MAKALAH PENGANTAR GEOGRAFI “Cara Meningkatkan Potensi Desa Tempuran, Analisis Pengembangan Kota Manchester, dan Ananlisis Penanggulangan Urbanisasi” Disusun oleh : 1. Rukniyati (21110119120015) 2. Argo Bagus Tri Kusumawanto (21110119130096) 3. Faiz Hanifudin (21110119130063) Dosen Pengampu : Nurhadi Bashit, S.T., M.Eng. DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788 E-mail: [email protected] 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan perkenan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara Meningkatkan Potensi Desa Tempuran, Analisis Pengembangan Kota Manchester, dan Ananlisis Penanggulangan Urbanisasi”. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Geografi Tahun Ajaran 2020. Makalah ini berisi materi penjelasan tentang “Desa, Kota, dan Urbanisasi”. Dari makalah ini kami juga mencoba memberikan sedikit wawasan yang di peroleh dari berbagai sumber. Berbagai upaya, pikiran serta telah di lakukan dalam perwujudan makalah ini. Namun demikian, makalah Pengantar Geografi ini barangkali mengandung berbagai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan makalah ini. Meski penyusunan masakalah ini masih sederhana, kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi para pembaca. Dalam kesempatan ini, kami mengucapakan banyak terima kasih atas bantuan berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semarang, 01 maret 2020 Penyusun ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ I-1 I.1 Latar Belakang.................................................................................................... I-1 I.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. I-3 I.3 Manfaat dan Tujuan ............................................................................................ I-3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... II-1 II.1 Desa Tempuran .................................................................................................. II-1 II.1.1 Pengertian .............................................................................................. II-1 II.1.2 Potensi Desa........................................................................................... II-1 II.1.3 Upaya pengembangan Desa Tempuran. ................................................ II-3 II.2 Kota Manchester ................................................................................................ II-5 II.2.1 Unsur-unsur Kota Manchester ............................................................... II-5 II.2.2 Potensi-potensi Kota Manchester .......................................................... II-9 II.2.3 Klasifikasi Kota Manchester................................................................ II-11 II.3 Urbanisasi ........................................................................................................ II-12 II.3.1 Pengertian Urbanisasi .......................................................................... II-12 II.3.2 Faktor penyebab terjadinya Urbanisasi ............................................... II-13 II.3.3 Dampak-dampak Urbanisasi ................................................................ II-15 II.3.4 Penanggulangan Urbanisasi ................................................................. II-16 BAB III PENUTUP ........................................................................................................... III-1 III.1 Kesimpulan ...................................................................................................... III-1 III.2 Saran ................................................................................................................ III-3 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ iv iii iv BAB I PENDAHULUAN I.1 1. Latar Belakang Desa Persoalan yang paling mendasar dalam proses penyelenggaraan pemerintah desa yaitu bagaimana cara atau langkah dalam membangun, menciptakan, dan mengembangkan pemerintah agar menjadi sebuah desa yang dapat mengemban visi dan misinya dalam mewujudkan masyarakat yang dapat hidup sejahtera, makmur dengan secara berkeadilan. Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 1 ayat 1 UUD No. 06 Th 2014 tentang Desa). Masyarakat desa biasanya saling mengenal antara satu dengan yang lain serta memiliki sikap sosial dan solidaritas yang tinggi antara satu dengan orang yang lain sehingga rasa kekeluargaannya sangat tinggi. Sebagian besar masyarakat desa mata pencahariannya adalah petani, hal ini karena wilayah desa seabgian besar merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Masyarakat perdesaan terutama di indonesia, masih tergolong yang tertinggal. Hal ini disebabkan oeh ketidakadilan pemerintah ataupun kurangnya koordinasi antara pihak pemerintah dengan desa tersebut. Contohnya yaitu pembangunan jalan, banyak desa yang lokasinya terpencil jalannya masih buruk padahal disatu sisi mereka butuh akses dan fasilitas yang memadai untuk masyarakat pergi ke pusat kota. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat desa yang tertinggal. 2. Kota Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota, Kota adalah permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam I-1 peraturan perundangan serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan kekotaan. Pada dasarnya, sebuah kota haruslah lebih maju daripada desa. Hal ini dapat dilihat dari kemjuan teknologi fasilitas-fasilitas yang memadai, banyak kawasan industri dan lain-lain. