Uploaded by User62811

Tata Artistik

advertisement
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
MANAJEMEN ARTISTIK
A. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 4 peserta diharapkan mampu:
1. menjelaskan tentang manajemen artistik;
2. menjelaskan tugas dan fungsi sutradara atau konseptor;
3. menjelaskan tugas dan fungsi pimpinan artistik;
4. menjelaskan tugas dan fungsi stage manager;
5. menjelaskan tugas dan fungsi tata panggung;
6. menjelaskan tugas dan fungsi tata cahaya;
7. menjelaskan tugas dan fungsi tata suara;
8. menjelaskan tugas dan fungsi penata rias dan busana.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai peserta setelah
mempelajari kegiatan pembelajaran 4 adalah sebagai berikut:
1. peserta mampu menjelaskan tentang manajemen artistik;
2. peserta mampu menjelaskan tugas dan fungsi konseptor;
3. peserta mampu menjelaskan tugas dan fungsi pimpinan artistik;
4. peserta mampu menjelaskan tugas dan fungsi stage manager;
5. peserta mampu menjelaskan tugas dan fungsi tata panggung;
6. peserta mampu menjelaskan tugas dan fungsi tata cahaya;
7. peserta mampu menjelaskan tugas dan fungsi tata suara;
8. peserta mampu menjelaskan tugas dan fungsi penata rias dan busana;
C. Uraian Materi
Manajemen Artistik
Manajemen artistik yaitu salah satu bagian dari manajemen yang mempunyai
peranan
penting
dalam
mengorganisasikan
kegiatan
untuk
mencapai keindahan hasil seni yang akan dipentaskan atau digelar.
 49
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Manajemen artistik mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah
pertunjukan karena menyangkut dari bagaimana sebuah pertunjukan itu
menjadi bagus dan layak ditonton, penataan panggung, penataan suara, para
pemainnya dan bagaimana membuat penonton menjadi puas akan
pertunjukan tersebut. Berikut ini adalah bagian-bagian dari manajemen
artistik untuk sebuah pertunjukan seni karawitan:
1. Konseptor
Di dalam merancang pertunjukan, dibutuhkan seorang konseptor yang
bertanggung jawab pada wilayah pemanggungan. Konseptor harus
menyiapkan perencanaan kerja dan usaha-usaha kreatif bagi naskah
sajian yang dipilih dan akan dipertunjukkan. Langkah-langkah kerja
konseptor mengenai konsep penggarapan sebagai bentuk sebuah
naskah yang telah dipilihnya tersebut, akan berkaitan dengan tugasnya
selaku koordinator dalam latihan dan pentas. Jadi tugas konseptor dalam
penyajian pertunjukan seni karawitan utamanya adalah menjadi pemimpin
dalam menyukseskan sebuah pertunjukan. Berbeda sedikit dengan
konseptor atau sutradara dalam pementasan teater.
2. Pimpinan artistik
Pimpinan artistik secara teknis adalah koordinator lapangan yang
melaksanakan
eksekusi
atas
semua
rancangan
desain
tata
artistik/gambar kerja yang menjadi tanggung jawab pekerjaan production
designer. Seluruh proses penyediaan material artistik sejak persiapan
hingga berlangsungnya perekaman gambar dan suara saat produksi
menjadi tanggung jawab seorang pimpinan artistik.
Penyimpangan/perubahan pada saat keputusan atas rancangan desain
tata artistik/gambar kerja minimal harus atas persetujuan konseptor
terlebih dahulu. Pada proyek produksi dengan biaya terbatas, peran
pimpinan artistik biasa dipegang langsung oleh production designer. Ia
berkonsentrasi pada semua hal yang berhubungan dengan rancangan
tata artistik dengan bantuan beberapa orang asisten. Tugas dan
kewajiban pimpinan artistik sebagai berikut.
 50
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
a. Tahap Pra produksi
1) Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik sejak
persiapan hingga menjelang dilaksanakannya perekaman gambar
dan suara di lokasi yang telah ditentukan.
2) Membuat breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata artistik.
3) Menyiapkan elemen-elemen material tata artistik lebih awal sesuai
dengan rancangan gambar kerja dari production designer sebagai
kesiapan menjelang pertunjukan.
4) Bersama-sama manajer produksi dan asisten sutradara membuat
jadwal pertunjukan.
b. Tahap Produksi:
1) Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik
termasuk penanggung jawab penyediaan segenap unsur tata
artistik sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan
suara.
2) Mengarahkan pelaksanaan kerja staf tata artistik dan menentukan
kualitas hasil akhir sebelum dan selama proses pertunjukan.
Hak-hak pimpinan artistik:
a) bersama production designer memilih dan menentukan tim
kerja bidang tata artistik yang profesional dan cocok untuk
bekerja dalam sebuah pementasan;
b) pimpinan artistik berhak menolak perubahan bentuk tata
artistik yang tidak mendapat persetujuan dari konseptor.
3. Stage Manager
Stage Manager adalah orang yang mengkoordinasi seluruh bagian yang
ada di panggung. Tugas dan tanggung jawab stage manager adalah
mengatur urutan pementasan berdasarkan arahan pimpinan artistik serta
mengakumulasi berbagai kebutuhan mulai dari alat-alat musik yang
digunakan untuk pementasan hingga bagaimana setting, pencahayaan,
musik dan efek musik serta berbagai kebutuhan lain yang diminta
pimpinan produksi atau penyaji karya seni dalam suatu produksi
pementasan.
 51
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih
detail pelaksanaan acara pada saat pertunjukan terutama pada konsep
penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun
langsung ke lapangan pada waktu pertunjukan dan turun tangan
langsung. Berikut ini adalah beberapa tugas dari stage manager.
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara di atas panggung.
b. Bertanggung jawab atas kesiapan seluruh sarana panggung dan
pengisi acara.
c. Membuat keputusan dan solusi jika timbul permasalahan di atas
panggung.
d. Membuat rencana ploting peralatan yang dipakai, berkoordinasi
dengan Production manager serta pengisi acara.
e. Mengawasi/memperhatikan peralatan yang dipergunakan oleh pengisi
acara selama kegiatan berlangsung.
f.
Mempersiapkan segala kebutuhan dan sarana pendukung di atas
panggung selama pertunjukan.
g. Mengawasi jalannya sound check/rehearsal dan mencatat segala
kekurangan yang ada untuk disempurnakan.
h. Memeriksa kelayakan panggung acara, guna menjamin keselamatan
pekerja dan artis.
4. Tata Panggung
Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (tata dekorasi),
Gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan oleh tata panggung dalam
pementasan. Tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi
segala tata letak perabot atau piranti yang akan digunakan oleh aktor
disediakan oleh penata panggung. Penataan panggung disesuaikan
dengan tuntutan cerita, kehendak artistik sutradara, dan panggung tempat
pementasan dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan
penataan panggung seorang penata panggung perlu mempelajari
panggung pertunjukan. Begitu juga panggung untuk pertunjukan seni
karawitan juga memerlukan panggung sebagai tempat pertunjukan.
Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda.
 52
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan
tata letak perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda
dengan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari depan. Untuk
memperoleh hasil terbaik, penata panggung diharuskan memahami
karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian
panggung tersebut.
Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana
interaksi antara kerja pemain, konseptor, dan aktor ditampilkan di
hadapan penonton. Di atas panggung inilah semua pertunjukan disajikan
dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang
ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut penanggung jawab
panggung mengolah dan menata panggung sedemikian rupa untuk
mencapai maksud yang dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas
bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya tiga jenis
panggung yang sering digunakan. Ketiganya adalah panggung arena,
panggung proscenium, dan panggung thrust. Dengan memahami bentuk
dari masing masing panggung, penata panggung dapat merancangkan
karyanya berdasar konsep yang akan disajikan dengan baik.
a. Bagian-bagian dari panggung
Panggung teater, bagian yang paling kompleks dan memiliki fungsi
artistik pendukung pertunjukan adalah bagian panggung. Masingmasing memiliki fungsinya sendiri. Seorang penata panggung harus
mengerti bagian-bagian utama dalam panggung pertunjukan, yaitu
sebagai berikut.
1)
Border
Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan
diturunkan.
Fungsinya
untuk
memberikan
batasan
area
permaianan yang digunakan.
2)
Backdrop
Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturunnaikkan dan membentuk latar belakang panggung.
 53
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
3)
Batten
Disebut juga kakuan. Perlengkapan panggung yang dapat
digunakan untuk meletakkan atau menggantung benda dan
dapat dipindahkan secara fleksibel.
4)
Penutup/flies
Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk
menggantung set dekor serta menangani peralatan tata cahaya.
5)
Rumah panggung (stage house)
Seluruh ruang panggung yang meliputi latar dan area untuk
tampil.
6)
Catwalk (jalan sempit)
Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung
yang dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga
memudahkan pekerja dalam memasang dan menata peralatan.
7)
Tirai besi
Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan
bagian panggung dan kursi penonton. Digunakan bila terjadi
kebakaran di atas panggung. Tirai ini diturunkan sehingga api
tidak menjalar keluar dan penonton bisa segera dievakuasi.
8)
Latar panggung atas
Bagian latar paling belakang yang biasanya digunakan untuk
memperluas area pementasan dengan meletakkan gambar
perspektif.
9)
Sayap (side wing)
Bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari
penonton, biasanya digunakan para aktor menunggu giliran
sesaat sebelum tampil.
10) Layar panggung
Tirai kain yang memisahkan panggung dan ruang penonton.
