NASKAH ROLEPLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK “PADA PASIEN LANSIA DENGAN CA MAMMAE” Dibuat untuk memenuhi mata kuliah Clinical Study Departemen Komunikasi Keperawatan yang dibina oleh: Ns. Sih Ageng Lumadi, M.Kep Oleh: Winy Liveline Suryani 1714314201037 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAHARANI MALANG TAHUN AJARAN 2019/2020 ROLEPLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA DENGAN CA MAMMAE Seorang ibu bernama Ny. Y yang berusia 57 tahun datang ke rumah sakit Sumber Sehat dengan keluhan nyeri dada bagian kiri, nyeri sudah dirasakan lebih dari 3 bulan, saat diperiksa terdapat benjolan di payudara sebelah kiri. Saat uji laboratorium didapatkan hasil bahwa Ny. Y didiagnosa menderita kanker payudara stadium III B. Dokterpun menyarankan pada Ny. Y untuk melakukan operasi pengangkatan sel kanker pada payudara dengan pertimbangan sebelum sel kanker semakin menjalar ke payudara kanan. Setelah tiga hari mempertimbangkan hal ini, akhirnya Bu Yanti setuju untuk operasi pengangkatan payudara kirinya. Dan mendaftarkan diri ke rumah sakit untuk jadwal operasi serta mengurus surat persetujuan. Diruang Dahlia No. 5. Seorang perawat datang untuk mengecek kondisi kesehatan Ny. Y sebelum operasi yang akan di jalaninya lusa. Fase Pra Interaksi (Fase Persiapan) Sebelum berjumpa dengan pasien, perawat harus mengetahui terlebih dahulu berbagai hal, diantaranya adalah: identitas, alamat, pekerjaan dan penyakit yang saat ini diderita oleh pasien. Informasi didapatkan dari rekam medis. Fase Orientasi (Tahap Perkenalan) Perawat Winy : “Selamat pagi bu” Ny. Y : “Iya selamat pagi , sus” Perawat Winy :”Perkenalkan bu, saya Perawat Winy. Perawat shift pagi hari ini disini saya akan melakukan pengecekan TTV Ibu. Waktunya sekitar 10 menit, tempatnya disini saja. Apakah Ibu bersedia? Ny. Y :”Iya sus.” Perawat Winy :”Benar dengan Ny. Y usia 57 tahun?” Ny. Y :”Benar sus.” Fase Kerja Perawat Winy :”Saya cek tekanan darahnya ya bu.”(Perawat memasang tensi) Ny. Y :”Iya sus.” Perawat Winy :”Bagaimana kabar Ny. Y hari ini?” Ny. Y :”Saya takut dan cemas sus, mau di operasi lusa.” Perawat Winy :”Menurut saya itu sesuatu yang wajar bu, setiap pasien pasti memiliki kecemasan ketika mau di operasi.”(sambil melakukan pengecekan TTV) :”Iya sus tapi saya sangat takut sekali sus, soalnya ini pertama kalinya di Ny. Y operasi.” Perawat Winy :”Iya bu, saya tahu apa yang sekarang Ibu rasakan. Namun ini kan demi kesembuhan Ibu juga kan.” :”Iya sus, saya sudah memikirkan hal ini secara matang.”(masih terlihat cemas) Ny. Y Fase Terminasi Perawat Winy :”Alhamdulillah semua TTV Ibu normal 120/90 mmHg. Semoga operasi Ibu nanti berjalan lancar ya bu. Saya permisi dulu. Selamat beristirahat” :”Amiin, terima kasih sus.” Ny. Y Perawat Winy :”Iya sama-sama.” Perawat kembali ke nurse station. Keesokan harinya, perawat datang lagi untuk memeriksa keadaan Ny. Y dan mengganti cairan infus. Fase Orientasi Perawat Winy :”Selamat siang bu.” Ny. Y :”Selamat siang sus.” Perawat Winy :”Perkenalkan saya Perawat Winy. Perawat shift siang ini bu. Disini saya akan mengganti cairan infus Ibu. Apakah benar dengan Ny. Y usia 57 tahun?” Ny. Y :”Iya sus.” Fase Kerja Perawat Winy : “Bagaimana kabar ibu hari ini?”