange rate differences from financial statement translation Laba bersih periode 2010 - - - - 20.262.615 - 20.262.615 Net income for 2010 Saldo per 31 Maret 2010 340.000.000 303.829.224 34.100.732 2.500.000 117.749.121 780.967.663 Balance as of March 31, 2010 Kenaikan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2d,20 Modal saham diperoleh kembali Kenaikan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2d,20 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. (17.211.414) (17.211.414) (17.211.414) Treasury stocks The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 4 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk beban usaha Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan pendapatan bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penambahan uang jaminan dan aset tidak lancar lainnya Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For period 3 (three) months ended March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 336.229.489 (233.401.540) (25.450.086) (23.813.127) 402.107.415 (212.061.431) (21.442.541) (18.911.690) 53.564.736 149.691.753 787.929 (11.005.733) 3.251.308 (5.157.672) 43.346.932 (23.245.635) 147.785.389 9 9 (6.996.217) (30.241.852) Interest income received Corporate income tax paid Net cash provided by operating activities Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES - Proceeds of short-termbank borrowings Repayments of short-term (21.691.180) bank borrowings Repayments of long-term debts: (9.611.683) Long-term borrowings (161.440) Other long-term liabilities (6.627.441) Interest expense paid Payment of treasury stocks Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran kewajiban jangka panjang: Pinjaman jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainnya Pembayaran beban bunga Perolehan saham kembali (11.074.613) (139.495) (3.062.335) (17.211.414) Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (73.283.132) (38.091.744) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (60.178.052) 102.307.331 NET INCREASE (DECREASE)IN CASH AND CASH EQUIVALENTS 8.315.019 EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS 228.478.702 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 339.101.052 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR PENGARUH NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS (45.089.898) Cash generated from operations CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 440.500 Proceeds from sale of fixed assets (2.825.837) Acquisitions of fixed assets Additions to guarantee (5.000.977) deposits and other non-current assets (7.386.314) 3.294.623 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses 18 (6.026.108) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 253.907.815 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 187.703.655 3 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Net cash used in financing activities The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 5 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM 1. a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment b. GENERAL PT Argha Karya Prima Industry, Tbk (Perusahaan) didirikan dalam kerangka Undang-undang No. 6 tahun 1968 dan No. 12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris No. 108 tanggal 7 Maret 1980 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas pendirian Perusahaan tersebut telah diperoleh pada tanggal 25 September 1981 dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/406/9 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 dan Tambahan No. 391 tanggal 2 April 1982. PT Argha Karya Prima Industry, Tbk (the Company) was established within the framework of Laws No. 6 of 1968 and No. 12 of 1970 regarding Domestic Capital Investment based on notarial deed No. 108 dated March 7, 1980 of Ridwan Suselo, S.H., notary public in Jakarta. Approval for the Company establishment from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia was obtained under decree No. Y.A.5/406/9 dated September 25, 1981 and was published in Supplement No. 391 dated April 2, 1982 of the State Gazette No. 27 of the Republic of Indonesia. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 284 tanggal 29 Juli 2008 dari DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, sehubungan dengan, antara lain, perubahan atau penyesuaian seluruh Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-undang No. 40 Tahun 2007 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM-LK”) No. IX.J.1. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75410.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008. The Company's Articles of Association have been amended from time to time, with the latest amendment being made by notarial deed No. 284 dated July 29, 2008 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notary public in Jakarta, relating to, among others, changes in the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 Year 2007 and the regulation No. IX.J.1 of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). The latest amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under decree No. AHU-75410.AH.01.02.Tahun 2008 dated October 20, 2008. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi dan distribusi kemasan fleksibel berupa Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film dan Poly Acrylonitrile film. Pabrik perusahaan berlokasi di Citeureup, Bogor. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1982. The Company is engaged in the production and distribution of flexible packaging of Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film and Poly Acrylonitrile film. Its manufacturing facilities are located in Citeureup, Bogor. The Company commenced its commercial operations in 1982. Penawaran umum saham Perusahaan b. The Company’s public offering Berdasarkan surat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. C2-9054 HT.01.04.Th92 tanggal 4 November 1992 dan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-1854/PM/1992 tanggal 16 November 1992, Perusahaan telah menawarkan 16.000.000 saham kepada masyarakat. Based on approval letter No. C2-9054 HT.01.04.Th92 dated November 4, 1992 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and the Effective Confirmation Letter No. S-1854/PM/1992 dated November 16, 1992 from the Head of BAPEPAM-LK, the Company initially offered 16,000,000 shares to the public. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. S.220/PM/1994 tanggal 7 Februari 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum terbatas pertama atas sejumlah 12.000.000 saham. Based on approval letter No. S.220/PM/1994 dated February 7, 1994 from the Head of BAPEPAM-LK, the Company conducted its first limited offering (rights issue) of 12,000,000 shares. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). All of the Company's shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange). 6 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta karyawan c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of March 31, 2010 are as follows: Andry Pribadi Ibrahim Risjad Henry Liem Surya Widjaja Johan Paulus Yoranouw Widjojo Budiarto Wilson Pribadi Kristianto Mangkusaputra Edward Djumali Jimmy Tjahjanto Jeyson Pribadi Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Sekretaris Perusahaan Independent Commissioners Board of Directors President Director Directors The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of March 31, 2009 are as follows: Andry Pribadi Ibrahim Risjad Henry Liem Surya Widjaja Johan Paulus Yoranouw Widjojo Budiarto Wilson Pribadi Kristianto Mangkusaputra Edward Djumali Jimmy Tjahjanto Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners Board of Directors President Director Directors The members of the Company’s Audit Committee and the Corporate Secretary as of March 31, 2010 and 2009 are as follows: Johan Paulus Yoranouw Iwan Budijanto Suryadi Willie Tandanu Theodorus Leonardi Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 Perusahaan memiliki masing-masing 697dan 682 karyawan tetap. Audit Committee Chairman Members Corporate Secretary As of March 31, 2010 and 2009, the Company had 697 and 682 permanent employees, respectively. 7 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. d. Susunan Anak Perusahaan d. Subsidiaries Anak Perusahaan yang dikonsolidasi dan persentase kepemilikan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Anak Perusahaan/ Subsidiaries Domisili/ Domicile GENERAL (continued) The consolidated Subsidiaries and the percentages of equity held as of March 31, 2010 and 2009 were as follows: Tahun awal operasi/ Year of start of operations Aktivitas utama/ Principal activity % kepemilikan/ % of ownership 2010 2009 Jumlah aset/ Total assets 1 2010 (2009) International Resources (H.K.) Ltd. (“IR-HK”) Perdagangan dan pemasaran film/Marketing and trading of films 1991 98% 98% Hong Kong 4.117.472 (6.159.377) Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. Manufaktur BOPP film/ Manufacture of BOPP films 1993 70% 70% Malaysia 542.317.954 (609.733.811) Arlene (Shanghai) Co. 2 Ltd. Perdagangan dan pemasaran film/Marketing and trading of films - - 98% China (2.744.589) “1” Jumlah aset sebelum konsolidasi dan eliminasi/Total assets before consolidation and elimination. “2” dimiliki 100% oleh IR-HK pada tahun 2008; belum beroperasi secara komersial dan telah dilikuidasi pada tanggal 28 April 2009/100% owned by IR-HK in 2008; has not yet started commercial operations and liquidated on April 28, 2009. International Resources (H.K.) Ltd., Hong Kong (“IR-HK”) International Resources (H.K.) Ltd., Hong Kong (“IR-HK”) Pada tanggal 20 Agustus 1991, Perusahaan mendirikan IR-HK di Hong Kong dengan kepemilikan sebesar 80%. IR-HK bergerak dalam bidang perdagangan dan pemasaran produk-produk film. On August 20, 1991, the Company established IR-HK in Hong Kong, in which the Company had 80% equity interest. IR-HK is involved in marketing and trading of film products. Pada bulan Juli 2006, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di IR-HK sebesar 18% sehingga penyertaan Perusahaan menjadi sebesar 98%. In July 2006, the Company increased its share ownership in IR-HK by 18% to become a shareholder with 98% equity interest. Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd., Malaysia (“STENTA”) Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd., Malaysia (“STENTA”) Penyertaan pada STENTA dilakukan sejak tanggal pendirian, 4 Mei 1989, dengan kepemilikan sebesar 44%. Pada bulan Juni 1998, Perusahaan mengakuisisi tambahan 26% saham STENTA sehingga penyertaan Perusahaan menjadi 70%. Akuisisi tersebut dilakukan berdasarkan metode pembelian dengan nilai Rp154.612.500 yang menimbulkan goodwill sebesar Rp100.544.281 yang diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama 20 tahun. The Company invested in STENTA on May 4, 1989, the subsidiary’s incorporation date, with ownership interest of 44%. In June 1998, the Company acquired additional 26% share in STENTA to increase its investment to 70%. The acquisition cost of Rp154,612,500 has been accounted for using the purchase method of accounting, resulting in goodwill of Rp100,544,281, which is amortized using the straight-line method over 20 years. STENTA bergerak dalam bidang manufaktur BOPP film dan memulai produksi komersialnya pada awal tahun 1993. STENTA is engaged in the manufacture of BOPP films and commenced its commercial operations in early 1993. 8 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: a. b. OF SIGNIFICANT ACCOUNTING The significant accounting principles that were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended March 31, 2010 and 2009 are as follows: Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia dan peraturan dan laporan keuangan yang BAPEPAM-LK. SUMMARY POLICIES a. Basis of measurement and preparation consolidated financial statements of ini telah disajikan yang berlaku umum pedoman penyajian ditetapkan oleh The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia and regulations and guidelines on financial statements presentation set out by BAPEPAM-LK. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar sebagaimana dijelaskan di dalam kebijakan akuntansi terkait. The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis as described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. The consolidated statements of cash flows present cash receipts and disbursements classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method. Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam ribuan rupiah kecuali dinyatakan lain. The amounts in the consolidated financial statements are presented in thousands of rupiah unless otherwise stated. Prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Suatu pengendalian dianggap ada bilamana Perusahaan menguasai lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di Anak Perusahaan; atau Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan; atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota direksi di Anak Perusahaan. The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist where more than 50% of a Subsidiary's voting power is controlled directly or indirectly by the Company; or where the Company is able to govern the financial and operating policies of a Subsidiary; or control the removal or appointment of a majority of a Subsidiary's board of directors. Saldo dan transaksi antar perusahaan, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Inter-company balances and transactions, including unrealized profit/loss, have been eliminated to present the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as a single economic entity. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is presented as “Minority Interest in Subsidiaries’ Net Assets” in the consolidated balance sheets. 9 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. b. Prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued) Apabila akumulasi kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan, kelebihan tersebut dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. c. d. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority stockholders’ interest in the Subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority shareholders’ interest and is not reflected as an asset, except in rare cases when the minority shareholders have a binding obligation to make good on such losses. Subsequent income earned by the Subsidiaries under such circumstances that is applicable to the minority interest is allocated to the majority interest to the extent minority losses have been previously absorbed by such majority interest. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa c. Related parties Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. The Company and Subsidiaries have transactions with parties which are regarded as having special relationships as defined under Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 7, “Related Party Disclosures”. Seluruh transaksi dan saldo signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. All significant transactions and balances, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the related notes. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transactions and balances in foreign currencies Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. The Company maintains its accounting records in rupiah. Transactions in currencies other than rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan, kecuali untuk jumlah yang dikapitalisasi (Catatan 2k). As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in current operations, except for any capitalization made (Note 2k). 10 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. d. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) d. Foreign currency translation (continued) Translation of the financial statements of foreign Subsidiaries Operasi Anak Perusahaan yang berada di luar negeri tidak dianggap sebagai bagian integral dari operasi Perusahaan. Oleh karena itu laporan keuangan Anak Perusahaan di luar negeri dijabarkan ke dalam rupiah dengan cara sebagai berikut: The operations of the Subsidiaries abroad are not considered as an integral part of the Company's operations. Accordingly, the financial statements of the foreign Subsidiaries are translated into rupiah as follows: • Aset dan kewajiban dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. • Ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis. • Penghasilan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang dari kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang tahun yang bersangkutan. • Dividen dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal pembagian dividen. • Selisih kurs yang timbul akibat penjabaran tersebut disajikan sebagai bagian dari ekuitas melalui akun "Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan". • Assets and liabilities are translated at rates of exchange prevailing at the balance sheet date. • Equity is translated using the historical rates of exchange. • Revenues and expenses are translated at the average of the monthly middle rates of exchange prevailing during the year. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut (dalam rupiah penuh): The exchange rates used as of March 31, 2010 and 2009 were as follows (in full rupiah amounts): 1 Euro Eropa (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 Ringgit Malaysia (RM) 1 Dolar Hong Kong (HK$) f. ACCOUNTING Penjabaran laporan keuangan Anak Perusahaan di luar negeri • Dividends are translated using the exchange rate on the date of the dividend declaration. • Foreign exchange differences resulting from the translation are recorded directly in shareholders' equity, through the account "Exchange rate differences from financial statement translation". 2010 e. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 2009 12.216 9.115 2.784 1.174 Pengakuan pendapatan dan beban 15.327 11.575 3.172 1.494 e. European euro (EUR) 1 U.S. dollar (US$) 1 Malaysian ringgit (RM) 1 Hong Kong dollar (HK$) 1 Revenue and expense recognition Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diakui pada saat risiko dan manfaat signifikan kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed on to the buyer. Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan basis akrual. Expenses are recognized as incurred on the accrual basis. Setara kas f. Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Cash equivalents Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted nor pledged as collateral, are classified as “Cash Equivalents”. 11 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Setara kas (lanjutan) f. Cash equivalents (continued) g. ACCOUNTING Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya” Cash in banks and time deposits which are restricted or pledged are presented as part of “Restricted Cash and Cash Equivalents”. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasi, kas dan setara kas terdiri dari saldo kas, bank, deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities within three months or less and are not used as collateral for debts. Investasi jangka pendek g. Short-term investments Investasi jangka pendek didefinisikan sebagai deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat utang berjangka pendek dan surat berharga pasar uang lainnya, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan. Short-term investments are defined as time deposits with maturity of greater than three months but not more than one year from the time of placement, Bank Indonesia Certificates (SBI), short-term notes payable and other money market securities, which are not restricted nor pledged as collateral. Sesuai dengan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", surat berharga diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut: In accordance with PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”, marketable securities are classified into the following categories: • • Diperdagangkan (trading securities) Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. • Included in this classification are investments which are purchased for immediate resale, normally characterized by the high frequency of purchase and sale transactions. These investments are made to earn immediate gain from the improvement in the short-term prices of the securities. Investments that meet this classification are recorded at fair value. The unrealized gain/loss at balance sheet date is credited/charged to current operations. • Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau pemulihan diskonto hingga jatuh tempo. • Trading securities Held-to-maturity Investments in debt securities which are held to maturity date are recorded at cost, adjusted for the amortization of premium or recovery of discount to maturity. • Tersedia untuk dijual (available-for-sale) Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan/dibebankan pada “Laba/ Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga”, sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi. Available-for-sale Investments which do not meet the classification of trading securities and held-tomaturity categories are recorded at fair value. Any unrealized gain/loss at balance sheet date is credited/charged to “Unrealized Holding Gain/Loss on Marketable Securities”, which is presented under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets. 12 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. h. Piutang usaha h. Trade receivables Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai faktur dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun. i. j. ACCOUNTING Trade receivables are recognized and carried at original invoice amount less allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is made based on a review of the status of individual debtors at the end of the year. Persediaan i. Inventories Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994). Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang siginfikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Effective January 1, 2009, the Company applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which superseded PSAK No. 14 (1994). The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect on the consolidated financial statements. Persediaan dinyatakan menurut nilai terendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi bersih. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Nilai perolehan ditentukan dengan metode rata-rata yang meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul hingga persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi tidak langsung tetap dan variabel, di samping bahan baku dan upah langsung. Cost is determined using the average method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Finished goods and goods in process include an appropriate allocation of fixed and variable factory overheads in addition to direct materials and labor. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale. Penyisihan persediaan usang ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value. Biaya dibayar dimuka j. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat. k. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited. Aset tetap k. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetapnya. Fixed assets Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, whereby the Company has chosen the cost model to value its fixed assets. 13 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Aset tetap (lanjutan) k. Fixed assets (continued) ACCOUNTING Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi rutin yang signifikan dilakukan, yang merupakan suatu kondisi untuk menentukan kelangsungan operasional suatu jenis aset tetap, biaya atas masing-masing inspeksi signifikan tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when performing regular major inspections for faults is a condition for continuing to operate an item of fixed assets, the cost of each major inspection is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of income as incurred. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali untuk mesin CPP dan metallizing, berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut: Fixed assets are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives, except for CPP and metallizing machines, as follows: Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris 15 - 50 10 30 10 8 5 5 5 - 12 tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Hak atas tanah yang dimiliki Perusahaan dan STENTA diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu masing-masing 30 tahun dan 99 tahun. In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land acquired is stated at acquisition cost and is not amortized. Leasehold land properties owned by the Company and STENTA are amortized using the straight-line method over the lease terms of 30 years and 99 years, respectively. Mesin CPP dan metallizing (bagian dari mesin dan peralatan) yang diperoleh sejak tahun 1995 disusutkan dengan metode unit produksi atas dasar taksiran total produksi masing-masing sebesar 75.000 metrik ton dan 2,4 miliar meter persegi. CPP and metallizing machines (part of machinery ad equipment) acquired since 1995 are depreciated on the unit-of-production basis using the estimated total production of 75,000 metric tons and 2.4 billion square meters, respectively. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statements of income in the year the asset is derecognized. 14 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Aset tetap (lanjutan) k. Fixed assets (continued) l. Biaya pinjaman, termasuk rugi selisih kurs, yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan atau konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat aset tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan. Pada tahun 2009 dan 2009 tidak terdapat biaya pinjaman yang dikapitalisasi. Borrowing costs, including foreign exchange losses, directly attributable to the acquisition or construction of qualifying assets are capitalized as part of the cost of those assets. Capitalization of borrowing costs ceases when the acquisition of a qualifying asset is completed and the asset is ready for use. In 2009 and 2009, no borrowing costs were capitalized. Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets account once the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end. Penurunan nilai aset l. PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menelaah penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak bisa diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Impairment of assets PSAK No. 48, “Impairment in Asset Value”, requires the Company’s and its Subsidiaries’ management to review asset values for any impairment whenever there are events or changes in circumstances which indicate that the carrying value of the assets may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as a loss in the current year’s consolidated statement of income. m. Goodwill m. Goodwill Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “goodwill” dan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun dengan menggunakan metode garis lurus. n. ACCOUNTING The unidentified excess of purchase price over the underlying fair value of the net assets of acquired Subsidiaries is booked as “goodwill” and is amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Biaya ditangguhkan n. Deferred charges Biaya riset dan pengembangan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali biaya yang timbul dari pengembangan proyek yang diakui sebagai suatu aset sepanjang aset tersebut diharapkan akan menghasilkan manfaat ekonomis masa depan. Research and development costs are expensed as incurred, except for costs incurred on development projects which are recognized as an asset to the extent that such asset is expected to generate future economic benefits. Biaya pengembangan produk untuk masing-masing proyek ditelaah pada akhir tahun dan jika keadaan tidak membenarkan penangguhan biaya, atau biaya dianggap tidak dapat diperoleh kembali, biaya-biaya tersebut segera dihapuskan. Biaya pengembangan tangguhan diamortisasi dengan metode garis lurus selama lima tahun yang dimulai sejak produksi komersial produk tersebut. The product development costs for each project are reviewed at the end of the year and where the circumstances do not justify the deferral of costs, or the costs are considered unrecoverable, such costs are written off immediately. Deferred development costs are amortized from the date of commercial production of the product using the straight-line method over a period of five years. 15 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. o. Biaya emisi efek ekuitas o. Share issuance costs Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM-LK No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut. p. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING In accordance with Rule No. VIII.G.7 of BAPEPAMLK decision letter No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000, concerning “Guidelines in the Presentation of Financial Statements”, expenses incurred in connection with the public offerings of shares and rights issue are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings. Imbalan kerja p. Employee benefits Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). The Company applies PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”, to recognize its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“LL No. 13/2003”). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja ditentukan berdasarkan UU No. 13/2003 dan dihitung dengan menggunakan metode penilaian “Projected-Unit-Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diakui atas dasar garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested). Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under LL No. 13/2003 is determined using the “Projected-Unit-Credit” valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. Perusahaan dan Anak Perusahaan berpartisipasi dalam program pensiun nasional sebagaimana ditentukan oleh hukum di masing-masing negara tempat beroperasinya Perusahaan dan Anak Perusahaan. Sebagaimana diwajibkan oleh hukum di Indonesia, Perusahaan memberikan iuran kepada Jamsostek yang merupakan program pensiun negara. Dana Jamsostek diperuntukkan bagi keseluruhan klaim asuransi terkait kecelakaan kerja karyawan dan kewajiban manfaat pensiun dari setiap karyawan. STENTA dan IR-HK masing-masing memberikan iuran kepada program Employees Provident Fund (“EPF”) di Malaysia dan program Mandatory Provident Fund (“MPF”) di Hong Kong, yang merupakan program pensiun iuran pasti. Iuran kepada program pensiun nasional diakui sebagai beban dalam periode dimana iuran yang bersangkutan dibayarkan. The Company and Subsidiaries participate in national pension schemes as defined by the laws of the countries in which they operate. As required by Indonesian law, the Company makes contributions to the state pension scheme, Jamsostek. The Jamsostek fund is responsible for the entire insurance claim relating to accidents involving employees at the work place and for the entire retirement benefit obligations to the related employees. STENTA and IR-HK make contributions to the Employees Provident Fund (“EPF”) scheme in Malaysia and the Mandatory Provident Fund (“MPF”) scheme in Hong Kong, respectively. EPF and MPF are defined contribution pension schemes. Contributions to national pension schemes are recognized as an expense in the period when the related service is performed. 16 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. q. Pajak penghasilan q. Income tax r. ACCOUNTING Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer pada setiap tanggal laporan antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan aset dan kewajiban untuk tujuan perpajakan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal neraca. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent they relate to items previously charged or credited to shareholders’ equity. Perubahan atas kewajiban perpajakan dicatat ketika ketetapan pajak diterima atau, jika keberatan diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditentukan. Amendment to tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined. Undang-undang dan peraturan perpajakan Indonesia tidak mengakui penerapan pajak konsolidasi. Saldo perpajakan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi merupakan gabungan saldo perpajakan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Indonesian tax laws and regulations do not apply the concept of consolidated tax. The tax balances reported in the consolidated financial statements represent the Company’s and Subsidiaries’ combined tax position. Laba bersih per saham dasar r. Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. s. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted number of issued and fully paid shares outstanding during the year. Informasi segmen s. Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan, informasi segmen primer disajikan berdasarkan segmen geografis dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen usaha. Segment information In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), “Reporting Financial Information by Segment”, the Company and Subsidiaries present their financial information based on business segment and geographical segment. In accordance with the Company and Subsidiaries’ organizational and management structure and internal reporting system, the primary segment information is presented based on geographical segments and the secondary segment information is presented based on business segments. 17 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. Informasi segmen (lanjutan) s. Segment information (continued) t. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. A geographical segment is a distinguishable component of an entity that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments. Pendapatan segmen, beban segmen dan aset segmen dan kewajiban segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi dalam kelompok perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Segment revenue, segment expenses, and segment assets and liabilities are determined before intragroup balances and transactions are eliminated as part of the consolidation process. Penggunaan estimasi t. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3. ACCOUNTING Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported herein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates. KAS DAN SETARA KAS 3. 2010 CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 Kas Kas di bank Deposito berjangka 464.501 57.159.484 130.079.670 408.288 56.278.345 282.414.419 Cash on hand Cash in banks Time deposits Jumlah 187.703.655 339.101.052 Total Rincian kas, kas di bank dan deposito berjangka berdasarkan jenis mata uang: Details of cash on hand, cash in banks and time deposits based on currency: 2010 2009 Kas Rupiah Mata uang asing 218.750 245.751 218.750 189.538 Cash on hand Rupiah Foreign currencies Jumlah kas 464.501 408.288 Total cash on hand 4.123.373 138.034 65.300 47.739 5.012 2.483 29.039 78.752 75.102 163.882 11.674 3.865 Cash in banks Rupiah accounts: PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Other banks 4.381.941 362.314 Kas di bank Rekening rupiah: PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank lain-lain 18 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Cash in banks (continued) Kas di bank (lanjutan) 2010 Rekening dolar Amerika Serikat (AS$4.858.454 pada tahun 2010 dan AS$4.510.634 pada tahun 2009): Malayan Banking Berhad PT Bank CIMB Niaga Tbk RHB Bank Berhad Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Bank of China (H.K) Ltd. Bank lain-lain Rekening ringgit Malaysia (RM2.987.397 pada tahun 2010 dan RM590.279 pada tahun 2009): Malayan Banking Berhad RHB Bank Berhad Public Bank Berhad Rekening euro Eropa (EUR11.743 pada tahun 2010 dan EUR106.993 pada tahun 2009): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk RHB Bank Berhad Standard Chartered Bank Rekening dolar Hong Kong (HK$20.074 pada tahun 2010 dan HK$27.381 pada tahun 2009): Bank of China (H.K.) Ltd. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Mata uang lainnya Jumlah kas di bank Deposito berjangka Deposito rupiah: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Deposito dolar Amerika Serikat (AS$9.151.000 pada tahun 2010 dan AS$8.192.800 pada tahun 2009): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk 2009 28.374.129 9.788.186 1.849.314 1.485.356 1.499.834 975.128 235.319 45.778 6.450.155 1.822.844 41.099.121 40.294 113.543 1.556.720 1.083.833 54.929 44.253.044 52.221.439 7.742.638 477.522 98.217 1.584 1.758.450 112.143 8.318.377 1.872.177 118.309 12.033 8.917 4.208 16.247 1.599.369 23.456 143.467 1.639.072 U.S. dollar accounts (US$4,858,454 in 2010 and US$4,510,634 in 2009): Malayan Banking Berhad PT Bank CIMB Niaga Tbk RHB Bank Berhad Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Bank of China (H.K) Ltd. Other banks Malaysian ringgit accounts (RM2,987,397 in 2010 and RM590,279 in 2009): Malayan Banking Berhad RHB Bank Berhad Public Bank Berhad European euro accounts (EUR11,743 in 2010 and EUR106,993 in 2009): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk RHB Bank Berhad Standard Chartered Bank Hong Kong dollar accounts (HK$20,074 in 2010 and HK$27,381 in 2009): Bank of China (H.K.) Ltd. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 23.509 24.541 59 16.353 23.568 40.894 39.087 142.449 Other currencies 57.159.484 56.278.345 Total cash in banks - 66.922.000 37.700.000 500.000 Time deposits Rupiah deposits: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk - 105.122.000 49.904.625 33.506.740 19.295.525 75.536.135 83.411.365 94.831.660 19 U.S. dollar deposits (US$9,151,000 in 2010 and US$8,192,800 in 2009): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Time deposits (continued) Deposito berjangka (lanjutan) 2010 Deposito ringgit Malaysia (RM15.294.733 pada tahun 2010 dan RM11.462.126 pada tahun 2009): Malayan Banking Berhad Deposito euro Eropa (EUR334.000 pada tahun 2010 dan EUR2.834.450 pada tahun 2009): PT Bank CIMB Niaga Tbk 42.588.030 Malaysian ringgit deposits RM15,294,733 in 2010 and RM11,462,126 in 2009): 36.354.196 Malayan Banking Berhad 4.080.275 43.443.785 European euro deposits (EUR334,00 in 2010 and EUR2,834,450 in 2009): PT Bank CIMB Niaga Tbk - 2.662.778 Chinese yuan deposits (RMB1,566,282 in 2009) China Construction Bank 130.079.670 282.414.419 Total time deposits Deposito yuan China (RMB1.566.282 pada tahun 2009) China Construction Bank Jumlah deposito berjangka 2009 2010 Tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka: Rupiah Dolar Amerika Serikat Ringgit Malaysia Euro Eropa Yuan China 4. KAS DAN SETARA PENGGUNAANNYA KAS 2009 5,50% - 7,00% 1,00% - 2,00% 1,00% - 1,30% 0,25% - 0,50% YANG DIBATASI 4. 2010 Deposito berjangka - PT Bank CIMB Niaga Tbk (AS$4.000.000) Kas di bank - Malayan Banking Berhad (RM1.002.966 pada tahun 2010 dan RM1.002.966 pada tahun 2009) Jumlah 7,30% - 13,00% 2,25% - 6,00% 1,00% - 2,20% 0,50% - 2,00% 1,70% - 2,80% Annual interest rates of time deposits: Rupiah U.S. dollar Malaysian ringgit European euro Chinese yuan RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 36.460.000 2.792.748 39.252.748 Time deposits - PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$4,000,000) Cash in banks - Malayan Banking Berhad (RM1,002,966 in 2010 and 3.181.086 RM1,002,966 in 2009) 46.300.000 49.481.086 Total Deposito berjangka pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dibatasi penggunaannya sehubungan dengan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15). Time deposits in PT Bank CIMB Niaga Tbk are restricted in accordance with a long-term borrowing obtained from the same bank (Note 15). Kas pada Malayan Banking Berhad merupakan finance service reserve account dan maintenance account yang dibuka dan dipelihara saldonya berdasarkan ketentuan dari Murabahah Underwritten Notes Issuance Facility (“MUNIF”) (Catatan 15). Kas di bank tersebut hanya dapat digunakan sesuai dengan ketentuan MUNIF. Cash in Malayan Banking Berhad represents finance service reserve and maintenance accounts opened and maintained under the requirement of Murabahah Underwritten Notes Issuance Facility (“MUNIF”) (Note 15). The accounts may only be used in accordance with the requirement of MUNIF. 20 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 6. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) INVESTASI JANGKA PENDEK 5. SHORT-TERM INVESTMENTS Pada tanggal 16 November 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia), dimana Batavia setuju untuk mengelola penempatan dana Perusahaan sebesar AS$3.000.000 dengan target hasil investasi sebesar 4% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 1 tahun sejak saat penempatan dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kesepakatan Perusahaan dan Batavia. On November 16, 2009 the Company entered into an agreement with PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia), whereby Batavia agreed to manage the Company’s fund placement in the amount of US$3,000,000 with an expected return (target) of 4% per annum. This agreement is for a 1 year period and can be extended or terminated upon further agreement between the Company and Batavia. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan membayar jasa manajemen sebesar 0,25% per tahun dari nilai penempatan kepada Batavia. Jika hasil investasi melebihi target 4% diatas, Perusahaan akan membayar imbalan jasa tambahan sebesar 20% atas kelebihannya. Berdasarkan perjanjian tersebut, Batavia tidak mempunyai kewajiban atas kerugian yang timbul dari transaksi investasi tersebut di atas. The Company pays management fee as compensation to Batavia computed at 0.25% per annum of the fund placement. Should the target exceed 4%, the Company will pay additional compensation fee computed at 20% of the excess. Based on the agreements, Batavia is not liable for any loss that may be incurred from the investment transactions. PIUTANG USAHA 6. Piutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28a) Trade receivables - related party (Note 28a) 2010 Pelanggan lokal Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih TRADE RECEIVABLES 2009 432.119 (260.468) 522.017 (279.368) 171.651 242.649 Rincian umur piutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Local customer Allowance for doubtful accounts Net Aging analysis of trade receivables - related party: 2010 2009 0 - 30 hari > 1 tahun 171.651 260.468 242.649 279.368 0 - 30 days > 1 year Jumlah 432.119 522.017 Total Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu - pihak yang: mempunyai hubungan istimewa: Movements in allowance for doubtful accounts related party: 2010 Saldo awal tahun Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu Saldo akhir periode 2009 260.468 279.368 - - Balance at beginning of year Reversal of allowance for doubtful accounts 260.468 279.368 Balance at end of period 21 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. Piutang usaha - pihak ketiga TRADE RECEIVABLES (continued) Trade receivables - third parties 2010 2009 Pelanggan lokal Pelanggan ekspor 103.439.631 76.384.421 143.893.593 93.080.594 Penyisihan piutang ragu-ragu 179.824.052 (1.455.244) 236.974.187 (2.541.295) Jumlah 178.368.808 234.432.892 Rincian umur piutang usaha - pihak ketiga: Local customers Export customers Allowance for doubtful accounts Total Aging analysis of trade receivables - third parties: 2010 2009 Belum jatuh tempo 0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 hari 134.594.295 32.945.072 6.726.509 2.288.523 3.269.653 153.162.009 50.385.735 15.078.508 3.885.565 14.462.370 Not yet due 0 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 91 days Jumlah 179.824.052 236.974.187 Total Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu - pihak ketiga: Movements in allowance for doubtful accounts third parties: 2010 2009 Saldo awal tahun Pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu 1.435.724 1.862.955 19.520 678.340 Balance at beginning of year Provision of allowance for doubtful accounts Saldo akhir periode 1.455.244 2.541.295 Balance at end of period Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang: Details of trade receivables based on currency: 2010 Piutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Dalam rupiah 2009 Trade receivables - related party: In rupiah 432.119 522.017 Piutang usaha - pihak ketiga: Dalam rupiah Dalam mata uang asing 42.114.579 137.709.473 56.134.969 180.839.218 Trade receivables - third parties: In rupiah In foreign currencies Jumlah 179.824.052 236.974.187 Total Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Management believes that the allowance for doubtful accounts is sufficient to cover possible losses arising from uncollectible trade receivables. Piutang usaha dijadikan jaminan atas untuk pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12 dan 15). Trade receivables are pledged as security for shortterm bank borrowings and long-term borrowings (Notes 12 and 15). 22 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PERSEDIAAN 7. 2010 INVENTORIES 2009 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Suku cadang dan lainnya 27.422.773 10.374.190 144.805.856 5.960.162 24.839.378 30.791.128 10.654.952 96.417.795 6.331.533 26.601.253 Penyisihan persediaan usang 213.402.359 (77.027) 170.796.661 (77.027) Bersih 213.325.332 170.719.634 Finished goods Work-in-process Raw materials Indirect materials Spare parts and others Allowance for obsolescence Net Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan penurunan nilai persediaan. Management believes that the allowance for obsolescence is sufficient to cover the possibility of decline in value of inventories. Persediaan dijadikan jaminan untuk pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12 dan 15). Inventories are pledged as security for short-term bank borrowings and long-term borrowings (Notes 12 and 15). Persediaan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$14.000.000 dan RM18.000.000 atau berjumlah Rp177.730.820 pada tanggal 31 Maret 2010 dan sebesar AS$17.500.000 dan RM18.000.000 atau berjumlah Rp259.652.740 pada tanggal 31 Maret 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul. Inventories have been insured for a total coverage of US$14,000,000 and RM18,000,000 or totaling Rp177,730,820 as of March 31, 2010 and US$17,500,000 and RM18,000,000 or totaling Rp259.652.740 as of March 31, 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses. 8. PERPAJAKAN 8. TAXATION a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes 2010 2009 Perusahaan: Pajak Pertambahan Nilai - bersih Taksiran tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan 2.622.355 - 4.857.791 - Company: Value Added Tax – net Estimated corporate income tax (reclaim) for the Company Anak Perusahaan 7.480.146 326.133 218.050 Subsidiaries Jumlah 7.806.279 218.050 Total 23 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) b. Hutang pajak b. Taxes payable 2010 c. 2009 Perusahaan: Pajak penghasilan pasal 4(2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai - bersih 199.421 425.107 60.791 108.302 - 6.322 297.472 96.324 28.306.500 2.647.106 Company: Income tax article 4(2) Income tax article 21 Income tax articles 23/26 Income tax article 29 Value Added Tax - net Anak Perusahaan 793.621 - 31.353.724 99.262 Subsidiaries Jumlah 793.621 31.452.986 Total Pajak kini c. Taksiran laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: The Company’s estimated taxable income for the years ended March 31, 2010 and 2009 is as follows: 2010 Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Ditambah (dikurangi) beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Ditambah (dikurangi) beda temporer: Penyusutan aset tetap Bagian rugi (laba) bersih Anak Perusahaan Taksiran laba kena pajak 2009 27.525.563 61.775.305 2.192.404 2.200.534 (666.172) (3.479.841) 29.051.795 60.495.998 3.992.962 3.761.512 (14.420.461) 18.624.296 Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan badan Perusahaan adalah sebagai berikut: (7.186.235) 57.071.275 Company’s income before income tax Add (deduct) permanent differences: Non-deductible expenses Interest income subject to final tax Add (deduct) temporary differences: Depreciation of fixed assets Share in net loss (earnings) of Subsidiaries Estimated taxable income The computations of the Company’s current tax expense and the estimated corporate income tax payable are as follows: 2010 Taksiran laba kena pajak Current tax 2009 18.624.296 57.071.275 Estimated taxable income 4.656.074 15.979.957 Current tax expense Pajak penghasilan dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 25 Fiskal (1.930.613) (2.160) (7.576.092) (5.000) (1.376.594) (1.620) (1.916.124) (19.000) Prepayment of income taxes: Income tax article 22 Income tax articles 23/26 Income tax article 25 Exit tax Jumlah (9.513.865) (3.313.338) Total Taksiran (tagihan) hutang pajak penghasilan badan Perusahaan (4.857.791) 12.666.619 Beban pajak kini 24 Estimated corporate income tax (reclaim) payable for the Company The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) c. Pajak kini (lanjutan) c. Current tax (continued) d. