RESUME EKONOMI INDUSTRI MATERI 1 : KONSEP DASAR EKONOMI INDUSTRI - Definisi Ekonomi Industri A. Definisi Ekonomi Industri menurut para ahli 1. Stigler (1968) menyatakan bahwa ekonomika industri adalah studi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan perilaku industri dalam perekonomian, khususnya mencakup struktur perusahaan dan faktorfaktor yang memengaruhinya, pengaruh konsentrasi perusahaan terhadap kondisi persaingan, pengaruh persaingan terhadap harga, investasi, dan inovasi. 2. (Schmalense, 1989) mengatakan bahwa ekonomika industri tidak hanya membahas tentang teori saja, namun juga mengkaji pengukuran dan pengujian hipotesis mengenai kebijakan publik terkait dunia bisnis. 3. Barthwal (2010) menyatakan bahwa ekonomika industri adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang membahas masalah-masalah ekonomi yang terkait dengan perusahaan dan industri serta keterkaitan antara perusahaan, industri, dan masyarakat. B. Elemen-elemen dalam Ekonomi Industri Menurut Barthwal (2010), ada dua elemen utama ekonomika industri, yaitu elemen deskriptif dan elemen analitis. 1. Elemen deskriptif menyediakan survei industri dan lembaga komersial lainnya untuk memberikan informasi tentang sumber daya alam, iklim industri, kondisi infrastruktur, pasokan faktor produksi, kebijakan industri dan perdagangan, serta tingkat kompetisi di suatu wilayah atau negara kepada pelaku bisnis. 2. Elemen analitis terkait dengan kajian mengenai penentuan strategi/kebijakan dan proses pengambilan keputusan dalam bisnis, seperti analisis pasar, penentuan harga, pemilihan teknik produksi, penentuan lokasi produksi perusahaan, perencanaan investasi, perekrutan dan pemecatan pegawai, keputusan finansial perusahaan, diversifikasi produk, dan sebagainya. - Ruang Lingkup Kajian Ekonomi Industri Ruang lingkup kajian ekonomika industri mencakup faktor-faktor yang memengaruhi struktur, perilaku, kinerja perusahaan dan industri, hubungan yang terjadi antara struktur, perilaku, dan kinerja perusahaan, serta hubungan antara industri dengan masyarakat. Kajian dalam ekonomika industri mencakup berbagai aspek berikut: teori perusahaan (efisiensi, motif/tujuan, dan bentuk organisasi perusahaan), struktur persaingan (konsentrasi pasar dan karakteristik pasar), perilaku pasar (penentuan dan strategi harga, strategi diversifikasi, integrasi vertikal dan merger, inovasi, keputusan investasi, dan strategi periklanan), analisis kinerja (profitabilitas dan pertumbuhan), analisis lokasi industri, kebijakan pemerintah terkait industri dan kebijakan perusahaan, proses industrialisasi dan pembangunan, keunggulan komparatif, serta berbagai aspek lainnya (Barthwal, 2007). Sempit : kumpulan perusahaan yg menghasilkan produk sejenis (atau bersifat substitusi) dimana terdapat kesamaan bahan baku yg digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir. Luas : kumpulan perusahaan yg memproduksi barang dan jasa dg elastisitas silang (cross elasticities of demand) yg positif dan tinggi. Ekonomika industri merupakan cabang ilmu ekonomi yg menjelaskan mengapa pasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja industri. Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yg secara relatif lebih menekankan pada studi empiris faktor-faktor yg mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja pasar. - Metodologi Ekonomi Industri Elemen-elemen dalam pendekatan dasar SCP mencakup struktur pasar, perilaku pasar, dan kinerja pasar. Struktur pasar merupakan suatu pola ketika elemen-elemen pasar saling berinteraksi, baik antara penjual, antara pembeli, antara penjual dan pembeli, maupun antara penjual yang sudah ada dengan calon pesaing yang akan masuk ke pasar. Struktur pasar terkait dengan seberapa tinggi derajat konsentrasi pasar (distribusi jumlah dan skala usaha perusahaan/penjual untuk komoditas tertentu di pasar), derajat konsentrasi penjual (jumlah dan skala usaha pembeli komoditas tertentu di pasar), derajat diferensiasi produk (seberapa tinggi tingkat variasi produk tertentu di pasar), dan hambatan untuk terjadinya kompetisi (seberapa tinggi tingkat kesulitan yang ditemui oleh perusahaan baru untuk masuk ke pasar). Perilaku pasar merupakan pola perilaku yang diikuti oleh perusahaanperusahaan yang ada di pasar dalam menyesuaikan diri dengan pasar untuk mencapai tujuan masing-masing perusahaan. Perilaku pasar mencakup penentuan harga, tipe, dan kuantitas produk yang akan dijual, standar proses dan kualitas produk, strategi periklanan, penelitian dan pengembangan, serta berbagai bentuk praktik persaingan maupun kerja sama yang ada di pasar. Kinerja pasar tercermin dari profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan pasar. Keterkaitan antara elemen tersebut terjadi pada saat struktur pasar, bersama-sama dengan tujuan perusahaan, cenderung memengaruhi perilaku pelaku pasar dalam menjalankan bisnisnya. Perilaku pasar selanjutnya memengaruhi kinerja pasar. MATERI 2 : TEORI PERUSAHAAN DAN TUJUAN PERUSAHAAN - Teori Perusahaan Definisi Perusahaan Istilah “perusahaan” merupakan istilah yang menggantikan istilah “pedagang” sebagaimana diatur dalam Pasal 2 s/d 5 WvK lama. Istilah perusahaan yang menggantikan istilah pedagang mempunyai arti yang lebih luas. Banyak orang dahulu menjalankan perusahaan dalam pengertian menurut S. 1938 No. 276, tetapi tidak termasuk dalam pengertian