Uploaded by rukni.yati

TUGAS 2

advertisement
MAKALAH PENGANTAR GEOGRAFI
“Cara Meningkatkan Potensi Desa Tempuran, Analisis Pengembangan Kota
Manchester, dan Ananlisis Penanggulangan Urbanisasi”
Disusun oleh :
1. Rukniyati
(21110119120015)
2. Argo Bagus Tri Kusumawanto
(21110119130096)
3. Faiz Hanifudin
(21110119130063)
Dosen Pengampu :
Nurhadi Bashit, S.T., M.Eng.
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
E-mail: [email protected]
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan
perkenan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara
Meningkatkan
Potensi
Desa
Tempuran,
Analisis
Pengembangan
Kota
Manchester, dan Ananlisis Penanggulangan Urbanisasi”. Makalah ini di susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Geografi Tahun Ajaran 2020.
Makalah ini berisi materi penjelasan tentang “Desa, Kota, dan
Urbanisasi”. Dari makalah ini kami juga mencoba memberikan sedikit wawasan
yang di peroleh dari berbagai sumber.
Berbagai upaya, pikiran serta telah di lakukan dalam perwujudan
makalah ini. Namun demikian, makalah Pengantar Geografi ini barangkali
mengandung berbagai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharap kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan makalah ini.
Meski penyusunan masakalah ini masih sederhana, kami berharap agar
makalah ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi para pembaca. Dalam
kesempatan ini, kami mengucapakan banyak terima kasih atas bantuan berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semarang, 01 maret 2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................ I-1
I.1
Latar Belakang.................................................................................................... I-1
I.2
Rumusan Masalah .............................................................................................. I-3
I.3
Manfaat dan Tujuan ............................................................................................ I-3
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................... II-1
II.1 Desa Tempuran .................................................................................................. II-1
II.1.1 Pengertian .............................................................................................. II-1
II.1.2 Potensi Desa........................................................................................... II-1
II.1.3 Upaya pengembangan Desa Tempuran. ................................................ II-3
II.2 Kota Manchester ................................................................................................ II-5
II.2.1 Unsur-unsur Kota Manchester ............................................................... II-5
II.2.2 Potensi-potensi Kota Manchester .......................................................... II-9
II.2.3 Klasifikasi Kota Manchester................................................................ II-11
II.3 Urbanisasi ........................................................................................................ II-12
II.3.1 Pengertian Urbanisasi .......................................................................... II-12
II.3.2 Faktor penyebab terjadinya Urbanisasi ............................................... II-13
II.3.3 Dampak-dampak Urbanisasi ................................................................ II-15
II.3.4 Penanggulangan Urbanisasi ................................................................. II-16
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... III-1
III.1 Kesimpulan ...................................................................................................... III-1
III.2 Saran ................................................................................................................ III-3
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ iv
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
1.
Latar Belakang
Desa
Persoalan yang paling mendasar dalam proses penyelenggaraan pemerintah
desa yaitu bagaimana cara atau langkah dalam membangun, menciptakan, dan
mengembangkan pemerintah agar menjadi sebuah desa yang dapat mengemban
visi dan misinya dalam mewujudkan masyarakat yang dapat hidup sejahtera,
makmur dengan secara berkeadilan.
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan serta
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/ atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 1 ayat 1 UUD No. 06 Th 2014
tentang Desa).
Masyarakat desa biasanya saling mengenal antara satu dengan yang lain
serta memiliki sikap sosial dan solidaritas yang tinggi antara satu dengan orang
yang lain sehingga rasa kekeluargaannya sangat tinggi. Sebagian besar
masyarakat desa mata pencahariannya adalah petani, hal ini karena wilayah desa
seabgian besar merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Masyarakat
perdesaan terutama di indonesia, masih tergolong yang tertinggal. Hal ini
disebabkan oeh ketidakadilan pemerintah ataupun kurangnya koordinasi antara
pihak pemerintah dengan desa tersebut. Contohnya yaitu pembangunan jalan,
banyak desa yang lokasinya terpencil jalannya masih buruk padahal disatu sisi
mereka butuh akses dan fasilitas yang memadai untuk masyarakat pergi ke pusat
kota. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat desa yang tertinggal.
2.
Kota
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 2 Tahun 1987 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kota, Kota adalah permukiman dan kegiatan
penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam
I-1
peraturan perundangan serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan
ciri kehidupan kekotaan. Pada dasarnya, sebuah kota haruslah lebih maju daripada
desa. Hal ini dapat dilihat dari kemjuan teknologi fasilitas-fasilitas yang memadai,
banyak kawasan industri dan lain-lain.
Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli dan pendatang. Penduduk asli
yaitu masyarakat yang berkelahiran asli dari kota tersebut. Seiring dengan
bertambahnya tahun, Pertumbuhan penduduk di kota semakin cepat, Banyak
pendatang dari desa yang lebih memilih merantau dan menetap di kota daripada di
desa, menurutnya bahwa di perkotaan terdapat mata pencaharian yang lebih
banyak daripada di desa. Kota memiliki unsur-unsur yang dapat menunjang
kebutuhan hidup warganya, serta-serta potensi-potensi yang muncul, sehingga kita
dapat mengetahui tentang klasifikasi dari sebuah kota itu sendiri.
3.
Urbanisasi
Maraknya pembangunan di kota-kota besar dapat memacu pertumbuhan
ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi
penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan dan bertempat tinggal.
Kehidupan di perdesaan memang tidak seperti diperkotaan. Di kota berbagai
macam serba canggih dan jika mau apa-apa juga mudah. Hal ini meyebabkan
banyak masyarakat desa yang berpindah ke kota. Perpindahan penduduk dari desa
ke kota disebut Urbanisasi. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum,
aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu
adalah suatu masalah yang perlu diselesaikan.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,
informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain
sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang
mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun
dalam bentuk yang menarik perhatian.
I-2
Jika kita teliti lagi, urbanisai dalam jangka waktu yang pendek bisa dibilang
baik, akan tetapi jika berlangsung dalam jangka waktu yang panjang maka akan
akan memberikan dampak yang sangat besar yaitu salah satunya persebaran
penduduk yang tidak merata.
I.2
1.
