Uploaded by User62000

PENALARAN DAN LOGIKA

advertisement
PENALARAN DAN LOGIKA
Sejak kehadirannya di muka bumi ini, manusia sudah menggunakan akal fikirannya
untuk melakukan dan menyelesaikan suatu masalah. Walaupun pada saat kehadirannya
pertama kali di muka bumi jalanfikiran manusia tidak serevolusioner sekarang ini.
Seiring dengan berkembangnya zaman, berkembang pula cara berpikir manusia
manusia sebagai mahluk yang unik berbeda dari mahluk lainnya. Keunikan manusia terletak
pikiran yang dimilikinya. Dalam menggunakan fikiran mungkin saja manusia melakukan
kesalahan. Cara belajar dari kesalahan yang di perbuat pada dasarnya merupakan
karakteristik yang sama pada semua mahluk hidup. Apakah itu pada binatang tingkat rendah,
tingkat tingi, apakah itu pada simpanse atau seorang ilmuwan.
Dalam memecahkan masalah kehidupan, manusia menggunakan akal fikirannya dan
logika. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai :
1. Penalaran
2. Logika
1. Pengertian Penalaran.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata nalar yang berarti
pertimbangan baik buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata
akal yang merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh
manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan
lainyang kian hari kian berkembang.
Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai moral, etika dan
estetika. Tujuan manusia mengembangkan pengetahuan adalah untuk mengatasi dan
memenuhi tantangan hidup.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus berkembang. Faktor yang
menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah :
1. Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting dalam kehidupan
manusia yang berfungsi untuk menyampaikan informasidan jalan fikiran yang melatar
belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Mempunyai kerangka berfikir tertentu
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati fakta dan data,
menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan sebuah kesimpulan.
Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola berfikir yang runtut
dengan menggunakan kaidah-kaidah yang baku.
2. Hakikat Penalaran
Pada uraian terdahulu, dijelaskan bahwa penalaran merupakan suatu proses berfikir
dalam menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan. Hakikat dari penalaran
adalah berfikir secara logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan
pengamatan dan penginderaan dalam menemukan suatu kebenaran.
Penalaran yang merupakan suatu proses mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya logika
2. Bersifat analitik
Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran bersumber pada rasio dan fakta. Pendapat
yang mengatakan rasio sebagai sumber kebenaran melahirkan faham rasionalisme, sdangkan
pendapat yang menyatakan fakta yang tertangkap memlalui penginderaan dan pengalaman
sebagai sumber kebenaran melahirkan faham empirisme. Pengetahuan ilmiah dibangun
berdasarkan rasionalisme dan empirisme dan inilah yang di sebut pengetahuan ilmiah.
3. Pengertian Logika
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menghadapi perubahan dan permasalahan .
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pemikiran yang teratur dan terarah agar
didapat keputusan yang benar atas penyelesaian masalah tersebut. Cara berpikir yang
demikian disebut logika.
Logika adalah ilmu kecakapan menalar atau berfikir dengan tepat ( The Science and art
of correct thingking ) (Dr.W. Poespoprojo, 1989). Pengertian diatas mengindikasikan bahwa
berfikir atau menalaar adalah kegiatan akal budi manusia untuk mengolah pengetahuan yang
kita terima melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran .
Berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam katagori
ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan
tepat dan jitu bila dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan
tertentu dan adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian
disebut dengan logis.
Jalan pemikiran yang mengesampingkan hal-hal tersebut diatas dikatagorikan pemikiran
yang tidak logis. Logika merupakan ilmu yang fundamental yang secara sistematis
menyelidiki, merumuskan dan menerangkan asas-asas yang harus ditaati agar orang dapat
berfikir dengan tepat, lurus dan teratur.
Maksud dan tujuan logika adalah kecakapan menerapkan aturan-aturan pemikiran yang
tepat terhadap persoalan-persoalan yang kongrit yang kita hadapi , serta pembiasaan sikap
ilmiah, kritis dan obyektif.
4. Pembagian Materi Logika
Untuk sampai kepada suatu pemikiran yang tepat , logika menganalisa unsur-unsur pemikiran
manusia. Materi logika antara lain :
1. Mengerti Permasalahan
Yaitu memahami apa yang menjadi permasalahan yang sedang di hadapi. Kegiatan mengerti
ini dapat di bangun melalui penginderaan misalnya dengan mengamati.
2. Adanya kausualitas.
Yaitu adanya keterkaitan. Pekerjaan otak selanjutnya setelah mengerti permasalahan adalah
membangun hubungan yang ada antara berbagai fakta.
3. Adanya kesimpulan
Pekerjaan akal yang ketiga adalah membangun kesimpulan . Kesimpulan ini didapat atas
serangkaian kegiatan mulai dari mengerti hubungan permasalahan dan fakta yang dari
keduanya dapat ditarik kesimpulan.
5. Metode dalam logika
Logika sesuai dengan fungsinya memecahkan masalah mempunyai dua Metode :
1. Metode Deduktif yaitu pengkajian dari suatu yang umum (general) untuik menghasilkan
suatu yang khusus. Berpikir dengan Metode deduktif menggunakan sarana berfikir
matematika.
2. Metode Induktif yaitu logika berfikir yang bergerak dari hal-hal yang khusus menghasilkan
gegeralisasi yang umum. Berfikir induktif menggunakan sarana berfikir statistika.
Baik matematika maupun statistika bukanlah ilmu melainkan sarana berfikir. Kedua
Metode berfikir tersebut dapat diterapkan dalam penelitian Ilmiah yang direalisasikan dalam
karya Ilmiah Penelitian.
Logika berfikir deduktif dipakai dalam perumusan hipotesis penelitian yang dideduksi
dari teori-teori yang ada. Logika berfikir Induktif di terapkan dalam pengujian hipotesis
dengan menggunakan data dan sample. Untuk menyimpulkan kasus yang berdasarkan data
dan sample di perlukan sarana statistika. Proses Ilmiah yang secara epistemologis adalah
paroses ilmiah agar hasil yang diperoleh dapat di katagorikan sebagai produk ilmiah yaitu
Ilmu.
6. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat di tarik kesimpulan :
1. Dalam menghadapi permasalahan hidup yang kian berkembang manusia menggunakan akal
fikirannya .
2. Proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan suatu pengetahuan di
sebut penalaran
3. Logika adalah kecakapan berfikir secara tepat dan akurat berdasarkan fakta dan data untuk
menghasilkan keputusan yang benar atas permasalahan yang ada.
4. Metode berfikir logika ada dua yaitu : deduktif dan induktif.
Download