pedagang menurut Pasal 2 KUHD lama. Pengertian Perusahaan menurut para ahli : 1. Molengraaff sebagaimana dikutip R. Soekardono, menyatakan bahwa perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan, dengan cara memeperniagakan /memperdagangkan, menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan. 2. Polak, sebagaimana dikutip Abdulkadir Muhammad, yang menyatakan bahwa baru dapat dikatakan ada perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba dan rugi yang 3. Komar Andasasmita menyatakan bahwa Perusahaan adalah mereka yang secara teratur berkesinambungan dan terbuka bertindak dalam kualitas tertentu, mencapai atau memperoleh keuntungan bagi diri mereka. Rumusan-rumusan definisi perusahaan di atas diperkuat oleh banyak ahli di bidang Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, seperti Sri Redjeki Hartono yang menyatakan bahwa kegiatan ekonomi pada hakekatnya adalah kegiatan menjalankan perusahaan, yaitu suatu kegiatan yang mengandung pengertian bahwa kegiatan yang dimaksud harus dilakukan : a. Secara terus menerus dalam pengertian tidak terputus-putus; b. Seacara terang-terangan dalam pengertian sah (bukan illegal); dan c. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Konsep Ekonomi Industri Di samping istilah perusahaan, terdapat istilah lain yang terkait dengan perusahaan, yaitu pelaku usaha. Istilah Pelaku usaha tersebut sepadan dengan istilah pelaku bisnis dan pelaku ekonomi. Pelaku usaha adalah subjek yang melakukan kegiatan usaha atau melakukan kegiatan ekonomi. Pelaku bisnis adalah subjek yang melakukan kegiatan bisnis sama dengan pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi adalah subjek yang menjalankan/melakukan kegiatan ekonomi, yang dapat berupa memproduksi barang dan atau jasa, atau melakukan distribusi barang atau jasa. Bentuk-Bentuk Perusahaan 1. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh individu sebagai pemilik modal, pemimpin, pengelola. Biasanya bentuk ini digunakan bagi perusahaan kecil yang tidak memerlukan ijin secara khusus. Ciri dan sifat perusahaan perseorangan : a. relatif mudah didirikan dan dibubarkan b. tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi c. tidak ada pajak, hanya pungutan dan retribusi d. seluruh keuntungan dinikmati sendiri e. sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri f. jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup g. sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan. 2. Persekutuan Komanditer (CV) CV dimiliki oleh sedikitnya 2 orang sampai maksimal 5 orang. Perusahaan ini memang lebih mudah dikembangkan karena modal yang bisa didapatkan juga lebih besar. Namun memang tantangannya adalah dalam perusahaan ini lebih rawan terhadap konflik serta tidak mudah untuk menarik kembali modal yang sudah ditanamkan terutama untuk sekutu. Ciri dan sifat CV : a. sulit untuk menarik modal yang telah disetor b. modal besar karena didirikan banyak pihak c. mudah mendapatkan kridit pinjaman d. ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif e. mudah untuk didirikan f. kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu. Contoh : CV CANVIL GROUP - ADVERTISING LAMPUNG, CV. HERRY JAYAUTAMA, CV. TARUNA JAYA MANDIRI, CV. Global Energi Sistem ( GES), CV. PURNAMA JAYA PERSADA 3. Persekutuan Firma Persekutuan firma memiliki batas maksimal yang lebih besar dari CV yaitu bisa mencapai 10 orang yang bersekutu untuk mengembangkan sebuah perusahaan. Dalam firma ini tanggung jawab yang dimiliki masing-masing anggota tidak terbatas. 4. Perseroan Terbatas (PT) PT adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham) dan berbadan hukum, tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya hanya terbatas sebesar sero yang dimiliki. Ciri-ciri perseroan terbatas (PT): Bertujuan mencari keuntungan Mempunyai fungsi komersial dan ekonomi Tidak memperoleh fasilitas Negara Dipimpin oleh direksi Pegawainya berstatus pegawai perusahaan swasta Pemerintah sebagai pemegang saham Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata Contoh : PT. Djarum, PT. Gudang Garam, PT. Indofood,Tbk. 5. BUMN Merupakan badan usaha yang permodalannya secara keseluruhan atau sebagian besar dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. Selain BUMN ada juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang keseluruhan atau sebagian modalnya adalah milik pemerintahan dengan pimpinan yang diangkat oleh Gubernur secara langsung 6. Yayasan Yayasan adalah badan usaha yang memang bergerak untuk bidang sosial serta bisnis sekaligus. Dalam yayasan ini biasanya berbagai hal yang berkaitan akan tertera dalam akta pendiriannya. 7. Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang dibentuk oleh beberapa orang dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya dan berlandaskan asas kekeluargaan. Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota,bukan atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain. Ciri-ciri koperasi : Perkumpulan orang Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa yang dibatasi Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan anggota dan masyarakat umum. Modal dapat berubah menurut banyaknya simpanan anggota. Mementingan kenaggotaan dengan prinsip kebersamaan Dalam rapat anggota masing-masing satu suara tanpa melihat jumlah modalnya. Penanggungjawab koperasi adalah pengurus. Bukan kumpulan modal yang bertujuan mencari laba. Kerugian ditangung bersama. - Konsep Laba dalam Perusahaan Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut: 1. Teori Friksi dari laba ekonomi Teori Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang laba/rugi ekonomi. Teori ini menjelaskan bahwa pasar sering tidak berada dalam ekuilibrium karena perubahan yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk atau kondisi biaya. Hasilnya adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi beberapa perusahaan. Dalam jangka panjang, industri akan melindungi dirinya dengan cara memasang penghalang masuk (entry barrier) dan penghalang keluar (exit barrier), sehingga tingkat pengembalian pun akan menjadi normal (ekuilibrium). 2. Teori Monopoli dari laba Ekonomi Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena faktor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat mengmbangkan posisi monopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode waktu yang lebih panjang . 3. Teori Inovasi dari laba ekonomi Teori inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian, perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus. 4. Teori kompensasi dari laba ekonomi Teori kompensasi dari laba ekonomi menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang diatas normal semata-mata imbalan bagi perusahaanyang sangat berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasi yang efisien, dan sebagainya. Teori ini juga mengnali laba ekonomi sebagai imbalan yang penting bagi fungsi kewirausahaan dari para pemilik atau manajer. Setiap perusahaan dan produk dimulai sebagai sebuah gagasan untuk lebih baik dalam melayani kebutuhan yang ada atau yang dipandang dari para pelanggan yang ada atau yang potensial. Kebutuhan ini tetap tidak terpenuhi sampai seorang individu mengambil inisiatif untuk merancang, merencanakan, dan mengimplementasikan satu pemecahan. Peluang untuk laba ekonomi ini merupaka motivasi penting untuk kegiatan kewirausahaan. Konsep Laba Konsep laba tersebut adalah: 1. Psychic income, yang menunjukkan konsumsi barang/jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan keinginan individu. 2. Real income, yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan oleh kenaikan cost of living. 3. Money income, yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumber ekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup cost of living. - Tujuan Perusahaan Tujuan perusahaan (corporate objectives) adalah sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Ini dapat dinyatakan dalam bentuk laba, [[kekayaan bersih]], rasio laba, [[pertumbuhan pendapatan]], atau reputasi perusahaan. Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut : Tujuan Pelayanan Primer Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan ini adanya dukungan dari : a. Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang harus disumbangkan oleh masing-masing atau kelompok individu yang berada pada bagian yang bersangkutan. b. Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang disumbangkan oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan. Tujuan Pelayanan Kolateral Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individuatau kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilai-nilai ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk kepentingan masyarakat, misalkan : membayar pajak. Tujuan Pelayanan Sekunder Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan primer. Namun secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa : a. Mencapai keuntungan maksimal, b. Mempertahankan kelangsungan hidup, c. Mengejar pertumbuhan, dan d. Menampung tenaga kerja MATERI 3 dan 4 : IDUSTRIALISASI dan ALTERNATIF STRATEGI INDUSTRIALISASI - Pengertian Industrialisasi Industrialisasi adalah sistem produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap penelitian dan penggunaan pengetahuan ilmiah.Ia dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan spesialisasi, menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan organisasi serta intelektual dalam produksi. Industrialisasi dalam arti sempit menggambarkan penggunaan secara luas sumbersumber tenaga non-hayati, dalam rangka produksi barang atau jasa.Meskipun definisi ini terasa sangat membatasi industrialisasi tidak hanya terdapat pada pabrik atau manufaktur, tapi juga bisa meliputi pertanian karena pertanian tidak bisa lepas dari mekanisasi (pemakaian sumber tenaga non-hayati) demikian pula halnya dengan transportasi dan komunikasi. Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peneliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya. a. Pengelompokan Industri Industri dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja, yaitu kelompok industri besar mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri sedang memiliki tenaga kerja 20-99 orang, dan industri kecil memiliki tenaga kerja 5- 19 orang, dan industri rumah tangga memiliki tenaga kerja 1-4 orang (BPS DIY, 2000). 1. Industri Besar Sedang Pengelompokan sektor industri di Indonesia dibedakan menjadi dua. Pertama, pembagian sektor industri pengolahan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan. Berdasarkan pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi Sembilan sub sektor. Pengelompokan yang kedua adalah pembagian berdasarkan banyaknya tenaga kerja. Dengan pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi empat sub golongan, yaitu: industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, dan industri besar. Berdasarkan pengolompokan ini, industri besar sedang menghasilkan nilai tambah terbesar. 