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran (tagihan) hutang pajak penghasilan badan tahun 2010 sesuai dengan yang akan dilaporkan pada tahun 2010 oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan kepada Kantor Pelayanan Pajak. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan badan tahun 2009 telah sesuai dengan yang telah dilaporkan oleh Perusahaan pada tahun 2009. The above computation of current tax expense and the estimated corporate income tax (reclaim) payable for 2010 will conform with the amounts that will be reported for 2010 by the Company to the tax authority in its Annual Tax Returns. The computation of current tax expense and the estimated corporate income tax payable for 2009 conformed with the amounts reported by the Company for 2009. Pada tanggal 29 September 2009, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun pajak 2009. Berdasarkan STP tersebut, Perusahaan dikenakan denda atas keterlambatan pembayaran sebagian pajak penghasilan pasal 25 untuk periode Juli 2009 sebesar Rp30.995. Perusahaan telah melunasi STP tersebut pada tanggal 22 Oktober 2009. On September 29, 2009, the Company received tax collection letter (STP) for the fiscal year 2009. Based on the STP, the Company was charged tax penalty amounting to Rp30,995 for late payment of a part of income tax article 25 for the period July 2009. The Company paid the STP on October 22, 2009. Pajak tangguhan d. Manfaat (beban) pajak tangguhan: Deferred tax Deferred tax benefit (expense): 2010 2009 Perusahaan: Penyusutan aset tetap Bagian rugi (laba) bersih Anak Perusahaan (3.605.115) (2.012.145) Company: Depreciation of fixed assets Share in net loss (earnings) of Subsidiaries Anak Perusahaan (2.606.875) - (958.922) - Subsidiaries Jumlah (2.606.875) (958.922) Total 998.240 1.053.223 Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan diterbitkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with the issuance of Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal years 2010 onwards. Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan adalah sebagai berikut: The tax effects of temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities are as follows: 25 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) d. Pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax (continued) 2010 Perusahaan Aset pajak tangguhan: Investasi pada Anak Perusahaan Kewajiban imbalan kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang 2009 3.866.499 4.174.026 65.117 19.257 9.969.760 4.854.490 69.842 19.257 8.124.899 14.913.349 (65.709.715) (292.694) (69.815.301) (292.694) (66.002.409) (70.107.995) Kewajiban pajak tangguhan - bersih (57.877.510) (55.194.646) Deferred tax liabilities - net Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih (49.108.650) (53.209.044) Subsidiaries Deferred tax liabilities - net (106.986.160) (108.403.690) Deferred tax liabilities - net Kewajiban pajak tangguhan: Nilai tercatat aset tetap Nilai tercatat beban ditangguhkan Kewajiban pajak tangguhan - bersih Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penilaian atas aset pajak tangguhan tidak diperlukan karena aset pajak tangguhan tersebut dapat dimanfaatkan seluruhnya di masa depan. e. Company Deferred tax assets: Investment in Subsidiaries Employee benefits liability Allowance for doubtful accounts Allowance for inventory obsolescence Management believes that a valuation allowance for deferred tax assets is not necessary because the deferred tax assets can be fully realized in the future. Manfaat (beban) pajak penghasilan e. 2010 Beban pajak kini: Perusahaan Anak Perusahaan Manfaat (beban) pajak tangguhan: Perusahaan Anak Perusahaan Bersih (4.656.074) - (15.979.957) - (4.656.074) (15.979.957) (2.606.875) - (958.922) - 2.606.875 (958.922) (7.262.949) (16.938.879) Current tax expense: Company Subsidiaries Deferred tax benefit (expense): Company Subsidiaries Net Reconciliation between the Company’s income before income tax multiplied by the maximum tax rate and the net income tax expense is as follows: 2010 Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Income tax benefit (expense) 2009 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan dikalikan dengan tarif pajak maksimum dan beban pajak penghasilan - bersih adalah sebagai berikut: Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan Laba Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Deferred tax liabilities: Carrying value of fixed assets Carrying value of deferred charges 2009 34.378.500 65.540.745 (6.852.937) (3.765.440) Consolidated income before income tax Subsidiaries’ income before income tax 27.525.563 61.775.305 Company’s income before income tax 26 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued) e. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) e. Income tax benefit (expense) (continued) 2010 Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak maksimum yang berlaku (25% pada tahun 2010 dan 28% pada tahun 2009) Perbedaan tetap bersih dengan tarif pajak maksimum Efek pajak penghasilan dengan tarif kurang dari 30% Beban pajak penghasilan badan (6.881.391) - (7.262.949) Subsidiaries’ income tax expense (16.938.879) Net income tax expense FIXED ASSETS Pengaruh penjabaran/Translation effect Saldo Akhir/ Ending Balance 13.724.637 26.407.810 70.308.939 1.795.377 1.711.393.101 28.497.146 41.511.937 15.899.508 19.805.133 75.547 24.656.265 Furniture and fixtures - 9.255.039 - 1.953.999.853 20.400.843 Construction in progress - 9.255.039 1.974.400.696 300.665 6.166.282 92.872 222.337 - 24.207.355 373.363 - 1.937.589.295 4.310.727 7.155.519 16.090.116 1.941.900.022 23.245.635 4.710.485 33.740.875 1.326.159 1.047.072.935 27.978.725 30.938.797 13.850.092 11.977.702 65.993 514.438 18.892 10.331.031 19.247 1.033.945 237.936 506.105 - 21.741.968 245.258 - 1.193.337.738 12.972.845 - 354.223 444.285 (1.750) 8.305.958 76.776 4.837.083 34.397.107 1.343.320 1.061.585.334 27.997.972 31.972.742 14.088.028 12.556.802 Accumulated depreciation and amortization Direct ownership: Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles 63.136 22.050.362 Furniture and fixtures 4.518.167 1.210.828.750 60.605 141.794 (1.731) 4.181.368 72.995 763.571.946 27 2010 Movements Carrying value Direct ownership: Land Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles 13.724.637 26.053.587 69.563.989 1.797.127 1.696.920.861 28.497.146 41.511.937 15.806.636 19.506.020 748.562.284 Company’s income tax expense - Penambahan/ Pelepasan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Awal/ Additions/ Disposals/ Beginning Balance Reclassifications Reclassifications Aset tetap dalam penyelesaian Nilai buku bersih (16.938.879) 9. Nilai tercatat Pemilikan langsung: Tanah Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris Akumulasi penyusutan dan amortisasi Pemilikan langsung: Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris - (7.262.949) ASET TETAP Mutasi 2010 358.206 - Beban pajak penghasilan - bersih Income tax expense at the applicable maximum tax rate (25% in 2010 and 28% in 2009) Net permanent differences at maximum tax rate Effect of income taxed at statutory rates less than 30% (17.297.085) (381.558) Beban pajak penghasilan Anak Perusahaan 9. 2009 Net book value The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) ASET TETAP (lanjutan) Mutasi 2009 Penambahan/ Pelepasan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Awal/ Additions/ Disposals/ Beginning Balance Reclassifications Reclassifications Nilai tercatat Pemilikan langsung: Tanah Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris Aset tetap dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan dan amortisasi Pemilikan langsung: Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris 9. 13.724.637 29.906.135 73.420.258 1.806.336 1.772.371.885 28.133.109 41.319.137 15.505.017 21.951.358 2.344.025 24.759 98.899 386.000 24.552.091 126.985 2.022.689.963 36.500 2.980.668 - 2.022.726.463 2.980.668 5.032.440 33.153.993 1.259.640 1.050.996.799 27.926.004 27.058.019 12.919.066 13.905.706 76.374 530.142 18.912 10.261.236 10.146 1.034.203 238.613 581.486 21.328.932 379.897 1.193.580.599 13.131.009 Nilai buku bersih FIXED ASSETS (continued) Pengaruh penjabaran/Translation effect Saldo Akhir/ Ending Balance 2009 Movements 173.744 217.493 3.699 3.991.137 39.761 13.724.637 30.079.879 73.637.751 1.810.035 1.778.707.047 28.133.109 41.343.896 15.603.916 19.814.369 Carrying value Direct ownership: Land Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles 63.032 24.742.108 Furniture and fixtures (2.562.750 ) - 4.488.866 - 2.027.596.747 36.500 Construction in progress (2.562.750) 4.488.866 2.027.633.247 (2.562.750) - (2.562.750) (2.562.750) 27.217 63.329 3.637 1.889.413 39.111 5.136.031 33.747.464 1.282.189 1.063.147.448 27.936.150 28.092.222 13.157.679 11.963.553 Accumulated depreciation and amortization Direct ownership: Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles 54.690 21.763.519 Furniture and fixtures 2.077.397 1.206.226.255 829.145.864 821.406.992 Beban penyusutan dan amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dialokasikan sebagai berikut: Net book value Depreciation and amortization expense for the years ended March 31, 2010 and 2009 was charged to the following: 2010 2009 Beban produksi Beban umum dan administrasi (Catatan 24) Beban penjualan 12.250.198 12.217.277 684.292 38.355 886.111 27.621 Production expenses General and administrative expenses (Note 24) Selling expenses Jumlah 12.972.845 13.131.009 Total Pelepasan aset tetap pada tahun 2010 dan 2009 termasuk penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2010 Deductions to fixed assets in 2010 and 2009 include disposals of fixed assets as follows: 2009 Harga perolehan Akumulasi penyusutan - Nilai buku - - Net book value Hasil penjualan aset tetap - 440.500 Proceeds from sale of fixed assets Laba pelepasan aset tetap - 440.500 Gain on disposal of fixed assets 28 2.562.750 (2.562.750) Cost Accumulated depreciation The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak atas tanah di berbagai lokasi dengan masa berlaku yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 dan tahun 2099. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. The Company and Subsidiaries own titles of leasehold land at several locations with legal terms which will expire on various dates between 2012 and 2099. Management believes that such titles to leasehold land ownerships can be extended upon their expiration. Pada tanggal 31 Maret 2010, aset tetap dalam penyelesaian terutama terdiri dari bangunan, prasarana dan mesin dan peralatan yang berhubungan dengan pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, dengan persentase penyelesaian sekitar 5,36% dan diperkirakan dapat diselesaikan pada bulan Januari 2011. Persentase penyelesaian aset tetap dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2010 tersebut dihitung berdasarkan biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya yang direncanakan (budget). As of March 31, 2010, construction in progress mostly consists of building, infrastructures and machinery and equipment related with the development of new BOPP production line, with percentage of completion approximately 5.36% and estimated completion time in January 2011. The percentages completion of the construction in progress as of March 31, 2010 is based on the actual expenditures incurred compared to the total budgeted cost. Aset tetap dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12 dan 15). Fixed assets are pledged as security for short-term bank borrowings and long-term borrowings (Notes 12 and 15). Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$106.000.000 dan RM143.500.000 atau berjumlah Rp1.365.764.315, dan sebesar AS$98.000.000 dan RM143.500.000 atau berjumlah Rp1.589.486.080, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. As of March 31, 2010 and 2009, fixed assets, excluding land and leasehold land, are insured for a total coverage of US$106,000,000 and RM143,500,000 or totaling Rp1,365,764,315, and US$98,000,000 and RM143,500,000 or totaling Rp1,589,486,080, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the insured fixed assets. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Management also believes that there is no indication of impairment in value of fixed assets as of March 31, 2010 and 2009. 10. GOODWILL 10. GOODWILL 2010 Selisih lebih nilai perolehan atas nilai buku Dikurangi: Akumulasi amortisasi Pengaruh penjabaran Goodwill - bersih 2009 100.544.281 100.544.281 (41.704.022) (26.442.587) (37.717.177) (21.451.409) 32.397.672 41.375.695 Excess of cost over book value Less: Accumulated amortization Translation effect Goodwill - net Goodwill yang diamortisasi untuk 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp971.512 dan Rp1.124.347. Goodwill amortized for 3 (three) months ended March 31, 2010 and 2009 amounted to Rp971,512 and Rp1,124,347, respectively. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai goodwill pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Management believes that no impairment of goodwill value has occurred as of March 31, 2010 and 2009. 29 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 11. BIAYA DITANGGUHKAN 11. DEFERRED CHARGES 2010 2009 Nilai buku pada awal tahun Beban amortisasi (Catatan 24) Pengaruh penjabaran 12.882.636 (1.256.341) 161.915 21.859.470 (1.738.463) 136.404 Insentif karyawan 11.788.210 734.360 20.257.411 961.043 Employee’s incentive Nilai buku pada akhir tahun 12.522.570 21.218.454 Book value at end of year Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai biaya ditangguhkan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Book value at beginning of year Amortization charge (Note 24) Translation effect Management believes that there is no indication of impairment of deferred charges as of March 31, 2010 and 2009. 12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM BANK BORROWINGS Pinjaman ini merupakan fasilitas Letter of Credit (“L/C”) dan cerukan yang diperoleh STENTA dari RHB Bank Bhd., Malaysia dengan jumlah maksimum sebesar RM36.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan hak atas tanah dan aset saat ini dan aset masa mendatang milik STENTA, termasuk, antara lain, piutang usaha dan persediaan (Catatan 6, 7 dan 9). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar RM14.498.000 atau setara Rp40.369.536 dan RM14.103.000 atau setara Rp44.730.203. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 4,93% sampai dengan 5,38% pada tahun 2010 dan antara 3,79% sampai dengan 5,27% pada tahun 2009. The balance represents borrowings from Letter of Credit (“L/C”) and bank overdraft facilities obtained by STENTA from RHB Bank Bhd., Malaysia for a maximum amount of RM36,000,000. The borrowings are secured by a charge over STENTA’s leasehold land and over its present and future assets, which include, among others, trade receivables and inventories (Notes 6, 7 and 9). The outstanding principal as of March 31, 2010 and 2009, amounted to RM14,498,000 or equivalent to Rp40,369,536 and RM14,103,000 or equivalent to Rp44,730,203, respectively. The loan bore interest at annual rates ranging from 4.93% to 5.38% in 2010 and from 3.79% to 5.27% in 2009, respectively. 13. HUTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES 2010 2009 Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28b) 65.514.671 56.283.866 Trade payables to related parties (Note 28b) Hutang usaha kepada pihak ketiga: Hutang impor Pemasok lokal 55.521.496 24.194.240 69.600.838 14.831.627 Trade payables to third parties: Import payables Local suppliers 79.715.736 84.432.465 145.230.407 140.716.331 Jumlah Rincian hutang usaha berdasarkan jenis mata uang: Total Details of trade payables based on currency: 2010 2009 Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Dalam mata uang asing Dalam rupiah 59.136.565 6.378.106 51.478.813 4.805.053 Trade payables to related parties: In foreign currencies In rupiah Jumlah 65.514.671 56.283.866 Total 30 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 13. HUTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued) 2010 2009 Hutang usaha kepada pihak ketiga: Dalam mata uang asing Dalam rupiah 63.859.101 15.856.635 72.644.093 11.788.372 Trade payables to third parties: In foreign currencies In rupiah Jumlah 79.715.736 84.432.465 Total 14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES Biaya masih harus dibayar terdiri dari akrual sebagai berikut: Accrued expenses consist of accruals for the following: 2010 Sewa, listrik dan air Komisi Ongkos angkut Beban bunga Lain-lain Jumlah 2009 3.585.139 1.590.774 1.342.597 518.117 4.714.408 3.566.875 1.993.910 1.990.054 29.715.910 3.332.297 Rent, electricity and water Commission Freight charges Interest Others 11.751.035 40.599.046 Total 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG 15. LONG-TERM BORROWINGS Pinjaman jangka panjang terdiri dari: Long-term borrowings consist of the following: 2010 a. Murabahah Underwritten Notes Issuance Facility (“MUNIF”) b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. Bayerische Hypo-und Vereinsbank Aktiengesellschaft (“HVB”) 2009 214.405.730 95.087.775 59.247.500 243.219.854 135.120.850 92.600.000 6.744.497 - 375.485.502 Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun a. MUNIF (214.405.730) b. PT Bank Mega Tbk (22.187.147) c. PT Bank CIMB Niaga Tbk (27.345.000) (263.937.877) a. Murabahah Underwritten Notes Issuance Facility (“MUNIF”) b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. Bayerische Hypo-und Vereinsbank Aktiengesellschaft (“HVB”) 470.940.704 (243.219.854) (15.013.427) (17.362.500) Portion maturing within one year a. MUNIF b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk (275.595.781) Pinjaman jangka panjang - bersih 111.547.625 195.344.923 Long-term borrowings - net Tingkat bunga per tahun: Pinjaman dalam dolar Amerika Serikat Pinjaman dalam ringgit Malaysia Pinjaman dalam rupiah 4,8% - 9,0% 6,7% - 7,7% 14,0% 7,8% - 10,0% 6,7% - 7,7% 16,0% Annual interest rates: Borrowings in U.S. dollar Borrowings in Malaysian ringgit Borrowings in rupiah 31 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BORROWINGS (continued) a. a. MUNIF MUNIF Pada tanggal 26 Agustus 2003, STENTA menerbitkan MUNIF dengan nilai nominal RM90.000.000 untuk jangka waktu tujuh tahun. Dana yang diperoleh dari fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembayaran pinjaman berjangka serta untuk keperluan modal kerja. Fasilitas ini terhutang dalam enam kali angsuran sebagai berikut: • Angsuran pertama sebesar RM5.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 26 September 2004. • Angsuran kedua dan ketiga masing-masing sebesar RM3.000.000 dan RM7.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 26 September 2006 dan 2007. • Angsuran keempat dan kelima masing-masing sebesar RM15.000.000 dan RM20.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 26 September 2008 dan 2009. • Angsuran terakhir sebesar RM40.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2010. On August 26, 2003, STENTA issued MUNIF with a total value of RM90,000,000 for a period of seven years. The proceeds from this facility were used to finance the repayment of term loans and working capital requirements. The facility is repayable in six installments as follows: Bertindak sebagai pemegang tunggal, penjamin utama, agen fasilitas, agen penerbitan dan agen pembayaran (depository) atas MUNIF tersebut adalah Abrar Discounts Berhad (“ABRAR”). Abrar Discounts Berhad (“ABRAR”) acts as the sole holder, underwriter, facility agent, issue agent and paying agent (depository) of MUNIF. Fasilitas ini dijamin dengan hak atas tanah yang terletak di Selangor Darul Ehsan, Malaysia berikut bangunan di atasnya (Catatan 9) dan agunan atas aset saat ini dan masa mendatang milik STENTA, termasuk, antara lain, piutang usaha (Catatan 6) dan persediaan (Catatan 7). STENTA juga berkewajiban untuk membuka dan memelihara finance service reserve account dan maintenance account dan sinking fund account, yang dikelola secara terpisah oleh agen jaminan (Catatan 4). The facility is secured by the leasehold land located in Selangor Darul Ehsan, Malaysia, including buildings thereon (Note 9), and debentures with charges over STENTA’s present and future assets, which include, among others, trade receivables (Note 6) and inventories (Note 7). STENTA was also required to open and maintain finance service reserve, and maintenance and sinking fund accounts, which are operated solely by the security agent (Note 4). STENTA mengalami gagal bayar atas angsuran sejak jatuh tempo angsuran ketiga pada tanggal 26 September 2007, sebagai akibatnya seluruh saldo pinjaman sebesar RM77.000.000 atau setara dengan Rp214.405.730 dan RM76.684.865 atau setara dengan Rp243.219.854, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, menjadi jatuh tempo dan dapat ditagihkan, oleh karenanya direklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Pada tahun 2008, STENTA melakukan pembayaran atas sebagian angsuran ketiga sebesar RM5.315.135. STENTA defaulted in the repayment of the installment since the third installment due on September 26, 2007, and consequently the outstanding principal as of March 31, 2010 and 2009 amounting to RM77,000,000 or equivalent to Rp214,405,730 and RM76,684,865 or equivalent to Rp243,219,854, respectively, became due and demandable and, accordingly, has been reclassified as current liability. STENTA made a partial payment of RM5,315,135 in 2008 covering the third installment. • First installment of RM5,000,000 was due on September 26, 2004. • Second and third installments of RM3,000,000 and RM7,000,000 were due on September 26, 2006 and 2007, respectively. • Fourth and fifth installments of RM15,000,000 and RM20,000,000 were due on September 26, 2008 and 2009, respectively. • Final installment of RM40,000,000 will be due on September 26, 2010. 32 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BORROWINGS (continued) a. a. MUNIF (lanjutan) MUNIF (continued) Pada tanggal 16 April 2009, STENTA, ABRAR dan Rentak Rimbun Sendirian Berhad (“RRSB”) mengadakan perjanjian pembelian dan pengalihan MUNIF, dimana ABRAR setuju untuk menjual dan RRSB setuju untuk membeli MUNIF berdasarkan persyaratan dan kondisi sebagaimana tercantum dalam perjanjian tersebut. Sebagai tambahan, RRSB diharuskan untuk membayar bunga atas saldo terhutang dari harga pembelian yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga pinjaman dari Malayan Banking Berhad, sejak dari dan termasuk tanggal 1 Februari 2009 sampai dengan tanggal pembayaran harga pembelian dan penerimaan pembayaran secara penuh oleh ABRAR. On April 16, 2009, STENTA, ABRAR and Rentak Rimbun Sendirian Berhad (“RRSB”) entered into an agreement for the purchase and transfer of MUNIF, whereby ABRAR agreed to sell and RRSB agreed to purchase the said MUNIF upon the terms and conditions stipulated in the agreement. Additionally, RRSB is required to pay interest on the outstanding balance of the purchase price calculated based on Malayan Banking Berhad’s lending rate and from and including February 1, 2009 up to the date purchase price is paid to and received in full by ABRAR. Pada tanggal 17 April 2009, STENTA mengadakan perjanjian dengan RRSB, dimana berdasarkan kesepakatan bersama, STENTA setuju untuk mengganti (reimburse) seluruh bunga yang harus dibayar oleh RRSB kepada ABRAR berdasarkan ketentuan dalam perjanjian pembelian dan pengalihan MUNIF tersebut diatas. On April 17, 2009, STENTA entered into an agreement with RRSB, whereby based on mutual agreement STENTA has agreed to reimburse all interest paid or to be paid by RRSB to ABRAR pursuant to the provisions of the purchase and transfer of MUNIF as described above. Pada tanggal 17 Desember 2009, STENTA mengadakan perjanjian penyelesaian hutang dengan RRSB untuk melaksanakan penyelesaian hutang berdasarkan persyaratan dan kondisi yang disebutkan dalam perjanjian ini. Pada saat penyelesaian pengambilalihan MUNIF oleh RRSB, RRSB akan menjadi pemegang tunggal MUNIF dan dalam hubungannya dengan jumlah terhutang MUNIF, STENTA harus menyelesaikannya melalui langkah-langkah berikut: • Penyelesaian sejumlah RM41.000.000 melalui penerbitan 41.000.000 lembar saham biasa STENTA dengan nilai nominal RM1 per saham kepada RRSB. • Sisa saldo terhutang sebesar RM36.000.000 akan dibayar secara tunai kepada RRSB pada atau sebelum tanggal penyelesaian yang tidak lebih lambat 12 bulan sejak tanggal 17 Desember 2009 atau waktu yang diperpanjang kemudian sebagaimana disepakati bersama. On December 17, 2009, STENTA entered into a debt settlement agreement with RRSB to implement the debt settlement upon the terms and subject to the conditions as provided in this agreement. Upon completion of the acquisition of MUNIF by RRSB, RRSB will be the sole holder of MUNIF and in relation to the amount owing under MUNIF, STENTA has to settle in the following manner: Perjanjian penyelesaian ini masih tergantung kepada pemenuhan keadaan tertentu yang disebutkan dalam perjanjian sebagai berikut: • Penyerahan kepada RRSB atas dokumentasi yang dapat diterima RRSB yang mengkonfirmasi persetujuan pemegang saham STENTA atas rencana penyelesaian hutang dan pelaksanaannya serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh STENTA menjadi RM65.000.000. The settlement agreement is subject to the fulfillment of the following conditions as contained in the agreement: • Delivery to RRSB of documentary evidence acceptable to RRSB confirming that the approval of the shareholders of STENTA on the proposed debt settlement and its implementation and the increase of the authorized share capital of STENTA to RM65,000,000 has been obtained. • Settlement of RM41,000,000 by way of issuance up to 41,000,000 ordinary shares at RM1 each in STENTA to RRSB. • The remaining outstanding sum of RM36,000,000 to be paid in cash to RRSB on or before the settlement date which should not be later than 12 months from December 17, 2009 or such other extended period as mutually agreed. 33 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BORROWINGS (continued) a. a. MUNIF (lanjutan) • Penyerahan kepada RRSB atas keputusan direksi STENTA yang menyetujui pelaksanaan perjanjian ini dan alokasi saham STENTA ke RRSB, dan dokumen yang mengkonfirmasi bahwa kreditur lama STENTA telah menyetujui pelaksanaan perjanjian penyelesaian hutang. ƒ Penyerahan kepada STENTA atas keputusan direksi RRSB yang menyetujui rencana penyelesaian hutang dan pelaksanaan perjanjian ini. MUNIF (continued) ƒ Delivery to RRSB of the directors’ resolution of STENTA authorizing, inter alia, the execution of this agreement and allotment of STENTA shares to RRSB and a documentary evidence confirming that STENTA’s existing lenders have consented to the implementation of the proposed debt settlement. ƒ Delivery to STENTA of the directors’ resolution of RRSB authorizing, inter alia, the proposed debt settlement and the execution of this agreement. Pada tanggal 30 Desember 2009, ABRAR telah menerima pembayaran secara penuh dari RRSB dan selanjutnya setelah tanggal neraca ABRAR tidak lagi bertindak sebagai depository MUNIF. On December 30, 2009, ABRAR received full payment from RRSB and subsequent to the balance sheet date, ABRAR ceased to be the depository of MUNIF. Sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian hutang tanggal 17 Desember 2009, STENTA menempatkan jaminan kepada RRSB sebesar RM3.000.000 atau setara dengan Rp8.353.470 pada tanggal 31 Maret 2010 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Jaminan dan Aset Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi. As part of the debt settlement agreement dated December 17, 2009, STENTA placed a deposit in RRSB amounting to RM3,000,000 or equivalent to Rp8,353,470 as of March 31, 2010 which is presented as part of “Guarantee Deposits and Other Non-Current Assets” in the consolidated balance sheets. b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 18 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Mega dengan jumlah maksimum sebesar AS$12.650.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembayaran pinjaman jangka panjang dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Pinjaman tersebut terhutang dalam 20 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 25 Desember 2007 sampai dengan tanggal 25 September 2012. Based on a loan agreement dated October 18, 2006, the Company obtained a term loan facility from Mega for a maximum amount of US$12,650,000. The proceeds from this facility were used to finance the repayment of long-term borrowings obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk. The loan is repayable in 20 quarterly installments starting on December 25, 2007 until September 25, 2012. Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan pada tanggal 25 November 2008, antara lain mengenai perubahan pagu kredit dari sebelumnya berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat menjadi berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat dan rupiah. Saldo pinjaman pokok yang terhutang pada saat tanggal perubahan sebesar AS$12.017.500 dikonversi menjadi sebesar AS$9.017.500 dan Rp38.250.000, yang terhutang dalam 16 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 25 Desember 2008 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2012. The loan agreement has been amended on November 25, 2008, relating to, among others, change in the maximum amount from being previously denominated in U.S. dollar to becoming denominated in both U.S. dollar and rupiah. The outstanding loan payable at the latest amendment date amounting to US$12,017,500 was converted to become US$9,017,500 and Rp38,250,000, which is repayable in 16 quarterly installments starting on December 25, 2008 until October 18, 2012. 34 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BORROWINGS (continued) b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan) b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued) Saldo pinjaman pokok dari fasilitas pinjaman berjangka adalah sebesar AS$7.119.079 dan Rp30.197.368 atau berjumlah Rp95.087.775 pada tanggal 31 Maret 2010 dan sebesar AS$8.542.895 dan Rp36.236.842 atau berjumlah Rp135.120.850 pada tanggal 31 Maret 2009. The outstanding principal of the term loan facility amounted to US$7,119,079 and Rp30,197,368, respectively or totaling Rp95,087,775 as of March 31, 2010 and US$8,542,895 and Rp36,236,842 as of March 31, 2009, or totaling Rp135,120,850. Selanjutnya, perjanjian kredit tersebut telah diubah pada tanggal 17 September 2009, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka baru dengan jumlah maksimum sebesar Rp42.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas ini, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh Mega. Pinjaman tersebut terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 25 Desember 2011 sampai dengan tanggal 17 September 2017. Tidak terdapat penarikan dari fasilitas pinjaman berjangka ini pada tahun 2009. Subsequently, the loan agreement was amended on September 17, 2009, whereby the Company obtained a new term loan facility for a maximum amount of Rp42,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the development of new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment tools. The drawdown of this term loan facility should be based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoice from suppliers which is verified by Mega. The loan is repayable in 24 quarterly installments starting on December 25, 2011 until September 17, 2017. In 2009, there was no loan drawn from this term loan facility. Pinjaman ini dijamin dengan: • Pembebanan hak tanggungan atas 14 bidang hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) dengan jumlah luas keseluruhan 160.012 meter persegi yang terletak di Citeureup, Bogor berikut bangunan di atasnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp91.700.000 dan AS$5.250.000 (Catatan 9). • Penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan (tidak termasuk mesin dan peralatan yang diperoleh melalui fasilitas pinjaman dari HVB - lihat Catatan 15d) dengan nilai penjaminan sebesar Rp496.000.000 dan AS$5.600.000 (Catatan 9). • Penjaminan fidusia atas piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar 125% dari jumlah maksimum fasilitas pinjaman (Catatan 6 dan 7). The loan is secured by: • Registered mortgages of 14 parcels of the Company’s leasehold land totaling 160,012 square meters located in Citeureup, Bogor, including buildings thereon, with total pledged value of Rp91,700,000 and US$5,250,000 (Note 9). • The Company’s machinery and equipment (excluding machinery and equipment financed under credit facility from HVB - see Note 15d) pledged under fiduciary transfer of ownership with pledged value of Rp496,000,000 and US$5,600,000 (Note 9). • The Company’s trade receivables and inventories pledged under fiduciary transfer of ownership with minimum value of 125% of the maximum amount of the credit facilities (Notes 6 and 7). 