Uploaded by User53628

tujuh-perawi-hadis-terbanyak-2

advertisement
Darulkautsar.net
Hadis online, Pemurnian, Keindahan Islam
https://www.darulkautsar.net
TUJUH PERAWI HADIS TERBANYAK
Ada tujuh sahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam (SAW) yang meriwayatkan lebih
dari 1.000 hadis semasa hidupnya
Hidayatullah.com--Mereka tercatat sebagai sahabat-sahabat Rasul s.a.w yang terbanyak
meriwayatkan hadis. Ketujuh sahabat tersebut adalah Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu (ra),
Abdullah bin Abbas ra, Abu Hurairah ra, Anas bin Malik ra, Jabir bin Abdullah ra, Said Al Khudri ra,
dan Sitti Aisyah r.hu.
Berikut adalah uraian singkat mengenai ketujuh sahabat Rasulullah Saw tersebut:
Abdullah bin Umar ra
Ia adalah putra Umar bin Khathab ra dan saudara kandung Hafshah ra, isteri Rasul s.a.w. Tercatat,
Abdullah ra telah meriwayatkan sebanyak 2.630 hadis (jumlah kedua terbanyak setelah Abu
Hurairah ra).
Abdullah sangat setia mengikuti Rasul s.a.w. Jika Rasul s.a.w menunaikan shalat, ia bermakmum
di belakangnya.
Jika Rasul s.a.w berdoa dengan berdiri maka Abdullah ra ikut berdiri dan mengamininya. Bahkan
ketika Rasul s.a.w turun dari unta betina setelah mengelilingi kota Mekah dan menunaikan sholat
dua rakaat, Abdullah ra pun ikut mengitari Mekah dan sholat dua rakaat sesudahnya, sebagaimana
yang ia saksikan.
Tak heran jika Ummul Mukminin, Aisyah Ra, berkata, ''Tidak seorang pun sahabat yang setara
Ibnu Umar (Abdullah ra) dalam mengikuti jejak Rasulullah (s.a.w).''
Abdullah ra juga sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadis. Ia tak mau meriwayatkan suatu
hadis, kecuali yang benar-benar ia ingat huruf demi hurufnya.
Selain itu, Ibnu Umar Ra selalu bangun untuk menunaikan shalat Tahajjud dan memohon ampun
di waktu sahur seraya menangis. Setiap kali ia mendengar ayat-ayat tandzir (peringatan)
dilantunkan, ia selalu mengeluarkan air mata sebagaimana ayahnya.
Abdullah bin Abbas
Pada usia tujuh tahun Abdullah ra telah menempel pada Rasulullah s.a.w. bagaikan alis dengan
mata. Ia juga biasa dibonceng oleh Rasul s.a.w. ketika berpergian, laksana orang dengan
bayangannya. Abdullah ra bercerita, ''Ketika Rasulullah (s.a.w.) hendak shalat, beliau memberikan
isyarat agar aku berdiam di belakangnya. Dan, setelah selesai shalat, beliau menatapku seraya
1/4
Darulkautsar.net
Hadis online, Pemurnian, Keindahan Islam
https://www.darulkautsar.net
bertanya, 'Mengapa engkau tidak berdiri di sampingku Abdullah (ra)?' Aku menjawab, 'Karena
engkau sangat mulia dalam pandanganku. Aku sangat keberatan berdiri di sampingmu.' Kemudian
Rasulullah (s.a.w.) mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, 'Ya Allah, karuniakanlah ilmu
yang hak dan hikmah kepadanya,'.''
Doa tersebut ternyata dikabulkan. Putra Abbas bin Abdul Muthalib , pamanda Rasulullah s.a.w., ini
menjadi sosok yang berilmu luas dan ahli fikih yang mendetil.
Sepanjang hidupnya ia telah meriwayatkan sebanyak 1,660 hadis.
