NASKAH ROLE PLAY “Komunukasi Terapeutik Dalam Kasus Intensif Pada Lansia” Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan Lanjutan Dosen Pengampu : Dr. Syamsul Firdaus, S.Kp, M.Kes Disusun Oleh : Kelompok 6 Bayu Setiawan P07120217049 Eni Permatasari P07120217056 M. Rezkyansyah Al Fitri P07120217064 Mira Talitha Fitriana P07120217066 Rachmawati Eka Putri Kesuma P07120217076 Sarmillawati P07120217080 Lisindra P07120214062 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN SARJANA KEPERAWATAN 2020 NASKAH ROLE PLAY KOMUNIKASI KELOMPOK 6 (KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KASUS INTENSIF PADA LANSIA) Peran: M. Rezkyansyah Al Fitri : Tn. I Mira Talitha Fitriana : Istri Tn. I Sarmillawati : Perawat I Eni Permatasari : Perawat II Rachmawati Eka Putri Kesuma : Anak Tn. I (Perempuan) dan Perawat Stroke Center Bayu Setiawan : Anak Tn. I (Laki-laki) Lisindra : Dokter Indra Tn. I merupakan seorang kepala keluarga, memiliki seorang Istri (60 tahun) dan dua orang anak, perempuan dewasa (23 tahun) dan anak laki-laki remaja (14 tahun). Tn. I berusia 65 tahun memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak dari 5 tahun yang lalu. Tn, I rutin minum obat hipertensi setiap harinya. Pada suatu malam Tn. I lupa meminum obat. Di Rumah Tn. I saat makan malam …… Istri Tn. I : Pak, jangan banyak-banyak makan sop dagingya ya? Nanti tekanan darahnya naik loh. Tn. I : Iya, Bu , bapak minta sopnya dikit aja. Istri Tn. I : Jangan lupa habis ini minum obatnya ya,pak? Tn. I : Iya Bu, nanti aja , bapak nonton bola dulu . Istri Tn. I : Yaudah, ibu ke kamar duluan habis makan ini. Tn. I : Iya,Bu. Istri Tn.I : Ingat ya,pak jangan lupa diminum. Istri Tn. I masuk ke kamar dan Tn. I menonton TV di ruang keluarga. Namun, Tn. I ketiduran di ruang keluarga dan lupa meminum obatnya. Keesokan paginya anak perempuan Tn. I keluar dari kamar dan melihat ayahnya tertidur di depan TV dan membangunkan Tn. I … Anak Tn. I (Perempuan) Tn. I : Bapak, bangun pak, sudah subuh. : (membuka mata) iya nak sudah subuh ya, sebentar dulu nak kepala Bapak tiba-tiba pusing. Beberapa saat kemudian Tn. I bangun dan mengajak anggota keluarganya untuk shalat subuh berjamaah. Keluarga Tn.I pun shalat berjamaah. Setelah selesai shalat subuh Tn.I mengeluh lagi kalau kepalanya pusing dan tiba-tiba pingsan. Istri Tn.I dan anak-anaknya pun panik. Istri Tn.I : Pak, pak .. bangun pak, bapak kenapa ? Anak Tn.I (Laki-laki) : Bapak kenapa bu ? Istri Tn.I : Ibu juga tidak tahu, nak. Bapakmu tiba-tiba pingsan. Anak Tn.I (Perempuan) : Kita bawa bapak langsung ke rumah sakit aja yu bu? Saya minta tolong sama tetangga dulu, ibu jagain bapak disini. Tn.I pun di bawa ke rumah sakit yang hanya berjarak ±500m dari rumahnya oleh anak,istri dan tetangga Tn.I. Pasien tiba di IGD ,pada saat di IGD pasien diterima oleh 2 orang perawat dan dokter jaga IGD. Pasien dipindahkan ke bed yang ada di ruang IGD. Perawat pun melakukan tugasnya … Perawat I : Ibu, Keluarga bapak ini, nama bapaknya siapa bu? Istri Tn.I : Iya, saya istrinnya. Nama bapak Tn.I. Perawat II : Iya bu, bapaknya kami periksa dulu ya bu, ibu silahkan ke administrasi untuk mengurus registrasi dulu bu. Istri Tn.I : Iya sus, Saya titip bapak dulu ya, anak saya lagi ngantar tetangga pulang sus. Perawat II : (mencek respon pasien, pasien pun masih mengalami penurunan kesadaran skor GCS=6 ;E=2, V=2, M=2). Dokter pun memeriksa Tn. I dan meminta perawat untuk memasang oksigen dan monitor. Perawat I : (melakukan ABC yaitu cek jalan napas, melihat pernapasan pasien ,memeriksa nadi,CRT serta SPO2) Perawat I : Dok, Saturasi Oksigennya ini 95% ini kasih oksigen 3 liter cukup ya dok? Dokter Indra : Iya, kasih 3 liter aja dulu, sekalian pasang monitor ya buat mantau tekanan