Uploaded by User57318

Fotosintesis pada tumbuhan c3 c4 cam

advertisement
Fotosintesis pada Tumbuhan C3, C4, dan CAM
Fotosintesis melibatkan dua mekanisme utama yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap. Pada dasarnya, reaksi terang dan reaksi gelap memiliki keterkaitan
yang sangat erat. Reaksi terang menghasilkan produk berupa oksigen, ATP, serta
NADPH. Produk berupa oksigen akan dilepaskan ke atmosfer sedangkan produk
berupa ATP dan NADPH akan digunakan untuk mensintesis glukosa melalui
reaksi gelap.
Reaksi gelap seringkali dikenal dengan nama siklus Calvin. Pada
umumnya siklus Calvin memiliki tiga tahapan utama yaitu fiksasi karbon, reduksi,
serta regenerasi penerima CO2. Meskipun demikian, ada sedikit kendala mengenai
mekanisme fiksasi karbon. Pada siang hari yang kering dan panas, tumbuhan
cenderung akan menutup stomatanya. Ketika stomata menutup, maka konsentrasi
CO2 di rongga-rongga daun akan cenderung berkurang dibandingkan dengan
konsentrasi O2. Hal ini mengakibatkan produktifitas pembuatan glukosa pada
tumbuhan berkurang. Pada Tumbuhan C3, umumnya ketika kadar CO2 sedikit
maka O2 akan menggantikan CO2 berikatan dengan RuBP dan mengikuti siklus
Calvin. O2 sendiri bersifat tidak bagi tumbuhan. Hasil siklus Calvin dari O2 ini
kemudian akan diuraikan oleh peroksisom dan mitokondria dan menghasilkan
CO2. Dalam proses penguraian tersebut tumbuhan tentu saja harus mengeluarkan
energi. Bagi tumbuhan hal ini tentu tidak menguntungkan. Peristiwa semacam ini
dikenal dengan istilah fotorespirasi.
Berdasarkan responnya terhadap kadar CO2 dan kemungkinan terjadinya
fotorespirasi di daun, tumbuhan di muka bumi kemudian dibedakan menjadi tiga
yaitu tumbuhan C3, tumbuhan C4, dan tumbuhan CAM.
1. Tumbuhan C3
Tumbuhan C3 meliputi sebagian besar tumbuhan tinggi. Tumbuhan C3
diberi nama demikian karena senyawa organik pertama hasil fiksasi CO2
berupa senyawa organik berkarbon tiga yang disebut dengan 3-fosfogliserat.
Mekanisme reaksi gelap pada tumbuhan C3 dijelaskan melalui gambar
berikut.
Gambar 1. Siklus Calvin (Campbell, 2014: 216)
a. Fiksasi CO2
Fiksasi karbon yang terjadi adalah pengikatan molekul CO2 kepada
gula pentosa bernama ribulosa bifosfat dengan bantuan enzim rubisko atau
ribulosa bifosfat karboksilase. Enzim rubisko merupakan enzim yang
paling banyak menempati kloroplas. Hasil dari fiksasi CO2 ini adalah
senyawa intermediet yang kemudian segera berubah menjadi dua senyawa
berkarbon 3 yaitu 3-fosfogliserat.
b. Reduksi
Setiap molekul 3-fosfogliserat kemudian ditambah dengan gugus
fosfat yang diperoleh dari ATP. Dengan fosforilasi ini maka ATP yang
digunakan kembali menjadi ADP dan molekul 3-fosfogliserat kemudian
menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat. Setelah itu, 1,3-bifosfogliserat
kemudian direduksi oleh NADPH dari reaksi terang menghasilkan
gliseraldehid-3-fosfat. Gliseraldehid-3-fosfat ini merupakan senyawa gula
berkarbon tiga. Umtuk menjadi glukosa, maka diperlukan dua senyawa
gliseraldehid-3-fosfat.
c. Regenerasi penerima CO2 (RuBP)
Selain digunakan untuk mensintesis glukosa, gliseraldehid-3-fosfat
juga digunakan untuk mensintesis kembali RuBP yang akan digunakan
untuk memfiksasi CO2. Untuk membentuk tiga molekul RuBP diperlukan
lima molekul gliseraldehid-3-fosfat yang kemudian difosforilasi dengan
tiga molekul ATP menghasilkan tiga molekul ribulosa bifosfat atau yang
disebut RuBP.
Fotorespirasi pada Tumbuhan C3
Seperti yang telah dijelaskan diawal, pada kondisi CO2 yang
sedikit, fiksasi CO2 mengalami penyimpangan dengan justru memfiksasi
O2 . Enzim RuBP karboksilase ternyata juga mampu mengkatalisatori
penambahan molekul O2 ke RuBP. Pada reaksi antara RuBP dan oksigen,
dihasilkan senyawa 2-fosfoglikolat dan 3-fosfogliserat. Senyawa 3fosfogliserat dapat langsung berlanjut pada tahapan siklus Calvin akan
tetapi senyawa 2-fosfoglikolat harus mengalami proses yang berbeda
melalui peroksisom dan mitokondria.
