LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN SEMESTER GANJIL 2020/2021 MODUL : GLASS (Pipet Tetes) PEMBIMBING : Tifa Paramitha S.T, M.T Tanggal Praktikum : 18 Januari 2021 Tanggal Laporan : 24 Januari 2021 Oleh : Kelompok :5 Nama : 1. Panji Muslimin NIM 181411023 2. Raisa Sita Amalia NIM 181411024 3. Ranti Rahmawati NIM 181411025 4. Salma Sapana M P NIM 181411026 5. Shifa Nurul Jannah NIM 181411027 3A PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2021 I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Dapat mengerti bahwa pipa gelas dapat di potong. 2. Dapat mengerti bahwa pipa gelas dapat di bengkokan. 3. Dapat mengerti cara meniup, menyambung, menarik dan bahwa lubang dapat ditutup. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian dan Sifat-sifat Gelas 2.1.1 Pengertian Gelas Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan (Fellows, 2000). Walaupun mudah pecah tetapi gelas mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi. Wadah gelas lebih tahan terhadap kompresi dari dalam dibandingkan tekanan dari luar. Siat seperti ini penting untuk pembotolan minuman berkarbonasi. Daya tahan gelas dapat mencapai 1,5x105 kg/cm. Daya tahan ini dipengaruhi oleh komposisi, ketebalan, dan bentuk dari wadah gelas (Millati, 2010). Gelas terdiri dari oksida-oksida logam dan non logam. Bahan baku pembuatan gelas adalah : 1. Pasir silica (SiO2) 2. Soda abu (Na2CO3) yang dengan pembakaran pada suhu tinggi akan terbentuk Na2O sehingga gelas tampak jernih 3. Batu kapur (CaO) yang berfungsi untuk memperkuat gelas 4. Pecahan gelas (kaca) disebut cullet (calcin) untuk memudahkan proses peleburan, ditambahkan antara 15-20% 5. AI2O3 dan boraksida (B2O3), titanium dan zirconium untuk meningkatkan ketahanan dan kekerasan gelas 6. Borax oksida pada gelas boroksilat seperti pyrex berfungsi agar gelas lebih tahan pada suhu tinggi 7. Na2SO4 atau As2O3 untuk menghaluskan dan menjernihkan (Millati, 2010). Untuk membuat agar kemasan gelas bersifat inert dan netral maka gelas dicelupkan dalam larutan asam. Untuk melinungi permukaan gelas maka diberi laminasi silikon polietilen glikol atau polietilen stearat. Sifat gelas yang stabil menyebabkan gelas dapat disimpan dalam jangka waktu panjang tanpa kerusakan (Millati, 2010). 2.1.2 Sifat-sifat Gelas Beberapa sifat gelas yang sangat umum sebagai berikut: 1. Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra merah 2. Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair 3. Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 10 2 Pa.s) 4. Transpara, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogenfluorida. Karena itu lah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium. 5. Efektif sebagai isolator 6. Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan material lainnya, antara lain: 1. Sifat estetika atau keindahan 2. Sifat tembus pandang secara optik (transparan) 3. Sifat elastik 4. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia Namun kekurangan dari gelas antara lain: 1. Sifatnya yang getas dan mudah pecah 2. Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra merah, tetapi tidak oleh sinar ultra violet 3. Gelas yang mengandung Pb tidak dapat dilewati oleh sinar rontgen 4. Pemanasan akan menyebabkan pemuaian gelas yang besarnya sangan berbeda satu sama lain (tergantung koefisien pemuaian) 5. Bila pemanasan atau pendinginan berlagsung terlalu cepat atau terkonsentrasi pada satu titik, akan terjadi tegangan. Karena gelas bersifat rapuh,tegangan tersebut dapat menimbulkan retakan 2.2 Keuggulan bahan gelas sebagai bahan alat laboratorium Peralatan gelas kebanyakan transparan sehingga mudah untuk diamati. Namun ada juga yang berwarna gelap (amber glass) biasanya digunakan untuk menyimpan pereaksi yang mudah rusak akibat cahaya. Tapi ketika pereaksi tersebut akan digunakan biasanya akan ditempatkan di gelas piala. Selain itu juga, keuntungan menggunakan bahan gelas karena gelas tahan panas yang membuat gelas tidak pecah saat dipanaskan, hal ini karena gelas terbuat dari borosilikat yang memiliki titik leleh yang tinggi yaitu 1580 oC. Tapi ada beberapa alat yang tidak boleh dipanaskan disuhu >100 oC karena akan mengurangi tingkat presisi dan akurasi pada alat tersebut, contohnya labu takar. Selain itu bahan gelas juga tidak mudah bereaksi karena senyawa borosilikat ini mempunyai ikatan kimia yang sangat kuat sehingga tidak mudah bereaksi dengan senyawa lainnya yang sering disebut dengan inert. Borosilikat tidak mudah larut dengan asam-asam kuat yang memiliki konsentrasi yang tinggi sehingga alat gelas bisa digunakan untuk tempat wadah dalam membuat pereaksi asam pekat. selanjutnya bahan gelas juga mudah dibersihkan dengan air maupun dengan cairan lainnya karena mudah mengalir ke dalam peralatan gelas. 2.3 Jenis-Jenis Gelas 2.3.1 Borosilicate Glass Borosilicate glass, yang dikenal dengan nama dagang seperti Pyrex® dan Duran®, banyak digunakan dalam aplikasi kimia dan teknik. Kaca borosilikat adalah jenis kaca yang mengandung boron trioksida yang memungkinkan koefisien muai panas yang sangat rendah. Ini berarti kaca tidak akan retak di bawah perubahan suhu ekstrim seperti kaca biasa. Daya tahannya menjadikannya kaca pilihan untuk restoran, laboratorium, dan kilang anggur kelas atas. Kaca borosilikat terdiri dari sekitar 15% boron trioksida, yang merupakan bahan ajaib yang sepenuhnya mengubah sifat kaca dan membuatnya tahan shock thermal. Hal ini memungkinkan kaca untuk menahan perubahan suhu yang ekstrim dan diukur dengan "Koefisien Muai Panas," tingkat di mana kaca mengembang saat terkena panas. Berkat ini, kaca borosilikat memiliki kemampuan untuk beralih langsung dari lemari es ke rak oven tanpa retak. Ini berarti juga dapat menuangkan air panas mendidih ke dalam gelas borosilikat jika ingin membuat teh/kopi, tanpa khawatir kaca akan retak atau pecah. Kaca borosilikat tahan bahan kimia, memiliki koefisien muai panas rendah dan dapat digunakan pada suhu yang relatif tinggi. Ini tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti batang, tabung, pelat dan sebagai komponen mesin atau bentuk panas. Karena daya tahan dan ketahanannya terhadap perubahan kimia, kaca borosilikat secara tradisional telah digunakan di laboratorium kimia dan pengaturan industri, serta untuk peralatan dapur dan gelas anggur premium. Karena kualitasnya yang superior, seringkali harganya lebih mahal daripada gelas soda-lime. 2.3.2 Soda Lime Glass Gambar 1. Soda lime glass Glass soda lime adalah salah satu tipe dari material glass yang memiliki komposisi dari tiga komponen dasar. Bahan pertama adalah silika atau silikon dioksida, yang membentuk 70% produk jadi. 15% lainnya terbuat dari soda atau natrium oksida, yang menurunkan suhu leleh silika, dan kapur, atau juga dikenal sebagai kalsium oksida membuat 9% lagi untuk bertindak sebagai penstabil. 