Digunakan (dibuka) untuk menandai dimulainya pertunjukan.
Ditutup untuk mengakhiri pertunjukan.
 54
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
11) Trap jungkit
Area permainan atau panggung yang biasanya bisa dibuka dan
ditutup untuk keluar-masuk pemain dari bawah panggung.
12) Tangga
Digunakan untuk naik ke bagian atas panggung secara cepat.
Tangga lain, biasanya diletakkan di belakang atau samping
panggung sebelah luar.
13) Apron.
Daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai
proscenium.
14) Bawah panggung.
Digunakan untuk menyimpan peralatan set. Terkadang di bagian
bawah ini juga terdapat kamar ganti pemain.
15) Panggung.
Tempat pertunjukan dilangsungkan.
16) Orchestra Pit.
Tempat para musisi orkestra
bermain.
Dalam
beberapa
panggung proscenium, orchestra pit tidak disediakan.
17) FOH (Front Of House) Bar
Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk
lampu spot.
18) Langit-langit akustik.
Terbuat dari bahan yang dapat memproyeksikan suara dan tidak
menghasilkan gema.
19) Ruang pengendali
Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara (sound sistem).
20) Bar
Tempat menjual makan dan minum untuk penonton selama
menunggu pertunjukan dimulai.
21) Foyer
Ruang tunggu penonton sebelum pertunjukan dimulai atau saat
istirahat.
 55
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
22) Tangga
Digunakan untuk naik dan turun dari ruang lantai satu ke ruang
lantai lain.
23) Auditorium (house)
Ruang tempat duduk penonton di panggung proscenium. Istilah
auditorium sering juga digunakan sebagai pengganti panggung
proscenium itu sendiri.
24) Ruang ganti pemain
Ruang ini bisa juga terletak di bagian bawah belakang
panggung.
b. Panggung pertunjukan berdasarkan fungsinya
Panggung pertunjukan berdasarkan fungsinya di bagi dalam tiga
macam yaitu panggung proscenium, panggung arena, panggung
Thrust. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut :
1) Panggung Proscenium
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung
bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon
melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (proscenium
arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang
memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang
menyaksikan pertunjukan dari satu arah. Dengan pemisahan ini
maka
pergantian
tata
panggung
dapat
dilakukan
tanpa
sepengetahuan penonton.
Panggung proscenium sudah lama digunakan dalam dunia
pertunjukan terutama untuk pertunjukan musik daerah. Jarak yang
sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini
dapat digunakan untuk menyajikan cerita seperti apa adanya.
Aktor dapat bermain dengan leluasa seolah-olah tidak ada
penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan ini dapat membantu
efek artistik yang diinginkan terutama dalam gaya realisme yang
menghendaki lakon seolah-olah
kehidupan nyata.
 56
benar-benar terjadi
dalam
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Tata panggung sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan
pandangan satu arah dari penonton. Perspektif dapat ditampilkan
dengan memanfaatkan kedalaman panggung (luas panggung ke
belakang). Gambar dekorasi dan perabot tidak begitu menuntut
kejelasan detail sampai hal-hal terkecil. Bentangan jarak dapat
menciptakan
bayangan
artisitik
tersendiri
yang
mampu
menghadirkan kesan. Kesan inilah yang diolah penata panggung
untuk mewujudkan kreasinya di atas panggung proscenium.
Seperti sebuah lukisan, bingkai proscenium menjadi batas
tepinya. Penonton disuguhi gambaran melalui bingkai tersebut.
Pembelajaran tata panggung untuk menciptakan ilusi (tipuan)
imajinatif sangat dimungkinkan dalam panggung proscenium.
Jarak antara penonton dan panggung adalah jarak yang dapat
dimanfaatkan
untuk
menciptakan
gambaran
kreatif
pemanggungan. Semua yang ada di atas panggung dapat
disajikan secara sempurna seolah-olah gambar nyata. Tata
cahaya yang memproduksi sinar dapat dihadirkan dengan tanpa
terlihat oleh penonton dimana posisi lampu berada. Intinya semua
yang di atas panggung dapat diciptakan untuk mengelabui
pandangan penonton dan mengarahkan mereka pada pemikiran
bahwa apa yang terjadi di atas pentas adalah kenyataan. Pesona
inilah yang membuat penggunaan panggung proscenium bertahan
sampai sekarang.
 57
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 6. Panggung Proscenium 1
Gambar 7. Panggung Proscenium 2
2) Panggung Arena
Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar
atau duduk mengelilingi panggung. Penonton sangat dekat
dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi
maka penggunaan set dekor berupa bangunan tertutup vertikal
tidak diperbolehkan karena dapat menghalangi pandangan
 58
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
penonton. Karena bentuknya yang dikelilingi oleh penonton,
penata panggung dituntut kreativitasnya untuk mewujudkan set
dekor. Segala perabot yang digunakan dalam panggung arena
harus benar-benar dipertimbangkan dan dicermati secara hati-hati
baik bentuk, ukuran, dan penempatannya. Semua ditata agar
bagus dipandang dari berbagai sisi.
Panggung arena biasanya dibuat secara terbuka (tanpa atap) dan
tertutup. Inti dari pangung arena baik terbuka atau tertutup adalah
mendekatkan penonton dengan pemain. Kedekatan jarak ini
membawa konsekuensi artistik tersendiri baik bagi pemain dan
(terutama) tata panggung. Karena jaraknya yang dekat, detil
perabot yang diletakkan di atas panggung harus benar-benar
sempurna sebab jika tidak maka cacat sedikit saja akan tampak.
Misalnya, di atas panggung diletakkan kursi dan meja berukir.
Jika bentuk ukiran yang ditampilkan tidak nampak sempurna,
berbeda satu dengan yang lain, penonton akan dengan mudah
melihatnya. Hal ini mempengaruhi nilai artistik pementasan.
Lepas dari kesulitan yang dihadapi, panggung arena sering
menjadi pilihan utama bagi pertunjukan karawitan yang bersifat
interaktif.
Kedekatan
jarak
antara
pemain
dan
penonton
dimanfaatkan untuk melakukan komunikasi langsung di tengahtengah pementasan yang menjadi ciri khas pertunjukan tersebut.
Aspek kedekatan ini yang dieksplorasi untuk menimbulkan daya
tarik penonton. Kemungkinan berkomunikasi secara langsung
atau bahkan bermain di tengah-tengah penonton ini menjadi
tantangan kreatif bagi pertunjukan tersebut. Banyak usaha yang
dilakukan untuk mendekatkan pertunjukan dengan penonton,
salah satunya adalah penggunaan panggung arena. Beberapa
pengembangan desain dari panggung arena melingkar dilakukan
sehingga bentuk panggung arena menjadi bermacam-macam.
 59
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 8. Panggung Arena 1
Gambar 9. Panggung Arena 2
 60
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 10. Panggung Arena 3
3) Panggung Thrust
Panggung thrust seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga
bagian depannya menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan
yang menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri
panggung. Panggung thrust tampak seperti gabungan antara
panggung arena dan proscenium.
Untuk penataan panggung, bagian depan diperlakukan seolah
panggung Arena sehingga tidak ada bangunan tertutup vertikal
yang
dipasang.
Panggung
belakang
diperlakukan
seolah
panggung proscenium yang dapat menampilkan kedalaman objek
atau pemandangan secara perspektif.
Panggung thrust telah digunakan sejak Abad Pertengahan
(Medieval) dalam bentuk panggung berjalan (wagon stage) pada
suatu karnaval. Bentuk ini kemudian diadopsi oleh sutradara
teater modern yang menghendaki lakon ditampilkan melalui akting
para pemain secara lebih artifisial (dibuat-buat agar lebih menarik)
kepada penonton. Bagian panggung yang dekat dengan penonton
memungkinkan pertunjukan yang mempersembahkan permainan
kepada penonton secara langsung, sementara bagian belakang
atau panggung atas dapat digunakan untuk penataan panggung
yang memberikan gambaran lokasi kejadian.
 61
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 11. Panggung Thrust 1
Gambar 12. Panggung Thrust 2
 62
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 13. Panggung Thrust 3
c. Panggung pertunjukan berdasarkan kondisi fisiknya, yaitu panggung
terbuka dan panggung tertutup. Berikut penjelasannya.
1) Panggung terbuka
Panggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di daerah atau
tempat terbuka.
Berbagai
variasi
dapat
digunakan
untuk
memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat
di beranda rumah, teras sebuah gedung dengan penonton berada
di halaman, atau dapat diadakan disebuah tempat yang landai
yang penonton berada di bagian bawah tempat tersebut.
Panggung terbuka permanen (open air stage) yang cukup populer
di Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di Candi
Prambanan untuk pementasan ramayana ballet. Berikut adalah
beberapa kelebihan panggung terbuka dibandingkan dengan
panggung tertutup :
a) Panggung
terbuka
biasanya
luas
daya
tampungnya
dibandingkan dengan tertutup.
b) Leluasa dalam membuat desain panggung, karena tidak
terbatas dengan ruang. Misalnya saja akan membuat sebuah
bentuk menara setinggi 10 meter, jika panggung tertutup tidak
dimungkinkan karena tinggi ruangan maksimal hanya lima
meter.
 63
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
c) Penonton bisa menikmati udara luar ruangan, tidak dibatasi
dengan air conditioner/AC.
Gambar 14. Jenis panggung terbuka 1
Gambar 15. Jenis panggung terbuka 2
 64
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 16. Jenis panggung terbuka 3
2) Panggung tertutup
Panggung tertutup adalah panggung yang berada dalam ruangan
yang terbatas, dengan jumlah penonton yang terbatas pula.
