Uploaded by halitaekook

1-Hortikultura

advertisement
PBHP
• Tuty Anggraini, Ph.D
PENGETAHUAN
KARAKTERISTIK BHP
SIFAT FISIK-MORFOLOGI
SIFAT KINESTETIS
SIFAT-SIFAT LAIN
SANGAT PENTING
DIKETAHUI
PENANGANAN &
PENGOLAHAN LEBIH
LANJUT
LINGKUP KOMODITAS
HASIL SAMPING
PBHP
HASIL HEWANI
HASIL NABATI
PENGETAHUAN KARAKTERISTIK BHP
SIFAT FISIK-MORFOLOGI:
• Ukuran sedang sd besar
• Tidak cacat/tidak memar
SIFAT KINESTETIS
Tekstur keras
SIFAT-SIFAT LAIN:
Kadar pati tinggi
Kadar air rendah
KERIPIK
KENTANG
•
•
•
•
Perubahan struktur
Perubahan Bentuk
Perubahan sifat kelenturan
Perubahan Tekstur
Bentuk-bentuk perubahan
Ctt ;
Perubahan morfologi pd banyak hal juga merupakan akibat perubahan
kimiawi yg satu sama lain berkaitan dg perubahan fisik.
Perubahan yang terjadi :
1. Turgor
Menggambarkan tegangan dinding sel yg erat kaitannya dg
perubahan komposisi dinding sel. Kekerasan buah melunak
sehubungan dg melemahnya tekanan turgor pd dinding sel
(selulose, hemiselulose, pektin dan lisnin).
• Selulosa
Merupakan glukosa β 1.4
CH2OH
CH2OH
CH2OH
CH2OH
OH
OH
OH
OH
OH
Selobiosa
2
glukosa β 1.4
H
Glukosa
Merupakan ikatan polimer linear glukosa yg relatif sangat kuat sbg pelindung sel
dr berbagai gangguan dan ketidak stabilan.
Dapat dirombak oleh enzim sellulose yg dihasilkan oleh bakteri atau jamur
menjadi selobiosa dan glukosa.
• Hemiselulosa
Hampir sama sellulosa, ttp polimer gula-gulanya sangat hiterogen; D. xylosa,
L. aribiosa, D. galaktosa, D. glukosa, D. glukoronat.
Merupakan rantai pendek bercabang dg ikatan; 1.2, 1.3, 1.4, dan berbentuk
amorf.
• Pektin
Polimer asam galakturonat disertai gula; rhomnosa, galaktosa dan xylosa.
Makin lebar ikatan polimer, baik dr selulosa, hemiselulosa atau pektin semakin
kokoh dinding sel dr gangguan mekanis dan degradasi oleh berbagai enzim,
spt; pektin metyl etarase (PE), metyl estarase, polygalakturonase (Ph) ikatan
1.4, pektin transaminase (PTE), hasil hidrólisis ikatan 1.4. yg erdapat dlm
bebagai mikroorganisme pelapuk.
• Lignin
Dinding sekunder
Dinding primer
Midle lamella/lamella tengah
• Dinding buah menjadi empuk/lunak
setelah dipanen krn perubahan
hemisellulosa dan protopektin.
• Lignin terjadi sedikit berubahan dan
terjadi peningkatan fraksi lilin s/d 50
– 60 % pd buah yg disimpan.
Waktu
(bulan)
Kekerasan
Sellulosa
Hemisellulosa
0
666
0,41
2,86
1,22
1
602
0,37
1,99
0,48
2
507
0,37
1,16
0,45
3
442
0,55
1,32
0,52
4
355
0,5
1,20
0,52
Hubungan kempukan buah apel dan kandungan protopektin
yg larut
Waktu
Tekanan (kg/m2)
Pektin yg dapat Protopektin
larut
Protopektin
dan pektin
Total pektin
3 Okt.
61
0,03
0,76
0,79
14 Okt.
50
0,17
0,58
0,75
21 Desb.
39
0,22
0,58
0,73
1 Maret
34
0,23
0,51
0,72
Keempukan apel disebabkan pektin yg tdk dapat larut (protopektin) merurun, protopektin
yg hilang diindikasikan dirobah menjadi pektin yg dpt larut.
• Mitokondria
Pd penuaan mengalami degradasi dg berkurangnya jumlah yg utuh.
Penuaan terjadi krn kegagalan sistem yg bertanggungjawab utk
mempertahankan sel dlm keadaan baik.
