Uploaded by User69290

Anamnesis dan pemeriksaan KV

advertisement
Anamnesis
dan Pemeriksaan Fisis
Kardiovaskular
DR. HANNA CAKRAWATI
Anamnesa:
RPS Riwayat Kardiovaskular

Riwayat penyakit KV dahulu

Sesak

Faktor resiko

Batuk

Riwayat penyakit keluarga

Palpitasi

Riwayat pekerjaan

Sinkop dan riwayat jatuh

Keluhan nyeri dada

Fatique

Bengkak pada tungkai
Contoh pertanyaan yg digunakan
dlm sistem kardiovaskular:

Adakah rasa nyeri/ tertekan/ tertindih di daerah dada? (infark miokard)

Adakah rasa terbangun malam hari karena sesak? (gagal jantung)

Adakah sesak saat aktifitas? Seberapa berat aktivitas yang menimbukan rasa sesak?

Apakah dapat tidur terlentang tanpa rasa sesak? (ortopnu)

Apakah ada bengkak di pergelangan kaki? (gagal jantung)

Apakah ada rasa berdebar atau berdegup tidak teratur? (aritmia)

Apakah pernah mengalami pingsan/gelap mata tanpa ada gejala pendahulu (tiba-tiba)?
(serangan stokes adam)

Apakah pernah mengalami pingsan/gelap mata saat aktivitas? (serangan stokes adam)

Adakah nyeri di daerah tungkai bawah saat aktivitas? (klaudikasio)

Pernahkah tangan atau kaki terasa dingin atau biru? (sianosis)
Anamnesa:
Riwayat penyakit dahulu

Operasi by pass atau pemasangan
stent coroner

Kardiomiopati

Kelainan kongenital

Kelainan katup

Sindrom marfan

Hiperlipidemia

Penyakit ginjal kronik

Demam rematik

Choorea

Penyakit menular sex

Tindakan pada gigi

Penyakit tiroid

Hipertensi

DM

obesitas

Gigi mulut
a.
Kebersihan gigi dan mulut
berpengaruh pada kelainan jantung
terutama dengan kelainan katup
yaitu penyakit jantung rematik
b.
Apakah ada masalah pada
kebersihan gigi dan mulut
c.
Apakah ada riwayat infeksi gigi atau
gusi
Anamnesa:
Riwayat keluarga

Penyakit jantung coroner

Kebiasaan merokok pada lingkungan
keluarga

DM

Hipertensi
Anamnesa:
Riwayat sosial

Riwayat pekerjaan

Kebiasaan merokok

Minum alcohol

Jarang latihan fisik
Keluhan tersering
pada penyakit KV
A.
Nyeri dada
B.
Sesak napas
C.
Edema
D.
Palpitasi
E.
Fatique
Beberapa mekanisme dan
penyebab gagal jantung
Respiratory
Examination
A. Nyeri Dada
(Chest discomfort)
Angina Pektoris
Pneumonia, pericarditis, refluks gastroesofageal
Angina Pektoris
Triggers include:

exercise

cold or windy weather (causes peripheral vasoconstriction)

walking uphill or carrying a heavy load (increases cardiac output and BP)

exercise following a heavy meal (postprandial angina) causing redistribution of
myocardial blood flow.
Tipe Jenis Angina:

Angina tipikal

Angina atipikal

Angina nonkardiak
B. Sesak Napas


Gejala sesak napas yang berkaitan dengan
penyakit jantung biasanya di picu oleh aktifitas
fisik karena kegagalan pompa jantung untuk
mengkompensasi kebutuhan yang meningkat
(dyspnea d`effort)
Gejala paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
adalah sesak napas berat yang membangunkan
pasien dari tidurnya di malam hari. Akibat dari
kegagalan mendadak ventrikel jantung.
Tanda gejala menyertai sesak napas yg lebih
mengarah pada kelainan jantung:

Adanya riwayat kelainan atau sakit jantung
sebelumnya seperti infark miokard

Adanya gejala ortopnu ataupun PND

Tidak ada mengi

Denyut jantung yang abnormal

Adanya bunyi jantung gallop S3

Adanya murmur jantung

Adanya ronkhi basah halus pada awal dan
pertengahan inspirasi

Batuk yang timbul bila berbaring telentang
Paroxysmal nocturnal dyspnea
(PND)
Orthopnoea is dyspnoea on lying flat
and is a sign of advanced heart
failure.
Lying flat increases venous return
and in patients with left ventricular
impairment may precipitate
pulmonary oedema.
The severity can be graded by the
number of pillows used at night, e.g.
‘three-pillow orthopnoea’.
Platypnoea

is breathlessness on sitting upright. It is much rarer than orthopnoea and is
usually associated with deoxygenation (platypnoea–orthodeoxia
syndrome).

