Uploaded by User32321

EVALUASI MUTU DAN PPI COVID 19

advertisement
PEMANTAUAN MANAJEMEN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
KEGIATAN PENANGANAN COVID 19
BULAN MARET S.D APRIL 2020
I.
PERSIAPAN
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
NO
1
2
KEGIATAN
SUDAH (KALI)
Peningkatan kapasitas SDM
yang
bertugas
dalam
kesiapsiagaan menghadapi
COVID-19
pelatihan/drill
table top exercise
simulasi
penanggulangan
COVID-19
Meningkatkan
kemampuan
jejaring
kerja lintas program dan
lintas sektor dengan
semua
bagian
(Lampirkan KAK)
BELUM
b. Sarana dan Prasarana, logistik
NO
1
URAIAN
ADA
Tersedianya ruang :
Wawancara
Observasi
ruang tunggu pasien ISPA di
area tunggu khusus yang
memiliki
ventilasi
yang
cukup
Unit
kegawatdaruratan
sementara
untuk
penanganan pasien dengan
keluhan/gejala
covid
(DENGAN TRIASE) :
• Pastikan ada ruang yang
cukup
untuk
triase
(pastikan
ada
jarak
setidaknya
1
meter
TIDAK
antara staf skrining dan
pasien/staf yang masuk
• Sediakan
pembersih
tangan
alkohol
dan
masker (serta sarung
tangan medis, pelindung
mata dan jubah untuk
digunakan
sesuai
penilaian risiko)
• Kursi pasien di ruang
tunggu harus terpisah
jarak setidaknya 1 meter
• Pastikan agar alur gerak
pasien dan staf tetap satu
arah
• Petunjuk-petunjuk
jelas
tentang gejala dan arah
• Anggota keluarga harus
2
3
4
5
6
menunggu di luar area
triase-mencegah
area
triase menjadi terlalu
penuh
Peralatan dan parasarana
Tata laksana PPI
Ambulans penyakit menular
ataupun peralatan khusus
utk
merujuk
penyakit
menular
yang
dapat
difungsikan
setiap
saat
untuk mengangkut ke RS
rujukan
Bila tidak tersedia ambulans,
unit
kegawatdaruratan
lengkap dengan APD dan
prosedur kontak 119
ketersediaan dan fungsi alat
komunikasi untuk koordinasi
dengan unit-unit terkait
logistik
penunjang
pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan
obat-obat
suportif
(lifesaving)
APD, Health Alert Card
7
8
9
10
(HAC), dan
melengkapi
logistik lain...sebutkan
bahan-bahan KIE antara lain
brosur, banner, leaflet serta
media untuk melakukan
komunikasi risiko terhadap
masyarakat
pedoman pencegahan dan
pengendalian
COVID-19
untuk petugas kesehatan
(SK), termasuk mekanisme
atau prosedur tata laksana
dan rujukan RS
Tim Mutu dan Keselamatan
Pasien (PPI) dalam bentuk
SK
Terbentuknya tim monitoring
kontak sebaiknya dibekali
alat-alat berikut ini :
Formulir pendataan kontak
(lampiran 11)
Formulir monitoring harian
kontak (lampiran 2)
Pulpen
Termometer (menggunakan
thermometer tanpa sentuh
jika tersedia)
Hand sanitizer (cairan untuk
cuci tangan berbasis
alkohol)
Informasi KIE tentang
COVID-19
Panduan pencegahan
penularan di lingkungan
rumah
Panduan alat pelindung diri
(APD) untuk kunjungan
rumah
Daftar nomor-nomor penting
Sarung tangan
Masker bedah
Identitas diri maupun surat
tugas
Alat komunikasi (grup
Whatsapp dll)
II.
PENILAIAN RESIKO
NO
KEGIATAN
1
Kegiatan analisis bahaya
(uraikan/dokumen telusur)
2
paparan/kerentanan
(uraikan/dokumen telusur)
3
melakukan
karakteristik
risiko
berdasarkan
kemungkinan dan dampak.
4
INOVASI/kegiatan
percepatan
mengatasi
masalah
dari
penilaian
resiko
DILAKUKAN
TIDAK
DILAKUKAN
III.
MANAJEMEN KLINIS
NO
1
IV.