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli dan pendatang. Penduduk asli yaitu masyarakat yang berkelahiran asli dari kota tersebut. Seiring dengan bertambahnya tahun, Pertumbuhan penduduk di kota semakin cepat, Banyak pendatang dari desa yang lebih memilih merantau dan menetap di kota daripada di desa, menurutnya bahwa di perkotaan terdapat mata pencaharian yang lebih banyak daripada di desa. Kota memiliki unsur-unsur yang dapat menunjang kebutuhan hidup warganya, serta-serta potensi-potensi yang muncul, sehingga kita dapat mengetahui tentang klasifikasi dari sebuah kota itu sendiri. 3. Urbanisasi Maraknya pembangunan di kota-kota besar dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan dan bertempat tinggal. Kehidupan di perdesaan memang tidak seperti diperkotaan. Di kota berbagai macam serba canggih dan jika mau apa-apa juga mudah. Hal ini meyebabkan banyak masyarakat desa yang berpindah ke kota. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut Urbanisasi. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang perlu diselesaikan. Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian. I-2 Jika kita teliti lagi, urbanisai dalam jangka waktu yang pendek bisa dibilang baik, akan tetapi jika berlangsung dalam jangka waktu yang panjang maka akan akan memberikan dampak yang sangat besar yaitu salah satunya persebaran penduduk yang tidak merata. I.2 1. Rumusan Masalah Desa Adapun Rumusan Masalah yang kami ambil dari tema tersebut adalah: a. Bagaimana cara meningkatkan potensi desa Tempuran ? b. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan desa Tempuran ? 2. Kota Adapun Rumusan Masalah yang kami ambil dari tema tersebut adalah: a. Apa saja unsur-unsur dari kota Manchester yang menunjang kehidupan masyarakatnya ? b. Apa saja potensi-potensi yang membuat kota Manchester maju ? c. Bagaimana perkembangan kota Manchester pada saat ini serta bagaimana klasifiasinya ? 3. Urbanisasi Adapun Rumusan Masalah yang kami ambil dari tema tersebut adalah: a. Apa pengertian tentang urbanisasi ? b. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi ? c. Bagaimana dampak urbanisasi bagi desa maupun kota ? d. Bagaimana cara menanggulangi terjadinya urbanisasi ? I.3 Manfaat dan Tujuan Adapun Manfaat dan Tujuan dari tema ini adalah: 1. Desa a. Memberikan informasi tentang cara meningkatkan potensi Desa Tempuran. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Tempuran. 2. Kota I-3 a. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang unsur-unsur dari kota Manchester b. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang potensipotensi yang ada di kota Manchester. c. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami perkembangan yang ada di kota Manchester dan faktor penyebab perkembangannya. d. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang klasifikasi kota Manchester. 3. Urbanisasi a. Mengetahui dan memahami mengenai pengertian dari urbanisasi. b. Mengetahui dan memahami faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi. c. Mengetahui dan memahami dampak adanya urbanisasi bagi desa maupun kota. d. Mengetahui dan memahami tentang cara menanggulangi terjadinya urbanisasi. I-4 BAB II PEMBAHASAN II.1 Desa Tempuran II.1.1 Pengertian Desa tempurann merupakan salah satu desa yang memiliki potensi yang tidak kalah dengan desa yang lainnya, Desa Tempuran ini terletak di kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kondisi geografis desa Tempuran termasuk dalam dataran rendah serta perbukitan di 20 – 280 MDPL. II.1.2 Potensi Desa Potensi desa adalah daya, kekuatan, kesanggupan, dan kemampuan yang dimiliki suatu desa tersebut yang memepunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Desa wisata merupakan desa yang memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata khas, baik berupa karakter fisik lingkungan alam pedesaan maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan yang dikelola dan dikemas secaar menarik dan alami dengan fasilitas pendukung wisatanya. Desa Tempuran memiliki objek wisata yang dapat menarik perhatian masyaraakat lokal dan yang berada di luar Kabupaten Blora. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Tempuran memiliki daya tarik tersendiri di bidang kepariwisataan bagi masyarakat luas. Potensi wisata tersebut antara lain : 1. Waduk Tempuran Objek Wisata Waduk Tempuran merupakan objek wisata yang keberadaannya, melingkari perbukitan di Dusun Juwet. Untuk sampai ke lokasi Objek wisata Waduk Tempuran ± 10 km arah timur dari Kota Blora. Luas areal Objek wisata Waduk Tempuran ± 4.675 Ha. Kawasan Objek Wisata Waduk Tempuran mempunyai multi guna yang fungsinya disamping sebagai irigasi tanah pertanian dan lahan perikanan, juga sangat cocok sebagai pembinaan olah raga Dayung dan pengembangan Kepariwisataa, karena lokasinya yang begitu indah dan menarik. Sebagai pendukung Kepariwisataan antara lain : a. Adanya tempat pembibitan ikan tawar dengan system karamba. II-1 b. Tempat berlatih atlit-atlit Dayung Kabupaten Blora, yang sudah mampu berbicara baik ditingkat nasional maupun internasional. 