Analisis kebijakan pelaksanaan pendidikan…

advertisement
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP
NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA
(Integrasi dengan IPA Terpadu)
Siraj, M.Pd 1)
1
Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ketuntasan belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) pada pokok
bahasan vertebrata di SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara; dan (2)
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan model
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada tanggal 11-15 Februari 2014 di
kelas VII3 SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara. Teknik pengumpulan data
yang meliputi tahap persiapan dan pelaksaan. Alat pengumpulan data yang
digunakan adalah tes tertulis. Analisis data dihitung dengan menggunakan rumus
persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa (PBAS) dapat mentuntaskan belajar siswa pada pokok
bahasan vertebrata di SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara, dengan tingkat
ketuntasan individual 18 orang siswa, dan secara klasikal telah tuntas 75%; dan (2)
Aktivitas guru dan siswa telah mencerminkan keterlaksanaan penerapan model
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS). Hal ini dapat dilihat dari aktivitas
guru dalam membimbing siswa berkelompok, diskusi, dan membuat siswa dapat
dalam mempresentasi. Aktivitas siswa adalah siswa berdiskusi, mendiskusikan
permasalahan-permasalahan dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Kata Kunci: Ketuntasan, belajar, PBAS, vertebrata
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
55
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan
kimia. Pada sekolah menengah pertama IPA Terpadu merupakan IPA yang disajikan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, artinya siswa tidak belajar ilmu fisika,
biologi, dan kimia secara terpisah sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri,
melainkan semua diramu dalam kesatuan.
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Proses
pembelajaran biologi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan bertanggung jawab kepada lingkungan. Proses pembelajaran dalam biologi
bukan hanya penguasaan tentang fakta, akan tetapi juga proses penemuan yang baru.
Salah satu langkah awal bagi seorang anak mengenal dan memahami konsepkonsep tentang alam adalah membangun keahlian dan kemampuan berpikirnya
sehingga dapat berperan aktif menerapkan ilmunya dalam dunia teknologi.
Kemampuan ini dapat dilakukan melalui pengembangan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan. Siswa
bekerja memecahkan masalah yang memenukan sesuatu untuk dirinya, dan saling
mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya.
Penerapan pembelajaran berorientasi aktivitas pada siswa, dipandang sebagai
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa yang
optimal. Kegiatan pembelajaran seperti ini dapat memperoleh hasil belajar berupa
perpaduan antara aspek kognitif (intelektual), afektif (sikap), dan psikomotor
(keterampilan) secara seimbang. Sanjaya (2007:136) menyatakan, “Pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa (PBAS) adalah salah satu inovasi dalam memperbaiki
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
56
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
kualitas proses belajar mengajar, bertujuan membantu siswa agar bisa belajar mandiri
dan kreatif. Siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri”.
Dalam implementasi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS), guru
tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan
materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana
memfasilitasi siswa belajar. Oleh karena itu, pembelajaran berorientasi aktivitas
siswa (PBAS) menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu
menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 3 Sawang
Kabupaten Aceh Utara, bahwa dalam proses pembelajaran biologi menunjukkan
beberapa kendala, antara lain kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep biologi,
sehingga hasil belajar siswa tidak optimal. Salah satu strategi untuk menumbuhkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran biologi, adalah menggunakan strategi PBAS.
Dengan strategi ini diharapkan peningkatan aktivitas siswa dalam belajar biologi,
sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar mereka.
Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) merupakan strategi
pembelajaran yang didesain untuk membelajarkan siswa. Dalam pembelajaran
dengan menggunakan sistem ini siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, sehingga
proses pembelajaran ditekankan (berorientasi) pada aktivitas siswa. Ini membuktikan
bahwa proses pendidikan tidak hanya mengembangkan intelektual, tetapi mencakup
seluruh potensi yang dimiliki siswa.
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
57
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
Vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata, merupakan hewan yang
memiliki tulang belakang. Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki
rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala
hingga ekor. Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk
sumbu kerangka menggantikan notokord. Tulang punggung berfungsi sebagai
penyokong tubuh serta melindungi tali saraf.
Dalam implementasi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS), guru
tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan
materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana
memfasilitasi siswa belajar. Oleh karena itu, pembelajaran berorientasi aktivitas
siswa (PBAS) menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu
menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.
Adanya permasalahan ketidak tuntasan hasil belajar siswa, dituntut adanya
upaya untuk mengaktifkan siswa untuk ketuntasan belajar. Untuk menjawab
permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Ketuntasan Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) di SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh
Utara”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.
Apakah penggunaan model pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS)
dapat menuntaskan belajar siswa pada pokok bahasan vertebrata di SMP Negeri
3 Sawang Kabupaten Aceh Utara?
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
58
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
2.