URAIAN
SOP Triage Deteksi
Dini Pasien dalam
Pengawasan COVID19
ADA
TIDAK
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
NO
1
2
URAIAN
ADA
SOP
tindakan
pencegahan dan mitigasi
di masyarakat : daftar tilik
sudah di isi dengan
langkah-langkah
SOP
sebagai berikut :
Melakukan
kebersihan
tangan
menggunakan
hand sanitizer jika tangan
tidak terlihat kotor atau
cuci tangan dengan sabun
jika tangan terlihat kotor
menghindari menyentuh
mata, hidung dan mulut
terapkan etika batuk atau
bersin dengan menutup
hidung dan mulut dengan
lengan atas bagian dalam
atau tisu, lalu buanglah
tisu ke tempat sampah
pakailah masker medis
jika
memiliki
gejala
pernapasan
dan
melakukan
kebersihan
tangan
setelah
membuang masker
menjaga jarak (minimal 1
meter) dari orang yang
mengalami
gejala
gangguan pernapasan
SOP
kewaspadaan
standar dengan langkahlangkah sebagai berikut :
TIDAK
Kebersihan tangan dan
pernapasan(5
momen
kebersihan tangan) :
1) Sebelum
menyentuh
pasien,
2) Sebelum
melakukan
prosedurkebersihan
atau aseptik,
3) setelah
berisiko
terpajan cairan tubuh,
setelah
bersentuhan
dengan pasien,
4) setelah
bersentuhan
dengan
lingkungan
pasien,
termasuk
permukaan
atau
barang-barang
yang
tercemar,
5) Kebersihan
tangan
mencakup:
mencuci
tangan dengan sabun
dan
air
atau
menggunakan
antiseptik
berbasis
alkohol;Cuci
tangan
dengan sabun dan air
ketika terlihat kotor;
Kebersihan tangan juga
diperlukan
ketika
menggunakan
dan
terutama
ketika
melepas APD
Orang dengan gejala sakit
saluran pernapasan harus
disarankan
untuk
menerapkan:
1) kebersihan/etika
batuk
2) galakkan
kebiasaan
cuci
tangan
untuk
pasien
dengan
gejala pernapasan
3) pemberian masker
kepada
pasien
dengan
gejala
3
4
5
6
7
8
V.
pernapasan
4) pasien
dijauhkan
setidaknya 1 meter
dari pasien lain
5) penyediaan masker
dan
tisu
untuk
pasien di semua
area
SOP penggunaan APD
(berdasarkan
penilaian
resiko)
SOP pencegahan luka
akibat benda tajam dan
alat suntik
SOP pengelolaan limbah
yang aman
SOP
pembersihan
lingkungan
SOP sterilisasi linen dan
peralatan medis
SOP
kebersihan
permukaan – permukaan
Menerapkan pengendalian administratif
NO
1
2
3
4
5
6
7
KEGIATAN
penyediaan infrastruktur dan kegiatan
PPI yang berkesinambungan
pembekalan
pengetahuan
petugas
kesehatan
mencegah kepadatan pengunjung di
ruang tunggu
menyediakan ruang tunggu khusus
untuk orang sakit dan penempatan
pasien COVID 19
mengorganisir pelayanan kesehatan
agar persediaan perbekalan digunakan
dengan benar
prosedur–prosedur
dan
kebijakan
semua aspek kesehatan kerja dengan
penekanan pada surveilans ISPA
diantara petugas kesehatan
pemantauan kepatuhan disertai dengan
mekanisme perbaikan yang diperlukan
ADA
TIDAK
VI.
Pengendalian Lingkungan
NO
1
URAIAN
SOP pembersihan dan disinfeksi
lingkungan (petugas kebersihan)
dengan langkah-langkah :
Bersihkan
dan
disinfeksi
permukaan yang sering disentuh
seperti meja, rangka tempat tidur,
dan perabotan kamar tidur lainnya
setiap hari dengan disinfektan
rumah tangga yang mengandung
larutan pemutih encer (pemutih 1
bagian hingga 99 bagian air).
