MANAJEMEN DAN KESEHATAN SATWA AKUATIK Kelas B Kelompok 2 ANGGOTA KELOMPOK 1. NYOMAN AYU MIKAYANTI (1809511045) 2. KOMANG AYU TRIANA SANJIWANI (1809511050) 3. FERDY OLGA SAPUTRA (1809511050) 4. HAGAI DEOSIDDHANTA WIDAGDO (1809511057) 5. MEILIANI HERNA SUPRIHATIN (1809511061) INTRODUCTIONS Satwa akuatik telah menjadi hal penting bagi manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Mulai dari menangkap ikan di alam liar untuk dikonsumsi hingga membudidayakannya. Pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit satwa akuatik bergantung pada pemahaman yang baik tentang penyakit satwa akuatik Satwa akuatik, terutama hewan tangkapan alam berperan penting bagi sumber pangan manusia. Dikarenakan pertumbuhan jumlah manusia yang cukup pesat maka terjadi masalah, yaitu beberapa satwa akuatik punah. Maka dari itu dimulailah budidaya yang menawarkan produksi satwa akuatik tanpa merusak ekosistem. METHODS Methods yang digunakan dalam tugas kelompok dan presentasi tentang “Pentingnya Manajemen Kesehatan Satwa Akuatik” ini adalah kami melakukan studi literature pada sumber yang diberikan di oase dan beberapa sumber lainnya yang berkaitan, kemudian kami rangkum menjadi sehingga didapatkan hasil yang yang sesuai dengan tugas presentasi yang pertama ini. RESULTS Penyakit terus mengancam satwa akuatik sehingga dapat menyebabkan dampak sosial ekonomi dan lingkungan yang besar. Dalam program kesehatan hewan akuatik Dokter hewan, pakar kesehatan satwa akuatik dan mitra lainnya sangat berperan penting dalam hal ini. Untuk meningkatkan kesehatan satwa aquatik maka OIE Aquatic Animal Code : OIE’s Aquatic Animal Health Standars Comission mengungkapkan : Dengan meningkatnya pertanian dan perdagangan global hewan air dan produknya, penyakit dapat menyebar ke wilayah geografis baru dan penyakit baru muncul secara teratur. Yang terakhir diperbarui secara berkala dan mencakup, antara lain, persyaratan perdagangan internasional yang aman untuk hewan air dan produk turunannya. Langkah-langkah penting dalam manajemen satwa adalah, Pencegahan, Diagnosa, Pengendalian penyakit, dan penggunaan obat antimikroba Berdasarkan studi yang di lakukan oleh Reantaso-Yamamoto tentang Biosecurity dan Aquatic Animal Helath ada 10 langkah penting manajemen kesehatan satwa akuatik 1. Pencegahan 2. Tata kelola biosekuriti 3. Pergerakan hewan hidup 4. Host, patogen & Lingkungan 5. Pemantauan Kesehatan 6. Diagnosis & Pengendalian 7. Sertifikat kesehatan 8. Penggunaan Obat Hewan 9. Surveilans 10. Kesiapsiagaan darurat penyakit Memahami dengan baik menejemen kesehatan hewan air sangatlah penting untuk menghindari dari berbagai penyakit satwa akuatik itu sendiri. Agar mengahilkan satwa akuatik yang terbaik. Secara garis besar manajemen hewan air terbagi menjadi : 1.Pembibitan 2.Penetasan 3.Pertumbuhan dan perkembangan 4.Transportasi hewan 5.Pengawasan penyakit DISCUSSIONS Kesehatan & Penyakit Penyakit adalah kelainan struktur atau fungsi. Ada banyak penyakit berbeda yang mempengaruhi berbagai spesies hewan aquatik Beberapa penyakit, seperti vibriosis, memiliki nama yang menunjukkan penyebab penyakitnya, bakteri Vibrio. Lainnya, seperti sindrom ulseratif epizootik (EUS) memiliki nama yang menggambarkan penyakit tersebut. Ada penyakit lain yang mungkin tidak memiliki nama sama sekali, seperti masalah akibat kadar oksigen yang rendah, atau penumpukan amonia di dalam air, atau suhu air yang tinggi. Beberapa penyakit disebabkan oleh patogen yang diketahui, sementara di tempat lain penyebab penyakitnya beragam, tidak pasti, atau tidak diketahui, dan di tempat lain mungkin terdapat faktor lingkungan atau manajemen yang menyebabkan masalah. Menentukan apakah hewan sehat atau tidak mengidentifikasi beberapa kelainan fisik, atau agen penyakit. Tingkat produksi (laju pertumbuhan) dapat menjadi indikator apakah suatu hewan sehat atau sakit. Pentingnya pengertian tentang penyakit. Penyakit dalam system budidaya