MODERNISASI TURKI UTSMANI BERUJUNG KEHANCURAN KE KHALIFAHAN TERAKHIR 2019 Muhammad Khidir Baihaqi Universitas PGRI Yogyakarta email: [email protected] Abstrak: At the end of the 18th century, before the outbreaks of upheaval caused by the French Revolution, Ottoman Work largely consisted of: the Balkan countries (with modern states, or old states, Yugoslavia, Albania, Greece, Bulgaria, and most of Romania), Anatolia (modern-day Turkey), Lebanon, Jordan, Israel, Iraq, Kuwait, parts of Saudi Arabia, Egypt, Libya, Tunisia and Algeria). In most of his power, the Sultan's real power was indeed very minimal, and in certain parts (North Africa, while in Arabia) there was practically none. There is no reliable estimate of the reduced number of population and the amount is not small, in fact the lack of human resources. After part of Europe was recaptured, the Ottoman Turks began to show a decline, and modernization was carried out during the time of Sultan Salim III, which continued until Sultan Mahmud II, Sultan Hamid II's period Modernization ended because the Sultan was eroded by his own people. Keywords: Real, Estimate, Reduced, eroded Di akhir abad ke- 18, sebelum meletusnya pergolakan-pergolakan yang di akibatkan oleh Revolusi Prancis, Kerjaaan Utsmani secara garis besar terdiri atas: negara-negara Balkan ( dengan negara-negara mpdern, atau negara-negara lama, Yugoslavia, Albania, Yunani, Bulgaria, dan sebagian besar Rumania), Anatolia (Turki di zaman Modern), Libanon, Yordania, Israel, Irak, Kuwait, beberapa bagian Saudi Arabia, Mesir, Libya, Tunisia, dan Aljazair). Dalam sebagian besar kekuasaannya, kekuatan riil Sultan memang amat minim, dan di beberapa bagian tertentu (Afrika Utara, semenananjung Arabia) praktis tidak ada. Tidak ada estimasi yang Andal tetang jumlah penduduk yang berkurang dan jumlahnya tidak sedikit, sebetulnya kurangnya sumber daya manusia. Setelah sebagian wilayahnya Eropa direbut kembali Turki Utsmani mulai menunjukan penurunan, dan dilakukan Modernisasi pada masa Sultan Salim III berlanjut hingga Sultan Mahmud II yang berusaha mengambil kembali pemerintahan yang akhirnya pada masa Sultan Hamid II Modernisasi berakhir karena dikudetakannya Sultan oleh rakyatnya sendiri. Keywords: rill, Estimasi, Andal, Dikudetakan PENDAHULUAN Turki Ustmani adalah kerajaan yang awalnya terletak di Sogut lalu pindah ke Bursa, Andrianopel yang akhirnya menetap di Konstatinopel sebagai ibu kotanya. Nama Konstatinopel ibu kota Byzantium kemudian berubah menjadi istanbul hingga sekarang. Awalnya daerah ini adalah kekuasaan milik romawi, setelah kaisar Mahmud II berhasil menalukan Konstatinopel yang pada akhirnya berubah menjadi kesultanan, Negaranegara Eropa menyebutkan bahwa Otoman Empires ( Kekaisaran Otoman). Wilayah kekuasaannya terus berkembang seiring bergantinya pemerintahnya.1 Puncak kejayaan Turki Ustmani pada masa Sultan Sulaiman Agung pada abad 16 dan 17 yang cakupan wilayahnya hingga Eropa, Afrika dan Asia. Wilayah yang dikuasai Turki Utsmani di Eropa (Albania, Azerbaijan, Bosnia, Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Siprus, Yunani, Georgia, Rusia, Rumania, Montenegro, Slovenia, Serbia, Ukrania, Slovenia, Moldova, dan sebagian spanyol.) Afrika (Libya, Sudan, Tunisia, Aljazair, Somalia, Mesir dan lain-lain) Asia (Yaman, Irakiran, Palestina, Saudi Arabia, Kuwait, Bahrain, Suriah, Oman, Qatar, Lebanon. Dan lain-lain termasuk Indonesia.) Turki Utsmani mulai berkurang, pada Abad 18 Turki Utsmani melakukan modernisasi yang dimana mereka mengubah bagian pemerintah untuk dipilihnya pemerintah baru yang mereka anggap tidak bisa menjadi bagian dari pemerintah Turki Utsmani. Akibat kemunduran yang terjadi perkembangan Ekonomi dan Keuangan Turki Utsmani terjadi Krisis keuangan yang permanen. Perang, awalnya adalah sumber pendapatan penting yang mereka jadikan industri utama kerajaan Turki Utsmani akhirnya menjadikan sebuah kerugian baru bagi mereka.2 lalu muncul kaum baru bernama kaum ayan mereka orang yang sangat berpengaruh dan asal usul mereka