Untuk permukaan yang tidak
mentolerir pemutih maka dapat
menggunakan etanol 70%
Bersihkan
dan
disinfeksi
permukaan kamar mandi dan toilet
setidaknya sekali sehari dengan
disinfektan rumah tangga yang
mengandung
larutan
pemutih
encer (1 bagian cairan pemutih
dengan 99 bagian air)
Membersihkan pakaian, seprai,
handuk mandi, dan lain-lain,
menggunakan sabun cuci dan air
atau mesin cuci di 60–90°C
dengan deterjen biasa dan kering
Harus
mempertimbangkan
langkah-langkah
untuk
memastikan sampah dibuang di
TPA yang terstandar, dan bukan di
area terbuka yang tidak diawasi
Petugas
kebersihan
harus
mengenakan sarung tangan sekali
pakai saat membersihkan atau
menangani permukaan, pakaian
atau linen yang terkotori oleh
cairan tubuh, dan harus melakukan
kebersihan tangan sebelum dan
ADA
TIDAK
sesudah melepas sarung tangan
VII. Penyiapan Transportasi Untuk Rujukan Ke RS Rujukan
NO
1
URAIAN
SOP merujuk pasien dalam
pengawasn COVID 19 dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Menghubungi RS rujukan untuk
memberikan
informasi
pasien
dalam pengawasan yang akan
dirujuk
Petugas yang akan melakukan
rujukan
harus
secara
rutin
menerapkan kebersihan tangan
dan mengenakan masker dan
sarung tangan medis ketika
membawa pasien ke ambulans
Jika
merujuk
pasien
dalam
pengawasan COVID-19 maka
petugas
menerapkan
kewaspadaan kontak, droplet dan
airborne
APD
harus
diganti
setiap
menangani pasien yang berbeda
dan dibuang dengan benar dalam
wadah dengan penutup sesuai
dengan peraturan nasional tentang
limbah infeksius
Pengemudi
ambulans
harus
terpisah dari kasus (jaga jarak
minimal
satu
meter).
Tidak
diperlukan APD jika jarak dapat
dipertahankan. Bila pengemudi juga
harus
membantu memindahkan
pasien
ke
ambulans,
maka
pengemudi harus menggunakan
APD yang sesuai lampiran 16
(bukun pedoman penanganan covid
19)
Pengemudi
dan
perawat
pendamping rujukan harus sering
ADA
TIDAK
membersihkan tangan dengan
alkohol dan sabun.
Ambulans atau kendaraan angkut
harus dibersihkan dan didesinfeksi
dengan perhatian khusus pada area
yang bersentuhan dengan pasien
dalam pengawasan. Pembersihan
menggunakan desinfektan yang
mengandung
0,5%
natrium
hipoklorit (yaitu setara dengan 5000
ppm) dengan perbandingan 1
bagian disinfektan untuk 9 bagian
air.
PETUGAS
PELAKSANAN
PEMANTAUAN ,
.................................................
LAMPIRAN
1. PENGGUNAAN APD BAGI PETUGAS PUSKESMAS
Ruang Rawat Jalan
Ruang
Petugas
konsultasi
kesehatan
Ruang tunggu
Area
administrasi
Pemeriksaan
fisik Masker bedah
pasien
dengan Gaun
gangguan pernapasan Sarung tangan
Pelindung mata
Petugas
Pemeriksaan
fisik APD
sesuai
dengan
kesehatan
pasien
tanpa kewaspadaan standar dan
gangguan
penilaian risiko
pernapasan
Pasien dengan
Semua kegiatan
Menggunakan
masker
bedah
jika
pasien
gangguan
berkenan
pernapasan
Pasien
tanpa Semua kegiatan
Masker bedah
gangguan
pernapasan
Petugas
Setelah atau saat ada Masker bedah
kebersihan
konsultasi
dengan Gaun
pasien
dengan Sarung tangan
gangguan pernapasan Pelindung mata (jika
berisiko terkena percikan
dari bahan organik
atau bahan kimia)
Sepatu boots atau sepatu
tertutup
Pasien
dengan Semua kegiatan
Menggunakan
masker
gangguan
bedah Segera pindahkan
pernapasan
pasien ke ruang isolasi
atau pisahkan dari yang
lain;
jika
ini
tidak
memungkinkan, pastikan
jarak minimal 1 meter dari
pasien lain
Pasien tanpa
Semua kegiatan
Masker bedah
gangguan
pernapasan
Semua pekerja,
Kegiatan administratif Masker bedah
termasuk
petugas
kesehatan
Triage
Petugas
kesehatan
Pemeriksaan
awal
yang
tidak
memerlukan
kontak
langsung
dengan Semua kegiatan
Pasien
gangguan
pernapasan
Pasien
tanpa Semua kegiatan
gangguan
pernapasan
Menjaga jarak minimal 1
meter
Masker bedah
Menjaga jarak minimal 1
meter
Menggunakan
masker
bedah
Masker bedah
✓
✓
✓
✓
✓
✓
Masker bedah
Gaun / Gown
Sarung tangan
Pelindung mata
Pelindung kepala
Sepatu pelindung
Petugas
kesehatan
Transport pasien
curiga COVID-19 ke
RS rujukan
Sopir
Hanya bertugas
sebagai sopir pada
✓ Menjaga jarak minimal
proses transport
1m
pasien curiga COVID✓
Menggunakan
19 dan area sopir
masker bedah
terpisah dengan area
Pasien
Ambulans
Membantu
mengangkat pasien
dengan suspect
COVID-19
✓
✓
✓
✓
✓
✓
Masker bedahGaun / Gown
Sarung tangan
Pelindung mata
Pelindung kepala
Sepatu pelindung
Tidak ada kontak
langsung dengan
pasien curiga COVID- ✓ Masker bedah
19 namun area sopir
tidak terpisah dengan
area pasien
Pasien dengan
suspect Covid19
Dilakukan transport
ke RS rujukan
Cleaning
service
✓ Masker bedah
Membersihkan setelah
✓ Gaun / Gown
atau di antara
kegiatan pemindahan ✓ Sarung tebal
pasien curiga COVID- ✓ Pelindung mata
✓ Pelindung kepala
✓ Masker bedah
19 ke RS rujukan
✓ Sepatu pelindung
KETERANGAN :
1. Semua APD baik disposable atau reuseable harus dikemas secara
terpisah (dimasukkan ke dalam kantong plastik infeksius atau tempat
tertutup) yang diberi label dan anti bocor. Hindari melakukan hal-hal di
bawah ini :
a. Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda lain (misal di atas loker
atau di atas meja).
