MAKALAH PENGANTAR BISNIS SISTEM EKONOMI KOMUNISME Di Susun oleh : 1. Ericha Tri Yuniar 151810713002 2. Venesya Salasa D 151810713004 3. Yuana Pratiwi 151810713005 4. Rifatin Mar’ah M 151810713017 5. Ardila Chandra S 151810713024 6. Brigita Fisca 151810713025 7. Salisa Maratus S 151810713026 8. Audrey Nathania A 151810713027 9. Adaninggar Shinta L 151810713042 10. Endiya Swastiwi 151810713055 PRODI DIII PERPAJAKAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN AKADEMIK 2018/2019 I. Pengertian Sistem Ekonomi Komunisme Sistem ekonomi komunis adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut. Dalam sistem perekonomian komunis peranan pasar untuk menentukan arah produksi hampir tidak ada. Bila sistem perekonomian kapitalisme dapat kita sebut ekonomi pasar, maka sistem ekonomi komunis adalah ekonomi perintah, yang bersifat totaliter dengan putusan-putusan ekonomi dibuat oleh pusat. Dalam sistem ekonomi komunis negaralah yang menerangkan atau menetapkan pada orang-orang perseorangan: a. Dimana harus bekerja b. Pekerjaan apa yang harus dipilih c. Apa yang harus dimakan d. Apa yang harus dihasilkan e. Berapa tinggi harga harus di tetapkan f. Bagaimana menanam modal simpanan Menurut Dr. Muhammad Hatta sistem perekonomian Rusia itu merupakan suatu perekonomian totaliter yang dikuasai sama sekali oleh negara. Seluruh perekonomian dipimpin dari pusat menurut rencana. Produksi, konsumsi, dan distribusi di atur dengan peraturan dan tidak ada tempat privateenterprise. Konkurensi tidak ada, hanya dengan perlombaan bekerja untuk memperoleh sistem danhasil terbaik. Lebih tegas lagi mengenai sistem perekonomian ini, adalah uraian yang diberikan oleh Dr. Mr. T.S.G.Mulia, mengenai dasarnya yaitu: 1. Hak milik seseorang dihapuskan. Tanah-tanah, perusahaan, peternakan, perniagaan dengan lainkata semua alat-alat produksi jadi milik negara atau pemerintah. Yang tinggal milik sendiri hanya pakaian, perabot-perabot, upah, gaji dan untuk anggota Kolchos (koperasi yang di dirikan dalam hampir segala lapangan ekonomi ) 2. Rumah yang didiaminya juga: yang menentukan rupa kerja untuk tiap-tiap orang dan membagikerja ialah pemerintah. Seorang tidak diperbolehkan memilih pekerjaannya 3. Segala lapangan ekonomi dikuasai oleh pemerintah dan diatur menurut rencana yang ditetapkan untuk beberapa tahun, biasanya untuk 5 tahun. 4. Industri merupakan suatu perusahan besar yang melingkungi seluruh negara dan dikemudikan menghasilkan, oleh memutar pemerintah dan dengan alat-alatnya. Persediaan, cara dilakukan oleh mengedarkan barang-barang, pemerintah sendiri. 5. Perniagaan dalam negeri diurus oleh koperasi-koperasi yang mempunyai tokohtokoh besar, pasar-pasar tidak ada, begitupun golongan perantara. Hanya dikampung-kampung diperbolehkan tukar-menukar dengan langsung yaitu diantara orang-orang yang menghasilkan dan yang membutuhkan. 6. Perniagaan luar negeri dirus oleh pemerintah sendiri dengan pimpinan komisaris rakyat untuk urusan itu. Dinegara-negara luar ditempatkan pegawai-pegawai urusan dagang yang meberikan perantaraan dalam hal menjual dan membeli barang ekspor dan impor diatur dengan teliti dan diawasi dengan jalan keras. 7. Pengangkutan di darat, dilaut dan di udara, semuanya kepunyaan pemerintah. Begitu juga karena dalam sistem komunisme Negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian komunis sering juga disebut sebagai “sistem ekonomi totaliter”, menunjuk pada suatu kondisi sosial dimana pemerintah main paksa dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, meskipun dipercayakan pada asosiasi-asosiasi dalam system social kemasyarakatan yang ada. Sistem ekonomi totaliter dalam praktiknya berubah menjadi otoriter, dimana sumber-sumber ekonomi dikuasai oleh segelintir elite yang disebut sebagai polit biro yang terdiri dari elite-elite partai komunis. II. Ciri Ciri Dari Sistem Ekonomi Komunisme Ekonomi komunis menghapuskan kepilikan pribadi, dan hal ini tidak sesuai dengan tabiat manusia, sebagaimana disadari bahwa dengan menghapus kepemilikan