Uploaded by drizalthea

efesiensi dan faktor yg mempengaruhi

advertisement
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
KINERJA EFESIENSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
PADA PERUSAHAAN TERDAFTAR JAKARTA ISLAMIC INDEX
(JII)
Deden Rizal R1 dan Haddan Dongoran2
1,2
D3 Keuangan & Perbankan, Universitas Sangga Buana
[email protected]
ABSTRAK
Terlihat masih rendahnya prosentase perusahaan yang secara relative dapat dikatakan efesien pada
kurun waktu 2012-2016. Pengukuran Efesiensi secara rata-rata dengan model orientasi output
menunjukkan Bank Syariah yang mencapai efesiensi 100% , lebih didominasi oleh efesiensi secara
teknis (VRS) , dibandingkan efesiensi secara skala dan overall. Adanya 23 DMU yang efesien
menurut VRS, namun hanya 9 yang efesien menurut CRS ini berarti adanya 14 DMU yang
inefesiensi skala. Besaran Scale Effeciency menunjukkan berada antara 0,808 s.d 0,850, yang berarti
berada diatas Pure Technical Effeciency (PTE) dan PTE ini berada diatas Technical Effeciency (TE).
maka hal ini menjelaskan bahwa masalah in-efesiensi pada perusahaan yang termasuk dalam JII
setiap tahunnya terutama disebabkan in-efesiensi manajemen dibandingkan karena skala perusahaan.
Kata Kunci : Tingkat Efesiensi ; Data Envelopment Analysis ;Tobit Analysis
PENDAHULUAN
Perkembangan
Saham syariah
pada
paling tidak dalam satu bulan atau satu
beberapa
tahun
terakhir
tahun pernah melakukan transaksi. Hal ini
Data Bursa Efek
jauh lebih baik dibandingkan investor
Indonesia (BEI) menyebutkan, jumlah
saham konvensional, dari sebanyak 530
investor syariah pada 2016 meningkat dua
ribu investor hanya 180 ribu yang
kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
bertransaksi atau 30 persen.(Idealisa M , 2
Pada awal 2016 jumlah investor saham
Februari
syariah di bawah 5.000, akhir tahun
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi
jumlahnya sudah mencapai sekitar 11
/syariah-ekonomi/17/02/02/okqxrf382-
ribu. Sebanyak 49 persennya adalah
jumlah-investor-)
menggembirakan.
2017.
investor yang bertransaksi secara rutin,
Tabel 1 : Perkembangan investor Pasar Modal Indonesia
Kelompok Investor
2013
2014
2015
2016
2017*
Jumlah investor
321.000
364.000
432.000
536.000
538.000
Pertumbuhan
14%
13,3%
18,6%
24,07%
483
506
521
537
Jumlah emitten
2012
459
Sumber :
1|Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya
pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII)
Ada kenaikan jumlah investor pengguna
return kwartalan di pasar modal sebesar
online
1,61% (Gambar 1)
trading syariah
yang sangat
signifikan pada kurun waktu 2015-2016.
Demikian juga terlihat pada tabel 2
Jumlah investor yang memanfaatkan
pertumbuhan saham syariah yang diwakili
online trading syariah Pada 2015, ada
oleh JII dan ISSI selama kurun waktu 5
4900 investor online trading syariah,
tahun tumbuh sebesar 29,68% dan 34,52%
sementara
2016
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
investornya sudah mencapai 9000 orang,
dipasar modal secara keseluruhan yang
jadi ada kenaikan 85 persen (M. Touriq
mencapai
(n.d). http://mysharing.co/jumlah-investor-
Pencapaian tersebut dari saham syariah
saham-syariah-naik-85/)
tentunya tidak terlepas dari banyak faktor,
Namun apabila dicermati dari sisi return
diantaranya
saham syariah dibandingkan rata-rata total
keuangan dimana literasi tentang pasar
saham dipasar modal Indonesia. Selama
modal yang terendah dimana termasuk
kurun waktu 2011 – 2016 rata-rata return
didalamnya terkait saham syariah yaitu
kwartalan saham syariah yang diwakili
baru sebesar 3,79% (swa.co.id) Faktor
pada JII dan ISSI menunjukkan tingkat
lain
return sebesar 1,21% dan 1,41% yang
kemampuan CEO (managerial ability)
masih lebih rendah dibandingkan rata-rata
dalam mengelola perusahaannya.