b. Membongkar kembali APD yang sudah dimasukkan ke kantong
plastik infeksius atau tempat tertutup.
c. Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat tertutup berisikan APD
terlalu penuh.
2. Setelah digunakan, APD harus dibuang di tempat sampah infeksius (plastik
warna kuning) untuk dimusnahkan di incenerator.
3. APD yang akan dipakai ulang dimasukan ke tempat linen infeksius dan
dilakukan pencucian sesuai ketentuan.
4. Petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan thermo scan
(pengukuran suhu tanpa menyentuh pasien), thermal imaging cameras,
dan obeservasi atau wawancara terbatas, harus tetap menjaga jarak
minimal 1 m.
2. PENGGUNAAN APD PADA SAAT MERAWAT PASIEN SUSPEK ATAU
KONFIRMASI COVID-19
Cara pemakaian dan pelepasan APD
Hal yang perlu diingat:
✓ Menggunakan baju kerja (scrub suit)
✓
✓
✓
✓
Lepaskan seluruh perhiasan atau aksesoris yang digunakan
Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
Gunakan APD mulai dari antero room dan melepas APD di antero room
Mandi setelah selesai menggunakan APD
Langkah – Langkah Pemakaian APD Gaun / Gown
1. Petugas kesehatan masuk ke antero room, setelah memakai scrub
suit di ruang ganti.
2. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak
3. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand
sanitizer dengan menggunakan 6 langkah
4. Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas menggunakan sepatu
kets atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas menggunakan
pelindung sepatu (shoe covers) dengan cara pelindung sepatu dipakai
di luar sepatu petugas dan menutupi celana panjang petugas
5. Pakai gaun bersih yang menutupi badan dengan baik dengan cara
pertama memasukkan bagian leher kemudian mengikat tali ke
belakang dengan baik. Pastikan tali terikat dengan baik
6. Pasang masker bedah dengan cara letakkan masker bedah didepan
hidung dan mulut dengan memegang ke dua sisi tali kemudian tali
diikat ke belakang.
7. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan
telinga dengan baik.
8. Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan gaun
Langkah – langkah pelepasan APD dengan menggunakan gaun:
1. Petugas kesehatan berdiri di area kotor.
2. Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar
sambil di tarik mengarah ke depan kemudian lipat di bagian ujung
dalam sarung tangan dan lakukan yang sama di sarung tangan
berikutnya dan secara bersama di lepaskan kemudian dimasukkan
ke tempat sampah infeksius.
3. Buka gown perlahan dengan membuka ikatan tali di belakang
kemudian merobek bagian belakang leher lalu tangan memegang
sisi bagian dalam gown melipat bagian luar ke dalam dan usahakan
bagian luar tidak menyentuh pakaian petugas lalu dimasukkan ke
tempat sampah infeksius.
4. Lakukan desinfeksi tangan
menggunakan 6 langkah.
dengan
hand
sanitizer
dengan
5. Buka pelindung kepala dengan cara memasukkan tangan ke sisi
bagian dalam pelindung kepala di mulai dari bagian belakang kepala
sambil melipat arah dalam dan perlahan menuju ke bagian depan
dengan mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam
pelindung kepala kemudian segera masukkan ke tempat sampah
infeksius
6. Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit
kepala lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles)
secara bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas
kemudian goggles di masukkan ke dalam kotak tertutup
7. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunakan 6 langkah
8. Buka pelindung sepatu dengan cara memegang sisi bagian dalam
dimulai dari bagian belakang sepatu sambil melipat arah dalam dan
perlahan menuju ke bagian depan dengan mempertahankan tangan
berada di sisi bagian dalam pelindung sepatu kemudian segera
masukkan ke tempat sampah infeksius
9. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunakan 6 langkah
10. Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah
secara perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius
11. Setelah membuka scrub suit, petugas harus segera mandi untuk
selanjutnya memakai baju biasa.
