teori akuntansi

advertisement
Peristiwa Kemudian (Subsequent Event)
Adalah peristiwa/ transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkan nya
laporan audit, yang mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan, sehingga
memerlukan penyesuaian / pengungkapan dalam laporan tersebut.
Menurut Pernyataan Standar Auditing (PSA) No. 46 terdapat dua jenis subsequent event yang
dapat ditemukan dalam suatu proses audit, yaitu :
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada
tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan
laporan keuangan. (Memerlukan penyesuaian).
Beberapa peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca menyediakan informasi tambahan
terhadap manajemen yang membantu mereka menentukan penyajian yang wajar dari saldo
akun pada tanggal neraca. Informasi mengenai peristiwa tersebut membantu auditor dalam
memverifikasi saldo.
Contoh peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan memerlukan
penyesuaian adalah:
 Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan oleh adanya pelanggan yang
mengalami kesulitan keuangan dan menuju ke kebangkrutan setelah tanggal neraca atau
 Penyelesaian tuntutan hukum yang jumlahnya berbeda dengan jumlah utang yang sudah
dicatat dalam laporan akhir tahun. Peristiwa kemudian memengaruhi realisasi aktiva atau
penyelesaian estimasi kewajiban yang biasanya memerlukan penyesuaian terhadap laporan
keuangan.
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak
ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca. (Memerlukan
pengungkapan).
Subsequent event jenis ini menyediakan bukti dari kondisi yang tidak ada pada tanggal
neraca dilaporkan tetapi sangat signifikan sehingga peristiwa ini memerlukan pengungkapan
walau tidak memerlukan penyesuaian akun. Umumnya peristiwa tersebut dapat diungkapkan
secara memadai dengan menggunakan catatan kaki, akan tetapi kadang-kadang suatu
peristiwa mungkin sedemikian signifikan sehingga memerlukan pengungkapan dalam
laporan keuangan tambahan yang memasukkan dampak dari peristiwa seperti jika peristiwa
tersebut muncul pada tanggal neraca. Contohnya adalah merger yang sangat material.
Peristiwa atau transaksi yang muncul yang mungkin memerlukan pengungkapan dan bukan
penyesuaian dilaporan keuangan termasuk :
 Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk investasi sementara atau
atau untuk dijual kembali.
 Penerbitan obligasi atau sekuritas.
 Penurunan dalam nilai pasar dari persediaan sebagai konsekuensi dari tindakan
pemerintah yang menghalangi penjualan lebih lanjut dari suatu produk.
 Kerugian persediaan yang yang tidak diasuransikan akibat dari kebakaran.
 Merger atau akuisisi
Contoh peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi
memerlukan pengungkapan meliputi:
 Pembelian atau penghapusan bisnis oleh entitas.
 Penjualan obligasi atau penerbitan saham baru oleh entitas.
 Kerugian fasilitas atau aktiva tetap entitas akibat bencana seperti kebakaran atau banjir.
 Kerugian piutang yang diakibatkan oleh kondisi (seperti penyebab utama kebangkrutan
pelanggan) yang terjadi setelah tanggal neraca.
Peristiwa yang tidak perlu dilakukan penyesuaian adalah peristiwa normal atau yang
sifatnya tidak material di luar peristiwa di atas:
 Memerlukan disclosure
 Tidak memerlukan apa-apa
Catatan Atas Laporan Keuangan
Merupakan informasi lebih rinci mengenai detail laporan keuangan perusahaan. Catatan Atas
Laporan Keuangan (CALK) berfungsi sebagai penjelas pada laporan keuangan yang detail dan
angka-angkanya tidak bisa diungkapkan dalam sebuah laporan keuangan.
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) menyajikan data yang hanya bisa
dinarasikan, tidak bisa dituangkan lewat angka dan nominal seperti laporan keuangan pada
umumnya.
Tujuan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) antara lain:
1. Menghindari kesalahpahaman dalam membaca dan menerjemahkan laporan keuangan
2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan publik mengenai perkembangan posisi dan keadaan fiskal
entitas pelaporan (perusahaan)
3. Menyajikan data lebih rinci dan jelas dalam bentuk narasi sehingga memudahkan pembaca
untuk mengerti keuangan perusahaan
Isi/ungkapan dari Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) mengungkapkan /menjelaskan hal-hal di bawah ini,
yaitu:





Umum / Penjelasan Perusahaan
Pada bagian ini, dijelaskan mengenai latar belakang dan sejarah berdirinya perusahaan, visi
misi, AD/ART, status atau perubahan badan hukum, penyertaan dan penawaran saham, serta
jajaran direksi dan komisaris perusahaan.
Kebijakan Akuntansi dan Pos-Pos Laporan Keuangan
Kebijakan-kebijakan akuntansi umum seperti pengukuran laporan keuangan, asumsi dasar
penyusunan laporan keuangan, penggunaan multicurrency, serta kebijakan lainnya.
Kebijakan Standar Akuntansi Keuangan
Berisi tentang kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang tertuang dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Peraturan ini mencatat mengenai apa saja yang harus ada
dalam laporan akuntansi beserta prosedurnya.
Informasi Kebijakan Fiskal/Keuangan
Menyajikan informasi mengenai kebijakan ekonomi, ekonomi makro, pencapaian target
APBD/APBN, serta kendala atau hambatan dalam mencapai target.
Ikhtisar Pencapaian Kinerja
Mengungkapkan tentang pencapaian kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan selama
periode tertentu.


Pengguna Laporan Keuangan
Berisi mengenai siapa saja yang dapat menggunakan atau membaca laporan keuangan,
seperti investor, pemerintah, serta masyarakat.
Informasi Lain
Menjelaskan mengenai informasi-informasi lain yang jika tidak diungkapkan akan
menyesatkan publi, contohnya pergantian manajemen, penggabungan dan pemekaran
entitas, kesalahan pencatatan sebalumnya, dan lain-lain.
Dalam hal ini isi/ungkapan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) harus ditulis dalam bentuk
narasi, bagan, grafik, daftar maupun schedule serta bentuk lain yang ringkas, padat, dan jelas. Hal
ini dilakukan supaya Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) lebih mudah dibaca dan dipahami
oleh pembaca.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), laporan
keuangan perusahaan menjadi lebih transparan serta mudah dipahami oleh orang awam sekalipun.
Tentunya dengan catatan bahwa seluruh isi/ungkapan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
ditulis dengan rinci dan detail.
Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut PAI sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan bersifat historis.
2. Laporan keuangan yang bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu.
3. Proses penyusanan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; bila terdapat
beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, lazimnya
dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi dalam
bentuk hukumnya.
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi
dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapet dikuantifikasikan umumnya
diabaikan.
Download