6% sisanya terdiri dari elemen jejak. Glass Soda lime memiliki kestabilan kimia yang tinggi, cukup keras, dan sering digunakan, serta harga barang yang dari glass jenis ini pun tergolong murah. Kualitas yang dimiliki oleh tipe glass ini membuatnya cocok dalam pembuatan berbagai macam produk kaca, termasuk bola lampu, kaca jendela, botol, dan benda-benda seni. Soda dan lime (kapur) yang terdapat kandungannya pada glass tipe ini memiliki fungsi masing-masing. Soda berfungsi sebagai Fluks yang dapat menurunkan suhu pada saat silika akan mencair, dan kapur (lime) berperan sebagai penyeimbang dari silika. Hal lain yang terkandung dalam glass soda lime adalah untuk memberikan sifat spesific yang biasanya adalah warna. Glass soda lime memiliki sifat-sifat yang mengakibatkan glass ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi. Glass jenis ini juga memiliki permukaan yang halus dan tidak keropos. Hal ini bisa dilihat pada botol kaca dan packaging glass yang lebih mudah untuk dibersihkan. Wadah glass soda lime adalah inert, tahan terhadap senyawa kimia dan glass ini tidak akan terkontaminasi terhadap unsur yang ada didalamnya. Kekurangan yang terdapat pada soda lime glass adalah tidak tahan terhadap suhu tinggi dan perubahan suhu secara cepat ( thermal shock). Sebagai contoh, glass (cangkir) ketika di tuang dengan air yang memiliki temperature tinggi, maka cangkir tersebut akan pecah. Contoh kehidupan sehari-hari adalah menuang kopi ke cangkir atau menuang teh kecangkir yang masih memiliki suhu yang tinggi. Gelas soda kapur memiliki beberapa sifat yang membuatnya berguna sebagai gelas untuk aplikasi umum dan lebih spesifik. Murah. Kaca soda kapur lebih murah dibandingkan kaca lain dengan sifat yang lebih khusus, seperti kaca borosilikat atau kaca optik. Stabil secara kimiawi. Atom-atom dalam gelas soda kapur memiliki ikatan atom yang kuat dan sangat terhubung, sehingga zat lain sulit untuk mempengaruhi strukturnya dan menimbulkan korosi pada gelas. Hal ini membuatnya baik untuk digunakan di sekitar bahan kimia, terutama jika ditempa untuk meningkatkan ketahanan guncangan termal. Namun, gelas soda kapur tidak sepenuhnya kebal terhadap keausan bahan kimia, dan kacamata khusus lainnya bisa lebih tahan. Sulit. Kaca soda kapur adalah 6-7 pada skala kekerasan Mohs, yang mengukur seberapa tahan material terhadap abrasi. Skor tertinggi pada skala ini adalah sepuluh dan termasuk bahan seperti berlian. Namun, gelas soda kapur juga bisa dilunakkan oleh panas atau bahan kimia agar dibuat tiga kali lebih kuat. Temperatur kimiawi memberikan kekuatan mekanik yang lebih, membuatnya lebih keras dan lebih tahan gores. Penguatan panas juga memberi kaca kekuatan mekanis, dengan bonus membuatnya lebih tahan terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba. Workable. Berkat soda dan kapur dalam gelas soda kapur, ia dapat dilunakkan dan dilunakkan berkali-kali tanpa kehilangan kualitas. Atribut ini menjadikannya bahan yang baik untuk didaur ulang. Rentan terhadap guncangan termal. Perubahan suhu yang tiba-tiba (Shock thermal) dapat menghancurkan gelas soda kapur. Ini dapat dikurangi dengan penempaan panas, yang memberikan kekuatan tambahan pada bahan ini. Isolator listrik. Kaca tidak menyalurkan listrik dengan baik, karena memiliki resistivitas