FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 KINERJA EFESIENSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PERUSAHAAN TERDAFTAR JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Deden Rizal R1 dan Haddan Dongoran2 1,2 D3 Keuangan & Perbankan, Universitas Sangga Buana [email protected] ABSTRAK Terlihat masih rendahnya prosentase perusahaan yang secara relative dapat dikatakan efesien pada kurun waktu 2012-2016. Pengukuran Efesiensi secara rata-rata dengan model orientasi output menunjukkan Bank Syariah yang mencapai efesiensi 100% , lebih didominasi oleh efesiensi secara teknis (VRS) , dibandingkan efesiensi secara skala dan overall. Adanya 23 DMU yang efesien menurut VRS, namun hanya 9 yang efesien menurut CRS ini berarti adanya 14 DMU yang inefesiensi skala. Besaran Scale Effeciency menunjukkan berada antara 0,808 s.d 0,850, yang berarti berada diatas Pure Technical Effeciency (PTE) dan PTE ini berada diatas Technical Effeciency (TE). maka hal ini menjelaskan bahwa masalah in-efesiensi pada perusahaan yang termasuk dalam JII setiap tahunnya terutama disebabkan in-efesiensi manajemen dibandingkan karena skala perusahaan. Kata Kunci : Tingkat Efesiensi ; Data Envelopment Analysis ;Tobit Analysis PENDAHULUAN Perkembangan Saham syariah pada paling tidak dalam satu bulan atau satu beberapa tahun terakhir tahun pernah melakukan transaksi. Hal ini Data Bursa Efek jauh lebih baik dibandingkan investor Indonesia (BEI) menyebutkan, jumlah saham konvensional, dari sebanyak 530 investor syariah pada 2016 meningkat dua ribu investor hanya 180 ribu yang kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. bertransaksi atau 30 persen.(Idealisa M , 2 Pada awal 2016 jumlah investor saham Februari syariah di bawah 5.000, akhir tahun https://www.republika.co.id/berita/ekonomi jumlahnya sudah mencapai sekitar 11 /syariah-ekonomi/17/02/02/okqxrf382- ribu. Sebanyak 49 persennya adalah jumlah-investor-) menggembirakan. 2017. investor yang bertransaksi secara rutin, Tabel 1 : Perkembangan investor Pasar Modal Indonesia Kelompok Investor 2013 2014 2015 2016 2017* Jumlah investor 321.000 364.000 432.000 536.000 538.000 Pertumbuhan 14% 13,3% 18,6% 24,07% 483 506 521 537 Jumlah emitten 2012 459 Sumber : 1|Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) Ada kenaikan jumlah investor pengguna return kwartalan di pasar modal sebesar online 1,61% (Gambar 1) trading syariah yang sangat signifikan pada kurun waktu 2015-2016. Demikian juga terlihat pada tabel 2 Jumlah investor yang memanfaatkan pertumbuhan saham syariah yang diwakili online trading syariah Pada 2015, ada oleh JII dan ISSI selama kurun waktu 5 4900 investor online trading syariah, tahun tumbuh sebesar 29,68% dan 34,52% sementara 2016 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan investornya sudah mencapai 9000 orang, dipasar modal secara keseluruhan yang jadi ada kenaikan 85 persen (M. Touriq mencapai (n.d). http://mysharing.co/jumlah-investor- Pencapaian tersebut dari saham syariah saham-syariah-naik-85/) tentunya tidak terlepas dari banyak faktor, Namun apabila dicermati dari sisi return diantaranya saham syariah dibandingkan rata-rata total keuangan dimana literasi tentang pasar saham dipasar modal Indonesia. Selama modal yang terendah dimana termasuk kurun waktu 2011 – 2016 rata-rata return didalamnya terkait saham syariah yaitu kwartalan saham syariah yang diwakili baru sebesar 3,79% (swa.co.id) Faktor pada JII dan ISSI menunjukkan tingkat lain return sebesar 1,21% dan 1,41% yang kemampuan CEO (managerial ability) masih lebih rendah dibandingkan