Uploaded by User54273

RESUME EKONOMI INDUSTRI

advertisement
RESUME EKONOMI INDUSTRI
MATERI 1 : KONSEP DASAR EKONOMI INDUSTRI
-
Definisi Ekonomi Industri
A. Definisi Ekonomi Industri menurut para ahli
1. Stigler (1968) menyatakan bahwa ekonomika industri adalah studi yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang struktur dan perilaku industri dalam perekonomian,
khususnya mencakup struktur perusahaan dan faktorfaktor yang memengaruhinya,
pengaruh konsentrasi perusahaan terhadap kondisi persaingan, pengaruh persaingan
terhadap harga, investasi, dan inovasi.
2. (Schmalense, 1989) mengatakan bahwa ekonomika industri tidak hanya membahas
tentang teori saja, namun juga mengkaji pengukuran dan pengujian hipotesis mengenai
kebijakan publik terkait dunia bisnis.
3. Barthwal (2010) menyatakan bahwa ekonomika industri adalah sebuah cabang ilmu
ekonomi yang membahas masalah-masalah ekonomi yang terkait dengan perusahaan
dan industri serta keterkaitan antara perusahaan, industri, dan masyarakat.
B. Elemen-elemen dalam Ekonomi Industri
Menurut Barthwal (2010), ada dua elemen utama ekonomika industri, yaitu elemen deskriptif
dan elemen analitis.
1. Elemen deskriptif menyediakan survei industri dan lembaga komersial lainnya untuk
memberikan informasi tentang sumber daya alam, iklim industri, kondisi infrastruktur,
pasokan faktor produksi, kebijakan industri dan perdagangan, serta tingkat kompetisi di
suatu wilayah atau negara kepada pelaku bisnis.
2. Elemen analitis terkait dengan kajian mengenai penentuan strategi/kebijakan dan proses
pengambilan keputusan dalam bisnis, seperti analisis pasar, penentuan harga, pemilihan
teknik produksi, penentuan lokasi produksi perusahaan, perencanaan investasi,
perekrutan dan pemecatan pegawai, keputusan finansial perusahaan, diversifikasi produk,
dan sebagainya.
-
Ruang Lingkup Kajian Ekonomi Industri
Ruang lingkup kajian ekonomika industri mencakup faktor-faktor yang memengaruhi struktur,
perilaku, kinerja perusahaan dan industri, hubungan yang terjadi antara struktur, perilaku, dan
kinerja perusahaan, serta hubungan antara industri dengan masyarakat. Kajian dalam ekonomika
industri mencakup berbagai aspek berikut: teori perusahaan (efisiensi, motif/tujuan, dan bentuk
organisasi perusahaan), struktur persaingan (konsentrasi pasar dan karakteristik pasar), perilaku
pasar (penentuan dan strategi harga, strategi diversifikasi, integrasi vertikal dan merger, inovasi,
keputusan investasi, dan strategi periklanan), analisis kinerja (profitabilitas dan pertumbuhan),
analisis lokasi industri, kebijakan pemerintah terkait industri dan kebijakan perusahaan, proses
industrialisasi dan pembangunan, keunggulan komparatif, serta berbagai aspek lainnya (Barthwal,
2007).

Sempit : kumpulan perusahaan yg menghasilkan produk sejenis (atau bersifat substitusi)
dimana terdapat kesamaan bahan baku yg digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan
konsumen akhir.

Luas : kumpulan perusahaan yg memproduksi barang dan jasa dg elastisitas silang (cross
elasticities of demand) yg positif dan tinggi. Ekonomika industri merupakan cabang ilmu
ekonomi yg menjelaskan mengapa pasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya
mempengaruhi cara kerja industri.
Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yg secara relatif lebih menekankan
pada studi empiris faktor-faktor yg mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja pasar.
-
Metodologi Ekonomi Industri
Elemen-elemen dalam pendekatan dasar SCP mencakup struktur pasar, perilaku pasar, dan
kinerja pasar.

Struktur pasar merupakan suatu pola ketika elemen-elemen pasar saling berinteraksi, baik
antara penjual, antara pembeli, antara penjual dan pembeli, maupun antara penjual yang
sudah ada dengan calon pesaing yang akan masuk ke pasar. Struktur pasar terkait dengan
seberapa tinggi derajat konsentrasi pasar (distribusi jumlah dan skala usaha
perusahaan/penjual untuk komoditas tertentu di pasar), derajat konsentrasi penjual (jumlah
dan skala usaha pembeli komoditas tertentu di pasar), derajat diferensiasi produk (seberapa
tinggi tingkat variasi produk tertentu di pasar), dan hambatan untuk terjadinya kompetisi
(seberapa tinggi tingkat kesulitan yang ditemui oleh perusahaan baru untuk masuk ke pasar).

Perilaku pasar merupakan pola perilaku yang diikuti oleh perusahaanperusahaan yang ada
di pasar dalam menyesuaikan diri dengan pasar untuk mencapai tujuan masing-masing
perusahaan. Perilaku pasar mencakup penentuan harga, tipe, dan kuantitas produk yang
akan dijual, standar proses dan kualitas produk, strategi periklanan, penelitian dan
pengembangan, serta berbagai bentuk praktik persaingan maupun kerja sama yang ada di
pasar.