spesifik yang tinggi dan konstanta dielektrik yang rendah. Itu membuatnya berguna untuk mengisolasi produk listrik. Mentransmisikan cahaya tampak. Indeks bias gelas soda kapur kira-kira 1,5, yang berarti hanya sekitar 4% cahaya yang menerpa kaca yang dipantulkan. Sisanya lolos, menjadikannya bahan yang sangat baik untuk aplikasi yang membutuhkan transmisi cahaya. Karakteristik Thermal Conductivity 0,937 W/mK Density (at 20°C/68°F) 2,44 g/cm3 Hardness (Moh’s Scale) 6-7 Knoop Hardness 585 kg/mm2 ± 20 Modulus of Young 7,2 x 1010 Pa Modulus of Rigidity (Shear) 3,0 x 1010 Pa Bulk Moduus 4,3 x 1010 Pa Poisson’s Ratio 0,22 Specific Gravity 2,53 Spesific Heat 0,21 Thermal Coefficient of Expansion (0/300 °C) 8,6 x 10-6/°C Softening Point 726°C/ 1340°F Annealing Range 546°C/1015°F Strain Point 514°C/957°F Aplikasi Pembuatan Karena popularitas dan kesamaannya, gelas soda kapur dapat ditemukan di berbagai industri. Ini muncul dalam aplikasi arsitektur dan konstruksi sebagai jendela, dalam industri pengemasan dan makanan dan minuman sebagai botol dan wadah, dan di bidang listrik sebagai isolator tegangan tinggi. Gelas soda kapur juga digunakan dalam aplikasi ilmiah untuk persediaan seperti cawan petri, dan bila dilunakkan, sebagai alternatif yang lebih murah untuk produk kaca borosilikat berkat kekuatan dan ketahanan kimianya yang meningkat. Itu juga muncul di barang-barang konsumen seperti dekorasi, sedangkan versi temper digunakan dalam bakeware konsumen. Contohnya : Light bulb, Windows pane, Botol, dan Art object. 2.4 Pipet Tetes Pipet tetes merupakan alat laboratorium berupa pipa kecil yang terbuat dari kaca atau plastik dengan ujungnya yang runcing dan hollow, tetapi diameter ujung atas pipet sama besar dengan badan pipet. Pipet tetes dilengkapi dengan karet yang berbentuk seperti balon kecil. Pipet tetes lebih menitik beratkan pada prinsip penerapan tekanan udara di dalam tabung yang besarnya bisa diatur dengan seberapa kuat kita memencet karet pada ujung atas pipet. Agar cairan dapat masuk kedalam badan tabung pipet tetes, kita harus memperkecil tekanan didalam badan pipet dengan memencet terlebih dahulu karet pada ujung pipet sebelum memasukan ujung bawahnya yang berdiameter lebih kecil kedalam cairan, setelah terpencet baru kita celupkan sebagian ujung pipet dan tekanan yang kita berikan pada karet di ujung atas tadi bisa kita lepaskan agar cairannya dapat masuk kedalam badan pipet. Jika kita ingin mengeluarkan cairan tersebut, kita perbesar tekanan didalam badan tabung dengan memencet karet di ujung atas tadi, satu pencetan sama dengan satu tetes. Kegunaan pipet tetes yaitu untuk mengambil cairan dari suatu wadah dalam skala tetesan kecil. Penggunaan pipet tetes ini bisa tidak merusak larutan saat dimasukkan, maka dari itu perlu penggunaan pipet tetes yang tepat walaupun skalanya kecil. Selain itu, pengguna harus memakai pipet tets ini dengan hati-hati, walaupun pipet tetes kaca ini kecil dan murah, namun alat ini sangat mudah patah bagian ujung runcingnya, dan seringkali karet penghisap rusak sehingga pipet tetes tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hal penting untuk mengetahui bagaimana cara merawatnya. Perawatan pipet tetes yang baik bukan hanya untuk memudahkan saja tetapi juga agar dapat awet dan tidak rusak untuk penggunaan selajutnya. Berikut ini beberapa tips menjaga pipet tetes tersebut : 1. Periksa kembali pipet tetes setelah digunakan dan cek kembali apakah ada larutan yang tersisa di dalamnya. Buanglah sampai benar-benar bersih dan berhati-hatilah agar larutan tersebut tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya yang digunakan. 