Uploaded by User59912

Rugi-rugi pada Jaringan DIstribusi Kelas XII

advertisement
MATERI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK KELAS XII (DUA BELAS)
MAPEL
KD
: TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
:
3.26. Menganalisis system
4.26. Melakukan
jaringan distribusi
perhitungan jaringan
tenaga listrik
distribusi tenaga listrik
TOPIK
: RUGI-RUGI PADA JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK
PENGAJAR : HARI INDHARTO, S.Pd.T
KELAS
: XII TL1, TL2, TL3
Setiap penyaluran energy listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen
yang letaknya berjauhan selalu terjadi kerugian-kerugian. Kerugian-kerugian
tersebut meliputi kerugian daya listrik dan tegangan. Hal ini dikarenakan saluran
distribusi mempunyai hambatan, induktansi, dan kapasitansi. Nilai kapasitansi
saluran distribusi biasanya kecil sehingga dapat diabaikan. Dengan demikian
dapat dibuat rangkaian ekuivalen saluran distribusi seperti gambar berikut.
Vs
Vb
ZB
Rs
Xs
I
= tegangan pengiriman (volt)
= tegangan beban (volt)
= Impedansi Beban (ohm)
= tahanan saluran (ohm)
= reaktansi induktif saluran (ohm)
= arus yang mengalir (ampere)
1. RUGI TEGANGAN
Rugi tegangan atau biasa disebut juga sebagai jatuh tegangan
merupakan besarnya tegangan yang hilang pada suatu penghantar. Jatuh
tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan
panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas
MATERI DARING KD 23
1
MATERI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK KELAS XII (DUA BELAS)
penampang penghantar. Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam
persen atau dalam besaran volt.
Besarnya batas atas dan batas bawah ditentukan oleh kebijaksanaan
perusahaan kelistrikan. PT. PLN mengatur standar jatuh tegangan dalam
SPLN no. 72 tahun 1987 yaitu turun tegangan yang diperbolehkan pada
JTM dan JTR adalah 2 % dari tegangan kerja untuk sistem spindle dan
5% dari tegangan kerja untuk sistem radial di atas tanah dan system
simpul tergantung kepadatan beban. Perhitungan jatuh tegangan praktis
pada batas-batas tertentu dengan hanya menghitung besarnya tahanan
masih dapat dipertimbangkan, namun pada sistem jaringan khususnya pada
sistem
tegangan
menengah,
masalah
induktansi
dan
kapasitansi
diperhitungkan karena nilainya cukup berarti.
Penurunan tegangan terdiri dari dua komponen:
a. I.RS yaitu rugi tegangan akibat tahanan saluran
b. I.XS yaitu rugi tegangan akibat reaktansi induktif saluran
Sehingga kerugian Tegangan saluran distribusi dapat dinyatakan sebagai :
ΔV= VS – VB
Gambar. Vektor arus dan tegangan pada saluran distribusi
MATERI DARING KD 23
2
MATERI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK KELAS XII (DUA BELAS)
Berdasarkan segitiga COD, maka didapatkan rumus sebagai berikut:
OC = OD . Cos φ
= VB . Cos φ
CD = OD . Sin φ
= VB . Sin φ
OA = VS
(
VS =
(
) + (
)
. Cos φ + I.
) + (
. Sin φ + I.
)
Besar Rugi Tegangan
ΔV = VS – VB
ΔV =
(
. Cos φ + I.
) + (
. Sin φ + I.
)
- VB
Rugi tegangan biasanya dihitung dalam persentase sehingga:
% ΔV =
%
2. RUGI DAYA LISTRIK
Rugi Daya (losses) dalam sistem kelistrikan merupakan sesuatu yang
sudah pasti terjadi. Pada dasarnya, rugi daya adalah selisih antara jumlah
energi listrik yang dibangkitkan dengan jumlah energy listrik yang sampai ke
konsumen.
Menurut
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor:
431/KMK.06/2002 (2002:4), “Rugi daya adalah gangguan dalam system
dimana sejumlah energi yang hilang dalam proses pengaliran listrik mulai
dari gardu induk sampai ke konsumen. Apabila tidak terdapat gardu induk,
rugi daya dimulai dari gardu distribusi sampai dengan konsumen”.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rugi daya merupakan daya
yang hilang dalam penyaluran daya listrik utama ke suatu beban seperti ke
rumah-rumah, ke gedung- gedung dan lain sebagainya. Dalam setiap
MATERI DARING KD 23
3
MATERI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK KELAS XII (DUA BELAS)
penyaluran daya listrik ke beban, terdapat rugi rugi daya yang diakibatkan
oleh faktor-faktor tertentu seperti jarak saluran listrik ke beban yang terlalu
jauh, yang juga akan berakibat bertambah besarnya tahanan saluran kabel
yang digunakan.
Rugi daya listrik pada saluran distribusi dibagi menjai 3 bagian, yaitu:
a. Rugi daya nyata
P rugi = I2. RS
……………………
Watt
b. Rugi daya reaktif
Q rugi = I2. XS …………………… VAR
c. Rugi daya semu
S=
+
…
VA
MATERI DARING KD 23
4
Download