rata-rata dalam mengelola perusahaannya. sampai kuartal III 35,86% adalah tentunya tidak dan tingkat terlepas Gambar 1 Perbandingan perkembangan return kwartalan saham pada IHSG, ISSI dan JII periode 2012-2016 2 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 41,14%. literasi dari FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 Tabel 2 : Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham Sumber : Roadmap Pasar Modal Syariah (2015-2019) Secara CEO yang konseptual lebih kemampuan mementingkan aspek bisnis umumnya, memiliki namun menuju terbangunnya maqasid al- tinggi pemahaman yang lebih baik tentang bisnis syari’ah perusahaan mereka (coff ,1997 pada Bok tercapainya Baik 2017 ; Demerjian et al 2012) dan kerjasama “Managerial Ability” menggambarkan terhindarnnya monopoli keuangan dan untuk tertatanya prioritas keuangan yang lebih secara efesien mengkoversi (convert) dari sumber daya (Input) utama. investasi keadilan, dan Faktor-faktor syariah yaitu terwujudnya kebersamaan, inilah yang menjadi pendapatan (revenue) atau Output diharapkan menjadi poin penyeimbang (Brett indikator keuantungan (Umar Chapra, W Cantrell,2013 menunjukkan bahwa ). tingkat Hal ini kinerja efesiensi suatu perusahaan menunjukkan 1982). Secara spesifik tujuan penelitian ini kemampuan manajerial pada perusahaan adalah : tersebut. 1. Melakukan analisis untuk melihat Tujuan Penelitian ini secara umum diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan berupa bagaimana praktik tata kelola perusahaan go public tingkat Kinerja Efesiensi perusahaan pada Jakarta Islamic Indeks secara umum 2. Mengidentifikasi yang faktor-faktor yang sahamnya sesuai syariah dapat dominan mempengaruhi menjadi model atau benchmark kinerja Kinerja Efesiensi perusahaan yang Sehingga diharapkan memudahkan dan terdaftar pada JII. memotivasi masyarakat memanfaatkan saham syariah menjadi alternatif investasi yang menguntungkan. Adanya saham syariah ini , diharapkan tidak hanya 3 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) TINJAUAN PUSTAKA Salah satu perusahaan dalam melakukan investasi dan faktor berfluktuasinya yang pendanaan. Guna mengetahui kesehatan saham adalah keuangan emiten. Faktor mempelajari faktor yang keuangan, dan cash flow perusahaan tersebut. berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu Rasio-rasio keuangan dapat dihitung dari sendiri (Arifin, 2004:116). laporan keuangan yang dibagi ke dalam Dalam membuat model peramalan harga beberapa saham, adalah (profitability), harga, likuiditas , hutang faktor-faktor (leverage), market to book value analysis, fundamental (seperti penjualan, pertumbuhan turnover, dan efisiensi (Koran Sindo, 23 penjualan, biaya, kebijakan deviden, dan April sebagainya) https://ekbis.sindonews.com/read/992871/150 kondisi harga memicu fundamental fundamental adalah langkah yang penting mengidentifikasikan yang diperkirakan akan perusahaan, investor dapat laporan keuangan, rasio bentuk, seperti keuntungan 2015. mempengaruhi harga saham. /analisis-fundamental-saham-1429754767). Salah seorang terkaya didunia Buffett Untuk mengukur Kinerja Efesiensi dalam mempertimbangkan penelitian ini dengan matang dipergunakan DEA-score fundamental perusahaan yang dia beli. Hal dimana ukuran ini menyediakan estimasi ini bagaimana membuat perusahaan-perusahaan manajer secara efesien pilihannya tidak mudah terguncang ketika menggunakan memasuki masa sulit. (Tempo.Co, 10 Juni (modal, tenaga kerja dan asset inovas) untuk 2014. menghasilkan pendapatan. Skor ini akan https://m.tempo.co/read/news/2014/06/10/08 tinggi 