ABSTRAK Perkembangan teknologi dan modernisasi serta derasnya arus informasi akibat adanya globalisasi mau-tak mau mengakibatkan beberapa perubahan dalam pola dan tatanan hidup bangsa Indonesia. Dampak ini juga dirasakan pada remaja. Mahasiswa umumnya merupakan seorang remaja dengan semua periode yang penting selama kehidupannya. Permasalahan yang terjadi pada remaja itu sangat beragam salah satunya adalah perilaku seks bebas. Fenomena yang berkembang saat ini di tengahtengah para mahasiswa yaitu adanya seorang mahasiswa yang berperilaku seksual sebelum menikah. Banyak orang merasa tidak nyaman atau malu bila harus membicarakan tentang seks, terlebih dengan orang tua atau keluarga sendiri. Hal itu disebabkan karena adanya anggapan bahwa masalah seputar seks itu masih tabu untuk dibicarakan. Perilaku seksual yang sekarang dilakukan para remaja ialah perilaku yang sangat terlarang oleh orang tua pada usia yang sama. Maka dari itu, remaja enggan mengakui perilaku seksual mereka kepada orang tua dan lebih memilih untuk berpura-pura bersikap seperti anak baik-baik yang tidak terlibat dalam hal itu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui panggung depan (Front Stage) dan panggung belakang (Back Stage) mahasiswa Bandung yang melakukan aktivitas seksual sebelum menikah. Subjek penelitian dilakukan penulis kepada Ana (bukan nama sebenarnya) yaitu mahasiswi angkatan 2002 dan kepada Tio (bukan nama sebenarnya) yaitu mahasiswa angkatan 2003, mereka adalah mahasiswa di salah satu universitas swasta di Bandung yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pendekatan dramaturgi dari Erving Goffman. Pendekatan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks untuk menjelaskan komunikasi mahasiswa yang melakukan aktivitas seksual sebelum menikah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk panggung depan yang ditampilkan oleh Ana dan Tio adalah pada saat mereka berperan sebagai anak yang baik dan mahasiswa dengan nilai prestasi akademik yang baik di depan keluarga. Sedangkan panggung belakang yang ditampilkan Ana dan Tio adalah sebagai mahasiswa yang melakukan aktivitas seksual sebelum menikah. Penampilan mereka juga langsung berubah drastis saat bertemu dengan kekasihnya masing-masing. Ana selalu mengenakan pakaian yang seksi seperti celana jeans hipster (ketat), atau rok mini di atas lutut dengan atasan baju tanpa lengan yang ketat, high heels, dan bermake up tebal. Gayanya pun jadi lebih genit, centil, cerewet, lincah, humoris, di tambah dengan bahasa tubuh yang menggoda dan sedikit nakal apabila sedang bersama kekasihnya. Jeans robek dengan baju belel, sepatu keds serta tindikan anting di lidah dan di telinga menjadi penampilan yang membalut Tio bila sedang berkencan. Pembicaraannya dengan menggunakan kata-kata sedikit kasar, komentarkomentar seksual yang terbuka, gayanya yang menggoda seraya melakukan flirting. Hal itu dilakukan untuk mendukung panggung belakangnya.