sangat beragam kebanyakan mereka adalah orang-orang Eropa yang datang ke Utsmani untuk membangun Industri dan menstimulasi peningkatan kebutuhan produk-produk contohnya adalah kapas. Kapas mereka tanam dan mereka ekspor ke luar negeri, Utsmani juga melakukan ekspor babi ke Prancis dan Austria. Menjelang 1800an Kerajaan Utsmani dalam Politik Internasional mengalami pelemahan secara perlahan-lahan dan yang membuat para bangsa dari Eropa barat melakukan pengulian di negara ini.3 Turki Utsmani melakukan Orde Baru pada masa Sultan Salim III pada tahun 1789-1807 alasan dilakukan Orde baru karena perubahan yang berlangsung cepat yang sebagian besar aspeknya dalam satu atau lain hal berkaitan dengan perubahan hubungan antara Kerajaan Utsmani dengan Eropa. Penguasa pertama yang memprakarsai perubahan-perubahan ini adalah Sultan Salim III, yang menaiki tahta kerajaan pada tahun 1789 bahkan sebelum naik tahta, dia sudah menunjukanperhatiannya pada dunia luar istana dan Eropa.4 Setelah terjadi Modernsasi munculah sebuah gerakan yang bernama Turki Muda gerakan ini adalah gerakan yang sebagian besar menolak sistem pemerintahan Turki Utsmani pada zaman itu, bahkan ada yang berasal dari kalangan bangsawan sendiri, tokoh Turki Muda diantaranya: Ahmed Riza,Mehmed Murad dan Pangeran Sabahuddin5. Ahmed riza ayahnya adalah mantan Anggota Parlemen Injiliz Ali, Mehmed Murad adalah pemuda yang mencoba memberikan nasihat pada sultan tetapi ditolak dan Pangeran Sabahuddin dia adalah cucu Sultan Mahmud II dan keponakan Sultan Hamid.II, KEMUNDURUAN TURKI UTSMANI Setelah beberapa abad kerajaan Turki Utsmani memberikan sumbangsih sejarah sebagai kerajaan Islam yang cukup besar wilayahnya yang pernah menguasai sebagian belahan dunia setelah Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah, Kerajaan ini mengalami banyaksekali kemunduran dalam segala bidang.5 Baik dalam hal ekonomi, kebudayaan, bahkan militer. Kemunduran Kerajaan turki Utsmani mulai tampak setelah meninggalnya Sultan Sulaiman al Qanuni tahun 974 H/1566 M. Karena Kerajaan Turki adalah kerajaan besar maka kemunduran ini tidak terjadi cepat namun perlahan tapi pasti. Beberapa sebab kemunduran tersebut karena: 1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas, administrasi pemerintahan bagi suatu negara yang amat luas wilayahnya sangat rumit dan kompleks, sementara administrasi pemerintahan kerajaan Utsmani tidak beres. Di pihak lain penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas sehingga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot banyak, potensi yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun negara. 2. Heterogenitas penduduk, sebagai kerajaan besar Turki Usmani menguasai wilayah yang amat luas mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Siria, Hijaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika; di Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria; di Rumania di Eropa. Wilayah yang luas itu didiami oleh penduduk yang beragam baik dari segi agama, ras, etnis, maupun adat istiadat. Untuk mengatur penduduk yang beragam dan tersebar di wilayah yang luas itu diperlukan suatu organisasi pemerintah yang teratur. 3. Kelemahan para penguasa, sepeninggal Sulaiman al-Qanuni kerajaan Utsmani diperintah oleh sultan-sultan yang lemah, baik dalam kepribadian terutama dalam kepemimpinannya. Akibatnya pemerintahan menjadi kacau. Kekacauan itu tidak pernah dapat diatasi secara sempurna bahkan semakin lama semakin semakin parah. 4. Budaya pungli. Pungli merupakan perbuatan yang sudah umum terjadi dalam kerajaan Uthmani. Setiap jabatan hendak diraih oleh seseorang harus di bayar dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut. Berjangkitnya budaya pungli ini mengakibatkan dekadensi moral kian merajalela yang membuat pejabat semakin rapuh. 