sampai
kuartal
III
35,86%
adalah
tentunya
tidak
dan
tingkat
terlepas
Gambar 1
Perbandingan perkembangan return kwartalan saham pada IHSG, ISSI dan JII
periode 2012-2016
2 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
41,14%.
literasi
dari
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
Tabel 2 : Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham
Sumber : Roadmap Pasar Modal Syariah (2015-2019)
Secara
CEO
yang
konseptual
lebih
kemampuan
mementingkan aspek bisnis umumnya,
memiliki
namun menuju terbangunnya maqasid al-
tinggi
pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
syari’ah
perusahaan mereka (coff ,1997 pada Bok
tercapainya
Baik 2017 ; Demerjian et al 2012) dan
kerjasama
“Managerial Ability” menggambarkan
terhindarnnya monopoli keuangan dan
untuk
tertatanya prioritas keuangan yang lebih
secara
efesien
mengkoversi
(convert) dari sumber daya
(Input)
utama.
investasi
keadilan,
dan
Faktor-faktor
syariah
yaitu
terwujudnya
kebersamaan,
inilah
yang
menjadi pendapatan (revenue) atau Output
diharapkan menjadi poin penyeimbang
(Brett
indikator keuantungan (Umar Chapra,
W Cantrell,2013
menunjukkan
bahwa
).
tingkat
Hal
ini
kinerja
efesiensi suatu perusahaan menunjukkan
1982).
Secara spesifik tujuan penelitian ini
kemampuan manajerial pada perusahaan
adalah :
tersebut.
1. Melakukan analisis untuk melihat
Tujuan Penelitian ini secara umum
diharapkan
mampu
memberikan
kontribusi keilmuan berupa bagaimana
praktik tata kelola perusahaan go public
tingkat Kinerja Efesiensi perusahaan
pada Jakarta Islamic Indeks secara
umum
2. Mengidentifikasi
yang
faktor-faktor
yang sahamnya sesuai syariah dapat
dominan
mempengaruhi
menjadi model atau benchmark kinerja
Kinerja Efesiensi perusahaan yang
Sehingga diharapkan memudahkan dan
terdaftar pada JII.
memotivasi masyarakat memanfaatkan
saham syariah menjadi alternatif investasi
yang menguntungkan. Adanya saham
syariah ini , diharapkan tidak hanya
3 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada
perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII)
TINJAUAN PUSTAKA
Salah
satu
perusahaan dalam melakukan investasi dan
faktor
berfluktuasinya
yang
pendanaan. Guna mengetahui kesehatan
saham
adalah
keuangan
emiten.
Faktor
mempelajari
faktor
yang
keuangan, dan cash flow perusahaan tersebut.
berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu
Rasio-rasio keuangan dapat dihitung dari
sendiri (Arifin, 2004:116).
laporan keuangan yang dibagi ke dalam
Dalam membuat model peramalan harga
beberapa
saham,
adalah
(profitability), harga, likuiditas , hutang
faktor-faktor
(leverage), market to book value analysis,
fundamental (seperti penjualan, pertumbuhan
turnover, dan efisiensi (Koran Sindo, 23
penjualan, biaya, kebijakan deviden, dan
April
sebagainya)
https://ekbis.sindonews.com/read/992871/150
kondisi
harga
memicu
fundamental
fundamental
adalah
langkah
yang
penting
mengidentifikasikan
yang
diperkirakan
akan
perusahaan,
investor
dapat
laporan
keuangan,
rasio
bentuk,
seperti
keuntungan
2015.
mempengaruhi harga saham.
/analisis-fundamental-saham-1429754767).
Salah seorang terkaya didunia Buffett
Untuk mengukur Kinerja Efesiensi dalam
mempertimbangkan
penelitian ini
dengan
matang
dipergunakan
DEA-score
fundamental perusahaan yang dia beli. Hal
dimana ukuran ini menyediakan estimasi
ini
bagaimana
membuat
perusahaan-perusahaan
manajer
secara
efesien
pilihannya tidak mudah terguncang ketika
menggunakan
memasuki masa sulit. (Tempo.Co, 10 Juni
(modal, tenaga kerja dan asset inovas) untuk
2014.