• Ribosome
Tempat terjadinya sintesa protein
Pd proses penuaan, ribosoma sitoplasma dan plastida tdk banyak
mengalami perubahan.
Penurunan populasi ribosome pd kulit luar buah tomat, hanya
didapatkan pd buah pasca klimaterik dan membatasi kemampuan
sel mensintesa protein sbg penyebab penuaan.
• Inti susunan Plasma
Pd pematangan dan penuaan tidak mengalami degradasi.
Degradasi terjadi, pd pematangan dan penuaan pd tingkat
lanjut.
• Gelembung-gelembung Sitoplasma
Pd penuaan awal ditemukan vakuola kecil atau gelembung sel
(buah tomat).
Pd tengkat lanjut (pasca klimaterik/matang benar) dlm
sitoplasma terdapat banyak gelembung yg lebih besar.
Gelembung yg terjadi menyerupai gelembung antofag
(gelembung organel yg mengalami degradasi methokondria).
INTI SEL  TERDIRI DARI DINDING
DAN CAIRAN SEL
•
•
•
•
•
Lamela tengah
Dinding sel sekunder
Cairan sel sitoplasma
Dinding sel primer
Benang-benang plasmodesmata
(sebagai penghubung antarsel)
Secara lebih detail
 Benda-benda golgi (sebagai
penghubung)
 Membran sel
 Cairan sitoplasma
 Nucleus =inti sel
 Nucleolus
 Lisosoma
 Ribosoma (sintesa protein)
 Vakuola
 Mitokondria (respirasi)
Catatan : dalam bakulla kemungkinan
terjadi absorbsi untuk melawan gradien
konsentrasi dan gradien tegangan listrik
Mitokondria (reduksi sumber energi)
• Inti sel
DNA dan RNA dinucleik acid penyusun
kromosum pembawa sifat keturunan dr suatu
individu, tersusun dr lemak dan protein tempat
terjadinya respirasi.
Prose pra-panen
• Photosintesis, sbg dasar kehidupan adanya
sistesa energi sekunder dan energi primer.
Energi surya
Senyawa organik
Energi inorganik
(energi skunder)
6 nH2O + 6n CO2
(C6H12O6)n + n O2
Deforestry (pembabatan hutan) dpt mengganggu produksi O2
ke udara dan menurunnya CO2
Proses terjadinya reaksi fotosintesa ad.
• Fotolisa air (Fase terang/photo)
Energi photon/surya (e = he/λ )
H2O + Akseptor → 2 AH2 + O2
λ : Jenis dan lama
penyinaran
Klorofil di dlm
khloroplas
NADP
Aseptor
Hidrogen
NADPH2
6 AH2O + 6 CO2 → C6H12O6 + 3O2 + A
(karbohidrat zat hidrat
arang photosintesis), C3,
C4, CAm
Tanaman yg kurang efisien fotosintesisnya juga penggunaannya,
rendah shg perlu tanaman lindung (toleran thp naungan)
produktivitas
Cirinya; berdaun relatif lebar (tanaman lantai hutan, bayem, tales, kakau,
vanili dan cengkeh ).
1. Karbohidrat (Mencakup pati dan gula yg berubah pd proses pematangan).
Pati, berada dlm plastid dlm bentuk khloroplas dan amiloplas. Terdapat 2 kelompok, yi. Amilosa
dan Amilopektin, keduanya sbg penentu jenis pektin yg dikandung.
Gula, terdiri dari glukosa, fruktosa dan sakarosa. Sakarosa dg enzim invertase menjadi glukosa
dan fruktosa.
Scr teoritis, pati dirombak menjadi gula glukosa, namun dalm penuaan kdr gula tdk banyak
berubah. Diduga pati dipakai sbg sumber energi dlm klimaterik/respirasi lepas panen.
Apel, dipanen kadar pati rendah dan dirombak habis selama penyimpanan, berbeda dengan
buah pisang.
Hal ini tergantung pd jenis tanaman dan kadar pati yg ada, baik untuk buah, sayuran ataupun
umbi-umbian.
Khusus kentang, selama penyimpanan kadar gula terlarut jadi meningkat, menyebabkan rasa
lebih manis.
Fruktosa
% Berat
Glukosa
Sukrosa
Pati
Enzim
glukosa + fruktosa
Invertase
Waktu simpan
Enzim
Pati turun  sukrosa naik
glukosa + fruktosa
Invertase
Pernapasan/respirasi
% Berat
Suhu dingin
6,5 OC
Suhu kamar
(27OC)
Waktu simpan
• Kasus buah mangga, terjadi penurunan disertai kenaikan pH dari 2,5  5,5.
