Laporan Keuangan Eselon I BPPK TA 2009 audited I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Tahun 2009 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan Keuangan BPPK Tahun 2009 ini disusun dari laporan keuangan seluruh satuan kerja yang berada di bawah BPPK dan disusun secara berjenjang. 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2009 dengan realisasinya, yang mencakup unsurunsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2009. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2009 terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp 0,00 atau mencapai 0,00 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 17.883.052.567,00 atau mencapai 86,81 persen dari anggaran serta Penerimaan Hibah sebesar Rp 0,00 atau mencapai 0,00 persen dari yang dianggarkan. Realisasi Belanja Negara pada TA 2009 adalah sebesar Rp 304.160.218.733,00 atau mencapai 81,58 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp 240.717.795.508,00 atau 85,15 persen dari anggarannya, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp 50.412.367.710,00 atau 81,35 persen dari anggarannya. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2009 dan 2008 dapat disajikan sebagai berikut: Ringkasan – 1 Laporan Keuangan Eselon I BPPK TA 2009 audited Tabel 1 Realisasi Pendapatan dan Belanja (dalam rupiah) TA 2008 Anggaran Realisasi TA 2009 Anggaran Realisasi Pendapatan bukan Pajak Hibah Negara Jumlah Pendapatan dan Hibah Belanja Rupiah Murni Belanja Pinjaman Luar Negeri Belanja Rupiah Murni Pendamping 20.599.516.168,00 17.883.052.567,00 18.641.537.636,00 14.197.109.726,00 20.599.516.168,00 17.883.052.567,00 18.641.537.636,00 14.197.109.726,00 282.690.801.000,00 240.717.795.508,00 174.342.758.104,00 152.168.393.751,00 61.972.119.000,00 50.412.367.710,00 58.226.555.000,00 47.197.471.649,00 4.994.594.000,00 3.124.167.077,00 0 0 23.162.498.000,00 9.905.888.438,00 372.820.012.000,00 304.160.218.733,00 232.569.313.104,00 199.365.865.400,00 PNBP BLU JUMLAH Belanja 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya. Jumlah Aset adalah sebesar Rp 1.496.875.007.296,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 14.247.827.803,00, Aset Tetap sebesar Rp 1.475.596.963.041,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp 7.030.216.452,00. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp 5.919.995.796,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Sementara itu Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2009 sebesar Rp.1.490.955.011.500,00. terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp 8.327.832.007,00 dan ekuitas dana investasi sebesar Rp 1.482.627.179.493,00. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 2 Ringkasan Neraca 31 Desember 2009 dan 2008 (dalam rupiah) Nilai kenaikan/ (penurunan) 31-Des 2009 Aset Aset Lancar Aset Tetap Aset Lainnya Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi 31-Des 2008 14.247.827.803,00 1.475.596.963.041,00 7.030.216.452,00 4.175.583.621,00 1.041.474.406.353,00 593.189.512,00 10.072.244.182,00 434.122.556.688,00 6.437.026.940,00 5.919.995.796,00 11.826.289,00 5.908.169.507,00 8.327.832.007,00 1.482.627.179.493,00 4.163.757.332,00 1.042.067.595.865,00 4.164.074.675,00 440.559.583.628,00 Ringkasan – 2 Laporan Keuangan Eselon I BPPK TA 2009 audited 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan. Ringkasan – 3