ANALISIS DAN KONSEP PENGEMBANGAN TEMPAT WISATA PANTAI BOOM KABUPATEN TUBAN PADA ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL Pembimbing Mata Kuliah : Drs. M. Musta’in, M.Sc., Ph.D Oleh : Dian Puspita Sari (04311850010006) Program Studi Pascasarjana S-2 Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018 LATAR BELAKANG Kabupaten Tuban adalah salah satu daerah yang strategis di Provinsi Jawa Timur. Sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan pesisir, tidak terlalu jauh dari ibukota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, dan dilintasi oleh Jalan Nasional Daendels menjadikan Tuban sebagai salah satu kabupaten yang sangat berpotensi di Jawa Timur. Kondisi geografis yang unik yaitu sebelah utaranya dengan kontur yang landai berbatasan langsung dengan pantai utara dan di bagian mendekati pusat kota banyak gunung kapur yang menarik perhatian. Dengan pesona dan potensi yang besar, Tuban menjadi salah satu destinasi wisata yang menjanjikan. Ditunjang fakta bahwa pariwisata adalah aktivitas yang akhir-akhir ini menjadi tren. Disamping kebutuhan primer manusia berupa sandang, pangan, dan papan, maka saat ini pariwisata seolah menjadi kebutuhan yang tidak bisa terelakkan. Bahkan melalui survei sebuah perusahaan komersial menyimpulkan bahwa generasi muda saat ini lebih banyak menghabiskan uangnya untuk berwisata daripada digunakan untuk kebutuhan lainnya. Pada setiap pembangunan tentu akan ada dampak yang terjadi. Demikian pula dengan adanya kawasan wisata, pasti akan memberikan dampak positif dan negatif dari berbagai aspek. Menurut Cohen (dalam Musdalifa, 2015) dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dikelompokan menjadi delapan kelompok besar, yaitu : (1) dampak terhadap penerimaan devisa, (2) dampak terhadap pendapatan masyarakat, (3) dampak terhadap kesempatan kerja, (4) dampak terhadap harga-harga, (5) dampak terhadap distribusi masyarakat atau keuntungan, (6) dampak terhadap kepemilikan dan kontrol, (7) dampak terhadap pembangunan pada umumnya dan (8) dampak terhadap pendapatan pemerintah. Dalam tulisan ini hanya akan dibahaskan beberapa dampak sesuai dengan hasil pengamatan pada kunjungan lapangan di Pantai Boom, Tuban. IDENTIFIKASI MASALAH Dari latar belakang yang telah disebutkan maka dapat dirumuskan permasalahan yang muncul yaitu : 1. Bagaimana dampak pendapatan masyarakat di kawasan wisata Pantai Boom? 2. Bagaimana dampak kesempatan kerja bagi masyarakat di kawasan wisata Pantai Boom? 3. Bagaimana dampak terhadap kepemilikan dan kontrol masyarakat di kawasan wisata Pantai Boom? 4. Bagaimana dampak terhadap pembangunan pada umumnya di sekitar kawasan wisata Pantai Boom? 5. Apa usulan yang bisa diberikan untuk meningkatkan dampak positif kawasan wisata Pantai Boom. TUJUAN Tujuan dari pembahasan dampak sosial ekonomi masyarakat adalah : 1. Mengetahui dampak pendapatan masyarakat di kawasan Pantai Boom. 2. Mengetahui dampak kesempatan kerja bagi masyarakat di kawasan wisata Pantai Boom. 3. Mengetahui dampak terhadap kepemilikan dan kontrol masyarakat di kawasan wisata Pantai Boom. 4. Mengetahui dampak terhadap pembangunan pada umumnya di sekitar kawasan wisata Pantai Boom. 5. Memberikan usulan untuk meningkatkan dampak positif di kawasan wisata Pantai Boom. PEMBAHASAN Tuban adalah kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1,2 juta jiwa dengan jumlah kecamatan sekitar 20. Karena letak strategisnya, banyak kawasan wisata yang diandalkan oleh kabupaten ini. Hampir sepanjang bagian utara Tuban menjadi kawasan yang bisa dikunjungi seperti Mangrove Center, TPI Palang, Pantai Boom, dan sebagainya. Pembahasan mengenai aspek sosial ekonomi masyarakat akan fokus di kawasan wisata Pantai Boom. Gambar 1. Peta Kabupaten Tuban (batasnya digambarkan dengan garis merah tebal) dan lokasi wisata Pantai Boom yang ditinjau (ditunjukkan dengan lingkaran kuning). Sumber : googlemaps.com Untuk lebih ringkas, akan diulas dampak positif dan negatif pada 4 poin yang akan dibahas dalam bentuk tabel sebagai berikut : No. 1. Variabel Dampak Dampak positif pendapatan Adanya masyarakat Dampak negatif tambahan - pendapatan selain dari sektor pertanian dan perikanan. 2. Dampak kesempatan kerja bagi masyarakat 3. Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol Muncul peluang kerja dan kesempatan usaha baru Sumberdaya Muncul persaingan usaha yang tidak sehat wilayah dikuasai masyarakat lokal Muncul pihak luar yang ingin berinvestasi masyarakat 4. Dampak pembangunan umumnya terhadap Laju pada cepat pembangunan lebih Muncul masalah lingkungan akibat pembangunan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan adanya wisata Pantai Boom, pendapatan masyarakat lokal semakin bertambah. Hal ini berkaitan erat dengan poin 2 yang menyebutkan bahwa dampak kesempatan kerja juga meningkat. Selama adanya kawasan wisata, maka akan banyak aktivitas ekonomi yang berpusar di sekitarnya. Di tambah dengan fakta bahwa lokasi Pantai Boom berhadapan dengan alun-alun kota membuat kegiatan ekonomi semakin aktif. Pada sektor produksi muncul kegiatan membuat oleh-oleh khas daerah. Dalam bentuk kerajinan, di Pantai Boom sendiri tidak terlihat adanya kerajinan khas daerah yang dijual misal kaos atau gantungan kunci yang biasanya dibuat oleh pengrajin lokal. Toko di sekitar hanya menjual barang umum yang juga dijumpai di daerah-daerah lainnya seperti sepatu, topi, dan tas yang tidak memiliki nilai khas daerah. Meskipun dari segi kerajinan tidak menonjol, namun warga lebih memilih untuk menjual makanan khas daerah yaitu buah siwalan dan air legen. Selain itu banyak pula penjaja makanan dan minuman ringan. Dapat dikatakan Pantai Boom sangat strategis juga dikarenakan adanya pasar di depan gerbang masuk. Sehingga ada pula yang berjualan buah, sayur (khusus di pagi hari), mainan anak-anak, dan kebutuhan hidup lainnya. Tidak tepat di Pantai Boom, namun di sekitar kawasan wisata juga banyak penjual hasil tangkapan laut baik yang sudah diolah ataupun mentah. Selain dari aspek dagang, kegiatan ekonomi juga berlangsung pada aspek jasa. Di bagian luar kawasan pantai terdapat jasa tukang parkir, penjaga loket, tukang sapu, dan penjaga toilet. Semua tenaga kerja diserap dari masyarakat lokal. Di dalam kawasan wisata, penjual dengan membawa gerobak tidak diijinkan beroperasi. Oleh karena itu lebih banyak penjual yang membawa dagangan dalam jumlah kecil menggunakan box. Tidak hanya itu, banyak pula yang menawarkan jasa sewa alat-alat mainan anak seperti kolam pasir, alat pancing mini, arena mandi bola, dan sebagainya. Secara keseluruhan wisata Pantai Boom memberikan dampak positif pada aspek pendapatan masyarakat dan membuka kesempatan kerja serta peluang usaha bagi warga lokal. Dari dampak positif tersebut tidak bisa dipungkiri kemungkinan munculnya persaingan tidak sehat antar warga yang berada di kawasan tersebut. Realitas di lapangan memang tidak terlihat persaingan tersebut, namun bukan tidak mungkin hal seperti itu bisa terjadi. Pada segi dampak kepemilikan dan kontrol terlihat bahwa kepemilikan dikuasai oleh warga lokal. Bisa dikatakan pelaku ekonomi dan kepemilikan pada bidang wisata condong pada warga. Pihak-pihak luar saat ini masih banyak berkutat di bidang tambang dan hasil tangkap laut. Namun ada pula beberapa hotel yang letaknya tidak jauh dari Pantai Boom. Hotel-hotel ini adalah hasil ekspansi dari induk yang bukan berasal dari Tuban. Meskipun menyerap tenaga kerja, namun pada aspek kepemilikan tentu akan berpihak pada pemilik modal yang lebih besar. Terakhir dari aspek dampak terhadap pembangunan juga memberikan peranan positif. Dalam rangka menarik wisatawan, pemerintah daerah banyak melakukan pembangunan dan perbaikan di sekitar kawasan wisata. Jalan yang menjadi akses ke tempat wisata pun tak luput dari perbaikan meskipun ada beberapa yang tidak terlalu baik kondisinya. Ketika pembangunan atau perbaikan fasilitas berlangsung akan muncul pula permasalahan lingkungan, yang paling terlihat adalah polusi udara dan suara. Dengan daerah yang berangin kencang, polusi udara semakin tak terelakan sehingga membuat kawasan wisata berdebu serta panas. USULAN Untuk meningkatkan dampak positif ekonomi sosial di kawasan Pantai Boom, penulis mengusulkan konsep pasar khusus khas oleh-oleh daerah. Hal ini sudah terbukti di beberapa daerah seperti Bali, Malang, dan Jogjakarta dapat meningkatkan perkembangan ekonomi bagi masyarakat. Gambar 2. Contoh toko penjual kerajinan khas daerah di Bali KESIMPULAN Dari hasil pengamatan di lapangan dan analisis dampak maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Dampak yang ditimbulkan di kawasan wisata Pantai Boom dilihat dari dampak terhadap pendapatan masyarakat, dampak terhadap kesempatan kerja, dampak terhadap kepemilikan dan kontrol, dan dampak terhadap pembangunan memberikan dampak positif dan negatif terutama bagi warga lokal. 2. Secara umum dapat dikatakan bahwa kawasan wisata Pantai Boom berdampak positif bagi warga, namun perlu diawasi dan manajemen yang baik agar tidak terjadi konflik. USULAN 1. Untuk meningkatkan pendapatan dapat dilakukan usaha kecil menengah di bidang kerajinan khas daerah. Selain itu juga akan meningkatkan daya tarik pengunjung dengan dijualnya oleh-oleh khas daerah. REFERENSI Musdalifa, Armindah. 2015. Dampak Pariwisata Terhadap Ekonomi Kota Makassar. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR