ASKEP GADAR TRAUMA THORAX Kelompok 7: Annisa Azzahra Mega Srfi Mulyani Nur Khalifah Rahmawati Paonganan Trauma thoraks adalah trauma yang mengenai dinding toraks yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada pada organ didalamnya, baik sebagai akibat dari suatu trauma tumpul maupun oleh sebab trauma tajam. http://poltekkesjakarta1.ac.id/images/article/35IMG_5456.JPG Trauma pada toraks dapat dibagi 2 yaitu oleh karena trauma tumpul 65% dan trauma tajam 34.9 % (Ekpe & Eyo, 2014). • Penyebab trauma toraks tersering adalah kecelakaan kendaraan bermotor (63-78%) (Saaiq, et al., 2010). Dalam trauma akibat kecelakaan, ada lima jenis benturan (impact) yang berbeda, yaitu depan, samping, belakang, berputar, dan terguling (Sudoyo,2010). Etiologi Patofisiologi Trauma toraks mempengaruhi strukur - struktur yang berbedadari dinding toraks dan rongga toraks. Toraks dibagi kedalam 4 komponen, yaitudinding dada, rongga pleura, parenkim paru, dan mediastinum. Dalam dindingdada termasuk tulang tulang dada dan otot - otot yang terkait (Sudoyo,2009). Pathway Word MANIFESTASI KLINIS Temponade jantung • Trauma tajam didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus jantung • Gelisah • Pucat, keringan dingin • Pekak jantungmelebar • Bunyi jantungmelemah • Terdapat tanda-tanda paradoxical pulsepressure • ECG terdapat low Voltage seluruh lead • Perikardiosentesis kuluar darah (FKUI:2005) MANIFESTASI KLINIS Hematothorax • Pada WSD darah yang keluar cukup banyak dari WSD • Gangguan pernapasan (FKUI:2005) Pneumothoraks • Nyeri dada mendadak dan sesaknapas • Gagal pernapasan dengansianosis • Kolapssirkulasi • Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas yang terdapat jauh atau tidak terdengar samasekali • Pada auskultasi terdengar bunyi klik Manajemen awal untuk pasien trauma toraks tidak berbeda dengan pasien trauma lainnya dan meliputi ABCDE • Pemeriksaan primary survey dan pemeriksaan dada secara keseluruhan harus dilakukan. • Apnea, syok berat, dan ventilasi yang inadekuat merupakan indikasi utama untuk intubasi endotrakeal darurat. Resusitasi cairan intravena merupakan terapi utama dalam menangani syok hemoragik. http://nursinginformatic.files.wordpress.com/2011/03/100_1846.jpg Lanjutan… • Ventilator harus digunakan pada pasien dengan hipoksemia, hiperkarbia, dan takipnea berat atau ancaman gagal napas (Hudak, 2011). • Pasien dengan tanda klinis tension Pneumotoraks harus segera menjalani dekompresi dengan torakosentesis jarum dilanjutkan dengan torakostomi tube. http://nursinginformatic.files.wordpress.com/2011/03/100_1846.jpg Komplikasi Kontusio dan hematoma dinding toraks Fraktur kosta Flail chest Fraktur sternum http://nursinginformatic.files.wordpress.com/2010/06/dsc07069.jpg ASKEP WORD DOC.