pribadi tidak tertinggal lagi perangsang untuk bekerja keras. Rakyat tidak akan tertarik pada tugas-tugas kolektif, karena mereka sadar bahwa menurut sistem yang berlaku pemerintahlah yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup mereka dan oleh karena itu penambahan usaha dianggap sia-sia, karena usaha-usaha ini tidak menghasilkan tambahan upah bagi mereka. Dalam suatu sistem dimana tak seorangpun mempercayai sesuatu nilai selain nilai material kehidupan, mengapa seseorang harus bekerja ekstra keras demi kemakmuran orang lain? Oleh karena itu para pemimpin komunis terpaksa mengubah teori mereka dan harus merasa puas dengan sekedar penerapan nasionalosasi yang terbatas. Ciri- cirinya sebagai berikut: 1. Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara 2. Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta 3. Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah 4. Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara 5. Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara 6. Pemilikan alat-alat produksi dikuasai oleh negara 7. Dilakukan mekanisasi dibidang industri, dimana seluruh industri dimiliki oleh negara secara kolektif. Begitu juga dengan bidang pertanian 8. Pengusaha dan petani yang merdeka dipaksa untuk terikat sehingga mudah diawasi dan diatur oleh negara atau swasta kehilangan hak untuk berproduksi 9. Distribusi dan konsumsi diatur oleh negara III. Negara Negara Pernah Yang Menganut Sistem Ekonomi Kemunisme 1. Korea Utara Korea Utara menganut sistem ekonomi terpusat dikarenakan pendudukan Uni Soviet (sekarang Rusia) tahun 1945 yang lebih dulu menganut sistem ini. Namun sejak runtuhnya Uni Soviet yang merupakan penyokong ekonominya, perekonomian Korea Utara tumbang dan belum pulih sepenuhnya. Hingga kondisi tersebut memicu kelaparan pada tahun 1990-an yang menewaskan rakyat hingga 1,5 juta jiwa. Sistem ekonomi negara ini sepenuhnya dimiliki dan direncanakan oleh pemerintah (autarki). Jadi hampir seluruh sendi kehidupan Korea Utara dilaksanakan oleh perusahaan milik negara semacam BUMN, dengan pekerjanya dari rakyat sendiri sebagai pegawai negeri. Sehingga rakyat menjadi sangat bergantung pada pemerintah terkait masalah makanan, minuman, rumah, pendidikan dan kesehatan. Imbasnya, rakyat Korea Utara terlalu bergantung pada pemerintah. Namun timbal balik berupa gaji yang diberikan pemerintah pada pegawai negeri sangat rendah. Sebuah penelitian oleh Institut Unifikasi Nasional Korea milik Korea Selatan, kondisi perekonomian Korea Utara ditunjang oleh kaum perempuan. Mayoritas mereka berprofesi sebagai pedagang pasar informal yang terus berkembang beberapa tahun terakhir. Mereka menghasilkan hampir 70% pendapatan keluarga. Keuangan Korea Utara difokuskan untuk pembiayaan teknologi nuklir dan bom hidrogen. Banyak negara-negara yang melakukan embargo pada Korea Utara, sehingga ia cukup kesulitan untuk melakukan perdagangan luar negeri. Beberapa negara yang tidak melakukan embargo hanyalah Afrika, Cina, negara Timur Tengah, dan Rusia. Cara Korea Utara menghasilkan devisa negaranya melalui sektor-sektor berikut : Pariwisata Patung dan seni lukis Restoran Tekstil Pertambangan Penjualan rudal, roket, dan senjata api 2. Kuba Seperti halnya Korea Utara, Kuba menganut sistem ekonomi terpusat dikarenakan pendudukan oleh tentara sekutu, yaitu Spanyol. Namun hal itu tidak menjadikannya negara yang makmur. Bahkan Kuba mengalami krisis pangan ekstrim ketika Uni Soviet runtuh. Disebabkan faktor ketergantungan terhadap pasokan Uni Soviet yang meliputi minyak, pangan dan perdagangan. Ditambah lagi embargo dari Amerika Serikat. Akhirnya Kuba melakukan revolusi dengan menerapkan perubahan pada sendi-sendi kehidupannya seperti pertanian, pendidikan, kesehatan, sumber energi, dan pemberdayaan masyarakat. Sejak tahun 1965, Kuba diatur oleh Partai Komunis Kuba. Akhirnya pemerintah mengambil tindakan untuk mengatasi krisis negaranya, yaitu dengan menjadikan lahan pemerintah sebagai lahan bersama dan dikelola masyarakat. Para petani juga