Peroksisom diketahui memiliki enzim asam glikolat oksidase dan
katalase. Enzim-enzim tersebut berperan dalam proses pengubahan
senyawa 2-fosfoglikolat. Enzim-enzim dalam peroksisom mengubah
senyawa glikolat menjadi senyawa glioksilat yang kemudian diubah
menjadi glisin, yaitu senyawa asam amino berkarbon dua. Metabolisme
glisin kemudian berlanjut di organel lain yaitu mitokondria. Dua molekul
glisin dalam mitokondria membentuk senyawa asam amino berkarbon tiga
yaitu serin. Pada tahapan ini terbentuk NADH dan CO2. Serin kemudian
melanjutkan tahapan metabolisme di peroksisom. Di peroksissom, serin
membentuk hidroksipiruvat yang kemudian mengalami reduksi dengan
bantuan NADH menghasilkan senyawa gliserat. Senyawa gliserat ini
kemudian akan kembali ke kloroplas dan mengalami fosforilasi dengan
bantuan ATP dan menghasilkan senyawa fosfogliserat yang dapat
digunakan untuk melangsungkan siklus Calvin.
Gambar 2. Fotorespirasi Terjadi pada Tiga Organel (Sharkey, 2001)
2. Tumbuhan C4
Tumbuhan C4 meliputi beberapa ribu spesies yang setidaknya
tergabung dalam 19 famili tumbuhan meliputi beberapa tumbuhan yang
penting dalam pertanian seperti tebu, jagung, dan anggota famili rumput-
rumputan. Tumbuhan C4 memiliki mekanisme yang cukup efektif untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang panas. Berbeda dengan tumbuhan C3
yang sangat cepat laju fotorespirasinya, tumbuhan C4 memiliki laju
fotorespirasi yang rendah. Hal ini tejadi karena tumbuhan C4 memiliki
mekanisme fiksasi CO2 yang berbeda dari tumbuhan C3. Tumbuhan ini
diberi nama tumbuhan C4 karena fiksasi CO2 yang dilakukan
menghasilkan senyawa berkarbon empat.
CO2 dengan bantuan enzim PEP karboksilase ditambahkan ke PEP
(phosphoenolpiruvat) yang berkarbon tiga dan membentuk senyawa
berkarbon empat yaitu oksaloasetat. Reaksi ini terjadi pada sel-sel mesofil
tumbuhan C4. Pada tahapan ini dapat diketahui bahwa enzim dan senyawa
pengikat CO2 yang digunakan berbeda dengan yang digunakan oleh
tumbuhan C3.
Gambar 3. Daun Tumbuhan C4 (Taiz, 2003)
Senyawa oksaloasetat dengan bantuan enzim malat dehidrogenase
dan NADPH kemudian diubah menjadi malat. Senyawa malat kemudian
memasuki sel seludang yang dekat dengan berkas pembuluh. Pada sel
seludang, malat kemudian dengan bantuan NADP+ dan malic enzim
membentuk NADPH+H+, CO2, dan piruvat. CO2 yang dihasilkan
kemudian akan diubah menjadi fosfogliserat yang selanjutnya digunakan
untuk siklus Calvin dan menghasilkan gula serta RuBP untuk mengikat
CO2. Sedangkan piruvat akan kembali ke sel mesofil dan digunakan untuk
meregenerasi PEP.
Gambar 4. Mekanisme Asimilasi Karbon pada Tumbuhan C4 (David L. Nelson &
Michael M. Coxr., 2004: 770)
3. Tumbuhan CAM
Adaptasi fotosintetik lainnya terjadi pada tumbuhan CAM
(crassulacean acid metabolism). Dinamakan tumbuhan CAM karena
adaptasi fotosintetik ini pertama kali ditemukan pada tumbuhan
Crassulaceae, tumbuhan sukulen. Beberapa diantaranya adalah kaktus,
nanas, tanaman buah naga, dan lain sebagainya. Tumbuhan CAM menutup
stomatanya pada siang hari. Mekanisme ini efektif untuk mencegah air
keluar dari daun akan tetapi juga mengakibatkan CO2 tidak dapat
memasuki daun. Sebagai gantinya, pada malam hari stomata membuka
dan memungkinkan CO2 memasuki daun.
Gambar 5. Tumbuhan CAM pada Malam Hari (Taiz, 2003: 161)
Pada malam hari, CO2 masuk melalui stomata yang tebuka dan
kemudian ditambahkan ke PEP (phosphoenolpiruvat) oleh enzim PEP
karboksilase. Reaksi ini kemudian menghasilkan oksaloasetat. oksaloasetat
dengan bantuan NADH dan NAD+ malic dehidrogenase kemudian
membentuk senyawa malat yang akan disimpan di dalam vakuola
tumbuhan dalam bentuk asam malat.
Gambar 6. Tumbuhan CAM pada Siang Hari (Taiz, 2003: 161)
Keesokan harinya ketika siang hari, stomata tertutup dan reaksi
kembali dilanjutkan. Asam malat di dalam vakuola dikeluarkan dan
membentuk malat. Malat kemudian memasuki kloroplas dan membentuk
piruvat dan CO2. Senyawa piruvat kemudian digunakan untuk membentuk
pati sedangkan CO2 kemudian memasuki siklus Calvin.
Referensi
David L. Nelson & Michael M. Coxr. 2004. Lehninger’s Principles of
Biochemistry 4th Edition. W. H. Freeman
Lincoln Taiz and Eduardo Zeiger. 2003. Plant Physiology 3rd Edition.
Sunderland: Sinauer Associates
Campbell, etc. 2008. Biology 8th Edition. Pearson Education Inc
Thomas D Sharkey. 2001. Photorespiration. journal. University of Wisconsin,
Madison, Wisconsin, USA
Download