menghasilkan pendapatan. Skor ini akan
https://m.tempo.co/read/news/2014/06/10/08
tinggi
8583831/8-strategi-investasi-saham-gaya-
menghasilkan
warren-buffett)
dengan
Sementara itu, analisis fundamental di
dibandingkan manajer lain. Model ini
tingkat perusahaan salah satunya dilakukan
mengkontrol
dengan melihat statistik laporan keuangan
perusahaan, bagian pasar (market share) dan
sebuah emiten untuk menentukan harga
kompleksitas organisasi.
saham yang dinilai secara tepat. Analisis
Pengukuran DEA-score ini dalam 2 tahap.
fundamental melihat perkembangan rasio-
Dalam
rasio keuangan dan kebijakan keuangan
envelopment analysis (DEA). DEA adalah
4 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
untuk
sumber
daya
manajer
yang
dapat
pendapatan
lebih
tinggi
sejumlah
tahap
perusahaan
input
pengaruh
1,
tertentu,
dari
dipergunakan
ukuran
data
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
sebuah metode optimasi program matematika
relatif. tergantung pada tingkat efisiensi dari
yang mengukur efisiensi teknik suatu unit
unit-unit lainnya di dalam sampel. Setiap unit
kegiatan
dan
dalam sampel dianggap memiliki tingkat
membandingkan secara relatif terhadap UKE
efisiensi yang tidak negatif dan nilainya
yang lain. DEA mengukur efisiensi teknik
antara 0 dan 1 dengan ketentuan satu
satu input dan satu output, menjadi multi
menunjukkan
input
dan multi output, menggunakan
Selanjutnya. unit-unit yang memiliki nilai
kerangka nilai efisiensi relative sabagai rasio
satu ini digunakan dalam membuat envelope
input (single virtual input) dengan output
untuk frontier efisiensi, sedangkan unit
(single virtual output),
lainnya
ekonomi
(UKE)
Pada tahap 2 ini
efisiensi
yang
sempurna.
yang ada di dalam envelope
dipergunakan Metode Regresi Tobit untuk
menunjukkan tingkat inefisiensi.
menganalisis
yang
Asumsi Model DEA mempergunakan 3
teknis
model umum yang ada yaitu CRS (Constant
faktor-faktor
mempengaruhi
kinerja
efisiensi
tersebut.
Return to Scale), VRS (Variable Return to
METODOLOGI PENELITIAN
Scale) dan Constant Return to Scale.
Kinerja
Efesiensi
Envelopment Analysis
dengan
Data
Tahap 2 : Metode Regresi Tobit
Metode regresi Tobit umum digunakain
Analisis terhadap kinerja efesiensi terdiri dari
untuk
dua langkah. pertarna. menggunakan DEA
mempengaruhi
untuk mengukur kinerja efisiensi teknis
Alasan penggunaan metode Tobit dalam
perusahaan selama periode 2012 – 2016.
penelitian ini karena data yang digunakan
Kernudian
diregresi
dalam penelitian ini merupakan data yang
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
censured, yaitu nilai dari variabel tidak
efisiensi menggunakan model regresi Tobit.
bebas, yaitu tingkat efisiensi teknis (EFT),
Tahap 1 : Metode Data Envelopment
analysis (DEA)
dibatasi dan nilainya boleh berkisar antar 0
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi
dengan data tersebut. rnaka hasil regresi akan
efisiensi
nilai/skor
relative
(benchmarking
efisiensi
dari
kinerja).
menganalisis
faktor-faktor
kinerja
efisiensi
yang
teknis.
sarnpai 100. Jika metode OLS digunakan
beberapa
objek
menjadi bias dan tidak konsisten (Endri ,
Metode
DEA
2013).
Model
Regresi
Tobit
yang
menghituug efisiensi teknis untuk seluruh
dipergunakan dapat dirumuskan sebagai
unit. Skor efisiensi untuk setiap unit adalah
berikut :
5 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada
perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII)
𝐷𝐸𝐴 − π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’π‘– = 𝛽1 + 𝛽2 𝑆𝑖𝑧𝑒 + 𝛽3 𝐴𝑔𝑒𝑖
+ 𝛽4 πΊπ‘Ÿπ‘œπ‘€π‘‘β„Žπ‘– + πœ€π‘–
periode diatas dan datanya tersedia lengkap
diperoleh 21 saham perusahaan yang akan
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Dimana :
DEA-score = Skor Efesiensi perusahaan ,
Size
= Total Aktiva
Age
= Lamanya perusahaan di
Bursa
Growth
=
Tingkat
Pertumbuhan
Penjualan Perusahaan
Variabel
Variabel yang dipergunakan untuk mengukur
kinerja efesiensi ini yaitu
kemampuan
manajerial untuk mengkoversi (convert) dari
sumber daya (input) menjadi pendapatan
Data Penelitian
Data
Penelitian
(revenue)
mempergunakan
data
atau output adalah seperti
penelitian terdahulu seperti terlihat pada table
keuangan perusahaan Go Publik pada Bursa
3.
