Uploaded by ysuharti21

ANALISIS PUEBI DALAM SKRIPSI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA TAHUN 2018 DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

advertisement
PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP AGAMA DAN PENGERTIAN
AGAMA DALAM BERBAGAI BENTUKNYA
Yulis Suharti
11180162000002
[email protected]
Abstrak
Kurangnya pemahaman terhadap Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI) menyebabkan sering terjadinya kesalahan dalam penulisan karya tulis
ilmiah, salah satunya adalah dalam penulisan skripsi. Setelah dianalisis secara
mendalam, pada skripsi seorang mahasiswa Pendidikan Kimia Tahun 2018 di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ternyata tidak luput dari kesalahan. Kesalahan
yang paling umum terjadi dalam skripsi ini adalah kesalahan dalam penggunaan
tanda baca. Padahal, tanda baca merupakan salah satu unsur yang penting dalam
suatu karya tulis karena tanda baca akan menentukan maksud dan tujuan yang
ingin disampaikan oleh penulis. Tujuan dilakukannya penelitian ini tidak sertamerta hanya untuk menganalisis kesalahan penggunaan tanda baca dalam skripsi
mahasiswa, tetapi juga untuk dijadikan sebagai masukan bagi peneliti sendiri dan
bagi para pembaca agar bisa memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kesalahan penggunaan tanda baca. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dimana data dikumpulkan dari salah satu
skripsi mahasiswa program studi Pendidikan Kimia lima tahun terakhir. Dan
kemudian, dianalisis penggunaan tanda baca yang ada berdasarkan kaidah
kebahasaan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Kata Kunci: Tanda Baca, PUEBI, Skripsi.
PENDAHULUAN
Banyak orang yang mengatakan kalau belajar bahasa Indonesia itu sulit.
Walaupun dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa
Indonesia, tapi pelajaran bahasa Indonesia justru menjadi pelajaran yang dianggap
lebih sulit dari lainnya. Untuk bisa menguasai bahasa Indonesia kita dituntut
untuk memiliki beberapa keterampilan, salah satunya adalah keterampilan dalam
menulis. Keterampilan menulis dapat diasah dengan melakukan kegiatan menulis,
baik menulis karya tulis ilmiah maupun non ilmiah. Dalam kegiatan menulis
haruslah menerapkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Penerapan kaidah
inilah yang masih sering diabaikan oleh para penulis, khususnya para mahasiswa
yang kehidupannya disibukkan dengan penulisan berbagai karya tulis ilmiah.
Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi sangat dibutuhkan,
1
agar mahasiswa mampu menyusun karya tulis ilmiah atau tugas-tugas yang
diberikan dosen dengan menerapkan dasar-dasar penulisan.
Penulisan karya tulis ilmiah memiliki standar tertentu yang harus dipenuhi.
Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa yang tercantum dalam Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Salah satu tata bahasa yang harus
diperhatikan dalam menulis karya tulis ilmiah adalah penggunaan tanda baca.
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan pada skripsi mahasiswa
Pendidikan Kimia, peneliti masih banyak menemukan penggunaan tanda baca
yang kurang tepat. Padahal, penggunaan tanda baca sangat berpengaruh pada
pembaca, dimana tanda baca dapat membantu pembaca dalam memahami isi
karya tulis yang dibuat dan akan berpengaruh pada ketepatan dan kejelasan
makna. Sedangkan tanpa tanda baca, tentu akan menyulitkan pembaca memahami
tulisan, mungkin juga mengubah maksud suatu kalimat.
Kesalahan penggunaan tanda baca pada penelitian yang dilakukan kali ini
banyak ditemukan pada tanda baca yang umum digunakan, yaitu seperti tanda
titik (.), tanda koma (,), tanda hubung (-), tanda titik dua (:), dan tanda titik koma
(;). Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Sukmawaty (2017) dengan judul penelitian “Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia pada Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Kharisma Makassar”.
Hasil penelitian yang dilakukan Sukmawaty menunjukkan bahwa masih banyak
terjadi kesalahan dalam penggunaan tanda baca, meliputi tanda titik (.), tanda
koma (,), dan tanda tanya (?).