Rumusan Masalah
Desa
Adapun Rumusan Masalah yang kami ambil dari tema tersebut adalah:
a. Bagaimana cara meningkatkan potensi desa Tempuran ?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan desa Tempuran ?
2.
Kota
Adapun Rumusan Masalah yang kami ambil dari tema tersebut adalah:
a. Apa saja unsur-unsur dari kota Manchester yang menunjang kehidupan
masyarakatnya ?
b. Apa saja potensi-potensi yang membuat kota Manchester maju ?
c.
Bagaimana perkembangan kota Manchester pada saat ini serta
bagaimana klasifiasinya ?
3.
Urbanisasi
Adapun Rumusan Masalah yang kami ambil dari tema tersebut adalah:
a. Apa pengertian tentang urbanisasi ?
b. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi ?
c. Bagaimana dampak urbanisasi bagi desa maupun kota ?
d. Bagaimana cara menanggulangi terjadinya urbanisasi ?
I.3
Manfaat dan Tujuan
Adapun Manfaat dan Tujuan dari tema ini adalah:
1.
Desa
a.
Memberikan informasi tentang cara meningkatkan potensi Desa
Tempuran.
b.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Tempuran.
2.
Kota
I-3
a.
Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang unsur-unsur
dari kota Manchester
b.
Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang potensipotensi yang ada di kota Manchester.
c.
Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami perkembangan yang
ada di kota Manchester dan faktor penyebab perkembangannya.
d.
Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang klasifikasi
kota Manchester.
3.
Urbanisasi
a.
Mengetahui dan memahami mengenai pengertian dari urbanisasi.
b.
Mengetahui dan memahami faktor yang menyebabkan terjadinya
urbanisasi.
c.
Mengetahui dan memahami dampak adanya urbanisasi bagi desa
maupun kota.
d.
Mengetahui dan memahami tentang cara menanggulangi terjadinya
urbanisasi.
I-4
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Desa Tempuran
II.1.1 Pengertian
Desa tempurann merupakan salah satu desa yang memiliki potensi yang
tidak kalah dengan desa yang lainnya, Desa Tempuran ini terletak di kecamatan
Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kondisi geografis desa Tempuran
termasuk dalam dataran rendah serta perbukitan di 20 – 280 MDPL.
II.1.2 Potensi Desa
Potensi desa adalah daya, kekuatan, kesanggupan, dan kemampuan yang
dimiliki suatu desa tersebut yang memepunyai kemungkinan untuk dapat
dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Desa wisata merupakan desa yang memiliki potensi keunikan dan daya
tarik wisata khas, baik berupa karakter fisik lingkungan alam pedesaan maupun
kehidupan sosial budaya kemasyarakatan yang dikelola dan dikemas secaar
menarik dan alami dengan fasilitas pendukung wisatanya.
Desa Tempuran memiliki objek wisata yang dapat menarik perhatian
masyaraakat lokal dan yang berada di luar Kabupaten Blora. Hal ini menunjukkan
bahwa kawasan Tempuran memiliki daya tarik tersendiri di bidang kepariwisataan
bagi masyarakat luas. Potensi wisata tersebut antara lain :
1. Waduk Tempuran
Objek Wisata Waduk Tempuran merupakan objek wisata yang
keberadaannya, melingkari perbukitan di Dusun Juwet. Untuk sampai ke
lokasi Objek wisata Waduk Tempuran ± 10 km arah timur dari Kota Blora.
Luas areal Objek wisata Waduk Tempuran ± 4.675 Ha. Kawasan Objek
Wisata Waduk Tempuran mempunyai multi guna yang fungsinya
disamping sebagai irigasi tanah pertanian dan lahan perikanan, juga sangat
cocok sebagai pembinaan olah raga Dayung dan pengembangan
Kepariwisataa, karena lokasinya yang begitu indah dan menarik. Sebagai
pendukung Kepariwisataan antara lain :
a. Adanya tempat pembibitan ikan tawar dengan system karamba.
II-1
b. Tempat berlatih atlit-atlit Dayung Kabupaten Blora, yang sudah
mampu berbicara baik ditingkat nasional maupun internasional.
2. Kampung Bluron
Objek wisata Kampun Bluron merupakan salah satu pilihan terbaru
untuk berlibur yang menjadi favorit masyarakat Blora dan sekitarnya.
Kawasan ini terletak 8 kilometer dari pusat kota Blora Jawa Tengah.
Wahana permainan yang ada yakni kolam renang yang dilengkapi dengan
ember tumpah atau kali deres dalam bahasa Jawa. Tempat bermain air ini
sangat digemari anak-anak maupun orang dewasa, dan sangat cocok untuk
wahana berlibur keluarga dengan harga terjangkau dan tidak terlalu jauh
dari Kota Blora. Pengunjung wahana ini bisa menikmati resto dan pondok
lesehan dengan berbagai menu yang cukup menarik untuk dicoba dan
sebagian besar merupakan masakan khas Blora dan Jawa pada umumnya.
Selain itu kawasan ini juga menyediakan sanggar batik yang
menawarkan batik-batik tulis pilihan khas Blora, dan pada kesempatan
tertentu pengunjung bisa melihat langsung cara membatik maupun belajar
membatik di sanggar tersebut. Jalanan menuju kawasan wisata air
Kampung Bluron cukup baik dengan jalan beraspal dan mampu dilalui
kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tempat parkir yang cukup
luas.
3. Pemandian Sayuran
Objek wisata Sayuran terletak di daerah perbukitan atau tepatnya
berada di Desa Soko, Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, ± 14 km ke arah
timur Kota Blora. Secara fisik luas kawasan objek wisata Sayuran 6,6 Ha,
dengan ketinggian tanah ± 250 m di atas permukaan laut mempunyai hawa
yang sejuk serta tiupan angin yang relatip kencang seperti layaknya daerah
pegunungan, mempunyai pemandangan yang sangat menarik. Apabila kita
berada di atas perbukitan ± 2 km, kita akan dapat melihat dengan mata
telanjang keindahan Pantai Utara, Objek Wisata Waduk Tempuran dan
Kota Blora.