Meskipun ada variasi besarnya kapasitas dari ruangan kecil,
sampai dengan ruangan yang sangat besar seperti gedung
olahraga. Dengan demikian, bentuk tata panggung dan tata sound
sistem juga beragam, menyesuaikan dengan kapasitas gedung.
Pada umumnya kebanyakan panggung termasuk dalam jenis
panggung tertutup. Beberapa kelebihan panggung tertutup
dibandingkan dengan panggung terbuka yaitu :
a) penonton bisa lebih fokus untuk menyaksikan pertunjukan
karena tidak terganggu dengan aktivitas selain pertunjukan
tersebut,
b) terhindar dari ancaman cuaca yang tidak menentu seperti
kehujanan dan kepanasan,
c) bisa mengontrol jumlah kapasitas penonton yang datang
menyaksikan pertunjukan, dan
d) tidak mengganggu lingkungan sekitar pertunjukan, biasanya
panggung tertutup didesain kedap suara masuk maupun
keluar.
 65
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 17. Jenis panggung tertutup
d. Selain itu panggung pertunjukan juga dikelompokkan menjadi
kombinasi antara bentuk dan jenis kondisi fisik panggung, yang
merupakan gabungan dari keduanya. Berikut beberapa jenis dan
bentuk ragam panggung kombinasi.
1) Panggung kombinasi arena terbuka
Gambar 18. Panggung kombinasi arena terbuka
 66
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
2) Panggung kombinasi arena tertutup
Gambar 19. Panggung kombinasi arena tertutup
3) Panggung kombinasi proscenium terbuka
Gambar 20. Panggung kombinasi arena terbuka
 67
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
4) Panggung kombinasi proscenium tertutup
Gambar 21. Panggung kombinasi arena tertutup
5) Panggung kombinasi Thrust terbuka
Gambar 22. Panggung kombinasi Thrust terbuka
 68
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
6) Panggung kombinasi Thrust tertutup
Gambar 23. Panggung kombinasi Thrust tertutup
e. Selain
yang
disebutkan
di
atas,
pengembangan
panggung
berdasarkan bentuknya sebagai berikut.
1) Panggung bentuk kipas
Gambar 24. Panggung bentuk kipas
 69
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
2) Panggung bentuk tapal kuda
Gambar 25. Panggung bentuk tapal kuda
3) Panggung bentuk lingkaran
Gambar 26. Panggung bentuk lingkaran
 70
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
4) Panggung bentuk segitiga
Gambar 27. Panggung bentuk segitiga
5) Panggung bentuk huruf U
Gambar 28. Panggung bentuk huruf U
5. Tata Cahaya
Tata cahaya/lampu adalah unsur tata artistik yang cukup penting dalam
pertunjukan. Sejak ditemukannya lampu sebagai penerangan, manusia
menciptakan modifikasi dan menemukan hal-hal baru yang dapat
digunakan untuk menerangi panggung pementasan. Seorang penata
 71
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
cahaya/ lampu perlu mempelajari pengetahuan dasar dan penguasaan
peralatan tata cahaya/lampu yang selanjutnya dapat diterapkan dan
dikembangkan untuk kepentingan artistik dalam panggung.
a. Fungsi Tata Cahaya/Lampu
Tata cahaya/lampu yang hadir di atas panggung dan menyinari
semua objek
konseptor,
sesungguhnya menghadirkan kemungkinan
penyaji
dan
penonton
untuk
saling
bagi
melihat
dan
berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran
yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan
dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi
imajinatif. Banyak hal yang bisa difungsikan bekaitan dengan peran
tata cahaya/lampu tetapi fungsi dasar tata cahaya/lampu ini ada
empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir.
1) Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi
penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas
panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya/panggung bukan
hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi
juga memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas
tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat
terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu
sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui
laku aktor di atas pentas.
2) Dimensi.
Dengan tata cahaya/lampu kedalaman sebuah objek dapat
dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap
dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif
tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang
sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton
menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta
pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
 72
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
3) Pemilihan.
Tata cahaya/lampu dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek
dan area yang hendak disinari. Dalam film dan televisi sutradara
dapat
memilih
adegan
mengguna-kan
kamera
sutradara
panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam teater, penonton
secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk
memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu.
Pengaturan tata cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi
perhatian penonton, tetapi juga bagi para aktor di atas pentas
serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
4) Atmosfir.
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya/lampu adalah
kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi
emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan
suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon. Tata
cahaya/lampu mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki
oleh
lakon.
Sejak
ditemukannya
teknologi
pencahayaan
panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya
bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya warna
cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari.
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri.
Artinya,
masing-masing
fungsi
memiliki
interaksi
(saling
mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area
tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana,
dan emosi peristiwa. Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya
memiliki fungsi pendukung yang dikembangkan secara berlainan oleh
masing-masing ahli tata cahaya. Beberapa fungsi pendukung yang
dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut.
1) Gerak
Tata cahaya tidak statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu
bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu
ke objek lain. Gerak perpindahan cahaya ini mengalir sehingga
kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton dan kadang
 73
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor
lain dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan
jelas. Tetapi pergantian cahaya dalam satu area ketika adegan
tengah berlangsung terkadang tidak secara langsung disadari.
Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda
melalui perubahan cahaya.
2) Gaya.
Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang
dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensyaratkan detail
kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami
seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya surealis tata
cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di
luar kenyataan sehari-hari. Dalam pementasan komedi atau
dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang
tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat
tertangkap jelas oleh penonton.
a) Komposisi
Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan
panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.
b) Penekanan
Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada
adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta
intensitas dapat
menarik perhatian
penonton
sehingga
membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian
bangunan yang tinggi yang senantiasa disinari cahaya
sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan
menimbulkan
pertanyaan
sehingga
membuat
penonton
menyelidiki maksud dari hal tersebut.
c) Pemberian tanda
Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan
berlangsung. Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah
adegan, fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai
akhir dari cerita. Dalam pementasan tradisional, black out
 74
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi
dengan pergantian set.
b. Yang perlu diperhatikan dalam tata cahaya
1) Tersedianya peralatan dan perlengkapan
Tersedianya cukup lampu, kabel, holder dan beberapa peralatan
yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard
yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya
bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
2) Tata letak dan titik fokus
Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah
daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu
dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung,
sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam
teorinya, sudut penempatan dan titik fokus yang paling efektif
adalah 450 di atas panggung. Namun, semuanya itu sekali lagi
bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan
idealnya, lighting dalam sebuah pementasan (apapun jenis
pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari
panggung, yaitu dari arah depan, dan belakang, atas dan bawah,
kiri dan kanan, serta bagian tengah.
3) Keseimbangan warna
Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang
dibutuhkan.
Hal
ini
berarti,
lightingman
harus
memiliki
pengetahuan tentang warna.
4) Penguasaan alat dan perlengkapan
Artinya lightingman harus memiliki pemahaman mengenai sifat
karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya
sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati
saat sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya.
5) Pemahaman naskah
Artinya lightingman harus paham mengenai naskah yang akan
dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan
 75
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
pikiran
konseptor
sebagai
“penguasa
tertinggi”
dalam
pementasan.
c. Jenis-jenis lampu untuk pertunjukan
Pekerjaan tata cahaya panggung atau lighting dalam sebuah konser
pertunjukan adalah untuk merencanakan dan menciptakan efek
pencahayaan yang dapat menyampaikan suasana hati dengan
konsep
tertentu,
dan
melibatkan
emosi
penonton.
Dengan
menggunakan peralatan terbaik dan pengetahuan tentang teknik
pencahayaan canggih, seorang penata cahaya panggung konser
harus akrab dengan berbagai peralatan pencahayaan dan menguasai
seni pencahayaan produksi yang benar agar pertunjukan bisa
berlangsung.
1) Floodlights & spotlights
Adalah dua jenis lampu sorot utama dari lampu panggung. Lampu
sorot umumnya menghasilkan sinar lebar yang dapat menerangi
keseluruhan area konser, dan beberapa model lain efek
cahayanya lebih terfokus.
Gambar 29. Jenis lampu floodlights 1
 76
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 30. Jenis lampu floodlights 2
Gambar 31. Jenis lampu floodlights 3
 77
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 32. Jenis lampu floodlights moving beam
2) PAR (Parabolic Aluminized Reflector)
Merupakan salah satu jenis lampu sorot yang sering digunakan
untuk konser musik rock. Lampu ini menghasilkan sejumlah besar
cahaya datar yang berasal dari unit yang menyerupai cat kaleng
kosong. PAR ini sering digunakan dalam hubungannya dengan
asap atau kabut efek. Manfaat dari lampu ini adalah biaya yang
cukup ringan, portabel, dan rendah. Banyak jenis lampu PAR
mulai dari jenis bohlam sampai dengan yang terbaru saat ini
adalah jenis lampu PAR LED.
 78
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 33. Jenis lampu Par 1
Gambar 34. Jenis lampu Par 2
 79
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 35. Jenis lampu Par 3
3) Lampu Strip
yaitu lampu yang digunakan seperti tirai. Sementara warna untuk
pencahayaan dapat dicapai dengan “gel” atau plastik berwarna
yang ada pada bohlam, strip lampu menggunakan gel kaca, atau
“roundels” untuk menghasilkan cahaya berwarna. Salah satu
keuntungan utama dari teknik ini adalah sirkuit terpisah dimmer
listrik dapat mudah terkontrol.
