Uploaded by User62645

INSIDEN PAJAKkkkkk

advertisement
INSIDEN PAJAK DI INDONESIA
Makalah Ini Ditulis untuk Melengkapi Tugas
Bahasa Indonesia
YULIDA ANGGIA
1500542074
Program Studi Diploma III Keuangan
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Padang
2015
I.PENDAHULUAN
Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor
khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi, naiknya
harga barang-barang, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serta turunnya
daya beli masyarakat menjadi masalah yang sangat rumit yang harus diselesaikan oleh
pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk
meningkatkan pendapatan yang berasal dari dalam negeri, dan pajak merupakan jawaban atas
permasalahan tersebut. Pajak memberikan kontribusi pendapatan Negara Indonesia yang
terbesar.
Bagi Indonesia, penerimaan pajak sangat besar peranannya dalam mengamankan
anggaran Negara dalam APBN setiap tahunnya. Penerimaan Negara yang berkesinambungan
dimungkinkan dan layak dibangun adalah perolehan dari sektor pajak. Struktur penerimaan
Negara dalam APBN menempatkan penerimaan sektor pajak sebagai pos penerimaan
terbesar. Kondisi itu tercapai ketika harga minyak bumi yang berfluktuasi di pasar
internasional dalam kurun waktu relatif panjang pada awal dekade 1980-an. Fluktuasi harga
itu telah membuat struktur penerimaan Negara yang saat itu sangat mengandalkan
penerimaan dari minyak bumi dan gas alam (migas) tidak bisa diandalkan lagi untuk
kesinambungannya. Untuk itu, pemerintah pada tahun 1983 mengambil kebijakan dengan
melakukan reposisi andalan bagi penerimaan Negara yakni dari migas menjadi pajak.
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami
materi tentang siapa saja yang membayar pajak.Serta memahami indeks dari pajak itu sendiri.
Dan menjadi acuan untuk penulisan makalah selanjutnya.
Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari pajak?
2. Apa saja jenis jenis pajak?
3. Apa saja insiden insiden pajak?
4. Apa defenisi dari pajak pengahasilan?
Tujuan penulis menulis makalah ini adalah guna untuk memenuhi tugas makalah bahasa
indonesia
INSIDEN PAJAK DI INDONESIA
A. Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor pajak.
Definisi pajak dikemukakan oleh Remsky K. Judisseno (1997:5) adalah sebagai berikut:
Pajak adalah suatu kewjiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif warga negara dan
anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan negara berupa
pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang dan peraturanperaturan untuk tujuan kesejahteraan dan negara.
Dari definisi pajak tersebut di atas jelas bahwa pajak merupakan kewajiban
kenegaraan dan pengabdian peran aktif warga negara dalam upaya pembiayaan pembangunan
nasional kewajiban perpajakan setiap warga negara diatur dalam Undang-Undang dan
Peraturan-peraturan pemerintah.Undang-Undang Perpajakan memberikan kepercayaan
kepada setiap wajib pajak untuk melakukan kegiatan perpajakannya sendiri mulai dari
menghitung, membayar, dan melaporkan kewajiban perpajakannya ke kantor pelayanan
pajak. Pajak yang dibayar oleh wajib pajak dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam
membiayai keperluan penyelenggaraan kenegaraan yakni pembangunan nasional, dimana
pelaksanaan pembangunan nasional diatur dalam Undang-Undang dan peraturan-peraturan
untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.
.
B. Jenis jenis pajak
Pada umumnya Pajak dapat dikelompokkan menjadi:
1) Menurut Golongannya
1. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak
dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya: Pajak Penghasilan
2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan nilai.
2) Menurut Sifatnya
1. Pajak subjektif, yaitu Pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam
arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan.
2. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan
keadaan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang mewah.
3) Menurut Lembaga Pemungutnya
1. Pajak Pusat, yaitu Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah. Contoh: Pajak kendaraan dan Bea balik nama
kendaraan bermotor, pajak hotel dan restoran (pengganti pajak pembangunan), pajak
hiburan, dan pajak penerangan jalan.