8583831/8-strategi-investasi-saham-gaya- menghasilkan warren-buffett) dengan Sementara itu, analisis fundamental di dibandingkan manajer lain. Model ini tingkat perusahaan salah satunya dilakukan mengkontrol dengan melihat statistik laporan keuangan perusahaan, bagian pasar (market share) dan sebuah emiten untuk menentukan harga kompleksitas organisasi. saham yang dinilai secara tepat. Analisis Pengukuran DEA-score ini dalam 2 tahap. fundamental melihat perkembangan rasio- Dalam rasio keuangan dan kebijakan keuangan envelopment analysis (DEA). DEA adalah 4 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 untuk sumber daya manajer yang dapat pendapatan lebih tinggi sejumlah tahap perusahaan input pengaruh 1, tertentu, dari dipergunakan ukuran data FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 sebuah metode optimasi program matematika relatif. tergantung pada tingkat efisiensi dari yang mengukur efisiensi teknik suatu unit unit-unit lainnya di dalam sampel. Setiap unit kegiatan dan dalam sampel dianggap memiliki tingkat membandingkan secara relatif terhadap UKE efisiensi yang tidak negatif dan nilainya yang lain. DEA mengukur efisiensi teknik antara 0 dan 1 dengan ketentuan satu satu input dan satu output, menjadi multi menunjukkan input dan multi output, menggunakan Selanjutnya. unit-unit yang memiliki nilai kerangka nilai efisiensi relative sabagai rasio satu ini digunakan dalam membuat envelope input (single virtual input) dengan output untuk frontier efisiensi, sedangkan unit (single virtual output), lainnya ekonomi (UKE) Pada tahap 2 ini efisiensi yang sempurna. yang ada di dalam envelope dipergunakan Metode Regresi Tobit untuk menunjukkan tingkat inefisiensi. menganalisis yang Asumsi Model DEA mempergunakan 3 teknis model umum yang ada yaitu CRS (Constant faktor-faktor mempengaruhi kinerja efisiensi tersebut. Return to Scale), VRS (Variable Return to METODOLOGI PENELITIAN Scale) dan Constant Return to Scale. Kinerja Efesiensi Envelopment Analysis dengan Data Tahap 2 : Metode Regresi Tobit Metode regresi Tobit umum digunakain Analisis terhadap kinerja efesiensi terdiri dari untuk dua langkah. pertarna. menggunakan DEA mempengaruhi untuk mengukur kinerja efisiensi teknis Alasan penggunaan metode Tobit dalam perusahaan selama periode 2012 – 2016. penelitian ini karena data yang digunakan Kernudian diregresi dalam penelitian ini merupakan data yang dengan faktor-faktor yang mempengaruhi censured, yaitu nilai dari variabel tidak efisiensi menggunakan model regresi Tobit. bebas, yaitu tingkat efisiensi teknis (EFT), Tahap 1 : Metode Data Envelopment analysis (DEA) dibatasi dan nilainya boleh berkisar antar 0 Metode ini digunakan untuk mengevaluasi dengan data tersebut. rnaka hasil regresi akan efisiensi nilai/skor relative (benchmarking efisiensi dari kinerja). menganalisis faktor-faktor kinerja efisiensi yang teknis. sarnpai 100. Jika metode OLS digunakan beberapa objek menjadi bias dan tidak konsisten (Endri , Metode DEA 2013). Model Regresi Tobit yang menghituug efisiensi teknis untuk seluruh dipergunakan dapat dirumuskan sebagai unit. Skor efisiensi untuk setiap unit adalah berikut : 5 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) π·πΈπ΄ − π πππππ = π½1 + π½2 πππ§π + π½3 π΄πππ + π½4 πΊπππ€π‘βπ + ππ periode diatas dan datanya tersedia lengkap diperoleh 21 saham perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini. Dimana : DEA-score = Skor Efesiensi perusahaan , Size = Total Aktiva Age = Lamanya perusahaan di Bursa Growth = Tingkat Pertumbuhan Penjualan Perusahaan Variabel Variabel yang dipergunakan untuk mengukur kinerja efesiensi ini yaitu kemampuan manajerial untuk mengkoversi (convert) dari sumber daya (input) menjadi pendapatan Data Penelitian Data Penelitian (revenue) mempergunakan data atau output adalah seperti penelitian terdahulu seperti terlihat pada table keuangan perusahaan Go Publik pada Bursa 3. Efek Indonesia yang termasuk dalam saham Perhitungan efesiensi dengan Jakarta Islamic Index (JII) pada periode 2012 menggunakan orientasi pendekatan output. – 2016. Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi Dalam evaluasi efesiensi teknis, overall dan atas kelayakan atas saham-saham yang ada skala dalam pada bursa efek sesuai kriteria syariah yang input yaitu persediaan, aktiva tetap dan telah ditetapkan , akan modal sendiri , berbeda satu input yaitu dimasukkan atau dikeluarkan saham-saham tenaga kerja dengan penelitian yang pernah sehingga terpilih 30 saham yang dapat dilakukan Weh Koh, Tahman dan Tan (2004) dimasukkan dalam JII. serta penelitian T Handono dan Emily C DSN-MUI Selama periode 2012-2016 dari 43 saham DEA ini penelitian ini menggunakan 3 (2010) dan mempergunakan satu output yaitu perusahaan yang pernah masuk JII, yang total pendapatan (Chirwa, 2001 pada T secara konsisten tetap berada pada JII selama Handono dan Emily C (2010)). Tabel 3 : Variabel dan definisinya Variabel Input Variabel Persediaan Aktiva Tetap Modal Sendiri Output Variabel Total Pendapatan Deskripsi Persediaan dimaksud termasuk didalamnya persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan suku cadang Aktiva tetap meliputi Pabrik, bangunan dan perlengkapannya, tanah, kendaraan dan perlengkapannya dan perlengkapan kantor. Modal sendiri sebagai proxy dari modal perusahaan. Total Pendapatan mengindikasikan seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk/jasa perusahaan. 6 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 Penelitian ini juga akan menguji bahwa Perkembangan rata-rata terbesar adalah tingkat efesiensi yang menggambarkan pada modal sendiri yang mencapai 19% per managerial ability juga dipengaruhi oleh tahun, dibandingkan dengan aktiva tetap Age (Lundwall and Battese, 2000), size sebesar 11% dan persediaan sebesar 2%. (Viverita ,2011) dan variable DER yaitu Sedangkan disisi lain perkembangan total perbandingan antara hutang perusahaan pendapatan rata-rata hanya sebesar 3% per dengan tahun. Hal ini tentunya akan mempengaruhi modal sendirinya. variable-variabel Pemilihan berpengaruh ini berdasarkan asumsi bahwa kinerja efesiensi perusahaan bersifat multi dimensi. HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Efesiensi perusahaan berdasarkan perhitungan menggunakan 3 input dan satu ouput, tentunya sangat tingkat efesiensi perusahaan. Kinerja Efesiensi Perusahaan pada Jakarta Islamic Index (JII) Pengukuran Efesiensi secara rata-rata dengan model orientasi output menunjukkan Bank Syariah yang mencapai efesiensi 100% , lebih didominasi oleh (trends) efesiensi secara teknis (VRS) , dibandingkan efesiensi secara skala dan overall. Adanya 23 DMU yang efesien menurut VRS, namun hanya 9 yang efesien menurut CRS ini berarti adanya 14 DMU yang inefesiensi skala. meningkat, kecuali persediaan pada tahun CRS atau efesiensi overall adalah 2013 mengalami penurunan dibandingkan perubahan proporsional yang sama pada tahun sebelumnya. tingkat input akan menghasilkan perubahan dipengaruhi oleh besaran masing-masing output dan input , yang terlihat pada gambar 4 s.d 7. Semua factor input (persediaan, aktiva tetap dan modal sendiri) menunjukkan kecenderungan Gambar 4 : Perkembangan Persediaan