II-2
4. Makam Bupati Tempo Dulu
Makam bupati tempo dulu merupakan Wisata Ziarah terletak di
desa Ngadipurwo, Kecamatan Blora ± 7 Km kearah Utara Blora, mudah
dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
5. Kesenian Kethoprak
Kethoprak merupakan bentuk seni tradisional berusia cukup tua,
embrionya muncul sejak tahun 1887. Bentuk kethoprak berawal dari
permainan orang-orang desa di Klaten yang menabuh lesung secara
berirama pada masa bulan purnama. Kebiasaan rakyat desa Klaten ini
dikembangkan oleh Wrekasdiningrat di Yogyakarta dengan ditambah
antawacana (dialog) serta alat music seperti : kendhang, suling, terbang
dan kecrek. Cerita yang di tunjukkan semakin beragam, seperti : Abdul
Semarasupi, Damarwulan, Jaka Bodho, Aji Saka, Panji Asmarabangun,
Rara Mendhut dan Siti Jaleka. Akibatnya dalam hal kostum terdapat
keragaman, yakni kejawen, mesiran, basahan, dan gedhong. Kethoprak
dipertunjukkan pada malam hari, dengan durasi 4-6 jam. Kethoprak adalah
salah atu bentuk teater tradisional yang berpijak pada cerita sejarah dan
bertutur dengan bahasa Jawa.
II.1.3 Upaya pengembangan Desa Tempuran.
Selain dengan cara Desa Wisata kita juga bisa meningkatkan potensi desa
mengembangkan faktor-faktor penting dala pengembangan desa, diantaranya
yaitu :
A. Faktor Luar, meliputi :
a) Warga desa, dalam arti sampai dimana taraf pengetahuan
masyarakat desa setempat.
b) Sumber tananman didesa, dalam arti ,macam-macam tanaman yang
dapat tumbuh dan berguna bagi penduduk untuk sendiri dan
perdagangan.
c) Sumber air, dalam arti sungai, sumur atau curah hujan yang ckup
untuk menghidupi 3 betuk hidup didalam desa yaitu manusia,
hewan, dan tanaman.
II-3
d) Sumber tanah, dalam arti tanah yang produktif , Yang masih
mempunyai tingkat kesuburan cukup lama.
B. Faktor luar, meliputi :
a) Huungan lalulintas anata desa dengan desa-desa diluar desa itu.
b) Pengaruh dari luar, dalam hal ini instansi-instansi vertical yang
mengurus persoalan-persoalan desa.
c) Pengaruh topografi, dalam arti pengaruh terhadap pertambahan
areal tempat kediaman penduduk
Adapun upaya pengembangan desa wisata dikawasann Tempuran anatar lain :
Kabupaten Blora kaya akan pariwisata dan kesenian lokal. Tidak hanya
pariwisata alam, tetapi Kabupaten Blora memiliki wisata religi dan wisata geologi
yang perlu di kembangkan. Tempuran merupakan salah satu kawasan yang
terdapat beberapa wisata alam dan religi, di sana juga terdapat pusat kesenian
yang di sebut dengan kethoprak, Tempuran juga menyediakan berbagai kuliner
khas. Tempuran sudah mencukupi syarat apabila kawasan Tempuran dijadikan
sebagai Desa Wisata, karena selain fasilita – fasilitas wisata, Tempuran juga
bertempat tidak jauh dari kota, sehingga mudah untuk dijangkau.
Dengan di jadikannya kawasan Tempuran sebagai Desa Wisata, hal ini
akan menunjang pariwisata di Kabupaten Blora. Apabila wisatawan sudah tertarik
dengan Desa Wisata Tempuran, mereka akan mencoba untuk mendatangi objekobjek wisata lainnya yang di miliki oleh Kabupaten Blora. Banyak potensi –
potensi Blora yang dapat di kembangkan, mulai dari wisata alam, wisata geologi,
wisata religi serta kesenian dan kebudayaan yang dimiliki Kabupaten Blora.
Sangat di sayangkan apabila potensi- potensi yang di miliki ini tidak dapat di
gunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Blora.
Pengembangan kawasan Wisata Tempuran apabila sudah dapat di
kembangkan dengan baik dan maksimal oleh instansi terkait dan masyarakat,
maka hal ini akan menjadi contoh bagi pengembangan kawasan-kawasan wisata
lain di Kabupaten Blora.
II-4
II.2
Kota Manchester
II.2.1 Unsur-unsur Kota Manchester
II.2.1.1 Unsur Fisik
Manchester adalah salah satu kota terbesar di Inggris dengan penduduk
terbesar ketiga dengan jumlah populasi sekitar 2,2 juta jiwa. Manchester berlokasi
di bagian tengah-selatan Inggris Barat Laut, dibatasi oleh Dataran Chesire di
sebelah selatan dan Pennines di sebelah utara dan timur. Kota ini terkenal karena
arsitektur, budaya, musik, jaringan media, ilmu pengetahuan dan teknik, dampak
sosial, dan olahraganya. Klub sepak bola terkemuka di Liga Utama Inggris,
Manchester City dan Manchester United, berasal dari kota ini. Manchester juga
merupakan tempat kelahiran stasiun kereta api pertama di dunia, dan tempat para
ilmuwan pertama kali memisahkan atom dan menciptakan program penyimpanan
komputer. Manchester memiliki dua universitas, salah satunya merupakan
universitas tunggal terbesar di Britania Raya.
Kota Manchester terletak pada 53°28′0″N 2°14′0″W, 160 mil (257 km) di
sebelah barat laut London, Manchester membentang di kawasan berbentuk
mangkuk, berbatasan dengan Pennines di sebelah utara dan timur, rangkaian
pegunungan yang membentang di sepanjang Inggris Utara, dan Dataran Cheshire
di sebelah selatan. Pusat kota terletak di sisi timur Sungai Irwell, di dekat
pertemuannya dengan Sungai Medlock dan Irk, dengan ketinggian 115 hingga
138 kaki (35 hingga 42 meter) dari permukaan laut. Sungai Mersey mengalir di
sebelah selatan Manchester. Kebanyakan wilayah dalam kota, khususnya di
selatan, bertopografi datar, menawarkan pemandangan yang terhampar luas dari
banyak bangunan-bangunan bertingkat dan pegunungan Pennines, yang tertutup
oleh salju pada musim dingin. Keadaan geografi Manchester sangat berpengaruh
dalam perkembangan awal kota ini sebagai kota industri pertama di dunia.
Pengaruh ini antara lain tampak pada iklimnya, kedekatannya dengan pelabuhan
Liverpool, ketersediaan pembangkit listrik tenaga air dari sungai-sungainya, dan
cadangan batubara di sekitarnya. Lokasi Manchester bertetangga dengan beberapa
permukiman besar lainnya, kecuali bagian kecil di sepanjang batas selatan dengan
Cheshire.
II-5
Seperti wilayah lainnya di Kepulauan Britania, Manchester memiliki iklim
lautan, dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang dingin. Curah
hujan pada umumnya ringan sepanjang tahun. Curah hujan tahunan rata-rata
Manchester adalah 806,6 milimeter. Manchester memiliki tingkat kelembaban
yang relatif tinggi, yang membantu mengoptimalkan perkembangan industri
tekstil. Hujan salju umumnya tidak pernah turun di kawasan kota karena efek dari
pemanasan perkotaan. Namun, di Pennine dan Hutan Rossendale yang
mengelilingi kota dari timur ke utara menerima lebih banyak salju, dan jalan
menuju luar kota bisa saja ditutup karena tertutup salju.
II.2.1.2 Unsur Ekonomi
Saat ini, perekonomian Kota Manchester sebagian besar bersumber dari
sektor jasa. Pada tahun 2007, Manchester adalah kota yang paling cepat
berkembang di Britania Raya dan jumlah investasinya menempati peringkat kedua
setelah ibu kota. Manchester's State of the City Report menyatakan bahwa jasa
keuangan dan profesional, industri sains, industri kreatif, budaya dan media,
manufaktur dan komunikasi menjadi aktivitas perekonomian utama di
Manchester. Kota ini dinobatkan pada tahun 2010 sebagai tempat terbaik kedua
untuk berbisnis di Britania Raya dan terbaik kedua belas di Eropa.
Manchester adalah salah satu pusat bisnis bagi pasar lokal, regional dan
internasional. Kota ini merupakan pusat keuangan terbesar kelima di Britania
Raya di luar London dengan lebih dari 96.300 orang yang bekerja di sektor
perbankan, keuangan dan asuransi. The Co-operative Group, bisnis konsumen
terbesar di dunia, berbasis di Manchester dan merupakan salah satu perusahaan
terbesar di kota itu. Sektor hukum, akuntansi, konsultan manajemen, jasa
profesional dan profesi teknis lainnya juga mendominasi Manchester.
Pusat bisnis di Manchester berada di pusat kota, berdekatan dengan
Piccadilly dan terpusat di Mosley Street, Deansgate, dan King Street.
Spinningfields adalah kawasan bisnis yang dibangun dengan menghabiskan dana
sebesar £ 1,5 miliar dengan memperluas bagian barat distrik Deansgate. Kawasan
ini dirancang untuk menjadi pusat perkantoran, fasilitas ritel dan katering, serta
pengadilan. Beberapa perusahaan-perusahaan terkemuka telah pindah ke kawasan
ini.
II-6
Manchester adalah pusat utama bagi aktivitas komersial, pendidikan dan
kebudayaan di Inggris Barat Laut dan pada tahun 2010 kota ini menduduki
peringkat keempat sebagai kawasan pusat ritel terbesar di Britania Raya. Kawasan
ritel di pusat kota terdiri dari toko-toko ternama dan butik-butik kelas atas seperti
Vivienne Westwood, Emporio Armani, DKNY, Harvey Nichols, Boodles, Chanel
dan Hermes.
II.2.1.3 Unsur Sosial
Bila menyebut nama Manchester, bayangan publik sepak bola dunia
pastinya akan tertuju pada Manchester United dan Manchester City, dua
kesebelasan papan atas Premiere League. Sebagian besar masyarakat manchester
memiliki gaya hidup yang sangat tidak sehat dan sangat tidak bermoral . Sebagian
besar wanita di Manchester memiliki berat badan yang berlebih atau bisa disebut
gemuk , menggelembungnya ukuran tubuh wanita Manchester disebabkan
kegemaran mereka pada makanan cepat saji alias fast food dan bir, yang
mana takarannya sama besar dengan kaum pria. Hal lain yang membuat
Manchester minus (hal negatif) adalah sikap permisif warganya terhadap kaum
LGBT.Di Manchester, ada daerah yang disebut "Desa Gay". Sesuai namanya,
kaum LGBT bebas bercengkrama satu sama lain tanpa takut digaruk pihak
berwajib.
II.2.1.4 Unsur Budaya
1. Kebiasaan Mengantri
Orang orang inggris mempunyai kebiasaan untuk mengantri di manapun
mereka berada. Sepanjang apapun antrian itu, mereka akan bersabar untuk
berdiri mengantri nya. Misalkan mengantri untuk bus, kereta, membayar
makanan, membayar belanjaan, dan lain lain. Jadi bila anda berada di
inggris, dan tidak melakukan hal seperti mereka, anda akan di lihat jelek
dan mereka tidak akan nyaman dekat dengan anda karena anda di lihat
aneh.
2. Budaya Memberikan Tip
Jika mereka makan di restoran atau kafe, memberikan tip sekitar 10%
merupakan kebiasaan yang sudah umum dan sudah setiap orang
melakukannya. Namun bila tagihan sudah termasuk tip, mereka biasanya
II-7
tidak memberikan tip tambahan, namun itu pilihan. Seperti halnya pada
saat mereka makan di restoran, memberikan tip 10 % pada saat mereka
naik taxi juga hal normal.
3. Bertanya Tentang Gaji Adalah Tabu
Di dalam budaya orang inggris, mereka tidak suka berbicara atau bertanya
tentang gaji mereka. Karena bagi mereka, bertanya tentang gaji orang lain
merupakan sesuatu yang tidak sopan, karena itu sesuatu yang privasi dan
sedikit sensitive. Di inggris mereka selalu menghormati privasi orang lain
dan business
4. Terlalu Banyak Mengucapkan Maaf, Terima Kasih, Dan Tolong
Tolong, terima kasih, maaf merupakan kata kata yang sering sekali mereka
gunakan dalam percakapan. Memang dalam budaya lain, mengucapkan
terima kasih apabila seseorang baru melakukan sesuatu yang baik untuk
anda, atau bilang maaf bila kita baru melakukan kesalahan.