2. Saat melakukan pencucian, sebaiknya cucilah dengan air bersih tanpa menggunakan sabun. Pastikan pula tidak tersentuh dengan berbagai bahan lain di pipet sebelumnya. Dengan demikian akan lebih mudah digunakan dan steril untuk larutan lainnya. 3. Jika larutan tersebut cukup berbahaya, sebaiknya bisa dicuci menggunakan air sabun. Namun pastikan agar tangan tidak terkena secara langsung. Lalu, proses pengeringannya bisa dilakukan menggunakan tisu maupun lap khusus dan simpanlah pada suhu yang sejuk. Simpanlah pada keadaan terbalik, tujuannya agar air bisa turun dan mempercepat proses pengeringan. III. PEMBAHASAN Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui cara memotong pipa gelas dan mengetahui cara membuat alat-alat laboratorium yang terbuat dari gelas. Pemotongan pipa gelas dilakukan dengan bantuan alat pemotong untuk membuat goresan 1/2 atau 1/3 keliling dari pipa tersebut, hal ini berfungsi agar memudahkan saat pemotongan pipa gelas dan hasil yang didapatkan lebih rapih. Selanjutnya, penekanan dilakukan pada bagian pipa yang telah diberi goresan tersebut sampai pipa gelas patah. Untuk pembuatan alat laboratorium yaitu pipet tetes dilakukan dengan cara memanaskan bagian tengah dari pipa gelas sampai lunak, lalu tarik kedua ujung pipa gelas sehingga diameter pipa gelas yang lunak tersebut mengecil dan memanjang untuk selanjutnya dipotong menggunakan pemotong sehingga didapatkan 2 buah pipet tetes. Bagian ujung dari pipet tetes tersebut kemudian dirapihkan. Diperlukan APD yang mendukung saat pembuatan alat-alat laboratorium dari gelas ini karena melibatkan panas didalamnya. APD yang harus digunakan adalah sarung tangan anti panas, goggle, dan safety shoes. IV. KESIMPULAN 1. Pipa gelas dapat dipotong menggunakan alat pemotong untuk membuat goresan sehingga mudah dipatahkan 2. Pipa gelas dapat dibengkokkan dengan adanya pemanasan yang membuat pipa gelas tersebut lunak sehingga mudah dibentuk 3. Peniupan pada pipa gelas yang lunak akibat pemanasan bisa dilakukan dengan mulut atau dengan bantuan selang DAFTAR PUSTAKA Betdafilly. Pendahuluan dalam lembar jurnal. https://id.scribd.com/doc/93709523/Pendahuluan. [21 Januari 2021]. Goodfellow. 15 Juni 2009. Dalam artikel Borosilicate Glass-Properties of Borosilcate Glass (Pyrex/Duran) by Goodfellow Ceramic&Glass. https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=4765#:~:text=Borosilicate%20 glass%20is%20chemically%20resistant,machined%20or%20hot%20formed% 20components. [21 Januari 2021]. Henneberry, Brittany. dalam artikel All About Soda Lime Glass-Composition and Properties. https://www.thomasnet.com/articles/plant-facility-equipment/sodalime-glass/ [ 21 Januari 2021]. IBS. 31 Juli 2019. dalam artikel Cara Menggunakan Pipet Tetes, Ilmuwan Muda Wajib Tau!. https://ibs.co.id/id/cara-menggunakan-pipet- tetes/#:~:text=Prinsip%20pipet%20tetes%20adalah%20penerapan,tekanan%20 di%20dalam%20badan%20pipet.&text=Lalu%2C%20lanjutkan%20dengan%2 0memencet%20karet%20tersebut. [21 Januari 2021]. Smith, Koo Adrianti Rossa. Pipet Tetes. https://id.scribd.com/doc/104279682/PipetTetes. [21 Januari 2021].