perikanan dapat menyebabkan banyak sekali kerugian, seperti : – – – – – – Kematian hewan Penurunan produksi Biaya pengobatan dan pencegahan Hilangnya kepercayaan investor Rusaknya kualitas induk Kerusakan populasi liar. Penyebab Penyakit Vibriosis = bakteri vibrio Terdapat di tambak dalam jumlah banyak, dgn sedikit gejala Parasit eksternal → kerusakan kulit → invasi bakteri (multifaktorial) Komponen lain yg mungkin terlibat, missal: jaring ikan atau ketidakseimbangan flora mikroba Jenis Penyakit Menular/tidak Penyakit non infeksi = tanpa agen penular, penyebabnya termasuk nutrisi, factor lingkungan dan/atau genetic SINDROM → tanda dan perilaku epidemiologis yang sering terjadi bersamaan, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu penyakit. Sering terjadi bersamaan Membuat diagnosis Tujuan mempelajari suatu penyakit – menentukan apa penyebab – Penyembuhan – Pencegahan Diagnosis = proses menentukan status kesehatan, dan mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhinya. – Diagnosis klinis = pemeriksaan klinis dan Riwayat Kesehatan Hewan Akuatik Salah satu cara terbaik untuk meyakinkan diagnosis suatu penyakit adalah dengan cara pengujian laboratorium. Salah satu contoh pengujian lab adalah teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Diagnosis dibuat dengan mempertimbangkan semua informasi yang tersedia, termasuk riwayat, klinis, temuan epidemiologi dan laboratorium. Informasi yang berasal dari tes laboratorium tunggal tidak bisa disebut suatu diagnosis - itu hanya salah satu bagian dari informasi yang dapat membantu membuat diagnosis. Petunjuk-Petunjuk tercapainya diagnosis Rumor atau desas-desus Pemeriksaan klinis dan deskripsi epidmiologis (diagnosis tingkat I) Tes laboratorium sederhana (tes apusan dan histopatologi) (tingkat II) Tes laboratorium lanjutan dengan alat yang lebih canggih (mikroskop elektron, tes molekuler seperti PCR) (tingkat III) Apa yang Membuat Penyakit Hewan Akuatik Berbeda ? 1. Lingkungan Hidup – Hal ini merupakan perbedaan yang paling signifikan, yaitu tempat hidup hewan air berbeda dengan hewan yang berada di darat, karena air dan udara adalah elemen yang berbeda. – Perbedaan utama lainnya tentang lingkungan akuatik adalah bahwa ia bukanlah lingkungan alami bagi manusia. Tidak seperti spesies yang kita tangkap atau kultur, kita dibatasi untuk tinggal di permukaan, atau menggunakan peralatan yang mahal dan tidak nyaman untuk menjelajah di bawah. 2. Host/ Tuan Rumah – Strategi reproduksi – Sebagian besar spesies relative kecil – Perbedaan fisiologi organisme. 3. Implikasi perbedaan untuk penyakit – Terdapat beberapa tantangan untuk memahami dan menanggapi masalah penyakit hewan akuatik, seperti : • Mereka lebih sulit ditangkap. • Mereka lebih sulit dilihat. • Agen penyakit menyebar dengan cepat dan mudah. • Mereka sering berkumpul atau dibudidayakan dalam jumlah besar. • Mereka sulit diisolasi. • Penyakit seringkali sulit dideteksi dan dikarakterisasi. Meneliti pola penyakit dalam suatu populasi : Salah satu tantangan dalam manajemen satwa akuatik adalah memahami pola penyakit dalam suatu populasi. Teknik yang dapat digunakan dalam hal ini adalah teknik estimasi. Teknik ini termasuk memperkirakan populasi berdasarkan konsumsi pakan, atau dengan sub-sampling dari kolam. Kesehatan sistem akuatik : Interaksi lebih kompleks daripada di darat. Tes yang digunakan pada hewan individu, harus dikombinasikan dengan tes yang di gunakan di kolam. Pengawasan Penyakit : 1. Pendekatan Untuk Memahami Penyakit: pendekatan ke bawah dan pendekatan atas (lapangan) 2. Pengawasan dan pemantauan 3. Survei 4. Pendekatan pengawasan :surveilans pasif (umum) dan surveilans aktif (bertarget) REFERENCES Chapter 1 and 2 Based on Survey Toolbox for Aquatic Animal Diseases, A Practical Manual and Software Package, OIE. Aquatic Animal : OIE's Aquatic Helath Standars Comission Reantaso-yamamoto. 2011, Biosecurity and Health Animal Management