2. Kampung Bluron Objek wisata Kampun Bluron merupakan salah satu pilihan terbaru untuk berlibur yang menjadi favorit masyarakat Blora dan sekitarnya. Kawasan ini terletak 8 kilometer dari pusat kota Blora Jawa Tengah. Wahana permainan yang ada yakni kolam renang yang dilengkapi dengan ember tumpah atau kali deres dalam bahasa Jawa. Tempat bermain air ini sangat digemari anak-anak maupun orang dewasa, dan sangat cocok untuk wahana berlibur keluarga dengan harga terjangkau dan tidak terlalu jauh dari Kota Blora. Pengunjung wahana ini bisa menikmati resto dan pondok lesehan dengan berbagai menu yang cukup menarik untuk dicoba dan sebagian besar merupakan masakan khas Blora dan Jawa pada umumnya. Selain itu kawasan ini juga menyediakan sanggar batik yang menawarkan batik-batik tulis pilihan khas Blora, dan pada kesempatan tertentu pengunjung bisa melihat langsung cara membatik maupun belajar membatik di sanggar tersebut. Jalanan menuju kawasan wisata air Kampung Bluron cukup baik dengan jalan beraspal dan mampu dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tempat parkir yang cukup luas. 3. Pemandian Sayuran Objek wisata Sayuran terletak di daerah perbukitan atau tepatnya berada di Desa Soko, Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, ± 14 km ke arah timur Kota Blora. Secara fisik luas kawasan objek wisata Sayuran 6,6 Ha, dengan ketinggian tanah ± 250 m di atas permukaan laut mempunyai hawa yang sejuk serta tiupan angin yang relatip kencang seperti layaknya daerah pegunungan, mempunyai pemandangan yang sangat menarik. Apabila kita berada di atas perbukitan ± 2 km, kita akan dapat melihat dengan mata telanjang keindahan Pantai Utara, Objek Wisata Waduk Tempuran dan Kota Blora. II-2 4. Makam Bupati Tempo Dulu Makam bupati tempo dulu merupakan Wisata Ziarah terletak di desa Ngadipurwo, Kecamatan Blora ± 7 Km kearah Utara Blora, mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. 5. Kesenian Kethoprak Kethoprak merupakan bentuk seni tradisional berusia cukup tua, embrionya muncul sejak tahun 1887. Bentuk kethoprak berawal dari permainan orang-orang desa di Klaten yang menabuh lesung secara berirama pada masa bulan purnama. Kebiasaan rakyat desa Klaten ini dikembangkan oleh Wrekasdiningrat di Yogyakarta dengan ditambah antawacana (dialog) serta alat music seperti : kendhang, suling, terbang dan kecrek. Cerita yang di tunjukkan semakin beragam, seperti : Abdul Semarasupi, Damarwulan, Jaka Bodho, Aji Saka, Panji Asmarabangun, Rara Mendhut dan Siti Jaleka. Akibatnya dalam hal kostum terdapat keragaman, yakni kejawen, mesiran, basahan, dan gedhong. Kethoprak dipertunjukkan pada malam hari, dengan durasi 4-6 jam. Kethoprak adalah salah atu bentuk teater tradisional yang berpijak pada cerita sejarah dan bertutur dengan bahasa Jawa. II.1.3 Upaya pengembangan Desa Tempuran. Selain dengan cara Desa Wisata kita juga bisa meningkatkan potensi desa mengembangkan faktor-faktor penting dala pengembangan desa, diantaranya yaitu : A. Faktor Luar, meliputi : a) Warga desa, dalam arti sampai dimana taraf pengetahuan masyarakat desa setempat. b) Sumber tananman didesa, dalam arti ,macam-macam tanaman yang dapat tumbuh dan berguna bagi penduduk untuk sendiri dan perdagangan. c) Sumber air, dalam arti sungai, sumur atau curah hujan yang ckup untuk menghidupi 3 betuk hidup didalam desa yaitu manusia, hewan, dan tanaman. II-3 d) Sumber tanah, dalam arti tanah yang produktif , Yang masih mempunyai tingkat kesuburan cukup lama. B. Faktor luar, meliputi : a) Huungan lalulintas anata desa dengan desa-desa diluar desa itu. b) Pengaruh dari luar, dalam hal ini instansi-instansi vertical yang mengurus persoalan-persoalan desa. c) Pengaruh topografi, dalam arti pengaruh terhadap pertambahan areal tempat kediaman penduduk Adapun upaya pengembangan desa wisata dikawasann Tempuran anatar lain : Kabupaten Blora kaya akan pariwisata dan kesenian lokal. Tidak hanya pariwisata alam, tetapi Kabupaten Blora memiliki wisata religi dan wisata geologi yang perlu di kembangkan. Tempuran merupakan salah satu kawasan yang terdapat beberapa wisata alam dan religi, di sana juga terdapat pusat kesenian yang di sebut dengan kethoprak, Tempuran juga menyediakan berbagai kuliner khas. Tempuran sudah mencukupi syarat apabila kawasan Tempuran dijadikan sebagai Desa Wisata, karena selain fasilita – fasilitas wisata, Tempuran juga bertempat tidak jauh dari kota, sehingga mudah untuk dijangkau. Dengan di jadikannya kawasan Tempuran sebagai Desa Wisata, hal ini akan menunjang pariwisata di Kabupaten Blora. Apabila wisatawan sudah tertarik dengan Desa Wisata Tempuran, mereka akan mencoba untuk mendatangi objekobjek wisata lainnya yang di miliki oleh Kabupaten Blora. Banyak potensi – potensi Blora yang dapat di kembangkan, mulai dari wisata alam, wisata geologi, wisata religi serta kesenian dan kebudayaan yang dimiliki Kabupaten Blora. Sangat di sayangkan apabila potensi- potensi yang di miliki ini tidak dapat di gunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Blora. Pengembangan kawasan Wisata Tempuran apabila sudah dapat di kembangkan dengan baik dan maksimal oleh instansi terkait dan masyarakat, maka hal ini akan menjadi contoh bagi pengembangan kawasan-kawasan wisata lain di Kabupaten Blora. II-4 II.2 Kota Manchester II.2.1 Unsur-unsur Kota Manchester II.2.1.1 Unsur Fisik Manchester adalah salah satu kota terbesar di Inggris dengan penduduk terbesar ketiga dengan jumlah populasi sekitar 2,2 juta jiwa. Manchester berlokasi di bagian tengah-selatan Inggris Barat Laut, dibatasi oleh Dataran Chesire di sebelah selatan dan Pennines di sebelah utara dan timur. Kota ini terkenal karena arsitektur, budaya, musik, jaringan media, ilmu pengetahuan dan teknik, dampak sosial, dan olahraganya. Klub sepak bola terkemuka di Liga Utama Inggris, Manchester City dan Manchester United, berasal dari kota ini. Manchester juga merupakan tempat kelahiran stasiun kereta api pertama di dunia, dan tempat para ilmuwan pertama kali memisahkan atom dan menciptakan program penyimpanan komputer. Manchester memiliki dua universitas, salah satunya merupakan universitas tunggal terbesar di Britania Raya. Kota Manchester terletak pada 53°28′0″N 2°14′0″W, 160 mil (257 km) di sebelah barat laut London, Manchester membentang di kawasan berbentuk mangkuk, berbatasan dengan Pennines di sebelah utara dan timur, rangkaian pegunungan yang membentang di sepanjang Inggris Utara, dan Dataran