STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS Disampaikan pada: Pelatihan Pelayanan Kefarmasian Bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Berbasis E-Learning Direktorat Pelayanan Kefarmasian 2020 1 Tujuan Pembelajaran • Tujuan Umum: • Memahami Permenkes No. 74/2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas • Tujuan Khusus: • Memahami pengertian pelayanan kefarmasian • Memahami konsep Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas • Memahami peran apoteker dalam melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar pelayanan kefarmasian • Memahami fungsi pelaporan yanfar sebagai tools untuk pengendalian mutu yanfar 2 Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian adalah • suatu pelayanan langsung • bertanggung jawab kepada pasien • berkaitan dengan Sediaan Farmasi • dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian harus sesuai dengan standar (PP No. 51/2009 ttg Pekerjaan Kefarmasian) 3 • Kegiatan pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. • Pelayanan Kefarmasian berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). • Apoteker berkolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan outcome terapi obat dalam menjamin keselamatan pasien. 4 Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas • merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. • harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai: pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. 5 Standar Pelayanan Kefarmasian Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas sesuai ketentuan pada Permenkes 74/2016 6 Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bertujuan untuk • meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian; • menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; • melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) 7 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai D I D U K U N G Pelayanan Farmasi Klinis O L E H STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SUMBER DAYA KEFARMASIAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN • Monitoring • Evaluasi 8 Peran Tenaga Farmasi di Puskesmas • Pengelolaan Obat dan BMHP • Pelayanan Farmasi Klinik • Peran serta di masyarakat dalam upaya Promotif dan Preventif Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP Tujuannya • menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional, • meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, • mewujudkan sistem informasi manajemen, • melaksanakan pengendalian mutu pelayanan. 10 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP Perencanaan Pengadaan/ Permintaan Pengendalian Pendistribusian Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Penerimaan Penyimpanan 11 Pelayanan Farmasi Klinik pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat Pelayanan Informasi Obat Konseling Visite (khusus Puskesmas rawat inap) pemantauan dan pelaporan efek samping Obat Pemantauan terapi Obat Evaluasi penggunaan Obat 12 PIS-PK Keluarga mengikuti KB Peran Apoteker Puskesmas Pada Public Health Ibu bersalin di faskes Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan Peran Apoteker Agent Of Change (AoC) Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Penderita TB Paru berobat sesuai standar Penderita hipertensi berobat teratur Pembina Keluarga Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan Tidak ada anggota keluarga yang merokok Keluarga mempunyai akses thd air bersih Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 13 Penerapan Standar dalam Kondisi Pandemi Penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui telemedicine dapat dilakukan selama Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Apoteker melaksanakan pelayanan obat dalam telemedicine sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian. Pelayanan farmasi klinik (contohnya PIO, konseling, MESO) dapat dilaksanakan secara daring untuk meningkatkan keselamatan pasien.Penyerahan obat dapat dilakukan melalui jasa pengantaran dengan memenuhi ketentuan. 14 Sumber Daya Kefarmasian Sumber Daya Manusia - Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Apoteker penanggungjawab, dibantu oleh Apoteker lain dan/atau TTK sesuai kebutuhan - Jumlah kebutuhan Apoteker dan tenaga kefarmasian lain dihitung berdasarkan analisis beban kerja - Apoteker dan TTK harus Memenuhi syarat adminstratif berupa STR dan SIP 15 Peningkatan Mutu SDM Kefarmasian • Setiap tahun dapat dilakukan penilaian kinerja tenaga kefarmasian yang disampaikan kepada yang bersangkutan dan didokumentasikan secara rahasia. Hasil penilaian kinerja ini akan digunakan sebagai pertimbangan untuk memberikan penghargaan dan sanksi (reward and punishment). • Semua tenaga kefarmasian di Puskesmas harus selalu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam rangka menjaga dan meningkatkan kompetensinya. • Upaya peningkatan kompetensi tenaga kefarmasian dapat dilakukan melalui pengembangan profesional berkelanjutan, Pendidikan dan pelatihan. 16 Sarana dan Prasarana Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian diPuskesmas dilaksanakan pada unit pelayanan berupa ruang farmasi Ruang farmasi harus memenuhi fungsi: - Ruang penerimaan resep - Ruang Pelayanan resep - Ruang Penyerahan obat - Ruang Konseling - Ruang Penyimpanan Obat dan BMHP - Ruang Arsip 17 Ruang Farmasi Istilah ‘ruang’ di sini tidak harus diartikan sebagai wujud ‘ruangan’ secara fisik, namun lebih kepada fungsi yang dilakukan. Bila memungkinkan, setiap fungsi tersebut disediakan ruangan secara tersendiri. Jika tidak, maka dapat digabungkan lebih dari 1 (satu) fungsi, namun harus terdapat pemisahan yang jelas antar fungsi. 18 Pengorganisasian • Harus menggambarkan uraian tugas, fungsi, dan tanggung jawab hubungan koordinasi di dalam maupun di luar pelayanan kefarmasian • Ditetapkan oleh Pimpinan Puskesmas 19 Pengendalian Mutu Pelayanan Kefarmasian Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait Obat atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan atau kesalahan pengobatan/medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien (patient safety). Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian terintegrasi dengan program pengendalian mutu pelayanan kesehatan Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan. 20 Kegiatan Pengendalian Mutu Pelayanan kefarmasian terdiri dari: • Monitoring pemantauan untuk memastikan aktivitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan • Evaluasi untuk menilai hasil capaian pelaksanaan pelayanan kefarmasian. 21 Tindak Lanjut Pengendalian Mutu Pelayanan Kefarmasian • Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian • Melakukan perbaikan kualitas pelayanan • Meningkatkan kualitas pelayanan 22 Contoh kegiatan pengendalian mutu 1. MANAJEMEN FARMASI Pengendalian Obat Rusak dan Kadaluarsa Pengendalian Ketersediaan Obat 2. PELAYANAN FARMASI KLINIK Waktu tunggu pelayanan resep Kejadian terkait patient safety (KNC, KTD) Data Pelayanan Konseling 23 Pelaporan Pelayanan Kefarmasian Kesimpulan Terima Kasih 26