Uploaded by 9akel3tik

Beatrice Albright Wiladi 183403015 55-63 Kelompok1

advertisement
Nama: Beatrice Albright Wiladi
NPM: 183403015
Kelas: E
Kelompok : 1
Mata kuliah: Laboratorium Akuntansi Biaya
TEORI
1. Definisikan dengan pengertian perhitungan harga pokok dengan menggunakan produk
berdasarkan
kegiatan
(Activity
Based
Costing),
apa
perbedaannya
dengan
metode
tradisional/konvensional?
Jawab:
Perhitungan biaya produk yang berdasarkan kegiatan (Activity Based Costing) adalah metode
perhitungan biaya yang membebankan biaya pertama-tama pada kegiatan, lalu pada produk
berdasarkan penggunaan kegiatan oleh setiap produk, ini mendasarkan pada konsep: produk
mengkonsumsi kegiatan: kegiatan mengkonsumsi sumber daya.
Perbedaannya dengan metode konvensional, yaitu pada metode konvensional hanya dilihat
dari tingkat unit saja, sedangkan dalam metode (Activity Based Costing) akan terlihat dalam 4 level
yaitu Unit level activities, Batch level activities, Product level (sustaining) activities, da Facility level
(sustaining) activities.
2. Dalam metode activity based costing, ada beberapa aspek yang terhubung sehingga memudahkan
manajer melakukan identifikasi terhadap kegiatan yang menambah nilai (value added). Jelasan
pernyataan di atas.
Jawab:
Maksud dari penyataan diatas yaitu para manajer berkeinginan untuk melakukan
pengurangan biaya melalui eliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Namun, tanpa
bantuan analisis activity based costing, manajer akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi
aktivitas mana yang memberikan nilai tambah dan aktivitas mana yang tidak memberikan nilai
tambah, sehingga manajer mampu melakukan eliminasi pada aktivitas yang tidak memberikan nilai
tambah.
3. Aktivitas dalam metode activity based costing terdiri dari apa saja, jelaskan:
Jawab:
Yaitu kegiatan yang dilakukan yang sering terjadi, dan memicu adanya biaya, yaitu yang
menyebabkan munculnya biaya dalam satu kegiatan / biaya produksi barang jasa. Contohnya
adalah jumlah order, frekuensi pengiriman barang, pesanan produksi, pemeriksaan (inspeksi
produk), pengesetan mesin, jumlah KWH listrik yang dipakai, dll.
4. Tuliskan perbedaan dari istilah : cost driver, cost object, activity driver, resources, activities, dan
cost
Jawab:




Cost driver, atau disebut pemicu biaya yaitu faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
biaya aktivitas, yang bisa diukur yang digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas
dan dari aktivitas ke aktivitas lainnya, baik produk maupun jasa.
Cost object, atau disebut objek biaya yaitu alasan mengapa biaya dikeluarkan, contohnya
untuk membeli biaya bahan baku berarti objek biayanya adalah bahan baku, dll.
Activity driver, atau disebut pemicu aktivitas, yaitu ukuran frekuensi dan intensitas
permintaan terhadap suatu aktivitas objek biaya, digunakan untuk membebankan biaya
dari cost pool ke objek biaya, contoh: jumlah suku cadang yang berbeda yang digunakan
dalam produk akhir, untuk mengukur konsumsi aktivitas pennanganan bahan untuk setiap
produk.
Cost, atau disebut biaya, yaitu pengorbanan sumber ekonomis untuk menghasilkan produk
tertentu baik yang telah, sedang, akan dikeluarkan dan dinyatakan dalam ukuran uang.