turut serta melalui tindakan-tindakan perubahan seperti mengubah kondisi kekurangan pupuk, pestisida dan bahan bakar menjadi peluang beralih ke pertanian organik. Mereka juga membuat suatu komunitas petani yang mengatur produksi pertanian dengan jenis yang berbeda antara petani satu dengan yang lain, sehingga tercipta kondisi saling melengkapi. Penduduk pun tak kalah melakukan peran, yaitu menerapkan sistem rumah terbuka, sistem yang mengharuskan setiap keluarga memiliki lahan agar dapat menanam bahan makanan yang dibutuhkan. Kuba melakukan perencanaan ekonomi secara terpusat dengan penyerahan atas manajemen produksi pangan dan distribusinya pada tingkat lokal atau masyarakat. Karena hal itu, produksi dan distribusi pangan menjadi terorganisir dengan baik. Panen bahan makanan pun terus meningkat. Sehingga ketersediaan pangan pulih hingga tingkat memadai. 3. Republik Rakyat Cina Pada tahun 1978 Cina mulai melakukan reformasi sektor ekonomi terpusat menjadi lebih kapitalis namun tetap di bawah pengaruh politik partai komunis. Melalui kebijakan yang disebut Sosialisme Pasar, Dong Xiao Ping menetapkan status kaya sebagai hak kaum sosialis, dan kemiskinan bukan bagian dari sosialis. Perubahan pandangan ini menjadi tahap penting atas keberhasilan ekonominya saat ini. Oleh karena pemikiran Dong Xiao Ping tersebut, tahun 1980 Cina mengembangkan wilayah Shenzhen sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.Kunci keberhasilan pembangunan ekonomi Cina terdiri dari 3 hal, yaitu : visi dan misi pembangunan jangka panjang yang solid dan berkesinambungan melalui program Rencana Pembangunan Lima Tahun strategi pengembangan pengetahuan dasar birokrasi yang kuat dan efektif oleh Partai Komunis Cina Dalam perkembangannya, Cina telah memperbolehkan pihak swasta untuk melakukan apa pun guna pemenuhan kebutuhannya serta mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, asal tidak melanggar kekuasaan pemerintah dan mengganggu kepentingan umum. Namun demikian, pemerintah masih merupakan penguasa dalam perekonomian Cina. Bentuk-bentuk kekuasaan pemerintah terletak pada sistem perbankan, kebijakan fiskal, sektor perdagangan, dan pengendalian devisa. 4. Vietnam Vietnam memiliki partai tunggal negara yang memegang posisi penting dalam kebijakan hubungan luar negeri, yaitu Partai Komunis Vietnam. Negara ini merupakan negara sosialis yang percaya akan keunggulan sosialisme dan meyakini bahwa sosialis akan menang dalam pertarungan blok barat dan blok timur. Namun sistem sosialis yang dijalankannya selama ini kurang menguntungkan pada bidang ekonomi. Pertanian sebagai tumpuan utama ekonomi memiliki produktifitas yang rendah, sehingga tidak mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik. Hal tersebut juga mengakibatkan rentan terhadap krisis. Karena lemahnya ekonomi domestik dengan kekuasaan politik partai komunis yang sangat kuat, menjadi penting bagi Vietnam untuk lebih terbuka dan memperluas hubungan luar negerinya. Karena hal itu merupakan peluang besar untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dan pertahanan. Keterbukaan tersebut diterapkan tanpa mengabaikan kekuatan sistem politik sosialis. Maka pada tahun 1990-an Partai Komunis Vietnam membuat suatu keputusan, yaitu pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta dan masyarakat untuk turut serta di bidang ekonomi. Sejak saat itu perekonomian Vietnam lebih terbuka terhadap investor asing dan ia memperoleh bantuan serta hubungan perdagangan dengan negara lain secara maksimal. Cara pemerintah Vietnam menarik investasi asing sebanyak mungkin ke dalam negeri yaitu dengan menjalin hubungan diplomatik dan kerja sama dengan negara lain. Meski secara politik ideologi masih komunis, namun dari segi ekonomi Vietnam menerapkan prinsip-prinsip liberal untuk memudahkannya melebur dalam sistem perdagangan bebas dunia. Itulah keempat negara yang masih menganut sistem ekonomi terpusat. Penyebab tidaklagi banyak negara yang sepenuhnya menganut sistem ekonomi ini, dikarenakan pada praktiknya tidak sedikit yang gagal menjalankan prinsip ini sebagai pandangan hidup negaranya baik secara moral, ekonomi, sosial maupun politik. Juga kurang cakapnya kemampuan pemerintah untuk menangani masalah yang muncul di area pusat maupun daerah. Selain itu pemerintah mudah melakukan penyelewenganpenyelewengan dalam kebijakan, peraturan maupun prosedur disebabkan adanya dominasi dan pengaruh yang sangat besar. IV. Kelebihan dari sistem ekonomi konmunisme 1. Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian. 2. Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata. 3. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 4. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga. V. Kekurangan dari sistem ekonomi komunisme Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oelh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar. Membatasi kebebasan. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin. Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nilai-nilai moral tidak diperhatikan lagi. Dan secara umum kekurangan sistem ekonomi komunis adalah 1. Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu. 2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya. 3. Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah. VI. Pertanyaan Dan Jawaban 1. Perbedaan dari sistem ekonomi sosialis dan komunisme ? Jawab : Pada dasarnya sistem sosialisme dan komunisme apabila dilihat dari ciri cirinya hampir sama. Namun yang membedakan adalah sistem ekonomi komunisme ini semua diatur oleh pemerintah baik alat produksi distribusi semua dimiliki dan dikuasi oleh pemerintah yang mana rakyat harus menganut pemerintah. 2. Mengapa negara komunisme China bisa maju ? Jawab : Negara China walaupun menganut sistem ekonomi komunisme namun aslinya ia tidak menerapkan keseluruhan dari sistem ini. Apabila China menerapkan keseluruhan dari sistem konumisme justru akan membuat China tidak maju seperti sekarang . China masih mengambil penerapan dari sistem ekonomi lainnya dimana China bisa memadukan keduanya dan menjadikan negaranya bisa maju hingga sekarang. 3. Perbedaan sistem ekonomi komunisme dan kapitalisme Jawab : Sistem ekonomi komunisme semua kegiatan ekonomi dilakukan pemerintah mulai dari alat produksi, distribusi, sumber daya dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah hingga harga di pasar ditentukan oleh pemerintah. Jika kapitalisme yaitu dimana alat alat industri dan perdagangan dikendalikan oleh pemilik modal atau swasta yang manakewenangan pemerintah hanya akan mengatasi apabila dalam sistem ekonomi itu terdapat kegagaan pasar. 4. Negara yang tertutup bagaimana melakukan kegiatan ekonominya ? Jawab : Negara tertutup seperti Korea Utara menurut kelompok kami korea Utara saat ini mulai membuka relasi antar negara dan sedikit terbuka terhadap negara lain, namun masih bertahap. Dan ia melakukan ekonomi dengan ekspor namun hanya ke beberapa negara belum keseluruhan. 5. Bagaimana negara ekonomi yang komunisme bisa menjadikan tidak ada kesenjangan dalam masyarakat ? Jawab : negara komunisme bisa menjadikan tidak ada kesenjangan karena semua kegiatan ekonomi diatur, dikuasai, dan dimiki oleh negara. Disini masyarakat sebagai tenaga kerja. Nah hal inilah yang menjadikan negara dengan sistem ekonomi bisa menjadikan tidak ada kesenjangan dalam masyarakat. Daftar Pustaka Supriyanto. 2009. Memahami cara bekerja sistem perekonomian. Jurnal ekonomi dan pendidikan, 6, 202-202 Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat. dikutip dari https://dosenekonomi.com/ilmuekonomi/negara-yang-menganut-sistem-ekonomi-terpusat. Diakses pada 20 oktober 2018 Sumarsono dicky. 2016. Sistem perekonmian negara di dunia. Jurnal akuntansi & pajak, 6, 22-26 dikutip dari https://www.researchgate.net/publication/ 322334608_SISTEM_PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA_DI_DUNIA. Asiyyan Fauzan. Sistem Perekonomian Komunisme. Makalah. Dikutip dari https://id.scribd.com/doc/ 243810566/133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme-pdf