darah. Sama minta inform consent sama keluarga buat masang infus ya.. saya periksa pasien lain dulu yaa. Perawat I : Iya, dok. Perawat II : (memeriksa tekanan darah , melakukan pengkajian fokus meliputi kepala tidak ada cidera kepala,leher terdapat distensi vena jugularis, kulit muka berwarna pucat bibir sianosis, bicara pelo dan bibir asimetris. Pada ekstremitas kanan atas dan bawah terdapat kelamahan). Istri Tn.I telah selesai mengurus administrasi dan menghampiri tn. I dan perawat. Perawat I : gimana bu? Sudah selesai ngurus administrasinya? Istri Tn. I : iya, sudah sus. Bagaimana keadaan suami saya? Perawat I : Nah jadi, perkenalkan dulu saya perawat Sarmila dan ini teman saya perawat Eni. Kami yang berdinas pagi ini di ruangan ini. Tadi kami sudah melakukan beberapa pemeriksaan pada suami ibu. Dan kami mendapatkan hasil bahwa oksigen dalam tubuh bapak kurang sehingga kami pasang oksigen, dan ini bapaknya juga kami pasang monitor untuk memantau keadaan bapak termasuk tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh bapak. Nah ini kami juga mau melakukan pemasangan infus pada bapak, namun kami harus meminta persetujuan ibu dulu. Ibu bisa tanda tangan disini kalau ibu setuju.. Istri Tn. I : (Menandatangani) Perawat I : (Memasang Infus) Perawat II : Ibu, ini saya ingin melengkapi data-data bapak, jadi saya ingin bertanyatanya sedikit kepada ibu. Ibu, apakah bapak ini sebelumnya memiliki riwayat hipertensi? Istri Tn. I : Iya sus. Suami saya memang memiliki penyakit hipertensi. Perawat II : sudah berapa lama, bu? Istri Tn. I : kurang lebih 5 tahun sus. Perawat II : oh sudah lama ya bu. Terus ini bapak apakah ada minum obat rutin untuk hipertensinya? Istri Tn. I : ada sus. Suami saya ini tiap malam harus minum obat hipertensi. Perawat II : kalau boleh tau, obat apa ya bu? Istri Tn. I : Kalau tidak salah obat Amlodipin bu, ini kebetulan saya ada bawa obatnya. Ini, sus. Perawat II : Oh, iya. Amlodipin ya. Istri Tn. I : Iya, sus. Sepertinya suami saya ini tadi malam lupa minum obat soalnya harusnya obatnya ini sisa 4 tapi ini masih sisa 5 tablet. Perawat II : Oh, baik, ibu. Berarti lupa minum obat ya bapaknya tadi malam. Terus ibu bisa ceritakan bagaimana kronologisnya sampai bapak di bawa ke sini? Istri Tn. I : iya sus, jadi tadi malam, bapak sudah saya ingatkan untuk minum obat, terus kata bapak, nanti saja, saya tidur duluan di kamar. Dan bapak masih nonton tv di luar sampai ketiduran. Terus pas bangun kata anak saya bapak mengeluh pusing namun masih bisa bangun dan shalat subuh berjamaah sama kami, pas sesudah shalat subuh, bapak ngeluh pusing lagi lalu langsung jatuh pingsan, dan langsung kami bawa kesini. Perawat II : Oh jadi begitu ya bu. Ini saya laporkan dulu sama dokternya. Sebentar lagi dokternya akan kesini untuk memeriksa bapak. Perawat I dan Perawat II menemui Dokter Indra untuk melaporkan hasil pemeriksaan. Di nurse station, perawat melaporkan hasil pemeriksaan dan hasil anamnesa terhadap keluarga pasien, Perawat II : jadi tadi dok berdasarkan hasil anamnesa dengan keluarga pasien didapatkan hasil kalau Tn. I ini memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan juga pasien rutin minum obat amlodipin dok, akan tetapi tadi malam kata istri pasien Tn.I sepertinya lupa meminum obat dok dan pagi harinya pasien mengeluh pusing pada saat bangun tidur dan setelah selesai sholat subuh pasien jatuh pingsan dan langsung di bawa ke sini dok. Dari hasil pemeriksaan fisik juga didapatkan GSC pasien 6, kepala tidak ada cidera kepala,leher terdapat distensi vena jugularis, kulit muka berwarna pucat bibir sianosis, bicara pelo dan bibir asimetris. Pada ekstremitas kanan atas dan bawah terdapat kelamahan. Tekanan darah pasien 200/160 mmHg, nadi 105 