Penurunan asam sitrat mencapai 10xm asan malat 40x dan asam askorbat
2,5x
• Hasil uji perombakan asam organik pada buah apel
Konst. As. organik
Klimakterik buah apel
Asam malat
Asam quinat
Wakktu bertambah
matang
Panen
Simpan
• Mula-mula hilang as malatkemudian as sitrat sebagai petunjuk
adanya katabolisme asam sitrat melalui asam malat.
Fase
klimakterik
Malat
(mg/100 g)
Sitrat
(mg/100 g)
Oxalat
(mg/100 g)
Lain-lain
(mg/100 g)
Pra
klimakterik
1.56
0.68
2.33
0.19
Klimakterik
5.37
1.70
1.32
0.16
Pasca
klimakterik
6.20
2.17
1.37
0.17
• Adanya tendensi kenaikan proses respirasi diikuti kenaikan kadar protein
• Dalam penyimpanan, degradasi protein akan terbentuk anion as amino
dan sebagian amoniak
• Terbentuknya amoniak  perubahan pH >>
CO2 (mg/100g)
120
Protein
Kadar protein
80
110
CO2
90
70
60
Waktu simpan
(N total)
• Tekstur
• rasa
• bau/aroma
•
zat warna
Triglirisida, diglerisida,sterol, estersterol, asam lemak bebas dari
hidrokarbon sbg lemaknetral pd tomat, berkurang dengan perubahan
warna dan meningkatnya stadium matang.
6. Enzim
Perubahan fisik-kimia proses pematangan dan penuaan
merupakan pengaruh enzim (reaksi reaksi enzimatik)
Buah tomat lunak  erat dengan bertambahnya
pektinestenase dankegiatan poligalakturonatse
Catatan:
Perubahan penyusun utama selama pematangan
• Penurunan: pati, selulosa, pektin dan as malat
• Meningkat : gula total, sukrosa, pentosa, karotin, graniol
• Menaik-turun : keasaman dan as. sitrat
Hortikultura
Ciri-ciri produk hortikultura
Mudah rusak bila disimpan tanpa perlakuan khusus
Komponen utama mutu produk ditentukan oleh kandungan air
Ketersediaan produk, terutama buah-buahan bersifat musiman
dan melimpah pada saat panen terutama panen raya
Harga produk ditentukan oleh kualitas
Manusia membutuhkannya dalam jumlah sedikit, namun
apabila tidak dikonsumsi berakibat buruk pd kesehatan
Sumber vitamin dan mineral
Jenis dan Varietas Hortikultura
1. Tanaman Hortikultura Jenis Sayuran
Sayuran adalah tanaman hortikultura yang pada
umumnya mempunyai umur yang relatif
pendek, yaitu kurang dari setahun
Contoh sayur-sayuran : kubis, wortel, kentang,
buncis dll
Contoh bumbu-bumbuan : cabe, bawang, sirih ,
daun salam, laos dll
Komponen penyusun sayuran
Komposisi setiap macam sayuran berbeda-beda
dan dipengaruhi oleh faktor :
1. Perbedaan varietas
2. Keadaan cuaca tempat tumbuh
3. Pemeliharaan tanaman
4. Tingkat kematangan pada waktu pemanenan
5. Kondisi penyimpanan
Kadar air sayuran 70-95%
Rendah kadar lemak dan protein
Karbohidrat terdapat dalam bentuk selulosa
(tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia)
Macam sayuran
Air %
Protein %
Lemak %
Karbohidrat %
Bayam
Cabe merah segar
Cabe rawit
Daun pepaya
Daun ketela pohon
Jagung muda
Jamur kuping segar
Taoge kacang ijo
Taoge kacang kedele
86.9
90.0
71.2
75.4
77.2
63.5
93.7
92.4
81.0
3.5
1.0
4.7
8.0
6.8
4.1
3.8
2.9
9.0
0.5
0.3
2.4
2.0
1.2
1.3
0.6
0.2
2.6
6.5
7.3
19.9
11.9
13.0
30.3
0.9
4.1
6.4
Mineral dan Vitamin
Vitamin A
(wortel), C
(tomat), B1
(thiamin)
Mineral
kalsium (Ca),
besi (Fe)
Kandungan mineral dan vitamin dari
beberapa macam sayuran (per 100 gram)
Macam sayuran
Kalsium (mg)
