Shareholder s and corporate governance

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Bussiness Ethic
and Good
Corporate
Governance
Shareholders and the markets
for corporate control
Fakultas
Program Studi
Pasca Sarjana
Magister
Manajemen
Tatap Muka
06
Kode MK
Disusun Oleh
xxxxxxxx
.DR. H.Ir.Triyanto MBA
Abstract
Kompetensi
Dalam modul ini kita akan mempelajari
teori teori mengenai organisasi mulai
dari evolusi organisasi, perilaku
organisasi, serta perspektifnya,cyklus
organisasi serta teori teori critical
lainnya.
Dosen Pengampu dapat menerapkan
dan menggunakan template modul
standar untuk modul-modul yang akan
dipergunakannya
Evolusi merupakan perubahan yang
sangat cepat dalam perkembangan
organisasi
dengan
memberikan
inovasi
baru
dalam
bentuk
keunggulan-keunggulan
dan
keunikan-keunikan
dari
perkembangan
awal
sampai
perkembangan yang paling mutakhir
dalam teori organisasi. Evolusi atau
perkembangan
teori
organisasi
memunculkan
berbagai
macam
pendekatan-pendekatan
yang
masing-masing dipengaruhi oleh
cara yang digunakan untuk meninjau
masalah organisasi.
‘15
2
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Shareholder s and corporate governance
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi adalah dengan
cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya
tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders)
secara konsisten.
Siapa shareholder ?
Early concept of ownership (kepemilikan)
Kepemilikan sudah menjadi isu sejak sejarah manusia dimulai. Perselisihan terhadap
property pun sudah muncul sejak dulu dalam kitab injil. Umat Kristen jaman dahulu sudah
memaparkan ajaran bahwa permusuhan kerap terjadi demi sebuah property.
Di akhir abad ke 18, gagasan property melibatkan hubungan langsung antara pemilik dan
barang yg dimiliki. Hak dari pemiliki property dianggap penting karena itu memastikan
masyarakat dapat dilindungi kemerdekaannya dari otoritas monarki.
Prinsip Western tentang konsep kepemilikan adalah untuk memperluas property, mereka
akan memiliki insentif untuk mengatur property.
Smith percaya “dengan melanjutkan kenginannyanya, dia percaya lingkungan masyarakat
lbh efektif untuk mempromosikan dibanding dia sendiri yang promosi.
Beberapa budaya dan politik tidak berbasis kepemilikan property secara individu.
Kepemilikan telah di kritik sepanjang sejarah sebagai bentuk ekspresi ketidak samaan dunia
dan keadilan.
Ada ketegangan antara kebebasan dan keadilan. Di satu sisi, makhluk hidup harus bebas
untuk mengekspresikan individualitasnya dan perbedaannya. Disisi lain, ada pandangan
bahwa hanya keadilan yang diterima sebagai basis kepemerintahan sipil.KOnflik antara dua
pandangan ini menghasilkan keraguan tentang nilai kontribusi indivual.
O has the right to use P as a wishes
O has the right to transfer right to
P on whatever term he wish
‘15
3
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
O has the right toregulate anyone else useP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Owner(O) memiliki hak untuk menggunakan property(P) jika ia menginginkan. Jika P itu
adalah makanan maka O dapat memakan makanan tsb atau menjualnya. Jika P tersebut
tanah maka O dapat membangun gedung atau menanami tanah tsg dengan tanaman2.
O memiliki hak untuk membuat ketentuan/aturan2 apapun bagi org yang akan
menggunakan property tersebut. Jika P tersebut makanan maka O dapat berbagi atau
membagi makanan tsb atau tidak membagi bila berkenan. Namun jika P tsb tanah maka O
dapat menetapkan siapa yg boleh untuk melampaui batas masuk keareal tanah tsb.
O memiliki hak untuk menentukan property akan jadi apa dengan cara apapun yang O
inginkan.