Gambar 36. Jenis lampu Strip
 80
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 37. Jenis lampu Strip 2
4) Lampu LED
Cahaya pada lampu LED memancarkan dioda. Lampu ini dapat
menghasilkan banyak cahaya dan mengonsumsi lebih sedikit
daya dibandingkan lampu panggung tradisional. Lampu ini juga
mampu menghasilkan berbagai macam warna cerah untuk
menciptakan efek menarik. Lampu sorot memang sangat penting
untuk suasana konser karena dapat menghasilkan berkas cahaya
intens yang dapat menerangi setiap sudut yang datang dalam
beberapa varietas, masing-masing dengan sifat yang unik.
 81
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 38. Jenis lampu LED
5) Fresnels
Perlengkapan yang lebih kecil yang menghasilkan kolam cahaya
atau
tempat
terkonsentrasi,
tetapi
lembut
dan
bermata.
Merupakan jenis lampu yang paling mirip dengan apa yang orang
mengasosiasikan dengan lampu sorot tradisional. Lensa cembung
nya akan menghasilkan sinar tajam yang dapat dibentuk berbeda
dengan efek kerikil yang dapat menghasilkan titik terkonsentrasi di
luar target.
 82
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 39. Jenis lampu fresnel 1
Gambar 40. Jenis lampu fresnel 2
 83
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
d. Aplikasi pencahayaan
Aplikasi pencahayaan
di
pentas
pertunjukan
pada
dasarnya
merupakan tiruan dari apa yang terjadi di alam semesta ini. Sumber
cahaya dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Cahaya langsung : adalah cahaya yang berasal dari matahari
dengan segala sesuatu pantulannya.
2) Cahaya tak langsung : adalah cahaya yang berasal dari bulan
dengan segala pantulannya.
Aplikasi dari sumber pencahayaan tersebut dibedakan menjadi
berikut.
1) Keylight adalah cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu tipe
profile, lakolite, maupun ellipsoidale. Karakter cahayanya tajam
dengan pancaran cahaya yang dibuat amat tajam dan menyebar
karena adanya lensa planno convex yang dapat diatur dengan
sumber cahaya. Biasanya digunakan untuk mencahayai wilayah
khusus.
2) Fill light adalah Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu
fresneel dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari
pusat hingga ke samping karena sumber cahayanya dipecah oleh
lensa sperikel. Namun cahayanya dapat dipusatkan dan disebar
dengan mengatur jarak lensa dengan sumber cahaya. Biasanya
digunakan untuk mendapatkan suasana, dengan menyinari
panggung dengan warna-warna hangat dan dingin. Untuk
mencapai hasil maksimal dalam tata cahaya atau lighting, penata
cahaya harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai
sistem
jaringan
listrik
dan
segala
sesuatu
keselamatan
pemasangan listrik.
Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan
tata cahaya agar seluruh wilayah pertunjukan dapat tersinari.
Pencahayaan sendiri dibagi menjadi:
 84
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
1) Front light
Cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk
membuat wajah dapat terlihat oleh penonton. Jika jarak sumber
cahaya dan objek cukup jauh, diperlukan profile, lakollite,
ellipsoidale.
2) Overhead
Adalah cahaya yang berasal dari atas kepala pemain dengan
tujuan menyinari area panggung dari atas. Area khusus bagi
pemain, dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala
pemain (downlight) meskipun berisiko bohlam menjadi cepat putus
oleh panas yang tidak tersalurkan akibat posisi tersebut.
3) Down light
Adalah area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya
tegak lurus diatas kepala pemain.
4) Back light
Adalah cahaya yang berasal dari belakang pemain yang membuat
bagian atas pemain menjadi lebih terang dibandingkan bagian
lain. Dengan demikian, pemain seakan-akan tidak menempel
pada backdrop.
5) Side light
Adalah cahaya yang berasal dari samping dengan tujuan untuk
mencahayai sisi kiri atau sisi kanan pemain. Biasanya banyak
digunakan untuk pertunjukan tari atau ballet.
6) Cyclorama
Adalah cahaya yang lembut di atas (upper horizone) dan dari
lantai panggung (lower horizone) yang berfungsi memberikan
cakrawala dan untuk merubah suasana.
e. Tahapan-tahapan pemasangan tata cahaya/lighting
Pelaksanaan persiapan pementasan, biasanya jadwal ditentukan oleh
stage manager. Dengan urutan pemasangan set, penataan lampu
dan penataan suara. Tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh tim tata
cahaya setelah berkoordinasi dengan stage manager dari tempat
pertunjukan:
 85
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
1) Instalasi
Pekerjaan menggantung lampu sesuai tipe dan posisinya,
memasang instalasi sesuai dengan no channel yang dikehendaki.
2) Trim
Menempatkan lampu pada ketinggian yang dikehendaki.
3) Chanell list
Mengecek no channel apakah sudah sesuai dengan hook up.
4) Focusing
Mengarahkan cahaya ke area yang dikehendaki sekaligus
memasang filter lampu.
5) Plotting
Menyusun lighting cue bersama dengan para pemain dan
konseptor.
6) Dry Rehearsal latihan seluruh aspek teknik yang diperlukan dalam
pertunjukan. Pergantian set, perubahan lampu dan efek-efek
suara dipandu oleh stage manager, tetapi tanpa pemain seringkali
disebut juga technical rehearsal.
7) Dress Rehearsal/gladi resik
Latihan lengkap seluruh aspek pemanggungan dengan make up
dan busana lengkap dari awal hingga akhir.
8) Show time
Saat pertunjukan dimulai dan biasanya pada saat pertunjukan
dimulai dibutuhkan sekali, kerja antara stage manager, crew tata
cahaya, dan pemain.
f.
Tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi
pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain.
Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan
langsung dan menjadi satu bagian tidak terpisahkan dari tata
panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat
kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar
keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatkan.
Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikrofon, kabel, prosesor
 86
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
dan efek suara, serta pengaturan konsul mixer, juga audio power
amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan.
Jaringan tata suara pada bangunan biasanya digabungkan dengan
sistem keamanan, sistem tanda bahaya, dan sistem pengaturan
waktu terpusat. Sistem tata suara biasanya diintegrasikan dengan
sistem tanda bahaya sehingga bila terjadi kondisi darurat (kebakaran),
sistem tanda bahaya mendapatkan prioritas sinyal (sinyal) dari sistem
tata suara untuk membunyikan tanda bahaya (sirine) atau program
panduan evakuasi ke seluruh bangunan.
Sistem tata suara untuk daerah lobby, koridor, area parkir, dan ruang
administrasi selain digunakan untuk panduan evakuasi, digunakan
pula untuk pemanggilan atau untuk keperluan program musik. Tata
suara adalah kumpulan dari beberapa peralatan elektronik yang
didesain untuk memperkuat sinyal suara dan musik supaya dapat
didengar oleh orang banyak (lebih dari satu orang) (dalam Fry, 1991).
Dari kesimpulan sederhana ini, sebenarnya kita dapat menjumpai
sistem tata suara ini di berbagai tempat seperti acara-acara konser
yang melibatkan grup band yang banyak dan atau memiliki nama
yang cukup dikenal banyak kalangan, sehingga sifatnya bukan hanya
berupa “corong” pengumuman yang dapat kita jumpai di bandara atau
di sekolah. Mungkin dari kilasan pengertian di atas timbul pertanyaanpertanyaan yang biasanya sering dilontarkan para “pemula” di bidang
ini, seperti: “Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk mendapatkan
suatu sistem tata suara yang baik?” atau “Hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan agar mendapatkan suatu sistem tata suara yang baik?”
atau sebuah pernyataan klasik, “Dibutuhkan biaya berapa untuk
mendapatkan sistem tata suara yang baik”. Pertanyaan dan
pernyataan seperti itu sering kita jumpai. Yang jelas, semua
pertanyaan tersebut berhubungan dengan prinsip yang sama yaitu:
1) Prinsip kerja tata suara
Prinsip dasar sound reinforcement adalah sederetan peralatan
yang ditata sedemikian rupa untuk penguatan suara atau musik
 87
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
untuk didengarkan oleh banyak orang. Prinsip dasarnya selalu
sama.
Mulai dari sistem yang sederhana sampai yang paling rumit
seperti :
a) suara ditangkap oleh mikrofon dari sumbernya.
b) mikrofon merubah suara tadi menjadi sinyal listrik dan
mengirimnya melalui kabel menuju mixer,
c) mixer menerima sinyal suara dan musik tadi melalui setiap
kanalnya kemudian (mencampur dan menyeimbangkan) untuk
dikirimkan lagi melalui kabel ke rangkaian power amplifier,
d) power amplifier merubah sinyal menjadi energi listrik dan
mengirimkannya ke loudspeaker,
e) loudspeaker merubah energi listrik menjadi gerakan mekanis
dari konus speaker yang kemudian menggetarkan udara dan
menjadi suara,
f) audience mendengarkan suara tersebut. Ini juga berlaku untuk
sistem audio rumah, tape deck atau CD player sebagai
sumber suara, dan pre amp (dalam sistem live digantikan
mixer),
pada
umumnya
terdapat
dalam
satu
badan
dengan power amplifiernya (integrated amplifier),
g) dalam sistem sederhana, power amplifier kadang terdapat
dalam satu kemasan dengan mixer yang disebut power mixer,
atau juga power amplifier yang tercakup dalam kotak speaker
yang lebih kita kenal dengan speaker aktif.
h) dalam sistem ini ada beberapa prinsip lagi yang sebaiknya
diperhatikan seperti :
i)
posisi
mixing
console
sebaiknya
berada
pada
posisi
pendengar, agar apa yang didengar oleh penata suara adalah
apa yang didengar oleh audience. Dengan kata lain mixer
tidak berada di samping atau di belakang panggung.
j)
semua mikrofon dan alat musik dikirim ke mixer melalui kabel
snake.