SOAL HITUNGAN
1. PT BINTANG TERANG memproduksi 2 jenis produk, data mengenai produk tersebut adalah sebagai
berikut:
Produk X = 2.000 unit @ 5 jam
= 10.000 Jam
Produk Y = 10.000 unit @ 4 jam
= 40.000 Jam
Total jam
= 50.000 Jam
Biaya per unit kedua produk tersebut:
Biaya bahan
langsung
Biaya tenaga
kerja
langsung
Produk X
Produk Y
Rp. 25.000
Rp. 17.000
Rp. 30.000
Rp 24.000
Total biaya manufaktur Rp. 1.000.000 per tahun, terdiri dari beberapa aktivitas yaitu:
Aktivitasa
Cost driver
Biaya
Aktivitas X+Y
Kepegawaian
Jam kerja langsung
Set up mesin
Jumlah set up
150,000
5,000
3,000
2,000
Pengujian produk
Jumlah pengujian
160,000
8,000
5,000
3,000
pesanan produksi
Penerimaan
bahan
jumlah pesanan
jumlah
penerimaan
170,000
400
100
300
190,000
750
150
600
Umum pabrik
jam mesin
250,000
1,000,000
40,000
12,000
28,000
80,000 50,000 jkl
Produk X
Produk Y
10,000 jkl
40,000 jkl
Dari data diatas, hitung:
1. Tarif biaya overhead menggunakan biaya tradisional dasar jam kerja langsung
2. Berapa biaya produksi per unit untuk produk x dan produk y
3. Menggunakan metode activity based costing, berapa biaya produksi per unit untuk produk x
dan produk y
Jawab:
Diketahui:
 Anggaran BOP= Rp. 1.000.000
 Jam kerja langsung = 10.000 jkl + 40.000 jkl = 50.000 jkl
1. Cara konvensional
Tarif BOP = Rp. 1.000.000 / 50.000 jkl = Rp 25 / jam kerja langsung.
Jadi tarif BOP nya adalah sebesar Rp 25 / jam kerja langsung
2. BOP yang dibebankan ke produk X dan Y
Produk X = Rp 25 x 10.000 jkl = Rp 250.000
Produk Y= Rp 25 x 40.000 jkl = Rp 1.000.000
BOP dibebankan per unit
Produk X= Rp 250.000 : 2.000 unit = Rp 125
Produk Y= Rp 1.000.000 : 10.00 unit= Rp 100
Biaya produksi per unit X = Biaya bahan langsung + biaya tenaga kerja langsung + BOP
= Rp. 25.000 + Rp 30.000 + Rp 125 = Rp 55.125
Biaya produksi per unit Y= Biiaya bahan langsung +
biaya tenaga kerja langsung + BOP
= Rp. 17.000 + Rp. 24.000 + Rp 100 = Rp. 41.100
Jadi biaya produksi per unit X yaitu Rp 55.125, dan biaya produksi per unit Y yaitu Rp. 41.100
3. Cara Activity based costing
Tarif aktifitas:
Kepegawaian
: Rp 80.000/50.000
Set Up mesin
: Rp 150.000/5.000
Pengujian produk: Rp. 160.000/8.000
Pesanan produksi: Rp. 170.000/400
Penerimaan bahan: Rp.190.000/750
Umum pabrik
: Rp. 250.000 / 40.000
= Rp. 1,6
= Rp. 30
= Rp. 20
= Rp. 425
= Rp. 253,33
= Rp. 6,25
Perhitungan BOP per unit:
Produk X = 2.000 unit
Pemicu Aktivitas
Tarif (rp)
Total Aktivitas
BOP Total (rp)
BOP per unit
(rp)
kepegawaian
1.6
10,000
16000
8
set up mesin
30
3,000
90000
45
pengujian produk
20
5,000
100000
50
pesanan produksi
penerimaan
bahan
425
100
42500
21.25
253.33
150
37999.5
18.99
6.25
12,000
75000
361499.5
37.5
180.74
BOP Total (rp)
BOP per unit (rp)
umum pabrik
Produk Y= 10.000 unit
Pemicu Aktivitas
Tarif (rp)
Total Aktivitas
kepegawaian
1.6
40,000
64000
6.4
set up mesin
30
2,000
60000
6
pengujian produk
20
3,000
60000
6
pesanan produksi
penerimaan
bahan
425
300
127500
12.75
253.33
600
151998
15.1998
6.25
28,000
175000
17.5
638498
63.85
umum pabrik
Biaya produksi per unit X = Biaya bahan langsung + biaya tenaga kerja langsung + BOP
= Rp. 25.000 + Rp 30.000 + Rp 180,74 = Rp 55.180,74
Biaya produksi per unit Y= Biiaya bahan langsung + biaya tenaga kerja langsung + BOP
= Rp. 17.000 + Rp. 24.000 + Rp 63,85 = Rp. 41.063,85
Jadi biaya produksi per unit X yaitu Rp 55.180,74, dan biaya produksi per unit Y yaitu Rp.