Kinerja pasar tercermin dari profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan pasar. Keterkaitan
antara elemen tersebut terjadi pada saat struktur pasar, bersama-sama dengan tujuan
perusahaan, cenderung memengaruhi perilaku pelaku pasar dalam menjalankan bisnisnya.
Perilaku pasar selanjutnya memengaruhi kinerja pasar.
MATERI 2 : TEORI PERUSAHAAN DAN TUJUAN PERUSAHAAN
-
Teori Perusahaan

Definisi Perusahaan
Istilah “perusahaan” merupakan istilah yang menggantikan istilah “pedagang” sebagaimana
diatur dalam Pasal 2 s/d 5 WvK lama. Istilah perusahaan yang menggantikan istilah pedagang
mempunyai arti yang lebih luas. Banyak orang dahulu menjalankan perusahaan dalam
pengertian menurut S. 1938 No. 276, tetapi tidak termasuk dalam pengertian pedagang
menurut Pasal 2 KUHD lama.
Pengertian Perusahaan menurut para ahli :
1. Molengraaff sebagaimana dikutip R. Soekardono, menyatakan bahwa perusahaan adalah
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak keluar untuk
memperoleh penghasilan, dengan cara memeperniagakan /memperdagangkan,
menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.
2. Polak, sebagaimana dikutip Abdulkadir Muhammad, yang menyatakan bahwa baru dapat
dikatakan ada perusahaan apabila diperlukan perhitungan laba dan rugi yang
3. Komar Andasasmita menyatakan bahwa Perusahaan adalah mereka yang secara teratur
berkesinambungan dan terbuka bertindak dalam kualitas tertentu, mencapai atau
memperoleh keuntungan bagi diri mereka.
Rumusan-rumusan definisi perusahaan di atas diperkuat oleh banyak ahli di bidang Hukum
Dagang atau Hukum Bisnis, seperti Sri Redjeki Hartono yang menyatakan bahwa kegiatan
ekonomi pada hakekatnya adalah kegiatan menjalankan perusahaan, yaitu suatu kegiatan
yang mengandung pengertian bahwa kegiatan yang dimaksud harus dilakukan :
a.
Secara terus menerus dalam pengertian tidak terputus-putus;
b. Seacara terang-terangan dalam pengertian sah (bukan illegal); dan
c. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan, baik untuk diri
sendiri atau orang lain.

Konsep Ekonomi Industri
Di samping istilah perusahaan, terdapat istilah lain yang terkait dengan perusahaan, yaitu
pelaku usaha. Istilah Pelaku usaha tersebut sepadan dengan istilah pelaku bisnis dan pelaku
ekonomi. Pelaku usaha adalah subjek yang melakukan kegiatan usaha atau melakukan
kegiatan ekonomi. Pelaku bisnis adalah subjek yang melakukan kegiatan bisnis sama dengan
pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi adalah subjek yang menjalankan/melakukan kegiatan
ekonomi, yang dapat berupa memproduksi barang dan atau jasa, atau melakukan distribusi
barang atau jasa.