 88
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
k) mixer atau mixing console pada sistem ini lebih lengkap dari
sistem yang sederhana sebelumnya, karena memiliki lebih
banyak pengaturan walaupun dengan prinsip kerja yang sama.
Hanya saja dilengkapi fasilitas seperti equalizer yang semi
parameric, dengan 3 band (low,mid, hi) atau 4 band (low, lomid, hi-mid, hi). Terdapat juga auxiliary send yang difungsikan
untuk mengirim sinyal ke sistem monitor dan/ke effect sistem.
Pada auxiliary terdapat switch untuk aux pre/post. Auxiliary pre
adalah untuk mengirim sinyal yang terlepas dari pengaruh
fader dan eq kanal yang biasa digunakan untuk mengirim
sinyal
ke
monitor,
sedangkan
auxiliary
post
adalah
kebalikannya, yakni mengirim sinyal yang dikirim mengikuti
pengaruh dari fader dan equalizer dari kanal dan biasa untuk
mengirim sinyal ke perangkat effect.
l)
sinyal keluaran dari mixer dikirim ke crossover melewati
equalizer. Pada equalizer ini penata suara melakukan
pengesetan untuk mengatasi kendala akustik ruang, feedback
atau kendala lainnya yang mengganggu.
m) crossover berfungsi untuk memilah frekuensi yang akan
dikirim ke power amplifier untuk menggerakkan loudspeaker
dengan
tanggapan
frekuensi
tertentu.
Karena
sistem
speaker utamanya tidak jarang yang terpisah antara speaker
untuk menghandle frekuensi rendah (subwoofer) dan speaker
untuk full range (gambar C)Tipikal sistem untuk touring
Berikutnya adalah sistem untuk touring yang lebih besar dan
kompleks. Seperti yang dipergunakan untuk konser-konser
besar dengan area yang lebih luas. Pada sistem ini peralatan
yang digunakan sangat banyak, dan selalu dengan crossover
aktif yang tidak jarang juga digantikan oleh controller digital
yang
di
dalamnya
telah
terdapat
crossover,
limiter,
parametriceq. Juga selalu menggunakan mixer monitor yang
sama sekali terpisah dari mixer utama, lebih difungsikan untuk
 89
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
mengirim sinyal ke rangkaian effect yang tidak sedikit
jumlahnya.
n) Namun, seberapapun rumitnya prinsip touring ini, tetap tidak
terlalu jauh berbeda dengan prinsip tata suara sebelumnya
sehingga tidak terlalu sulit juga untuk dipahami. Hanya saja
pada sistem ini terdapat beberapa lagi penjelasan tambahan
seperti :
o) mixer selalu lebih besar dan mempunyai fasilitas yang lebih
lengkap, paling sedikit terdiri dari 24 kanal atau bahkan
sampai 40. dan bukan tidak mungkin menggunakan lebih dari
1 mixer. Ini sering terjadi bila yang tampil lebih dari 1 grup
musik yang settingan kanalnya tidak ingin terganggu oleh
setting kelompok lain yang kebetulan tampil satu panggung.
p) sistem monitor dioperasikan oleh monitor engineer dengan
menggunakan mixer monitor sendiri dan terlepas sama sekali
dari mixer utama.
q) dalam rack peralatannya terdapat paling sedikit 2 buah EQ
mono atau sebuah dual EQ (karena selalu main dalam stereo),
kemudian beberapa compressor, limiter, noise gate, aural
exciter,multiple delay, reverb, dll. Sekian banyak peralatan
tersebut
difungsikan
untuk
menghasilkan
suara
yang
diinginkan dan meredam suara-suara yang tidak diinginkan.
r) mixer untuk sistem monitor panggung terdiri dari 6 output
kadang bahkan sampai 16 output dan mengirim sinyal tadi
secara tepisah ke masing-masing monitor untuk pemusik
atau penyanyi seperti yang mereka inginkan.
s) dibutuhkan sangat banyak kabel, power amlifier dan daya
listrik yang sangat besar untuk menggerakkan sekian banyak
loudspeaker yang mungkin saja bermain dalam 3way, 4way
atau bahkan sampai 5way.
 90
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
2) Pengoperasian tata suara
Sistem
tata
suara
berdasarkan
cara
pengoperasiannya
dikelompokkan dalam dua kategori utama antara lain :
a) sistem sederhana
b) sistem sederhana ini biasanya digunakan untuk bangunan
yang tidak terlalu kompleks dan bangunan-bangunan berlantai
sedikit yang memerlukan sistem suara yang tidak kompleks
sistem sederhana ini bertujuan agar suara dapat didengar
oleh orang banyak dengan cara memperkuat sinyal suara.
Pada sistem ini tidak memerlukan ruangan yang cukup luas
untuk operator pengontrol suara.
c) sentral program
d) sentral program ini akan melayani area perkantoran dan area
produksi. Direncanakan untuk dapat difungsikan dengan
prioritas program sebagai evakuasi kebakaran dan paging
atau panggilan saja untuk area produksi, sedangkan program
background music dipasang untuk melayani area perkantoran.
3) Tips sistem tata suara (sound sistem)
Rambu yang perlu diperhatikan berikutnya yang juga tidak kalah
penting adalah selalu membaca manual dari tiap-tiap peralatan
yang dipakai, terutama pada pemakaian crossover. Mengapa
demikian? Jawaban yang pasti adalah supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menentukan frekuensi yang menjadi titik
perpotongan antar speaker (bila sistem yang dibangun adalah
sistem yang aktif, yang biasanya adalah sistem 2way aktif, 3way,
4way, dan seterusnya).
Hambatan yang sering terjadi berikutnya adalah feedback.
Feedback terjadi karena beberapa hal, di antaranya:
a) sinyal mic dan volume speaker monitor yang terlalu keras,
b) jumlah mic yang banyak, yang tidak terpakai tetapi dalam
keadaan on,
c) jarak antara mic dan speaker monitor yang terlalu dekat.
 91
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Tips menghindari feedback:
a) matikan mic yang tidak terpakai. Hal ini mengurangi risiko
feedback.
b) jika penyebab feedback adalah speaker utama (FOH),
disarankan agar peletakan speaker utama agak jauh dari
panggung.
c) jika penyebab feedback berupa barang atau benda yang
memantul secara akustik, perlu dilakukan penyempurnaan
seperti ditutup kain dan sebagainya.
d) gunakan EQ untuk mempermudah pendeteksian frekuensi
penyebab feedback.
4) Contoh penempatan mikrofon instrumen gamelan di studio
rekaman RRI Yogyakarta.
Proses terpenting dalam rekaman audio adalah suara yang
dihasilkan dari rekaman tersebut dapat maksimal, dalam arti suara
yang dihasilkan dari rekaman itu bersih dari kebisingan, mendesis,
gangguan suara yang tidak diperlukan seperti suara ribut
kendaraan bermotor, kebisingan bengkel, percakapan di dekat
ruang
rekaman,
maupun
suara
lain
yang
pada
intinya
mengganggu proses rekaman. Oleh karena itu, pelaksanaan
proses rekaman audio diutamakan di dalam ruang tertutup agar
suara yang dihasilkan baik dan terhindar dari gangguan suara dari
luar. Standar studio rekaman yang baik adalah suara dari luar
studio tidak dapat masuk ke dalam studio, hal tersebut tentunya
berpengaruh besar pada sistem penataan akustik studio rekaman.
Berikut ini adalah bentuk gambar dan penataan instrumen studio II
R.R.I. Yogyakarta yang digunakan untuk
karawitan:
 92
proses rekaman
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 41. Denah penataan instrumen studio II R.R.I. Yogyakarta
Denah ruang Studio II digunakan untuk rekaman karawitan
Keterangan gambar 1.
1.
Kendang
2.
Slentem
3.
Gender Barung
4.
Gender Penerus
5.
Gambang
6.
Rebab
7.
Vokal
8.
Siter
 93
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
9.
Bonang Barung dan Penerus
10.
Demung
11.
Peking
12.
Saron
13.
Gong dan Kempul
14.
Kenong
15.
Ruang rekaman sandiwara
16.
Ruang operator
17.
Pintu masuk studio
Penataan gamelan sebelum proses rekaman sangat penting,
karena akan sangat berpengaruh terhadap suara yang akan
direkam. Penataan itu sendiri bisa dari penataan gamelan yaitu :
a. mempersiapkan alat yang akan dipakai seperti tabuh gamelan,
walaupun kelihatan sepele, tetapi kalau tidak dipersiapkan
akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran rekaman, dan
b. mengatur tata letak gamelan pada posisi yang benar. Misalkan
untuk instrumen siter dijauhkan dengan rebab karena secara
musikalitas teknik tabuhan siter akan mempengaruhi irama
pada rebab, begitu juga sebaliknya.
5) Teknik penataan mikrofon
Hal paling utama dalam proses ini adalah pengaturan penempatan
mikrofon, sebab penempatan mikrofon untuk rekaman karawitan
sangat berbeda dengan yang lainnya. Rekaman karawitan
membutuhkan banyak mikrofon sebab alat yang dipakai berjumlah
cukup banyak dibandingkan dengan rekaman untuk musik biasa
seperti band, campursari, atau rekaman ketoprak. Masing-masing
dari instrumen hampir semuanya membutuhkan mikrofon. Oleh
karena itu, penempatannya untuk rekaman karawitan sangat
penting.
