Matakuliah Tahun : R0782 - ARSITEKTUR MODERN : 2010 ARSITEKTUR REGIONALISME Pertemuan 8 Pendahuluan • Regionalisme lahir sebagai semangat untuk mencari identitas arsitektur baru di negara-negara dunia ketiga. Identitas yang dapat mewakili kultur, iklim dan budaya lokalnya, serta lentur beradaptasi dengan laju peradaban modern (Barat). • Istilah regionalisme muncul sebagai alternatif baru dalam memandang arsitektur lokal melalui arsitektur vernakular, karena memiliki banyak keterbatasan dalam mengimbangi kompleksitas arsitektur kontemporer dan kejenuhan terhadap dominasi arsitektur Barat. Pendahuluan • Arsitektur modern (tahun 1950 1n – 1960 an) berusaha meninggalkan masa lampau dan cenderung universal. • Ada upaya mempertautkan yang lama dan baru. • Tradisionalisme : kesinambungan antara yang lama dan baru (William Curtis, 1985). • Regionalisme : Peleburan/penyatuan antara yang lama dan baru (William Curtis, 1985). • Postmodernisme : berusaha menghadirkan yang lama dalam bentuk universal (Charles Jencks, 1977) Pendahuluan • Regionalisme diperkirakan berkembang tahun 1960 an. Sebagai salah satu perkembangan arsitektur modern yang mempunyai perhatian terhadap ciri kedaerahan, yaitu berkaitan dengan budaya setempat, iklim dan Teknologi (Suha Ozkan, 1985). • Regionalisme diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang ebrsifat abadi, melebur atau menyatukan yang lama dan baru, yang regional dan universal (Milliam Curtis, 1985) Pengertian Menurut Suha Ozkan (Wondoamiseno, 1991) • Concrete Regionalism, dengan pendekatan ekspresi daerah/regional secara langsung, bagian atau keseluruhan. • Abstract Regionalism, menggabungkan unusr-unsur kualitas abstrak bangunan (massa, rongga dan padat, proporsi, rasa meruang, prinsip struktur dsb) yang diolah kembali. Pengertian Kamil (2001) menguraikan pemahaman regionalisme • menurut Ken Yeang : pengadaptasian terhadap jiwa tempat dan respon terhadap iklim lokal dengan mengesampingkan batasan-batasan politik maupun primordial. • Curtis : kesinambungan budaya dengan semangat baru dan menolak konsep bahwa tradisi sebagai sesuatu yang rigid atau ‘fixed’. Pendekatan regionalisme ini hanya mengambil dan mengidentifikasi pola-pola konsep arsitektur yang relevan dengan iklim, material lokal dan faktor geografis dari sekian banyak layer-layer sejarah arsitektur yang saling beradu dan berhimpitan. CRITICAL REGIONALISM • Bertujuan menghadang homogenisasi lingkungan buatan akibat modernisasi dari industri dan teknologi konstruksi (Frampton Kenneth) Peran dan Tantangan Masa Depan • Regionalisme pada akhirnya memberikan semacam kesempatan untuk mengungkapkan lokalitas (budaya, tradisi, iklim dan secara spesifik tapak) sebagai bagian penting yang harus diwujudkan dalam arsitektur, direpresentasikan kedalam wujud baru yang tetap dapat menjawab kebutuhan jaman. Dengan demikian muncul sebagai identitas yang membedakan diri dari aliran global. Explorasi Candi oleh Arsitek Hindia Belanda Eksplorasi Atap oleh Arsitek Hindia Belanda Ornamen dan Atap Arsitektur untuk Rakyat Atap sebagai Identitas Atap Sebagai Identitas Arsitektur Tropis Modern Transformasi Atap Pelana Penyederhanaan ARSITEKTUR BIOCLIMATE TERIMA KASIH Bina Nusantara University 20