1. Pendahuluan A. Sejarah Teolgi Perjanjian Baru Abad-Abad pertengahan. Selama abad-abad pertengahan pengkajian Alkitab berada di bawa dogma gereja. Teologi Alkitab hanya di pakai untuk mengutamkan dogma gereja, yang didirikan berlandaskan Alkitab, maupun tradisis gereja. Bukna hanya Alkitab saja, seperti yang dipahami secara historis yang menjadi sumber ajaran teologis. B. Teologi Alkitab, Sejarah, Dan Wahyu Teologi Alkitab adalah disiplin ilmu yang mengajukan pesan buku-buku dalam alkitab dalam latar belakang historisnya. Teologi alkitab pada dasarnya adalah suatu disiplin deskriptif. Teologi ini tidak harus berkenan dengan makna akhir dari ajaran-ajaran Alkita atau relevansinya masa sekarang. Sejarah dan penyataan, semantara penyataan telah terjadi dalam sejarah, sejarah penyataan bukan sejarah semata-mata. Allah tidak bertindak dalam sejarah dengan membuat kejadian-kejadian sejarah itu menonjol dalam dan pada mereka sendiri. 2. Yohanes Pembabtis Seorang nabi baru. Pentinganya pelayanan Yohanes Pembabtis hanya dappat di bandingkan dengan latar belakang historis pada masa Yohanes itu. Babtisan Yohanes, bukan babtisan pertobatan mengahasilkan pengampunan dosa, tetapi Babtisan Yohanes adalah ekspresi pertobatan yang menghasilkan pertobatan. Sumber babtisan Yohanes, para pakar tidak menyetujui su9mber babtisan Yohanes. Beberapa pendapat bahwa Yohanes menerapkan pembasuan dari sekte Qumran untuk babtisan pertobatan. 3. Perlunya Kerajaan Itu: Dunia dan Manusia Bukan hanya kebangkitan yang menandai peralihan dari zaman ini kepada zaman yang dating parousia Kristus akan menandai penutupan zaman ini (Mat 24:3). Anak manusia akan datang dengan kuasa kemulian besar dan akan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk mengumpulkan umat pilihan-Nya dari keempat penjuruh dunia ke dalam kerajaan Allah (Mat24:30-41). Dunia, sementara Yesus sama-sama memiliki pandangan umum perjanjian baru tentang masa kini sebagai kekuasaan iblis, Ia tidak memandang bahwa dunianyang tercipta ini adalah jahat. Yesus membagikan pandangan ibrani mengenai dunia ini. Jelas Ia menganggap Allah sebagai pencipta dan baik manusia maupun alam semesta ini adalah ciptaan-Nya. 4. Kerajaan Allah. Kerajaan Surga, Frase “kerajaan Surga” hanya terdapat dalam Matius, dimana kata itu dipakai 34 kali. Beberapa kali dalam Matius dan disisah perjajian baru dipakai ungkapan kerajaan Allah. Kerajaan Surga adalah suatu idiom bahasa semit dimana surga adalah pengganti untuk nama ilahi (lihat Lukas 15:18). Kedatangan kerajaan Allah akan berarti kebinasaan total dari iblis dan para pengikutnya (Mat, 25:41), pembentukan satu masyarakat tertebus yang tidak bercampur dengan kejahatan (Mat, 13:36-43), persekutuan yang sempurna dengan Allah dalam pesta Mesias (Luk. 13:28-29). Dalam pengertian inilah kerajaan Allah sinonim dengan masa yang akan datang. 5. Masa Baru Keselamatan Anugerah Keselamatan, kerejaan sebagai pemberian Allah dapat dijelaskan lebih lanjut dengan studi tentang kata “keselamatan” Dalam Injil, kata-kata menyelamatkan dan keselamatan merujuk kepada suatuberkat eskatologi maupun berkat masa kini. Keselamatan eskatologis tidak hanya berarti penebusan tubuh saja, tetapi juga pemulihan persekutuan anatara Allah dengan manusia yang telah terputus oleh dosa. Dimensi Agama dari keselamatan eskatologi digamabarkan dalam suatu perbedaan yang tajam terhadapa apa yang di maksudkan dengan terhilang. 