MANAJEMEN STRATEGI part 4 Peran Budaya dalam Manajemen Strategi 1. Membangun Budaya Organisasi 2. Karakteristik Budaya Perusahaan 3. Perubahan Budaya Organisasi 4. Budaya dan Kinerja Organisasi 2 1. Membangun Budaya Organisasi Masuk pada Sejarah organisasi Olympus Olympus Michael Woodford Pada tanggal 14 Oktober 2011, dia diberhentikan dari Olympus Corporation secara tiba-tiba dari jabatan CEO Seminggu setelahnya ada pemberitahuan bahwa : terjadi adanya perbedaan tajam antara woodford dan tim manajemen dalam mengenai arah perkembangan bisnisnya Perusahaan menyatakan dari dewan audit, tidak menemukan satupun ketidakjujuran woodford dalam selama masa jabatannya 4 Olympus tsuyoshi kikukawa Kikuawa pun yang sebelum nya menjabat sebagai presiden Olympus juga mengundurkan diri dan diganti oleh Shuichi Takayama Setelah digantikan dengan dia , saham Olympus menjadi naik 22% 5 Olympus Perusahaan telah mengakui Bahwa kerugian yang telah dialami telah di tutup dengan uang investasi yang telah dilakukan sejak 1990 Februari 2011 Mantan CEO Kikukawa berserta mantan auditor dan wakil presiden Olympus ditahan dengan tuduhan pelanggan UU nilai tukar dan instrument 6 Corporate Governance KaSUS Olympus membuat tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Govenrnance) kembali jadi sorotan Corporate Governance mengarahkan pada perhatian peningkatan kinerja korporasi (corporate performance) Corporate Governance merupakan upaya memotivasi manajemen untuk meningkatkan keberhasilan dan sekaligus juga mengendalikan perilaku menajemen agar tetap mengindahkan kepentingan pemangku kepentingan 7 Corporate Governance meliputi 4 hal pokok 1.Fairness 2.Tranparancy 3.Accountablity 4.Responsibilty 8 “ Budaya Organisasi Budaya adalah laksana roh yang memberi hidup bagi organisasi.Budaya organisasi didefenisikan sebagai “nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan juga perilakunya di dalam organisasi” 9 Elemen – elemen Budaya Sebuah Organisasi ▪ Menurut Bennis (1905) terdiri dari : ▪ - artefak ▪ - nilai-nilai pendukung, dan ▪ - asumsi-asumsi tersirat yang diyakini bersama 10 Artefak ▪ Menurut Bennis ( 1905 ) Merupakan : Hal-hal yang dapat langsung dilihat dari struktur dan proses organisasiHal yang paling mudah untuk dilihat dan ditangkap saat memasuki sebuah organisasiBiasanya berupa cerita, mitos lelucon, metafora, upacaraupacara, perayaan, pahlawan dan simbolsimbol.NEXT 11 10 Nilai-nilai pendukung ▪ Mencakup strategi, tujuan dan organisasi yang bersangkutan filosofi dasar yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.Merupakan elemen budaya kedua yang biasa dinyatakan secara tertulis dan menjadi acuan bagi tiap langkah yang dilakukan oleh anggota organisasi. 12 Asumsi-asumsi tersirat yang diyakini bersama ▪ Dapat ditemui melalui penelusuran terhadap sejarah organisasi yang bersangkutan.Untuk mendapatkan nilai-nilai, kepercayaan dan asumsi-asumsi yang dapat digunakan oleh para pendiri yang dianggap sebagai hal-hal yang penting dalam membawa organisasi ke gerbang kesuksesan. 13 ▪ Dapat ditemui melalui penelusuran terhadap sejarah organisasi yang bersangkutan.Untuk mendapatkan nilai-nilai, kepercayaan dan asumsi-asumsi yang dapat digunakan oleh para pendiri yang dianggap sebagai hal-hal yang penting dalam membawa organisasi ke gerbang kesuksesan. 14 4,2 12 KARAKTERISTIK BUDAYA PERUSAHAAN 1. Kepemimpinan 2. Inovasi 3. Inisiatif Individual 4. Toleransi terhadap Resiko 5. Pengarahan 6. Integrasi 15 4,2 Lanjut 7. Dukungan Manajemen 8. Pengawasan 9. Identitas 10. Sistem Reward 11. Toleransi thdp Konflik 12. Pola Komunikasi 16 Fungsi Budaya dalam Organisasi ▪ Pengikat organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada saat organisasi menghadapi goncangan baik dari dalam atauoun luar akibat adanya perubahan. ▪ Integrator budaya organisasi merupakan alat untuk menyatukan beragam sifat dan karakter serta bakat dan kemampuan yang beragam yang ada dalam sebuah organisasi ▪ Identitas Organisasi budaya organisasi juga berfungsi sebagai suntikan energi untuk mencapai kinerja tinggi 17 “ ▪ Perubahan dalam Budaya organsasi Ada kalanya budaya yang ada sudah tidak mampu lagi membantu organisasi mengantisipasi dan beradaptasi terhadap dinamika lingkungan. Dalam hal ini diperlukan perubahan budaya. 