Efek Indonesia yang termasuk dalam saham
Perhitungan efesiensi dengan
Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012
menggunakan orientasi pendekatan output.
– 2016. Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi
Dalam evaluasi efesiensi teknis, overall dan
atas kelayakan atas saham-saham yang ada
skala dalam
pada bursa efek sesuai kriteria syariah yang
input yaitu persediaan, aktiva tetap dan
telah ditetapkan
, akan
modal sendiri , berbeda satu input yaitu
dimasukkan atau dikeluarkan saham-saham
tenaga kerja dengan penelitian yang pernah
sehingga terpilih 30 saham yang dapat
dilakukan Weh Koh, Tahman dan Tan (2004)
dimasukkan dalam JII.
serta penelitian T Handono dan Emily C
DSN-MUI
Selama periode 2012-2016 dari
43 saham
DEA
ini
penelitian ini menggunakan 3
(2010) dan mempergunakan satu output yaitu
perusahaan yang pernah masuk JII, yang
total pendapatan
(Chirwa, 2001 pada T
secara konsisten tetap berada pada JII selama
Handono dan Emily C (2010)).
Tabel 3 : Variabel dan definisinya
Variabel
Input Variabel
Persediaan
Aktiva Tetap
Modal Sendiri
Output Variabel
Total Pendapatan
Deskripsi
Persediaan dimaksud termasuk didalamnya persediaan bahan baku,
barang dalam proses, barang jadi dan suku cadang
Aktiva tetap meliputi Pabrik, bangunan dan perlengkapannya, tanah,
kendaraan dan perlengkapannya dan perlengkapan kantor.
Modal sendiri sebagai proxy dari modal perusahaan.
Total Pendapatan mengindikasikan seluruh pendapatan yang diperoleh
dari penjualan produk/jasa perusahaan.
6 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
Penelitian ini juga akan menguji bahwa
Perkembangan rata-rata terbesar adalah
tingkat efesiensi yang menggambarkan
pada modal sendiri yang mencapai 19% per
managerial ability juga dipengaruhi oleh
tahun, dibandingkan dengan aktiva tetap
Age (Lundwall and Battese, 2000), size
sebesar 11% dan persediaan sebesar 2%.
(Viverita ,2011) dan variable DER yaitu
Sedangkan disisi lain perkembangan total
perbandingan antara hutang perusahaan
pendapatan rata-rata hanya sebesar 3% per
dengan
tahun. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
modal
sendirinya.
variable-variabel
Pemilihan
berpengaruh
ini
berdasarkan asumsi bahwa kinerja efesiensi
perusahaan bersifat multi dimensi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat
Efesiensi
perusahaan
berdasarkan perhitungan menggunakan 3
input dan satu ouput, tentunya sangat
tingkat efesiensi perusahaan.
Kinerja Efesiensi Perusahaan pada
Jakarta Islamic Index (JII)
Pengukuran Efesiensi secara rata-rata
dengan
model
orientasi
output
menunjukkan Bank Syariah yang mencapai
efesiensi 100% , lebih didominasi oleh
(trends)
efesiensi
secara
teknis
(VRS)
,
dibandingkan efesiensi secara skala dan
overall. Adanya 23 DMU yang efesien
menurut VRS, namun hanya 9 yang efesien
menurut CRS ini berarti adanya 14 DMU
yang inefesiensi skala.
meningkat, kecuali persediaan pada tahun
CRS atau efesiensi overall adalah
2013 mengalami penurunan dibandingkan
perubahan proporsional yang sama pada
tahun sebelumnya.
