TUGAS 1 Nama : YUDI NOFRIANTO NIM : 031207238 Pertanyaan: 1. Coba ulaslah bagaimana Mazhab Empirisme menentang mazhab rasionalisme? 2. Begitu juga coba anda ulas bagaimana Mazhab Positivistik mendukung Mazhab Empirisme? Penjelasan: 1. Alasan Mazhab Empirisme menentang mazhab rasionalisme Mazhab Rasionalisme dan Mazhab Empirisme merupakan dua aliran filsafah yang memiliki sedikit pertentangan. Dimana, pada Mazhab Empirisme memiliki pendirian bahwa sumber ilmu pengetahuan didapatkan dari hasil pengalaman yang dimiliki baik dari pengalaman yang bersifat lahiriah maupun batiniah. Sedangkan pada Mazhab Rasionalisme dikatakan bahwa sumber pengetahuan terletah pada akal. Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak dalam ide dan bukan dalam diri barang sesuatu. Kebenaran akan sesuatu diperoleh berdarakan akal budi saja. Hal ini berdasarkan dari pemikiran bapak Rasionalisme Decartes yang berusaha menemukan suatu kebenaran yang tidak dapat diragukan yang darinya, dengan menekankan pada metode deduktif. Ia yakin bahwa kebenaran semacam itu ada bahwa kebenaran-kebenaran tersebut dikenal dengan cahaya yang terang dari akal budi sebagai hal-hal yang tidak dapat diragukan. Bahkan salah satu pernyataan paling viral dari Descartes adalah cogito ergo sum, yang memiliki arti aku berpikir maka aku ada. Para penganut paham empirisme menolak akan paham rasionalisme, mereka menyatakan pendapat bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman. Analogi yang disampaikan seperti secarik kertas kosong yang belum ada isi , terkecuali diperoleh pengalaman yang dapat mengisinya. Pengalaman selama menjalani kehidupan menjadi sebuah pegangan, pedoman, dan prinsip. Berdasarkan hal tersebut, maka doktrin rasionalisme tertolak. Karena pengetahuan tidak hanya berasal dari akal saja. Pengetahuan diperoleh selama manusia tersebut menjalani kehidupan dengan berbagai pengalaman yang menjadikannya memiliki prinsip dan persepsi akan suatu hal. Sebagai contoh bukti sederhana yang tak terelakan ialah ketika manusia lahir dimuka bumi, ia akan menjalani kehidupan dengan berbagai rintangan dalam kurun waktu hidupnya. Dimulai dari bayi, ketika dia akan belajar merangkak, berdiri dan kemudian berjalan. Hal ini dituntun bersama kedua orangtuanya. Sehingga si bayi memiliki pengalaman secara tak langsung untuk belajar berjalan. Berbeda aliran dengan paham rasionalisme yang menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari akal saja. Jika hanya mengandalkan pikiran atau akal nya saja. Tanpa disertai perkembangan psikomotorik melalui pengalaman yang didapatkan. Maka, si bayi tersebut tidak akan pernah menjadi manusia yang bisa berjalan dan berlari seperti layaknya manusia berjalan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mazhab empirisme berhasil menentang mazhab rasionalisme. Karena menurut paham empirisme pengetahuan berasal dari pengalaman, yang menekankan pada metode induktif. Artinya dari pengalaman berjalan tersebut si suatu saat individu akan berkembang menjadi pelari, dsb. 2. Alasan Mazhab Positisvik mendukung Mazhab Empirisme Mazhab Positivistik ialah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran berpangkal pada apa yang telah diketahui, yang berisifat faktual positif sehingga yang sifatnya metafisik akan ditolak. Begitu juga dalam Mazhab Empirisme yang menyatakan bahwa sumber pengetahuan lahir dari pengalaman, baik pengalaman yang bersifat batiniah maupun lahiriah. Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Mahzab Positisvik dan Mazhab Empirialisme merupakan dua aliran dalam bidang filsafat yang memiliki hubungan yaitu karena keduanya berpangkal pada pengalaman. Perbedaannya hanya pada batasan pengalaman, jika mahzab positivisme hanya menerima pengalaman objektif. Sedangkan mazhab empirialisme tidak hanya menerima pengalaman-pengalaman objektif tetapi juga masih menerima pengalaman yang bersifat subjektif. Hal ini dapat dikaji melalui doktrin positivisme yang menolak sumber pengetahuan dari pengalaman yang bersifat metafisik atau yang berhubungan dengan hal-hal non-fisik (tidak kelihatan), artinya pengalaman yang objektif dan faktual saja yang diterima. Berbeda dengan doktrin empirisme yang menerima sumber ilmu pengetahuan dari berbagai pengalaman yang bersifat lahiriah (fisik) maupun batiniah (metafisik). Artinya, sumber pengetahuan yang diperoleh bisa berasal dari subjektif ataupun objektif. Sehingga dapai ditarik kesimpulan bahwa mazhab positisvik mendukung mazhab empirisme dengan doktrin bahwa sumber pengetahuan berasal dari pengalaman, namun tetap berpendirian bahwa pada pengalaman yang bersifat objektif.