Mikrofon merupakan salah satu sumber pokok dan merupakan
input untuk studio rekaman. Mikrofon sangat peka menerima
getaran suara, maka perletakannya memerlukan pengaturan tata
 94
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
letak yang khusus, agar suara-suara yang tidak diperlukan itu
tidak ikut masuk ke dalam rekaman, khususnya rekaman suara
gamelan yang memiliki berbagai jenis sumber suara.
Berdasarkan pengalaman sampai saat ini untuk siaran radio dan
studio rekaman, penggunaan mikrofon dibutuhkan yang terbaik.
Dengan cara ini didapat mutu suara yang terbaik dan bagus, tetapi
akustik dalam studio juga sangat berpengaruh sekali untuk hasil
yang sempurna. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
menempatkan mikrofon agar mendapatkan suara yang maksimal,
cara tersebut dilakukan berdasarkan perambatan akustik suara
dan juga ditambah dari pengalaman operator. Untuk mendapatkan
suara yang baik tidak saja dari mikrofon yang dipergunakan
(memilih yang tepat), tetapi sering sekali terjadi orang yang
menggunakan mikrofon untuk merekam suara yang diinginkan
tidak memperhatikan karakteristik dari alat itu sendiri.
Dalam proses rekaman, penataan Mikrofon sangat diperhatikan
jarak antara Mikrofon dengan instrumen yang direkam, hal
tersebut dipengaruhi oleh jenis dan hasil suara yang dikeluarkan
oleh masing-masing instrumen yang berbeda. Untuk mikrofon
instrumen hampir semua jenis mikrofon yang digunakan adalah
Dynamic Microphone yang mempunyai kepekaan atau sensitifitas
hanya kearah muka Mikrofon itu sendiri dan sudut-sudut kecil di
sekitarnya, jenis ini dinamakan directional Microphone.
Penataan mikrofon jauh dan dekatnya mikrofon dengan instrumen
dipengaruhi oleh jenis suara yang dihasilkan dari instrumen itu
sendiri, yaitu suara instrumen keras dan lembut. Berikut penataan
jarak mikrofon dengan masing-masing instrumen gamelan.
a) Penataan mikrofon pada instrumen gender
Mikrofon yang digunakan untuk instrumen gender adalah
berjenis Dynamic Microphone. Karena suara yang dihasilkan
dari satu arah saja. Sedangkan jarak antara Mikrofon dengan
instrumen gender sekitar 30 cm. Pada jarak tersebut
 95
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
diperkirakan suara instrumen dapat masuk karena gender
menghasilkan suara lemah atau lembut.
Gambar 42. Penempatan mikrofon instrumen gender
b) Penataan Mikrofon pada instrumen gambang
Pada instrumen gambang jenis mikrofon yang digunakan
adalah Dynamic Mikrofon yang mempunyai kepekaan satu
arah suara, sedangkan jarak antara instrumen gambang
dengan Mikrofon sekitar 25 cm. Pada jarak tersebut
diperkirakan suara instrumen gambang dapat masuk, karena
gambang memiliki suara lemah, selain itu juga terbuat dari
kayu yang memiliki suara khas bila dibandingkan dengan
instrumen lainnya.
 96
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 43. Penempatan mikrofon instrumen gambang
c) Penataan mikrofon pada instrumen slentem
Instrumen slentem masuk dalam kategori instrumen dengan
hasil suara yang lemah, maka pemberian Mikrofon untuk jenis
instrumen ini adalah Dynamic Microphone karena suara yang
dihasilkan dari satu arah saja, sedangkan pada penataan
untuk jarak dengan instrumen itu sekitar 30 cm.
Gambar 44. Penempatan mikrofon instrumen slenthem
 97
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
d) Penataan mikrofon pada instrumen rebab
Untuk penataan pada instrumen rebab menggunakan jenis
Mikrofon Dinamik Mikrofon yang mempunyai kepekaan pada
satu arah. Jarak antara Mikrofon dengan instrumen rebab
berjarak sekitar 10 cm, hal tersebut dikarenakan instrumen
rebab
masuk
dalam kategori
instrumen lemah
dalam
menghasilkan bunyi dibandingkan dengan instrumen yang
lainnya.
e) Penataan mikrofon pada instrumen bonang
Bonang termasuk dalam kategori instrumen suara keras,
sehingga pemberian untuk jarak antara mikrofon dengan
instrumen sedikit lebih jauh dibandingkan dengan instrumen
yang lemah suaranya yaitu sekitar 60 cm. Pemberian jarak
yang cukup jauh dikarenakan suaranya sudah keras sehingga
jarak yang jauh akan lebih mudah untuk mengatur suara yang
masuk ke Mikrofon. Jenis Mikrofon yang dipergunakan adalah
Dynamic Microphone yang mempunyai kepekaan satu arah.
Gambar 45. Penempatan mikrofon instrumen bonang
 98
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
f) Penataan mikrofon pada instrumen bonang penerus
Pada dasarnya penataan mikrofon pada instrumen bonang
penerus hampir sama dengan penataan instrumen bonang
barung, tidak ada perbedaan mencolok baik jarak maupun
mikrofon yang digunakan karena keduanya merupakan
instrumen sejenis, hanya saja mikrofon pada bonang penerus
sedikit lebih jauh karena suara yang dihasilkan lebih tinggi.
Biasanya suara yang menghasilkan suara tinggi akan lebih
jauh dengan mikrofon.
Gambar 46. Penempatan Mikrofon instrumen bonang penerus
g) Penataan mikrofon pada instrumen demung, saron, dan
peking.
Penataan mikrofon untuk jenis instrumen demung, saron dan
peking di studio II R.R.I. dijadikan satu, dengan satu buah
Mikrofon berjenis Dynamic Microphone dengan satu arah
suara. Pengaturan jarak untuk ketiga jenis instrumen ini sekitar
150 cm. Jarak mikrofon dengan instrumen sengaja dibuat jauh
agar ketiganya dapat terdengar semua, di samping itu juga
dengan hasil suara yang dihasilkan berjenis suara tinggi
sehingga akan lebih baik jarak yang digunakan lebih jauh dari
sumber suara agar lebih mudah untuk mengatur suaranya.
 99
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 47. Penempatan mikrofon instrumen balungan
h) Penataan mikrofon pada instrumen kenong
Untuk penataan mikrofon pada instrumen kenong memakai
jenis Dynamic microphone yang mempunyai kepekaan hanya
satu arah saja. Kenong masuk dalam kategori instrumen yang
memiliki tingkatan suara keras atau kuat sehingga pengaturan
jarak instrumen dengan mikrofon berjarak jauh yaitu kurang
lebih 120 cm
Gambar 48. Penempatan mikrofon instrumen kenong
 100
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
i)
Penataan mikrofon pada instrumen gong
Instrumen gong masuk dalam kategori instrumen yang
menghasilkan suara rendah dengan hasil suara melalui
pantulan berupa lekukan yang mengelilinginya dan berpusat di
tengah sehingga kalau dipukul akan menghasilkan suara yang
bergema karena pantulan gema di sekitarnya. Karena hal
tersebut maka jenis yang dipakai untuk rekaman di studio 2
R.R.I. digunakan mikrofon berjenis Condensator, yang bekerja
menggerakkan
membran,
mengakibatkan gerakan
penghantar
pada
getaran
maju dan
kondensator,
membran
mundur
dengan
ini
lempengan
kapasitas
dari
kondensator berubah-ubah sesuai dengan getaran suara.
Adapun jarak mikrofon dengan instrumen gong sekitar 15 cm.
Gambar 49. Penempatan mikrofon instrumen gong
 101
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
j) Penataan mikrofon pada instrumen siter
Instrumen siter masuk dalam kategori instrumen yang
mempunyai suara yang lemah. Untuk penempatan mikrofon
pada siter digunakan Dynamic Microphone yang mempunyai
daya tangkap satu arah. Jarak antara instrumen siter dengan
mikrofon kurang lebih 10 cm. Penempatan dalam jarak dekat
dimaksudkan agar suara yang dikeluarkan oleh siter dapat
lebih terdengar lebih jelas karena hasil suara yang dihasilkan
tidak terlalu keras.
Gambar 50. Penempatan mikrofon instrumen siter
k) Penataan mikrofon pada instrumen kendang batangan
Lain halnya dengan instrumen kendang, untuk penataan
mikrofon berbeda dengan yang lain, sebab kendang untuk
satu instrumennya memiliki dua sumber suara, yaitu tebokan
kempyang dan tebokan bem yang mempunyai suara tinggi dan
rendah. Jarak yang dipakai untuk tebokan kempyang kurang
lebih 15 cm, sedangkan untuk tebokan bem kurang lebih
hampir sama yaitu 15 cm. Jarak di antara keduanya hampir
sama hanya perbedaan dalam pengaturan suara saja yang
berlainan.
 102
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
l)
Penataan Mikrofon untuk Vokal
Untuk penataan vokal hampir sama dengan instrumen
gamelan, hanya tidak masuk dalam kategori instrumen.