35 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BORROWINGS (continued) c. c. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Oktober 2003 yang diperbaharui pada tanggal 29 November 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$10.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembayaran pinjaman bank jangka pendek. Pinjaman tersebut terhutang dalam 20 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 31 Maret 2007 sampai dengan tanggal 30 Desember 2011. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas pinjaman berjangka pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masingmasing sebesar AS$6.500.000 atau setara dengan Rp59.247.500 dan AS$8.000.000 atau setara dengan Rp92.600.000. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Based on a loan agreement dated October 28, 2003 which was amended on November 29, 2005, the Company obtained a term loan facility from CIMB Niaga for a maximum amount of US$10,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the repayment of short-term bank borrowings. The loan is repayable in 20 quarterly installments starting on March 31, 2007 until December 30, 2011. As of March 31, 2010 and 2009, the outstanding principal from the term loan facility amounted to US$6,500,000 or equivalent to Rp59,247,500 and US$8,000,000 or equivalent to Rp92,600,000, respectively. Berdasarkan perubahan dan penegasan kembali perjanjian kredit tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$4.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas pinjaman investasi, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh CIMB Niaga. Pinjaman tersebut terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan, dengan pembayaran pertama dilakukan setelah masa tenggang selama 2 tahun sejak tanggal perjanjian kredit. Tidak terdapat penarikan dari fasilitas pinjaman investasi pada tahun 2009. Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated September 17, 2009, the Company obtained an investment loan facility from CIMB Niaga for a maximum amount of US$4,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the development of new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment tools. The drawdown of this investment loan facility should be based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoice from suppliers which is verified by CIMB Niaga. The loan is repayable in 24 quarterly installments, with first installment taking place after a 2-year grace period from the loan agreement date. In 2009, there was no loan drawn from this invesment facility. Pinjaman ini dijamin, atas dasar pari passu, dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh dari Mega. Perusahaan juga menggadaikan deposito berjangka sebesar AS$4.000.000 (Catatan 4) dengan tujuan memperoleh tingkat suku bunga efektif yang lebih kompetitif atas pinjaman dari CIMB Niaga tersebut. The loan is secured, on a pari passu basis, by the same assets pledged as collateral for loans obtained from Mega. The Company also pledged time deposits amounting to US$4,000,000 (Note 4) to obtain competitive effective interest rates of CIMB Niaga’s borrowings. 36 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 15. LONG-TERM BORROWINGS (continued) d. HVB d. HVB Berdasarkan perjanjian pinjaman standar dan perjanjian kerangka kerja tanggal 25 Agustus 2009, yang diperbaharui pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kredit ekspor dari HVB dengan jumlah maksimum sebesar nilai yang setara dalam AS$ atas EUR17.341.041. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian mesin BOPP dari Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG dengan nilai kontrak keseluruhan sebesar EUR18.000.000 (Catatan 31c). Based on standard loan and framework agreements dated August 25, 2009 which was amended on November 13, 2009, the Company obtained export contract finance facility from HVB for a maximum amount of US$ countervalue from EUR17,341,041. The proceeds from this facility were used to finance the purchase of BOPP machineries from Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG with total contract value of EUR18,000,000 (Note 31c). Pinjaman ini terdiri dari 2 tranche sebagai berikut: • Tranche 1 dengan jumlah maksimum sebesar nilai yang setara dalam AS$ atas EUR15.300.000 yang merupakan 85% dari nilai keseluruhan kontrak ekspor. • Tranche 2 dengan jumlah maksimum sebesar niai yang setara dalam AS$ atas EUR2.041.041 yang merupakan 100% dari premi Euler Hermes untuk kredit jaminan pembiayaan berdasarkan perhitungan sementara. The loan consists of 2 tranches as follows: • Tranche 1 with maximum amount of US$ countervalue from EUR15,300,000 being 85% of the total export contract value. Pinjaman tersebut terhutang dalam 17 kali angsuran semesteran dalam jumlah yang sama, dengan angsuran pertama akan jatuh tempo dan harus dibayarkan 6 bulan setelah titik awal (starting point) sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian kerangka kerja, selambat-lambatnya pada tanggal 25 September 2011, tanggal mana yang lebih awal. Pinjaman tersebut dijamin dengan penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan yang perolehannya dibiayai dengan pinjaman ini. Saldo pinjaman pokok pada tanggal 31 Maret 2010 sebesar AS$739.934 atau setara Rp6.744.497 yang merupakan penarikan dari tranche 2. The loan is repayable in 17 equal consecutive semiannual installments, the first of which shall become due and payable 6 months after the starting point as described in the framework agreement, at the latest on September 25, 2011, whichever date is the earlier. The loan is secured by fiduciary transfer of ownership of the Company’s future machinery and equipment financed under this loan facility. The outstanding principal as of March 31, 2010 amounted to US$739,934 or equivalent to Rp6,744,497 which represents drawing from tranche 2. Sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan STENTA diwajibkan untuk memenuhi beberapa batasan tertentu antara lain, mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak kreditur, antara lain dalam hal merger, akuisisi, konsolidasi, pelepasan aset tetap utama, penjaminan hutang pihak lain, penjaminan aset saat ini dan masa datang kepada pihak lain, perubahan struktur kepemilikan, perubahan aktivitas usaha, pembayaran pinjaman pemegang saham dan deklarasi dan pembayaran dividen kas. Perusahaan dan STENTA juga diwajibkan untuk memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Under the terms and conditions of the covering loan agreements, the Company and STENTA are required to comply with certain restrictive covenants, such as obtaining prior written approval from the creditors with respect to, among others, mergers, acquisitions consolidation, disposal of their major fixed assets, granting of guarantees or indemnities, pledging of their present and future assets, changes in the ownership structure, changes in the scope of business activities, payments of loans from shareholders, and declaration and payment of cash dividend. The Company and STENTA are also required to maintain certain financial ratios. • Tranche 2 with maximum amount of US$ countervalue from EUR2,041,041 being 100% of the Euler Hermes premium for the guarantee of finance facility based on provisional calculation. 37 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal 55 tahun berdasarkan UU No. 13/2003. Imbalan tersebut tidak didanai. The Company provides benefits for its employees who reach the retirement age of 55 years based on the provisions of LL No. 13/2003. The benefits are unfunded. Unsur biaya imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dan jumlah kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam neraca konsolidasi seperti ditentukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaria independen, dalam laporannya masingmasing pada tanggal 16 Februari 2010 dan 6 Februari 2009, adalah sebagai berikut: The components of net employee benefits expense recognized in the consolidated statements of income and amounts recognized in the consolidated balance sheets for the employee benefits liability as determined by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, in its reports dated February 16, 2010 and February 6, 2009, respectively, are as follows: 2009 Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Biaya jasa lalu yang belum diakui belum menjadi hak Laba aktuaria belum diakui Kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasi 2008 13.833.763 16.070.348 (7.238.663) 10.101.002 (8.484.998) 11.636.175 16.696.102 19.221.525 Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: a. b. c. d. Present value of employee benefits liability Unrecognized past service cost unvested Unrecognized actuarial gains Liability recognized in consolidated balance sheets The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: Tingkat diskonto 10,5% (2008: 12%) per tahun/per annum a. Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun/per annum b. Salary increment rate Tabel mortalitas CSO-1980 c. Mortality table Usia pensiun (semua karyawan dianggap d. Retirement age (all employees are akan pensiun pada usia pensiun) 55 assumed to retire at their retirement age) 17. HAK MINORITAS 17. MINORITY INTEREST Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih STENTA, sebesar Rp63.181.390 dan Rp56.904.278, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. This account represents minority interest in net assets of STENTA, amounting to Rp63,181,390 and Rp56,904,278 as of March 31, 2010 and 2009, respectively. Hak minoritas atas laba bersih STENTA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp6.852.936 dan Rp3.765.440. Minority interest in net earnings of STENTA for the period ended March 31, 2010 and 2009 amounted to Rp6,852,936 and Rp3,765,440, respectively. 18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL Berdasarkan akta notaris No. 20 tanggal 10 November 2003 dari Fathiah Helmi, S.H., modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp1.000.000.000 yang terbagi atas 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham. Based on notarial deed No. 20 dated November 10, 2003 of Fathiah Helmi, S.H., the Company’s authorized capital is Rp1,000,000,000 divided into 2,000,000,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 sesuai dengan pencatatan PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut: Based on the records maintained by the shares registrar, PT Raya Saham Registra, the composition of the Company’s shareholders as of March 31, 2010 and 2009 is as follows: 38 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 18. MODAL SAHAM (lanjutan) 18. SHARE CAPITAL (continued) 2010 Pemegang saham Jumlah saham/ % kepemilikan/ Number of shares % of ownership Jumlah/Amount (Rupiah) Shareholders Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Asiamakers Finance Limited Heca Holding Limited International Capital Limited PT Gitanirwana Mandrasakti Tn. Irawan Basuki Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 117.747.275 115.835.001 92.133.534 57.062.459 73.032.133 40.135.006 28.693.660 4.956.178 17,32 17,03 13,55 8,39 10,74 5,90 4,22 0,73 58.873.637 57.917.500 46.066.767 28.531.230 36.516.067 20.067.503 14.346.830 2.478.089 135.494.254 19,93 67.747.127 Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Asiamakers Finance Limited Heca Holding Limited International Capital Limited PT Gitanirwana Mandrasakti Mr. Irawan Basuki Others (each with ownership of less than 5%) Ditempatkan dan disetor penuh Modal saham diperoleh kembali *) 665.089.500 14.910.500 97.81 2.19 332.544.750 7.455.250 Issued and fully paid Treasury stock *) Jumlah 680.000.000 100,00 340.000.000 Total *) Nilai harga perolehan pembelian kembali saham adalah sebesar Rp17.211.414 *) The acquisition cost of the treasury stock amounted to Rp17,211,414 2009 Pemegang saham Jumlah saham/ % kepemilikan/ Number of shares % of ownership Jumlah/Amount (Rupiah) Shareholders Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Asiamakers Finance Limited Heca Holding Limited International Capital Limited PT Gitanirwana Mandrasakti Tn. Irawan Basuki Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 117.747.275 115.835.001 92.133.534 83.377.459 73.032.133 54.030.172 28.693.660 4.956.178 17,32 17,03 13,55 12,26 10,74 7,95 4,22 0,73 58.873.638 57.917.501 46.066.767 41.688.730 36.516.067 27.015.086 14.346.830 2.478.089 110.194.588 16,20 55.097.292 Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Asiamakers Finance Limited Heca Holding Limited International Capital Limited PT Gitanirwana Mandrasakti Mr. Irawan Basuki Others (each with ownership of less than 5%) Jumlah 680.000.000 100,00 340.000.000 Total 19. TAMBAHAN MODAL DISETOR 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Saldo akun ini pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 merupakan agio saham yang berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran umum perdana dan penawaran umum terbatas saham kepada masyarakat dengan nilai nominalnya (Rp1.000 - angka penuh, per saham) dan konversi kewajiban menjadi saham (nilai nominal Rp500 angka penuh, per saham), setelah dikurangi biaya emisi saham. The balance of this account as of March 31, 2010 and 2009 represents the premium on share capital resulting from the difference between the proceeds from the initial public offering and the limited offering of shares to the public and the par value of the shares issued (Rp1,000 - full amount, per share) and conversion of debts into shares (at par value of Rp500 - full amount, per share) less share issuance costs. Penawaran umum perdana 16.000.000 saham (Rp3.800 - angka penuh, per saham) Penawaran umum terbatas 12.000.000 saham (Rp4.400 - angka penuh, per saham) Pembagian saham bonus Biaya emisi saham Konversi kewajiban menjadi 328.000.000 saham (Rp1.425 - angka penuh, per saham) 303.400.000 Initial public issuance of 16,000,000 shares (Rp3,800 - full amount, per share) Limited offering of 12,000,000 shares (Rp4,400 - full amount, per share) Issuance of bonus shares Share issuance costs Conversion of debts to 328,000,000 shares (Rp1,425 - full amount, per share) Bersih 303.829.224 Net 44.800.000 40.800.000 (84.000.000) (1.170.776) 39 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 20. SELISIH KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN 20. EXCHANGE RATE DIFFERENCES FROM FINANCIAL STATEMENT TRANSLATION 2010 2009 Saldo pada awal tahun Ditambah (dikurangi) selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Anak Perusahaan setelah bagian pemilikan minoritas sebesar Rp757.600 pada tahun 2010 dan Rp286.675 pada tahun 2009 Goodwill 31.772.990 55.804.493 1.791.940 535.802 721.165 305.361 Balance at beginning of year Add (less) exchange rate differences due to translation of Subsidiaries’ financial statements net of minority interest of Rp757,600 in 2010 and Rp286,675 in 2009 Goodwill Saldo pada akhir periode 34.100.732 56.831.019 Balance at end of period 21. PENJUALAN BERSIH 21. NET SALES 2010 Penjualan domestik Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28c) 2009 Domestic sales Third parties 134.270.462 169.609.355 276.148 364.778 Penjualan ekspor 134.546.610 181.565.533 169.974.133 194.705.614 Export sales Jumlah 316.112.143 364.679.747 Total Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. There were no sales to any customers of more than 10% of the total consolidated sales for each of the years ended March 31, 2010 and 2009. 