Cheshire di sebelah selatan. Pusat kota terletak di sisi timur Sungai Irwell, di dekat pertemuannya dengan Sungai Medlock dan Irk, dengan ketinggian 115 hingga 138 kaki (35 hingga 42 meter) dari permukaan laut. Sungai Mersey mengalir di sebelah selatan Manchester. Kebanyakan wilayah dalam kota, khususnya di selatan, bertopografi datar, menawarkan pemandangan yang terhampar luas dari banyak bangunan-bangunan bertingkat dan pegunungan Pennines, yang tertutup oleh salju pada musim dingin. Keadaan geografi Manchester sangat berpengaruh dalam perkembangan awal kota ini sebagai kota industri pertama di dunia. Pengaruh ini antara lain tampak pada iklimnya, kedekatannya dengan pelabuhan Liverpool, ketersediaan pembangkit listrik tenaga air dari sungai-sungainya, dan cadangan batubara di sekitarnya. Lokasi Manchester bertetangga dengan beberapa permukiman besar lainnya, kecuali bagian kecil di sepanjang batas selatan dengan Cheshire. II-5 Seperti wilayah lainnya di Kepulauan Britania, Manchester memiliki iklim lautan, dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang dingin. Curah hujan pada umumnya ringan sepanjang tahun. Curah hujan tahunan rata-rata Manchester adalah 806,6 milimeter. Manchester memiliki tingkat kelembaban yang relatif tinggi, yang membantu mengoptimalkan perkembangan industri tekstil. Hujan salju umumnya tidak pernah turun di kawasan kota karena efek dari pemanasan perkotaan. Namun, di Pennine dan Hutan Rossendale yang mengelilingi kota dari timur ke utara menerima lebih banyak salju, dan jalan menuju luar kota bisa saja ditutup karena tertutup salju. II.2.1.2 Unsur Ekonomi Saat ini, perekonomian Kota Manchester sebagian besar bersumber dari sektor jasa. Pada tahun 2007, Manchester adalah kota yang paling cepat berkembang di Britania Raya dan jumlah investasinya menempati peringkat kedua setelah ibu kota. Manchester's State of the City Report menyatakan bahwa jasa keuangan dan profesional, industri sains, industri kreatif, budaya dan media, manufaktur dan komunikasi menjadi aktivitas perekonomian utama di Manchester. Kota ini dinobatkan pada tahun 2010 sebagai tempat terbaik kedua untuk berbisnis di Britania Raya dan terbaik kedua belas di Eropa. Manchester adalah salah satu pusat bisnis bagi pasar lokal, regional dan internasional. Kota ini merupakan pusat keuangan terbesar kelima di Britania Raya di luar London dengan lebih dari 96.300 orang yang bekerja di sektor perbankan, keuangan dan asuransi. The Co-operative Group, bisnis konsumen terbesar di dunia, berbasis di Manchester dan merupakan salah satu perusahaan terbesar di kota itu. Sektor hukum, akuntansi, konsultan manajemen, jasa profesional dan profesi teknis lainnya juga mendominasi Manchester. Pusat bisnis di Manchester berada di pusat kota, berdekatan dengan Piccadilly dan terpusat di Mosley Street, Deansgate, dan King Street. Spinningfields adalah kawasan bisnis yang dibangun dengan menghabiskan dana sebesar £ 1,5 miliar dengan memperluas bagian barat distrik Deansgate. Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat perkantoran, fasilitas ritel dan katering, serta pengadilan. Beberapa perusahaan-perusahaan terkemuka telah pindah ke kawasan ini. II-6 Manchester adalah pusat utama bagi aktivitas komersial, pendidikan dan kebudayaan di Inggris Barat Laut dan pada tahun 2010 kota ini menduduki peringkat keempat sebagai kawasan pusat ritel terbesar di Britania Raya. Kawasan ritel di pusat kota terdiri dari toko-toko ternama dan butik-butik kelas atas seperti Vivienne Westwood, Emporio Armani, DKNY, Harvey Nichols, Boodles, Chanel dan Hermes. II.2.1.3 Unsur Sosial Bila menyebut nama Manchester, bayangan publik sepak bola dunia pastinya akan tertuju pada Manchester United dan Manchester City, dua kesebelasan papan atas Premiere League. Sebagian besar masyarakat manchester memiliki gaya hidup yang sangat tidak sehat dan sangat tidak bermoral . Sebagian besar wanita di Manchester memiliki berat badan yang berlebih atau bisa disebut gemuk , menggelembungnya ukuran tubuh wanita Manchester disebabkan kegemaran mereka pada makanan cepat saji alias fast food dan bir, yang mana takarannya sama besar dengan kaum pria. Hal lain yang membuat Manchester minus (hal negatif) adalah sikap permisif warganya terhadap kaum LGBT.Di Manchester, ada daerah yang disebut "Desa Gay". Sesuai namanya, kaum LGBT bebas bercengkrama satu sama lain tanpa takut digaruk pihak berwajib. II.2.1.4 Unsur Budaya 1. Kebiasaan Mengantri Orang orang inggris mempunyai kebiasaan untuk mengantri di manapun mereka berada. Sepanjang apapun antrian itu, mereka akan bersabar untuk berdiri mengantri nya. Misalkan mengantri untuk bus, kereta, membayar makanan, membayar belanjaan, dan lain lain. Jadi bila anda berada di inggris, dan tidak melakukan hal seperti mereka, anda akan di lihat jelek dan mereka tidak akan nyaman dekat dengan anda karena anda di lihat aneh. 2. Budaya Memberikan Tip Jika mereka makan di restoran atau kafe, memberikan tip sekitar 10% merupakan kebiasaan yang sudah umum dan sudah setiap orang melakukannya. Namun bila tagihan sudah termasuk tip, mereka biasanya II-7 tidak memberikan tip tambahan, namun itu pilihan. Seperti halnya pada saat mereka makan di restoran, memberikan tip 10 % pada saat mereka naik taxi juga hal normal. 