Nama : Rina Ananda Kelompok : 5 “Dampak Buruk Mengkonsumsi Soft Drink” Soft drink atau minuman berkarbonasi merupakan minuman yang sudah mengalami proses karbonasi atau dengan kata lain sudah tidak memiliki alcohol. Proses karbonasi terjadi ketika CO2 terlarut sempurna dalam air dan menghasilkan sensasi karbonasi atau soda pada air karbonasi. Soft drink ialah minuman berkarbonasi yang diberi tambahan berupa bahan perasa dan pemanis seperti gula. Minuman ini sangat diminati di Indonesia karena rasa yang manis dan warna yang menarik. Makanan cepat saji sudah lama mengundang kontroversi di negara kita karena terungkapnya beberapa dampak buruk yang ia miliki. Dampak buruk itu disebabkan oleh kandungan zat-zat berbahaya di dalam minuman soda seperti Natrium Benzoat atau pengawet dan pewarna buatan. Tak berhenti disitu, nyatanya di dalam minuman soda juga mengandung kafein yang sangat tinggi. Penggunaan bahan pengawet pada produk pangan tentunya mempunyai efek, baik efek jangka panjang ataupun jangka pendek. Akibat jangka pendek dari penggunaan bahan tambahan pangan ini adalah mual, muntah, pusing, diare, radang tenggorokan, alergi, gatal, sesak nafas dan jantung berdebar. Efek jangka panjang penggunaan bahan tambahan pangan berbeda pada setiap jenisnya. Misalnya asam benzoat dan natrium benzoat menyebabkan alergi dan penyempitan syaraf. Na nitrit dan Na sulfit dapat menyebabkan gangguan pernafasan, pencernaan, metabolisme. Namun, penyakit yang bisa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal dan lain-lain (Zulkhan, 2013). Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa terlalu sering mengkonsumsi minuman soda saja memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, minuman soda yang dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang kemudian hari menjadi penyebab penyakit mematikan seperti kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya juga mengintai misalnya stroke, dan penyakit ginjal. Maka bila Anda termasuk ke dalam orang yang hobi meminum minuman soda, kurangilah hal itu dan minum-minuman sehat seperti air putih 2 liter perhari. Daftar pustaka Evaliananingtyas, Erma. 2014. Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap Kadarureum Darah Mencit. Tersedia di: http://eprints.ums.ac.id/29567/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf Diakses pada Minggu, 12 Juli 2020. Zaenal, Zeni. 2018. Dinamika Aspek Kesehatan dan Ekonomi dalam Kebijakan Pengendalian Minuman Berkarbonasi di Indonesia. Tersedia di: https://media.neliti.com/media/publications/290971-dinamika-aspek-kesehatan-dan-ekonomidal-e9546883.pdf. Diakses pada Minggu, 12 Juli 2020.