Bentuk-Bentuk Perusahaan
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh individu sebagai pemilik
modal, pemimpin, pengelola. Biasanya bentuk ini digunakan bagi perusahaan kecil yang
tidak memerlukan ijin secara khusus.
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
a.
relatif mudah didirikan dan dibubarkan
b.
tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
c. tidak ada pajak, hanya pungutan dan retribusi
d.
seluruh keuntungan dinikmati sendiri
e.
sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
f.
jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
g.
sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan.
2. Persekutuan Komanditer (CV)
CV dimiliki oleh sedikitnya 2 orang sampai maksimal 5 orang. Perusahaan ini memang
lebih mudah dikembangkan karena modal yang bisa didapatkan juga lebih besar. Namun
memang tantangannya adalah dalam perusahaan ini lebih rawan terhadap konflik serta
tidak mudah untuk menarik kembali modal yang sudah ditanamkan terutama untuk sekutu.
Ciri dan sifat CV :
a. sulit untuk menarik modal yang telah disetor
b. modal besar karena didirikan banyak pihak
c. mudah mendapatkan kridit pinjaman
d. ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif
e. mudah untuk didirikan
f.
kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.
Contoh :
 CV CANVIL GROUP - ADVERTISING LAMPUNG,
 CV. HERRY JAYAUTAMA,
 CV. TARUNA JAYA MANDIRI,
 CV. Global Energi Sistem ( GES),
 CV. PURNAMA JAYA PERSADA
3. Persekutuan Firma
Persekutuan firma memiliki batas maksimal yang lebih besar dari CV yaitu bisa mencapai
10 orang yang bersekutu untuk mengembangkan sebuah perusahaan. Dalam firma ini
tanggung jawab yang dimiliki masing-masing anggota tidak terbatas.
4. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham) dan berbadan hukum,
tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya hanya
terbatas sebesar sero yang dimiliki.
Ciri-ciri perseroan terbatas (PT):
 Bertujuan mencari keuntungan
 Mempunyai fungsi komersial dan ekonomi
 Tidak memperoleh fasilitas Negara
 Dipimpin oleh direksi
 Pegawainya berstatus pegawai perusahaan swasta
 Pemerintah sebagai pemegang saham
 Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
Contoh : PT. Djarum, PT. Gudang Garam, PT. Indofood,Tbk.
5. BUMN
Merupakan badan usaha yang permodalannya secara keseluruhan atau sebagian besar
dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-usaha tersebut adalah karyawan
BUMN bukan pegawai negeri.
Selain BUMN ada juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang keseluruhan atau
sebagian modalnya adalah milik pemerintahan dengan pimpinan yang diangkat oleh
Gubernur secara langsung
6. Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang memang bergerak untuk bidang sosial serta bisnis
sekaligus. Dalam yayasan ini biasanya berbagai hal yang berkaitan akan tertera dalam
akta pendiriannya.
7. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang dibentuk oleh beberapa orang dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya dan berlandaskan asas kekeluargaan. Segala kegiatan di
dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota,bukan atas dasar ancaman,
intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain.
Ciri-ciri koperasi :
 Perkumpulan orang
 Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa yang dibatasi
 Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan
anggota dan masyarakat umum.
 Modal dapat berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
 Mementingan kenaggotaan dengan prinsip kebersamaan
 Dalam rapat anggota masing-masing satu suara tanpa melihat jumlah modalnya.
 Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
 Bukan kumpulan modal yang bertujuan mencari laba.
 Kerugian ditangung bersama.
-
Konsep Laba dalam Perusahaan
Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap
jenis industry. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut:
1.
Teori Friksi dari laba ekonomi
Teori Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang laba/rugi ekonomi. Teori ini menjelaskan bahwa
pasar sering tidak berada dalam ekuilibrium karena perubahan yang tidak diantisipasi dalam
permintaan produk atau kondisi biaya. Hasilnya adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi
beberapa perusahaan. Dalam jangka panjang, industri akan melindungi dirinya dengan cara
memasang penghalang masuk (entry barrier) dan penghalang keluar (exit barrier), sehingga
tingkat pengembalian pun akan menjadi normal (ekuilibrium).
2.
Teori Monopoli dari laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena faktor-faktor seperti skala ekonomi,
persyaratan modal yang tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat mengmbangkan posisi
monopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode
waktu yang lebih panjang .
3.
Teori Inovasi dari laba ekonomi
Teori inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal dapat
timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian, perusahaan yang telah berhasil dalam
inovasi tidaklah kebal dari serangan persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena
itu, perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus.
4.
Teori kompensasi dari laba ekonomi
Teori kompensasi dari laba ekonomi menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang diatas normal
semata-mata imbalan bagi perusahaanyang sangat berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan,
mempertahankan operasi yang efisien, dan sebagainya. Teori ini juga mengnali laba ekonomi
sebagai imbalan yang penting bagi fungsi kewirausahaan dari para pemilik atau manajer. Setiap
perusahaan dan produk dimulai sebagai sebuah gagasan untuk lebih baik dalam melayani
kebutuhan yang ada atau yang dipandang dari para pelanggan yang ada atau yang potensial.
Kebutuhan ini tetap tidak terpenuhi sampai seorang individu mengambil inisiatif untuk merancang,
merencanakan, dan mengimplementasikan satu pemecahan. Peluang untuk laba ekonomi ini
merupaka motivasi penting untuk kegiatan kewirausahaan.
Konsep Laba
Konsep laba tersebut adalah:
1.
Psychic income, yang menunjukkan konsumsi barang/jasa yang dapat memenuhi kepuasan
dan keinginan individu.
2.
Real income, yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan
oleh kenaikan cost of living.
3.
Money income, yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumber ekonomi yang
digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup cost of living.
-
Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan (corporate objectives) adalah sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Ini dapat
dinyatakan dalam bentuk laba, [[kekayaan bersih]], rasio laba, [[pertumbuhan pendapatan]], atau
reputasi perusahaan. Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari
konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
 Tujuan Pelayanan Primer
Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Tujuan ini adanya dukungan dari :
a. Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang harus disumbangkan oleh masing-masing
atau kelompok individu yang berada pada bagian yang bersangkutan.
b. Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang disumbangkan oleh masing-masing tahap
dalam suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan.
 Tujuan Pelayanan Kolateral
Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individuatau kelompok
individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilai-nilai ekonomi yang lebih
luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung
dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk
kepentingan masyarakat, misalkan : membayar pajak.
 Tujuan Pelayanan Sekunder
Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan primer. Namun
secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa :
a. Mencapai keuntungan maksimal,
b. Mempertahankan kelangsungan hidup,
c. Mengejar pertumbuhan, dan
d. Menampung tenaga kerja
MATERI 3 dan 4 : IDUSTRIALISASI dan ALTERNATIF STRATEGI INDUSTRIALISASI
-
Pengertian Industrialisasi
Industrialisasi adalah sistem produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap
penelitian dan penggunaan pengetahuan ilmiah.Ia dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan
spesialisasi, menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan organisasi serta
intelektual dalam produksi.
Industrialisasi dalam arti sempit menggambarkan penggunaan secara luas sumbersumber tenaga non-hayati, dalam rangka produksi barang atau jasa.Meskipun definisi ini terasa
sangat membatasi industrialisasi tidak hanya terdapat pada pabrik atau manufaktur, tapi juga bisa
meliputi pertanian karena pertanian tidak bisa lepas dari mekanisasi (pemakaian sumber tenaga
non-hayati) demikian pula halnya dengan transportasi dan komunikasi.
Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia mengubah
pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas
pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau
tradisi). Menurut para peneliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan
pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk
dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan
melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan
dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.
a.
Pengelompokan Industri
Industri dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja, yaitu kelompok industri besar
mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri sedang memiliki tenaga kerja 20-99
orang, dan industri kecil memiliki tenaga kerja 5- 19 orang, dan industri rumah tangga memiliki
tenaga kerja 1-4 orang (BPS DIY, 2000).
1. Industri Besar Sedang
Pengelompokan sektor industri di Indonesia dibedakan menjadi dua. Pertama, pembagian
sektor industri pengolahan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan. Berdasarkan
pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi Sembilan sub sektor.
Pengelompokan yang kedua adalah pembagian berdasarkan banyaknya tenaga kerja.
Dengan pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi empat sub
golongan, yaitu: industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, dan industri besar.
Berdasarkan pengolompokan ini, industri besar sedang menghasilkan nilai tambah
terbesar.
2. Industri Kecil dan Rumah Tangga
Industri kecil dan rumah tangga memegang peranan penting dalam pembangunan,
khusunya negara-negara yang sedang membangun, karena industri ini dapat membuka
lapangan kerja yang luas, membuka kesempatan usaha dan memperluas basis
pembangunan. Dalam berbagai bidang, industri kecil dan rumah tangga juga
meningkatkan ekspor. dibandingkan dengan industri kecil informal dan tradisional.
Disamping itu juga dari segi permodalan juga sudah lebih besar dan manejemen juga
lebih maju.
3. Industri Kecil dan Menengah
Sementara itu UKM (Usaha Kecil Menengah) meliputi usaha kecil informal/ tradisional dan
juga usaha menengah, yang mengelola usahanya sudah lebih maju jika
-
Strategi Industrialisasi
a. Strategi Subsitusi Impor (SI)
Dalam melaksanakan industrialisasi, ada dua pilihan strategi, yaitu strategi subsitusi impor (SI)
atau strategi promosi ekspor (PE). Strategi SI lebih menekankan pada pengembangan industri
yang berorientasi kepada pasar domestik. SI adalah industri domestik yang membuat barangbarang menggantikan impor, sedangkan strategi PE lebih berorientasi ke pasar internasional
dalam usaha pengembangan industri di dalam negri. Jadi berbeda dengan strategi SI, dalam
strategi PE tidak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas-fasilitas kemudahan
lainnya dari pemerintah, baik untuk industri yang berorientasi kepada pasar domestik maupun
industri yang berorientasi ke pasar ekspor. Strategi PE dilandasi oleh pemikiran bahwa laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produkproduk yang dibuat di
dalam negeri dijual di pasar ekspor.
Pelaksanaan strategi SI terdiri atas dua tahap yaitu :
1. Industri yang dikembangkan adalah industri yang membuat barang-barang konsumsi,
walaupun tidak semuanya durable goods (seperti kendaraan bermotor, kulkas, TV, alat
pendingin). Untuk membuat barang-barang tersebut diperlukan barang modal, input
perantara, dan bahan baku uang dibanyak negara yang menerapkan strategi ini tidak
tersedia sehingga tetap harus diimpor.
2. Industri yang dikembangkan adalah industri hulu (upstream industries).
b. Strategi Promosi Ekspor (PE)
Melihat pengalaman yang kurang berhasil dengan strategi SI, badan-badan dunia
(seperti IMF dan Bank Dunia) menganjurkan agar negara-negara berkembang menerapkan
strategi PE. Sesuai dengan teori klasik mengenai perdagangan internasional, outward-oriented
strategy ini melibatkan pembangunan sektor industri manufaktur sesuai dengan keunggulan
komperatif yang dimiliki negara bersangkutan. Dalam prakteknya, banyak negara yang
menerapkan strategi PE dengan menghilangkan beberapa rintangan terhadap ekspor.
Menurut strategi ini, paling tidak kesempatan yang harus diberikan kepada industriindustri yang memproduksi untuk pasar dalam negeri dan indutri-industri untuk pasar ekspor.
MATERI 5 dan 6 : STRUKTUR PASAR, KONSENTRASI INDUSTRI, DAN KETEGARAN HARGA
-
Struktur Pasar dan Unsur-Unsur dalam Pasar
a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competion)
Pada persaingan pasar ini, kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak
secara leluasa. Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
1. Jumlah Pembeli dan Penjual banyak
2. Barang dan Jasa yang diperjualbelikan bersifat homogeny
3. Faktor Produksi bebas bergerak
4. Pembeli dan Penjual mengetahui keadaan pasar
5. Produsen bebas keluar masuk dalam pasar
6. Bebas dari campur tangan pemerintah
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competion Market)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa penjual
yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar
atau harga. Bentuk-bentuk persaingan tidak sempurna :