41.063,85
2. Perusahaan BANJIR SUKSES adalah perusahaan yang menghasilkan dan menjual produk dalam 2
jenis berbeda yaitu jenis B dan S. Data keuangan yang terhimpun untuk kedua jenis produk tersebut
adalah sebagai berikut:
PRODUK
Keterangan
B
S
Volume produksi (unit)
4,000
19,000
Harga jual (Rp)
5,000
3,000
Biaya utama (Rp)
3,500
1,800
Jam kerja langsung
2,800
5,000
Dan akuntan manajemen mengidentifikasikan aktivitas cost pool yang dianggarkan dan aktivitas
sebagai berikut:
Aktivitas
rekayasa
setup
perputaran
mesin
pengemasan
Anggaran Cost Pool
rp 160,000
rp 600,000
1,500,000
150,000
Aktivitas
jam
jam
jam
jumlah
Dan berikut ini aktivitas yang sesungguhnya untuk kedua jenis produk tersebut:
Aktivitas
Rekayasa
Setup
Perputaran
mesin
Pengemasan
B
Konsumsi/realisasi
S
6,000
400
50,000
5,000
Total
9,000
600
15,000
1,000
100,000
20,000
150,000
25,000
Diminta:
1. Hitunglah biaya per unit produk B dan S dengan sistem tradisional
2. Hitunglah biaya per unit produk B dan S dengan sistem ABC?
Jawab:
1. Cara konvensional
Diketahui:
Anggaran BOP = Rp. 2.140.000
Jam kerja langsung = 2.800 jkl + 5.000 jkl = 7.800 jkl
Tarif BOP = Rp. 2.140.000 / 7.800 jkl = Rp. 274,36/ jam kerja langsung
 Biaya overhead pabrik yang dibebankan ke tiap produk
Produk B = Rp. 274,36 x 2.800 jkl = Rp 768.208
Produk S = Rp. 274,36 x 5.000 jkl = Rp 1.371.800

Biaya overhead pabrik yang dibebankan per unit adalah:
Produk B = Rp. 768.208 / 4.000 = Rp. 192,052
Produk S = Rp. 1.371.800 / 19.000 = Rp. 72,2
Jadi biaya per unit produk b adalah Rp 192,052 sedangkan biaya per unit produk s adalah Rp 72,2
2. Cara Sistem ABC
Tarif aktivitas:
Aktivitas rekayasa = Rp 160.000 / 15.000 = Rp 10,67
Aktivitas setup
= Rp 600.000 / 1.000 = Rp 600
Aktivitas perputaran mesin = Rp 1.500.000 / 150.000 = Rp 10
Aktivitas pengemasan = Rp 150.000 / 25.000 = Rp 6
Perhitungan biaya overhead pabrik tiap unit:
Produk B = Volume produksi 4.000 unit
Pemicu
Aktivitas
rekayasa
setup
perputaran
mesin
pengemasan
Tarif (rp)
Total Aktivitas
BOP Total (rp)
BOP per unit
(rp)
10.67
6,000
64,020
16
600
400
240,000
60
10
50,000
500,000
125
6
5,000
30,000
7.5
834,020
208.5
Produk S = Volume produksi 19.000 unit
Pemicu
Aktivitas
rekayasa
setup
perputaran
mesin
pengemasan
Tarif (rp)
Total Aktivitas
BOP Total (rp)
BOP per unit
(rp)
10.67
9,000
96,030
5
600
600
360,000
18.9
10
100,000
1,000,000
52.6
6
20,000
120,000
6.3
1,576,030
82.8
Jadi total biaya per unit produk B adalah Rp. 208,5 dan total biaya per unit produk S adalah Rp 82,2
Download