Pengungkapan masalah di atas menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa
dalam penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) perlu
ditingkatkan lagi. Kesalahan penempatan tanda baca yang dilakukan mahasiswa
menyebabkan pembaca sulit memahami pesan yang disampaikan penulis. Oleh
karena itu, perlu dilakukan analisis PUEBI yang bertujuan untuk mengidentifikasi
kesalahan apa saja yang menjadi kesulitan pemakaian tanda baca dalam skripsi
mahasiswa pendidikan kimia. Sehingga, diharapkan penulisan artikel analisis
2
PUEBI ini bisa menjadi masukan bagi peneliti dan juga para mahasiswa agar
permasalahan mengenai kesulitan dalam penulisan dengan memperhatikan tanda
baca dapat terselesaikan. Maka dari itu, penulis tertarik mengulas kesalahan
penggunaan tanda baca dalam sebuah artikel yang berjudul “Analisis PUEBI
Dalam Skripsi Mahasiswa Pendidikan Kimia Tahun 2018 Di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta”.
METODELOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Bogdan & Biklen (1992) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Data deskriptif dalam
penelitian ini mengambarkan tentang kesalahan dalam penggunaan tanda baca
pada skripsi mahasiswa. Data tersebut dianalisis dengan menampilkan uraianuraian masalah kesalahan penggunaan tanda baca dengan metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif (Soekidjo, 2002).
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah dokumentasi naskah skripsi
mahasiswa Pendidikan Kimia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lima tahun
terakhir yang dipilih salah satu untuk dijadikan sampel. Naskah tersebut sebagai
media yang digunakan untuk menganalisis kesalahan penggunaan tanda baca.
Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang dan
memperhatikan kaidah kebahasaan yang ada pada skripsi mahasiswa. Jika
terdapat kesalahan kaidah kebahasaan pada skripsi tersebut, penulis akan
mencatatnya pada buku catatan. Kemudian disalin kembali dan diolah untuk
menjadi pembahasan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Dalam skripsi mahasiswa Pendidikan Kimia Tahun 2018 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ditemukan beberapa kesalahan penggunaan tanda baca,
3
seperti tanda titik ( . ), tanda koma ( , ), tanda hubung ( - ), tanda titik dua ( : ), dan
tanda titik koma ( ; ). Analisis kesalahan penggunaan tanda baca tersebut peneliti
diuraikan sebagai berikut.
Bentuk kesalahan penggunaan tanda titik yang ditemukan dalam penelitian
ini berupa penulisan angka desimal yang dapat dilihat pada kutipan kalimat
berikut.
“… mendapatkan persentase sebesar 85.75% dengan kategori sangat baik, …”
Dari kutipan diatas terlihat bahwa tanda titik pada penulisan angka desimal pada
persentase tersebut tidak tepat, seharusnya tanda baca yang digunakan adalah
tanda koma. Dalam PUEBI dijelaskan bahwa tanda koma dipakai pada angka
desimal. Oleh karena itu, kalimat tersebut bisa diperbaiki menjadi :
“… mendapatkan persentase sebesar 85,75% dengan kategori sangat baik, …”
Pemakaian tanda baca yang sering diabaikan selanjutnya adalah tanda koma.
Berikut adalah data yang menunjukkan kesalahan dalam penggunaan tanda koma
dalam suatu kalimat perincian.
“Menurut Iordache, Pribeanu dan Balog (2012) salah satu kendala yang …”
Pada kutipan kalimat di atas tidak sesuai dengan kententuan dalam PUEBI.
Kalimat di atas menunjukkan perincian nama tokoh yang lebih dari dua unsur,
maka seharusnya sebelum kata hubung dan diberi tanda baca koma.
“Menurut Iordache, Pribeanu, dan Balog (2012) salah satu kendala yang …”
Kesalahan penggunaan tanda hubung kerap terjadi dikarenakan mahasiswa
kesulitan dalam membedakan penggunaan tanda hubung dan tanda pisah yang
sekilas memiliki bentuk tanda yang hampir sama. Padahal sebenarnya tanda
hubung dan tanda pisah merupakan dua tanda baca yang berbeda.
“ … Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Kimia angkatan
2014-2015, terima kasih telah menjadi guru bagi peneliti dalam berorganisasi.”
Tanda hubung antara penulisan tahun 2014 dan 2015 seharusnya menggunakan
tanda pisah, karena penulisan tahun tersebut memiliki makna sampai dengan.