Namun di inggris kata terima kasih, tolong, maaf dan lain lain adalah
normal di ucapkan untuk hal hal yang kecil dalam percakapan. Tidak di
haruskan dimana untuk mengatakan kata kata ini, namun orang orang
inggris akan merasa nyaman bila kata kata sopan itu di gunakan dalam
percakapan dengan mereka.
5. Tidak Bebicara Dengan Orang Tidak Di Kenal
Orang inggris tidak akan pernah berbicara dengan orang yang tidak di
kenal di tempat umum seperti pada saat di transportasi umum. Walaupun
pada saat kereta sedang penuh, sampai sampai mereka harus berdesak
desakan pun, di kereta tetap akan terdengar sepi seperti tidak ada orang.Ini
biasanya terjadi hanya di london dan oleh orang orang yang tinggal di
london, BUKAN orang inggris yang tinggal di luar london. Orang orang
inggris yang tinggal di luar london, mereka biasanya lebih friendly dan
polite. Itu kenapa orang orang yang tinggal di luar london berpikir bahwa
orang orang london sedikit aneh karena mereka terlihat anti sosial. Namun
alasan mereka, karena mereka orang orang yang sibuk dan tidak ada waktu
untuk chit chat di transportasi umum dan transportasi umum bukan untuk
mencari teman.
II-8
6.
Patuh Terhadap Peraturan
Orang orang inggris mereka selalu mengikuti peraturan yang ada. Bila
peraturan itu tidak boleh menyentuhnya, mereka tidak akan menyentuhnya
ke hal tersebut. Bila di tempat itu ada aturan no camera, no phone, no talk
dan lain lain, mereka benar benar tidak akan melakukan hal yang di larang
itu. Itu adalah contoh contohnya.
II.2.2 Potensi-potensi Kota Manchester
II.2.2.1 Potensi Ekonomi
Manchester berada di garis depan Revolusi Industri pada abad ke-19, dan
merupakan pusat terkemuka untuk sektor manufaktur. Saat ini, perekonomian
kota ini sebagian besar terdiri dari sektor jasa. Pada tahun 2007, Manchester
adalah kota yang paling cepat berkembang di Britania Raya, dan jumlah
investasinya menempati peringkat kedua setelah ibu kota, Manchester's State of
the City Report menyatakan bahwa jasa keuangan dan profesional, industri sains,
industri kreatif, budaya dan media, manufaktur dan komunikasi menjadi aktivitas
perekonomian utama di Manchester. Kota ini dinobatkan pada tahun 2010 sebagai
tempat terbaik kedua untuk berbisnis di Britania Raya dan terbaik kedua belas
di Eropa.
Manchester
adalah
pasar
terbesar
Britania
Raya
selain
London. Manchester Raya menyumbangkan sekitar £42 miliar bagi Nilai Tambah
Bruto Britania Raya, yang terbesar ketiga dari semua county di Britania, bahkan
lebih tinggi dari Wales atau Inggris Timur Laut.
Manchester adalah salah satu pusat bisnis bagi pasar lokal, regional dan
internasional. Kota ini merupakan pusat keuangan terbesar kelima di Britania
Raya di luar London dengan lebih dari 96.300 orang yang bekerja di
sektor perbankan, keuangan dan asuransi. The Co-operative Group, bisnis
konsumen terbesar di dunia, berbasis di Manchester dan merupakan salah satu
perusahaan terbesar di kota itu. Sektor hukum, akuntansi, konsultan manajemen,
jasa profesional dan profesi teknis lainnya juga mendominasi Manchester.
Pusat
bisnis
dengan Piccadilly dan
di
Manchester
terpusat
Street. Spinningfields adalah
berada
di Mosley
kawasan
bisnis
di
pusat
kota,
berdekatan
Street, Deansgate,
dan King
yang
dibangun
dengan
II-9
menghabiskan dana sebesar £ 1,5 miliar dengan memperluas bagian barat distrik
Deansgate. Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat perkantoran, fasilitas ritel
dan katering, serta pengadilan. Beberapa perusahaan-perusahaan terkemuka telah
pindah ke kawasan ini, dan Pusat Pengadilan Sipil dibuka pada bulan Oktober
2007.
Manchester adalah pusat utama bagi aktivitas komersial, pendidikan dan
kebudayaan di Inggris Barat Laut, dan pada tahun 2010 kota ini menduduki
peringkat keempat sebagai kawasan pusat ritel terbesar di Britania Raya. Kawasan
ritel di pusat kota terdiri dari toko-toko ternama dan butik-butik kelas atas
seperti Vivienne
Westwood, Emporio
Armani, DKNY, Harvey
Nichols, Boodles, Chanel dan Hermes.
II.2.2.2 Potensi Sosial Budaya
Manchester mengalami perkembangan teater, opera dan tari, serta
merupakan
lokasi
bagi
beberapa
tempat
pertunjukan
besar,
diantaranya Manchester Opera House, yang menampilkan pertunjukan tur
berskala besar dan produksi West End, Palace Theatre, dan Royal Exchange
Theatre yang berlokasi di bekas gedung bursa Manchester.
Ruang pertunjukan yang lebih kecil diantaranya Library Theatre, sebuah
teater produksi di ruang bawah tanah Perpustakaan Pusat; Contact Theatre; dan
Studio Salford. Dancehouse didedikasikan untuk kepentingan produksi tari. The
Library Theatre ditutup pada tahun 2010, dan akan dibuka kembali pada tahun
2014 dalam sebuah kompleks seni baru yang dibangun menyatu dengan
Cornerhouse.
Dengan diproduksinya seni-seni di Manchester , hal ini membuat kota
Manchester dapat berkembang karena mendapatkan pendapatan dari seniseni,teater, opera yang mereka produksi atau mereka tunjukkan.
