NASKAH ROLEPLAY KOMUNIKASI TRANSKULTURAL NURSING DALAM PERBEDAAN BUDAYA Peran : 1. Perawat 1 Aulia Tri Ananda 2. Perawat 2 Al-Hanifah Armes 3. Perawat adrimistasi Lili Resta 4. Pasien Teguh Wiradharma 5. Keluarga pasien Dera Rahmi Gusti Fauzia 6. Keluarga Pasien Raisatul Mahmudah Narator : Pada hari kamis 29 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB di suatu klinik terdapat pasien bernama Ny. A mengeluh sering sakit perut pada bagian kanan, ia seorang pemudi desa yang tidak menggunakan bahasa indonesia namun bisa mengerti sedikit bahasa indonseia, ia hidup sebayang kara dan hanya dua satu keluarga yang ia miliki tapi tidak tinggal serumah. Pasien : “Assalamualaikum” Perawat Adm : “Walaikumsalam, ada yang bisa saya bantu bu?” Ibu pasien : ini bu anak saya sakit perut sudah 4 hari ini diare terus.. Perawat 1 : nama anak nya siapa ibu ? Ibu pasien : nama anak saya Dera sus Perawat 1 : baiklah Dera, dalam sehari Dera BAB nya berapa kali dek? Pasien : dalam sehari bisa 5-6 kali sus Perawat 1 : BAB nya bagaimana bu ? apakah bab nya encer atau berlendir dan warnanya bu? Ibu Pasien : bab nya encer sus warna BAB nya kuning sus .. Perawat 1 : baiklah dek, kita akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu kepada adek, nanti baru kita putuskan tindakan apa yang akan kita lakukan untuk mengatasi diare yang di alami anak ibu, dan apakah adek harus dirawat atau bagaimana nantinya. Perawat 1 : ayo dek.. ( ibu pasien dan perawat menuntun pasien ke ruangan pemeriksaan ) Diruangan pemeriksaan perawat melakukan pemeriksaan tanda vital dan mengkaji status dehidrasi pasien dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit pasien. Perawat 1 : permisi dek, perkenalkan saya Aulia perawat yang bertugas pada hari ini mulai dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 nanti. Apakah benar dengan adek Dera ? Pasien : benar bu, saya Dera Perawat 1 : baiklah dek, saya akan melakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu dan frekuensi nadi kepada Dera kira-kira waktunya 5-8 menit. Apakah adek Dera bersedia ? Pasien : iya sus, saya bersedia (sambil meringis) Setelah melakukan pemeriksaan, perawat menjelaskan kepada keluarga pasien terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan. Perawat pergi menuju nurse station untuk berdiskusi dengan dokter. Perawat 1 : permisi dok, selamat pagi .. Dokter : iyaa pagi sus .. Perawat 1 : jadi begini dok, ada pasien perempuan bernama Dera, umur 19 tahun datang dengan keluhan badan lemas dan diare selama 4 hari dengan frekuensi BAB 56X/hari dengan konsistensi encer dok. Telah dilakukan pemeriksaan kondisi pasien saat ini tampak lemas, didapatkan hasil tekanan darah 90/80 mmHg, nadi 82x/menit, frrekuensi napas 20x/menit, suhu 38,30C, konjungtiva anemis dan turgor kulit kembali agak lambat. Dokter : baik sus, pasien nya dimana sus ? Perawat 1 : pasiennya ada diruangan medical dok, mungkin dokter ingin melihat kondisi pasien terlebih dahulu, mari dok .. Dokter ; baik sus Dokter telah melakukan pemeriksaan dan pengkajian kepada pasien dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dan telah menjelaskan kepada keluarga bahwa pasien harus dirawat inap untuk beberapa hari. Lalu dokter dan perawat pergi ke nurse station, dokter menuliskan terapi apa saja yang akan di berikan kepada pasien dan meminta tolong perawat untuk memberikan obat kepada pasien Dokter : baiklah sus, berdasarkan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, pasien harus dilakukan rawat inap, karena diare pasien kehilangan cairan yang cukup banyak, jadi untuk memenuhi kebutuhan cairannya, untuk itu kita akan melakukan terapi cairan dengan pemasangan infus NaCl 500 ml/8 jam ya sus.. ni terapi obat yang akan di berikan kepada pasien, boleh tolong di siapkan Perawat 1 : baik dok Dokter : terimakasi sus Perawat pun langsung menuju depo farmasi untuk memberikan resep obat yang telah diberikan dokter dan meminta obat kepada apoteker Perawat 1 : Assalamualakum ini ada resep obat untuk pasien Dera yang sudah di resepkan dokter. Apoteker : iya sus (sambal mengambil resep obat) sus ini obat nya loperamide, metronidazole dan ibu profen ya sus dan tambahannya satu set pemasangan infus dengan cairan NaCl 0,9% ya sus? Perawat 1 Apoteker : iya buk . : baik ini obat untuk Dera, obat loperamide, metronidazole dan ibu profen dan satu