Mikrofon yang dipakai adalah Dynamic Mikrofon yang
mempunyai sifat menangkap suara dengan satu arah saja,
agar suara yang masuk tidak bercampur aduk dengan suara
lainnya.
g. Tata rias dan busana
1) Tata rias
Tata rias
merupakan cara
atau
usaha seseorang
untuk
mempercantik diri, khususnya pada bagian muka atau wajah, dan
menghias
diri
dalam
pergaulan.
Tata
rias
pada
seni
karawitan diperlukan untuk menunjang karakter daerah masingmasing. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan
kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan memberikan
dandanan
atau
perubahan
pada
para
pemain
di
atas
panggung/pentas dengan suasana yang sesuai dan wajar
(Harymawan, 1993: 134). Sebagai penggambaran watak di atas
pentas selain acting yang dilakukan oleh pemain diperlukan
adanya tata rias sebagai usaha menyusun hiasan terhadap suatu
objek yang akan dipertunjukan. Tata rias merupakan aspek
dekorasi, mempunyai berbagai macam kekhususan yang masingmasing memiliki keistimewaan dan ciri tersendiri. Dari fungsinya,
rias dibedakan menjadi delapan macam,yaitu sebagai berikut.
a) Rias aksen, memberikan tekanan pada pemain yang sudah
mendekati peranan yang akan dimainkannya. Misalnya
pemain orang Jawa memerankan sebagai orang Jawa hanya
dibutuhkan aksen atau memperjelas garis-garis pada wajah.
b) Rias
jenis,
merupakan
riasan yang
diperlukan
untuk
memberikan perubahan wajah pemain berjenis kelamin lakilaki memerankan menjadi perempuan, demikian sebaliknya.
 103
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
c) Rias bangsa, merupakan riasan yang diperlukan untuk
memberikan
aksen
dan
riasan
pada
pemain
yang
memerankan bangsa lain. Misalnya pemain bangsa Indonesia
memerankan peran bangsa Belanda.
d) Rias usia, merupakan riasan yang mengubah seorang muda
(remaja/pemuda/pemudi) menjadi orang tua usia tujuh puluhan
(kakek/nenek).
e) Rias tokoh, diperlukan untuk memberikan penjelasan pada
tokoh yang diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama,
Rahwana, Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang
anak sholeh, tokoh anak nakal.
f) Rias watak, merupakan rias yang difungsikan sebagai
penjelas
watak
yang
diperankan
pemain.
Misalnya
memerankan watak putri luruh (lembut), putri branyak (lincah),
putra alus, putra gagah.
g) Rias temporal, riasan berdasarkan waktu ketika pemain
melakukan
peranannya.
Misalnya
pemain
sedang
memainkan waktu bangun tidur, waktu dalam pesta, kedua
contoh tersebut dibutuhkan riasan yang berbeda.
h) Rias
lokal,
merupakan
rias
yang
dibutuhkan
untuk
memperjelas keberadaan tempat pemain. Misalnya rias
seorang narapidana di penjara akan berbeda dengan rias
sesudah lepas dari penjara.
i)
Dari beberapa ulasan diatas tata rias untuk pertunjukan
karawitan hanya sebagai pelengkap saja tidak menjadi unsur
yang utama. Akan tetapi juga menjadi penting karena akan
mendukung daerah di mana seni karawitan itu berada.
2) Tata busana
Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang
menyertai untuk menggambarkan tokoh. Tata busana untuk
pertunjukan karawitan termasuk segala, aksesoris seperti topi,
sepatu, syal, kalung, gelang, dan segala unsur yang melekat pada
pakaian. Tata busana dalam karawitan memiliki peranan penting
 104
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
untuk menambah nilai dari penampilan selain juga menjadi
penanda daerah.
Tata busana dapat dibuat berdasar budaya atau jaman tertentu.
Untuk membuat tata busana sesuai dengan adat dan kebudayaan
daerah tertentu maka diperlukan referensi khusus berkaitan
dengan adat dan kebudayaan tersebut. Jenis busana ini tidak bisa
disamakan antara daerah satu dengan daerah lain. Masingmasing memiliki ciri khasnya. Sementara itu, tata busana menurut
jamannya bisa digeneralisasi. Artinya, busana pada jaman atau
dekade tertentu memiliki ciri yang sama.
Fungsi Tata Busana :
Busana yang dipakai manusia, beraneka ragam bentuk dan
fungsinya. Fungsi busana dalam kehidupan sehari-hari untuk
melindungi tubuh, mencitrakan kesopanan, dan memenuhi hasrat
manusia akan keindahan. Busana dalam pertunjukan karawitan
memiliki fungsi, yaitu sebagai berikut.
a) Mencitrakan keindahan penampilan
b) Manusia
memiliki
hasrat
untuk
mengungkapkan
rasa
keindahan dalam berbagai aspek kehidupan. Tata busana
dalam pertunjukan karawitan
berfungsi sebagai
bentuk
ekspresi untuk tampil lebih indah dari penampilan sehari-hari.
c) Membedakan satu pemain dengan pemain yang lain
d) Pementasan
seni
karawitan
busana
memiliki
fungsi
membedakan, diantaranya adalah pemain pria dan pemain
wanita. Misalnya saja busana untuk vokal berbeda dengan
busana penabuh secara umum. Penabuh pria berbeda dengan
penabuh pria.
e) Memberikan efek gerak pemain
f) Tata busana juga mempengaruhi seorang pemain untuk
bergerak, misalnya saja seorang pemain kendang dalam
menyajikan ekspresi bergerak-gerak di sekitar panggung, yang
 105
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
paling cocok untuk busana tersebut adalah pakaian yang tidak
ketat, akan tetapi pakaian yang lebih longgar.
g) Memberikan efek dramatik
h) Menyajikan pentas karawitan juga diperlukan efek dramatik
untuk mendukung jalannya pergelaran. Misalnya saja pentas
pertunjukan tersebut memiliki tema kemarahan, busana yang
cocok memiliki paduan warna merah.
Gambar 51. Busana pemusik pentas komposisi karawitan 1
Gambar 52. Busana pemusik pentas komposisi karawitan 2
 106
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 53. Busana pemusik pentas komposisi karawitan 3
Gambar 54. Busana pengrawit tradisional Jawa Surakarta
 107
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 55. Busana pengrawit tradisional Jawa Yogyakarta
.
Gambar 56. Busana pemusik tradisional Bali Gong Luang
.
 108
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 57. Busana pemusik pria Sunda
Gambar 58. Busana vokal/sinden sunda
 109
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Gambar 59. Busana pemain musik dogdog lonjor Banten
Gambar 60. Busana pemain musik Kendang Beleq (NTB)
 110
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
Gambar 61. Busana pemain musik Kalimantan (sapek)
Gambar 62. Busana pemain musik Sulawesi Tenggara
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Mengamati
Pengamatan ini bertujuan untuk meninjau pemahaman kita akan fungsi
manajemen produksi.
a. amatilah tugas dari konseptor di dalam membuat suatu pementasan
di sekitar lingkungan Anda dengan rasa tanggungjawab !
 111
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
b. amatilah tugas dari pimpinan artistik dengan rasa ingin tahu di dalam
membuat suatu pementasan di sekitar lingkungan Anda!
c. amatilah tugas dengan rasa ingin tahu dari stage manager di dalam
membuat suatu pementasan di sekitar lingkungan Anda!
d. amatilah tata panggung di dalam pementasan di sekitar lingkungan
Anda!
e. amatilah tata cahaya di dalam membuat suatu pementasan di sekitar
lingkungan Anda!
f.
amatilah tata suara di dalam membuat suatu pementasan di sekitar
lingkungan Anda!
g. amatilah tata rias dan busana di dalam membuat suatu pementasan
di sekitar lingkungan Anda!
2. Menanya
Dari hasil mengamati yang sudah Anda lakukan, mungkin timbul rasa
keingintahuan yang besar mengenai beberapa hal. Anda dapat
menyistemkan beragam pertanyaan dalam pikiran Anda, dan Anda dapat
menanya sebagai pertanyaan verbal atau menyimpannya sebagai
keingintahuan.
a. apakah tugas dari konseptor di dalam membuat suatu pementasan di
sekitar lingkungan Anda!
b. apakah tugas dari pimpinan artistik di dalam membuat suatu
pementasan di sekitar lingkungan Anda!
c. apakah tugas stage manager di dalam membuat suatu pementasan di
sekitar lingkungan Anda!
d. tanyakan fungsi dari tata panggung di suatu pementasan di
lingkungan Anda !
e. tanyakan fungsi dari tata cahaya di suatu pementasan di lingkungan
Anda !
f.
tanyakan fungsi dari tata suara
di suatu pementasan di lingkungan
Anda !
g. tanyakan fungsi dari tata rias dan busana di suatu pementasan di
lingkungan Anda !
 112
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
3. Mengumpulkan data/mencoba/eksperimen.
Setelah Anda mencari informasi dari pengamatan dan menanya tentang
segala sesuatu, tentunya ada sumber lain yang sangat penting untuk
lebih melengkapi informasi yang Anda dapatkan, yaitu buku, internet, dan
pengalaman pribadi berkaitan dengan manajemen artistik. Gali informasi
yang lebih dalam tentang manajemen artistik melalui buku referensi,
internet, pengalaman pribadi sebagaimana perintah berikut ini dengan
rasa gotong royong dan sikap kerjasama.
a. carilah informasi dari perpustakaan tentang konseptor !
b. carilah di internet tentang tugas dan fungsi dari pimpinan artistik !
c. carilah di internet tentang tugas dan fungsi dari sekretaris dalam stage
manager !
d. carilah di internet tentang fungsi tata panggung !
e. carilah di internet tentang fungsi tata cahaya
f.
carilah di internet tentang fungsi tata suara !
g. carilah di internet tentang fungsi dari tata rias dan busana !