3. Bertanya Tentang Gaji Adalah Tabu Di dalam budaya orang inggris, mereka tidak suka berbicara atau bertanya tentang gaji mereka. Karena bagi mereka, bertanya tentang gaji orang lain merupakan sesuatu yang tidak sopan, karena itu sesuatu yang privasi dan sedikit sensitive. Di inggris mereka selalu menghormati privasi orang lain dan business 4. Terlalu Banyak Mengucapkan Maaf, Terima Kasih, Dan Tolong Tolong, terima kasih, maaf merupakan kata kata yang sering sekali mereka gunakan dalam percakapan. Memang dalam budaya lain, mengucapkan terima kasih apabila seseorang baru melakukan sesuatu yang baik untuk anda, atau bilang maaf bila kita baru melakukan kesalahan. Namun di inggris kata terima kasih, tolong, maaf dan lain lain adalah normal di ucapkan untuk hal hal yang kecil dalam percakapan. Tidak di haruskan dimana untuk mengatakan kata kata ini, namun orang orang inggris akan merasa nyaman bila kata kata sopan itu di gunakan dalam percakapan dengan mereka. 5. Tidak Bebicara Dengan Orang Tidak Di Kenal Orang inggris tidak akan pernah berbicara dengan orang yang tidak di kenal di tempat umum seperti pada saat di transportasi umum. Walaupun pada saat kereta sedang penuh, sampai sampai mereka harus berdesak desakan pun, di kereta tetap akan terdengar sepi seperti tidak ada orang.Ini biasanya terjadi hanya di london dan oleh orang orang yang tinggal di london, BUKAN orang inggris yang tinggal di luar london. Orang orang inggris yang tinggal di luar london, mereka biasanya lebih friendly dan polite. Itu kenapa orang orang yang tinggal di luar london berpikir bahwa orang orang london sedikit aneh karena mereka terlihat anti sosial. Namun alasan mereka, karena mereka orang orang yang sibuk dan tidak ada waktu untuk chit chat di transportasi umum dan transportasi umum bukan untuk mencari teman. II-8 6. Patuh Terhadap Peraturan Orang orang inggris mereka selalu mengikuti peraturan yang ada. Bila peraturan itu tidak boleh menyentuhnya, mereka tidak akan menyentuhnya ke hal tersebut. Bila di tempat itu ada aturan no camera, no phone, no talk dan lain lain, mereka benar benar tidak akan melakukan hal yang di larang itu. Itu adalah contoh contohnya. II.2.2 Potensi-potensi Kota Manchester II.2.2.1 Potensi Ekonomi Manchester berada di garis depan Revolusi Industri pada abad ke-19, dan merupakan pusat terkemuka untuk sektor manufaktur. Saat ini, perekonomian kota ini sebagian besar terdiri dari sektor jasa. Pada tahun 2007, Manchester adalah kota yang paling cepat berkembang di Britania Raya, dan jumlah investasinya menempati peringkat kedua setelah ibu kota, Manchester's State of the City Report menyatakan bahwa jasa keuangan dan profesional, industri sains, industri kreatif, budaya dan media, manufaktur dan komunikasi menjadi aktivitas perekonomian utama di Manchester. Kota ini dinobatkan pada tahun 2010 sebagai tempat terbaik kedua untuk berbisnis di Britania Raya dan terbaik kedua belas di Eropa. Manchester adalah pasar terbesar Britania Raya selain London. Manchester Raya menyumbangkan sekitar £42 miliar bagi Nilai Tambah Bruto Britania Raya, yang terbesar ketiga dari semua county di Britania, bahkan lebih tinggi dari Wales atau Inggris Timur Laut. Manchester adalah salah satu pusat bisnis bagi pasar lokal, regional dan internasional. Kota ini merupakan pusat keuangan terbesar kelima di Britania Raya di luar London dengan lebih dari 96.300 orang yang bekerja di sektor perbankan, keuangan dan asuransi. The Co-operative Group, bisnis konsumen terbesar di dunia, berbasis di Manchester dan merupakan salah satu perusahaan terbesar di kota itu. Sektor hukum, akuntansi, konsultan manajemen, jasa profesional dan profesi teknis lainnya juga mendominasi Manchester. Pusat bisnis dengan Piccadilly dan di Manchester terpusat Street. Spinningfields adalah berada di Mosley kawasan bisnis di pusat kota, berdekatan Street, Deansgate, dan King yang dibangun dengan II-9 menghabiskan dana sebesar £ 1,5 miliar dengan memperluas bagian barat distrik Deansgate. Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat perkantoran, fasilitas ritel dan katering, serta pengadilan. Beberapa perusahaan-perusahaan terkemuka telah pindah ke kawasan ini, dan Pusat Pengadilan Sipil dibuka pada bulan Oktober 2007. Manchester adalah pusat utama bagi aktivitas komersial, pendidikan dan kebudayaan di Inggris Barat Laut, dan pada tahun 2010 kota ini menduduki peringkat keempat sebagai kawasan pusat ritel terbesar di Britania Raya. Kawasan ritel di pusat kota terdiri dari toko-toko ternama dan butik-butik kelas atas seperti Vivienne Westwood, Emporio Armani, DKNY, Harvey Nichols, Boodles, Chanel dan Hermes. II.2.2.2 Potensi Sosial Budaya Manchester mengalami perkembangan teater, opera dan tari, serta merupakan lokasi bagi beberapa tempat pertunjukan besar, diantaranya Manchester Opera House, yang menampilkan pertunjukan tur berskala besar dan produksi West End, Palace Theatre, dan Royal Exchange Theatre yang berlokasi di bekas gedung bursa Manchester. Ruang pertunjukan yang lebih kecil diantaranya Library Theatre, sebuah teater produksi di ruang bawah tanah Perpustakaan Pusat; Contact Theatre; dan Studio Salford. Dancehouse didedikasikan untuk kepentingan produksi tari. The Library Theatre ditutup pada tahun 2010, dan akan dibuka kembali pada tahun 2014 dalam sebuah kompleks seni baru yang dibangun menyatu dengan Cornerhouse. Dengan diproduksinya seni-seni di Manchester , hal ini membuat kota Manchester dapat berkembang karena mendapatkan pendapatan dari seniseni,teater, opera yang mereka produksi atau mereka tunjukkan. II.2.2.3 Potensi Olahraga Manchester juga dikenal sebagai kota olahraga. Dua klub sepak bola dalam Liga Utama Inggris menyandang nama Manchester, yaitu Manchester City dan Manchester United, masing-masingnya merupakan juara dari Premier League 2012 dan Premier League 2011. Markas utama Manchester City adalah Stadion City of Manchester (juga dikenal dengan nama Stadion Etihad II-10 untuk tujuan sponsor), yang berlokasi di tanah