Untuk itu, tanda hubung antara tahun 2014 dan 2015 dapat diganti dengan tanda
pisah.
4
“ … Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Kimia angkatan
2014―2015 , terima kasih telah menjadi guru bagi peneliti dalam
berorganisasi.”
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia telah dijelaskan bahwa
tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan dalam suatu kalimat
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Berikut adalah contoh kutipan
kalimat yang memuat kesalahan penggunaan tanda titik dua yang seharusnya tidak
perlu digunakan.
“… dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu: (1) Media hasil teknologi
cetak, (2) Media hasil teknologi audio-visual, (3) Media hasil teknologi yang
berdasarkan komputer, dan (4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer.”
Penggunaan tanda titik dua setelah kata yaitu seharusnya tidak perlu digunakan
karena perincian dari kalimat tersebut merupakan akhir penyataan. Penggunaan
tanda titik dua setelah kata yaitu juga dapat dikatakan mubazir, karena tanda titik
dua mempunyai arti yaitu, yakni, adalah, dan ialah. Sehingga penggunaan tanda
titik dua dan yaitu merupakan suatu pilihan. Selain penggunaan titik dua, dari
kalimat kutipan diatas juga terdapat kekeliruan untuk pemakaian tanda koma.
Tanda koma seharusnya diletakkan sebelum kata yaitu.
“ … dikelompokkan kedalam empat kelompok, yaitu (1) Media hasil teknologi
cetak, (2) Media hasil teknologi audio-visual, (3) Media hasil teknologi yang
berdasarkan komputer, dan (4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer.”
Bentuk kesalahan tanda baca terakhir yang peneliti temukan adalah
kekeliruan dalam pemakaian tanda titik koma. Kekeliruan tesrsebut peneliti
uraikan pada kutipan dibawah ini.
“… 4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
(hal-hal yang bersifatmekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang
kreatif). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya ....”
5
Sesuai kaidah dalam PUEBI tanda titik koma dapat dipakai pada akhir perincian
yang berupa klausa. Kutipan kalimat di atas merupakan suatu perincian yang
berupa klausa, sehingga seharusnya pada akhir perincian diberikan tanda titik
koma, selain kesalahan tanda titik koma pada kutipan kalimat tersebut juga
terdapat kesalahan penempatan tanda titik. Pada akhir poin 5) seharusnya tidak
memerlukan tanda titik melainkan tanda titik koma, karena poin tersebut bukanlah
poin terakhir dalam suatu perincian. Perbaikan kutipan tersebut seharusnya
adalah.
“… 4)Lebih senang bekerja mandiri; 5)Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
(hal-hal yang bersifatmekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang
kreatif); 6) Dapat mempertahankan pendapatnya; ....”
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
Kesalahan pengggunaan tanda baca masih banyak terdapat di skripsi
mahasiswa Pendidikan Kimia Tahun 2018 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kesalahan penggunaan tanda baca tersebut meliputi penggunaan tanda titik (.),
tanda koma (,), tanda hubung (-), tanda titik dua (:), dan tanda titik koma (;).
Kekeliruan dalam pengaplikasian tanda baca dalam skripsi ini menyebabkan
pembaca sulit untuk memahami pesan yang disampaikan penulis dan pembaca
akan salah mengartikan maksud suatu kalimat menjadi maksud lain yang
bertentangan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) perlu ditingkatkan dengan cara memperbanyak
bacaan, sehingga penulisan suatu karya tulis ilmiah dapat terselesaikan dengan
penerapan kaidah kebahasaan yang baik dan benar, khususnya penerapan kaidah
penggunaan tanda baca.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal E. dan Tasai, Amran S. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Bogdan, R. dan Biklen, S. 1992. Qualitative Research for Education. Boston:
Allyn and Bacon
Rahardi, R. Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Erlangga.
6
Santoso, Kusno Budi. 1990. Problematika Bahasa Indonesia Sebuah Analisis
Praktis Bahasa Baku. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekidjo, Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. PUEBI. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
LAMPIRAN
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA AUGMENTED REALITY
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA PADA KONSEP BENTUK MOLEKUL
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
GILANG YUDA PRATAMA
NIM. 1112016200065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
7
JAKARTA
2018
8
Download