Besi (mg) Vit A (mg) Vit B (mg) Vit C (mg)
Bayam
Daun katuk
Daun kelor
Daun ketela pohon
Daun pepaya
Sawi
Tomat (matang)
Wotel
267
204
440
165
353
220
5
39
3.9
2.7
7.0
2.0
0.8
2.9
0.5
0.8
6.09
10.37
11.30
11.00
18.25
6.46
1.50
12.00
0.80
0.10
0.21
0.12
0.15
0.09
0.06
0.06
80
239
220
275
140
102
40
6
Pigmen
• Klorofil
Klorofil berada dalam kloroplast
Klorofil terdapat dalam bentuk ikatan
kompleks dengan molekul protein dan lemak
Klorofil bebas sangat tidak stabil, dan ion Mg
diganti oleh ion H
Pheophytin (hijau
coklat)
Reaksi klorofil dgn asam
Pheophytin
• Untuk mempertahankan warna hijau selama
pemasakan, dilakukan penambahan larutan
alkali
Misalnya, NaOH atau KOH sampai pH larutan
menjadi 8
Karotenoid
• Warna kuning, orange sampai merah
• Larut didalam lemak dan pelarut organik
Beta karoten adalah prekursor vitamin A
Setiap molekul beta karoten dpt diubah
menjadi 2 molekul vitamin A
Karotenoid terdapat dalam kloroplast
Karotenoid tahan terhadap panas dan
perubahan pH, tetapi peka terhadap oksidasi
Karotenoid yang terdapat dalam sayuran :
1. Karoten
(orange) ;
wortel,
jagung
2. Likopen
(merah) ;
tomat
3. Xantofil
(Kuning
orange) ;
jagung
4. Krosetin
(kuning
orange) ;
kunyit
Flavonoid
• Flavonoid adalah pigmen berwarna merah,
kuning, biru dan ungu.
• Terdiri dari : antosianin, antoxantin dan tanin
• Antosianin :pigmen warna ungu, biru atau
merah, larut air
• Antoxantin adalah pigmen warna kuning atau
putih
• Tanin :pigmen yg tidak berwarna, tdd katechin
dan leukoantosianin
Kandungan lain
• Komponen lain : pati, gula, asam-asam amino,
asam-asam organik, enzim dan zat pembentuk
aroma (ester, alkohol, asetat, hidrokarbon)
• Enzim
Struktur sayuran
Sistem
jaringan
kulit
• Sel-sel epidermal, bentuk beragam
tergantung letaknya pd tanaman
• Membran kultikula, merupakan badan yg
berlapis-lapis yang menutupi epidermis
• Mulut kulit (stoma), terdapat pd epidermis
dan berfungsi sebagai katup-katup kecil
untuk pertukaran gas
• Lentisel, respirasi berjalan lebih cepat
dengan penyediaan oksigen yang
berkesinambungan
Sistem dasar
Kolenkim : jaringan
penguat/penunjang,
mengandung pektin dan
air dalam jumlah banyak.
Terdapat pada tepi
batang, tangkai daun
Sklerenkim : mempunyai
sel sekunder tebal dan
berkayu
Sistem berkas pengangkut
Xylem :
mengangkut air
dan nutrien
mineral yang larut
Floem :
mengangkut zat
makanan yang
disintesis di daun
Penggolongan sayur-sayuran
Berdasarkan bagian dari tanaman :
1. Sayuran umbi-umbian
•
•
•
Akar (ubi jalar, wortel)
Umbi akar (kentang, bit)
Umbi bunga (bawang merah, bawang putih)
2. Sayuran buah-buahan
•
Polong-polongan (buncis, kapri, kacang
merah, kacang panjang, pete, jengkol)
3. Biji-bijian
•
•
Buah-buahan berbiji banyak (tomat, cabe,
terong)
Biji-bijian dari tanaman merambat (paria,
ketimun, labu)
4. Sayuran Daun-daunan
•
•
Sayuran batang muda/pucuk (asparagus, rebung)
Sayuran tangkai daun (seledri, daun bawang,
sereh)
5. Sayuran kecambah (tauge)
6. Jamur (jamur merang)
Komponen Penyusun Buah-buahan
Jenis Buah
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Karbohidrat (%)
Alpukat
Apel
Arbei
Jambu air
Jambu bol
Jeruk keprok
Mangga golek
Nanas
Pepaya
Pisang ambon