Abu Hurairah ra
Nama aslinya Abdus Syamsi. Setelah masuk Islam saat Perang Khaibar, ia mengganti namanya
menjadi Abdur Rahman As Shahri. Kemudian, oleh Rasulullah s.a.w, ia diberi gelar Hurairah, yang
berarti ''Bapak kucing kecil.'' Nama ini diberikan setelah ia membawa seekor kucing kecil ke
hadapan Rasul s.a.w.
Kecintaannya kepada Rasulullah s.a.w. luar biasa. Sejak memeluk Islam ia belum pernah berpisah
dengan Rasul Saw kecuali saat tidur. Selama empat tahun ia berteman dengan Rasulullah Saw
hingga wafatnya, ia selalu mengikuti ke mana Baginda pergi.
Abu Hurairah ra bukan tipe penulis. Tak seperti Abdullah bin Amru ra (meriwayatkan 700 hadis)
yang selalu menuliskan apa yang ia dengar dari Rasulullah s.a.w.
Namun, Abu Hurairah Ra memiliki ingatan yang sangat kuat. Ia pernah berkata, ''Tidak seorang
pun dari sahabat-sahabat Rasulullah (s.a.w) yang menandingi aku dalam hal menghapal hadis
kecuali Abdullah bin Amru (ra). Sesungguhnya (perbedaannya adalah) ia menulis dan aku tidak.''
Tak heran bila Abu Hurairah ra tercatat sebagai sahabat Rasul Saw yang terbanyak meriwayatkan
hadis.
Rasul s.a.w. sendiri pernah berkata kepada Abu Hurairah ra, ''Barang siapa yang merentangkan
selendangnya hingga hadisku selesai, lalu ia melipatnya kembali, maka ia tak akan lupa pada apa
saja yang ia dengar dariku.''
Setelah mendengar ini Abu Hurairah ra langsung merentangkan selendangnya dan Rasulullah
s.a.w. mengutarakan hadis yang amat banyak, kemudian memeluk Abu Hurairah ra. ''Demi Allah,''
kata Abu Hurairah, ''Setelah itu aku tidak pernah lupa pada apa yang aku dengar dari beliau.''
Anas bin Malik Ra
Anas bin Malik ra berada pada urutan ketiga terbanyak meriwayatkan hadis. Ia telah meriwayatkan
2/4
Darulkautsar.net
Hadis online, Pemurnian, Keindahan Islam
https://www.darulkautsar.net
sebanyak 2.286 hadis, setingkat di bawah Abdullah bin Umar ra. Ayahnya bernama Malik bin
Nadhir ra yang nasabnya bersambung dengan Adi bin Najjar ra.
Saat Anas ra berusia 10 tahun, ibunya menyerahkan Anas kepada Rasulullah s.a.w. untuk menjadi
pelayan beliau.
Rasulullah s.a.w. memanggil Anas dengan sebutan Dzal Udunaini, yang artinya ''yang punya dua
telinga.''
Anas ra tak mengikuti perang Badar, karena usianya saat itu masih sangat muda. Namun di
perang-perang lain, Anas ra selalu tampil berani. Tatkala Abu Bakar ra bermusyawarah untuk
mempergunakan tenaga Anas ra,Umar ra sangat memuji usul tersebut dan berkata, ''Anas (ra)
adalah seorang pemuda yang pandai menulis dan terkenal pula ketakwaannya, karena ia lama
bersahabat dengan Rasulullah (s.a.w.).''
Ibnu Sirin berkata, ''Anas (ra) adalah orang yang paling baik dalam melaksanakan shalat, di rumah
atau di perjalanan.'' Sedang Abu Hurairah ra berkata, ''Saya belum pernah berjumpa dengan orang
yang seperti Ibnu Sulaim (Anas ra) dalam melaksanakan shalat.''