6. Allah Kerajaan Itu. Kerajaan itu adalah Kerajaan Allah, bukan milik manusia, yaitu baseleia tou theoou. Allha yang mencari. Tesis ini didukung oleh studi tentang konsep tertentu mengenai Allah yang temukan dalam ajaran-ajaran Yesus. Dalam Yesus Allah telah mengambil inisiatif untuk mencari orang berdosa, membawa kembali orang-orang yang terhilang kedalam berkat pemerintah-Nya. Singkatannya Ia adalah Allah yang mencari. Inti kabar baik tentang kerajaan Allah ialah bahwa Allah telah mengambil inisiatif untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Allah yang mengundang, Allah yang mencari adalah juga Allah yang mengundang. Yohanes memanggil manusia untuk meninggalkan dosa mereka bersarkan pandangan hari penghakimanyang akan datang, sedangkan Yesus memanggil manusia untuk menerima satu undangan. 7. Misteri kerajaan itu. Aturan penafisran penyelidikan kritik modern telah menempatkan dua aturan yang perlu untuk penafsiran perumpamaan-perumpamaan demi memperoleh pengertian historis yang benar. Perumpamaan adalah suatu cerita yang di angkat dari kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan suatu moral atau kebenaran agama. Miateri itu adalah suatu penyingkapan baru atas maksud Allah untuk pengembangan kerajaan-Nya. Kebenaran yang baru itu, sekarang diberitakan kepada manusia melalu penyataan dalam pribadi dan Misi Yesus, yaitu bahwa kerajaan yang akhirnya akan datang dalam kuasa apokaliptis sebagaimana di ramalkan dalam Daniel, sesungguhnya sudah masuk dalam dunia lebih dahulu, dalam suatu bentuk yang tersebunyi yang bekerja secara rahasia di dalam dan diantara manusia. Perumpamaan Lalang lebih jauh menerangkan misteri Kerajaan itu, yaitu tersembunyi, dan tidak diduga kehadirannya di dunia. Yesus menegaskan bahwa di tengah-tengah zaman ini, sementara masyarkat berlansung terus dengan percampuran antara yang baik dan jahat sebelum kedatangan Anak Manusia dan manefestasi yang mulia dari kerajaan Allah, kuasa dari masa yang akan datang itu tekah masuk kedalam dunia untuk menciptakan anak-anak kerajaan, yaitu orang-orang yyang menikmati kuasa dan berkat-berkatnya. Kerajaan itu telah datang, tetapi masyarakat belum dijungkirbalikan. Inilah kerajaan itu. Perumpamaan biji sesawi menjelaskan kebenaran kerajaan itu, yang pada suatu ketika kelak akan menjadi pohon besar yang kini, telah di dalam dunia dalam bentuk butir kecil yang kini telah ada dalam dunia dalam bentuk butiran kecil yang tidak menonjol. Perumpamaan biji sesawi mengajarkan bahwa manefestasi lerajaan itu, yang kelak akan menjadi sebatang pohon yang besar kini seperti satu benih yang sangat kecil. Ragi itu menggambarkan bahwa kerajaan itu pada satu waktu menang sihingga tidak ada kedaulatan yang menyayangi. Seluru adonan yang banyak itu menjadi khamir. 8. Kerajaan Dan Gereja. Salah satu pertanyaan yang paling sukar dalam studi kerajaan Allah adalah hubungan dengan gereja. Gereja adalah rakyat dari kerajaan itu, bukan kerajaan itu sendiri. Itulah sebabnya tidaklah menolong untuk mengatakan bahwa gereja adalah bagian dari kerajaan itu, atau dalam penggenapan eskatologis gereja dan kerajaan akan menjadi sama. Kerajaan ini adalah pemerintahan Allah dan merupakan alam di mana berkat-berkat pemerintahan-Nya dialami, sedangkan gereja adalah persekutuan dari mereka yang telah mengalami pemerintahan Allah dan masuk kedalam sukacita berkat-berkat-Nya. 9. ETIKA MESIAS Etika Pemerintahan Allah, sekarang kita harus bahas pertanyaan tentang hubungan positif antara ajaran Etika Yesus dengan berita-Nya mengenai kerajaan Allah. Yesus adalah Allah yang yang melawat manusia dalam pribadi dan misi Yesus untuk membawa pengampunan keselamatan mesianis dan persekutuan kepada mereka. Jadi, etika Yesus adalah etika kerajaan, yaitu etika pemerintahan Allah. 