22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD 2010 Pemakaian bahan baku Upah langsung Beban produksi 2009 236.622.334 10.323.602 52.501.409 196.912.593 9.411.357 52.267.713 299.447.345 258.591.663 Persediaan barang dalam proses: Pada awal tahun Pada akhir periode 10.367.199 (10.374.190) 10.305.283 (10.654.952) Beban pokok produksi 299.440.354 258.241.994 Persediaan barang jadi: Pada awal tahun Transfer dan lain-lain Pada akhir periode 33.321.083 (39.682.776) (27.422.773) 55.515.421 (24.339.753) (30.791.128) (33.784.466) Beban pokok penjualan Related party (Note 28c) 265.655.888 Tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kecuali pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28d). Raw materials used Direct labor Production expenses Work-in-process inventory: At beginning of year At end of period Cost of goods manufactured Finished goods inventory: At beginning of year Transfers and others At end of period 384.540 258.626.534 Cost of goods sold There were no purchases from any suppliers of more than 10% of the total consolidated purchases for each of the years ended March 31, 2010 and 2009, except for purchases from a related party (Note 28d). 40 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 23. BEBAN PENJUALAN Ongkos angkut Gaji dan kesejahteraan karyawan Komisi dan asuransi Transportasi dan perjalanan dinas Jamuan dan representasi Beban klaim Pos, telepon dan teleks Sewa, listrik dan air Lain-lain Jumlah 23. SELLING EXPENSES 2010 2009 6.534.673 3.416.761 2.251.833 1.290.674 697.616 628.090 271.594 156.418 399.172 6.694.347 3.117.905 3.216.554 1.240.135 761.776 4.202.488 327.272 158.318 450.646 Freight charges Salaries and employee benefits Commissions and insurance Travel and transportation Representation and entertainment Claim expenses Post, telephone and telex Rent, electricity and water Others 15.646.831 20.169.441 Total 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan kesejahteraan karyawan Amortisasi biaya ditangguhkan (Catatan 11) Jasa profesional dan legal Jamuan dan representasi Penyusutan dan amortisasi (Catatan 9) Beban bank Sewa, listrik dan air Transportasi dan perjalanan dinas Pos, telepon dan teleks Asuransi Lain-lain Jumlah 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2010 2009 7.645.989 5.972.982 1.256.341 1.031.865 794.577 684.292 552.201 406.763 297.834 123.278 54.397 501.660 1.738.463 735.912 1.129.750 886.111 1.029.043 294.052 383.489 119.663 63.294 410.226 Salaries and employee benefits Amortization of deferred charges (Note 11) Legal and professional fees Representation and entertainment Depreciation and amortization (Note 9) Bank charges Rent, electricity and water Travel and transportation Post, telephone and telex Insurance Others 13.349.197 12.762.985 Total 25. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 25. BASIC EARNINGS PER SHARE Laba bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp20.262.615 dan Rp44.836.426. Rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah 680.000.000 saham (Catatan 18). The net income used in calculating the basic earnings per share for the year ended March 31, 2010 and 2009 is Rp20,262,615 and Rp44,836,426, respectively. The weighted average number of outstanding shares used as the denominator in computing the basic earnings per share for the years ended March 31, 2010 and 2009 is 680,000,000 shares (Note 18). 26. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA 26. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai cadangan dana umum, para pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan sebagai cadangan dana umum sebesar Rp2.500.000 dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (“RUPS”) tanggal 9 Juni 2009. In compliance with Corporation Law No. 40 Year 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, the shareholders approved the partial appropriation of the Company’s retained earnings as general reserve amounting to Rp2,500,000, during the Annual General Meetings of Shareholders (“AGMS”) held on June 9, 2009. 41 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 27. DIVIDEN 27. DIVIDEND Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 9 Juni 2009, para pemegang saham memutuskan, antara lain, untuk membagikan dividen kas sebesar Rp40 per saham atau sebesar Rp27.200.000 dari laba bersih tahun 2008. Dividen kas tersebut telah dibayarkan pada tahun 2009. Pursuant to resolutions of the AGMS dated June 9, 2009, the shareholders agreed to distribute cash dividend of Rp40 per share or totaling Rp27,200,000 in respect to the 2008 net income. The cash dividend was paid in 2009. Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2007. Pursuant to resolutions of the AGMS dated June 30, 2008, there was no dividend declared or distributed in respect to the 2007 net income. 28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 28. BALANCES AND RELATED PARTIES Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Trade receivables 2010 Persentase terhadap jumlah aset konsolidasi WITH Significant balances and transactions with related parties were as follows: a. Piutang usaha PT Megah Jaya Tape Lestari TRANSACTIONS 2009 432.119 522.017 PT Megah Jaya Tape Lestari 0,03% 0,03% Percentage to total consolidated assets b. Hutang usaha b. Trade payables 2010 2009 PT Tri Polyta Indonesia Tbk Lainnya 65.274.542 240.129 56.045.520 238.346 PT Tri Polyta Indonesia Tbk Others Jumlah 65.514.671 56.283.866 Total 9,29% 6,52% Percentage to total consolidated liabilities Persentase terhadap jumlah kewajiban konsolidasi c. Penjualan bersih c. Net sales 2010 PT Megah Jaya Tape Lestari Persentase terhadap jumlah penjualan bersih konsolidasi 2009 276.148 364.778 PT Megah Jaya Tape Lestari 0,09% 0,10% Percentage to total consolidated net sales d. Pembelian persediaan d. Purchase of inventories 2010 PT Tri Polyta Indonesia Tbk Persentase terhadap jumlah pembelian bersih konsolidasi 2009 78.215.983 34,67% 42 60.396.882 PT Tri Polyta Indonesia Tbk 36,52% Percentage to total consolidated net purchases The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 28. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) WITH Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan penjualan kepada dan pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Transactions relating to sales to and purchases from related parties were conducted under terms and conditions similar to those granted to/received from third parties. Perusahaan dengan PT Megah Jaya Tape Lestari dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk dianggap memiliki hubungan istimewa karena memiliki kesamaan pemegang saham dan/atau manajemen. The Company and PT Megah Jaya Tape Lestari and PT Tri Polyta Indonesia Tbk are considered to be related parties because they all have common shareholders and/or management. 29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING 29. ASSETS AND CURRENCIES Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha: Pihak ketiga Piutang lain-lain Jumlah aset FOREIGN 2009 Setara dengan/ Equivalent in rupiah Mata uang asing/Foreign currency Setara dengan/ Equivalent in rupiah ASET Kas dan setara kas IN Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of March 31, 2010 and 2009 were as follows: 2010 Mata uang asing/Foreign currency LIABILITIES ASSETS AS$/US$ 14.022.333 RM18.287.430 EUR347.480 RMB39.866 HK$28.804 Lainnya/Others 127.781.804 50.921.165 4.244.965 53.064 33.817 68.148 AS$/US$12.709.883 RM12.055.458 EUR2.942.486 RMB1.631.237 HK$32.381 Lainnya/Others 147.127.755 38.236.054 45.098.399 2.772.323 48.361 115.096 AS$/US$4.000.000 RM1.002.966 36.460.000 2.792.748 AS$/US$4.000.000 RM1.002.966 46.300.000 3.181.086 AS$3.000.000 27.345.000 - - AS$/US$12.917.418 RM7.059.843 Lainnya/Others 117.720.310 19.658.062 331.101 AS$/US$13.921.265 RM5.862.190 Lainnya/Others 161.157.472 18.592.992 1.088.754 AS$/US$172.098 EUR2.544 RM75.177 HK$38.500 1.568.676 31.083 209.331 45.201 AS$/US$92.504 EUR6.013 RM63.599 HK$- 1.070.730 92.162 201.715 - Other receivables 465.082.899 Total assets 389.264.475 43 Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables: Third parties The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 29. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued) 2010 Mata uang asing/Foreign currency Hutang usaha: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa FOREIGN 2009 Setara dengan/ Equivalent in rupiah Mata uang asing/Foreign currency Setara dengan/ Equivalent in rupiah KEWAJIBAN Pinjaman bank jangka pendek IN LIABILITIES RM14.498.000 40.369.536 RM14.103.000 44.730.203 Short-term bank borrowings Trade payables: AS$/US$6.487.829 59.136.565 AS$/US$4.447.414 51.478.813 Related parties AS$/US$6.369.358 RM1.921.484 EUR33.609 Lainnya/Others 58.041.629 5.350.352 410.586 56.534 AS$/US$5.467.414 RM2.424.365 EUR99.901 Lainnya/Others 63.290.222 7.689.310 1.531.037 133.524 Third parties Hutang lain-lain AS$/US$204.374 RM987.574 EUR5.999 HK$36.363 Lainnya/Others 1.866.980 2.749.889 73.293 42.692 - AS$/US$149.395 RM67.812 EURHK$36.238 Lainnya/Others 1.729.248 215.078 54.121 77.397 Other payables Biaya masih harus dibayar AS$/US$432.014 RM621.022 EUR146 HK$419 3.936.390 1.729.230 1.782 492 AS$/US$140.589 RM10.455.171 EURHK$100 1.627.428 33.160.458 150 Accrued expenses AS$/US$14.359.013 RM77.000.000 130.882.404 214.405.730 AS$/US$16.542.895 RM76.684.865 191.484.008 243.219.853 Long-term borrowings 1.174.707 RM624.375 Pihak ketiga Pinjaman jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainnya Jumlah kewajiban KEWAJIBAN - BERSIH RM421.875 1.980.318 Other long-term liabilities 520.228.791 642.401.168 Total liabilities (130.964.316) (177.318.269) Penjabaran ke dalam rupiah dilakukan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca (Catatan 2d). NET LIABILITIES Translation into rupiah is based on the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the balance sheet dates (Note 2d). 30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION Segmen geografis Geographical segments Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan dilakukan di tiga wilayah geografis utama yang masing-masing dipimpin oleh seorang direktur utama. Wilayah geografis tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan Anak Perusahaan. The Company and Subsidiaries operate in three principal geographical areas, and each is headed by a president director. The geographical areas are the basis on which the Company and Subsidiaries report their primary segment information. Di Indonesia, tempat kedudukan induk perusahaan, Perusahaan memproduksi dan menjual berbagai jenis produk kemasan fleksibel film. Untuk pasar domestik, produk kemasan fleksibel dijual langsung kepada industri dan pelanggan akhir di Indonesia dan untuk pasar ekspor ditujukan ke negara-negara di benua Asia, Australia, Eropa, Amerika dan Afrika. In Indonesia, where the parent company is domiciled, the Company produces and sells a broad range of flexible packaging of film products. For the domestic market, the products are sold directly to consumers and end-users in Indonesia and for export they are distributed to countries in Asia, Australia, Europe, America and Africa. 44 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen geografis (lanjutan) Geographical segments (continued) Operasi di Malaysia, tempat kedudukan STENTA, pada dasarnya sama yaitu memproduksi dan menjual berbagai jenis produk kemasan fleksibel BOPP film. Untuk pasar domestik, produk kemasan fleksibel dijual langsung kepada industri dan pelanggan akhir di Malaysia dan untuk pasar ekspor didistribusikan ke negara-negara di benua Asia, Eropa dan Amerika. The operations in Malaysia, where STENTA is domiciled, are essentially similar and consist of manufacturing and selling a broad range of flexible packaging of BOPP film products. For the domestic market, the products are sold directly to consumers and end-users in Malaysia and for export they are distributed to countries in Asia, Europe and America. Wilayah geografis lainnya, yang merupakan tempat kedudukan IR-HK adalah Hong Kong. Operasi di wilayah ini meliputi perdagangan dan pemasaran film, terutama untuk distribusi di Hong Kong, China dan Taiwan. The other geographical area where IR-HK is domiciled is Hong Kong. The operations include marketing and trading of films, especially for distribution in Hong Kong, China and Taiwan. Informasi keuangan mengenai segmen geografis adalah sebagai berikut: Financial information about geographical segments is as follows: 45 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For period 3 (three) months ended March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen geografis (lanjutan) Geographical segments (continued) Wilayah Indonesia/ Indonesia Area 2010 2009 Wilayah Malaysia/ Malaysia Area 2010 Wilayah Lainnya/ Other Areas 2009 2010 2009 Eliminasi/Elimination 2010 Konsolidasi/Consolidated 2009 2010 2009 PENJUALAN BERSIH/NET SALES Eksternal/External Antar segmen/Inter-segment 215.516.073 14.790.576 246.039.733 16.914.363 85.408.972 1.380.583 100.480.327 126.743 15.187.098 - 18.159.687 - (16.171.159 ) (17.041.106) 316.112.143 - 364.679.747 - Jumlah penjualan bersih/Total net sales 230.306.649 262.954.096 86.789.555 100.607.070 15.187.098 18.159.687 (16.171.159 ) (17.041.106) 316.112.143 364.679.747 (184.643.422) (19.716.809) (73.322.528 ) (8.578.141 ) (17.576.737) (889.627) 16.024.240 (611) 16.871.075 (711) (265.655.888) (28.996.028) (258.626.534) (32.932.426) 17.166.896 58.593.865 4.888.886 21.460.227 73.120.787 666.172 (3.658.163) 3.479.841 (6.077.435) 117.705 (576.225) (1.185.321) (1.932.844) (1.624.769) 14.535.978 7.711.878 20.037.523 HASIL/RESULTS Beban pokok penjualan/Cost of goods sold (193.544.815) Beban usaha/Operating expenses (19.594.938) Laba (rugi) usaha/Operating income (loss) Pendapatan bunga/Interest income Beban bunga/Interest expense Laba (rugi) selisih kurs - bersih/Foreign exchange gains (losses) - net Penghasilan (beban) lain-lain/Other income (expenses) Beban pajak penghasilan - bersih /Income tax expense - net Hak minoritas/Minority interest (7.262.949 ) (16.938.879) (73.277.450) (14.812.785) (12.325.279) (822.338) 15.004.341 114.801 (5.394.205) 3.007.931 (181.400) - - Laba bersih/Net income 46 (448.025 ) 55 (2.741) (306.677) (147.530) (170.742) 35 - - - 783.932 (4.234.388) 3.594.677 (11.471.640) 1.914 - - (2.812.831) 1.077.001 32 26 - - (15.391.973) - (8.310.584) - 19.181.560 (780.080) (7.262.949) (6.852.936) (16.938.879) (3.765.440) 20.262.615 44.836.426 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For period 3 (three) months ended March 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen geografis (lanjutan) Geographical segments (continued) Wilayah Indonesia/ Indonesia Area Wilayah Malaysia/ Malaysia Area Wilayah Lainnya/ Other Areas 2010 2009 2010 2009 2010 1.156.933.297 1.221.750.480 542.317.954 609.733.811 Eliminasi/Elimination 2009 2010 Konsolidasi/Consolidated 2009 2010 2009 1.549.346.926 1.697.833.488 1.549.346.926 1.697.833.488 705.197.873 862.838.692 705.197.873 862.838.692 INFORMASI LAINNYA/ OTHER INFORMATION Aset segmen/Segment assets 4.117.472 8.903.966 (154.021.797) (142.554.769) Jumlah aset konsolidasi/Total consolidated assets Kewajiban segmen/Segment liabilities 375.965.636 443.659.962 331.713.317 420.052.884 5.074.931 8.431.612 (7.556.011) (9.305.766) Jumlah kewajiban konsolidasi/Total consolidated liabilities Pengeluaran modal/Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi aset tetap/ Depreciation and amortization of fixed assets Beban non-kas selain penyusutan/Noncash expenses other than depreciation: Amortisasi biaya ditangguhkan/ Amortization of deferred charges Amortisasi goodwill/Amortization of goodwill 19.437.947 1.849.774 3.807.688 1.122.129 - 8.765 - - 23.245.635 2.980.668 8.314.306 7.858.633 4.509.674 5.100.220 1.335 1.414 147.530 170.742 12.972.845 13.131.009 - - 1.256.341 1.738.463 - - - - 1.256.341 1.738.463 1.119.042 1.295.089 - - - - (147.530) 971.512 1.124.347 47 (170.742) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen usaha Business segments Operasi utama Perusahaan dan STENTA (Anak Perusahaan yang beroperasi di wilayah Malaysia) mencakup bidang manufaktur kemasan fleksibel film. Perusahaan dan STENTA memproduksi berbagai macam produk kemasan fleksibel antara lain film BOPP, PET, CPP dan Poly Acrylonitrile yang merupakan produk plastik jenis polymer sintetis yang dikembangkan sebagai substitusi kemasan tradisional. Produk kemasan fleksibel film terutama digunakan untuk kemasan dalam industri rokok, makanan dan kosmetik. Produk kemasan fleksibel film juga dipakai untuk aplikasi dalam bidang konfeksi dan percetakan. Operasi lainnya, yang merupakan usaha IR-HK (Anak Perusahaan yang beroperasi di wilayah lainnya), termasuk perdagangan dan pemasaran kemasan fleksibel film, terutama untuk produk-produk yang