2. Industri Kecil dan Rumah Tangga Industri kecil dan rumah tangga memegang peranan penting dalam pembangunan, khusunya negara-negara yang sedang membangun, karena industri ini dapat membuka lapangan kerja yang luas, membuka kesempatan usaha dan memperluas basis pembangunan. Dalam berbagai bidang, industri kecil dan rumah tangga juga meningkatkan ekspor. dibandingkan dengan industri kecil informal dan tradisional. Disamping itu juga dari segi permodalan juga sudah lebih besar dan manejemen juga lebih maju. 3. Industri Kecil dan Menengah Sementara itu UKM (Usaha Kecil Menengah) meliputi usaha kecil informal/ tradisional dan juga usaha menengah, yang mengelola usahanya sudah lebih maju jika - Strategi Industrialisasi a. Strategi Subsitusi Impor (SI) Dalam melaksanakan industrialisasi, ada dua pilihan strategi, yaitu strategi subsitusi impor (SI) atau strategi promosi ekspor (PE). Strategi SI lebih menekankan pada pengembangan industri yang berorientasi kepada pasar domestik. SI adalah industri domestik yang membuat barangbarang menggantikan impor, sedangkan strategi PE lebih berorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri di dalam negri. Jadi berbeda dengan strategi SI, dalam strategi PE tidak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas-fasilitas kemudahan lainnya dari pemerintah, baik untuk industri yang berorientasi kepada pasar domestik maupun industri yang berorientasi ke pasar ekspor. Strategi PE dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produkproduk yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor. Pelaksanaan strategi SI terdiri atas dua tahap yaitu : 1. Industri yang dikembangkan adalah industri yang membuat barang-barang konsumsi, walaupun tidak semuanya durable goods (seperti kendaraan bermotor, kulkas, TV, alat pendingin). Untuk membuat barang-barang tersebut diperlukan barang modal, input perantara, dan bahan baku uang dibanyak negara yang menerapkan strategi ini tidak tersedia sehingga tetap harus diimpor. 2. Industri yang dikembangkan adalah industri hulu (upstream industries). b. Strategi Promosi Ekspor (PE) Melihat pengalaman yang kurang berhasil dengan strategi SI, badan-badan dunia (seperti IMF dan Bank Dunia) menganjurkan agar negara-negara berkembang menerapkan strategi PE. Sesuai dengan teori klasik mengenai perdagangan internasional, outward-oriented strategy ini melibatkan pembangunan sektor industri manufaktur sesuai dengan keunggulan komperatif yang dimiliki negara bersangkutan. Dalam prakteknya, banyak negara yang menerapkan strategi PE dengan menghilangkan beberapa rintangan terhadap ekspor. Menurut strategi ini, paling tidak kesempatan yang harus diberikan kepada industriindustri yang memproduksi untuk pasar dalam negeri dan indutri-industri untuk pasar ekspor. MATERI 5 dan 6 : STRUKTUR PASAR, KONSENTRASI INDUSTRI, DAN KETEGARAN HARGA - Struktur Pasar dan Unsur-Unsur dalam Pasar a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competion) Pada persaingan pasar ini, kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna 1. Jumlah Pembeli dan Penjual banyak 2. Barang dan Jasa yang diperjualbelikan bersifat homogeny 3. Faktor Produksi bebas bergerak 4. Pembeli dan Penjual mengetahui keadaan pasar 5. Produsen bebas keluar masuk dalam pasar 6. Bebas dari campur tangan pemerintah b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competion Market) Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar atau harga. Bentuk-bentuk persaingan tidak sempurna : 1. Pasar Monopoli (Monopoly) Struktur pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana pasar hanya ada satu produsen/penjual saja di dalam pasar, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat (close substitution). Ciri-ciri pasar monopoli : a) Pasar Monopoli Industri Satu Perusahaan b) Tidak memiliki barang pengganti yang mirip c) Hambatan untuk masuk ke dalam industry yang sangat tangguh d) Dapat mempengaruhi penetuan harga e) Promosi Iklan kurang diperlukan f) Umumnya Monopoli Dijalankan Oleh Pemerintah Untuk Kepentingan Hajat Hidup Orang Banyak 2. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli, masing-masing perusahaan memproduksi dan menjual produk yang serupa atau hampir serupa. Strategi yang biasa ditempuh oleh perusahaan-perusahaan oligopoli dalam menguasai dan menarik konsumen adalah dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada produk yang dijual. Ciri-ciri Pasar Oligopoli : a) Terdapat banyak pembeli di pasar b) Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar. c) Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi) d) Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya e) Adanya hambatan bagi pesaing baru f) Adanya saling ketergantungan antar perusahaan 3. Monopsoni Monopsoni merupakan pasar dengan pembeli tunggal dan banyak penjual. Monopsoni menunjuk pada kondisi permintaan dan pasar yang dikuasai oleh pembeli tunggal. Kondisi ini lebih sering terdapat di kalangan produsen dan jarang di kalangan konsumen. Ciri-ciri pasar monopsoni : a) Hanya ada satu pembeli b) Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen c) Barang yang dijual merupakan bahan mentah d) Harga sangat ditentukan pembeli 4. Pasar Oligopsoni Oligopsoni merujuk pada suatu kondisi pasar di mana terdapat beberapa pembeli. Ciri-ciri pasar oligopsoni secara umum sama dengan pasar oligopoli. Hanya saja, pasar ini dilihat dari sudut pandang pembeli/konsumen. Setiap pembeli memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi harga barang yang dibelinya. 