Psang raja
84.3
84.1
89.9
87.0
84.5
87.3
82.7
85.3
86.7
72.0
65.8
0.9
0.3
0.8
0.6
0.6
0.57
0.5
0.4
0.5
1.2
1.2
6.5
0.4
0.5
0.2
0.3
0.2
0.2
0.2
0.1
0.2
0.2
7.7
14.9
8.3
11.8
14.2
7.74
16.7
13.7
12.2
25.8
31.8
Karbohidrat
1. Pati
Pati akan terus bertambah selama pendewasaan sel (terutama buahbuahan klimaterik)
2. Gula
Sukrosa pd beberapa buah klimaterik kadang-kadang naik selama
pendewasaan sel (mangga)
Tomat : selama pertumbuhan dan pendewasaan sel kenaikan gula
sangat sedikit atau tidak sama sekali
Glukosa dan fruktosa pd buah-buahan klimaterik dan nonklimaterik pd
umumnya bertambah selama pertumbuhan dan pendewasaan sel
Klimaterik : laju respirasi
meningkat tajam selama
periode pematangan
(apel, pisang, pepaya,
tomat )
Non klimaterik : tidak
ada perubahan laju
respirasi pada akhir
periode pematangan
(jeruk, nenas, durian,
rambutan, duku)
3. Pektin,
Zat pektik :
polisakarida dari
asam
galakturonat
dengan metil
ester.
Hidrolisa pektik
menghasilkan
pektin
Selama
pematangan
buah, umumnya
total pektin
akan menurun
Mineral dan vitamin
Jenis buah
Kalsium (mg)
Besi (mg)
Vit A (I.U)
Vit. B1 (mg)
Vit C (mg)
Alpukat
Jambu bol
Jeruk keprok
Mangga golek
Nangka
Nanas
Pepaya
Pisang raja
10
29
23
14
6
20
23
10
0.9
1.2
0.3
0.7
0.3
0.9
1.7
0.8
180
130
298
3715
92
330
365
950
0.05
0.02
0.05
0.08
0.02
0.07
0.04
0.06
13
22
22
30
2
7
78
10
Pigmen
Klorofil
Karotenoid
Flavonoid
• Antosianin : anggur, tomat
• Antoxantin : pisang
• Tanin : salak, pisang
Asam organik
Selama proses
pematangan
buah,asam organik
turun, kandungan
gula naik
Asam sitrat, asam
malat
Kandungan lain
• Selulosa, pentosan, asam amino, enzim dan
zat pembentuk aroma (ester, alkohol, karbonil,
eter, hidrokarbon, senyawa aromatik)
• Enzim : metil esterase, selulase, amilase,
invertase, lipase, katalase, peroksidase,
phenolase, protease
• Kandungan fenol
Struktur buah-buahan
1. Sistem jaringan kulit
• Sel-sel epidermal
• Membran kutikula (penguapan air, masuknya
patogen-patogen dan zat-zat kimia)
• Stomata (katup-katup kecil untuk pertukaran
gas, proses respirasi)
• Lentisel (pertukaran gas antara sel-sel
dibawah epidermis dengan udara)
2. Sistem dasar
Parenkim (menimbun pati, protein,
minyak)
Kolenkim (jaringan penguat atau jaringan
penunjang)
Sklerenkim (penunjang organ-organ
tumbuhan)
3. Sistem berkas
pengangkutan
Xylem (mengangkut
air dan nutrien
mineral yang larut)
Floem (mengangkut
zat makanan yang
disintesis di daun)
Penggolongan buah-buahan
1. Berdasarkan Musim Buah
• Tanaman tidak musiman
Dapat menghasilkan buah sepanjang tahun,
walaupun ada masa berbuah sedikit
Contoh : pisang, nanas, pepaya, jambu biji, markisa
• Tanaman berbuah musiman
Pada waktu tertentu berbuah banyak, pada saat
lain tidak berbuah sama sekali
Contoh : mangga,rambutan, duku, durian, jambu
bol
2. Berdasarkan iklim tempat tumbuh
• Buah-buahan iklim panas atau tropis
Buah-buahan yang tumbuh di daerah yang memp
suhu udara kira-kita 25°C atau lebih
Contoh : nanas, pisang, pepaya, alpukat, rambutan,
durian.
• Buah-buahan iklim sedang atau subtropis
Buah-buahan yang tumbuh di daerah yang
mempunyai suhu udara maksimum 22°C
Contoh : anggur, apel, jeruk, arbei
Download