18 4.3.1 Mengapa Budaya Organisasi Berubah ▪ Faktor Pemicu Internal Adalah faktor2 yang berasal dari dalam organisasi yang memaksa adnya perubahan budaya organisasi (e.x kedewasaan organisasi) ▪ Faktor pemicu eksternal Yang termasuk pada faktor ini adalh perubahan lingkungan bisnis akibat dampak dari globalisasi, adanya kejadian-kejadian khusus yang memaksa terjadinya perubahan semisal terjadinya merger dan akuisisi, faktor sosial politik semisal perubahan peraturan yang berdampak pada bisnis 19 4.3.2 Proses Perubahan Budaya Organisasi ▪ Pertama diperlukan metodologi khusus ▪ Kedua, diperlukan rumusn nilai-nilai baru yang tegas dan jelas ▪ Ketiga, pemahaman mengenai besarnya kesenjangan antara lain yang dianut saat ini dengan nilai nilai yang ingin dicapai. 20 4.3.3 hambatan dalam perubahan organisasi ▪ Kesalahan Penugasan Proses perusahan sangat penting sehingga tidak bisa hanya SDM saja ▪ Alasan Waktu dan kesulitan Peramsalah berkaitan dengan strategi oprasi dan ketidakpuasan pelanggan ▪ Terlalu Cepat puas Bersaing pasar dengan kompetitif perlu adaanya evalusi tidak boleh menganggap remeh 21 4.3.4 Pemimpin dan Perubahan Budaya Organisasi ▪ Pertama, mempromosikan orang-orang yang berasal dari subkultur-subkultur tertentu yang mencerminkan arah perubahan yang dikehendaki. ▪ Kedua, perubahan budaya melalui pemanfaatan tekhnologi. ▪ Ketiga, melakukan perubahan budaya dengan merekrut pemimpin atau manajer dari luar organisasi. 22 “ ▪ 4. BUDAYA DAN KINERJA ORGANISASI Budaya perusahaan menjadi faktor yang semakin penting dalam menentukan keberhasilan ataupun kegagalan perusahaan. Budaya juga dapat menjadi penghalang perusahaan dalam mengadaptasi strategi atau perubahan taktik yang dibutuhkan. 23 Budaya yang Kuat ▪ 1. mempromosikan orang-orang yang berasal dari subkultur-subkultur tertentu yang mencerminkan arah perubahan yang dikehendaki. ▪ 2. perubahan budaya melalui pemanfaatan tekhnologi. ▪ 3. melakukan perubahan budaya dengan merekrut pemimpin atau manajer dari luar organisasi. 24 Budaya Adiptif ▪ Budaya adiptif berarti hanya budaya yang dapat membantu organisasi mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perubahhan lingkungan sajalah yang dapat menghasilkan kinerja yang unggul dalam jangka waktu lama. 25 Budaya Berkinerja Rendah ▪ Kotter dan Hesket membagi budaya berkinerja rendah ke dalam tiga komponen. ▪ pertama, arogansi para pemimpin ▪ kedua, sikap para pemimpin dan manajer yang kurang menghargai pelanggan ▪ Ketiga, resistensi terhadap nilai-nilai seperti kepemimpinan dan perubahan 26 Predatory Culture ▪ Perusahaan dengan predatory culture sering mendapat sorotan dari media masa seperti dijadikannya para pemimpin perusahaan sebagai tersangka dan terdakwa dalam sekandal rekayasa laporan keuangan, dll 27 Frozen Culture ▪ Perusahaan dengan Frozen Culture mengalami kelumpuhan akibat stagnasi dan pengingkaran. Budaya ini tidak menyukai inovasi dan pengambilan resiko. 28 Chaotic Culture ▪ Chaotic Culture sering merupakan hasil dari manajemen yang tidak berpengalaman dan tidak kompeten. Coaching bagi pemimpin dan manajer perusahaan dapat menjadi salah satu alat guna memulai proses perubahan budaya dari tingkat atas. 29 Political Culture ▪ Perusahaan dengan Political Culture perlu melakukan benchmark dengan perusahaanperusahaan yang berkinerja baik guna memahami terjadinya gap antara budaya perusahaan sendiri dengan perusahaan yang lain. 30 Bureaucratic Culture ▪ Perusahaan dengan Bureaucratic Culture telah kehilangan sentuhan dengan pelanggannya, persyaratan, aturan, kebijakan dan praktekpraktek internal lebih lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan. Oleh karenanya, pelanggan harus menjadi sentral dalam proses perubahan budaya 31 Service Culture ▪ Service Culture tidak hanya terbatas pada perusahaan-perusahaan layanan tradisional, perusahaan manufaktur pun dapat memiliki service culture yang kuat. Sebaliknya, perusahaan - perusahaan layanan tradisional belum tentu memiliki service culture 32 New Age Business Culture ▪ Dalam perusahaan dengan new age culture, upacara dan ritual, aturan, praktek dan kebijakan bersifat informal atau berada dalam tahap perkembangan mitos-mitos menjadi penting pada saat karyawan membuat terobosan penting 33 Thanks! Any questions? You can find me at: ▪ @dk_nuraga ▪ [email protected] 34