5. Pasar Persaingan Monopolistik Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu pasar sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu. Sifatsifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Ciri-ciri pasar persaingan monopolistic : a. Terdapat banyak penjual b. Ruangnya bersifat corak c. Mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga d. Hambatan keluar masuk ke dalam industry relative mudah e. Promosikan penjualan sangat aktif f. Brand yang menjadi cirri khas produk berbeda-beda g. Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing berbeda. UNSUR-UNSUR DALAM PASAR Ada 3 unsur penting didalam pasar yaitu : 1) Orang dengan segala keinginannya 2) Daya beli mereka 3) Kemauan untuk membelanjakannya Selain itu, unsur-unsur pasar antara lain : 1) Penjual : orang yang menjual (barang dagangan yang berkali-kali dijual ) 2) Pembeli : memperoleh sesuatu dengan menukarnya dengan uang (membayar) 3) Barang dan jasa yang diperjualbelikan : barang yang diperdagangkan, untuk kemudian ditukar dengan uang 4) Alat pembayaran : alat yang digunakan oleh penjual maupun pembeli dalam pasar yang telah disepakati oleh keduanya, biasanya berupa uang, obligasi, saham, cek, dll. 5) Tempat : ruang (bidang, rumah, dsa) yang dipakai untuk melakukan sesuatu - Pengertian Konsentrasi Industridan Konsentrasi Industri adalah situasi yang memperlihatkan derajat penguasaan pasar oleh perusahaan-perusahaan industry yang berada di dalam pasar. Kosentrasi industri merupakan cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait struktur dan perilaku indistri dalam perekonomian, khususnya struktur pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengaruh kosentrasi perusahaan terhadap kompetisi serta pengaruh kompetisi terhadap harga, investasi,dan inovasi. Barthwal (2010) kosentrasi industri juga memiliki beberapa karakteristik yang serupa dengan ekonomi manajerial. Ekonomi manajerial dan kosentrasi industri sama-sama membahas konsep-konsep dan analisis terkait perusahaan, seperti analisis permintaan, biaya, laba, kompetisi, dan elemen lain untuk menunjang pengambilan keputusan. - Faktor-faktor Penyebab komsentrasi Terkait penyebab kosentrasi perusahaan, Hasibuan (1993) dalam Arsyad & Kusuma (2014) menyatakan bahwa konsentrasi industri dapat di jelaskan melalui 4 faktor berikut: a) Nasib baik (luck). Hal ini salah-satunya dapat terjadi karena adanya beberapa perusahaan yang pertama kali masuk dan konsisten untuk beroperasi dalam suatu industry dalam waktu yang lama sehingga mengakibatkan produk sejumblah perusahaan tersebut mengakar dan memiliki kelekatan dalam masyarakat (mampuh menciptakan brand positioni dan brand loyalty). b) Faktor teknis. Faktor teknis terkait dengan beberapa hal berikut: a. Tingkat keluasan pasar produk. Dalam hal ini, semakin luas pasar produk suatu industri, maka tingkat konsntrasi industri cenderung semakin rendah. Pasar yang luas identik dengan semakin banyaknya konsumen potensial yang bisa dilayani oleh industri. b. Skala ekonomi perusahaan. Dalam hal ini, semakin tinggi tingkat kesulitan perusahaan untuk mencapai skala ekonomi, tingkat konsentrasi industri cenderung semakin tinggi. c. Kelangkaan sumber daya ekonomi (faktor produksi). Dalam hal ini, semakin langkah ketersediaan factor produksi atau semakin sulit akses untuk menjangkau sumber penghasil faktor produksi yang digunakan dalam operasi suatu industri, maka terdapat kecendrungan semakin tingginya tingkat konsentrasi industri tersebut. d. Kemjuan teknologi. Dalam hal ini, perkembangan teknologi yang cepat cenderung diikuti dengan tingkat konsentrasi industri yang semakin tinggi. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi cenderung lebih mampu diakses oleh sejumblah kecil perusahaan dalam industri saja, terutama perusahaan dengan modal yang besar. e. Pertumbuhan pasar produk. Pertumbuhan pasar produk suatu industri diikuti dengan tingkat konsentrasi semakin rendah. Hal ini dikarenakan pertumbuhan pasar produk suatu industry dimana, hal ini berpotensi untuk mendorong peningkatan konsumen potensial dan masuknya perusahaan pesaing untuk masuk ke dalam industri. c) Kebijakan dan regulasi pemerintah. Kebijakan pemerintah dapat berkorelasi negative maupun positif dengan konsentrasi industri, tergantung dari jenis kebijakan tersebut. d) Kebijaksanaan perusahan. Hal ini terkait dengan kebiaksanaan perusahan seperti merger, strategi diferensiasi produk, dan praktik-prakti bisnis yang sifatnya membatasi perusahan baru untuk masuk kepasar. - Pengukuran Konsentrasi Industri Mengacu pada Lipsczynski (2005) dalam Arsyad & Kusuma (2014), indikator yang umum digunakan untuk mengukur kosentrasi pasar, antara lain: a) Rasio Konsentrasi Rasio kosentrasi adalah share pencapaian N perusahaan terbesar dalam suatu industri terhadap total pencapaian industri. Pencapaian industri dalam definisi tersebut mereflesikan ukuran dari perusahaan yang bisa diwakili dengan indikator nilai penjualan, aset atau