Jika P itu produk, O dapat membatasi kegunaan dari apa yang dia jual/pinjam.Contohnya O
membatasi pembeli untuk menggunakan lahan untuk tujuan tertentu. JIka P adalah tanah, O
dapat mempertahankan tanahnya ketika O memberi hak untuk menggali gas alam/ minyak
dari dalam lahan tersebut. Ini berarti propertynya terbatas untuk O gunakan/manfaatkan
tidak seperti saat masih punya si Owner. JIka ada pohon apel di property dia, dan dijual ke
petani local semua produk dari pohon itu, maka dia sudah tidak bisa ambil apel ketika dia
lapar dan juga tidak bisa lagi potong pohonnya seenaknya.
Ada satu persetujuan yang termasuk dalam komponen kepemilikan:
O bertanggung jawab untuk memastikan kegunaan properti itu tidak membahayakan orang
lain. Jika P itu anjing. O harus bertanggung jawab untuk berjaga jaga agar anjing tidak
menggigit orang lain.
Jadi kepemilikan adalah kombinasi antara hak dan tanggung jawab.
Apakah yg dimaksud memiliki sesuatu? Pemegang saham contohnya dianggap untuk
memiliki perusahaan yang mereka invest. Tapi Pemegang saham memiliki keterbatasan
kewajiban dan tanggung jawab.
Kepemilikan tidak hanya mengukur kekayaan tapi merupakan elemen dari kepuasan
personal
Shareholder berarti seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih
saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut
dimana diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk memberikan
suara
•
Pemegang saham (shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan
hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para
pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang
terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep
pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung
jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja
demi keuntungan mereka
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak
untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal
seperti pemilihan papan direktur, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan,
hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak
terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan. Namun, hak pemegang
saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini
•
‘15
4
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun bila suatu
perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki
lebih untuk membayar kreditornya, maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut),
meskipun sebuah saham dapat memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada
kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan direstrukturisasi.
..
•
HAK MILIK MENURUT PARA AHLI
A. PANDANGAN PARA AHLI FILSAFAT LAMA
B. PANDANGAN AGAMA-AGAMA
C. PANDANGAN FILSAFAT MODERN
Hak Milik adalah Hak untuk menggunakan atau mengambil keuntungan dari suatu benda
yg berada dalam kekuasaan tanpa merugikan pihak lain dan dipertahankan terhadap
pihak mana pun
KUH Perdata Pasal 570: Hak Milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu
kebendaan dengan leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan
kedaulatan sepenuhnya, sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan
yang berlaku dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, dengan tidak mengurangi
kemungkinan akan adanya pencabutan hak tersebut demi kepentingan umum
berdasarkan atas ketentuan undang-undang dengan disertai pembayaran ganti ruti..
A. PANDANGAN FILSAFAT LAMA
Romawi:
Hukum negara Romawi mengakui dan melindungi hak-hak individu secara penuh, si
pemilik bebas memperlakukan hak tersebut termasuk kebebasan untuk merusak atau
membuangnya.
Hukum Romawi meletakkan dasar invididualisme liberal di atas prinsip hak dan
kebebasan