It requires both anatomical and functional abnormalities. The anatomical
component is usually an intracardiac communication, e.g. atrial septal
defect.

Platypnoea then develops when a right-to-left shunt occurs because of
the functional component. This may be cardiac, e.g. pericardial effusion;
pulmonary, e.g. pneumonectomy; abdominal, e.g. liver cirrhosis; or
vascular, e.g. aortic aneurysm.
C. Edema
Oedema is tissue swelling due to an increase in
interstitial fluid.

Klasifikasi edema berdasarkan penyebab:
A.
Edema yang berkaitan dengan gagal
jantung
B.
Edema yang berkaitan dengan
hipoproteinemia
C.
Edema yang berkaitan dengan obat (druginduced edema)
D.
Edema yang berkaitan dengan sistem
limfatik (limfadema)
E.
Edema yang berkaitan denga deposisi
lemak (lipoedema)
Edema tungkai bilateral bisa disebabkan
oleh gagal jantung kongestif atau gagal
jantung kanan sekunder akibat penyakit lain
seperti penyakit paru kronis.
Edema yang berkaitan dgn gagal jantung:

Adanya riwayat kelainan atau penyakit
jantung

Adanya gagal jantung

Peningkatan JVP

Lokasi tempat terjadinya edema
Penyebab
Edema
D. Palpitasi

Perasaan berdebar merupakan gejala yang umum

Penting ditanyakan pada pasien ttg deskripsi palpitasi

It may be rapid, forceful or irregular, and described as thumping,
pounding, fluttering, jumping, racing or skipping. The patient may be able
to mimic the rhythm by tapping it out.

Palpitation may occur in sinus rhythm with anxiety, with in4termittent
irregularity of the heart beat, e.g. extrasystoles, or with an abnormal rhythm
(arrhythmia).

Not all patients with arrhythmia experience palpitation, e.g. atrial
fibrillation often occurs in the elderly but rarely causes palpitation. The
history helps distinguish different types of palpitation
E. Fatique

Fatique atau kelelahan

Dapat disebabkan karena berkurangnya curah jantung dan
berkurangnya suplai aliran darah ke otot skeletal yang menyebabkan
gejala lemah.
General examination
A. Look at the patient’s general appearance. Does he look:

unwell?

breathless or cyanosed?

frightened or distressed?
B. Posisi pasien

Posisikan pasien berbaring di tempat tidur dengan sudut 45 derajat dari garis sejajar
dengan lantai.
C. Check vital sign

Perform urinalysis.
Side fact:
Temperature

The ‘normal’ oral or ear temperature is
37°C but may range between 35.8°C
and 37.2°C (98–99°F)

There is a circadian variation, with the
lowest readings occurring in the early
morning.

Rectal temperature is about 0.5°C higher
than oral.

The axilla is an unreliable site for
measuring temperature.

Use a digital thermometer under the
tongue, or in the rectum or the external
auditory meatus.

Mercury thermometers have been
replaced by electronic devices, which
are safer and more accurate
Beberapa penampilan umum yang
berhubungan dgn kelainan KV:

Edema anarsaka (gagal jantung
kongesti)

Sesak berat seperti bergumul saat
bernapas pada edema akut

Mengepalkan tangan dan
meletakkannya di depan dada tipikal
pada pasien infark miokard akut
Klinefelter dan
Turners syndrome

Postur tubuh tinggi, dengan ekstremitas
panjang pada sindrom klinefelter
berhubungan dengan kelainan defek
septum atrial/ ventrikulus, PDA dan
tetralogy Fallot

Postur pendek, leher lebar, garis rambut
yang rendah, dahi kecil, putting yang
terpisah jauh dan infantilisme seksual
pada Turner sindrom berhubungan
dengan koartasio aorta dan stenosis
katup pulmonal
Marfan
syndrome

Penampilan jangkung, ekstremitas
panjang, lemak subkutan yang tipis
(marfan syndrome)

Look for signs of tobacco staining ( Fig. 7.8).

Look for peripheral cyanosis.

Feel the temperature.

Check for clubbing ( p. 49).

Look at the nails for splinter haemorrhages (linear, reddishbrown marks along the axis of the finger and toenails, thought
to be due to circulating immune complexes.

Look at the palmar aspect of the hands for:

Janeway lesions – painless red spots, which blanch on pressure,
on the thenar/hypothenar eminences of the palms, and soles
of the feet.

Osler’s nodes – painful raised erythematous lesions which are
rare but found most often on the pads of the fingers and toes.

Look at the palmar and extensor surfaces of the hands for
xanthomata (yellow skin or tendon nodules from lipid deposits).

Look at the entire skin surface for petechiae.
Facial clues to heart disease.
Prosedur
pemeriksaan
edema
Prediksi etiologi edema berdasarkan
pemeriksaan fisik pada edema
Download