kali/menit, pernapasan 24 kali/menit dan suhu tubuh 37,0 derajat celcius dok Dokter Indra : Ooh kalau begitu kita lakukan CT-Scan sekarang untuk pemeriksaan diagnostik selanjutnya Perawat II : Baik dok Perawat memanggil keluarga pasien Perawat I : Begini ibu kata dokter bapak harus segera di CT Scan bu untuk mengetahui apakah ada perdarahan atau tidak pada otak bapak, apakah ibu setuju ? Jika ibu setuju silahkan tanda tangan disini bu Istri Tn. I : Iya saya setuju sus. Perawat I dan Perawat II mempersiapkan pasien untuk di bawa ke ruang radiologi untuk CT Scan. Pasien pun di CT Scan dan kembali ke ruangan. Beberapa saat kemudian, hasil CT Scan keluar dan dibaca oleh dokter. Perawat I : ini dok hasil CT Scan Tn. I Dokter : Oh iya sus, berdasarkan hasil CT Scan ternyata Tn. I mengalami perdarahan pada pembuluh darah di otak sehingga dikuatkan lagi dengan pemeriksaan lainnya bapak ini mengalami stroke hemoraghik. Kalau begitu langsung saja panggil keluarganya kesini biar saya jelaskan Istri Tn. I ke ruang dokter dan mendengarkan penjelasan dokter Dokter : Selamat siang ibu, saya Dokter Indra yang berdinas di IGD dan memeriksa Tn. I tadi. Begini ibu, berdasarkan hasil CT Scan ternyata Tn. I mengalami perdarahan pada pembuluh darah di otak sehingga dikuatkan lagi dengan pemeriksaan lainnya bapak ini mengalami stroke hemoraghik. Selain itu, tampaknya bapak sudah mengalami penurunan kesadaran juga bu. Jadi bapak harus di rawat inap di rumah sakit bu tepatnya di ruang stroke center. Bagaimana ibu apakah ibu bersedia ? kalau bersedia nanti saya beritahu perawat untuk memindahkan bapak ke ruangs stroke center bu. Istri Tn. I : Iya dok saya setuju dok Istri Tn. I pun meninggalkan ruangan. Lalu setelah istri Tn. I menyetujui pemindahan Tn.I Dokter Indra pun meminta kepada perawat untuk mengkonfirmasi ruang stroke center untuk pemindahan pasien. Kemudian pada hari itu juga Tn. I dilakukan tindakan pemasangan selang NGT yang tentunya sudah disetujui oleh pihak keluarga. Keesokan harinya di ruang rawat stroke center pada shift pagi setelah dilakukan timbang terima perawat yang bertugas langsung melakukan tugasnya masing-masing untuk merawat pasien. Perawat stroke center : Assalamualaikum. Permisi bapak, perkenalkan saya perawat Putri yang bertugas pada pagi hari ini. Nah sekarang sudah waktunya pemberian obat pak. Saya akan memberikan obat melalui selang infus ya pak. Tn. I : (Tidak ada jawaban) Perawat stroke center : Baik pak obatnya sudah saya berikan semuanya. Saya akan kembali lagi sekitar 15 menit untuk memberikan makan kepada bapak melalui selang yang ada di hidung bapak. Kalau begitu, saya permisi dulu ya pak. Assalamualaikum 15 menit kemudian Perawat stroke center : Permisi bapak, sekarang waktunya bapak untuk makan ya. Saya akan memberikan makanan berupa susu yang akan saya berikan melalui selang yang ada di hidung bapak. Tn. I : (Tidak ada jawaban) Perawat pun memberikan makan kepada Tn. I Perawat stroke center : Bapak, saya sudah selesai memberikan makanan kepada bapak. Nanti siang saya akan kembali ya pak untuk memberikan obat lagi. Baiklah, saya permisi dulu ya pak. Tn. I : (Tidak ada jawaban) Siang harinya Perawat stroke center : Assalamualaikum bapak, sekarang saatnya pemberian obat ya pak. Mohon izin ya pak. Tn. I : (Tidak ada jawaban) Setelah selesai memberikan obat Perawat stroke center : Bapak, saya sudah selesai memberikan obatnya. Saya permisi dulu ya pak. Tn. I : (Tidak ada jawaban) Setelah memberikan obat, tibalah waktunya untuk timbang terima di ruang rawat stroke center. Selama 2 minggu kemudian kondisi Tn. I pun mulai membaik dan diperbolehkan pulang oleh dokter dengan catatan harus rajin ke rumah sakit setiap satu minggu sekali untuk mengecek kondisi kesehatan Tn. I.