set pemasangan infus dengan cairan NaCl 0,9% nya sus (sambil mencek nama no RM pasien) Perawat 1 : terimakasih buk .. Perawat langsung menuju ketempat pasien dan mengecek identitas pasien. Lalu perawat menjelaskan prosedur pemasangan infus dan melakukan pemasangan infus kepada pasien. Setelah perawat melakukan pemasangan infus, perawat memberikan obat yang telah diresepkan kepada pasien serta menjelaskan tujuan dari pemberian obat tersebut. Lalu perawat kembali ke nurse station dan mendokumentasikan tindakan yang dilakukan. Tibatiba.. Dokter : suster, bagaimana pemberian terapi cairan dan terapi obat kepa pasien atas nama Dera sus ? Perawat 1 : sudah dok, pasien sudah terpasang infus dan juga terapi obat sudah diberikan dan diminum pasien. Dokter : baiklah sus, kita akan segera pindahkan pasien ke ruang rawat inap anggrek 2 ya sus.. Perawat 1 : baik dokter Setelah proses transfer pasien selesai.. diruangan anggrek 2 katim bersama perawat, dokter, dan ahli gizi akan melakukan diskusi terkait permasalahan Gastroentritis yang di alami pasien. (diruangan diskusi) Katim : assalamualaikum wr.wb, selamat pagi sus, dokter dan ibu ahli gizi, disini kita akan diskusikan mengenai permasalahan pasien yang bernama Dera masuk pukul 11.00 wib transfer dari IGD dengan diagnose gastroenteritis untuk mendapatkan solusi dalam mengatasi diarenya dan memenuhi keburuhan cairan. Kita mulai dari perawat Aulia dipersilahkan.. Perawat 1 : baiklah terima kasih ibu, disini saya akan menyampaikan terlebih dahulu kondisi umum pasien. Sebelum dilakukan tindakan pasien mengalami diare dengan frekuensi BAB 5-6 kali dalam sehari dengan konsistensi feses encer. Kemudian sudah diberikan terapi cairan oralit dan melakukan pemasangan infus NaCl 0,9% 500ML/8Jjam. Dan ahli farmasi juga sudah memberikan terapi loperamide dan penggunaan antibiotic metronidazole serta ibu profen untuk mengatasi demamnya. Katim : Disini dapat kita lihat ya feses pasien masih encer, apakah ada pengaturan diit dari ahli gizi untuk memperbaiki konsistensi feses pasien ? Ahli gizi :Baiklah dilihat dari kondisi pasien, kami dari ahli gizi akan memberikan makanan yang rendah serat, karbohidratnya akan didapatkan dari kentang, seledri dan makanan yang berupa protein seperti kacang, tempe, telur serta ayam dan ikan yang baik untuk dikonsumsi. Untuk buah-buahannya seperti pisang dan lain-lain. Dokter : Baiklah untuk terapi cairan dan obat-obatan oral tetap dilanjutkan, jika tidak ada perubahan, maka kita akan lanjutkan pemeriksaan laboratorium untuk tindakan selanjutnya. Katim : Baiklah mungkin sekian diskusi kita untuk hari ini, kita telah menemukan solusi permasalahan untuk konsistensi feses pasien yang encer dan kita akan atasi dengan memberikan makanan yang rendah serat sesuai yang telah dijelaskan ahli gizi, dan untuk tindakan selanjutnya akan kita diskusikan kembali tergantung perkembangan kondisi pasien, saya tutup diskusi hari ini, assalamualaikum wr.wb. Setelah melakukan diskusi antar tim kesehatan lainnya perawat juga bersiap untuk melakukan operan dengan perawat siang yang akan berdinas. Beberapa saat kemudian operan berlangsung. Perawat 1 :” Assalamuaikum buk, saya perawat 1 yang dinas pagi ini sudah selesai berdinas, yang selanjutnya akan digantikan oleh perawat yang dinas siang” Ibu Pasien : “ iya sus” Perawat 2 : “selamat pagi ibu, saya perawat 2 yang akan berdinas siang ini, bersama rekan saya perawat B Perawat 1 : ini dengan Dera, pasien baru masuk hari ini tanggal 29 Oktober 2020 pukul 11.00 WIB transfer dari IGD dengan keluhan diare dengan frekuensi BAB 5-6 kali dalam sehari dengan konsistensi feses encer, lemas dan demam dengan sushu 38,20C. Kemudian sudah diberikan terapi cairan oralit dan pasien terpasang infus NaCl 0,9% 500ML/8Jjam, saat ini cairan infus ydengan sisa 375ml. Dan juga sudah diberikan terapi obat yaitu loperamide dan penggunaan antibiotic metronidazole serta ibu profen. Pasien terdiagnosa gastroenteritis dan diagnose keperawatan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan keshilangan cairan sekunder (diare). Tanda-tanda vital, TD 90/80 mmHg, Nadi : 82 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu 38,0 ºC. Dan terapi masih dilanjutkan .. Perawat 2 : baik terimakasih banyak pearawat Aulia, selamat beristirahat Perawat 1 : iyaa terimakasih perawat 2, selamat menjalankan dinas.