bekas Maine Road yang dirubuhkan. Stadion City of Manchester dibangun untuk menyelenggarakan Pesta Olahraga Persemakmuran pada tahun 2002. Kandang Manchester United, Old Trafford, merupakan stadion terbesar di Britania Raya, dengan kapasitas mencapai 76.000 penonton. Stadion ini berlokasi di borough Trafford, di luar kota Manchester. Manchester telah menyelenggarakan berbagai kompetisi sepak bola, baik domestik maupun internasional, diantaranya Piala Dunia FIFA 1966, Kejuaraan Eropa UEFA 1996, Sepak bola Olimpiade 2012, final Liga Champion 2003, final UEFA Cup 2008, final Piala FA (1893, 1911, 1915, 1970) dan Final Piala Liga Inggris (1978, 1984). Fasilitas olahraga utama dibangun untuk penyelenggaraan Pesta Olahraga Persemakmuran 2002, termasuk Stadion City of Manchester, National Squash Centre dan Manchester Aquatics Centre. Manchester telah menawarkan diri dua kali untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas, namun dikalahkan oleh Atlanta pada tahun 1996 dan oleh Sydney pada tahun 2000. Manchester Velodrome dibangun untuk memfasilitasi penawaran dalam Olimpiade 2000, dan saat ini menjadi pusat dari tim balap sepeda Britania Raya. Velodrom ini adalah markas dari British Cycling, UCI ProTeam Team Sky dan Sky Track Cycling, serta menjadi tuan rumah dari Kejuaraan Dunia Balap Sepeda UCI untuk ketiga kalinya pada tahun 2008. Manchester Arena juga menyelenggarakan Kejuaraan Renang Dunia FINA pada tahun 2008. National Indoor BMX Arena (2.000 kapasitas) dibangun berdekatan dengan velodrom dan dibuka pada tahun 2011. Klub Kriket Manchester bermarkas di Lapangan Kriket Old Trafford di borough luar kota. Manchester juga menjadi tuan rumah Kejuaraan Squash Dunia pada tahun 2008, dan Kejuaraan Dunia Lacrosse pada bulan Juli 2010. Acara olahraga berikutnya yang akan diselenggarakan di Manchester di antaranya kejuaraan kriket Ashes 2013, Piala Dunia Liga Rugbi 2013, dan Piala Dunia Rugbi 2015. II.2.3 Klasifikasi Kota Manchester Menurut kami, kota Manchester ini termasuk kota besar. Hal ini dapat kita lihat dari jumlah penduduk sekitar 500 ribu jiwa. Kota ini terkenal karena arsitektur, budaya, musik, jaringan media, ilmu pengetahuan dan teknik, II-11 dampak sosial, dan olahraganya. Perekonomian kota ini sebagian besar terdiri dari sektor jasa. Manchester adalah salah satu pusat bisnis bagi pasar lokal, regional dan internasional. Kota ini merupakan pusat keuangan terbesar kelima di Britania Raya di luar London dengan lebih dari 96.300 orang yang bekerja di sektor perbankan, keuangan dan asuransi. The Co-operative Group, bisnis konsumen terbesar di dunia, berbasis di Manchester dan merupakan salah satu perusahaan terbesar di kota itu. Sektor hukum, akuntansi, konsultan manajemen, jasa profesional dan profesi teknis lainnya juga mendominasi Manchester. Pusat bisnis di Manchester berada di pusat kota, berdekatan dengan Piccadilly dan terpusat di Mosley Street, Deansgate, dan King Street. Spinningfields adalah kawasan bisnis yang dibangun dengan menghabiskan dana sebesar £ 1,5 miliar dengan memperluas bagian barat distrik Deansgate. II.3 Urbanisasi II.3.1 Pengertian Urbanisasi Pengertian urbanisasi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Pertama, Urbanisasi adalah merupakan suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan kemajuan ekonomi. Kedua, Urbanisasi adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota. Pengertian urbanisasi ini menurut para ahli pun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi setiap orang. Menurut Ir. Triatno Yudo Harjoko (2010) pengertian urbanisasi diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban. Shogo kayono dalam Abbas (2002) memberikan pengertian urbanisasi sebagai perpindahan dan pemusatan penduduk secara nyata yang memberi dampak dalam hubungannya dengan masyarakat baru yang dilatar belakangi oleh faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya. II-12 Sementara Keban dalam Abbas (2002) berpendapat bahwa urbanisasi jangan hanya dalam konteks demografi saja karena urbanisasi mengandung pengertian yang multidimensional. Urbanisasi dari pendekatan demografis berarti sebagai suatu proses peningkatan konsentrasi penduduk diperkotaan sehingga proporsi penduduk yang tinggal menjadi meningkat yang biasanya secara sederhana konsentrasi tersebut diukur dari proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan, kecepatan perubahan proporsi tersebut, dan perubahan jumlah pusatpusat kota. Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi wilayah/daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspekaspek fisik atau morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.(Harahap, 2013) II.3.2 Faktor penyebab terjadinya Urbanisasi Charles Whynne-Hammond dalam Budianto (2001) mengemukakan bahwa terdapat 8 (delapan) faktor pendorong urbanisasi yaitu a. Kemajuan di bidang pertanian. Adanya mekanisasi di bidang pertanian mendorong 2 (dua) hal, yakni pertama tersedotnya sebagian tenaga kerja agraris ke kota untuk menjadi buruh industri; kedua, bertambahnya hasil pertanian untuk menjamin kebutuhan penduduk yang hidupnya dari pertanian. b. Industrialisasi; karena industry-industri bergantung pada bahan mentah dan sumber tenaga, maka pabrik-pabriknya didirikan di lokasi sekitarnya. c. Potensi pasar, di mana berkembangnya industry ringan melahirkan kota-kota yang menawarkan diri sebagai pasaran hasil diteruskan pada kawasan perdesaan. Kota-kota perdaganagn tersebut lalu menarik pekerja-pekerja baru dari perdesaan. d. Peningkatan kegiatan pelayanan, di mana industri tersier dan kuarter tumbuh dan meningkatkan perdagangan, taraf hidup dan memacu munculnya organisasi