tingkat input akan menghasilkan perubahan
dipengaruhi oleh besaran masing-masing
output dan input , yang
terlihat pada
gambar 4 s.d 7. Semua factor input
(persediaan, aktiva tetap dan modal sendiri)
menunjukkan
kecenderungan
Gambar 4 :
Perkembangan Persediaan Perusahaan terpilih
dalam JII periode 2012 - 2016
Gambar 5 :
Perkembangan Aktiva Tetap Perusahaan terpilih
dalam JII periode 2012 - 2016
7 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada
perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII)
Gambar 6 :
Perkembangan Modal Sendiri Perusahaan terpilih
dalam JII periode 2012 - 2016
Gambar 7 :
Perkembangan Total Pendapatan Perusahaan
terpilih dalam JII periode 2012 - 2016
proporsional yang sama pada tingkat
teknis dan 38% yang efesien secara pure
output. Sedangkan pada VRS adalah semua
teknis dari 30 total perusahaan yang
unit yang diukur akan menghasilkan
terdaftar dalam JII selama 5 tahun , maka
perubahan pada berbagai tingkat output dan
pada tahun 2016 tinggal 4,76% yang efesien
adanya anggapan bahwa skala produksi
secara overall dan 9,5% untuk efesiensi
dapat mempengaruhi efisiensi.
teknis murni.
Terlihat
masih
rendahnya
Hasil
prosentase
pengolahan
juga
menunjukkan
perusahaan yang secara relative dapat
adanya 27 atau (25,7%) DMU yang dalam
dikatakan efesien pada kurun waktu 2012-
kondisi Increasing Return to Scale (IRS), 69
2016 (tabel 4).
Permasalahan lainnya
atau (65,5%) DMU yang dalam kondisi
adalah adanya kecenderungan penurunan
Decreasing Return to Scale (DRS) dan 9
kinerja pada lima tahun terakhir , dimana
atau (8,5%) DMU yang dalam kondisi
bila pada tahun 2012 terdapat 19%
Constan Return to Scale (CRS).
perusahaan yang efesien secara overall
Tabel 4 : Tingkat Efesiensi Overall, teknis murni dan skala Kwartalan Bank Umum Syariah
CRS
jml
VRS
%
jml
Skala
%
jml
%
2012
4
19.05%
8
38.10%
4
19.05%
2013
2
9.52%
7
33.33%
2
9.52%
2014
2
9.52%
6
28.57%
2
9.52%
2015
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
2016
1
4.76%
Sumber : Data primer yang diolah
2
9.52%
1
4.76%
8 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
Kondisi CRS menunjukkan DMU dalam
sebelumnya.
keadaan efesien, sedangkan kondisi IRS
efesiensi pada CRS perusahaan JII berada
memungkinkan untuk terus meningkatkan
antara 0,474 s.d 0,625 , sedangkan Pure
kapasitas
dengan
Technical Effeciency berada antara 0,551 s.d
mempertahankan input yang ada, karena
0,732 yang berarti menunjukkan adanya
penambahan input justru tidak efektif
0,077 s.d 0,107 kinerja manajerial dibawah
mengingat sumber daya yang digunakan
yang seharusnya. Besaran Scale Effeciency
masih belum berfungsi secara optimal.
menunjukkan berada antara 0,808 s.d 0,850,
Adapun kondisi DRS menuntut adanya
yang berarti berada diatas Pure Technical
pengurangan input, karena jumlah input
Effeciency (PTE) dan PTE ini berada diatas
dengan output yang dihasilkan sudah tidak
Technical Effeciency (TE). Menurut Banker
ideal.
et.al (1984) , ketika skor efesiensi secara
Kecenderungan dari tingkat efesiensi rata-
teknis (VRS) atau PTE lebih tinggi atau sama
rata dari 2012 sampai dengan 2016 (gambar
dengan skor efesiensi overall atau TE.
8) menunjukkan kecenderungan menurun
Sedangkan skor Scale Effeciency berada
kecuali pada efesiensi skala.
Tingkat
diatas Pure Technical Effeciency (PTE),
efesiensi baik teknis maupun overall juga
maka hal ini menjelaskan bahwa masalah in-
secara umum menurun cukup tajam setelah
efesiensi pada perusahaan yang termasuk
tahun
dalam
2014
output-nya
dibandingkan
pada
tahun
JII
Technical
setiap
Efficiency
tahunnya
atau
terutama
Gambar 8 : Trend tingkat efesiensi perusahaan yang termasuk JII 2012-2016
9 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada
perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII)
disebabkan
in-efesiensi
manajemen
dibandingkan karena skala perusahaan.