5. Pemberontakan tentara Jenissari, kemajuan ekspansi kerajaan Utsmani banyak ditentukan oleh kuatnya tentara Jenissari. Dengan demikian dapat dibayangkan bagaimana kalau tentara ini memberontak. Pemberontakan tentara Jenissari terjadi sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1525 M,1632 M, 1727 M, dan 1826 M 6. Merosotnya ekonomi, akibat perang yang tak pernah berhenti perekonomian negara merosot. Pendapatan berkurang sementara belanja negara sangat besar termasuk untuk biaya perang. 7. Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi kerajaan Utsmani kurang berhasil dalam pengembangan ilmu kekuatan militer. Kemajuan militer yang tidak diimbangi oleh kemajuan dan teknologi menyebabkan kerajaan ini tidak sanggup mengahadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju. Sedangkan Syafiq Mughni memaparkan bahwa kemunduran Turki pada abad ke XVII terjadi karena kemerosotan kondisi sosial ekonomi dengan 3 sebab: pertama, ledakan jumlah penduduk Perubahan mendasar terjadi pada jumlah penduduk kerajaan sebagaimana terjadi pada struktur ekonomi dan keuangan. Penduduk Turki bertambah dua kali lipat dari sebelumnya.6 Kedua, lemahnya Perekonomian dalam Negeri. Kebijakan perekonomian dalam negeri Turki dihadapkan pada kebijakan perekonomian baru yang didengungkan negaranegara Eropa membuat perekonomian turki semakin terpuruk dan ditinggal relasinya.7 Ketiga, munculnya Kekuatan Eropa. Munculnya kekuatan Politik baru di daratan Eropa dapat dianggap secara umum sebagai faktor yang mempercepat keruntuhan kerajaan Turki Utsmani.8 MASA SULTAN SALIM III BERKUASA Pembeharuan pertama dilaksanakan saat Sultan Salim III mulai berukasa 1789 1807 Masehi, pembeharuan itu dinamai Nizam-i Cedid pada masa ini dibentuk Militer keamanan negara untuk menghadapi musuh eksternal (terutama Rusia) dan internal. Selain militer Sultan Salim III juga memperkuat korps dan perpajakan negara9. Tetapi pembaharuan ini tidak di setujui oleh para ulama dan tentara Militer Janissari, para ulama beranggapan bahwa Sultan Salim III terkena pengaruh Perancis KEPEMIMPINAN SULTAN ABDUL HAMID II HINGGA DIKUDETA Kemunduran Turki Utsmani menunjukan bahwa negara yang awalnya berjaya pasti mengalami kemunduran yang tidak bisa diketahui kapan mundurnya entah selang beberapa tahun atau pun berabad. Faktor wilayah kekuasaan yang menunjukan kemunduran Turki Utsmani awalnya memiliki wilayah yang bisa dibilang cukup luas dan yang akhirnya harus diambil alih oleh negara lain contohnya Rusia akibat kalah perang dengan Rusia Utsmani harus meberikan salah satu wilayahnya Bosnia, Sebia dan Hugary yang pada akhirnya Bosnia harus dikembalikan kepada Rusia. Bukan hanya perang, menurunya perekonomian, pemberontakan. 1. Menurunya Perekonomian Turki Utsmani menurun karena sebagian kas negara digunakan untuk biaya perang terutama perang Eropa dimana Turki Utsmani berhasil mengambil sebagian wilayah Eropa yang menjadi bagian kekuasaanya. Wilayah kekuasaan yang luas dan sulit di kendalikan oleh pemerintah pusat mengakibatkan perekonomian nya tidak stabil. 2. Pemberontakan Tentara Jennisari Temtara Jennisari adalah tentara elite Turki Utsmani yang dibentuk oleh pemerintah Turki Utsmani pada masa itu KESIMPULAN Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan menggambarkan jawaban dari hipotesis dan/atau tujuan penelitian atau temuan yang diperoleh. Kesimpulan bukan berisi perulangan dari hasil dan pembahasan, tetapi lebih kepada ringkasan hasil temuan seperti yang diharapkan di tujuan atau hipotesis. Saran menyajikan hal-hal yang akan dilakukan terkait dengan gagasan selanjutnya dari penelitian tersebut. DAFTAR PUSTAKA Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam teks artikel harus didaftarkan di bagian Daftar Pustaka. Daftar Pustaka harus berisi pustaka-pustaka acuan yang berasal dari sumber primer (jurnal ilmiah dan berjumlah minimum 80% dari keseluruhan daftar pustaka) diterbitkan 10 (sepuluh) tahun terakhir. Setiap artikel paling tidak berisi 10 (sepuluh) daftar pustaka acuan. Penulisan Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley, Zotero, atau lainnya. Format penulisan yang digunakan di Cendekia (Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan) adalah sesuai dengan format Chicago Manual of Style (CMS),