Skenario Kasus : Allo mahasiswa semester 1 jurusan keperawatan sedang belajar mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan, saat ini mereka sedang berdiskusi di kelompok SGD. Mereka membahas tentang etika keperawatan, profesional keperawatan yang harus memiliki kode etik dan isu etik dalam keperawatan seperti euthanasia, terminasi kehamilan dan supporting device. Allo sebagai calon perawat juga belajar tentang advokasi dan cara pengambilan keputusan etik. Anda sebagai mahasiswa keperawatan semester 1, bantulah Allo untuk menyelesaikan kasus tersebut. A. STEP 1 1. Supporting Device (Fransiska) 2. Terminasi Kehamilan (Kurnia Arditi) 3. Euthanasia (Arvid) 4. Kode Etik (Agnes) 5. Advokasi (Rukmoyo) 6. Isu Etik (Noke) 7. Kelompok SGD (Uria Putri) Jawaban : 1. Supporting Device a. Supporting Devince perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesehatan pada para perawat dalam melakukan praktek. ( Dian Septi Nova Wardani ) 2. Terminasi Kehamilan a. Teriminasi kehamilan Terminasi kehamilan atau aborsi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mengakhiri masa kehamilan sebelum waktunya ( Dian Septi Nova Wardani ) 3. Euthanasia a. Eutanasia adalah praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit, biasanya dilakukan dgn cara memberikan suntikan yang mematikan (Fransiska) b. Euthanasia merupakan tindakan membunuh tanpa rasa sakit (Arvid) 4. Kode Etik a. Kode etik adalah standar atau patokan kita dalam berperilaku sesuai profesinya (Rukmoyo) 5. Advokasi a. Advokasi suatu bentuk tindakan yang mengarah pada pembelaan, memberi dukungan, atau rekomendasi berupa dukungan aktif. (Agnes) b. Advokasi merupakan bentuk komunikasi persuasif (Uria Putri) 6. Isu Etik a. Isu etik adalah topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan aspek baik dan yang buruknya (Fransiska) b. Mayoritas individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang berkenaan dengan akhlak (Arvid) 7. Kelompok SGD a. SGD adalah small Grup Discussion... kelompok kecil yang anggotanya kurang dari 10 orang (Kurnia Arditi) B. STEP 2 : 1. Mengapa seorang perawat harus memiliki kode etik (Agnes) 2. Kriteria euthanasia (Kurnia Arditi) 3. Contoh kelompok SGD (Fransiska) 4. Contoh tindakan advokasi (Noke) 5. Bagaimana cara kita mengambil keputusan yang etik (Dian) 6. Kenapa perawat harus belajar advokasi (Uria Putri) 7. Contoh kode etik perawat (Rukmoyo) C. STEP 3 1. Mengapa seorang perawat harus memiliki kode etik a. Dengan kode etik tersebut, perawat dapat bertindak sesuai hukum atau aspek legal perawat. ... Karena kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku yang menjadikerangka kerja dalam membuat keputusan. ( Dian Septi Nova Wardani) Kesimpulan : Karena sikap kita sesuai dengan standar profesional keperawatan (Rukmoyo) 2. Kriteria euthanasia a. Kriteria eutanasia adalah seseorang yang sakitnya sudah tidak bisa disembuhkan, dan orang yang kemungkinan hidupnya kecil, contohnya org dengan penyakit kanker (Fransiska) Kesimpulan : Pasien mengidap penyakit yang sudah tidak bisa disembuhkan (Kurnia Arditi) 3. Contoh kelompok SGD a. Pembelajaran students centred learning,, seperti diskusi kelompok yang berangotakan kurang dari 10 orang gituu,, lalu di dampingi oleh 1 tutor,, seperti yang kita lakukan saat ini pbl (Noke) Kesimpulan : Diskusi kelompok kecil (Rukmoyo) 4. Contoh tindakan advokasi a. Contoh tindakan advokasi Memberi semangat atau motivasi ( Uria Putri ) b. Memertahankan dan melindungi hak-hak pasien, contoh hak nya adalah hak pelayanan yang sebaik-baiknya dan hak informasi atas penyakitnya (Fransiska) Kesimpulan : a. Advokasi merupakan pemberian semangat atau motivasi kepada pasien agar tidak putus asa (Arvid) b. Tindakan wajib yang harus dimiliki oleh perawat untuk mendukung pasiennya cepat sembuh, seperti memotivasi dan mendukung pasien (Fransiska) 5. Bagaimana cara kita mengambil keputusan yang etik a. Cara kita mengambil keputusan yang etik adalah dengan cara memperhatikan standar-standar kompetensi perawat yang ada dan keputusan bersama profesi kesehatan yang ada. (Rukmoyo) Kesimpulan : Dibicarakan bersama tenaga medis yang lain dan harus memperhatikan standar kompetensi keperawatan (Noke) 6. Kenapa perawat harus belajar advokasi a. Perawat harus belajar advokasi karena agar perawat bisa memberi dukungan kepada pasien yang merasa putus asa akan sakitnya. (Kurnia Arditi Sarasati) b. Karena dengan belajar advokasi, perawat dapat mengetahu dasar hukum keperawatan dan kesehatan (Rukmoyo) Kesimpulan : Untuk memberi pelayanan yang baik kepada pasien (Uria Putri) 7. Contoh kode etik perawat a. menerapkan kode etik perawat Keadilan, kejujuran, kemandirian, berbuat baik (Agnes) b. Perawat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan dengan individu, keluarga, dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan m Memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat. (Arvid) c. Contohnya kalo berbuat baik, perawat menasehati pasien jantung untk menerapkan program latihan untuk memperbaiki kesehatann kemandirian, memberi tau pasien bahwa keadaanya membaik atau sudah baik (Noke) Kesimpulan : a. Semua hal yang sesuai dengan standar kompetensi perawat (Rukmoyo) b. Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan atau pedoman bagi status perawat profesional yaitu dengan cara: Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat. (Arvid) D. STEP 4 (LO) : 1. Prinsip moral dan etika 2. Ethic of care 3. Kode etik keperawatan 4. Isu etik dalam praktik keperawatan 5. Advokasi 6. Pengambilan keputusan etik E. STEP 5 Prinsip Moral dan Etika Ethic of care Kode Etik Keperawatan Prinsip Etis Dalam Pengambilan Keputusan Dalam Konteks Keperawatan Isu Etik Dalam Praktik Keperawatan Advokasi Pengambilan keputusan etik