Perusahaan terpilih dalam JII periode 2012 - 2016 Gambar 5 : Perkembangan Aktiva Tetap Perusahaan terpilih dalam JII periode 2012 - 2016 7 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) Gambar 6 : Perkembangan Modal Sendiri Perusahaan terpilih dalam JII periode 2012 - 2016 Gambar 7 : Perkembangan Total Pendapatan Perusahaan terpilih dalam JII periode 2012 - 2016 proporsional yang sama pada tingkat teknis dan 38% yang efesien secara pure output. Sedangkan pada VRS adalah semua teknis dari 30 total perusahaan yang unit yang diukur akan menghasilkan terdaftar dalam JII selama 5 tahun , maka perubahan pada berbagai tingkat output dan pada tahun 2016 tinggal 4,76% yang efesien adanya anggapan bahwa skala produksi secara overall dan 9,5% untuk efesiensi dapat mempengaruhi efisiensi. teknis murni. Terlihat masih rendahnya Hasil prosentase pengolahan juga menunjukkan perusahaan yang secara relative dapat adanya 27 atau (25,7%) DMU yang dalam dikatakan efesien pada kurun waktu 2012- kondisi Increasing Return to Scale (IRS), 69 2016 (tabel 4). Permasalahan lainnya atau (65,5%) DMU yang dalam kondisi adalah adanya kecenderungan penurunan Decreasing Return to Scale (DRS) dan 9 kinerja pada lima tahun terakhir , dimana atau (8,5%) DMU yang dalam kondisi bila pada tahun 2012 terdapat 19% Constan Return to Scale (CRS). perusahaan yang efesien secara overall Tabel 4 : Tingkat Efesiensi Overall, teknis murni dan skala Kwartalan Bank Umum Syariah CRS jml VRS % jml Skala % jml % 2012 4 19.05% 8 38.10% 4 19.05% 2013 2 9.52% 7 33.33% 2 9.52% 2014 2 9.52% 6 28.57% 2 9.52% 2015 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 2016 1 4.76% Sumber : Data primer yang diolah 2 9.52% 1 4.76% 8 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 Kondisi CRS menunjukkan DMU dalam sebelumnya. keadaan efesien, sedangkan kondisi IRS efesiensi pada CRS perusahaan JII berada memungkinkan untuk terus meningkatkan antara 0,474 s.d 0,625 , sedangkan Pure kapasitas dengan Technical Effeciency berada antara 0,551 s.d mempertahankan input yang ada, karena 0,732 yang berarti menunjukkan adanya penambahan input justru tidak efektif 0,077 s.d 0,107 kinerja manajerial dibawah mengingat sumber daya yang digunakan yang seharusnya. Besaran Scale Effeciency masih belum berfungsi secara optimal. menunjukkan berada antara 0,808 s.d 0,850, Adapun kondisi DRS menuntut adanya yang berarti berada diatas Pure Technical pengurangan input, karena jumlah input Effeciency (PTE) dan PTE ini berada diatas dengan output yang dihasilkan sudah tidak Technical Effeciency (TE). Menurut Banker ideal. et.al (1984) , ketika skor efesiensi secara Kecenderungan dari tingkat efesiensi rata- teknis (VRS) atau PTE lebih tinggi atau sama rata dari 2012 sampai dengan 2016 (gambar dengan skor efesiensi overall atau TE. 8) menunjukkan kecenderungan menurun Sedangkan skor Scale Effeciency berada kecuali pada efesiensi skala. Tingkat diatas Pure Technical Effeciency (PTE), efesiensi baik teknis maupun overall juga maka hal ini menjelaskan bahwa masalah in- secara umum menurun cukup tajam setelah efesiensi pada perusahaan yang termasuk tahun dalam 2014 output-nya dibandingkan pada tahun JII Technical setiap Efficiency tahunnya atau terutama Gambar 8 : Trend tingkat efesiensi perusahaan yang termasuk JII 2012-2016 9 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) disebabkan in-efesiensi manajemen dibandingkan karena skala perusahaan. Year menunjukkan hasil (gambar 9) sebagai berikut : ο· Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang 0,780 , sedangkan Pure Technical