Apakah aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mencerminkan
keterlaksanaan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS)?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa (PBAS) pada pokok bahasan vertebrata di SMP
Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara.
2. Mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran biologi melalui
penerapan model pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS).
METODE
Waktu dan Lokasi
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 11-15 Februari 2014 di kelas
VII3 SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara. Lokasi dilakukannya penelitian
ini adalah di SMP Negeri 1 Sawang yang beralamat Jalan Krueng Mane – Sawang
Desa Paya Rabo Kabupaten Aceh Utara.
Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui, yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan fenomena-fenomena dari hasil temuan lapangan
sesuai fokus permasalahan yang diteliti dan berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Populasi dan Sampel
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
59
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3
Sawang Kabupaten Aceh Utara. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII3
SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara yang berjumlah 24 orang siswa.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1.
Persiapan meliputi:
a) Menentukan kelas penelitian, yaitu kelas VII3
b) Menyusun soal untuk pemahaman pokok bahasan vertebrata.
c) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu pada pokok bahasan
vertebrata.
d) Menyusun RPP.
e) Menyusun LKS.
2.
Pelaksanaan meliputi:
a) Melakukan tes awal (pretes)
b) Melakukan proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS)
c) Melakukan tes akhir (posttes) pada kelas VII3 untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam memahami konsep vertebrata.
Alat dan Teknik Analisa Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tertulis. Untuk mengukur pemahaman siswa tentang konsep vertebrata digunakan
soal berbentuk multiple choise dengan jumlah soalnya sebanyak 20 buah, dan
jawabannya terdiri dari 4 (empat) pilihan yaitu a, b, c , dan d. Parameter yang diukur
dalam penelitian adalah kemampuan kompetensi siswa dengan model pembelajaran
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
60
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
berorientasi aktivitas siswa (PBAS) pada pokok bahasan vertebrata di SMP Negeri 3
Sawang Kabupaten Aceh Utara.
Metode Analisa Data
1.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dianalisis dengan menggunakan
persentase yang dikemukakan Sudijono (2005:43) yaitu:
P
f
x100%
N
Keterangan:
P
= persentase yang dicari.
f
= jumlah soal yang dijawab benar.
N = jumlah siswa seluruhnya.
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika telah
mencapai kompetensi > 60 % dan untuk ketuntasan klasikal jika dalam kelas
tersebut terdapat > 75 % siswa yang tuntas belajarnya.
2.
Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dianalisis
dengan menggunakan persentase yang dikemukakan Sudijono (2005:43) yaitu:
P
f
x100%
N
Keterangan:
P
= Angka persentase.
f
= Frekuensi aspek yang diamati.
N = Banyaknya aspek yang diamati.
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
61
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten
Aceh Utara adalah sebagai berikut.
1.
Ketuntasan belajar siswa
Ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa (PBAS) pada pokok bahasan vertebrata di SMP Negeri 3
Sawang Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
No
Sampel
Penelitian
Nilai Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
70
80
50
70
70
80
40
60
80
70
50
50
70
50
40
80
70
70
70
60
80
70
80
90
Nilai
Siswa
(%)
0,70
0,80
0,50
0,70
0,70
0,80
0,40
0,60
0,80
0,70
0,50
0,50
0,70
0,50
0,40
0,80
0,70
0,70
0,70
0,60
0,80
0,70
0,80
0,90
Ketuntasan
Belajar
(Individual)
T
T
TT
T
T
T
TT
T
T
T
TT
TT
T
TT
TT
T
T
T
T
T
T
T
T
T
Ketuntasan
Belajar
(Klasikal)
TT
T
TT
TT
TT
T
TT
TT
T
TT
TT
TT
TT
TT
TT
T
TT
TT
TT
TT
T
TT
T
T
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
62
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
Berdasarkan data Tabel 1.1, maka dapat diketahui bahwa:
1) Jumlah siswa yang tuntas secara individual adalah 18 orang siswa.
2) Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal adalah:
P
f
x100%
N
P
18
x100%
24
P  75%
Perolehan persentase nilai ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) pada pokok bahasan
vertebrata di SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara mengalami
peningkatkan.
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan adalah tindakan yang dilakukan
secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan
bijaksana. Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan kegiatan awalnya peneliti
menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada hari itu tentang vertebrata.
Selanjutnya penelitian membagi siswa kedalam kelompok-kelompok, membimbing
siswa menyusun tugas-tugas belajar, memberi informasi tentang kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan, mengerjakan LKS tentang ciri-ciri vertebrata,
memberi
bantuan
dan
pelayanan
kepada
siswa
yang
memerlukannya,
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya kedepan kelas dan memberi motivasi,
mendorong siswa untuk belajar dan mengajukan pertannyaan. Setelah proses
kegiatan belajar mengajar selesai guru memberikan soal evaluasi, tujuannya untuk
melihat kemampuan siswa tentang materi yang telah diajarkan.