Jabir bin Abdullah Ra
Setiap orang yang berjumpa dengannya, banyak menimba ilmu darinya. Di Masjid Nabi di
Madinah, ia memiliki ‘halaqah’, tempat orang-orang menuntut ilmu dan bertakwa.
Jabir bin Abdullah ra pernah mengikuti peristiwa bersejarah bersama ayahnya dalam baiat
Aqabah. Ia juga berjihad menyertai Rasulullah s.a.w. dalam banyak peperangan, kecuali Perang
Badar dan Perang Uhud. Di kedua perang ini, ayahnya, Abdullah bin Amru, mencegahnya untuk
ikut.
Setelah sang ayah wafat pada Perang Uhud, Jabir ra tak pernah lagi absen menyertai Rasulullah
s.a.w. di medan jihad. Dan, selama berada di sisi Rasul s.a.w., Jabir telah mampu meriwayatkan
1,540 hadis.
Said Al Khudri Ra
Nama aslinya Saad bin Malik bin Sanan. Namun ia lebih dikenal dengan julukan Abu Said al Hudri.
Ia adalah salah seorang sahabat yang dibaiat oleh Rasulullah untuk berpegang pada tali Allah
dengan meninggalkan hal-hal yang tercela. Bersamanya dibaiat juga Abu Dzar Al-Ghifari, Sahal
bin Saad, Ubbadah bin Shamit, dan Muhammad bin Maslamah. Dan, Abu Said tampil dalam
perang Bani Musthalik, perang Khandak, dan perang sesudahnya sebanyak 12 kali.
Abu Said telah meriwayatkan 1,170 hadis. Kepada orang yang bertanya untuk menulis hadis
3/4
Darulkautsar.net
Hadis online, Pemurnian, Keindahan Islam
https://www.darulkautsar.net
darinya, ia berkata, ''Jangan ditulis hadis, tapi hapalkanlah sebagaimana kami menghapalkannya.”
Sitti Aisyah Rha
Ia adalah putri Abu Bakar ra dan Ummi Ruman, dan isteri Rasul s.a.w., setelah wafatnya Khadijah
ra. Ia memeluk Islam selagi masih kecil, bersama delapan orang yang lain.
Siti Aisyah adalah gadis yang cerdas dan pandai berbahasa. Ia juga menguasai ilmu kesehatan
dan ilmu nasab. Seorang sahabat bernama Zuhri pernah berkata, ''Seandainya ilmu Siti Aisyah
dibandingkan dengan semua ilmu isteri-isteri Nabi (s.a.w.), dan semua wanita Arab, niscaya ilmu
Siti Aisyah-lah yang lebih utama.''
Sahabat yang lain, Anwar, berkata, ''Saya belum pernah melihat orang yang lebih pandai dari
Aisyah tentang ilmu kesehatan, syair, dan ilmu fikih.''
Rasulullah s.a.w. begitu sayang kepada Aisyah ra. Pada suatu kesempatan Rasul s.a.w. berkata
kepada Aisyah ra, ''Rasa cintaku kepadamu ya Aisyah, seperti Al Urwatul Wutsqa (pegangan yang
kuat).''
Di kesempatan lain, seorang sahabat bernama Amru bin Ash bertanya kepada Rasulullah s.a.w.
tentang siapa yang paling beliau cintai. Beliau menjawab, ''Yang pertama adalah Aisyah, kemudian
Abu Bakar, Umar bin Khathab, dan sahabat-sahabat yang lain.''
Semasa hidupnya, Siti Aisyah telah meriwayatkan sejumlah 2,210 hadis. Keunggulan Siti Aisyah
dalam meriwayatkan hadis, kadang-kadang ia bisa meng-istimbatkan (mengkonklusikan) beberapa
masalah. Ia kerap berijtihad sendiri lalu diikuti oleh para sahabat yang lain.
[mah/sahid/www.hidayatullah.com]
Sumber: http://www.hidayatullah.com/component/content/11132?task=view
4/4
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download