♠♠♠ Struktur Sel Saraf ♠♠♠ Pernahkah kamu tanpa sengaja memegang benda yang panas? Apa yang kamu lakukan? Kamu pasti langsung menarik tanganmu. Mengapa hal itu terjadi? Kamu memiliki sistem saraf yang berfungsi merespons rangsangan dan melaporkannya ke otak. Sistem saraf termasuk sistem koordinasi tubuh. Sistem saraf sangat berhubungan dengan indra manusia, yaitu indra perasa, peraba, penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Agar kamu lebih memahami tentang saraf, ayo cermati uraian berikut. A. Bagian Sel Saraf Secara garis besar, sel saraf atau neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu dendrit, badan sel, dan neurit (akson). 1. Dendrit Dendrit merupakan tonjolan sitoplasma yang terletak pada badan sel. Dendrit memiliki hubungan dengan reseptor atau ujung akson neuron yang lain. Dendrit berfungsi untuk meneruskan impuls ke badan sel. 2. Badan sel Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel saraf berfungsi mengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat butirbutir Nissl. Butir-butir Nissl berfungsi untuk mensintesis protein karena mengandung RNA. Badan sel hanya terdapat pada susunan saraf pusat dan ganglion. 3. Neurit (akson) Akson adalah tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Umumnya jumlah akson hanya satu pada setiap neuron. Pada bagian akson terdapat selubung Mielin, sel Schwann, nodus ranvier, dan sinapsis. a. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. b. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit. c. Nodus ranvier adalah tempat tertentu berupa celah yang tidak diselubungi selaput mielin. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier memungkinkan impuls meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. d. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit di suatu sel saraf dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. e. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Contoh-contoh neurotransmiter adalah norepinefrin, asetilkolin, dopamin, serotonin, asam gama aminobutirat (GABA), dan glisin. B. Jenis-Jenis Sel Saraf Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. 1. Jenis Neuron Menurut Fungsinya Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu sebagai berikut. a. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsang atau impuls dari reseptor kulit, organ indra, atau suatu organ internal ke sistem saraf pusat (otak). Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang. b. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang. c. Sel saraf penghubung (konektor) adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik. 2. Jenis Neuron Menurut Bentuknya Berdasarkan bentuknya, neuron dapat diklasifikasikan menjadi neuron unipolar, bipolar, multipolar, dan anaksonik. a. Neuron unipolar Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya. Kemudian, cabang akan terbelah dua. Satu cabang sentral berfungsi sebagai akson dan satu cabang perifer sebagai dendrit. Neuron unipolar ini umumnya mempunyai fungsi seperti sel saraf sensorik yaitu sebagai pembawa sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat. b. Neuron bipolar Neuron bipolar, sesuai dengan namanya—bi artinya dua—mempunyai dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai dendrit, sedangkan yang lain berperan sebagai akson. Neuron ini terdapat pada retina (mata), koklea (telinga), dan epitel olfaktori (hidung). c. Neuron multipolar Neuron multipolar mempunyai dendrit lebih dari satu, tapi hanya memiliki sebuah akson. Bentuk badan sel saraf multipolar ini juga sering disebut multigonal karena jumlah dendrit pada setiap neuron sangat bervariasi banyaknya. Neuron multipolar paling sering dijumpai pada sistem saraf sentral, yaitu sel-sel ganglion otonom. d. Neuron anaksonik Neuron anaksonik adalah sel saraf yang tidak dapat dibedakan antara akson dan dendritnya. Dari badan sel terdapat akson dendrit yang menyatu sehingga neuron ini dikenal sebagai neuron yang tidak memiliki akson. Neuron ini terdapat pada mata, telinga, dan otak.