II.2.2.3 Potensi Olahraga
Manchester
juga
dikenal
sebagai
kota
olahraga. Dua
klub sepak
bola dalam Liga Utama Inggris menyandang nama Manchester, yaitu Manchester
City dan Manchester United, masing-masingnya merupakan juara dari Premier
League 2012 dan Premier League 2011. Markas utama Manchester City
adalah Stadion City of Manchester (juga dikenal dengan nama Stadion Etihad
II-10
untuk tujuan sponsor), yang berlokasi di tanah bekas Maine Road yang
dirubuhkan. Stadion City of Manchester dibangun untuk menyelenggarakan Pesta
Olahraga Persemakmuran pada tahun 2002. Kandang Manchester United, Old
Trafford, merupakan stadion terbesar di Britania Raya, dengan kapasitas mencapai
76.000 penonton. Stadion ini berlokasi di borough Trafford, di luar kota
Manchester. Manchester telah menyelenggarakan berbagai kompetisi sepak bola,
baik
domestik
maupun
internasional,
diantaranya Piala
Dunia
FIFA
1966, Kejuaraan Eropa UEFA 1996, Sepak bola Olimpiade 2012, final Liga
Champion 2003, final UEFA Cup 2008, final Piala FA (1893, 1911, 1915, 1970)
dan Final Piala Liga Inggris (1978, 1984).
Fasilitas olahraga utama dibangun untuk penyelenggaraan Pesta Olahraga
Persemakmuran 2002, termasuk Stadion City of Manchester, National Squash
Centre dan Manchester Aquatics Centre. Manchester telah menawarkan diri dua
kali untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas, namun dikalahkan
oleh Atlanta pada tahun 1996 dan oleh Sydney pada tahun 2000. Manchester
Velodrome dibangun untuk memfasilitasi penawaran dalam Olimpiade 2000, dan
saat ini menjadi pusat dari tim balap sepeda Britania Raya. Velodrom ini adalah
markas dari British Cycling, UCI ProTeam Team Sky dan Sky Track Cycling,
serta menjadi tuan rumah dari Kejuaraan Dunia Balap Sepeda UCI untuk ketiga
kalinya pada tahun 2008. Manchester Arena juga menyelenggarakan Kejuaraan
Renang Dunia FINA pada tahun 2008. National Indoor BMX Arena (2.000
kapasitas) dibangun berdekatan dengan velodrom dan dibuka pada tahun
2011. Klub Kriket Manchester bermarkas di Lapangan Kriket Old Trafford di
borough luar kota. Manchester juga menjadi tuan rumah Kejuaraan Squash
Dunia pada
tahun
2008, dan Kejuaraan
Dunia
Lacrosse pada
bulan
Juli
2010. Acara olahraga berikutnya yang akan diselenggarakan di Manchester di
antaranya kejuaraan kriket Ashes 2013, Piala Dunia Liga Rugbi 2013, dan Piala
Dunia Rugbi 2015.
II.2.3 Klasifikasi Kota Manchester
Menurut kami, kota Manchester ini termasuk kota besar. Hal ini dapat kita lihat
dari
jumlah
penduduk
sekitar
500
ribu
jiwa.
Kota
ini
terkenal
karena arsitektur, budaya, musik, jaringan media, ilmu pengetahuan dan teknik,
II-11
dampak sosial, dan olahraganya. Perekonomian kota ini sebagian besar terdiri dari
sektor jasa.
Manchester adalah salah satu pusat bisnis bagi pasar lokal, regional dan
internasional. Kota ini merupakan pusat keuangan terbesar kelima di Britania
Raya di luar London dengan lebih dari 96.300 orang yang bekerja di
sektor perbankan, keuangan dan asuransi. The Co-operative Group, bisnis
konsumen terbesar di dunia, berbasis di Manchester dan merupakan salah satu
perusahaan terbesar di kota itu. Sektor hukum, akuntansi, konsultan manajemen,
jasa profesional dan profesi teknis lainnya juga mendominasi Manchester.
Pusat bisnis di Manchester berada di pusat kota, berdekatan dengan Piccadilly dan
terpusat di Mosley Street, Deansgate, dan King Street. Spinningfields adalah
kawasan bisnis yang dibangun dengan menghabiskan dana sebesar £ 1,5 miliar
dengan memperluas bagian barat distrik Deansgate.
II.3 Urbanisasi
II.3.1 Pengertian Urbanisasi
Pengertian urbanisasi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah,
suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai
suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan
dalam dua pengertian. Pertama, Urbanisasi adalah merupakan suatu perubahan
secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan
kemajuan ekonomi. Kedua, Urbanisasi adalah banyaknya penduduk yang pindah
dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota.
Pengertian urbanisasi ini menurut para ahli pun berbeda-beda, sesuai
dengan interpretasi setiap orang. Menurut Ir. Triatno Yudo Harjoko (2010)
pengertian urbanisasi diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan
kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban.
Shogo kayono dalam Abbas (2002) memberikan pengertian urbanisasi
sebagai perpindahan dan pemusatan penduduk secara nyata yang memberi
dampak dalam hubungannya dengan masyarakat baru yang dilatar belakangi oleh
faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya.
II-12
Sementara Keban dalam Abbas (2002) berpendapat bahwa urbanisasi
jangan hanya dalam konteks demografi saja karena urbanisasi mengandung
pengertian yang multidimensional. Urbanisasi dari pendekatan demografis berarti
sebagai suatu proses peningkatan konsentrasi penduduk diperkotaan sehingga
proporsi penduduk yang tinggal menjadi meningkat yang biasanya secara
sederhana konsentrasi tersebut diukur dari proporsi penduduk yang tinggal di
perkotaan, kecepatan perubahan proporsi tersebut, dan perubahan jumlah pusatpusat kota.
Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu
proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi wilayah/daerah beserta
masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspekaspek fisik atau morfologi,
sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.(Harahap, 2013)
II.3.2 Faktor penyebab terjadinya Urbanisasi
Charles Whynne-Hammond dalam Budianto (2001) mengemukakan
bahwa terdapat 8 (delapan) faktor pendorong urbanisasi yaitu
a. Kemajuan di bidang pertanian. Adanya mekanisasi di bidang pertanian
mendorong 2 (dua) hal, yakni pertama tersedotnya sebagian tenaga kerja
agraris ke kota untuk menjadi buruh industri; kedua, bertambahnya hasil
pertanian untuk menjamin kebutuhan penduduk yang hidupnya dari pertanian.
b.
