KELOMPOK 6 ANGGOTA KELOMPOK: 1. RIZKA NURFADILAH ( B0A017008 ) 2. KHOIRUNNISA NURAINI ( B0A017009 ) 3. TRINO FAUZI ( B0A017021 ) 4. ENDRA KURNIA W. ( B0A017027 ) 5. GANDA WINATA ( B0A017031 ) PENGERTIAN DAPHNIA sp Daphnia sp. merupakan pakan alami yang sering digunakan sebagai pakan larva ikan karena memiliki berbagai keunggulan diantaranya, memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, sesuai dengan bukaan mulut larva, mudah dicerna dan pemberiannya pada media budidaya ikan tidak menyebabkan penurunan kualitas air (zaidah, 2012) Morfologi & Klasifikasi Daphnia sp. dikenal sebagai kutu air. Klasifikasi Daphnia sp. menurut Pennak (1953) dan Ivleva (1973) dalam Casmuji (2002) adalah sebagai berikut: • Kelas : Crustacea • Subkelas : Branchiopoda • Filum : Oligobranchiopoda • Ordo : Cladocera • Famili : Daphnidae • Genus : Daphnia • Spesies : Daphnia sp. Morfologi Daphnia sp. memiliki ukuran 1-3 mm, tubuh lonjong, pipih, terdapat ruasruas/segemn meskipun ruas ini tidak terlihat. Pada bagian kepala terdapat sebuah mata majemuk, ocellus (kadang-kadang), dan lima pasang alat tambahan (Casmuji, 2002), yang pertama disebut antenna pertama, kedua disebut antenna kedua yang mempunyai fungsi utama sebagai alat gerak. Tiga pasang yang terakhir adalah bagian-bagian dari mulut (Mokoginta, 2003). U mumnya cara berenang Daphnia sp. tersendat-sendat (intermitenly), tetapi ada beberapa spesies yang tidak bias berenang dan bergerak dengan merayap karena telah beradaptasi untuk hidup di lumut dan sampah daundaun yang berasal dari dalam hutan tropik (Suwignyo, 1989 dalam Casmuji 2002). Kandungan protein Daphnia sp. berkisar 42-54%, kandungan lemak berkisar 6,5-8% dari berat keringnya, dan asam lemak linoleat dan linolenatnya berkisar 7,5 dan 6,7 % (Herawati et al., 2013) Kelebihan dari Daphnia sp. sebagai pakan alami adalah sebagai berikut 1. Kandungan nutrisi yang tinggi. 2. Praktis dalam penggunaannya. 3. Daphnia sp. mudah dibudidayakan dan perkembangbiakkannya sangat pesat Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Daphnia diantaranya: a. Suhu Daphnia hidup pada selang suhu 18-24 C. Daphnia membutuhkan pH yang sedikit alkali yaitu pH 6,7 - 9,2. Sepertii makluk hidup akuatik lainnya pH tinggi dan kandungan amonia tinggi dapat bersifat mematikan bagi Daphnia. b. Mineral dalam Air Daphnia merupakan filter feeder yang berarti mendapat pakan melalui cara menyaring organisme yang lebih kecil atau bersel tunggal seperti algae dan jenis protozoa lainnya. Selain itu membutuhkan vitamin dan mineral dari air. Mineral yang harus ada dalam air adalah kalsium. Unsur ini sangat dibutuhkan untuk pembentukan cangkangnya. Oleh karena itu, dalam wadah pembiakan akan lebih baik jika ditambahkan potongan batu kapur, batu apung dan sejenisnya. Selain meningkatkan pH, bahan tersebut dapat mensuplai kalsium untuk Daphnia c. Kadar DO Daphnia membutuhkan suplay oksigen untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Jika oksigen dalam perairan kurang mencukupi Daphnia akan membentuk hemoglobin. Pada kondisi tersebut Daphnia akan berwarna merah. Kurangnya supay oksigen dapat menyebabkan kematian pada Daphnia. Kandungan Nutrisi: Kandungan nutrisi dalam tubuh Daphnia sp. bergantung pada pupuk yang digunakan. Pupuk organik yang biasa digunakan pada kultur Daphnia Sp. adalah kotoran ayam, kotoran sapi, kotoran babi, kotoran kambing/domba, dan kotoran kuda (Putri et al., 2015). Kandungan nutrisi dari kotoran kambing menurut Mardiana, (2011), yaitu : karbon organik (C) 30,17, Nitrogen (N) 1,73, Fosfor (P) 2,57, Kalium (K) 1,56 dan Sulfur (S) 0,34 Menurut Kadarwan (1974) dalam Chumaidi (1982) kotoran ayam dianggap lebih baik daripada kotoran kandang lainnya. Dikatakan bahwa kandungan dalam kotoran ayam adalah nitrogen 4%, phosphor 3,2%, kalium 1,9%, dan bahan organik 74%. Hal tersebut memungkinkan daphnia untuk mendapatkan nutrisi yang baik dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam berkembang biak. SEKIAN DAN TERIMAKASIH