ekonomi dan sosial. Berbagai jenis jasa tumbuh di perkotaan. e. Kemajuan transportasi; di mana kemajuan komunikasi mendorong majunya mobilitas penduduk, khususnya dari perdesaan ke kota-kota di dekatnya. II-13 f. Tarikan sosial dan kultural; di mana banyak hal yang menarik seperti tempat rekreasi dan lain-lain. g. Kemajuan pendidikan h. Pertumbuhan penduduk alami. Suntajaya (2014) menyebutkan bahwa faktor penyebab utama urbanisasi adalah kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini melahirkan dua faktor yaitu faktor penarik (pull factors) dan faktor pendorong (push factors). a. Faktorpenarik (Pull Factor ) Alasan orang desa melakukan migrasi atau pindah ke kota didasarkan atas beberapa alasan, yaitu: 1. Lahan pertanian yang semakin sempit 2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya 3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa 4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa, misalnya sarana hiburan yang belum memadai 5. Diusir dari desa asal, sehingga ke kota menjadi tujuan. 6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota lebih tinggi 7. melanjutkan sekolah, karena di desa fasilitas atau mutunya kurang 8. pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan 9. kebebasan pribadi lebih luas 10. adat atau agama lebih longgar b. Faktor Pendorong (Push Factors) Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong timbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya adalah: 1. keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis (tidak mengalami perubahan yang sangat lambat). Hal ini bisa terjadi karena adat istiadat yang masih kuat atau pun pengaruh agama. 2. keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi II-14 3. lapangan kerja yang hampir tidak ada karena sebagian besar hidup penduduknya hanya bergantung dari hasil pertanian 4. pendapatan yang rendah yang di desa 5. keamanan yang kurang 6. fasilitas pendidikan sekolah atau pun perguruan tinggi yang kurang berkualitas Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya urbanisasi yang paling kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para migran), selain itu disusul dengan faktor tingkat pendidikan. II.3.3 Dampak-dampak Urbanisasi II.3.3.1 Dampak urbanisasi pada Desa Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut: 1. Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota. 2. Mendorong pembangunan desa karena penduduk sudah mengetahui kemajuan dikota. 3. Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk. 4. Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan. Dampak negatif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut: 1. Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian. 2. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas. II.3.3.2 Dampak urbanisasi bagi Kota Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut: 1. Kota dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja. 2. Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas. Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut: 1. Timbulnya pengangguran. 2. Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota. 3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas. II-15 4. Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya. II.3.4 Penanggulangan Urbanisasi Upaya pemerintah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya urbanisasi antara lain sebagai berikut : 1. Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan yang merata atau menyebar berpusat pada daerah-daerah, misalnya pembangunan di Indonesia berpusat pada empat kota. seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang. Masing-masing daerah akan mengembangkan daerah sekitarnya contohnya, untuk daerah Jakarta dikenal dengan istilah Jabotabek, di Surabaya dikenal dengan istilah Gerbangkertasusila. Dengan demikian, penduduk desa yang ingin mencari pekerjaan tidak perlu ke kota besar. 2. Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan. 3. Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi. 4. Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program keluarga berencana. 5. Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi, menggiatkan koperasi unit desa atau KUD 6. Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling. 7. Mengeluarkan peraturan untuk mempersulit perpindahan penduduk desa ke kota, misalnya izin pindah ke kota sulit, Jakarta dinyatakan tertutup bagi pendatang baru. II-16 BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan : 1. Desa a.) Potensi dari desa Tempuran Kec.Blora, Kab.Blora , Jawa Tengah, Indonesia dapat peningkatan, yang salah stunya yaitu dengan menjadika desa Tempuran sebagai desa wisata. Selain itu, juga bisa dengan mengembangkan faktor-faktor penting dalam pengembangan desa. b.) Faktor yang mempengaruhi pengembangan desa berasal dari luar dan dalam.faktor dari dalam itu meliputi : warga desa, sumber tanah, sumber air, sumber tanaman desa. Sedangkan faktor dari luar meliputi : hubungan antar desa, pengaruh dari luar, pengaruh topografi. 2. Kota a) Sebuah kota memiliki unsur-unsur kota antara lain : 1. Unsur-unsur fisik yang meliputi kesuburan tanah, iklim, cuaca, dll 2. Unsur sosial yaitu merupakan hubungan yangmenimbulkan keserasian dan ketenangan antar penduduk. 3. Unsur ekonomi yang meliputi semua fasilitas atau sarana yang mendukung kegiatan eknomi, misalnya pasar, toko, dll. 4. Unsur budaya yaitu budaya atau seni yang bisa membawa corak di kehidupan masyarakat kota, misalnya gaya hidup dll. b) Potensi-potensi pada kota yang muncul akibat adanya unsur-unsur kota antara lain : 1. Potensial sosial seperti adanya organisasi, lembaga swadaya masyarakat dll. 2. Potensi ekonomi misalnya bank, pasar, swalayan, toko, dll. III-1 3. Potensi politik yakni adanya aparatur di pemerintah yang tugasnya mengatur kehidupan masyarakat. 