4. Mengasosiasikan/mendiskusikan
Informasi yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan di atas sudah cukup
lengkap. Supaya informasi tersebut sahih dan benar, dan semakin akurat,
diskusikan data-data Anda dengan teman satu kelompok dan buat
rangkuman hasil diskusi tersebut dengan mengutamakan komitmen dan
musyawarah!
a. diskusikan dengan peserta diklat lain dalam sebuah kelompok kecil
dari hasil pengamatan, hasil menanyakan, maupun hasil penelusuran
informasi dari buku, internet, maupun informasi setelah Anda
menyebutkan bagian-bagian dari manajemen artistik !
b. diskusikan dengan peserta diklat lain dalam sebuah kelompok kecil
tentang hasil penelusuran informasi tugas dan fungsi dari manajemen
artistik dari buku, internet, maupun informasi !
c. tulislah hasil diskusi tersebut dalam jurnal/buku!
 113
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
5. Mengomunikasikan/menyajikan/membentuk jaringan
Berbagi informasi membuat apa yang kita ketahui bermanfaat juga pada
orang lain. Paparkan data-data tersebut di depan forum diskusi kemudian
paparkan juga kepada masyarakat banyak dengan penuh percaya diri.
a. Kumpulkan hasil pengamatan, hasil menanya, hasil penelusuran
informasi, maupun diskusi menjadi tulisan atau kumpulan informasi
yang sistematis.
b. Paparkanlah hasil pengamatan, hasil menanya, hasil penelusuran
informasi, maupun diskusi di depan forum diklat kepada fasilitator
maupun peserta diklat lain.
1) Konseptor
2) Pimpinan artistik
3) Stage manager
4) Tata panggung
5) Tata cahaya
6) Tata suara
7) Tata rias dan busana
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen artistik dalam suatu
pementasan ?
2. Sebutkan jenis panggung berdasarkan fungsinya!
3. Sebutkan fungsi dari tata cahaya !
4. Sebutkan 2 macam pengoperasian tata suara !
5. Sebutkan fungsi dari tata busana !
F. Rangkuman
Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana
interaksi antara kerja pemain, konseptor, dan aktor ditampilkan di hadapan
penonton. Di atas panggung ini semua pertunjukan disajikan dengan maksud
agar penonton menangkap maksud cerita yang
ditampilkan. Untuk
menyampaikan maksud tersebut penanggung jawab panggung mengolah
dan menata panggung sedemikian rupa untuk mencapai maksud yang
 114
Kegiatan Pembelajaran 4 Manajemen Artistik
dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas bahwa banyak sekali jenis
panggung, tetapi dewasa ini hanya tiga jenis panggung yang sering
digunakan. Ketiganya adalah panggung arena, panggung proscenium, dan
panggung thrust. Dengan memahami bentuk dari masing masing panggung
inilah, penata panggung dapat merancang karyanya berdasar konsep yang
akan disajikan dengan baik.
Tata cahaya/lampu adalah unsur tata artistik yang cukup penting dalam
pertunjukan. Sejak ditemukannya lampu sebagai penerangan, manusia
menciptakan modifikasi dan menemukan hal-hal baru yang dapat digunakan
untuk menerangi panggung pementasan. Seorang penata cahaya/ lampu
perlu mempelajari pengetahuan dasar dan penguasaan peralatan tata
cahaya/lampu yang selanjutnya dapat diterapkan dan dikembangkan untuk
kepentingan artistik dalam panggung.
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada
suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara
memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi
satu bagian tak terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara
pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan
penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas
suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan
mikrofon, kabel, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul mixer,
juga audio power amplifier dan speaker secara keseluruhan.
Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri
khususnya pada bagian muka atau wajah, menghias diri dalam pergaulan.
Tata rias pada seni karawitan diperlukan untuk menunjang karakter daerah
masing-masing.
Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai
untuk menggambarkan tokoh. Tata busana untuk pertunjukan karawitan
termasuk segala aksesoris seperti topi, sepatu, syal, kalung, gelang , dan
segala unsur yang melekat pada pakaian. Tata busana dalam karawitan
memiliki peranan penting untuk menambah nilai dari penampilan selain juga
menjadi penanda daerah.
 115
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 5, refleksikan diri Anda dengan
menjawab pertanyaan berikut ini.
a. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?
b. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda
tentang materi ini?
c. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?
d. Bagaimana kamu akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang
lain setelah mempelajari materi ini?
 116
Penutup
PENUTUP
Dengan selesainya modul ini, banyak hal baru yang Anda dapatkan. Materi
pedagogi yang telah Anda pelajari, akan lebih memahamkan Anda tentang
konsep belajar dan pembelajaran, karakteristik peserta didik, mengatasi kesulitan
belajar peserta didik, konsep pembelajaran abad XXI, literasi informasi digital,
dan penggunaan berbagai media untuk pembelajaran kriya manajemen
pertunjukan. Dengan belajar materi-materi itu, maka pembelajaran profesional
yang menjadi tujuan kita bersama dapat kita capai.
Demikian juga, pada materi profesional, Anda telah belajar banyak hal
manajemen, manajemen seni pertunjukan karawitan, manajemen produksi,
manajemen artistik. Semoga, setelah Anda lulus pada grade ini, penguasaan
kompetensi seni karawitan, khususnya pembelajaran profesional dan manajemen
seni pertunjukan seni karawitan akan meningkat. Dan Anda siap untuk
pembelajaran materi PKB untuk grade-grade yang lebih tinggi.
 117
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
 118
Glosarium
GLOSARIUM
BBM
:
aplikasi pengirim pesan instan yang disediakan untuk para
pengguna perangkat BlackBerry. Aplikasi ini mengadopsi
kemampuan fitur atau aktivitas yang populer di kalangan
pengguna perangkat telepon genggam.
Binary Digit
:
Informasi digital mengacu kepada informasi
disimpan dan distribusikan dalam bentuk digital
Border
:
Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan
diturunkan. Fungsinya untuk memberikan batasan area
permaianan yang digunakan
Backdrop
:
Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau
diturun-naikkan dan membentuk latar belakang panggung.
Feed back
:
Umpan balik
Foyer
:
Ruang tunggu penonton sebelum pertunjukan dimulai
atau saat istirahat.
Gadget
:
sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang
artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi
khusus.
Google
:
Mesin pencari di internet
Ice Breaking
:
suatu aktivitas kecil dalam suatu acara yang bertujuan
agar peserta acara mengenal peserta lain dan merasa
nyaman dengan lingkungan barunya.
manage
:
mempunyai arti, mengurusi, mengendalikan atau
menangani sesuatu.
Intermezo
:
Selingan
Open Air Stage :
:
Raw Material
yang
Panggung terbuka permanen
adalah produk yang digunakan untuk membuat produk
lain.
 119
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Paket Keahlian Seni Karawitan SMK KK E
Skill
:
Ketrampilan
Sound system
:
adalah suatu sistim tata suara agar, suatu ruangan atau
area, bisa mendengarkan yang bersumber dari suara hasil
rekaman atau langsung menggunakan microphone atau
yang berasal dari peralatan elektronik misalnya peralatan
band.
Stage Manager
:
Orang yang mengkoordinasikan seluruh bagian yang ada
di panggung.
Whatsapp
:
merupakan aplikasi pesan lintas platform yang
memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS,
karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data
internet yang sama untuk email, browsing web, dan lainlain.
Wikipedia
:
adalah ensiklopedia isi bebas yang dimulai pada tahun
2001 (versi bahasa Indonesia dimulai pada tahun 2003).
Artikel-artikel di Wikipedia merupakan hasil kolaborasi
oleh para penyunting dari seluruh dunia. Situs ini
merupakan situs wiki, yang berarti siapa pun dapat
menyunting artikel, memperbaiki dan menambahkan
informasi, hanya dengan mengklik pranala sunting yang
berada di atas setiap halaman.
 120
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Becker, Judith. Ed. (1984). Karawitan : Source Readings In Javanese Gamelan
and Vocal Music. Michigan: The University of Michigan.
Beraneck, L. L. (1954). Sound System for Large Auditoriums. The Journal of
Accoustical Society of America. Vol 26, number 5, (661 – 675).
Berlian, Mustika. (1964). Perencanaan Perbaikan Akustik Aula Unpad.
Qolloqium/Penyelidikan khusus. Fisika Teknik ITB.
Hoesin, Haslizen. (tanpa tahun), Merencanakan Akustik Salman. Makalah Fisika
Bangunan (Akustik FT 434). Fisika Teknik-ITB.
Jafizelni. (1995). Laporan PPL Guru Kesenian, Yogyakarta: PPPG Kesenian.
Kunst, J. (1949). Music in Java. Nederlands: Indies Institute
Sito Mardowo. (1997). Seminar Mata Kuliah: Managemen Pertunjukkan. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Sutanto, A. (2001). Makalah seminar: Membuat tata suara. Jakarta
Sumber internet :
http://dasopang.blogspot.co.id/2011/03/materi-manajemen-produksi-danmanajemen.html
http://iwanustad.blogspot.co.id/2013/07/unsur-unsur-sajian-tari.html
http://zulfikart.blogspot.co.id/2011/10/fungsi-manajemen-pertunjukan.html
http://internet-jendela-ilmu.blogspot.co.id/2011/03/tata-rias-dan-busana.html
 121
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Seni Karawitan SMK
 122
Download