Year menunjukkan hasil (gambar 9) sebagai
berikut :
ο‚·
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang
0,780 , sedangkan Pure Technical Effeciency
yang
seharusnya.
ο‚·
efesien tidaknya suatu perusahaan. Ini
bisa dipahami karena dengan asset yang
berada diatas Pure Technical Effeciency
(PTE) dan PTE ini berada diatas Technical
Effeciency (TE). maka hal ini menjelaskan
terutama disebabkan in efesiensi manajemen
Faktor
berpengaruh
pada
Tingkat
semakin
besar
memungkinkan
perusahaan
beroperasi
dalam
skala
ekonomis sehingga lebih efesien.
ο‚·
Variabel Growth , menunjukkan adanya
pengaruh yang positif dan signifikan
growth
penjualan
terhadap
efesien
tidaknya suatu perusahaan. Hal ini bisa
Efesiensi
Hasil dari efesiensi total (Overall Effeciency)
yang menjukkan adanya kenaikan secara
konstan dari perubahan satu input terhadap
output,
Variabel Total Aktiva menunjukkan
pengaruh positif dan signifikan terhadap
berada antara 0,818 s.d 0,927, yang berarti
perbankan syariah setiap kwartalnya adalah
keberhasilan
efesien atau tidak.
Besaran Scale Effeciency menunjukkan
juga bahwa masalah in efesiensi pada
menentukan
perusahaan untuk beroperasi secara
berada antara 0,686 s.d 0,876 yang berarti
dibawah
tidak
berarti menunjukkan bukan factor usia
perbankan syariah berada antara 0,567 s.d
manajerial
menunjukkan
atau tidaknya suatu perusahaan. Hal ini
Technical Efficiency
menunjukkan adanya 0,124 s.d 0,314 kinerja
Year
mempunyai pengaruh terhadap efesien
sebelumnya pada perbankan syariah (Deden
R,2016) dimana
Variabel
menunjukkan
dari
3
variabel
dipahami tentunya dengan pertumbuhan
penjualan yang semakin besar hal ini
menunjukkan
perusahaan
beroperasi lebih efesien.
independen yaitu Growth , Total aktiva dan
Overall Effeciency = 0,4628 + 0,00149 Year + 1,87E-09 Total_Aktiva + 0,2524 Growth
(6,247)
(0,4757)
(2,5063)**
Gambar 9: Persamaan Hasil Regresi Efesiensi Total
.*Signifikan pada α=1% , ** Signifikan pada α=5%, ***Signifikan pada α=10%
10 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
(2,0484)**
telah
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
Hasil
yang
berbeda
ditunjukkan
bila
beroperasi secara skala yang ekonomis,
pendekatan efesiensi yang dipergunakan
ini sejalan dengan hasil yang diungkap
adalah VRS, dimana dalam perhitungan
dimuka dimana dengan pendekatan VRS
efesiensi ini dibedakan dalam efesiensi teknis
terdapat 23 DMU yang efesien , namun
dan efesensi skala. Hasil dari 3 variabel
terdapat 14 DMU yang tidak efesien
independen yaitu Growth , Total aktiva dan
secara skala.
Year menunjukkan hasil (gambar 10) sebagai
berikut :
ο‚·
Variabel Growth , juga menunjukkan
adanya pengaruh yang positif dan
Variabel Year tetap menunjukkan tidak
mempunyai pengaruh terhadap efesien
atau tidaknya suatu perusahaan baik
efesiensi teknis atau skala. Hal ini berarti
menunjukkan bukan factor usia yang
menentukan keberhasilan perusahaan
untuk beroperasi secara efesien atau
ο‚·
ο‚·
signifikan growth penjualan terhadap
efesien tidaknya suatu perusahaan. Hal
ini bisa dipahami tentunya dengan
pertumbuhan penjualan yang semakin
besar hal ini menunjukkan perusahaan
telah beroperasi lebih efesien.