1. Pasar Monopoli (Monopoly)
Struktur pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana pasar hanya ada satu
produsen/penjual saja di dalam pasar, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang
tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat (close substitution).
Ciri-ciri pasar monopoli :
a) Pasar Monopoli Industri Satu Perusahaan
b) Tidak memiliki barang pengganti yang mirip
c) Hambatan untuk masuk ke dalam industry yang sangat tangguh
d) Dapat mempengaruhi penetuan harga
e) Promosi Iklan kurang diperlukan
f) Umumnya Monopoli Dijalankan Oleh Pemerintah Untuk Kepentingan Hajat Hidup
Orang Banyak
2. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli, masing-masing perusahaan memproduksi dan menjual produk yang
serupa atau hampir serupa. Strategi yang biasa ditempuh oleh perusahaan-perusahaan
oligopoli dalam menguasai dan menarik konsumen adalah dengan membuat model serta
memberikan merek tertentu pada produk yang dijual.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli :
a) Terdapat banyak pembeli di pasar
b) Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
c) Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi)
d) Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya
e) Adanya hambatan bagi pesaing baru
f) Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
3. Monopsoni
Monopsoni merupakan pasar dengan pembeli tunggal dan banyak penjual. Monopsoni
menunjuk pada kondisi permintaan dan pasar yang dikuasai oleh pembeli tunggal. Kondisi
ini lebih sering terdapat di kalangan produsen dan jarang di kalangan konsumen.
Ciri-ciri pasar monopsoni :
a) Hanya ada satu pembeli
b) Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen
c) Barang yang dijual merupakan bahan mentah
d) Harga sangat ditentukan pembeli
4. Pasar Oligopsoni
Oligopsoni merujuk pada suatu kondisi pasar di mana terdapat beberapa pembeli. Ciri-ciri
pasar oligopsoni secara umum sama dengan pasar oligopoli. Hanya saja, pasar ini dilihat
dari sudut pandang pembeli/konsumen. Setiap pembeli memiliki peran cukup besar untuk
mempengaruhi harga barang yang dibelinya.
5. Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada antara dua jenis
pasar yang ekstrem, yaitu pasar sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu. Sifatsifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar
persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu
pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated products).
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistic :
a. Terdapat banyak penjual
b. Ruangnya bersifat corak
c. Mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
d. Hambatan keluar masuk ke dalam industry relative mudah
e. Promosikan penjualan sangat aktif
f.
Brand yang menjadi cirri khas produk berbeda-beda
g. Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing berbeda.
UNSUR-UNSUR DALAM PASAR
Ada 3 unsur penting didalam pasar yaitu :
1) Orang dengan segala keinginannya
2) Daya beli mereka
3) Kemauan untuk membelanjakannya
Selain itu, unsur-unsur pasar antara lain :
1) Penjual : orang yang menjual (barang dagangan yang berkali-kali dijual )
2) Pembeli : memperoleh sesuatu dengan menukarnya dengan uang (membayar)
3) Barang dan jasa yang diperjualbelikan : barang yang diperdagangkan, untuk kemudian
ditukar dengan uang
4) Alat pembayaran : alat yang digunakan oleh penjual maupun pembeli dalam pasar yang telah
disepakati oleh keduanya, biasanya berupa uang, obligasi, saham, cek, dll.
5) Tempat : ruang (bidang, rumah, dsa) yang dipakai untuk melakukan sesuatu
-
Pengertian Konsentrasi Industridan
Konsentrasi Industri adalah situasi yang memperlihatkan derajat penguasaan pasar oleh
perusahaan-perusahaan industry yang berada di dalam pasar. Kosentrasi industri merupakan
cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait struktur dan perilaku
indistri dalam perekonomian, khususnya struktur pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
pengaruh kosentrasi perusahaan terhadap kompetisi serta pengaruh kompetisi terhadap harga,
investasi,dan inovasi. Barthwal (2010) kosentrasi industri juga memiliki beberapa karakteristik
yang serupa dengan ekonomi manajerial. Ekonomi manajerial dan kosentrasi industri sama-sama
membahas konsep-konsep dan analisis terkait perusahaan, seperti analisis permintaan, biaya,
laba, kompetisi, dan elemen lain untuk menunjang pengambilan keputusan.
-
Faktor-faktor Penyebab komsentrasi
Terkait penyebab kosentrasi perusahaan, Hasibuan (1993) dalam Arsyad & Kusuma
(2014) menyatakan bahwa konsentrasi industri dapat di jelaskan melalui 4 faktor berikut:
a) Nasib baik (luck). Hal ini salah-satunya dapat terjadi karena adanya beberapa perusahaan
yang pertama kali masuk dan konsisten untuk beroperasi dalam suatu industry dalam waktu
yang lama sehingga mengakibatkan produk sejumblah perusahaan tersebut mengakar dan
memiliki kelekatan dalam masyarakat (mampuh menciptakan brand positioni dan brand
loyalty).
b) Faktor teknis. Faktor teknis terkait dengan beberapa hal berikut:
a. Tingkat keluasan pasar produk. Dalam hal ini, semakin luas pasar produk suatu industri,
maka tingkat konsntrasi industri cenderung semakin rendah. Pasar yang luas identik
dengan semakin banyaknya konsumen potensial yang bisa dilayani oleh industri.
b. Skala ekonomi perusahaan. Dalam hal ini, semakin tinggi tingkat kesulitan perusahaan
untuk mencapai skala ekonomi, tingkat konsentrasi industri cenderung semakin tinggi.
c. Kelangkaan sumber daya ekonomi (faktor produksi). Dalam hal ini, semakin langkah
ketersediaan factor produksi atau semakin sulit akses untuk menjangkau sumber
penghasil faktor produksi yang digunakan dalam operasi suatu industri, maka terdapat
kecendrungan semakin tingginya tingkat konsentrasi industri tersebut.
d.
Kemjuan teknologi. Dalam hal ini, perkembangan teknologi yang cepat cenderung diikuti
dengan tingkat konsentrasi industri yang semakin tinggi. Hal ini dikarenakan kemajuan
teknologi cenderung lebih mampu diakses oleh sejumblah kecil perusahaan dalam industri
saja, terutama perusahaan dengan modal yang besar.
e. Pertumbuhan pasar produk. Pertumbuhan pasar produk suatu industri diikuti dengan
tingkat konsentrasi semakin rendah. Hal ini dikarenakan pertumbuhan pasar produk suatu
industry dimana, hal ini berpotensi untuk mendorong peningkatan konsumen potensial dan
masuknya perusahaan pesaing untuk masuk ke dalam industri.
c) Kebijakan dan regulasi pemerintah. Kebijakan pemerintah dapat berkorelasi negative maupun
positif dengan konsentrasi industri, tergantung dari jenis kebijakan tersebut.
d) Kebijaksanaan perusahan. Hal ini terkait dengan kebiaksanaan perusahan seperti merger,
strategi diferensiasi produk, dan praktik-prakti bisnis yang sifatnya membatasi perusahan baru
untuk masuk kepasar.
-
Pengukuran Konsentrasi Industri
Mengacu pada Lipsczynski (2005) dalam Arsyad & Kusuma (2014), indikator yang umum
digunakan untuk mengukur kosentrasi pasar, antara lain:
a) Rasio Konsentrasi
Rasio kosentrasi adalah share pencapaian N perusahaan terbesar dalam suatu industri
terhadap total pencapaian industri. Pencapaian industri dalam definisi tersebut mereflesikan
ukuran dari perusahaan yang bisa diwakili dengan indikator nilai penjualan, aset atau ternaga
kerja.Rasio kosentrasi untuk N perusahaan terbesar dapat dihitung, secara sederhana,
dengan menjumlahkan pangsa pasar N perusahaan tesebut.
b) Indeks Herfindahl-Hirschman
Indeks herfindahl-hirschman (IHH) merupakan penyempurnaan dari rasio konsentrasi. Indeks
inin dirumuskan secara terpisah oleh Hirschman (1945) dan herfindahl (1950). IHH merupakan
penjumlahan hasil kuadrat market share dari setiap perusahan yang ada dalam industry.
Berikut ini adalah rumus indeks Herfindahl-Hirschman:
Rumus Indeks Herfindahl-Hirschman
Di mana, PS adalah persentase pangsa pasar dari perusahaan ke-n yang dinyatakan sebagai
bilangan bulat, bukan desimal. Nilai HHI adalah tergantung pada jumlah perusahaan dan
ukuran mereka relatif terhadap pasar. Angka HHI dapat berkisar dari 10.000 poin (atau 100%),
yang mewakili monopoli, turun ke nol, yang mana mewakili persaingan sempurna. Nilai 10.000
poin berarti satu perusahaan menguasai seluruh pasar, sedangkan nilai mendekati nol berarti
tidak ada satupun perusahaan yang memiliki pangsa pasar substansial.
c) Indeks Hannan-Kay (IHK)
Indeks Hanna-Kay (IHK), pada dasarnya, merupakan jumblah share tertimbang seluruh
perusahan dalam industri. Berikut ini adalah perumusan IHK:
H = P1^2 + P2^2 + P3^2 + … + PN^2
Nilai H akan berkisar dari nol hingga satu. Nilai H akan sama dengan 1/n jika terdapat n
perusahaan yang mempunyai ukuran yang sama. Jika H mendekati nol, maka akan berarti
terdapat sejumlah besar perusahaan dengan ukuran usaha yang hampir sama dalam industri,
dan konsentrasi pasar adalah rendah. Sebaliknya, industri bersifat monopoly jika H sama
dengan satu. Semakin tinggi H, semakin tinggi disribusi ukuran dari perusahaan.
-
Pengertian Ketegaran Harga
Ketegaran Harga (Price Rigidity)
a) Harga jual di pasar meningkat, meskipun biaya produksi rata-rata mengelami penurunan
dalam waktu yang lama
b) Harga jual dipasaran tidak fleksibel terhadap penyesuaian faktor-faktor lain yang terjadi dalam
perekonomian.
c) Sengaja dilakukan oleh produsen industri agar dapat terus menguasai pasar dan meraih
keuntungan maksimal
d) Peluangnya lebih kuat di pasar monopoli daripada di pasar oligopoly
Hipotesis Means menjelaskan bahwa ketegaran itu berkaitan dengan struktur pasar industri.
Semakin tinggi tingkat konsentrasi industri, semakin tegar tingkat harga. Teori ini menjadi
kontroversi sampai saat ini. Secara teoretik sudah sering digambarkan bahwa dengan struktur
industri semakin terkonsentrasi (katakanlah baik monopoli maupun oligopoli) maka alokasi sumber
daya ekonomi tidak optimal, oleh karena dengan sengaja industri melakukan tindakan mengurangi
produksi. Hal ini dilakukan oleh karena pasar dapat dikontrol, penawaran dapat dibatasi untuk
menjaga tingkat laba yang tinggi.
-
Faktor-faktor penentu ketegaran harga
Berikut tiga faktor Penyebab Ketegaran Harga
a) Kurva Permintaan Patah
Kurva Permintaan yang patah disebabkan oleh adanya kebijakan penurunan harga yang diikuti
oleh pesaingnya.
b) Full Cost/Markup Pricing
Perusahaan-perusahaan menambahkan sejumlah biaya produksi perusahaannya agar
keuntungan yang diperoleh tetap besar.
c) Transaction COST
Perusahaan-perusahaan menambahkan biaya transaksi yang meliputi biaya daftar harga baru,
perdistribusian barang, dan biaya informasi.
MATERI 7 dan 8 : PERILAKU OLIGOPOLI
-
Pengertian Oligopoli
Oligopoli atau pasar oligopoli adalah sebuah bentuk pasar dengan bentuk persaingan yang tidak
sehat atau tidak sempurna. Hal ini dikarenakan dalam pasar oligopoli hanya ada beberapa
produsen dengan jenis barang yang sama. Namun jumlah pembeli ada banyak sekali. Sehingga
hanya beberapa perusahaan inilah yang menguasai sistem jual beli pada pasar oligopoli. Praktik
oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk ke dalam pasar. Oligopoli merupakan salah satu bentuk usaha yang
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual yang terbatas,
sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli
menjadi tidak ada.
-
Macam-macam Oligopoli
a) Pasar Oligopoli murni
Pasar ini juga disebut dengan nama Pure Oligopoly. Di dalam pure oligopoly, terdapat
beberapa produsen yang mana produk yang dijualnya memiliki sifat identik (sama) sehingga
sangat sulit dibedakan.
Salah satu cara untuk mengenali produk perusahaan tertentu adalah dengan mengenal dan
melihat merek dagang atau brand dari produk tersebut. Salah satu contoh industri ini adalah
air mineral, semen, seng dan lainnya.
b) Pasar Oligopoli Terdeferensiasi
Pasar ini juga disebut dengan nama Differentiated Oligopoly. Di dalam differentiated oligopoly,
terdapat beberapa produsen yang menjual produk bersifat homogen (serupa). Kualitas produk
dalam pasar ini sulit dibedakan, namun dapat dibedakan dari melihat coraknya. Corak di sini
dapat berarti perbedaan dari bentuknya, dari aromanya maupun dari rasa yang dimilikinya.
Yang tergabung dalam industri ini adalah industri sabun dengan bentuk dan aroma yang
berbeda, rokok dengan masing-masing rasa, sepeda motor dengan bentuk yang berbeda dan
lainnya.
-
Perilaku Oligopoli
1. Kartel
Kartel adalah kolusi yang formal. Kartel merupakan sekelompok perusahaan yang sepakat
untuk mengkoordinasikan keputusan produksi dan penentuan harga untuk memaksimumkan
laba dan dapat bertindak sebagai monopoli. Kartel Cenderung terjadi pada produk yang
homogen. Pengurus Kartel secara resmi mengatur quota, alokasi produksi pasar dan
keuntungan yang diperoleh.
Penetapan harga kartel harus mempertimbangkan harga yang wajar (fair price n’ fair
profit) sehingga setiap anggota masih punya kebebasan dalam usaha penjualan seperti
meningkatkan ongkos, iklan dan potongan harga. Di Indonesia terdapat kolusi seperti Kartel
meski masih diawasi pemerintah seperti industri semen, tepung terigu dan lembaran kaca.
Kartel internasional contohnya adalah OPEC.
2. Pimpinan Harga
Suatu bentuk kolusi terselubung yang menggambarkan dimana suatu perusahaan yang ada
pada suatu industri tertentu memimpin dalam menaikturunkan harga dan perusahaanperusahaan lainnya mengikuti langkah perusahaan tersebut.
Tiga tipe pemimpin harga :
a) Pimpinan harga dari perusahaan dengan ongkos yang rendah.
b) Pimpinan harga dari perusahaan yang dominan sangat menentukan tingkat harga.
c) Pimpinan harga yang bersifat barometrik bagi perusahaan lain untuk menghindari resiko.
3. Harga Batas
Perusahaan Oligopoli menetapkan harga sampai pada batas dimana mencegah calon
pesaing masuk pasar. Harga batas digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada di
industry oligopoly untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
-
Kelebihan dan Kekurangan Oligopoli
Pasar oligopoli memiliki beberapa kelebihan. Beberapa di antaranya adalah:

Karena pasar memiliki banyak pilihan, konsumen dapat memilih produk sesuai dengan
keinginannya masing-masing

Konsumen akan mendapatkan harga standar karena penguasaan harga oleh produsen
sangat lemah. Ini disebabkan oleh persaingan yang ketat.

Produsen akan lebih fokus untuk memuaskan konsumen dengan memberikan kualitas terbaik
dan harga terjangkau karena ketatnya persaingan antar sesama penjual. Hal ini akan
menguntungkan para konsumen.

Juga disebabkan persaingan yang ketat, produsen akan senantiasa melakukan
perkembangan dan inovasi produk agar produk dapat terus berkembang.
Selain kelebihan di atas, pasar oligopoli juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah:

Seperti yang telah disebutkan di atas, produsen baru akan sulit berkompetisi karena ketatnya
persaingan.

Sering terjadi perang harga antar produsen untuk memikat konsumen.

Tindakan produsen yang berkuasa dalam sebuah pasar oligopoli akan sangat berpengaruh
bagi pasar dan juga bagi produsen lainnya. Tindakan ini dapat merugikan atau
menguntungkan, namun tetap harus diikuti agar dapat bertahan.

Memerlukan modal besar untuk melakukan promosi agar konsumen senantiasa mengenali
merek tersebut dan dapat membedakan produk satu dengan lainnya.

Pemborosan sumber daya ekonomi.
MATERI 9 dan 10 : PERILAKU MONOPOLI
-
Pengertian Monopoli
Monopoli adalah keadaan bisnis yang dipegang penuh oleh satu perusahaan. Hal ini dikarenakan
hanya perusahaan tersebut yang memiliki layanan yang dibutuhkan oleh banyak orang,
menjadikan perusahaan tidak memiliki pesaing (kompetitor). Dengan melakukan praktik monopoli,
perusahaan dapat mengambil keuntungan maksimal. (atau: perusahaan yang bersifat monopoli).
Pasar monopoli sendiri merupakan salah satu bentuk interaksi antara permintaan serta penawaran
yang cirinya hanya ada satu produsen atau produsen tunggal yang menghadapi banyak sekali
pembeli atau konsumen.
Karena hanya ada satu penjual di pasar maka monopolis meminta penentu harga (pembuat
harga). Monopolis dapat menentukan harga dengan cara menambah jumlah barang yang
disediakan di pasar.
-
Faktor Penyebab Monopoli
a)
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan monopoli memiliki ciri khas dan keunikan yang
tidak dapat dicari dan dimiliki oleh perusahaan lain.
b)
Perusahaan monopoli memeiliki banyak dana, dengan dana mereka yang terjangkau, skala
uang yang bisa didapatkan. Artikel terkait: kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi liberal.
c)
Perusahaan monopoli mendapatkan izin dari pemerintah melalui Undang-undang sehingga
praktiknya monopoli bisa bergerak leluasa.
-
Perilaku Monopoli
a)
Perusahaan melakukan penguasaan atas produksi suatu produk; dan/atau melakukan
penguasaan atas pemasaran suatu produk.
-
b)
Penguasaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli.
c)
Penguasaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktik persaingan usaha tidak sehat.
Kelebihan dan Kekurangan Monopoli
Kelebihan Monopoli

Sifat barang yang tidak memiliki barang substitusi dekat membuat perusahaan monopolis
tidak perlu menggelontorkan banyak uang untuk melakukan promosi dan iklan agar pembeli
dapat membedakan produknya

Pada monopoli secara alamiah, tambahan penjual justru akan membuat produksi tidak dapat
mencapai skala ekonomi (economies of scale) sehingga monopoli justru akan meningkatkan
efisiensi dalam berproduksi.

Dengan monopoli pemerintah dapat menjaga sumber daya alam yang penting bagi
masyarakat

Melindungi hak kekayaan individu sehingga semakin mendorong dilakukannya inovasi
Kekurangan Monopoli

Karena produsen dapat menetapkan harga dengan mengurangi atau meningkatkan jumlah
produksi, dimungkinkan produksi tidak dilakukan secara optimum dan efisien

Pembeli tidak dapat berpindah ke penjual lain meskipun harga yang ditetapkan dirasa mahal