FILSAFAT YUNANI
Plato“Negara Ideal didasarkan pada prinsip-prinsip larangan atas kepemilikan
pribadi, baik dalam bentuk uang atau harta, keluarga, anak dan istri.” Inilah yang
disebut nihilisme.
Hak atas kepemilikan dianggap dapat menciptakan kecemburuan dan kesenjangan
sosial yang menyebabkan semua orang menumpuk kekayaan, yang mengakibatkan
kompetisi tidak sehat.
:: Anak yang baru lahir tidak boleh diasuh oleh ibu yang melahirkan tapi itu dipelihara
oleh negara, sehinga seorang anak tidak tahu ibu dan bapaknya, dengan demikian
diharapkan akan menjadi manusia unggul yang tidak terikat oleh ikatan keluarga dan
hanya memiliki loyalitas mati terhadap negara
Aristoteles
‘15
5
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Membenarkan hak milik individu karena dinilai penting untuk memberikan
tanggung jawab bagi seseorang guna mempertahankan kelangsungan
kehidupan sosial.
Negara harus mengakui hak milik individu
B. PANDANGAN AGAMA-AGAMA
KRISTEN:
“Allah telah memberikan bumi ini kepada anak-anak manusia (Mazmur 115: 16).
Ayat ini dipakai sebagai dasar manusia berhak atas hak milik sejak lahir terhadap
apa yg tersedia di alam.
Akan tetapi secara norma, Allah juga mengingatkan:
"Again I say to you, it is easier for a camel to go through the eye of a needle, than
for a rich man to enter the kingdom of God." King James Bible (Cambridge Ed.)
Matthew 19:24
ISLAM
Allahlah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar
padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karuniaNya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (12) Dan Dia menundukkan untukmu
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, [sebagai rahmat]
daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda [kekuasaan Allah] bagi kaum yang berfikir. (13) Surat Al Jatsiyah
Konsep Kepemilikan dlm Islam
•
Hak milik individu diakui dan dijamin secara hukum, namun ada kewajiban tertentu
dalam kepemilikan tersebut seperti kewajiban zakat
Sumberdaya (resources) yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikelola
negara atau secara bersama-sama, tidak boleh dimiliki secara pribadi. Seperti air,
energi dan tambang.
•
D. Konsep Kepemilikan dlm Filsafat Modern
•
•
•
Model Lockean (teori John Locke)
Model Utilitarian (teori asas manfaat); Jeremi Bentham & David Hume
Model Kontraktualis (teori kontrak); John Rawl
Early concept of corporation (Badan hukum usaha)
Korporasi tidak dapat muncul tanpa adanya gagasan dari property pribadi (swasta).
JIka semuanya dimiliki oleh raja, hal ini tidak jadi masalah apakah kepemilikan ini
langsung atau tidak langsung atau apakah hal ini masuk akal untuk orang banyak
untuk berbagi kepemilikan.
Tapi korporasi itu unik,diciptakan karena alasan yg unik dan memiliki karakter yang
unik.
‘15
6
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Korporasi pertama kali adalah lebih kea rah kotamadya bukan seperti bisnis. Dulu,
korporasi seperti kota, atau universitas yang didirikan di abad pertengahan. Kunci
element yang membuat menjadi sebuah korporasi adalah mereka yang bebas
keanggotaan, dan semua aset dan saham milik korporasi itu sendiri, membedakan
dari korporasi lain.
John J Clancy, dalam pemikirannya tentang bahasa yang kita gunakan untuk
berbicara tentang bisnis, menulis bahwa pembangunan double entry terjadi di akhir
abad pertengahan.
Perusahaan gabungan saham pertama muncul di Inggris dan Belanda di awal abad ke
17, sebagai respon terhadap pasar yang muncul di East Indies dan West Indies. Di
tahun 1602, Perusahaan Dutch East India diberikan kerajaan dengan permanen capital
dan saham dengan jangka waktu yang tak terbatas. Perusahaan British East India
telah menerima kerajaanya dari ratu elisabet dua tahun sebelumnya.
Organisasi badan usaha merupakan property yang dapat diselenggarakan dengan
peraturan yang melampaui hak prerogative dan kekuasaan. Kekuasaan korporasi,
meskipun dibatasi oleh waktu, scope dan tujuan, didesign untuk menghadapi
kekuasaan pemerintah yang tak terbatas dan terpusat. Ini merupakan ancaman
pemerintahan. Melalui korporasi kepemilikan, individual memperoleh kesejahteraan
yang memberikan kebebasan kekuatan. Munculnya “sector swasta”mengancam tidak
hanya kekuasaan turun temurun tapi juga kesejateraan gereja.
The Mechanics of Shareholders Rights
Hak Sesuai Undang-undang