Industrialisasi; karena industry-industri bergantung pada bahan mentah dan
sumber tenaga, maka pabrik-pabriknya didirikan di lokasi sekitarnya.
c. Potensi pasar, di mana berkembangnya industry ringan melahirkan kota-kota
yang menawarkan diri sebagai pasaran hasil diteruskan pada kawasan
perdesaan. Kota-kota perdaganagn tersebut lalu menarik pekerja-pekerja baru
dari perdesaan.
d.
Peningkatan kegiatan pelayanan, di mana industri tersier dan kuarter tumbuh
dan meningkatkan perdagangan, taraf hidup dan memacu munculnya
organisasi ekonomi dan sosial. Berbagai jenis jasa tumbuh di perkotaan.
e. Kemajuan transportasi; di mana kemajuan komunikasi mendorong majunya
mobilitas penduduk, khususnya dari perdesaan ke kota-kota di dekatnya.
II-13
f. Tarikan sosial dan kultural; di mana banyak hal yang menarik seperti tempat
rekreasi dan lain-lain.
g. Kemajuan pendidikan
h. Pertumbuhan penduduk alami.
Suntajaya (2014) menyebutkan bahwa faktor penyebab utama urbanisasi
adalah kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini melahirkan dua faktor
yaitu faktor penarik (pull factors) dan faktor pendorong (push factors).
a. Faktorpenarik (Pull Factor )
Alasan orang desa melakukan migrasi atau pindah ke kota didasarkan atas
beberapa alasan, yaitu:
1. Lahan pertanian yang semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa, misalnya sarana hiburan yang
belum memadai
5. Diusir dari desa asal, sehingga ke kota menjadi tujuan.
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota
lebih tinggi
7. melanjutkan sekolah, karena di desa fasilitas atau mutunya kurang
8. pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau
mudahnya membuka usaha kecil-kecilan
9. kebebasan pribadi lebih luas
10. adat atau agama lebih longgar
b. Faktor Pendorong (Push Factors)
Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di
desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor
pendorong timbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya
adalah:
1. keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis (tidak
mengalami perubahan yang sangat lambat). Hal ini bisa terjadi karena adat
istiadat yang masih kuat atau pun pengaruh agama.
2. keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi
II-14
3. lapangan kerja yang hampir tidak ada karena sebagian besar hidup
penduduknya hanya bergantung dari hasil pertanian
4. pendapatan yang rendah yang di desa
5. keamanan yang kurang
6. fasilitas pendidikan sekolah atau pun perguruan tinggi yang kurang
berkualitas
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya urbanisasi
yang paling kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para migran), selain
itu disusul dengan faktor tingkat pendidikan.
II.3.3 Dampak-dampak Urbanisasi
II.3.3.1 Dampak urbanisasi pada Desa
Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil
pekerjaan di kota.
2. Mendorong pembangunan desa karena penduduk sudah mengetahui
kemajuan dikota.
3. Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah
penduduk.
4. Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.
Dampak negatif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut:
1. Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
2. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
II.3.3.2 Dampak urbanisasi bagi Kota
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
1. Kota dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
2. Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
1. Timbulnya pengangguran.
2. Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
II-15
4. Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial
lainnya.
II.3.4 Penanggulangan Urbanisasi
Upaya pemerintah untuk mencegah atau mengurangi terjadinya urbanisasi antara
lain sebagai berikut :
1.
Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan
yang merata atau menyebar berpusat pada daerah-daerah, misalnya
pembangunan di Indonesia berpusat pada empat kota. seperti Medan,
Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang. Masing-masing daerah akan
mengembangkan daerah sekitarnya contohnya, untuk daerah Jakarta
dikenal dengan istilah Jabotabek, di Surabaya dikenal dengan istilah
Gerbangkertasusila. Dengan demikian, penduduk desa yang ingin mencari
pekerjaan tidak perlu ke kota besar.
2.
Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan.
3.
Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan,
seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi.
4.
Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program
keluarga berencana.
5.
Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun
irigasi, menggiatkan koperasi unit desa atau KUD
6.
Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan sistem
keamanan lingkungan atau siskamling.
7.
Mengeluarkan peraturan untuk mempersulit perpindahan penduduk desa
ke kota, misalnya izin pindah ke kota sulit, Jakarta dinyatakan tertutup
bagi pendatang baru.
II-16
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan :
1. Desa
a.) Potensi dari desa Tempuran Kec.Blora, Kab.Blora , Jawa Tengah,
Indonesia dapat peningkatan, yang salah stunya yaitu dengan
menjadika desa Tempuran sebagai desa wisata. Selain itu, juga bisa
dengan
mengembangkan
faktor-faktor
penting
dalam
pengembangan desa.
b.) Faktor yang mempengaruhi pengembangan desa berasal dari luar
dan dalam.faktor dari dalam itu meliputi : warga desa, sumber
tanah, sumber air, sumber tanaman desa. Sedangkan faktor dari
luar meliputi : hubungan antar desa, pengaruh dari luar, pengaruh
topografi.
2. Kota
a) Sebuah kota memiliki unsur-unsur kota antara lain :
1. Unsur-unsur fisik yang meliputi kesuburan tanah, iklim, cuaca,
dll
2. Unsur sosial yaitu merupakan hubungan yangmenimbulkan
keserasian dan ketenangan antar penduduk.
3. Unsur ekonomi yang meliputi semua fasilitas atau sarana yang
mendukung kegiatan eknomi, misalnya pasar, toko, dll.
4. Unsur budaya yaitu budaya atau seni yang bisa membawa corak
di kehidupan masyarakat kota, misalnya gaya hidup dll.
b) Potensi-potensi pada kota yang muncul akibat adanya unsur-unsur kota
antara lain :
1. Potensial sosial seperti adanya organisasi, lembaga swadaya
masyarakat dll.
2. Potensi ekonomi misalnya bank, pasar, swalayan, toko, dll.
III-1
3. Potensi politik yakni adanya aparatur di pemerintah yang
tugasnya mengatur kehidupan masyarakat.
4. Potensi budaya yaknik unsur seni atau budaya yang bisa
menyemarakkan
kota,
misalnya
karnaval,
pentas
senin,
pendidikan, dll.
c.) Klasifikasi kota
Sistem klasifikasi kota dapat didasarkan atas beberapa
faktor, seperti berdasarkan jumlah penduduk, fungsi, dan luas kota.
Sistem penggolongan kota yang dilakukan oleh sebuah negara
tidak selalu sama dengan negara lainnya. Hal ini sngat
berhubungan dengan tingkat kemajuan pembangunan yang telah
diacapai dan jumlah penduduk negara yang bersangkutan. Selain
itu, dikenal juga istilah-istilah yang berhubungan dengan
penggologan kota, seperti city (kota), town (kota kecil), urban
(wilayah
perkotaan).
Oleh
karena
itu,
untuk
dapat
mengklasifikasikan kota diperlukan standar yang cukup valid dan
representatif.
Dilihat dari jumlah penududknya, kota memiliki lima
klasifikasi yang terbagi dalam:
a. Kota kecil, memiliki jumlah penduduk 20.000 hingga
50.000 jiwa.
b. Kota sedang, memiliki jumlah penduduk 50.000 sampai
100.000 jiwa.
c. Kota besar, memiliki jumlah penduduk 100.000 sampai 1
juta jiwa.
d. Kota metropolitan, memiliki jumlah penduduk 1-5 juta
jiwa.
e. Kota megapolitan, memiliki jumlah penduduk lebih dari 5
juta
jiwa.
3. Urbanisasi
III-2
a. Urbanisasi adalah suatu proses perubahan dari dea ke kota yang
meliputi wilayah atau daerah beserta masyarakat didalamnya
dan dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik atau morfologi, sosial,
ekonomi, budaya, dan psikologinya.
b. Faktor yang menyebabkan adanya urbanisasi adalah keinginan
untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik, keinginan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, adanya kesenjangan
wilayah antara desa dan kota, terbatasnya lapangan pekerjaan
di desa, dan juga ketersediaan fasiitas umum yang lebih
memadai serta saran dan prasarana yang lebih lengkap.
c. Dampak adanya urbanisasi :
Dampak negatif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai
berikut:
1. Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
2. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
1. Timbulnya pengangguran.
2. Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengahtengah kota.
3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
4. Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk
masalah sosial lainnya.
III.2 Saran
1.
Desa
Suatu desa tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lainnya. Untuk potensi des harus diperjelas dan dirumuskan lagi.
Yang aslinya desa tersebut meliliki potensi yang sangat besar tetapi tidak
dikembangkan. Hal ini mungkin salah satu penyebabnya adalah tentang sumber
daya manusi. Dalam hal ini manusia sangat penting dalam upaya pengembangan
potensi sebuah desa. Banyak masyarakat yang kurang adanya pengetahuan dan
rasa bodo amat terhadap lingkungan sekitar. Masalah ini merupakan penyebab
utama dalam berkembangnya
suatu
wilayah. Proram
mensejahterakan
III-3
masyarakat harus diajlankan berkelanjtan walupun sudah ada konsep sedikitpun.
Dengan programnya terus dilanjutkab maka akan ada langkah-langkah program
peningkatan secara bertahap dan terus-menerus.
2.
Kota
Perkembangan sebuah kota pasti tidak akan terlepas dari penduduknya.
Hal ini bisa kita lihat pada kota Menchester ini, Manchester terpuruk dan
perlahan-lahan industri di kota ini mulai mengalami kemunduran, termasuk
industri tekstil.. tetap i atas berkat usaha tiap penduduk dan pemikirannya
ke
orientasi depan, menyebabkan kota Manchster ini menjadi kota yang berkembang
pesat. Hal inilah perilaku yang patut kita teladani baik untuk diri kita sendiri
maupun untuk bangsa kita ini. Dikarenakan oleh ,utuk memulai suatu hal yang
besar harus dimulai dari hal yang paling kecil.
3.
Urbanisasi
Sebaiknya pihak pemerintah memeberikan sosialisasi ataupun peatihan
kepada masyarakat tentang dampak adanya urbanisasi. Urbanisasi tak hanya
memberi dampak bagi kota tetapi juga desa. Oleh karenan itu adanya urbanisasi
akan merubah salah satunya tentang kependudukan. Untuk wilayah perkotaan
akan menjadi semakin sempit hal ini dikarenakan banyaknya orang yang
melakukan urbanisasi.
Selain itu perlu adanya pembukaan lapangan kerja didesa supaya tidak
menimbulkannya urbanisasi. dan solusi terakhir yaitu menggalakan program
transmigrasi. Langkah ini sangat pening agar tidak maraknya urbanisasi.
III-4
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Y. S. (2017). Arus Urbanisasi Dan Smart City. Prosiding Seminar Nasional
Inovasi Teknologi.
Dhimas Glagah Seta, R. H. (2017). PELAKSANAAN TUGAS DAN
WEWENANG DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DALAM
PENGELOLAAN
PARIWISATA
DI
KABUBATEN
BLORA.
DIPONEGORO LAW JOURNAL. Retrieved maret 01, 2020, from
https://media.neliti.com/media/publications/178349-ID-pelaksanaan-tugasdan-wewenang-dinas-par.pdf
Fitri Ramdhani Harahap, S. M. (n.d.). DAMPAK URBANISASI BAGI
PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA. Jurnal Society, Vol. I, No.1,
Juni 2013.
Gischa, t. (n.d.). Kota: pengertian, klasifikasi, ciri, dan fungsinya. (S. Gischa,
Editor)
Retrieved
maret
02,
2020,
from
kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/20/190000069/kota-pengertian-klasifikasi-ciri-dan-fungsinya?page=all.
Harahap, F. R. (2013). DAMPAK URBANISASI BAGI PERKEMBANGAN
KOTA DI INDONESIA. Society. https://doi.org/10.33019/society.v1i1.40
Manchester.
(n.d.).
Retrieved
maret
01,
2020,
from
wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manchester
Mulyati,
S.
(2016).
Retrieved
maret
1,
2020,
from
blogspot:
http://santimulyati21.blogspot.com/2016/11/makalah-tentangurbanisasi.html
iv
Download