ternaga kerja.Rasio kosentrasi untuk N perusahaan terbesar dapat dihitung, secara sederhana, dengan menjumlahkan pangsa pasar N perusahaan tesebut. b) Indeks Herfindahl-Hirschman Indeks herfindahl-hirschman (IHH) merupakan penyempurnaan dari rasio konsentrasi. Indeks inin dirumuskan secara terpisah oleh Hirschman (1945) dan herfindahl (1950). IHH merupakan penjumlahan hasil kuadrat market share dari setiap perusahan yang ada dalam industry. Berikut ini adalah rumus indeks Herfindahl-Hirschman: Rumus Indeks Herfindahl-Hirschman Di mana, PS adalah persentase pangsa pasar dari perusahaan ke-n yang dinyatakan sebagai bilangan bulat, bukan desimal. Nilai HHI adalah tergantung pada jumlah perusahaan dan ukuran mereka relatif terhadap pasar. Angka HHI dapat berkisar dari 10.000 poin (atau 100%), yang mewakili monopoli, turun ke nol, yang mana mewakili persaingan sempurna. Nilai 10.000 poin berarti satu perusahaan menguasai seluruh pasar, sedangkan nilai mendekati nol berarti tidak ada satupun perusahaan yang memiliki pangsa pasar substansial. c) Indeks Hannan-Kay (IHK) Indeks Hanna-Kay (IHK), pada dasarnya, merupakan jumblah share tertimbang seluruh perusahan dalam industri. Berikut ini adalah perumusan IHK: H = P1^2 + P2^2 + P3^2 + … + PN^2 Nilai H akan berkisar dari nol hingga satu. Nilai H akan sama dengan 1/n jika terdapat n perusahaan yang mempunyai ukuran yang sama. Jika H mendekati nol, maka akan berarti terdapat sejumlah besar perusahaan dengan ukuran usaha yang hampir sama dalam industri, dan konsentrasi pasar adalah rendah. Sebaliknya, industri bersifat monopoly jika H sama dengan satu. Semakin tinggi H, semakin tinggi disribusi ukuran dari perusahaan. - Pengertian Ketegaran Harga Ketegaran Harga (Price Rigidity) a) Harga jual di pasar meningkat, meskipun biaya produksi rata-rata mengelami penurunan dalam waktu yang lama b) Harga jual dipasaran tidak fleksibel terhadap penyesuaian faktor-faktor lain yang terjadi dalam perekonomian. c) Sengaja dilakukan oleh produsen industri agar dapat terus menguasai pasar dan meraih keuntungan maksimal d) Peluangnya lebih kuat di pasar monopoli daripada di pasar oligopoly Hipotesis Means menjelaskan bahwa ketegaran itu berkaitan dengan struktur pasar industri. Semakin tinggi tingkat konsentrasi industri, semakin tegar tingkat harga. Teori ini menjadi kontroversi sampai saat ini. Secara teoretik sudah sering digambarkan bahwa dengan struktur industri semakin terkonsentrasi (katakanlah baik monopoli maupun oligopoli) maka alokasi sumber daya ekonomi tidak optimal, oleh karena dengan sengaja industri melakukan tindakan mengurangi produksi. Hal ini dilakukan oleh karena pasar dapat dikontrol, penawaran dapat dibatasi untuk menjaga tingkat laba yang tinggi. - Faktor-faktor penentu ketegaran harga Berikut tiga faktor Penyebab Ketegaran Harga a) Kurva Permintaan Patah Kurva Permintaan yang patah disebabkan oleh adanya kebijakan penurunan harga yang diikuti oleh pesaingnya. b) Full Cost/Markup Pricing Perusahaan-perusahaan menambahkan sejumlah biaya produksi perusahaannya agar keuntungan yang diperoleh tetap besar. c) Transaction COST Perusahaan-perusahaan menambahkan biaya transaksi yang meliputi biaya daftar harga baru, perdistribusian barang, dan biaya informasi. MATERI 7 dan 8 : PERILAKU OLIGOPOLI - Pengertian Oligopoli Oligopoli atau pasar oligopoli adalah sebuah bentuk pasar dengan bentuk persaingan yang tidak sehat atau tidak sempurna. Hal ini dikarenakan dalam pasar oligopoli hanya ada beberapa produsen dengan jenis barang yang sama. Namun jumlah pembeli ada banyak sekali. Sehingga hanya beberapa perusahaan inilah yang menguasai sistem jual beli pada pasar oligopoli. Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar. Oligopoli merupakan salah satu bentuk usaha yang menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual yang terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. - Macam-macam Oligopoli a) Pasar Oligopoli murni Pasar ini juga disebut dengan nama Pure Oligopoly. Di dalam pure oligopoly, terdapat beberapa produsen yang mana produk yang dijualnya memiliki sifat identik (sama) sehingga sangat sulit dibedakan. Salah satu cara untuk mengenali produk perusahaan tertentu adalah dengan mengenal dan melihat merek dagang atau brand dari produk tersebut. Salah satu contoh industri ini adalah air mineral, semen, seng dan lainnya. b) Pasar Oligopoli Terdeferensiasi Pasar ini juga disebut dengan nama Differentiated Oligopoly. Di dalam differentiated oligopoly, terdapat beberapa produsen yang menjual produk bersifat homogen (serupa). Kualitas produk dalam pasar ini sulit dibedakan, namun dapat dibedakan dari melihat coraknya. Corak di sini dapat berarti perbedaan dari bentuknya, dari aromanya maupun dari rasa yang dimilikinya. Yang tergabung dalam industri ini adalah industri sabun dengan bentuk dan aroma yang berbeda, rokok dengan masing-masing rasa, sepeda motor dengan bentuk yang berbeda dan lainnya. - Perilaku Oligopoli 1. Kartel Kartel adalah kolusi yang formal. Kartel merupakan sekelompok perusahaan yang sepakat untuk mengkoordinasikan keputusan produksi dan penentuan harga untuk memaksimumkan laba dan dapat bertindak sebagai monopoli. Kartel Cenderung terjadi pada produk yang homogen. Pengurus Kartel secara resmi mengatur quota, alokasi produksi pasar dan keuntungan yang diperoleh. Penetapan harga