4. Potensi budaya yaknik unsur seni atau budaya yang bisa menyemarakkan kota, misalnya karnaval, pentas senin, pendidikan, dll. c.) Klasifikasi kota Sistem klasifikasi kota dapat didasarkan atas beberapa faktor, seperti berdasarkan jumlah penduduk, fungsi, dan luas kota. Sistem penggolongan kota yang dilakukan oleh sebuah negara tidak selalu sama dengan negara lainnya. Hal ini sngat berhubungan dengan tingkat kemajuan pembangunan yang telah diacapai dan jumlah penduduk negara yang bersangkutan. Selain itu, dikenal juga istilah-istilah yang berhubungan dengan penggologan kota, seperti city (kota), town (kota kecil), urban (wilayah perkotaan). Oleh karena itu, untuk dapat mengklasifikasikan kota diperlukan standar yang cukup valid dan representatif. Dilihat dari jumlah penududknya, kota memiliki lima klasifikasi yang terbagi dalam: a. Kota kecil, memiliki jumlah penduduk 20.000 hingga 50.000 jiwa. b. Kota sedang, memiliki jumlah penduduk 50.000 sampai 100.000 jiwa. c. Kota besar, memiliki jumlah penduduk 100.000 sampai 1 juta jiwa. d. Kota metropolitan, memiliki jumlah penduduk 1-5 juta jiwa. e. Kota megapolitan, memiliki jumlah penduduk lebih dari 5 juta jiwa. 3. Urbanisasi III-2 a. Urbanisasi adalah suatu proses perubahan dari dea ke kota yang meliputi wilayah atau daerah beserta masyarakat didalamnya dan dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik atau morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologinya. b. Faktor yang menyebabkan adanya urbanisasi adalah keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik, keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, adanya kesenjangan wilayah antara desa dan kota, terbatasnya lapangan pekerjaan di desa, dan juga ketersediaan fasiitas umum yang lebih memadai serta saran dan prasarana yang lebih lengkap. c. Dampak adanya urbanisasi : Dampak negatif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut: 1. Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian. 2. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas. Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut: 1. Timbulnya pengangguran. 2. Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengahtengah kota. 3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas. 4. Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya. III.2 Saran 1. Desa Suatu desa tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk potensi des harus diperjelas dan dirumuskan lagi. Yang aslinya desa tersebut meliliki potensi yang sangat besar tetapi tidak dikembangkan. Hal ini mungkin salah satu penyebabnya adalah tentang sumber daya manusi. Dalam hal ini manusia sangat penting dalam upaya pengembangan potensi sebuah desa. Banyak masyarakat yang kurang adanya pengetahuan dan rasa bodo amat terhadap lingkungan sekitar. Masalah ini merupakan penyebab utama dalam berkembangnya suatu wilayah. Proram mensejahterakan III-3 masyarakat harus diajlankan berkelanjtan walupun sudah ada konsep sedikitpun. Dengan programnya terus dilanjutkab maka akan ada langkah-langkah program peningkatan secara bertahap dan terus-menerus. 2. Kota Perkembangan sebuah kota pasti tidak akan terlepas dari penduduknya. Hal ini bisa kita lihat pada kota Menchester ini, Manchester terpuruk dan perlahan-lahan industri di kota ini mulai mengalami kemunduran, termasuk industri tekstil.. tetap i atas berkat usaha tiap penduduk dan pemikirannya ke orientasi depan, menyebabkan kota Manchster ini menjadi kota yang berkembang pesat. Hal inilah perilaku yang patut kita teladani baik untuk diri kita sendiri maupun untuk bangsa kita ini. Dikarenakan oleh ,utuk memulai suatu hal yang besar harus dimulai dari hal yang paling kecil. 3. Urbanisasi Sebaiknya pihak pemerintah memeberikan sosialisasi ataupun peatihan kepada masyarakat tentang dampak adanya urbanisasi. Urbanisasi tak hanya memberi dampak bagi kota tetapi juga desa. Oleh karenan itu adanya urbanisasi akan merubah salah satunya tentang kependudukan. Untuk wilayah perkotaan akan menjadi semakin sempit hal ini dikarenakan banyaknya orang yang melakukan urbanisasi. Selain itu perlu adanya pembukaan lapangan kerja didesa supaya tidak menimbulkannya urbanisasi. dan solusi terakhir yaitu menggalakan program transmigrasi. Langkah ini sangat pening agar tidak maraknya urbanisasi. III-4 DAFTAR PUSTAKA Dewi, Y. S. (2017). Arus Urbanisasi Dan Smart City. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi. Dhimas Glagah Seta, R. H. (2017). PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI KABUBATEN BLORA. DIPONEGORO LAW JOURNAL. Retrieved maret 01, 2020, from https://media.neliti.com/media/publications/178349-ID-pelaksanaan-tugasdan-wewenang-dinas-par.pdf Fitri Ramdhani Harahap, S. M. (n.d.). DAMPAK URBANISASI BAGI PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA. Jurnal Society, Vol. I, No.1, Juni 2013. Gischa, t. (n.d.). Kota: pengertian, klasifikasi, ciri, dan fungsinya. (S. Gischa, Editor) Retrieved maret 02, 2020, from kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/20/190000069/kota-pengertian-klasifikasi-ciri-dan-fungsinya?page=all. Harahap, F. R. (2013). DAMPAK URBANISASI BAGI PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA. Society. https://doi.org/10.33019/society.v1i1.40 Manchester. (n.d.). Retrieved maret 01, 2020, from wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Manchester Mulyati, S. (2016). Retrieved maret 1, 2020, from blogspot: http://santimulyati21.blogspot.com/2016/11/makalah-tentangurbanisasi.html iv