Asas-asas pemungutan pajak yang dikemukakan oleh Pudyatmoko (2000:4) bahwa
pungutan pajak didasarkan pada :
1. Equality, adalah pungutan pajak yang adil dan merata.
2. Certainty, adalah Penetapan pajak yang tidak di tentukan wewenang-wewenang.
3. Conveinance, adalah pembayaran pajak sebaiknya sesuai dengan saat yang tidak
menyulitkan wajib pajak.
4. Economy, biaya pungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak
ditetapkan seminimum mungkin.
Dalam pelaksanaan Undang-Undang Perpajakan yakni Undang-Undang No.17 Tahun
2000, setiap wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari kegiatan usahanya wajib
menyetor ke kas negara pajak atas penghasilan yang diterimanya. Besarnya kewajiban
perpajakan wajib pajak tersebut diatur dalam Undang-Undang Perpajakan dan peraturan
pemerintah.
C.Insiden Insiden Pajak
Ketika membahas perihal tentang pajak dalam ranah ekonomi publik,maka yang penting
bagi seorang ekonom adalah identifikasi insiden pajak yaitu pihak yang menerima beban
suatu pajak karena wajib pajak ( yaitu orang yang membayar pajak kepada pemerintah )
mungkin dapat menggeserkan beban pajak tersebut sebagian atau seluruhnya kepada orang
lain.Musgrave membedakan analisis insiden pajak menjadi tiga yaitu :
1.
Insiden Pajak Anggaran Berimbang.
Maksud dari Insiden pajak Anggaran berimbang ini adalah pengaruh distribututif
suatu pajak terhadap pengeluaran pemerintah yang dibiayai dari penerimaaan-penerimaan
pajak dalam jumlah yang sama.Konsep ini dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut :
2.
Insiden Pajak Absolut ( Absolute Indicence)
Klasifikasi
analisis
insidens
pajak
selanjutnya
adalah
Insiden
Pajak Absolut.Ana analisis yang kedua ini hanya melihat pengaruh suatu jenis pajak
( misalnya pajak pendapatan) terhadap distribusi pendapatan masyarakat tanpa melihat efek
distributif dari suatu program pemerintah ( Pengeluaran pemerintah ).
Contohnya : Kita hanya dapat menganalisis mengenai dampak distributif pajak penghasilan.
3. Insiden Pajak Diferensial ( Diferential Incidence ).
Analisis ini menganalisis tentang pengaruh distribusi pendapatan dari suatu jenis
pajak apabila digantikan dengan jenis pajak lain untuk membiayai aktivitas pemerintah dalam
jumlah yang sama.Atau secara singkat insiden pajak deferensial menganalisis berbagai
alternative pembiayaan dengan pajak akan suatu program pemerintah .Umpamanya
pemerintah akan membuat jalan baru seharaga 1 milyar.Jumlah uang sebesar 1 Milyar
tersebut bisa diperoleh dari berbagai jenis pajak,semisal ; dapat dari cukai,pajak penghasilan
atau pajak perbahan nilai.Jadi insiden ini menganalisis pengaruh berbagai jenis pajak yang
dipungut
untuk
membiayai
suatu
program
tertentu
terhadap
distribusi
pendapatan masyarakat.Kalau suatu saat pemerintah ingin membuat jalan raya maka
pemerintah mempertimbangkan pajak manakah yang lebih baik untuk membiayai program
tersebut,apakah mengguanakan pajak penghasialan ataukah pajak cukai.Alnalisis model ini
tidak menghiraukan pengeluaran pemerintah karena pengeluaran pemerintah dianggap
konstan sehingga analisis insiden deferensial hanaya memerlukan suatu jenis pajak sebagai
dasar perbandingan,biasanya adalah pajak pendapatan dengan tarif proporsional.
II.PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
proposal ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya proposal ini dan dan penulisan proposal
dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga proposal ini berguna bagi penulis pada khusus
nya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/definisi-pajak-dan-jenis-jenis-pajak.html
https://yitnostar.wordpress.com/kuliah/ekonomi-publik/perpajakan-indonesia/
Case Fair,2007.Prinsip Prinsip Ekonomi.Jakarta:Copyrighted Material.
HUKUM PAJAK
Makalah Ini Ditulis untuk Melengkapi Tugas
Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh
RAFIKA
1500542073
Program Studi DIII Keuangan
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Padang
2015
Download