Keuntungan terpusat di produsen karena konsumen tidak memiliki pilihan selain membeli dari
produsen tersebut untuk memenuhi kebutuhannya
MATERI 11, 12, dan 13: INDUSTRIALISASI, PROTEKSI, PERTUMBUHAN, DAN KESEMPATAN
KERJA
-
Industri Pengganti Impor
Dalam pembangunan ekonomi industri subsitusi impor sangat penting. Khususnya di
Negara-negara berkembang, industri subsitusi impor ini mempunyai tujuan supaya banyak barangbarang baru yang di hasilkan didalam negeri yang semula di impor.Sehingga dengan adanya
industri subsitusi impor ini, maka dapat meningkatkan taraf hidup rakyatnya di Negara-negara
tersebut.
Industri subsitusi impor itu akan berkembang lebih cepat apabila di bantu dengan
proteksi, karena industrilisasi ini pada mulanya didasarkan pada pasar dalam negeri dalam bentuk
barang-barang subsitusi impor. Sehingga perkembangan industri subsitusi impor akan menghemat
penggunaan devisa. Devisa yang hemat dapat di gunakan untuk mengimpor barang capital dan
barang lain yang berguna yang belum dapat segera dihasilkan sendiri. Selanjutnya apabila industri
subsitusi sudah berkembang dengan baik dan pasar dalam negeri sudah tidak lagi menampung
hasi produksinya, maka kelebihan hasil produksi dapat diekspor guna memperoleh tambahan
devisa.
Industrilisasi tersebut meliputi berbagai cara diantaranya yakni:
1.
Subsitusi impor yang dimasudkan supaya banyak barang-barang baru yang di hasilkan
didalam negeri yang semula di impor.
2.
Diversifikasi ekspor yang dimaksudkan akan memperbanyak macam barang yang diekspor.
Negara-negara berkembang dalam menyelenggarakan pembangunan ekonomi terutama
industrilisasi ini, Negara berkembang membutuhkan valuta asing atau devisa yang banyak untuk
mengimpor barng-barang capital dari ngara yang telah maju industrinya. Sumber-sumber devisa
antara lain:
1.
Sektor ekspor.
2.
Pinjaman dari luar negeri.
3.
Bantuan luar negeri.
Perekonomian Negara berkembang di dasarkan pada produksi primer yang di ekspor ke negara –
negara maju. Sehingga devisa hasil ekspor ini, kemudian di gunakan untuk mengimpor barangbarang capital guna menyelenggarakan industrialisasi atau pembangunan di negaranya.
-
Konsep dan Praktik Proteksi
Proteksi meliputi tarif dan nontarif melalui tarif bea masuk, digolongkan atas dua jenis, yakni tarif
nominal dan tarif efektif. Tarif nominal dinyatakan beberapa% dari nilai impor (fob), sedangkan tarif
efektif dihitung dengan mengetahui lebih dulu nilai tambah suatu komoditi, yang dapat diciptakan di
dalam negeri dan nilai tambah komoditi itu di pasar internasional. Kemudian, dihitung persentase
perbedaannya. Proteksi nontarif dapat berupa pelarangan impor, membatasi impor, rintanganrintangan administrasi, dan lisensi impor.
Kebijakan tarif dan nontarif ini berkaitan dengan variabel-variabel ekonomi lainnya, seperti
pendapatan pemerintah, harga barang-barang di dalam negeri, termasuk dalam hal bahan baku,
kurs mata uang di dalam negeri dan luar negeri, teknologi produksi, kesempatan kerja, dan
berkaitan pula dengan produksi sektor pertanian dan efisiensi industri. Tingkat tarif yang relatif
tinggi untuk barang-barang konsumsi akan mengurangi daya saing, sedangkan bagi bahan baku,
akan menimbulkan harga yang relatif tinggi, dan sukar mendapat daya saing. Dalam batas waktu
tertentu proteksi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi jika terus-menerus akan
merugikan ekonomi di dalam negeri karena setiap komoditi akan mengalami masa jenuh. Produksi
di dalam negeri relatif lebih banyak tersedia, sedangkan harganya relatif mahal maka kemampuan
daya beli tidak naik sebagaimana diharapkan. Hal ini dapat menimbulkan keadaan under-capacity
yang lebih tinggi, dan makin mendorong ekonomi biaya tinggi.
Dalam berbagai kasus di negara-negara Amerika Latin dan negara berkembang lainnya, proteksi
juga menimbulkan konsentrasi pasar dan monopoli, dan malahan di Pakistan menimbulkan pula
tekanan terhadap sektor pertanian, dan di Amerika Serikat tahun 1978-1982, telah menurunkan
kesempatan kerja 40% pada industri mobil diperlukan proteksi dari saingan luar negeri. Proteksi
yang tinggi dapat menimbulkan mata uang dalam negeri menjadi over-valued.
-
Pertumbuhan dan kesempatan kerja dunia industri
Diperkirakan setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi yang kita capai hanya mampu menyerap
tenaga kerja maksimal 250 ribu, sementara menurut standar organisasi perburuhan internasonal
(international labour organization/ILO), setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi bisa menyerap 350
ribu sampai 400 ribu tenaga kerja. Hal tersebut menjadi tantangan untuk bangsa Indonesia.
Keberhasilan dalam pengelolaan ekonomi yang ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
pada satu mampu dinikmati oleh kelompok masyarakat melalui peningkatan pendapatan sehingga
berhasil menjadi kelas menengah.
Pertumbuhan dan peluang
Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah peluang. Dalam ekonomi yang lesu, bisa melahirkan
sebuah peluang, apalagi dalam ekonomi yang bertumbuh seperti sekarang ini. Ekonomi yang
tumbuh akan tercipta banyak peluang dan peluang ini yang harus ditangkap. Kemampuan
menangkap peluang inilah yang tidak selalu dimiliki oleh setiap orang.
Kegiatan perekonomian yang kian besar dan maju ini, harus pula ditopang oleh kualitas
penduduknya terutama generasi muda yang kian produktif, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dan mengatasi masalah pengangguran.
Peluang yang besar ini harus dapat dimanfaatkan oleh generasi muda, dengan memperkuat social
entrepreneur sehingga dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah pengangguran dikalangan
usia muda terutama pengangguran terdidik.
Download