LATIHAN AKUNTANSI MANAJEMEN “LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCE SCORECARD (BAB 16)” DOSEN: LITA YULITA FITRIYANI, S.E., M.Si. SOAL TEORI Jawablah pertanyaan berikut ini: 1. Apakah yang dimaksud dengan lean manufacturing? Jawab: lean manufacturing adalah pendekatan yang didesain untuk meniadakan buangan dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Pendekatan ini memiliki ciri pengiriman produk yang benar dengan kualitas yang benar memproses pada waktu yang tepat dengan kebutuhan pelanggan serta dengan biaya serendah mungkin. Sistem ini memungkin manajer untuk meniadakan buangan, mengurangi biaya, dan menjadi lebih efesien. 2. Apa hubungan antara lean manufacturing dengan lean accounting? Jawab: Sistem Lean manajemen akuntansi memiliki hubungan yang saling terkait. Lean manufacturing dipandang sebagai strategi di seluruh perusahaan yang mencakup transformasi praktik manufaktur, yang mempengaruhi praktek manajemen akuntansi/accounting perusahaan dan lean manufacturing juga mempengaruhi pola pikir karyawan. Namun demikian, fungsi akuntansu/accounting dari setiap perusahaan lean harus memimpin transisi system lean manajamen accounting. 3. Apakah balance scorecard dapat diterapkan pada organisasi pemerintah ? Jelaskan. Jawab: Mengapa institusi pemerintah perlu mengadopsi balanced scorecard ? Pemerintah pada era sekarang ini, baik pemerintah pusat, daerah maupun lokal diharapkan untuk menjadi: akuntabel, kompetitif, ramah rakyat, dan berfokus pada kinerja. Organisasi pemerintah juga ditantang untuk memenuhi harapan berbagai kelompok stakeholders (yaitu penerima layanan, karyawan, lembaga pemberi pinjaman/hibah, masyarakat, dan pembayar pajak). Tuntutan ini mengharuskan organisasi pemerintah untuk bertindak profesional sebagaimana yang dilakukan oleh organisasi swasta. Organisasi pemerintah harus mempunyai sistem manajemen strategis. Karena dunia eksternal adalah sangat tidak stabil, maka sistem perencanaan harus mengendalikan ketidak-pastian yang ditemui. Organisasi pemerintah, dengan demikian, harus berfokus strategi. Strategi ini lebih bersifat hipotesis, suatu proses yang dinamis, dan merupakan pekerjaan setiap staf. Organisasi pemerintah harus juga merasakan, mengadakan percobaan, belajar, dan menyesuaikan dengan perkembangan. Agar organisasi pemerintah dapat berfokus pada strategi yang sudah dirumuskan, maka organisasi pemerintah juga harus menterjemahkan strategi ke dalam terminologi operasional, menyelaraskan organisasi dengan strategi (dan bukan sebaliknya), memotivasi staf sehingga membuat strategi merupakan tugas setiap orang, menggerakkan perubahan melalui kepemimpinan eksekutif, dan membuat strategi sebagai suatu proses yang berkesinambungan. 4. Beberapa tahun yang lalu, ketika melakukan proses perpanjangan masa berlaku STNK membutuhkan waktu sekitar 2 jam bahkan lebih. Namun saat ini, dengan adanya sistem , hanya membutuhkan waktu maksimal 30 menit saja. Jika dihubungkan dengan nilai Manufacturing Cycle Effeciency (MCE) maka proses ini yang semula jauh dari angka 1, saat ini telah mendekati 1. Artinya kinerja pihak kepolisian untuk kasus ini dinilai sangat efektif. Berikan 1 contoh lain yang terjadi di lingkungan bapak/ibu bekerja. Jawab: Di Perpustakaan dahulu untuk mencari buku harus melihat katalog di rak katalog. Proses ini membutuhkan waktu yang lama karena harus melihat satu persatu kartu yang ada dalam kartu katalog. Namun setelah adanya sistem RFID (Radio Frequency Identification, maka untuk pencarian buku tinggal mengetik kata kunci ppada sistem, maka akan muncul buku yang dicari ada di Rak buku sebelah mana. SOAL KASUS Saat ini pabrik sepatu GAYAKU menghadapi persaingan bisnis. Biasanya pabrik ini menjual sepatu casual pada harga Rp 400.000 per pasang. Namun baru-baru ini, pesaingnya menjual sepatu yang sejenis dengan sepatu yang dijual GAYAKU seharga Rp 350.000 per pasang. Oleh karena itu, pihak manajemen GAYAKU harus melakukan perubahan harga jual dan menetapkan target costing yang baru. Target costing adalah strategi jangka pendek untuk menyelamatkan perusahaan. Selama ini, pabrik sepatu GAYAKU menetapkan harga jual Rp 400.000 per pasang karena biaya produksinya sebesar Rp 250.000 per pasang (Biaya Bahan Baku kwalitas premium = Rp 75.000, Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 125.000, BOP = Rp 50.000) artinya target laba GAYAKU sebesar Rp 100.000 per pasang. Jika GAYAKU akhirnya menetapkan harga jual yang sama dengan pesaingnya: a. Hitunglah target costing GAYAKU (tuliskan juga rumusnya) b. Untuk merealisasi target costing tersebut, apa yang harus dilakukan oleh GAYAKU? Berikan 3 solusi JAWAB: a. Diketahui : > Harga Jual Rp. 400.000 /pasang > Biaya Produksi Rp. 250.000 ( Biaya BB Kwalitas Premium=Rp. 75.000, Biaya Tenaga Kerja Langsung=Rp. 125.000, BOP=Rp. 50.000) > Laba Target = Rp. 100.000/pasang > Harga target sebenarnya = 250.000 + 100.000 = 350.000 Rumus Target Costing = Harga Target – Laba Target = 350.000 – 100.000 = 250.000 Jadi Target Costingnya adalah Rp. 250.000,b. 3 Solusi untuk Gayaku adalah sebagai berikut: 1. Menyesuaikan harga dari keistimewaan produk dengan kesediaan konsumen untuk membayarnya, 2. Meningkatkan kerjasama antar departemen dalam perusahaan berkaitan dengan penyusunan, pemasaran, perencanaan, pengembangan, pembuatan, penjualan, pendistribusian, dan penempatan produk 3. Menggunakan konsumen dan pemasok untuk merancang produk yang benar dan untuk mengintegrasikan seluruh rantai persediaan dengan lebih efektif.