. Ny. Y : “Tidak begitu baik sus” Perawat Winy : “Mungkin hari ini ibu mau menceritakan apa yang menyebabkan keadaan ibu tidak begitu baik?” Ny. Y : “Ya bagaimana bisa keadaan saya baik sus, soalnya besok saya mau di operasi pengangkatan payudara sebelah kiri sus. Jujur saya takut dan cemas, sus”. Perawat Winy :”Memangnya apa yang Ibu khawatirkan?” Ny. Y :”Sebagai seorang perempuan, saya belum rela kehilangan salah satu payudara saya sus. Namun disisi lain saya juga ingin sembuh dari kanker ini sus.” Perawat Winy :”Saya bisa merasakan apa yang Ibu rasakan, namun saya pikir inilah jalan terbaik untuk kesembuhan pasien seperti Ibu.” Ny. Y :”Iya sus, tapi tetap saja masih merasa takut. Soalnya ini pengalaman pertama saya. Saya takut tidak bisa menahan rasa sakitnya sus.” Perawat Winy :”Jangan khawatir bu, nanti ketika operasi Ibu akan di bius total agar tidak merasa sakit. Dan kami sebagai tim medis akan melakukan hal yang terbaik bagi kesembuhan pasien.” Ny. Y :”Apa saya tidak usah operasi saja ya sus, saya mau beralih ke pengobatan herbal saja.” Perawat Winy :”Coba Ibu fikirkan lagi, apakah masih mungkin untuk dilakukan pengobatan herbal?” Ny. Y :”Kata dokter ini jalan satu-satunya sus, karena kanker saya sudah memasuki stadium III B. Sehingga harus di dilakukan pengangkatan payudara.” Perawat Winy :”Biasanya apa yang Ny. Y lakukan ketika merasa takut.” Ny. Y :” Saya biasanya memperbanyak dzikir dan berdoa kepada Allah sus” Perawat Winy :”Iya bagus itu bu, dengan berdoa semoga hati ibu bisa menjadi tenang dan operasi ibu bisa berjalan dengan lancar”. Ny. Y :”Tapi saya juga takut nanti kalau setelah operasi, tidak bisa menahan rasa sakitnya sus.” Perawat Winy :”Untuk itu, dokter pasti akan memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit itu bu. Biasanya setelah pembiusan pasien merasa tenggorokannya gatal dan pingin batuk-batuk. Untuk meminimalkan kontraksi di daerah sekitar jahitan. Ketika batuk Ibu bisa meletakkan bantal ke dada kanan Ibu agar bekas luka tidak berkontraksi.” Ny. Y :”Ouh jadi seperti itu ya sus.” Perawat Winy :”Iya bu, melihat dari kondisi Ibu sekarang. Nanti saya akan memberikan aromaterapi agar Ibu merasa rileks ketika akan menjalani operasi.” Ny. Y :”Tapi apakah setelah operasi nanti, saya masih bisa menjalani kehidupan saya seperti biasanya sus?” Perawat Winy :”Pasti bisa bu, malahan bisa lebih baik. Sebelumnya kan Ibu merasa selalu nyeri dengan payudara kiri Ibu. Dan setelah di operasi nyeri itu sudah hilang. Ibu juga bisa mensiasati payudara Ibu dengan pakaian-pakaian yang longgar jadi tidak terlihat kalau payudara kiri Ibu sudah di angkat.” Ny. Y :”Hmmm, ya saya sudah mulai mengerti sus.” Perawat Winy :”Jadi bagaimana perasaan Ibu sekarang?” Ny. Y :”Saya merasa lebih tenang sus, setelah ngobrol-ngobrol sama suster. Terima kasih ya sus.” Perawat Winy :”Iya sama-sama bu, ini sudah menjadi kewajiban saya untuk memberi dukungan kepada pasien-pasien seperti Ibu. Saya kira perbincangan kali ini sudah cukup bu. Mungkin lusa pasca operasi kita bisa berbincang-bincang lagi.” :”Iya sus.” Ny. Y Fase Terminasi (Penutup) Perawat Winy :”Kalau gitu saya permisi dulu ya bu, semoga operasinya berjalan lancar dan selamat beristirahat bu.” :”Amiin.” Ny. Y Perawat Winy kembali ke nurse station dan Ny. Y sudah mulai tenang dengan aromaterapi rasa mawar yang ada di ruang kamarnya. Dokumentasi Perawat mendokumentasikan semua tindakan yang telah dikerjakan, yaitu identitas pasien, tanggal tindakan, respon pasien.