dihasilkan oleh Perusahaan. The major operating activity of the Company and STENTA (Subsidiary operates in Malaysia area) is the manufacture of flexible packaging of films. The Company and STENTA produce a broad range of flexible packaging such as BOPP, PET, CPP and Poly Acrylonitrile films, which are synthetic polymer products developed as substitute for traditional packaging. Flexible packaging of film products is primarily used for packaging in the cigarette, food and cosmetics industries but it is also used for applications in confectionery and printing. Other operations, which represent operations of IR-HK (Subsidiary operates in other areas), include marketing and trading of flexible packaging films, especially for products produced by the Company. Penjualan berdasarkan pasar Sales by market Informasi berikut menunjukkan distribusi dari penjualan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang: The following information shows the distribution of consolidated sales of the Company and Subsidiaries by geographical market, regardless of where the goods were produced: 2010 2009 Asia dan Jepang Indonesia Timur Tengah Eropa Afrika Amerika Australia dan Selandia Baru 140.180.573 134.840.173 15.016.874 10.824.581 8.966.262 5.093.632 1.190.048 155.579.761 169.974.133 11.639.402 8.403.977 11.892.667 7.189.807 - Asia and Japan Indonesia Middle East Europe Africa America Australia and New Zealand Jumlah 316.112.143 364.679.747 Total Aset dan penambahan aset tetap berdasarkan wilayah geografis Assets and additions geographical area Informasi berikut menunjukkan nilai tercatat aset segmen dan penambahan aset tetap berdasarkan wilayah geografis aset tersebut berada: The following information shows the carrying amount of segment assets and additions to fixed assets by geographical area in which the assets are located: Nilai tercatat aset segmen/ Carrying amount of segment assets 2010 2009 to fixed assets by Penambahan aset tetap/ Additions to fixed assets 2010 2009 Indonesia Malaysia Lain-lain/Others 1.002.911.500 542.317.954 4.117.472 1.079.195.712 609.733.811 8.903.965 19.437.947 3.807.688 - 1.849.774 1.122.129 8.765 Jumlah/Total 1.549.346.926 1.697.833.488 23.245.635 2.980.668 48 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) Pendapatan dan beban segmen Segment revenue and expenses Seluruh pendapatan dan beban segmen dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen-segmen yang ada. All segment revenue and expenses are directly attributable to the segments. Aset dan kewajiban segmen Segment assets and liabilities Aset segmen meliputi seluruh aset operasi yang digunakan oleh suatu segmen dan dapat dikaitkan secara langsung dengan salah satu segmen yang ada. Segment assets include all operating assets used by a segment and can be directly attributed to individual segments. Kewajiban segmen meliputi seluruh kewajiban operasi dan dapat dikaitkan secara langsung dengan salah satu segmen yang ada. Segment liabilities include all operating liabilities and can be directly attributed to individual segments. Transfer antar-segmen Inter-segment transfers Pendapatan segmen, beban segmen dan hasil segmen termasuk transfer antara segmen geografis dan antara segmen usaha. Transfer tersebut diperhitungkan berdasarkan nilai pasar kompetitif yang umumnya dibebankan kepada pihak ketiga untuk barang yang sejenis. Transfer tersebut dieliminasi dalam konsolidasi. Segment revenue, segment expenses and segment results include transfers between geographical segments and between business segments. Such transfers are accounted for at competitive market prices normally charged to third parties for similar goods. Those transfers are eliminated in consolidation. 31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 31. SIGNIFICANT COMMITMENTS a. a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) AGREEMENTS AND PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Oktober 2003 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Letter of Credit (“L/C”) Impor sight dan/atau usance dan/atau SKBDN yang terdiri dari: • Fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN 1 (L/C 1) dengan jumlah maksimum sebesar AS$8.000.000 atau ekuivalen dalam mata yang lainnya, yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2010. • Fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN 2 (L/C 2) dengan jumlah maksimum sebesar AS$7.500.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya, yang tersedia selama 1 tahun dari tanggal perjanjian. Based on a loan agreement dated October 28, 2003 which was amended several times, with the latest amendment being made on September 17, 2009, the Company obtained facilities of Import Letter of Credit (“L/C”) sight and/or usance and/or SKBDN which consists of: L/C 1 dapat dipergunakan secara bersama-sama dengan fasilitas bank garansi, pinjaman tetap dan/atau irrevocable standby L/C dengan ketentuan tertentu yang diatur dalam perjanjian, sedangkan L/C 2 dapat dipergunakan secara bersama-sama dengan fasilitas pinjaman tetap dengan ketentuan tertentu yang diatur dalam perjanjian. L/C 1 shall be interchangeable with bank guarantee, demand loan and/or irrevocable standby L/C facilities based on provisions as stipulated under this agreement, whereas L/C 2 shall be interchangeable with demand loan facility based on provisions as stipulated under this agreement. • Import L/C and/or SKBDN 1 facility (L/C 1) with a maximum amount of US$8,000,000 or equivalent in other currencies, which are available until May 31, 2010. • Import L/C and/or SKBDN 2 facility (L/C 2) with maximum amount of US$7,500,000 or equivalent in other currencies, which are available up to 1 year from agreement date. 49 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) b. c. AND PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 18 Oktober 2006 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 15 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas non-cash loan 1 berupa L/C sight dan/atau usance dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing dari Mega dengan jumlah maksimum sebesar AS$8.000.000, yang awalnya tersedia selama 1 tahun dari tanggal perjanjian, namun telah diperpanjang dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 18 Oktober 2010. Based on a loan agreement dated October 18, 2006 which was amended several times, with the latest amendment being made on October 15, 2009, the Company obtained non-cash loan 1 facility in the form of L/C sight and usance and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities from Mega for a maximum amount of US$8,000,000, which facilities were originally available up to 1 year from agreement date but have been rolled over, with the latest roll-over extending up to October 18, 2010. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas dari Mega berupa: • Fasilitas demand loan dengan sub-limit fasilitas L/C dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing. • Fasilitas non-cash loan 2 berupa L/C sight dan/atau usance dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing. Subsequently, based on a loan agreement dated September 17, 2009, the Company obtained the following facilities from Mega: • Demand loan facility with sub-line L/C and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities • Non-cash loan 2 facility in the form of L/C sight and usance and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C. Kedua fasilitas tersebut masing-masing memiliki jumlah maksimum sebesar AS$3.750.000 dan tersedia selama 1 tahun dari tanggal perjanjian. Both facilities have a maximum amount US$3,750,000 and are available up to 1 year. Bruckner Maschinenbau (“Bruckner”) GmbH & Co. KG c. Bruckner Maschinenbau (“Bruckner”) GmbH & Co. of KG Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian supply No. AKPI 2008 - 001 (kontrak ekspor) dengan Bruckner, dimana Bruckner setuju untuk menyediakan dan menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli mesin BOPP dan peralatan pendukung lainnya untuk nilai kontrak sebesar EUR18.000.000 On June 19, 2008, the Company entered into supply contract No. AKPI 2008 - 001 (export contract) with Bruckner, whereby Bruckner agreed to supply and sell and the Company agreed to purchase the BOPP machineries and other factory equipments for a total contract value of EUR18,000,000. Harga kontrak harus dibayar sebagai berikut: • 15% dari nilai kontrak atau sebesar EUR2.700.000 harus dibayar tidak lebih dari 30 hari sejak penandatanganan perjanjian atau terakhir dalam 30 hari sejak Euler Hermes menyetujui pemberian asuransi. • 85% dari nilai kontrak atau sebesar EUR15.300.000 harus dibayar berdasarkan pengiriman secara pro rata dari pinjaman Perusahaan (selaku pembeli) yang dicover oleh Euler Hermes (Catatan 15d). . Perusahaan telah membayar 15% dari nilai kontrak sebesar EUR2.700.000 atau setara dengan Rp38.986.533 pada tanggal 31 Maret 2010 yang dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka” pada neraca konsolidasi. The contract price shall be paid as follows: • 15% of the contract value or amounting to EUR2,700,000 shall be paid not later than 30 days after signing the contract, however the latest shall be within 30 days after Euler Hermes insurance cover has been granted. • 85% of the contract value or amounting to EUR15,300,000 shall be paid at sight pro rata shipment out of a tied Company (as buyer) loan covered by Euler Hermes (Note 15d). The Company had paid 15% of the contract value or amounting to EUR2,700,000 or equivalent to Rp38,986,533 as of March 31, 2010 which is recorded as part of “Advance Payments” in the consolidated balance sheets. 50 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) d. PT Indo Premier Securities (“IPS”) d. AND PT Indo Premier Securities (“IPS”) Pada tanggal 7 Januari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Indo Premier Securities (“IPS”), dimana Perusahaan menunjuk IPS sebagai penasihat dan broker tunggal untuk melaksanakan rencana pembelian kembali (buyback) sahamnya (Catatan 34c). On January 7, 2010, the Company entered into an agreement with PT Indo Premier Securities (“IPS”), whereby the Company appointed IPS as the advisor and sole broker to manage the execution of the planned shares buyback (Note 34c). Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 19 Februari 2010, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya. Program pembelian kembali dilaksanakan selama periode yang tidak melebihi 18 bulan ke depan sejak tanggal pelaksanaan RUPSLB. Melalui program ini, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali maksimum sampai dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perusahaan mengalokasikan dana dengan jumlah maksimum Rp80.000.000 yang berasal dari saldo laba untuk mendukung program pembelian kembali tersebut. Pursuant to resolution of EGMS dated February 19, 2010, the shareholders approved the Company’s plan to buy back its shares. The shares buyback program will be exercised within an 18month period from the EGMS date. Under the program, the Company can repurchase up to 10% of the total issued and fully paid share capital. The Company allocated funds at the maximum of Rp80,000,000 taken from its retained earnings to support the shares buyback program. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan membayar jasa processing sebesar Rp400.000 yang harus dibayarkan kepada IPS segera setelah Perusahaan memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”). Sebagai tambahan, Perusahaan juga harus membayar jasa transaksi sebesar 0,20% dari nilai transaksi buyback tersebut. The Company shall compensate IPS a processing fee of Rp400,000, which shall be paid to IPS immediately after the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders’ (“EGMS”) approval is acquired. In addition, the Company also shall compensate IPS a transaction fee computed at 0.20% of the transaction value of the shares buyback. 51 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 32. REVISI PSAK 32. REVISED PSAKs Berikut adalah ikhtisar revisi PSAK yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetapi belum efektif pada tahun 2009: The following summarizes the revised PSAKs which have been issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) but not yet effective in year 2009: 1. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. 1. 2. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. 52 PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires the disclosure, among others, of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 50 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”, and is applied prospectively for the periods beginning on or after January 1, 2009 (which was subsequently revised to become on or after January 1, 2010). Earlier application is permitted and should be disclosed. 2. PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. PSAK No. 55 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and is applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2009 (which was subsequently revised to become on or after January 1, 2010). Earlier application is permitted and should be disclosed. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 32. REVISI PSAK (lanjutan) 32. REVISED PSAKs (continued) 3. PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, menetapkan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. 3. PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, prescribes that borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010. 4. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general-purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 4. PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general-purpose financial statements to ensure comparability both with an entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 5. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas selama suatu periode berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing). PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 5. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the year into operating, investing and financing activities. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 6. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 6. PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides guidance to be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 7. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, menetapkan informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 7. PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, prescribes segment information be disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 53 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 32. REVISI PSAK (lanjutan) 32. REVISED PSAKs (continued) 8. PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 8. PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, provides guidance to be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 9. PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. PSAK No. 15 (Revisi 2009) menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 9. PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, provides guidance to be applied in accounting for investments in associates. PSAK No. 15 (Revised 2009) supersedes PSAK 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates” and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 10. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 10. PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 11. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 11. PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures to be applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 12. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 12. PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. 54 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 32. REVISI PSAK (lanjutan) 32. REVISED PSAKs (continued) 13. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. PSAK Revisi ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. 13. PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011. Perusahaan dan Anak Perusahaan belum melakukan estimasi atas dampak penerapan PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi. The Company and Subsidiaries have not estimated the effect of the application of these revised PSAKs on the consolidated financial statements. 55