Uploaded by User55293

1. PAPI KOSTIK

advertisement
PAPI KOSTICK
01/INV/2020
Nama
: Abdurrahman Darmawan
NIM
: 1871041039
Kelas
:D
Tanggal
: 28 Februari 2020
Waktu
: Pukul 09.26-09.39 WITA
Tempat
: Laboratorium Faal Fakultas Psikologi UNM
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum
inventory ini
bertujuan
untuk
mengetahui
bagaimana
mahasiswa mengadministrasikan alat tes yang sudah dipelajari dan melakukan
observasi selama proses mengadministrasikan alat tes terhadap testee, serta
mahasiswa mampu mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari praktikum
inventory yang telah dilakukan.
II.
PROSEDUR PRAKTIKUM
Pilihlah seorang individu yang dapat dijadikan testee. Sediakan surat
kesediaan untuk menjadi testee dibuktikan dengan identitas dan tanda tangan yang
dibutuhkan pada surat kesediaan. Administrasikan alat tesnya dan catatlah
perilaku dari testee tersebut. Isilah catatan observasi.
1
2
III.
DATA TESTEE
Nama
: Sarah Zamzani
Tempat / Tgl. Lahir
: Makassar, 3 Februari 2001
Usia
: 19 tahun 3 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
IV.
Alamat
: Komp. Paropo indah
Anak ke… dari …
: 4 dari 4
Status Pernikahan
: Belum menikah
STATUS PRAESENS
Testee mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih. Testee
mengenakan rok pendek kain berwarna hitam. Testee mengenakan almamater di
dominasi warna orange. Testee mengangkat kaki kiri serta menyilangkan di
hadapan individu lain. Testee duduk sambil bermain handphone ketika di dalam
ruangan praktikum..
V.
LATAR OBSERVASI
Praktikum dilaksanakan di ruangan Laboratorium Faal Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar. Ruangan praktikum di dominasi warna putih polos.
Ruangan praktikum memiliki 10 meja kecil dan satu meja besar. Ruangan
3
praktikum memiliki 20 kursi kecil dan dua kursi besar. Ruangan praktikum
memiliki satu air conditioner berwarna putih. Ruangan praktikum memiliki satu
CCTV berwarna putih.
VI.
HASIL OBSERVASI
Testee mengerjakan soal pertama pada detik 05. Testee meletakkan tangan
di atas meja pada detik 51. Navarro dan Karlins (2014) mengemukakan bahwa jari
yang membuka ke atas berarti menunjukkan kepercayaan diri dan kekuasaan.
Testee meletakkan tangan di rambut pada detik 59. Putra (2008) mengemukakan
bahwa menyentuh rambut berarti individu tertarik dengan lawan bicara. Testee
mendorong ujung mulut ke atas hingga mendekati mata pada menit 02.38.
Navarro dan Karlins (2014) mengemukakan bahwa mendorong ujung mulut ke
atas hingga mendekati mata berarti individu tersenyum.
Testee meletakkan tangan di rambut pada menit 04.28. Navarro dan
Karlins (2014) mengemukakan bahwa menyentuh rambut berarti individu
melakukan proses penenangan diri. Testee menundukkan kepala ke bawah pada
menit 07.30. Navarro dan Karlins (2014) mengemukakan bahwa menundukkan
kepala berarti individu hilang kepercayaan atau rendah diri. Testee mencondokan
posisi duduk ke depan pada menit 08.09. Navarro dan Karlins (2014)
mengemukakan bahwa mencondongkan posisi duduk ke arah depan berarti
individu merasa nyaman. Testee menundukkan kepala ke bawah pada menit
09.07. Navarro dan Karlins (2014) mengemukakan bahwa menundukkan kepala
ke bawah berarti individu hilang kepercayaan atau rendah diri.
4
Testee meletakkan tangan di mulut pada menit 09.20. Herlina (2012)
mengemukakan menyentuh atau melindungi mulut berarti individu sedang
menyembunyikan kebohongan atau merasa individu lain sedang berbohong.
Testee menundukkan kepala ke bawah pada menit 10.37. Navarro dan Karlins
(2014) mengemukakan bahwa menundukkan kepala ke bawah berarti individu
hilang kepercayaan atau rendah diri. Testee memiringkan kepala ke arah kiri pada
menit 10.57. Putra (2008) mengemukakan bahwa memiriringkan kepala ke arah
kiri berarti individu tertarik terhadap sesuatu serta ingin mendengar cerita secara
detail. Testee mencondokan posisi duduk ke depan pada menit 11.20. Navarro dan
Karlins (2014) mengemukakan bahwa mencondongkan posisi duduk ke arah
depan berarti individu merasa nyaman.
VII.
EVALUASI OBSERVASI
A. Kelebihan
1. Tester dapat mengobservasi testee dengan mudah, karena
jarak antara tester dan testee dekat.