Effeciency yang seharusnya. ο· efesien tidaknya suatu perusahaan. Ini bisa dipahami karena dengan asset yang berada diatas Pure Technical Effeciency (PTE) dan PTE ini berada diatas Technical Effeciency (TE). maka hal ini menjelaskan terutama disebabkan in efesiensi manajemen Faktor berpengaruh pada Tingkat semakin besar memungkinkan perusahaan beroperasi dalam skala ekonomis sehingga lebih efesien. ο· Variabel Growth , menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan growth penjualan terhadap efesien tidaknya suatu perusahaan. Hal ini bisa Efesiensi Hasil dari efesiensi total (Overall Effeciency) yang menjukkan adanya kenaikan secara konstan dari perubahan satu input terhadap output, Variabel Total Aktiva menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap berada antara 0,818 s.d 0,927, yang berarti perbankan syariah setiap kwartalnya adalah keberhasilan efesien atau tidak. Besaran Scale Effeciency menunjukkan juga bahwa masalah in efesiensi pada menentukan perusahaan untuk beroperasi secara berada antara 0,686 s.d 0,876 yang berarti dibawah tidak berarti menunjukkan bukan factor usia perbankan syariah berada antara 0,567 s.d manajerial menunjukkan atau tidaknya suatu perusahaan. Hal ini Technical Efficiency menunjukkan adanya 0,124 s.d 0,314 kinerja Year mempunyai pengaruh terhadap efesien sebelumnya pada perbankan syariah (Deden R,2016) dimana Variabel menunjukkan dari 3 variabel dipahami tentunya dengan pertumbuhan penjualan yang semakin besar hal ini menunjukkan perusahaan beroperasi lebih efesien. independen yaitu Growth , Total aktiva dan Overall Effeciency = 0,4628 + 0,00149 Year + 1,87E-09 Total_Aktiva + 0,2524 Growth (6,247) (0,4757) (2,5063)** Gambar 9: Persamaan Hasil Regresi Efesiensi Total .*Signifikan pada α=1% , ** Signifikan pada α=5%, ***Signifikan pada α=10% 10 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 (2,0484)** telah FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 Hasil yang berbeda ditunjukkan bila beroperasi secara skala yang ekonomis, pendekatan efesiensi yang dipergunakan ini sejalan dengan hasil yang diungkap adalah VRS, dimana dalam perhitungan dimuka dimana dengan pendekatan VRS efesiensi ini dibedakan dalam efesiensi teknis terdapat 23 DMU yang efesien , namun dan efesensi skala. Hasil dari 3 variabel terdapat 14 DMU yang tidak efesien independen yaitu Growth , Total aktiva dan secara skala. Year menunjukkan hasil (gambar 10) sebagai berikut : ο· Variabel Growth , juga menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan Variabel Year tetap menunjukkan tidak mempunyai pengaruh terhadap efesien atau tidaknya suatu perusahaan baik efesiensi teknis atau skala. Hal ini berarti menunjukkan bukan factor usia yang menentukan keberhasilan perusahaan untuk beroperasi secara efesien atau ο· ο· signifikan growth penjualan terhadap efesien tidaknya suatu perusahaan. Hal ini bisa dipahami tentunya dengan pertumbuhan penjualan yang semakin besar hal ini menunjukkan perusahaan telah beroperasi lebih efesien. tidak. SIMPULAN Berdasarkan hasil Variabel Total Aktiva bila pada perusahaan yang termasuk pada Jakarta pendekatan CRS menunjukkan pengaruh Islamic Indeks , diperoleh kesimpulan positif dan signifikan , maka pada sebagai berikut : pendekatan menjadi 1. Masih rendahnya perusahaan yang telah berpengaruh positif , namun tidak beroperasi dengan efesien pada kurun signifikan. Hal Ini bisa dipahami karena waktu 2012 sampai dengan 2016, dengan asset yang dimilikinya , terdapat tercatat hanya terdapat 23 kejadian perusahaan (perusahaan tahun) dimana perusahaan VRS yang ini belum mampu analisis data pada Pure Effeciency = 0,5703 + 0,002526 Year + 1,34E-09 Total_Aktiva + 0,3476 Growth (7,4972)* (0,4322) (1,7556)*** (2,74715)* *Signifikan pada α=1% , ** Signifikan pada α=5%, ***Signifikan pada α=10% Gambar 10 : Persamaan Hasil Regresi Efesiensi Teknis 11 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) telah beroperasi secara efesien pada kemungkinan 105 kejadian (perusahaan tahun). 