PENDAHULUAN Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tonsila faringeal (adenoid) terletak pada belakang uvula Tonsila palatina ada di lateral pangkal lidah Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tonsila lingual terdapat pada pangkal lidah Tonsila tuba eustachius Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Bagian luar tonsil diselimuti oleh kapsul yang terbentuk oleh kondensasi fascia faringobasilar yang melebar hingga ke tengah sehingga nervus dan pembuluh darah bisa masuk ke dalam tonsil. Bagian tengah tonsil tersusun atas epitel squamosa stratifikatum yang membentuk kripta. Pada bagian tengah terbentuk celah-celah (terdapat 10-20 celah) pada tiap tonsil yang berisi jaringan limfoid Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia VASKULARISASI TONSIL Vaskularisasi tonsil : arteri tonsilaris, arteri faringeal pars ascending, arteri fascialis pars tonsilar, arteri lingualis cabang dorsal lingual, arteri fascial cabang ascendent palatina Sedangkan peredaran darah vena melalui plexus peritonsilar menuju ke vena lingual dan faringeal kemudian menuju vena jugularis interna Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tonsil dipersarafi oleh N. Maksilaris cabang tonsilar dan N. XI Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia DEFINISI Tonsillitis adalah inflamasi pada jaringan tonsila yang disebabkan oleh infeki virus atau bakteri. Saat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut, filter/penyaring tonsil menyelimuti berfungsi sebagai organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih. Dalam beberapa kasus tonsillitis 1. tonsillitis akut 2. onsillitis membranosa 3. tonsillitis kronis ditemukan 3 macam ETIOLOGI -Infeksi oleh bakteria seperti : Streptococcus beta-hemolyticus, Staphylococcus aureus, Neisserhea gonorrhea -Infeksi oleh jamur seperti : spesies Candidia -Infeksi oleh virus seperti : Rhinovirus, adhenovirus -Akibat paparan agen inflamatorik terus menerus Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia PATOFISIOLOGI penularan mikroorganisme (droplet) → menginflitrasi lapisan epitel → epitel terkikis → jaringan limfoid superficial mengeluarkan leukosit polimorfonuklear → terbentuk detritus (leukosit, bakteri yang mati, dan epitel yang terlepas pada kripta tonsil berwarna kuning). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia TONSILITIS AKUT Tonsilitis akut → pada tahap awal tonsil dan jaringan sekitarnya mengalami hiperemis, edema, tanpa eksudat. Tonsilitis akut terdiri dari : TONSILITIS FOLIKULARIS → bercak kuning pada folikel limfatik. TONSILITIS LAKUNARIS → bercak-bercak kuning tersebut menyatu membentuk alur (pada muara kripta). TONSILITIS MEMBRANOSA → difteri, septic, infeksi mononukleosa Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia MANIFESTASI KLINIS Pada pemeriksaan juga akan nampak tonsil membengkak, hiperemis, dan terdapat detritus berbentuk folikel, lacuna akan tertutup oleh membrane semu. Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan. gejala yang sering ditemukan adalah -nyeri tenggorok nyeri waktu menelan -demam dengan suhu yang relative tinggi -rasa lesu -rasa nyeri di sendi-sendi, -tidak nafsu makan -rasa nyeri di telinga (otalgia), -foetor ex ore (bau mulut), dan pembesaran limfonodi regional Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia KRONIK TONSILITIS minimal 7 episode tonsillitis dalam satu tahun atau 5x/tahun dalam 2 tahun terakhir. GEJALA KLINIS Pada tonsillitis kronsi, permukaan tonsil tampak tidak rata, tampak pelebaran kripta dan beberapa kripta dapat terisi oleh dendritus. Pada leher terdapat pembesaran kelenjar limfonodi submandibula atau juguludigastricus. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia PATOFISIOLOGI Jika proses peradangan ini berulang, maka epitel mukosa dan jaringan limfoid akan terkikis sehingga penyembuhan jaringan limfoid digantikan oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripta tertarik dan melebar. Pelebaran ini membuat drainase kripta menjadi kurang baik, sehingga terjadi retensi debris sel. Proses ini berjalan terus sehingga menembus kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan di sekitar fossa tonsilaris Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Grading disusun berdasarkan rasio tonsil terhadap jarak antar arcus palatoglossus. Grading pembesaran tonsil adalah : T0 : Tonsil masih berada dalam fossa tonsilaris T1 : < 25% tonsil menempati ororfaring T2 : 25- <50% tonsil menempati orofaring T3 : 50- <75% tonsil menempati orofaring T4 : >75% tonsil menempati orofaring Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia KOMPLIKASI Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia KOMPLIKASI ▪ Tonsilitis Kronik : -rhinitis kronis -sinusistis atau otitis media secara perkontinutatum. ▪ Komplikasi jauh dapat terjadi secara hematogen atau limfogen yaitu - endokarditis - arthritis - Miositis - Nefritis - uveitis Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia PENATALAKSANAAN Preventif ▪ -menjaga kondisi imun tubuh dan kebersihan rongga mulut -menggosok gigi dengan rutin minimal 2x sehari sehabis makan dan sebelum tidur -mencuci mulut dengan disinfektan ▪ Medikamentosa: -Diberikan jika terdapat serangan akut. -Periode tonsillitis akut dapat diberikan antibiotic spectrum luas (penicillin dan derivatnya), sulfonamide dan terapi simptomatis seperti antipiretik dan analgetik PENATALAKSANAAN ▪ Operatif menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS), indikasi tonsilektomi ada dua : ➢ Indikasi absolut : -Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia berat, gangguan tidur, dan komplikasi kardiopulmoner. -Abses peritonsilar yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase. -Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam. -Tonsilitis yang membutuhkan biopsy untuk patologi anatomi PENATALAKSANAAN ➢ Indikasi Relatif : Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotic yang adekuat Halositosis akibat tonsillitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotic beta-laktamase resisten. Hipertrofi tonsil unilateral yang dicurigai merupakan keganasan Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia PENATALAKSANAAN Kontraindikasi tonsilektomi : o Gangguan perdarahan o Anemia o Infeksi akut yang berat o Penyakit sistemik tak terkontrol seperti diabetes mellitus Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi ke7.2015.Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia TERIMA KASIH