kartel harus mempertimbangkan harga yang wajar (fair price n’ fair profit) sehingga setiap anggota masih punya kebebasan dalam usaha penjualan seperti meningkatkan ongkos, iklan dan potongan harga. Di Indonesia terdapat kolusi seperti Kartel meski masih diawasi pemerintah seperti industri semen, tepung terigu dan lembaran kaca. Kartel internasional contohnya adalah OPEC. 2. Pimpinan Harga Suatu bentuk kolusi terselubung yang menggambarkan dimana suatu perusahaan yang ada pada suatu industri tertentu memimpin dalam menaikturunkan harga dan perusahaanperusahaan lainnya mengikuti langkah perusahaan tersebut. Tiga tipe pemimpin harga : a) Pimpinan harga dari perusahaan dengan ongkos yang rendah. b) Pimpinan harga dari perusahaan yang dominan sangat menentukan tingkat harga. c) Pimpinan harga yang bersifat barometrik bagi perusahaan lain untuk menghindari resiko. 3. Harga Batas Perusahaan Oligopoli menetapkan harga sampai pada batas dimana mencegah calon pesaing masuk pasar. Harga batas digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada di industry oligopoly untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi - Kelebihan dan Kekurangan Oligopoli Pasar oligopoli memiliki beberapa kelebihan. Beberapa di antaranya adalah: Karena pasar memiliki banyak pilihan, konsumen dapat memilih produk sesuai dengan keinginannya masing-masing Konsumen akan mendapatkan harga standar karena penguasaan harga oleh produsen sangat lemah. Ini disebabkan oleh persaingan yang ketat. Produsen akan lebih fokus untuk memuaskan konsumen dengan memberikan kualitas terbaik dan harga terjangkau karena ketatnya persaingan antar sesama penjual. Hal ini akan menguntungkan para konsumen. Juga disebabkan persaingan yang ketat, produsen akan senantiasa melakukan perkembangan dan inovasi produk agar produk dapat terus berkembang. Selain kelebihan di atas, pasar oligopoli juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah: Seperti yang telah disebutkan di atas, produsen baru akan sulit berkompetisi karena ketatnya persaingan. Sering terjadi perang harga antar produsen untuk memikat konsumen. Tindakan produsen yang berkuasa dalam sebuah pasar oligopoli akan sangat berpengaruh bagi pasar dan juga bagi produsen lainnya. Tindakan ini dapat merugikan atau menguntungkan, namun tetap harus diikuti agar dapat bertahan. Memerlukan modal besar untuk melakukan promosi agar konsumen senantiasa mengenali merek tersebut dan dapat membedakan produk satu dengan lainnya. Pemborosan sumber daya ekonomi. MATERI 9 dan 10 : PERILAKU MONOPOLI - Pengertian Monopoli Monopoli adalah keadaan bisnis yang dipegang penuh oleh satu perusahaan. Hal ini dikarenakan hanya perusahaan tersebut yang memiliki layanan yang dibutuhkan oleh banyak orang, menjadikan perusahaan tidak memiliki pesaing (kompetitor). Dengan melakukan praktik monopoli, perusahaan dapat mengambil keuntungan maksimal. (atau: perusahaan yang bersifat monopoli). Pasar monopoli sendiri merupakan salah satu bentuk interaksi antara permintaan serta penawaran yang cirinya hanya ada satu produsen atau produsen tunggal yang menghadapi banyak sekali pembeli atau konsumen. Karena hanya ada satu penjual di pasar maka monopolis meminta penentu harga (pembuat harga). Monopolis dapat menentukan harga dengan cara menambah jumlah barang yang disediakan di pasar. - Faktor Penyebab Monopoli a) Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan monopoli memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak dapat dicari dan dimiliki oleh perusahaan lain. b) Perusahaan monopoli memeiliki banyak dana, dengan dana mereka yang terjangkau, skala uang yang bisa didapatkan. Artikel terkait: kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi liberal. c) Perusahaan monopoli mendapatkan izin dari pemerintah melalui Undang-undang sehingga praktiknya monopoli bisa bergerak leluasa. - Perilaku Monopoli a) Perusahaan melakukan penguasaan atas produksi suatu produk; dan/atau melakukan penguasaan atas pemasaran suatu produk. - b) Penguasaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli. c) Penguasaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktik persaingan usaha tidak sehat. Kelebihan dan Kekurangan Monopoli Kelebihan Monopoli Sifat barang yang tidak memiliki barang substitusi dekat membuat perusahaan monopolis tidak perlu menggelontorkan banyak uang untuk melakukan promosi dan iklan agar pembeli dapat membedakan produknya Pada monopoli secara alamiah, tambahan penjual justru akan membuat produksi tidak dapat mencapai skala ekonomi (economies of scale) sehingga monopoli justru akan meningkatkan efisiensi dalam berproduksi. Dengan monopoli pemerintah dapat menjaga sumber daya alam yang penting bagi masyarakat Melindungi hak kekayaan individu sehingga semakin mendorong dilakukannya inovasi Kekurangan Monopoli Karena produsen dapat menetapkan harga dengan mengurangi atau meningkatkan jumlah produksi, dimungkinkan produksi tidak dilakukan secara optimum dan efisien Pembeli tidak dapat berpindah ke penjual lain meskipun harga yang ditetapkan dirasa mahal Keuntungan terpusat di produsen karena konsumen tidak memiliki pilihan selain membeli dari produsen tersebut untuk memenuhi kebutuhannya MATERI 11, 12, dan 13: INDUSTRIALISASI, PROTEKSI, PERTUMBUHAN, DAN KESEMPATAN KERJA - Industri Pengganti Impor Dalam pembangunan ekonomi industri subsitusi impor