Uploaded by User64732

Strategi Pembelajaran

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena
pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia bagi
pembangunan
bangsa
mengembangkan
semua
dan
negara.
aspek
Pendidikan
kepribadian
adalah
manusia
suatu
yang
proses
mencakup
pengetahuannya, nilai dan sikapnya, serta keterampilannya. Untuk mewujudkan
generasi bangsa yang berkualitas maka dibutuhkan pendidik yang berkualitas
yang mampu memberikan ilmu nya kepada murid dengan baik dan benar.
Dalam hal ini kita perlu memperhatikan strategi pembelajaran baik didalam
kelas maupun diluar kelas. Sehingga, strategi ini dapat menjadi jalan pintas agar
proses belajar-mengajar berjalan dengan lancar dan ilmu yang disampaikan tidak
hanya terdengar sementara melainkan akan di ingat, serta dikemudian hari
mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, permasalahan
yang sering terjadi digolongan pelajar adalah mereka malas belajar, tidak
memperhatikan pengajar dan bahkan yang lebih parah mereka tak sungkan untuk
membolos. Jadi untuk mewujudkan
Strategi Pembelajaran ini
akan sangat
membantu kita agar tetap besemangat untuk mengikuti proses belajar-mengajar
karena memiliki cara yang unik agar kita tidak merasa bosan dan ilmu yang
disampaikan tetap terjaga didalam diri kita.
Dengan tercapainya tujuan pembelajaran maka dapat dikatakan bahwa guru
telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan itu dapat dilihat setelah diadakan
kegiatan evaluasi dengan beberapa tujuan pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan tujuan PBAS?
2. Bagaimana peran guru dalam implementasi PBAS?
3. Bagaimana penerapan PBAS dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan PBAS?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dan tujuan PBAS.
2. Mengetahui peran guru dalam implementasi PBAS.
3. Mengetahui penerapan PBAS dalam proses pembelajaran.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan PBAS.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan tujuan PBAS
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa
perpaduan antara aspek kognitif dan psikomotor secara seimbang. Dari kosnep tersebut ada
hal yang harus dipahami. PERTAMA, dipandang dari sisi proses pembelajaran ,PBAS
menekankan kepada aktivitas secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan
antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Oleh karena itu,
kadar PBAS tidah hanya bisa dilihat dari fisik saja, akan tetapi juga aktivitas mental dan
intelektual. KEDUA, dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang
seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual, sikap, dan psikomotorik.
Dari konsep diatas maka jelas bahwa pendekatan PBAS berbeda dengan proses
pembelajaran yang selama ini banyak berlangsung. Selama ini proses pembelajaran banyak
diarahkan kepada proses menghafalkan informasi yang disajikan guru. Ukuran keberhasilan
pembelajaran adalah sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran. Oleh karena itu
tidak heran kalau proses pembelajaran yang selama ini digunakan tidak memperhatikan
hakikat mata pelajaran yang disajikan.
Maka PBAS sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memperbaiki kualitas proses
belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan
kreatif, sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap yang dapat
menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri. Dengan kemampuan itu diharapkan
lulusan menjadi anggota masyarakat yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang
dicita citakan.
Sedangkan secara khusus pendekatan PBAS bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna. Artinya, melalui PBAS
siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga
bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya.
2
2. Mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, artinya melalui PBAS diharapkan
tidak hanya kemampuan intelektual saja yang berkembang, tetapi juga seluruh pribadi
siswa termasuk sikap dan mental.
2.2 Peran guru dalam implementasi PBAS
Kekeliruan yang kerap kali muncul adalah adanya anggapan bahwa dengan PBAS
peran guru semakin berkurang. Anggapan semacam ini tentu saja tidak tepat, sebab walaupun
PBAS didesain untuk meningkatkan aktivitas siswa, tidak berarti mengakibatkan kurangnya
peran dan tanggung jawab guru. Baik guru maupun siswa sama-sama harus berperan secara
penuh, oleh karena peran mereka sama-sama sebagai subjek belajar. Adapun yang
membedakannya hanya terletak pada tugas apa yang harus dilakukannya. Misalnya, ketika
siswa melakukan diskusi kelompok atau mengerjakan tugas, tidak berarti guru hanya diam
dan duduk dikursi sambil membaca koran. Akan tetapi secara aktif guru harus melakukan
kontrol dan memberi bantuan kepada siswa yang memerlukannya.
Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar
yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana memfasilitasi siswa agar siswa belajar. Oleh karena itu, penerapan PBAS
menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan
mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa .
Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, diantaranya :
1. Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai. Artinya tujuan pembelajaran tidak semata-mata
ditentukan oleh guru akan tetapi diharapkan siswa pun terlibat dalam menentukan dan
merumuskannya.
2. Menyusun tugas-tugas belajar siswa.
3. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
4. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang melakukannya.
5. Memberikan motivasi,mendorong siswa untuk belajar ,membimbing.
6. Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan
3
2.3 Penerapan PBAS dalam proses Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan,
seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan
masalah. Akan tetapi ada juga yang tidak bisa diamati, seperti kegiatan mendengarkan dan
menyimak. Kadar PBAS tidak harus ditentukan oleh aktifitas fisik semata, akan tetapi juga
ditentukan oleh non fisik seperti mental, intelektual, emosional.
a. Kadar PBAS Dilihat dari proses perencanaan
1. Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan indikator sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan serta pengalaman dan motivasi yang dimilki sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan kegiatan pembelajaran.
2. Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun rancangan pembelajaran.
3. Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan memilih sumber belajar yang
diperlukan.
4. Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran
yang akan digunakan.
b. Kadar PBAS dilihat dari proses pembelajaran
1. Adanya Keterlibatan siswa baik secara fisik,mental,emosional maupun intelektual
dalam setiap proses pembelajaran.
2. Siswa belajar secara langsung. Dalam proses pembelajaran secara langsung,konsep
dan prinsip diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba,
mengoperasikan, melakukan sendiri.
3. Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif.
4. Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber belajar yang
tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran.
5. Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti menjawab dan
mengajukan pertanyaan.
6. Terjadinya interaksi yang multi arah, baik antara siswa dengan siswa/guru dengan
siswa.
4
2.4 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan PBAS
a. Guru
Guru merupakan ujung tombak yang sangat menentukan keberhasilan penerapan
PBAS, karena guru merupakan orang yang berhadapan langsung dengan siswa. Ada
beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan PBAS dipandang dari sudut guru,
diantaranya:
 Kemampuan guru,
 Sikap professional guru, dan
 Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru.
b. Sarana Belajar
Keberhasilan implementasi PBAS juga dapat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana
belajar. Ketersediaan sarana itu meliputi:
 Ruang kelas,
 Media dan sumber belajar, dan
 Lingkungan belajar
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan uraian yang terdapat dalam makalah ini maka kami dapat menarik
kesimpulan bahwa, dalam implementasi PBAS guru tidak berperan sebagai satusatunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa,
akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar.
Untuk itu, PBAS menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu
meyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.
Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
bebarapa faktor, yaitu : faktor guru dan faktor sarana belajar.
6
Download