2. Adanya kecenderungan penurunan jumlah perusahaan yang efesien dari tahun ketahun, bila pada tahun 2012 tercata terdapat 8 perusahaan terkategori efesien dengan pendekatan VRS dan 4 perusahaan dengan pendekatan CRS, maka pada tahun 2016 hanya terdapat 2 perusahaan efesien dengan pendekatan VRS dan 1 perusahaan dengan pendekatan CRS 3. Faktor yang mempengaruhi secara signifikan efesiensi secara overall atau pendekatan CRS, adalah variable Total Aktiva dan Growth penjualan, sedangkan variable year atau usia perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Berbeda dengan hasil untuk efesiensi secara teknis atau pendekatan VRS, hanya variable Growth saja yang berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan factor Year dan Total Aktiva tidak berpengaruh. Variabel total aktiva tidak berpengaruh, karena memang terdapat perusahaan yang belum mampu beroperasi secara skala ekonomis. DAFTAR PUSTAKA Bok ,Baik, et.all, 2017, “Managerial Ability and Income Smoothing”, 12 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 https://eprints.lancs.ac.uk/id/eprint/9007 1/1/Ability_and_Smoothing_Aug_5_20 17.pdf Demerjian, Peter,at.al , 2012, “ Managerial Ability and Earning Management “, ....... Endri (2013), Evaluasi Efesiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia : Aplikasi Two-Stage Data Envelopment Analysis” ……………………. Lundwall ,G and Battese B,2000, Firm Size, Age and Efficiency: Evidence From Kenyan Manufacturing Firms, https://www.researchgate.net/publica tion/227348368_Firm_Size_Age_and_ Efficiency_Evidence_From_Kenyan_ Manufacturing_Firms Idealisa M (2017) pada http://www.republika.co.id/berita/ekono mi/syariahekonomi/17/02/02/okqxrf382-jumlahinvestorMuliaman Hadad. Wim uboh S. Dhaniel Ilyas and Eugenia Mardanugraha.2003. Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia : Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Jakarta : Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan. Bank Indonesia. Mu’izzudin dan Isnurhadi, 2012. “Efesiensi Perbankan Syariah di Indonesia ; Two Stage Data Envelopment Analysis Approach” , …………… M. Touriq (n.d). http://mysharing.co/jumlahinvestor-saham-syariah-naik-85/ Viverita, 2011 ,”Performance Analysis of Indonesian Islamic and Conventional Banks” , https://www.researchgate.net/publicatio n/228119965_Performance_Analysis_of _Indonesian_Islamic_and_Conventional _Banks FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/201 6/12/30/130215826/ojk.pertumbuhan.ih sg.terbaik.ke-5.di.dunia.dan.ke-2.di.asia https://m.tempo.co/read/news/2014/06/10/08 8583831/8-strategi-investasi-sahamgaya-warren-buffett https://ekbis.sindonews.com/read/992871/15 0/analisis-fundamental-saham1429754767 https://swa.co.id/beritabca/bca/tingkatkanliterasi-investasi-saham-lewat-sekolahpasar-modal-1 13 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 Deden Rizal R1 , Haddan Dongoran2 / Kinerja Efesiensi dan Faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan terdaftar Jakarta Islamic Index (JII) 14 | Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019 FORUM KEUANGAN DAN BISNIS (FKBI) VII - 2019 15 |Forum Keuangan dan Bisnis (FKBI) | VII | 2019