sangat penting. Khususnya di Negara-negara berkembang, industri subsitusi impor ini mempunyai tujuan supaya banyak barangbarang baru yang di hasilkan didalam negeri yang semula di impor.Sehingga dengan adanya industri subsitusi impor ini, maka dapat meningkatkan taraf hidup rakyatnya di Negara-negara tersebut. Industri subsitusi impor itu akan berkembang lebih cepat apabila di bantu dengan proteksi, karena industrilisasi ini pada mulanya didasarkan pada pasar dalam negeri dalam bentuk barang-barang subsitusi impor. Sehingga perkembangan industri subsitusi impor akan menghemat penggunaan devisa. Devisa yang hemat dapat di gunakan untuk mengimpor barang capital dan barang lain yang berguna yang belum dapat segera dihasilkan sendiri. Selanjutnya apabila industri subsitusi sudah berkembang dengan baik dan pasar dalam negeri sudah tidak lagi menampung hasi produksinya, maka kelebihan hasil produksi dapat diekspor guna memperoleh tambahan devisa. Industrilisasi tersebut meliputi berbagai cara diantaranya yakni: 1. Subsitusi impor yang dimasudkan supaya banyak barang-barang baru yang di hasilkan didalam negeri yang semula di impor. 2. Diversifikasi ekspor yang dimaksudkan akan memperbanyak macam barang yang diekspor. Negara-negara berkembang dalam menyelenggarakan pembangunan ekonomi terutama industrilisasi ini, Negara berkembang membutuhkan valuta asing atau devisa yang banyak untuk mengimpor barng-barang capital dari ngara yang telah maju industrinya. Sumber-sumber devisa antara lain: 1. Sektor ekspor. 2. Pinjaman dari luar negeri. 3. Bantuan luar negeri. Perekonomian Negara berkembang di dasarkan pada produksi primer yang di ekspor ke negara – negara maju. Sehingga devisa hasil ekspor ini, kemudian di gunakan untuk mengimpor barangbarang capital guna menyelenggarakan industrialisasi atau pembangunan di negaranya. - Konsep dan Praktik Proteksi Proteksi meliputi tarif dan nontarif melalui tarif bea masuk, digolongkan atas dua jenis, yakni tarif nominal dan tarif efektif. Tarif nominal dinyatakan beberapa% dari nilai impor (fob), sedangkan tarif efektif dihitung dengan mengetahui lebih dulu nilai tambah suatu komoditi, yang dapat diciptakan di dalam negeri dan nilai tambah komoditi itu di pasar internasional. Kemudian, dihitung persentase perbedaannya. Proteksi nontarif dapat berupa pelarangan impor, membatasi impor, rintanganrintangan administrasi, dan lisensi impor. Kebijakan tarif dan nontarif ini berkaitan dengan variabel-variabel ekonomi lainnya, seperti pendapatan pemerintah, harga barang-barang di dalam negeri, termasuk dalam hal bahan baku, kurs mata uang di dalam negeri dan luar negeri, teknologi produksi, kesempatan kerja, dan berkaitan pula dengan produksi sektor pertanian dan efisiensi industri. Tingkat tarif yang relatif tinggi untuk barang-barang konsumsi akan mengurangi daya saing, sedangkan bagi bahan baku, akan menimbulkan harga yang relatif tinggi, dan sukar mendapat daya saing. Dalam batas waktu tertentu proteksi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi jika terus-menerus akan merugikan ekonomi di dalam negeri karena setiap komoditi akan mengalami masa jenuh. Produksi di dalam negeri relatif lebih banyak tersedia, sedangkan harganya relatif mahal maka kemampuan daya beli tidak naik sebagaimana diharapkan. Hal ini dapat menimbulkan keadaan under-capacity yang lebih tinggi, dan makin mendorong ekonomi biaya tinggi. Dalam berbagai kasus di negara-negara Amerika Latin dan negara berkembang lainnya, proteksi juga menimbulkan konsentrasi pasar dan monopoli, dan malahan di Pakistan menimbulkan pula tekanan terhadap sektor pertanian, dan di Amerika Serikat tahun 1978-1982, telah menurunkan kesempatan kerja 40% pada industri mobil diperlukan proteksi dari saingan luar negeri. Proteksi yang tinggi dapat menimbulkan mata uang dalam negeri menjadi over-valued. - Pertumbuhan dan kesempatan kerja dunia industri Diperkirakan setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi yang kita capai hanya mampu menyerap tenaga kerja maksimal 250 ribu, sementara menurut standar organisasi perburuhan internasonal (international labour organization/ILO), setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi bisa menyerap 350 ribu sampai 400 ribu tenaga kerja. Hal tersebut menjadi tantangan untuk bangsa Indonesia. Keberhasilan dalam pengelolaan ekonomi yang ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pada satu mampu dinikmati oleh kelompok masyarakat melalui peningkatan pendapatan sehingga berhasil menjadi kelas menengah. Pertumbuhan dan peluang Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah peluang. Dalam ekonomi yang lesu, bisa melahirkan sebuah peluang, apalagi dalam ekonomi yang bertumbuh seperti sekarang ini. Ekonomi yang tumbuh akan tercipta banyak peluang dan peluang ini yang harus ditangkap. Kemampuan menangkap peluang inilah yang tidak selalu dimiliki oleh setiap orang. Kegiatan perekonomian yang kian besar dan maju ini, harus pula ditopang oleh kualitas penduduknya terutama generasi muda yang kian produktif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengatasi masalah pengangguran. Peluang yang besar ini harus dapat dimanfaatkan oleh generasi muda, dengan memperkuat social entrepreneur sehingga dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah pengangguran dikalangan usia muda terutama pengangguran terdidik.