Uploaded by aldaawayan

Daphnia

advertisement
DAPHNIA
________________
KELOMPOK
Alda Awayan Banjarsari
Muhammad Hafiz Arafi
Dickri Fadilah Mochamad
Hilmi Avila Supriatno
6
230110180189
230110180192
230110180205
230110180212
DAPHNIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Definisi
Klasifikasi
Morfologi
Kandungan Nutrisi
Kondisi habitat
Manfaat
Jurnal “PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK LIMBAH BUDIDAYA
KARAMBA
JARING APUNG (KJA) DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4”
8. Jurnal “PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN BURUNG PUYUH PADA MEDIA
KULTUR DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.”
Daphnia
Adalah krustasea
berukuran kecil
yang hidup di perairan
tawar,
sering juga disebut
kutu air
Klasifikasi
Philum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Sub Klas : Branchiopoda
Divisi : Oligobranchiopoda
Ordo : Cladocera
Famili : Daphnidae
Genus : Daphnia
Spesies : Daphnia sp.
Biasanya Daphnia
berukuran
0,1 – 3 mm
Kandungan nutrisi Daphnia bervariasi
menurut umur dan makanan yang
dimakan.
Kandungan protein biasanya sekitar 50%
dari berat kering.
Daphnia dewasa mengandung lemak yang
lebih tinggi dibandingan pada juvenil
yaitu sekitar 20 -27%; serta 4 – 6% pada
juvenil.
Daphnia juga mengandung sejumlah enzim
pencernaan seperti proteinase,
peptidase, amilase, lipase dan selulase.
Pada kondisi yang optimum,
Daphnia betina dapat memproduksi telur sebanyak 100
butir,
dan dapat bertelur kembali setiap tiga hari. Daphnia betina
dapat bertelur hingga sebanyak 25 kali dalam hidupnya,
tetapi rata-rata dijumpai Daphnia betina hanya bisa bertelur
sebanyak 6 kali dalam hidupnya.
Daphnia betina akan memulai bertelur setelah berusia
empat hari dengan telur sebanyak 4 – 22 butir.
Pada kondisi buruk,
Daphnia jantan akan berproduksi dengan betina sehingga
reproduksi seksual terjadi. Telur-telur yang dihasilkan
merupakan telur-telur dorman (resting eggs).
Daur hidup
daphnia
• Daphnia dapat dibudidaya pada berbagai bentuk wadah baik
akuarium, bak semen dan bak fiber glass.
• Sebelum digunakan sebaiknya wadah dibersihkan dan agar
telur kompetitor dan predator mati.
yang perlu
diperhatikan!
• Sebaiknya kedalaman media untuk budidaya Daphnia adalah
60 cm.
• Jika kadar oksigen terlarut dibawah 3.5 sebaiknya wadah
diaerasi.
• pH media sebaiknya antara 7-8.
• Wadah sebaiknya diletakkan di luar agar terkena sinar
matahari.
Cara Kultur
1. Keringkan terlebih dahulu dasar kolam dengan dijemur
selama 2-3 hari. Kemudian lakukan pengapuran dengan dosis
1-2 kg/m2.
2. Kemudian tambahkan pupuk. Jenisnya bisa pupuk kandang,
seperti kotoran ayam sebanyak 2 kg/m2. Biarkan selama 3-5
hari.
3. Genangi kolam dengan air bersih sedalam 30 cm dan diamkan
lagi selama 2-4 hari. Penuhi kolam dengan air hingga
ketinggian 50-60 cm.
4. Kolam siap ditebari dengan bibit daphnia. Dalam satu minggu
akan terlihat warna kemerahan di permukaan kolam.
5. Perkembangbiakan kutu air akan mencapai puncaknya setelah
7-11 hari. Panen dilakukan dengan mengambil kutu air
dengan jaring halus.
Sebagai pakan alami ikan
konsumsi maupun ikan
hias
Sebagai pakan hidup
larva lobster air tawar
Sebagai bahan uji
toksisitas
Sebagai pembersih
lingkungan tercemar
Sebagai bahan baku
penghasil kitin
Sebagai “raw model”
dalam mempelajari
interaksi gen dan
lingkungan
Beberapa bentuk produk
Daphnia
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK
LIMBAH BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG (KJA)
DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan populasi Daphnia spp.yang
dibudidayakan dalam media yang diberi pupuk yang berasal dari limbah budidaya
Karamba Jaring Apung (KJA) yang berasal dari Waduk Cirata yang telah difermentasi
terlebih dahulu menggunakan EM4.
Sampel limbah diambil dari KJA di Waduk Cirata, Blok Cipanas Desa Calincing,
Cianjur.
Fermentasi limbah dan kultur Daphnia spp. dilakukan di Laboratorium Akuakultur
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian
dilaksanakan mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan Desember 2007.
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK
LIMBAH BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG (KJA)
DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4
Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimental.
Perlakuan terdiri dari :
A. kotoran ayam 5 gr/L air sebagai kontrol,
B. limbah budidaya tanpa difermentasi sebanyak 5 gr/L air;
C. limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 2,5 gr/L air;
D. limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 5 gr/L air;
E. limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 7,5 gr/L air;
F. limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 10 gr/L air.
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK
LIMBAH BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG (KJA)
DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK
LIMBAH BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG (KJA)
DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK
LIMBAH BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG (KJA)
DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK
LIMBAH BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG (KJA)
DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN BURUNG
PUYUH PADA MEDIA KULTUR DENGAN DOSIS BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis pupuk yang optimal
sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan populasi yang maksimal.
Percobaan ini ada 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.
Sebagai perlakuan adalah dosis kotoran ayam (25%) dan burung puyuh
(75%),
perlakuan A dosis kotoran ayam dan burung puyuh sebesar 0 gr/L,
perlakuan B dengan dosis sebesar 2 gr/L, perlakuan C sebesar 4 gr/L dan
perlakuan D sebesar 6 gr/L.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN BURUNG
PUYUH PADA MEDIA KULTUR DENGAN DOSIS BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN BURUNG
PUYUH PADA MEDIA KULTUR DENGAN DOSIS BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN BURUNG
PUYUH PADA MEDIA KULTUR DENGAN DOSIS BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp.
1. Pemberian
kotoran ayam (25%) dan burung puyuh (75%) dengan dosis
yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan
populasi Daphnia sp.
2. Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan D dengan dosis kotoran ayam (25%)
dan burung puyuh(75%) yaitu 6 gr/L sebesar 11883,33 Ind/L dan hasil
terendah diperoleh pada perlakuan A (0gr/L) sebesar 5440 Ind/L.
3. Respon pertumbuhan populasi Daphnia sp. terhadap dosis kotoran ayam (25%)
dan burung puyuh (75%) yang berbeda berbentuk linear dengan persamaan :
Y = 5939,33 + 1055,5 X (R2 = 0,96).
4. Perubahan kualitas air selama pengamatan penelitian masih dalam kisaran yang
layak untuk kehidupan dan pertumbuhan Daphnia sp.
TERIMA KASIH
Download