KEARIFAN LOKAL DENGAN NILAI PANCASILA Membahas tentang kearifan lokal yang memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai Pancasila, saya teringat dengan tradisi dari budaya Melayu di Kalimantan Barat yang sangat erat kaitannya dengan salah satu nilai di dalam Pancasila, yaitu tradisi saprahan. Saprahan sendiri merupakan tradisi yang masih dilestarikan turun temurun dari zaman dahulu hingga sekarang. Tradisi ini merupakan kegiatan makan bersama-sama kelompok dalam suatu acara atau acara mengundang tamu. Hidangan lauk pauk akan disajikan pada tempat dinamakan baki atau menggunakan daun pisang untuk disantap bersama-sama kelompok dengan duduk bersila di atas tikar. Sajian disantap tidak menggunakan sendok melainkan menggunakan tangan. Saprahan sendiri memiliki makna yang melambangkan kebersamaan dan rasa gotong royong. Hal ini mengingatkan saya pada sila ke tiga dalam Pancasila yaitu persatuan seluruh rakyat Indonesia. Karena pada saprahan, semua orang akan berkumpul bersama, menyiapkan hidangan dengan bergotong royong, duduk di lantai bersama-sama tanpa membeda-bedakan kasta dan golongan. Hidangan masakan yang disajikan untuk saprahan juga tidak ada perbedaan, semua golongan mendapatkan makanan yang sama, mencerminkan nilai sila ke lima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.