Menghadiri, berbicara & berpatisipasi dalam pemungutan suara RUPS
Menerima informasi terkait Perusahaan yang akurat secara tepat waktu
sebagai referensi dalam membuat keputusan terkait dengan investasi
terhadap kepada perusahaan, kecuali informasi yang dapat
dikategorikan sebagai informasi tertutup/rahasia.
Menerima dividen Perusahaan sesuai dengan porsi kepemiikan saham
Hak untuk menerima penjabaran serta informasi akurat dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
Hak untuk menerima perlakuan setara dari Perusahaan terlepas dari
jumlah kepemilikan saham.
Hak sesuai Rapat Umum Pemegang Saham



Hak kesempatan mendapatkan jatah prioritas untuk membeli Right
issue
Hak mendapatakan kesempatan prioritas membeli Saham warrant
Hak menjual kembali saham tersebut
The separation of ownership and control ( Pemisahan Kepemilikan dan control)
 Kepemilikan ada di tangan pemegang saham; kontrol ada di tangan
manajemen.
 Dlm kepemilikan tersebar, setiap individu pemegang saham memiliki porsi
kepemilikan yang kecil. Karena itu pemegang saham secara individual tidak
‘15
7
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dapat mengendalikan perusahaan. Isu pemisahan kepemilikan dan kontrol
menonjol dalam situasi seperti ini.
 Dalam kepemilikan terkonsentrasi, ada pemegang saham besar dalam
perusahaan. Pemegang saham besar ini bisa jadi terlibat atau bagian dari
manajemen itu sendir.
Dalam kepemilikan yang terkonsentrasi, isu yang menonjol adalah konflik pemegang
saham pengendali (controlling shareholder) dengan pemegang saham non
pengendali
THE SEPARATION OF OWNERSHIP AND CONTROL
Pemisahan Kepemilikan dan Kontrol
Dewan Komisaris
Aset
Pemegang
Saham
Utang
Kreditur
Managemen
Ekuitas
29
MEKANISME HAK SHAREHOLDER (PEMEGANG SAHAM)

Pemegang saham itu sendiri adalah seseorang atau badan hukum yang secara
sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan tersebut yang terdaftar
dalam bursa efek.

Adapun hak khusus yang diberikan bagi para pemegang saham untuk
kontribusinya diperusahaan tersebut:
1.
2.
3.
4.
Hak untuk memberikan suara, missal dalam pemilihan dewan direksi
Hak pembagian pendapatan yang diperoleh dari perusahaan
Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan
Hak asset perusahaan pada saat terjadi likuidasi perusahaan
Pemisahan Kepemilikan dan Kontrol Dalam Perusahaan
 Pemisahan kepemilikan ini akan dapat menimbulkan konflik dalam
pengendalian dan pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang menyebabkan
para manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan para pemilik. Konflik
‘15
8
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang terjadi akibat pemisahan kepemilikan ini disebut dengan konflik
keagenan.
 Beberapa mekanisme yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
keagenan tersebut adalah dengan meningkatkan kepemilikan manajerial
(Jansen dan Meckling, 1976). Bernhart dan Rosenstein 1998 menyatakan
beberapa mekanisme (mekanisme corporate governance) seperti mekanisme
internal, seperti struktur dan dewan komisaris, serta mekanisme eksternal
seperti pasar untuk kontrol perusahaan diharapkan dapat mengatasai masalah
keagenan tersebut.
 Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan
meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan
demikian, penerapan good corporate governance dipercaya dapat
meningkatkan nilai perusahaan
Beberapa indikasi buruknya praktek corporate governance di Indonesia yaitu:
1. Struktur kepemilikan yang masih didominasi keluarga sehingga perlindungan
terhadap investor kecil lemah,
2. Fungsi dewan komisaris dalam membawa aspirasi/kepentingan pemegang
saham non-mayoritas juga masih lemah,
3. Belum adanya kewajiban membentuk audit committee sehingga informasi
keuangan yang disampaikan diragukan kualitasnya,
4. Praktek fair business yang masih lemah,
5. Transparansi dan disclosure yang masih rendah,
6. Praktek manajemen risiko yang belum baik, dan
7. Perlindungan terhadap kreditur yang masih lemah.
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan corporate
governance sebagai sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.
Sementara itu corporate governance juga memiliki beberapa prinsip dasar yang
menurut versi FCGI meliputi:
1. adanya hak–hak pemegang saham yang harus diberi informasi yang benar dan
tepat waktu, ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai
perubahan–perubahan yang mendasar, dan turut memperoleh bagian
keuntungan,
2. adanya perlakuan sama terhadap para pemegang saham terutama kepada
pemegang saham minoritas dan asing, dengan keterbukaan (transparansi)
informasi penting, melarang pembagian untuk pihak sendiri, dan melarang
perdagangan saham oleh orang dalam (insider trading),
3. Diakuinya peran pemegang saham, bersama pemegang kepentingan yang lain,
dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja, dan perusahaan yang sehat,
4. adanya kemungkinan pengungkapan (disclosure) yang akurat dan tepat pada
waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan,
kepemilikan, serta pemegang kepentingan, dan
5. adanya tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen
serta pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham.
‘15
9
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
FRAME WORK FOR SHARE HOLDER MONITORING AND RESPON
Kerangka peraturan yang mengatur penerbitan & perdagangan, serta pertukaran
surat berharga publik.
OWNER SHIP AND RESPONSIBILITY