2. Testee mengerjakan tes dengan tenang dan sedikit gerakan
B. Kekurangan
1. Tester
sulit
membagi
focus
antara
menulis
dan
memperhatikan semua gerakan testee
2. Testee merasa tidak nyaman karena ruangan praktikum
terlalu sempit
5
VIII. REFERENSI
Asmara, R. A., Andoko, B. S., & Nurhasan, U. (2017). Sistem cerdas tes
kepribadian papikostick. Journal Pengembangan Manajemen Informatika
Komputer, 8(1), 48-59.
Herlina. (2012). Gestures. Bandung: Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan
Indonesia
Navarro, J., & Karlins, M. (2014). Cara cepat membaca bahasa tubuh. Jakarta:
Zaytuna ufuk abadi
Putra, D. E. (2008). Membaca pikiran orang lewat bahasa tubuh. Bandung:
Mizan Pustaka
Savira, A. W., & Hidayat, R. (2017). Validitas prediktif PAPI-kostick dan BAUM
terhadap pengendalian emosi karyawan. Jurnal Psikologi, 44(3), 223-225.
doi:10.22146/jpsi.28243.
Surianti., & Wijaya, E. (2017). Rancangan sistem pakar psikotes untuk
penyeleksian penerimaan karyawan pada STMIK TIME Medan. Journal Of
Technology Informatics & Computer System, 6(2), 69-78.
IX.
LAMPIRAN HASIL TES DAN SKORING
1. Lampiran tes
a) Surat kesediaan
b) Lembar jawaban
c) Lembar skoring
d) Lembar observasi
e) Verbatim
2. Hasil tes
Surianti dan Wijaya (2017) mengemukakan bahwa tes PAPI Kostick
adalah alat tes kepribadian yang digunakan oleh para professional HR (Human
Resource) terkait untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu. Personal
6
and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Max Martin Kostick pada tahun
1960. Tes PAPI Kostick terdiri dari dua versi, yaitu versi ipsative (PAPI-I) dan
normative (PAPI-N).
Savira dan Hidayat (2017) mengemukakan bahwa instrumen PAPI terdiri
dari tujuh faktor yaitu, work direction, leadership, activity, social nature,
workstayle, temperament, followership yang mengidentifikasi kepribadian non
proyektif. Tujuh faktor tersebut mengidentifikasikan sepuluh kebutuhan (needs)
yaitu, need to finish a task, need to archive, need to control outhers, need to be
noticed, need to belong to groups, need to closeness, need for change, need to be
forceful, need to support authority, need for rules and supervision dan sepuluh
tekanan (press) individu yaitu, role of hard intense worker, leadership role, ease
in decision making, pace, vigorous type, social extension, theoretical type, interest
in working with details, organized type, emotional restraint. PAPI Kostick ini
dibuat untuk mengungkap perbedaan besaran trait dari setiap individu.
Asmara, Andoko, dan Nurhasan (2017) mengemukakan bahwa lembar
jawaban PAPI Kostick terbagi atas dua bagian secara diagonal, sehingga
membentuk segitiga. Skoring di salah satu segitiga tidak memiliki hubungan
dengan skoring di segitiga yang lain. Pernyataan yang diukur pada sebelah kiri
segitiga
menggambarkan
roles,
sedangkan
di
sebelah
kanan
segitiga
menggambarkan needs.
Adapun hasil tes yang telah dilakukan, sebagai berikut:
Work Direction
Leadership
Need to finish a task (N)
Role of hard intense worker (G)
Need to achieve (A)
Leadership role (L)
4
5
0
4
7
Activity
Social Nature
Workstyle
Temperament
Followership
Need to control others (P)
Ease in decision making (I)
Pace (T)
Vigorous Type (V)
Need to be noticed (X)
Social Extension (S)
Need to belong to groups (B)
Need for closeness (O)
Theoretical type (R)
Interest in working with details (D)
Organized type (C)
Need for change (Z)
Emotional restraint (E)
Need to be forceful (K)
Need to support authority (F)
Need for rules and supervision (W)
6
2
5
5
3
8
4
5
7
2
3
6
4
5
5
7
Berdasarkan hasil skoring tes, nilai tertinggi terdapat pada Social
Extension dalam aspek kebutuhan social nature dengan jumlah skor yaitu 8.
Sedangkan pada nilai terendah terdapat pada Need to achieve dalam aspek peran
work direction dengan jumlah skor yaitu 0.
X.
EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Kelebihan praktikum ini adalah instruksi dari tes PAPI Kostick mudah
untuk dijelaskan kepada testee. Kekurangan praktikum ini adalah meja yang kecil,
sehingga membuat tester tidak nyaman untuk duduk lama.
Makassar, 13 Mei 2020
Praktikan,
Abdurrahman Darmawan
NIM. 187104103
Download