tidak.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil
Variabel Total Aktiva bila pada
perusahaan yang termasuk pada Jakarta
pendekatan CRS menunjukkan pengaruh
Islamic Indeks , diperoleh kesimpulan
positif dan signifikan , maka pada
sebagai berikut :
pendekatan
menjadi
1. Masih rendahnya perusahaan yang telah
berpengaruh positif , namun tidak
beroperasi dengan efesien pada kurun
signifikan. Hal Ini bisa dipahami karena
waktu 2012 sampai dengan 2016,
dengan asset yang dimilikinya , terdapat
tercatat hanya terdapat 23 kejadian
perusahaan
(perusahaan tahun) dimana perusahaan
VRS
yang
ini
belum
mampu
analisis
data
pada
Pure Effeciency = 0,5703 + 0,002526 Year + 1,34E-09 Total_Aktiva + 0,3476 Growth
(7,4972)*
(0,4322)
(1,7556)***
(2,74715)*
*Signifikan pada α=1% , ** Signifikan pada α=5%, ***Signifikan pada α=10%
Gambar 10 : Persamaan Hasil Regresi Efesiensi Teknis
11 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada
perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII)
telah beroperasi secara efesien pada
kemungkinan 105 kejadian (perusahaan
tahun).
2. Adanya
kecenderungan
penurunan
jumlah perusahaan yang efesien dari
tahun ketahun, bila pada tahun 2012
tercata terdapat 8 perusahaan terkategori
efesien dengan pendekatan VRS dan 4
perusahaan dengan pendekatan CRS,
maka pada tahun 2016 hanya terdapat 2
perusahaan efesien dengan pendekatan
VRS
dan
1
perusahaan
dengan
pendekatan CRS
3. Faktor
yang
mempengaruhi
secara
signifikan efesiensi secara overall atau
pendekatan CRS, adalah variable Total
Aktiva
dan
Growth
penjualan,
sedangkan variable year atau usia
perusahaan
tidak
berpengaruh
signifikan. Berbeda dengan hasil untuk
efesiensi secara teknis atau pendekatan
VRS, hanya variable Growth saja yang
berpengaruh positif dan signifikan,
sedangkan factor Year dan Total Aktiva
tidak berpengaruh. Variabel total aktiva
tidak berpengaruh, karena memang
terdapat perusahaan yang belum mampu
beroperasi secara skala ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
Bok ,Baik, et.all, 2017, “Managerial Ability
and
Income
Smoothing”,
12 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
https://eprints.lancs.ac.uk/id/eprint/9007
1/1/Ability_and_Smoothing_Aug_5_20
17.pdf
Demerjian, Peter,at.al , 2012, “ Managerial
Ability and Earning Management “, .......
Endri (2013), Evaluasi Efesiensi Teknis
Perbankan Syariah di
Indonesia :
Aplikasi Two-Stage Data Envelopment
Analysis” …………………….
Lundwall ,G and Battese B,2000, Firm
Size, Age and Efficiency: Evidence
From Kenyan Manufacturing Firms,
https://www.researchgate.net/publica
tion/227348368_Firm_Size_Age_and_
Efficiency_Evidence_From_Kenyan_
Manufacturing_Firms
Idealisa
M
(2017)
pada
http://www.republika.co.id/berita/ekono
mi/syariahekonomi/17/02/02/okqxrf382-jumlahinvestorMuliaman Hadad. Wim uboh S. Dhaniel
Ilyas and Eugenia Mardanugraha.2003.
Analisis Efisiensi Industri Perbankan
Indonesia : Penggunaan Metode
Nonparametrik Data Envelopment
Analysis
(DEA).
Jakarta
:
Direktorat Penelitian dan Pengaturan
Perbankan. Bank Indonesia.
Mu’izzudin dan Isnurhadi, 2012. “Efesiensi
Perbankan Syariah di Indonesia ; Two
Stage Data Envelopment Analysis
Approach” , ……………
M. Touriq (n.d). http://mysharing.co/jumlahinvestor-saham-syariah-naik-85/
Viverita, 2011 ,”Performance Analysis of
Indonesian Islamic and Conventional
Banks”
,
https://www.researchgate.net/publicatio
n/228119965_Performance_Analysis_of
_Indonesian_Islamic_and_Conventional
_Banks
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/201
6/12/30/130215826/ojk.pertumbuhan.ih
sg.terbaik.ke-5.di.dunia.dan.ke-2.di.asia
https://m.tempo.co/read/news/2014/06/10/08
8583831/8-strategi-investasi-sahamgaya-warren-buffett
https://ekbis.sindonews.com/read/992871/15
0/analisis-fundamental-saham1429754767
https://swa.co.id/beritabca/bca/tingkatkanliterasi-investasi-saham-lewat-sekolahpasar-modal-1
13 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada
perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII)
14 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019
15 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019
Download