Uploaded by Refanny Anindya

Lampiran (1)

advertisement
A. Lampiran
a. Jawaban Pertanyaan
1. Tentukan kadar glukosa darah dalam mg glukosa/ 100 mL darah!
y
Jawaban :
= 0,0012x + 0,3686
0,2212 = 0,0012x + 0,3686
0,0012x = 0,3686 - 0,2212
0,0012x = 0,1474
x
= 122,83
𝑥
Kadar glukosa = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 100%
=
122,83
100
𝑥 100%
= 122,83 %
2. Apa fungsi proses pendidihan pada percobaan diatas?
Jawaban:
Fungsi pendidihan pada percobaan diatas adalah untuk mempercepat terjadinya
reaksi pada Cu alkalis, Cu2+, dengan glukosa, dimana Cu akan di reduksi menjadi
Cu+ oleh gugus aldehid glukosa yang rantai sikliknya telah terputus, ditandai
dengan adanya endapan merah bata Cu2O. Kemudian glukosa mengalami oksidasi
menjadi asam glukonat. Ketika Cu2O telah terbentuk dan telah direaksikan kembali
dengan arsenomolibdat, nilai absorbansi glukosa dapat segera diukur. Karena
jumlah pengurangan reaktan sama dengan jumlah pembentukan produk.
3. Jelaskan peranan hormon insulin dalam proses pengaturan kadar glukosa!
Jawaban:
Peranan insulin dalam pengaturan kadar gula darah adalah dengan menurunkan
kadarnya saat mencapai kadar yang cukup tinggi dalam darah melalui reaksi
glikolisis.
Prosesnya, hormon insulin yang disekresi dari sel islet beta pada
pankreas saat kadar gula darah yang tinggi, dialirkan dalam peredaran darah untuk
melakukan reaksi glikolisis sehingga kadar gula darah menurun.
b. Perhitungan
1. Perhitungan pengenceran bertingkat larutan standart glukosa
Diketahui: Molaritas larutan induk = 2mg/mL (M1)
Volume labu ukur

= 10 mL
Larutan standart glukosa konsentrasi 0,9 mg/mL
M1 x V1
= M2 x V2
2 mg/mL x V1 = 0,9 mg/mL x 10 mL
V1

= 4,5 mL
Larutan standart glukosa konsentrasi 0,7 mg/mL
M1 x V1
= M2 x V2
2 mg/mL x V1 = 0,9 mg/mL x 10 mL
V1

= 7,8 mL
Larutan standart glukosa konsentrasi 0,5 mg/mL
M1 x V1
= M2 x V2
2 mg/mL x V1 = 0,9 mg/mL x 10 mL
V1

= 7,1 mL
Larutan standart glukosa konsentrasi 0,3 mg/mL
M1 x V1
= M2 x V2
2 mg/mL x V1 = 0,9 mg/mL x 10 mL
V1

= 6 mL
Larutan standart glukosa konsentrasi 0,1 mg/mL
M1 x V1
= M2 x V2
2 mg/mL x V1 = 0,9 mg/mL x 10 mL
V1
= 3,33 mL
2. Perhitungan Cu alkalis
Untuk membuat 21 mL Cu alkalis, dibutuhkan:
4
Nelson A = 5 x 21
= 16,8 mL
1
Nelson B = 5 x 21
= 4,2 mL
3. Perhitungan kadar glukosa
y
= 0,0012x + 0,3686
0,2212 = 0,0012x + 0,3686
0,0012x = 0,3686 - 0,2212
0,0012x = 0,1474
x
= 122,83
𝑥
Kadar glukosa = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 100%
=
122,83
100
𝑥 100%
= 122,83 %
4. Dokumentasi
Deproteinase Filtrat Darah
No
Gambar
Alur
1 mL asam
Keterangan
Tidak berwarna
oksalat
1.
dimasukkan
kedalam
tabung
sentrifunge
1 mL darah
Berwarna merah
dimasukkan
pekat (++++)
kedalam
2.
tabung
sentrifunge
yang berisi
asam oksalat
Ditambah 3
Berwarna merah
mL aquades
pekat (+++)
Ditambah 1
Berwarna merah
mL Ba(OH)2
pekat (+++)
3.
0,3N
4.
Ditambahkan
Berwarna merah
2 mL
pekat (++)
ZnSO4.7H2O
4.
Ditambahkan
Berwarna merah
2mL
pekat (+)
(NH4)2SO4
5.
0,5N
Didiamkan
Berwarna merah
selama 15
pekat (+)
menit
6.
7.
Disentrifunge
Terbentuk residu
selama 15
berwarna merah
menit
dan filtrat
berwarna merah
pekat
8.
Ditambah 3
Menghasilkan
tetes reagen
larutan berwarna
biuret
merah kecoklatan
Penentuan Kadar Glukosa Darah
No.
Gambar
Alur
Keterangan
1.
1 mL filtrat
Berwarna merah
darah bebas
pekat
protein
dimaukkan
kedalam
tabung reaksi
Ditambahkan 3 Berwarna erah
mL Cu alkalis
kecoklatan
Dipanaskan
Larutan berwarna
selama 15
biru dan terbentuk
menis dalam
gumpalan
air mendidih
berwarna coklat
Dimasukkan
Larutan berwarna
kedalam air
biru dan terbentuk
dingin selama
gumpalan
10 menit
berwarna coklat
2.
3.
6.
Ditambahkan 3 Larutan berwarna
tetes pereaksi
biru dan terbentuk
arsenomolibdat gumpalan
7.
berwarna coklat
Dibaca
Diperoleh
absorbansinya
absorbansi sebesar
0,2212
8.
Penentuan Larutan Standar
2.
1 mL larutan
Larutan tidak
standart
berwarna
glukosa (0,1;
0,3; 0,5; 0,7;
dan 0,9)
mg/mL
Ditambah 3
Menghasilkan
mL pereaksi
larutan berwaena
Cu alkalis
biru
Dipanaskan
0,1 = merah (+)
selama 15
0,3 = merah (++)
menit
0,5 = merah (+++)
3.
4.
0,7 = merah (+++)
0,9 = merah (++)
Didinginkan
0,1 = merah (+)
selama 10
0,3 = merah (++)
menit
0,5 = merah (+++)
0,7 = merah (+++)
0,9 = merah (++)
5.
Ditambah 3
0,1 = merah (+)
tetes
0,3 = merah (++)
arsenomolibdat 0,5 = merah (+++)
0,7 = merah (+++)
0,9 = merah (++)
Diukur
0,1 = 0,335
absorbansinya
0,3 = 0,383
0,5 = 0,331
6.
0,7 = 0,571
0,9 = 0,253
Larutan Blanko
1.
1 mL aquades
Larutan tidak
dimasukka ke
berwarna
dalam tabung
reaksi
Ditambahkan 3 Larutan berwarna
mL Cu alkalis
2.
biru
3.
Dipanaskan
Larutan berwarna
selama 15
biru (++)
menit
Dimasukkan
Larutan berwarna
kedalam air
biru (+)
dingin
4.
Ditambahkan
Larutan berwarna
arsenomolibdat biru (+)
5.
6.
Dibaca nilai
Nilai
absorbansi
absorbansinya 0
Download