Pemegang saham akan mendapatkan manfaat dari performance perusahaan
termasuk resiko-resiko yang akan terjadi diperusahaan.
 Pelaku bisnis (Ownership) menjalankan perusahaan dengan: kepatuhan,
loyalitas, tidak melakukan tindakan diluar lingkup aturan perusahaan,
menjalankan roda perusahaan dengan I’tikad baik dan tidak diperbolehkan
memberikan kepentingan-kepentingan pribadinya mengalahkan kepentingan
perusahaan.
NO INNOCENT SHAREHOLDER


Tidak ada shareholder yang tidak salah.
Jika dalam mengambil keputusan (shareholder) kurang
dampaknya akan tidak baik terhadap kehidupan perusahaan.
tepat,
maka
Penetapan direksi merupakan kepatuhan yang harus diambil secara bijaksana,
harus cakap dan mempunyai wawasan luas
PENGARUH PEMEGANG SAHAM INSTITUSIONAL

Adanya kepemilikan oleh investor institusional akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen.
 Kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan
untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen.
EXECUTIVE PAY FROM THE CONSUMER SIDE – A LEADING INDICATOR OF RISK

Share holder memegang peranan penting dalam mengevaluasi resiko
investasi dan memberikan umpan balik untuk memastikan sejalan dengan
kepentingan manajemen.
 Kompensasi executive biasanya lebih besar, bahkan terkadang terkesan
kontra produktif Pembayaran bonus bagi karyawan, sebagai motivasi dalam
bekerja.
PENSION PLANS

Rencana pensiun yang dapat memberikan nilai manfaat apabila pelaku bisnis
sudah tidak bekerja lagi (pensiun), perusahaan mempunyai tanggung jawab
moral untuk kesejahteraan karyawan dimasa yang akan datang.
 Pembayaran dana pensiun dapat dikelola oleh perusahaan (kondisi
keuangan).
 Dana pensiun dapat dikelola oleh perusahaan itu sendiri, atau dikelola oleh
institusi lain diluar perusahaan.
 Karena dana untuk pensiun cukup besar, maka pelaku bisnis mempunyai
tanggung jawab mengelola dana yang terkumpul dan keuntungan perusahaan.
INISIATIF DALAM BERINVESTASI
‘15
10
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Dalam berinvestasi, investor bebas memilih setiap Negara yang akan dijadikan
tempat untuk berinvestasi.
 Seringkali juga terjadi keputusan investasi dipengaruhi oleh politik Negara
tsb.
Investasi ditujukan untuk jangka waktu yang panjang, sehingga apabila hanya
memberikan keuntungan jangka pendek maka investor tidak menjadikannya
sebagi tempat untuk berinvestasi
‘15
11
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘15
12
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
‘15
13
Bussiness Ethic & Good Corporation
Governance
DR.H.Ir. Triyanto MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download