3. STRATEGI MANAJEMEN APD DALAM MASA KRISIS :
a. Menghitung jumlah ketersediaan dan angka rata – rata utilisasi APD
yang dimiliki saat ini.
b. Memprioritaskan penggunaan gaun yang tersedia untuk kegiatan : prosedur
aerosol, perawatan pasien dengan transmisi kontak yang lebih tinggi seperti
merujuk pasien dengan COVID-19.
c. Melaksanakan pengendalian lingkungan dan administratif dengan cara :
i. Menggunakan barrier / penghalang berupa jendela dari kaca atau
plastik di meja IGD, ruang triase, ruang informasi, dan ruang farmasi.
ii. Mengurangi jumlah pasien yang berkunjung ke rawat jalan.
iii. Mengurangi tenaga kesehatan yang tidak terlibat langsung dalam
perawatan pasien COVID-19.
iv. Melakukan kohorting pasien dan tenaga kesehatan
v. Memperpanjang lama penggunaan APD dengan cara menggunakan
APD tanpa melepas dan mengganti APD untuk merawat beberapa
pasien COVID-19 di dalam satu ruangan yang sama. Hal ini bisa
dilakukan apabila APD masih dalam keadaan baik dan bersih serta
tidak basah terkena cairan infeksius pasien.
vi. Memaksimalkan penggunaan telemedicine
vii. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk
mengenakan dan melepas APD
4. ALTERNATIF APD MASA KRISIS
Saat terjadi krisis persediaan APD di fasilitas pelayanan kesehatan maka
manajemen harus mengambil langkah untuk menyediakan alternatif APD
bagi petugas. Rekomendasi untuk alternatif APD sebagai pengganti jenis
APD yang tidak tersedia di Fasyankes yang disajikan dalam tabel berikut
bawah ini :
No.
1.
2.
Jenis APD
Alternatif
Sarung tangan
Sarung tangan rumah tangga yang tebal
Masker N95
✓ Masker N95 yang sekali pakai (disposable)
dapat dijadikan reuseable dengan
menggunakan pelindung wajah sampai
dagu atau melapisi nya masker bedah di
luar masker N95. Masker N95 dapat dibuka
dan di pasang kembali sebanyak 5 kali
selama 8 jam. Reuseable dapat dilakukan
kecuali setelah masker N95 ini
digunakan untuk tindakan aerosol
✓ Elastrometric respirator
✓ Powered Air-Purifying Respirators (PAPR)
3
Kaca mata
(Goggles)
✓ Kacamata(goggles) yang sekali pakai
(disposable) dapat digunakan kembali
(reuseable) setelah proses desinfektan
✓ Kacamata renang
4.
Facemask /
masker wajah
✓ Masker wajah diperpanjang lama
penggunaannya yang digunakan bersama
dengan pelindung wajah (face shield) kedap
airyang menutup hingga ke bawah dagu
✓ Masker kain apabila sudah tidak ada
sama sekali persediaan masker bedah
atau masker N 95 yang digunakan
bersama dengan pelindung wajah (face
shield) kedap air yang menutup hingga ke
bawah dagu.
5.
Penutup kepala
✓ Surgical hood
✓ Topi renang
✓ Topi hiking
6.
Jubah/ Gown
✓ Coverall yang dapat terbuat dari polyester
atau katun polyester yang menyediakan
perlindungan 360 derajat karena didesain
untuk menutup seluruh tubuh termasuk
kepala, belakang dan bawah kaki. Untuk
coverall jika menggunakan resleting didepan
maka harus di lapisi dengan kain atau
penutup yang dijahit
✓ Gaun panjang pasien yang dikenakan
dengan manset atau jubah laboratorium.
Keduanya harus dikombinasikan dengan
Apron Panjang
✓ Jas hujan sekali pakai (disposable) apabila
sudah tidak ada sama sekali persediaan
gaun isolasi, gaun bedah, dan coverall
7.
Sepatu pelindung
✓ Sepatu kets tertutup dengan pelindung
sepatu / shoe covers
Download