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
63
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
2.
Aktivitas guru dan siswa
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berorientasi aktivitas siswa
(PBAS) pada pokok bahasan vertebrata di SMP Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh
Utara dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
No
Aktivitas Guru
1
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa
Menghubungkan pelajaran saat itu dengan pelajaran
sebelumnya
Guru menyampaikan materi pelajaran
2
3
7
Membimbing siswa duduk berkelompok,
mendiskusikan bahan pelajaran
Membimbing masing-masing kelompok dalam
mendiskusikan permasalahan-permasalahan
Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil
diskusi
Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
8
Guru memberikan evaluasi belajar kepada siswa
4
5
6
RPP-1
(Waktu)
RPP-2
(Waktu)
7,7
7,7
7,7
8,8
10
8,8
21,1
21,1
15,6
18,8
16,6
18,8
11,1
6,6
10
8,8
Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa waktu yang digunakan oleh guru pada
RPP-1 dan RPP-2, yaitu sebagai berikut:
1) Waktu yang digunakan oleh guru pada RPP-1 adalah membimbing siswa
duduk berkelompok, mendiskusikan bahan pelajaran (21,1%), membimbing
masing-masing kelompok dalam mendiskusikan permasalahan-permasalahan
(15,6%), dan membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi
(16,6%).
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
64
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
2) Waktu yang digunakan oleh guru pada RPP-2 adalah membimbing siswa
duduk berkelompok, mendiskusikan bahan pelajaran (21,1%), membimbing
masing-masing kelompok dalam mendiskusikan permasalahan-permasalahan
(18,8%), dan membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi
(18,8%).
Tabel 1.3 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
No
Aktivitas Siswa
RPP-1
(Waktu)
RPP-2
(Waktu)
5,8
5,9
6,5
5,8
7,9
5,8
3
Menuliskan tujuan pembelajaran dan menanggapi
memotivasi guru
Dapat menghubungkan pelajaran saat itu dengan
pelajaran sebelumnya
Mendengar dan mencatat materi pelajaran
4
Siswa dalam kelompok dan berdiskusi
22,8
23,5
5
Mendiskusikan permasalahan-permasalahan
20,6
22,1
6
Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
19,1
20,6
7
Membuat kesimpulan
6,6
6,8
8
Mengerjakan evaluasi
10,3
9,5
1
2
Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa waktu yang digunakan oleh siswa pada
RPP-1 dan RPP-2, yaitu sebagai berikut:
1) Waktu yang digunakan oleh siswa pada RPP-1 adalah siswa dalam kelompok
dan berdiskusi (22,8%), mendiskusikan permasalahan-permasalahan (20,6%),
dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (19,1%).
2) Waktu yang digunakan oleh siswa pada RPP-2 adalah siswa dalam kelompok
dan berdiskusi (23,5%), mendiskusikan permasalahan-permasalahan (22,1%),
dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (20,6%).
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
65
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
B. Pembahasan
1.
Ketuntasan belajar siswa
Pada penelitian ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tes yang diberikan
pada akhir pertemuan. Tes akhir yang diberikan berisi semua materi yang telah
dipelajari selama dua kali pertemuan dengan soal tertulis yang berjumlah 20 soal
dalam bentuk tes objektif. Berdasarkan Tabel 1.1 hasil tes diperoleh siswa yang tidak
tuntas secara individu dengan nilai yang diperoleh kurang dari 60 dengan persentase
(2,8%) dan siswa yang tuntas belajarnya secara individu berjumlah 18 siswa dengan
nilai yang diperoleh 60 keatas dengan persentase (97,2%), ketuntasan belajar siswa
secara klasikal termasuk dalam katagori tuntas. Kriteria ketuntasan menimal di SMP
Negeri 3 Sawang Kabupaten Aceh Utara adalah 60 untuk konsep vertebrata.
Angka tersebut di atas menunjukkan bahwa pembelajaran konsep vertebrata
dengan menggunakan model pembelajaran berorientasi aktivitas siswa adalah tuntas,
yang mana seorang siswa dipandang tuntas belajar jika siswa mampu menyelesaikan,
menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran menimal 60 dari seluruh
tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2007:135) “Penerapan
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) bertujuan untuk membentuk siswa
yang cerdas sekaligus siswa yang memiliki sikap positif dan secara motorik
terampil”.
Peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada pretes dan postes
serta tingkat ketuntasan soal yaitu:
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
66
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
1) Jumlah siswa yang tuntas secara individual adalah 18 orang siswa. Tidak
tuntasnya keseluruh siswa karena tingkat kemampuan dan pemahaman
siswa terhadap soal yang diberikan guru berbeda.
2) Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal adalah 75%. Penggunaan model
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) dapat menuntaskan
belajar siswa pada pokok bahasan vertebrata di SMP Negeri 3 Sawang
Kabupaten Aceh Utara. Hal ini seseuai dengan kriteria ketuntasan yang
ditetapkan, yaitu: Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan
individual) jika telah mencapai kompetensi > 60 % dan untuk ketuntasan
klasikal jika dalam kelas tersebut terdapat > 75 % siswa yang tuntas
belajarnya.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila terdapat interaksi
yang baik antara guru dan siswa. Pada proses pembelajaran guru harus dapat
menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam pembelajaran, yang disesuaikan
dengan karakteristik materi yang akan di sampaikan, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara optimal. Proses pembelajaran dapat dikatakan optimal apabila
terdapat keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang akan berdampak
pada hasil penguasaan konsep yang tinggi sehingga proses pembelajaran dapat
berkualitas, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
Tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah
berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar di ketahui setelah
di adakan dengan seperangkat item soal. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar
mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
67
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dapat diketahui melalui hasil
penguasaan konsep.
Dalam kegiatan belajar mengajar biologi dengan penerapan model
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) pada pokok bahasan vertebrata,
guru lebih banyak membimbing siswa baik secara individu maupun secara kelompok
sehingga dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa.
2.
Aktivitas guru dan siswa
Berdasarkan hasil analisis data terhadap aktivitas guru dan siswa, diperoleh
gambaran bahwa pembelajaran yang berlangsung sudah berpusat pada siswa. Hal ini
ditunjukkan pada aktivitas siswa 23,5% waktu untuk berdiskusi, dan guru hanya
bertindak sebagai pembimbing dalam membantu siswa memahami materi
pembelajaran. Menurut Dharma (2008:25) agar guru berperan sebagai pembimbing
yang baik “Guru harus mamahami dan terampil dalam merencanakan, baik
merencakan tentang tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai, maupun
merencakan proses pembelajaran”.
Secara keseluruhan aktifitas guru selama proses pembelajaran berlangsung
pada RPP-1 dan RPP-2, yaitu sebagai berikut:
1) Waktu yang digunakan oleh guru pada RPP-1 adalah membimbing siswa
duduk
berkelompok,
membimbing
mendiskusikan
masing-masing
bahan
kelompok
pelajaran
dalam
(21,1%),
mendiskusikan
permasalahan-permasalahan (15,6%), dan membimbing siswa dalam
mempresentasikan hasil diskusi (16,6%).
2) Waktu yang digunakan oleh guru pada RPP-2 adalah membimbing siswa
duduk
berkelompok,
mendiskusikan
bahan
pelajaran
(21,1%),
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
68
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
membimbing
masing-masing
kelompok
dalam
mendiskusikan
permasalahan-permasalahan (18,8%), dan membimbing siswa dalam
mempresentasikan hasil diskusi (18,8%).
Secara keseluruhan aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
pada RPP-1 dan RPP-2, yaitu sebagai berikut:
1) Waktu yang digunakan oleh siswa pada RPP-1 adalah siswa dalam
kelompok dan berdiskusi (22,8%), mendiskusikan permasalahanpermasalahan (20,6%), dan mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas (19,1%).
2) Waktu yang digunakan oleh siswa pada RPP-2 adalah siswa dalam
kelompok dan berdiskusi (23,5%), mendiskusikan permasalahanpermasalahan (22,1%), dan mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas (20,6%).
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) dapat
mentuntaskan belajar siswa pada pokok bahasan vertebrata di SMP Negeri 3
Sawang Kabupaten Aceh Utara, dengan tingkat ketuntasan individual 18 orang
siswa, dan secara klasikal telah tuntas 75%.
2. Aktivitas guru dan siswa telah mencerminkan keterlaksanaan penerapan model
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS). Hal ini dapat dilihat dari
aktivitas guru dalam membimbing siswa berkelompok, diskusi, dan membuat
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
69
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
siswa dapat dalam mempresentasi. Aktivitas siswa adalah siswa berdiskusi,
mendiskusikan permasalahan-permasalahan dan mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas.
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
70
Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi)
Vol. 1, No. 1, Maret-Agustus 2014, hlm. 55-71
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Z. 2004. Biologi Untuk SMP dan MTs. Pustaka Tunggal: Banda Aceh.
Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dharma, S. 2008. Proses Pembelajaran di Kelas, Laboratorium, dan di Lapangan.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
2008. Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Djamarah, dkk. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Mariana, I Made Alit dan Wandy Praginda. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA.
Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program
Bermutu.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soejanto, A. 2000. Psikologi Umum. Jakarta: Aksara Baru.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Supriatno. 2004. Biologi 1 untuk SMP dan MTs. Banda Aceh: Dinas Pendidikan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Syamsuri, I. 2007. IPA Biologi Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Penerapan Pembelajaran Berorientasi Siswa |
71
Download