10. MESIAS. Yesus Dan Mesias, kata Chistos dengan sangat sedikit pengecualian muncul dalam keempat injil sebagai satu nama sebutan dan bukan satu nama biasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Mesias yang di maksudkan Petrus adalah orang yang akan memenuhi pengaharapan mesianis dalam PL meskipun tidak berkenan dengan seorang raja. Pemenang. Petrus belum mengerti kemesiasan Yesus, tetapi ia telah memperoleh sedikit pengertian tentang hal itu. Inilah petunjuk mengenai penggunaan Yesus atas Mesias IA adalah Mesias tetapi bukan seperti pemenang perang seperti harapan Yahudi kontemporer. 11. ANAK MANUSIA Latar belakang Anak Manusia. Telah melihat bahwa ‘anak manusia” bukanlah idiom yang asing dalam PL, dan hanya menyatakan manusia. Latar belakang PL yang mungkin adalah penglihatan Daniel tentang empat binatang dahsyat yang berturut-turutkeluar dari laut. Kita berkesimpulan bahwa anak manusia menurut Daniel adalah suatu gambaran mesianis eskatologi surgawi yang membawa kerajaan itukepada orang-orang kudus yang menderita didunia. 12. ANANK ALLAH Arti Allah, Vos menunjukan bahwa Anak Allah. Sekurang-kurangnya dapat dipakai dalam empat cara ciptaan Allah dapat di sebut anak Allah dalam pengertian asal-usulnya karena ciptaan itu ada sebagai akibat lansung dari kegiatan penciptaan Allah. Yesus adalah Anak Allah dan Anak Allah, logos secara pribadi adalah pra-eksistensi, Dia sendiri adalah Allah, dan beringkarnasi untuk menyatakan Allah kepada manusia. 13. PERSOALAN MESIANIS, YESUS DARI SEJARAH DAN YESUS HISTORIS Persoalan bukan sejarah tentang Yesus. Pakar yang demikian itu menekankan bahwa kita harus berjalan di balik Yesus dari injil yang pada dasrnya satu dengan Kristus dari iman, untuk menemukan Yesus sejarah, yaitu seorang yang tidak diberi corak tertentu oleh iman. Yesus sejarah adalah ciptaan metode kritik-historis satu Holzweg, jalan buntu. Yesus yang hidup dalam sejarah adalah sejarah, Kristus alkitabiah yang di gamabarkan dalam injil. Gambaran alkitabiah tentang Kristus adalah hasil dari kesaksian alkitabiah rasuli.Iman saya tidak menciptakan konstruksi itu, tetapi iman saya adalah bahwa sifat Allah dan sejarah punya tempat untuk Yesus yang digambarkan Injil yang memungkinkan saya menerima kesaksian alkitabiah. 14. MISI MESIANIS Kematian Yesus adalah Mesianis. Kesimpulna inilah sebagia ditarik dari bukti yang dikutip bahwa Yesus menganggap kematian-Nya sebagai suatu unsur yang sangat perlu dalam seluru pelanan-Nya dan sebagian lagi dari Bahasa ramalan-ramalan tentang penderitaan-penderitaan-Nya. Kematia Yesus Merupakan Satu Kmenangan. Beberapa ungkapan dalam Yohanes memberi aspek lain dari arti kematian Yesus. Kita telah melihat bahwa inti Misi Yesus adalah pergumulan Rohani melawan kuasa-kuasa jahat.dalam pribadi dan Misi Yesus, kerajaan Allah mengalakan kerajaan iblis. 15. ESKATOLOGI Pandanga Yesus tentang Masa Depan, kebanyakan dari eskatologis Yesus seperti yang dilaporkan oleh injil Sinoptis berkenan dengan kejadian-kejadian yang menyertai kedatangan kerajaan eskatologis Allah. Cara memandang masa depan ini menyatakan pandangan bahwa dalam krisis, sejarah menjadi banyangan untuk peristiwa eskatologis. Dapat dikatakan bahwa hukuman-hukuman ilahi adalah sejarah adalah latihan untuk hukuman akhir dan inkarnasi antikristus yang berturut-turut adalah tanda-tanda kosentarsi yang tertinggi dari perlawanan si jahat menjelang akhir zaman.